Anda di halaman 1dari 22

Cadmium

1. Keadaan Umum

Penampilan
abu-abu perak metalik

Ciri-ciri umum
Nama, lambang, Nomor atom kadmium, Cd, 48
Jenis unsur logam transisi
Catatan jenis kadang dianggap sebagai
logam jarang
Sifat fisika
Fase solid
Massa jenis (mendekati suhu 8.65 gcm3
kamar)
Massa jenis cairan padat.l. 7.996 gcm3
Titik lebur 594.22 K609.93 F
321.07 C, ,
Titik didih 1413 F 767 C, 1040 K,
Kalor peleburan 6.21 kJmol1
Kalor penguapan 99.87 kJmol1
Kapasitas kalor 26.020 Jmol1K1
Kekerasan Mohs 2.0
Kekerasan Brinell 203 MPa

Cadmium adalah logam yang berwarna putih keperakan, lunak dan tahan korosi. Oleh
karena sifat-sifatnya, Cd banyak dipakai sebagai stabilizer dalam pembuatan polyvinil & clorida.
Cd didapat pada limbah berbagai jenis pertambangan logam yang tercampur Cd seperti Pb, dan
Zn. Dengan demikian, Cd dapat ditemukan di dalam perairan baik di dalam sedimen maupun di
dalam penyediaan air minum.

Cadmium merupakan bahan alami yang terdapat dalam kerak bumi. Cadmium murni
berupa logam berwarna putih perak dan lunak, namun bentuk ini tak lazim ditemukan di
lingkungan. Umumnya cadmium terdapat dalam kombinasi dengan elemen lain seperti Oxigen
(Cadmium Oxide), Clorine (Cadmium Chloride) atau belerang (Cadmium Sulfide). Kebanyakan
Cadmium (Cd) merupakan produk samping dari pengecoran seng, timah atau tembaga cadmium
yang banyak digunakan berbagai industri, terutama plating logam, pigmen, baterai dan plastik.
2. Kriteria Pemasaran

Logam kadmium mempunyai penyebaran sangat luas di alam, hanya ada satu jenis
mineral kadmium di alam yaitugreennockite (CdS) yang selalu ditemukan bersamaan dengan
mineral spalerite (ZnS). Mineral greennockite ini sangat jarang ditemukan di alam, sehingga
dalam eksploitasi logam Cd biasanya merupakan produksi sampingan dari peristiwa peleburan
bijih-bijih seng (Zn). Biasanya pada konsentrat bijih Zn didapatkan 0,2 sampai 0,3 % logam Cd.
Adapun mineral pembawa cadmium yang lain adalah sebagai berikut:
a. Kadmium sulfida (CdS)
Ini diperoleh dengan interaksi langsung atau pengendapan oleh H2S dari larutan akua, larutan
asam untuk CdS. Merupakan senyawa yang tidak larut dalam air dan dijumpai sebagai
mineral grinolit. Zink sulfida tak berwarna, tetapi kadmium sulfida berwarna kuning legam,
oleh karena itu dapat dipakai sebagai pewarna.
b. Kadmium oksida (CdO)
Memiliki beberapa warna dari kuning kehijauan sampai coklat yang mendekati hitam
tergantung dengan kondisi suhu pemanasan. Warna tersebut merupakan akibat dari beberapa
jenis terputusnya kisi kristal. Kedua oksida menyublim pada suhu yang sangat tinggi.
c. Kadmium seng telurida (CdZnTe)
Sangat beracun untuk manusia, tidak boleh tertelan, terhirup dan tidak boleh dipegang tanpa
sarung tangan yang tepat.
d. Kadmium hidroksida (Cd(OH)2)
Tidak larut dalam basa. Cd hidroksi dapat membentuk kompleks amina bila direaksikan
dengan amonia kuat berlebih. Cd(OH)2 lebih bersifat asam daripada Zn(OH)2 yang bersifat
amfoter.

