Bab I 4 Pelaksanaan Pembangunan Jalan Beton Rigid Pavement
Bab I 4 Pelaksanaan Pembangunan Jalan Beton Rigid Pavement
BAB I
PENDAHULUAN
mulai dari yang ringan sampai yang berat, tentunya ini tergantung pada hirarki
fungsional jalan tersebut yang berada baik di luar maupun di dalam kota.
Secara umum konstruksi perkerasan jalan terdiri atas dua jenis, yaitu
pengikatnya yang jalannya biasa juga disebut jalan beton. Jalan beton biasanya
digunakan untuk ruas jalan dengan hirarki fungsional arteri yang berada di
kawasan baik luar maupun dalam kota untuk melayani beban lalu-lintas yang
Selain itu karena biaya pemeliharaan jalan beton dapat dikatakan nihil
walaupun biaya awalnya lebih tinggi dibandingkan dengan jalan aspal yang
jalan (tentunya ini akan memakan biaya yang tidak sedikit pula), maka
sangatlah tepat jika jalan beton digunakan pada ruas-ruas jalan yang sangat
(rigid pavement).
tersebut.
3
Berdasarkan dari latar belakang yang ada, maka batasan masalah dalam
penulisan).
(rigid pavement).
BAB II
LANDASAN TEORI
sebagai lapisan atas digunakan pelat beton, yang terletak diatas pondasi atau
langsung diatas tanah dasar pondasi atau langsung diatas dasar (subgrade).
sebagai lapisan aus. Perkerasan beton semen ini ada 4 jenis yaitu :
tulangan.
b. Sifat lapisan utama (plat beton) yaitu memikul sebagian besar beban lalu
lintas.
permukaan jalan.
semen adalah kekuatan dari beton itu sendiri. Oleh karena itu dalam desain dan
a. Distribusi pembebanan.
pada daerah yang relatif luas pada subgrade, beton tersebut pada bagian
sebaik pada beton, sehingga memerlukan tebal yang lebih besar untuk
Perkerasan Lentur.
7
dari pada aspal. Jadi perkerasan beton semen lebih tahan terhadap
c. Kebutuhan Pemeliharaan.
fleksibel.
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, data didapatkan dari studi literatur dengan cara
Dari data-data yang telah ada maka dapat dibuat diagram alir penelitian.
Diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. dibawah ini.
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Selesai
BAB IV
4.1. Umum
kekakuan yang relatif cukup tinggi. Perkerasan beton kaku memiliki modulus
tanah yang cukup luas. Bagian terbesar dari kapasitas struktur perkerasan
berikut :
1. Pekerjaan Tanah.
a. Timbunan Tanah Biasa.
3. Pekerjaan Struktur.
berikut ini :
sebagai berikut :
berikut ini :
dump truck.
8 m.
atau mistar.
berikut :
direncanakan.
berikut :
diperkenankan.
sebagai berikut :
Pemasangan Plastik,
Tulangan dan Dowel Grooving dan
Penyempurnaan
Pemasangan Rel
Curing Compound
Dudukan Alat Finisher
.
Hauling and Pouring Pekerjaan Tenda
Beton ke Finisher Pelindung
Vibrating
Cutting
Pekerjaan Perataan
Joint Sealant
memanjang.
19
4. Pemasangan dowel dan tie bar harus rapi, tepat lokasi, tidak overlap.
Pada dowel, setengah panjang harus dicat aspal atau dibungkus plastik
tidak licin.
9. Perawatan Beton
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
perkerasan dimana sebagai lapisan atas digunakan pelat beton, yang terletak
diatas pondasi atau langsung diatas tanah dasar pondasi atau langsung diatas
dasar (subgrade).
b. Perkerasan komposit.
Secara garis besar tahapan pelaksanaan pekerjaan rigid pavement ini adalah
sebagai berikut :
a. Pekerjaan tanah.
c. Pekerjaan struktur.
5.2. Saran
dengan lama.
24
2. Untuk jalan yang melayani beban lalu lintas yang berat dan padat
beton.
25
DAFTAR PUSTAKA
Suryawan, Ari. (2009). Perkerasan Jalan Beton Semen Portland (cetakan kedua).