3. Cara Pengolahan

Cadmium diolah sesuai dengan mineral pembawanya dan peruntukannya, adapun cara
pengolahannya adalah sebagai berikut:

a. Oksida Cd Senyawa biner, oksida CdO dibentuk dengan pembakaran logamnya di udara atau dengan
pirolisis karbonat atau nitratnya. Asam oksida dapat diperoleh dengan pembakaran alkil, asap
cadmium oksida luar biasa beracun. Cadmium oksida warnanya beragam mulai dari kuning
kehijauan sampai coklat mendekati hitam bergantung pada proses pemanasannya. Warna-warna ini
adalah hasil dari keragaman jenis kerusakan kisinya. Oksida menyublim pada suhu yang sangat
tinggi.

b. Halida

Larutan Cd halida mengandung semua spesies Cd2+, CdX+, CdX2+, dan CdX3- dalam kesetimbangan.
Fluorida larut sebagian dalam air, sebagai cerminan dari energi kisi yang tinggi bagi struktur-struktur
CdF2 (fluorit).

c. Hidroksida
Jika larutan garam Cd di tambah NaOH terbentuk Cd(OH)2.
Cd2+ + 2NaOH Cd(OH)2 (putih) + 2Na+
Hidroksida Cd mudah larut dalam amonia kuat berlebih membentuk kompleksamin [Cd(NH3)4]2+.
Cd(OH)2(s) + 4NH3(aq) [Cd(NH3)4]2+(aq) + 2OH-(aq)

d. Sulfida
Senyawa sulfida diperoleh dari interaksi langsung/pengendapan oleh H2S dari larutan aqua, larutan
asam untuk CdS.

Cd + H2S CdS +H2

e. Garam Okso dan Ion Aquo


Garam dari okso seperti nitrat, sulfat, sulfit, perklorat, dan asetat larut dalam air. Ion aquo bersifat
asam dan larutan garamnya terhidrolisis bagi larutan Cd Yang lebih pekat, spesies yang utama
adalah Cd2OH3+
2Cd2+(aq) + H2O(l) Cd2OH3+(aq) + H+
Dengan adanya anion pengompleks, misalnya halida, spesies seperti Cd(OH)Cl atau CdNO3+ dapat
diperoleh.

f. Iodida
Garam Cd dapat larut dalam KI. Jika larutan KI pekat ditambahkan pada larutan garam amoniakal
terbentuk Cd(NH3)4 yang berbentuk endapan putih. CdI2 larut dalam alkohol dan digunakan dalam
fotografi.

g. Produksi sampingan dari peristiwa peleburan bijih-bijih seng (Zn)

Biasanya pada konsentrat bijih Zn didapatkan 0,2 sampai 0,3 % logam Cd. Umumnya terdapat
bersama-sama dengan Zn dalam bijinya, sehingga Cd diperoleh sebagai hasil sampingan produksi
seng. Karena titik didihnya rendah, Cd dapat dipisahkan dari seng melalui penyulingan bertahap. Zn
dan Pb diperoleh kembali secara serentak dengan cara tungku pemanas letupan. Cd suatu hasil
sampingan yang tidak banyak ragamnya dan biasanya dipisahkan dari Zn dengan destilasi atau
dengan pengendapan dari larutan sulfat dengan debu Zn.

4. Pemanfaatan dan Penggunaan

Kadmium merupakan komponen campuran logam yang memiliki titik cair


terendah.Unsur ini digunakan dalam campuran logam poros dengan koefisien gesek yang rendah
dan tahan lama. Kadmium merupakan logam yang sangat penting dan banyak kegunaannya,
khususnya untuk electroplating (pelapisanelektrik) serta galvanisasi karena cadmium memiliki
keistimewaan non korosif. Kadmium banyak digunakan dalam pembuatan alloy, pigmen warna
pada cat, keramik, plastik, stabilizer plastik, katode untuk Ni-Cd pada baterai, bahan fotografi,
pembuatan tabung TV, karet, sabun, kembang api, percetakan tekstil, dan pigmen untuk gelas
dan email gigi .

Pemanfaatan cadmium dan persenyawaannya meliputi :


1. Cadmium (Cd) digunakan sebagai bahan stabilitasi sebagai bahan pewarna dalam industri
plastik dan pada elektroplating.
2. Alloy Cd digunakan sebagai pemandu peluru-peluru kendali. Substansi dari alloy Cd
digunakan sebagai bahan solder.
3. Logam Cd dan senyawa Kadmium Nitrat sangat berguna dalam pengembangan reaktor
nuklir,berfungsi sebagai bahan untuk mengontrol kecepatan pemecahan inti atom dalam
rantai reaksi(reaksi berantai).
4. Senyawa CdS dan CdSeS banyak digunakan sebagai zat warna.
5. Senyawa Cd-sulfat(CdSO4) digunakan dalam industri baterai yang berfungsi untuk
pembuatan sel Weston karena mempunyai potensial stabil yaitu sebesar 1,0186 volt.
6. Senyawa Kadmium Bromida(CdBr2) dan kadmium ionida(CdI2) secara tebatas digunakan
dalam dunia fotografi.
7. Senyawa dietil Kadmium digunakan dalam proses pembuatan tetraetil-Pb.
8. Senyawa Cd-strearat banyak digunakan dalam perindustrian manufaktur polyvinil
clorida(PVC) sebagai bahan yang berfungsi untuk stabilizer.
9. Selain itu,kadmium banyak digunakan dalam industri-industri ringan seperti pada proses
pengolahan roti,pengolahan ikan,pengolahan ikan,industri tekstil dan lain-lain.
10. Kadmium telah digunakan secara meluas pada berbagai industri antara lain pelapisan logam,
peleburan logam, pewarnaan, baterai, minyak pelumas, bahan bakar. Bahan bakar dan
minyak pelumas mengandung Cd sampai 0,5 ppm, batubara mengandung Cd sampai 2 ppm,
pupuk superpospat juga mengandung Cd bahkan ada yang sampai 170 ppm.

Aplikasi Kadmium dalam kehidupan sehari-hari

Baterai Nikel Cadmium merupakan baterai yang dapat diisi ulang kembali. Baterai ini
biasa digunakan pada perangkat elektronik portable, lampu darurat, dll. B a t e r a i ini
m en ggu n ak a n C d se ba ga i an od a d a n pa st a Ni O ( OH ) sebagai katodanya.
Sedangkan elektrolitnya adalahKOH.

Reaksi yang terjadi :


Reaksi Anoda : Cd(s) + 2OH-(aq) Cd(OH)2(s) + 2e
Reaksi Katoda : 2NiO(OH)(s) + 2H2O(l) + 2e- 2Ni(OH)2(s) + 2OH-(aq)
Reaksi Sel : Cd(s) + 2NiO(OH)(s) + 2H2O(l) Cd(OH)2(s) + 2Ni(OH)2(s)
Potensial sel yang dihasilkan sebesar 1,4 volt.

Kelebihan dari baterai ini adalah tempat yang digunakan sama dengan tempat yang
digunakan pada baterai biasa sehingga tidak perlu memodifikasi casing-nya. Selain itu jika
dibandingkan dengan baterai biasa, baterai nikel cadmium atau yang lebih dikenal sebagai
Baterai NiCad ini, mempunyai daya tahan sedikit di atas baterai biasa (dengan catatan kondisi
baterai NiCad ini masih baik).
Kekurangan baterai NiCad adalah biaya pembuatannya mahal, kapasitas berkurang jika
tidak baterai dikosongkan (memory effect), dan tidak ramah lingkungan (beracun).
5. Keterdapatan

Logam kadmium mempunyai penyebaran sangat luas di alam, hanya ada satu jenis
mineral kadmium di alam yaitugreennockite (CdS) yang selalu ditemukan bersamaan dengan
mineral spalerite (ZnS). Mineral greennockite ini sangat jarang ditemukan di alam, sehingga
dalam eksploitasi logam Cd biasanya merupakan produksi sampingan dari peristiwa peleburan
bijih-bijih seng (Zn). Biasanya pada konsentrat bijih Zn didapatkan 0,2 sampai 0,3 % logam Cd.

Thorium
1. Keadaan Umum

Penampilan

keperakan

Ciri-ciri umum

Nama, lambang,Nomor torium, Th, 90


atom

Jenis unsur aktinida


Golongan, periode,blok [[Unsur golongan

{{{group}}}|{{{group}}}]], 7, f
Massa atom standar 232.0381
Konfigurasi elektron [Rn] 6d2 7s2

2, 8, 18, 32, 18, 10, 2


Sifat fisika

Fase solid
Massa 11.7 gcm3
jenis(mendekati suhu

kamar)

Titik lebur 2115 K3348 F 1842 C, ,


Titik didih 8650 F 4788 C, 5061 K,
Kalor peleburan 13.81 kJmol1
Kalor penguapan 514 kJmol1
Kapasitas kalor 26.230 Jmol1K1
Lain-lain

Struktur kristal face-centered cubic


Pembenahan magnetik paramagnetik[1]
Kekerasan Mohs 3.0
Kekerasan Viker 350 MPa
Kekerasan Brinell 400 MPa
Thorium (Th), unsur kimia radioaktif dari seri aktinoid dari tabel periodik, nomor atom 90; Thorium
adalah bahan bakar reaktor nuklir yang berguna. Thorium ditemukan (1828) oleh kimiawan Swedia Jns
Jacob Berzelius. Thorium berwarna putih keperakan tapi ternyata abu-abu atau hitam pada paparan
udara. Kelimpahan Thorium sekitar setengah dari kelimpahan timah dan tiga kali lebih banyak daripada
uranium di kerak bumi. Thorium secara komersial diproduksi dari monasit mineral dan terjadi juga
dalam mineral lain seperti thorite dan thorianite. Logam thorium telah diproduksi dalam jumlah
komersial dengan reduksi tetrafluorida (ThF4) dan dioksida (ThO2) dan dengan elektrolisis dari
tetraklorida (ThCl4). Nama unsur Thorium berasal dari nama dewa Norse Thor.

2. Kriteria Pemasaran

Mineral utama thorium adalah pasir monazite yaitu suatu kompleks fosfat yang juga
mengandung lantanida. Pasir ini dilebur dengan natrium hidroksida. Kemudian hidroksida yang
tidak larut dilarutkan dalam asam hidroklorat. Pada Ph 5-8 thorium dan uranium serta lantanida
akan terendapkan sebagai hidoksida. Untuk mendapatkan thorium dilakukan ekstraksi dari
larutan asam hidroklorat.

3. Cara Pengolahan

Logam thorium dapat digunakan sebagai bahan bakar nuklir yang dapat dicampur dengan uranium
untuk dijadikan bahan bakar berbentuk pellet. Bahan bakar pelet campuran thorium oksida uranium
oksida dengan komposisi 70 % - 30 % berat, yang akan digunakan untuk bahan bakar reaktor daya
sebagai reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir. Pelet ThO2 bisa dibuat, sama seperti pelet UO2 cara
perlakuaannya, melalui pengolahan serbuk keramik; preparasi serbuk, pencampuran, milling,
pressing dan sintering.
4. Pemanfaatan dan Penggunaan

Digunakan sebagai logam campuran dengan magnesium dalam pembuatan


mesin pesawat terbang untuk menaikkan kekuatan daya tahan tubuh
pesawat terhadap suhu layang.
Digunakan sebagai bahan campuran dalam gas tungsten arc welding
(GTAW) untuk menaikkan temperatur lebur elektroda tungsten dan
meningkatkan stabilitas arc.
Digunakan sebagai pelapis kabel tungsten dalam peralatan elektronik serta
meningkatkan emisi elektron dari panas katoda.
Sebagai senyawa thorium oksida, digunakan sebagai mantel dalam portabel
gas yang menyala, dimana mantel akan menggelembung bercahaya
mempesona ketika panas gas menyala.
Thorium oksida juga berfungsi sebagai alat kontrol dalam menentukan
ukuran butir lampu elektrik tungsten.
Thorium oksida juga digunakan sebagai resisten panas pada keramik serta
merupakan materi yang ditambahkan pada lensa untuk meminimalisasi
terjadinya dispersi dan meningkatkan harga indeks bias lensa\

5. Keterdapatan
Mineral utama thorium adalah pasir monazite yaitu suatu kompleks fosfat yang juga
mengandung lantanida. Pasir Monasit berasal dari batuan beku dalam bentuk endapan
bersama hasil mineral lainnya yang telah mengalami pelapukan akibat aktivitas angin dan air.
Total keseluruhan monasit di dunia berkisar 12 juta ton. (Suprapto, 2009). Pasir monasit
merupakan salah satu bahan alam berharga karena mengandung unsur logam tanah jarang
(LTJ) khususnya lantanida ringan. Total keseluruhan monasit di dunia berkisar 12 juta ton.
(Suprapto, 2009). Pasir monasit mengandung unsur logam tanah jarang (LTJ) khususnya
lantanida ringan.

Selain oksida LTJ, dari pasir monasit juga dapat dihasilkan Thorium oksida (ThO2). Penggunan
senyawa Torium oksida saat ini sedang dikembangkan untuk mengganti penggunaan uranium
oksida (UO2) sebagai bahan bakar nuklir. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi
ketersediaan bahan baku uranium oksida yang lambat laun akan menipis karena
penggunaaannya yang terus menerus untuk kebutuhan bahan bakar dalam PLTN di dunia.
Dalam mempreroleh bahan bakar Thorium, dapat diperoleh dari pasir monasit yang merupakan
hasil limbah dari pertambangan timah di Kepulauan Bangka-Belitung. Mengingat nilai ekonomis
dan cukup tersedianya cadangan pasir monasit di Indonesia, maka sudah selayaknya
pemisahan Th dari konsentrat Th, LTJ (hidroksida) hasil olah pasir monasit perlu dilakukan,
disamping dapat meningkatkan nilai tambah juga mengurangi bahan buangan.

Rhodium
1. Keadaan Umum

Penampilan
putih keperakan metalik

Ciri-ciri umum
Nama, lambang, Nomor atom rodium, Rh, 45
Jenis unsur logam transisi
Golongan, periode, blok 9, 5, d
Massa atom standar 102.90550
Konfigurasi elektron [Kr] 5s1 4d8
2, 8, 18, 16, 1
Sifat fisika
Fase solid
Massa jenis (mendekatisuhu 12.41 gcm3
kamar)
Massa jenis cairan pada t.l. 10.7 gcm3
Titik lebur 2237 K3567 F
1964 C, ,
Titik didih 6683 F 3695 C,
3968 K,
Kalor peleburan 26.59 kJmol1
Kalor penguapan 494 kJmol1
Kapasitas kalor 24.98 Jmol1K1
Kekerasan Mohs 6.0
Kekerasan Viker 1246 MPa
Kekerasan Brinell 1100 MPa
Rhodium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Rh dan nomor
atom 45. Rhodium adalah logam yang mirip dengan platinum dan punya warna putih yang mirip
dengan platinum, Rhodium sering digunakan untuk melapisi emas putih atau perak untuk
membuatnya tampak lebih terang dan lebih tahan lama, logam ini sangat keras dan sulit
pudar.Rhodium umumnya digunakan sebagai pelindung plating pada keping emas dan perak.
Rhodium adalah logam yang paling langka dan paling mahal dari semua logam yang digunakan
dalam perhiasan bahkan harganya lebih mahal dibanding emas.

2. Kriteria Pemasaran

Rhodium adalah elemen langka yang terdiri hingga 4,6 persen dari paduan asli platinum. Rhodium juga
terjadi pada paduan asli iridium dan osmium: sampai setidaknya 11,25 persen iridosmin dan sampai
setidaknya 4,5 persen di siserskite. Rhodium terjadi di alam dalam kaitannya dengan logam platinum
lainnya, dan proses pemisahan dan perbaikan merupakan bagian dari proses metalurgi keseluruhan
kelompok. Rhodium umumnya diperoleh secara komersial sebagai produk sampingan dari ekstraksi nikel
dan tembaga dari bijih mereka.

Dikarenakan waktu paruhnya yang pendek serta intensitas radioaktifitasnya yangbesar, senyawa
radium cukup jarang ditemukan. Kebanyakan senyawa radium terdapatdalam bijih uranium.
Senyawa dari radium yang paling banyak ditemukan dari bijihuranium (pitchblende) adalah
radium klorida.Radium Klorida (RaCl2).

Radium klorida merupakan padatan berwarna putih dan dapat memancarkancahaya berwarna
biru-kehijauan. Kelarutannya dalam air lebih kecil jika dibandingkandengan senyawa klorida
dari logam alkali tanah yang lain. Padatan radium kloridabiasanya diperoleh dalam bentuk
radium klorida dihidrat, RaCl2.2H2O. Untuk mendapatkan radium klorida anhidrat pelu
dilakukan pemanasan di udara pada suhu100oC diikuti dengan pemanasan dalam gas argon pada
suhu 520oC selama 51/ 2jam.Kegunaan dari radium klorida adalah untuk pemisahan logam
radium dari logambarium dengan memanfaatkan kelarutannya yang rendah. Pada bidang
kesehatan,digunakan untuk memproduksi gas radon yang dulunya digunakan untuk
pengobatankanker.Selain radium klorida, radium juga ditemui dalam bentuk
persenyawaannyadengan halida lain seperti radium bromida (RaBr2) dan radium iodida (RaI2),
namunsifat-sifatnya serta kegunaannya masih belum banyak diketahui. Senyawa radiumoksida
(RaO) dan radium nitrida (Ra3N2) merupakan senyawa yang dihasilkan jikaradium terekspos di
udara. Sedangkan senyawa radium hidroksida (RaOH2) dihasilkandari reaksinya dengan air.
Radium hidroksida lebih mudah larut jika dibandingkandengan hidroksida dari alkali tanah
lainnya, membuatnya dapat dipisahkan dengan carapresipitasi menggunakan larutan amonia
(NH3).Senyawa radium halida, radium hidroksida, dan radium nitrida larut dalam air.Sedangkan
senyawa atau garam lainnya yang dihasilkan dari radium merupakan garamyang sukar larut,
diantaranya adalah radium sulfat (RaSO4), radium kromat (RaCrO4)dan radium karbonat
(RaCO3).

3. Cara Pengolahan

Radium dibuat dengan menggunakan limbah plitchblende yang merupakan bijih mineral yang
dihasilkan oleh uranium. Pembuatan radium ini ditemikan olehPierre Currie dan Marie Currie .
Unsur uranium diisilasi oleh Currie melalui anamalgamnya.

Lapisan rodium, dihasilkan dengan metode electroplating atau dengan evaporasi (penguapan),
bersifat keras dan digunakan untuk instrument optis. Rodium juga digunakan untuk perhiasan
wanita, dekorasi, dan sebagai katalis.

4. Pemanfaatan dan Penggunaan

Kegunaan utama rodium adalah bagian dari alloy untuk mengeraskan platina dan paladium.
Alloy semacam ini digunakan untuk rakitan gulungan kawat koil dalam tungku pemanas,
pembuatan termokopel, bushing (proses pembentukan garis silindris untuk menahan gerakan
mekanis) pada produksi serat kaca, elektroda pada kabel kontak pemercik api pada pesawat
terbang, dan pembuatan cawan porselen. Rodium sangat berguna sebagai bahan kontak listrik
karena rodium memiliki hambatan listrik yang rendah, hambatan kontak yang rendah dan stabil,
dan sangat tahan terhadap korosi. Lapisan rodium, dihasilkan dengan metode electroplating atau
dengan evaporasi (penguapan), bersifat keras dan digunakan untuk instrument optis. Rodium
juga digunakan untuk perhiasan wanita, dekorasi, dan sebagai katalis.

Penggunaan utama dari unsur ini adalah sebagai agen untuk platinum paduan pengerasan dan
paladium. Paduan ini digunakan dalam gulungan tungku, ring untuk produksi serat gelas, elemen
termokopel, elektroda untuk busi pesawat terbang, dan cawan lebur laboratorium. Kegunaan lain
meliputi:

a) Hal ini digunakan sebagai bahan kontak listrik karena resistansi rendah listrik, resistansi
kontak rendah dan stabil, dan ketahanan korosi yang tinggi.

b) rhodium Disepuh, yang dibuat oleh elektroplating atau penguapan, sangat keras dan
digunakan untuk instrumen optik.

c) logam ini menemukan digunakan dalam perhiasan dan dekorasi. Hal ini dilapisi pada emas
putih dan platinum untuk memberikan permukaan putih reflektif. Hal ini dikenal sebagai rodium
berkedip dalam bisnis perhiasan.

d) Hal ini juga dapat digunakan dalam lapisan perak sterling untuk memperkuat logam dari noda,
sebagai akibat dari senyawa tembaga ditemukan di sterling silver.

e) Ini juga merupakan katalis yang sangat berguna dalam sejumlah proses industri (terutama
digunakan dalam sistem katalitik konverter mobil katalitik dan katalitik untuk karbonilasi
metanol untuk menghasilkan asam asetat oleh proses Monsanto). Hal ini digunakan untuk
mengkatalisis penambahan hydrosilanes ke ikatan rangkap, sebuah proses penting dalam
pembuatan karet silikon tertentu.

f) kompleks ion rodium dengan BINAP memberikan katalis kiral banyak digunakan untuk
sintesis kiral, seperti dalam sintesis menthol.

g) Hal ini juga digunakan sebagai filter dalam sistem mamografi karena karakteristik sinar-x
yang dihasilkan.

h) Hal ini juga digunakan di permukaan pena kualitas tinggi karena tinggi ketahanan
karakteristik. Pena ini termasuk Graf von Faber-Castell yang agak kurang terkenal dari
Montblanc, tapi menghasilkan pena yang sangat terbatas.

5. Keterdapatan
Radium dihasilkan dari peluruhan unsur yang lebih berat. Waktu paruh radiumyang singkat
menyebabkan unsur radium sangat jarang ditemukan. Keberadaannya dialam pun sangat sedikit,
dalam 7 ton batuan uranium (pitchblende) hanya terdapatsekitar 1 gram radium. Kelimpahan
radium pada kerak bumi adalah 1x 10-7ppm,sedangkan kelimpahannya dalam laut adalah 2 x 10-
11
ppm.

Logam ini ditemukan dalam jumlah kecil dalam bijih uranium dan thorium dalam batu
pitchblende. Diperkirakan bahwa setiap kilometer persegi permukaan bumi (hingga kedalaman
40 cm) berisi 1 gram radium. Jumlah radium dalam bijih uranium bervariasi antara 150 dan 350
mg/ton. Dan juga terkandung dalam bijih Zaire.

Radium dapat ditemukan dalam berbagai matriks lingkungan, seperti batu-batuan, tanah, air (air
tanah, air laut, air mineral, dan air dari sumber air panas), tanaman (tanaman darat dan tanaman
air), hewan (hewan darat dan hewan air), udara, dan manusia.

Masuknya radium dari dalam tanah ke air, dapat secara alami, yaitu dengan migrasi seperti yang
telah dijelaskan di atas, di samping itu juga dapat berasal dari atmosfer akibat dari kegiatan
manusia yang memanfaatkan sumber-sumber alam dari dalam tanah, misalnya kegiatan
penambangan, terutama tambang fosfat termasuk limbah pabrik pembuatan pupuk fosfat, PLTU
batubara (coal fly ash), bahan-bahan bangunan (gipsum, semen, dan pasir). Akibat
lepasan 226Ra ke lingkungan karena kegiatan manusia, menurut Dickson diperkirakan bahwa
sekitar 2,4 1014 Bq/tahun masuk ke dalam lapisan atmosfer. Kadar 226Ra dalam lapisan
troposfer berkurang dengan ketinggian dan kadarnya sangat rendah di lapisan atmosfer atas.
Distribusi vertikal dalam lapisan untuk lapisan stratosfer rendah sama dengan
kadar 238U, 210 Pb, dan Pb (stabil), yang semua bersumber pada permukaan bumi. Kejadian
alami dan kegiatan manusia memberi kontribusi cemaran radium di lapisan atmosfer, yang
akhirnya 226Ra dapat jatuh ke bumi bersama-sama dengan air hujan. Kontribusi 226Ra di
lingkungan yang berasal dari atmosfer relatif kecil, sedangkan kontribusi paling besar berasal
dari air buangan akibat kegiatan penambangan, terutama penambangan batubara sampai
mencapai kadar ratusan Bq/kg. Pernah dilaporkan di Rusia (1983), hasil penggalian batubara 2,8
103 ton dapat menghasilkan lepasan 226Ra total tahunan ke lingkungan (sungai) mendekati 6
1012 Bq. Sehingga kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan oleh 226Ra baik yang
berasal dari kegiatan manusia maupun secara alami perlu dikendalikan secara sungguh-sungguh.
Jejak radionuklida 226Ra dari bermacam-macam sumber pencemar melalui berbagai media dan
masuk ke dalam tubuh manusia.

Neodymium
1. Keadaan Umum

Penampilan
putih keperakan

Ciri-ciri umum
Nama, lambang,Nomor neodimium, Nd, 60
atom
Jenis unsur lantanida
Golongan, periode,blok [[Unsur golongan
{{{group}}}|{{{group}}}]], 6, f
Massa atom standar 144.242
Konfigurasi elektron [Xe] 4f4 6s2
2, 8, 18, 22, 8, 2
Sifat fisika
Fase solid
Massa 7.01 gcm3
jenis(mendekati suhu
kamar)
Massa jenis cairan 6.89 gcm3
pada t.l.
Titik lebur 1297 K1875 F 1024 C, ,
Titik didih 5565 F 3074 C, 3347 K,
Kalor peleburan 7.14 kJmol1
Kalor penguapan 289 kJmol1
Kapasitas kalor 27.45 Jmol1K1
Sifat atom
Bilangan oksidasi 3, 2 (sedikit oksida basa)
Elektronegativitas 1.14 (skala Pauling)
Energi ionisasi pertama: 533.1 kJmol1
ke-2: 1040 kJmol1
ke-3: 2130 kJmol1
Jari-jari atom 181 pm
Jari-jari kovalen 2016 pm
Lain-lain
Struktur kristal hexagonal
Kekerasan Viker 343 MPa
Kekerasan Brinell 265 MPa

Neodymium adalah logam putih keperakan yang ulet dan lentur. Mudah teroksidasi di udara untuk
membentuk oksida, Nd2O3, spalls yang mengekspos logam untuk oksidasi lebih lanjut. Neodymium harus
disimpan dan disegel dalam penutup plastik atau disimpan dalam ruang hampa atau dalam suasana
inert. Bereaksi secara bertahap dengan asam-kecuali mineral asam fluorida (HF), di mana Neodymium
membentuk lapisan pelindung trifluorida, NdF3. Neodymium sangat paramagnetik dan
antiferromagnetically pada 7,5 dan 19,9 K (-265,7 dan -253,3 C, atau -446,2 dan -423,9 F) dengan
momen magnetik spontan berkembang secara terpisah di bentuk independen yang berbeda, masing-
masing heksagonal dan kubik.

Kimiawan Austria Carl Auer von Welsbach menemukan neodymium pada tahun 1885 dengan
memisahkan amonium nitrat didymium dibuat dari didymia (campuran rare-earth oksida) menjadi fraksi
neodymium dan fraksi praseodymium dengan kristalisasi berulang. Dari rare-earth, hanya yttrium,
lanthanum, dan cerium yang lebih banyak daripada neodymium. Dalam batuan beku di kerak bumi,
Neodymium dua kali lebih melimpah dari timah dan sekitar setengah kali banyaknya tembaga.

2. Kriteria Pemasaran

Neodymium terjadi di mineral monasit dan bastnasite dan merupakan produk dari fisi nuklir. Pemisahan
atau pertukaran ion teknik cair-cair digunakan untuk pemisahan dan pemurnian neodymium. Logam
Neodymium sendiri dibuat dengan elektrolisis fusi dari halida atau reduksi metallothermic dari fluoride
dengan kalsium. Ada dua alotrop (bentuk struktural) dari neodymium: the -fasa double close-packed
hexagonal dengan = 3,6582 dan c = 11,7966 pada suhu kamar. The -fase body-centred cubic
dengan = 4.13 pada 883 C (1.621 F).

3. Cara Pengolahan
Preparasi

1. Diawali dengan sejumlah unsur neodymium , besi dan boron yang kemudian dipanaskan dan dicor
kedalam sebuah bejana hampa udara(Vacuum) . Kondisi vakum berfungsi untuk mencegah terjadinya
reaksi kimia yang tidak diinginkan antara udara dan material yang sedang dituang yang dikhawatirkan
mungkin akan mengkontaminasi campuran logam akhir agar menjadi komposisi yang diinginkan.

2. setelah logam tersebut melalui proses pendinginan dan pemadatan , kemudian dihancurkan dan
dijadikan kepinganyang lebih kecil. kepingan kecil-kecil tersebut kemudian digiling dan dihaluskan
menjadi butiran yang sangat lembut dalam sebuah Ball mill.

Pressing
Serbuk logam tersebut diletakkan pada sebuah cetakan , yang sering disebut Die, kali ini kami
memberikan contoh die yang memiliki panjang serta lebar sama (atau lebih tepatnya diameter , untuk
magnet berbentuk bundar) yang merupakan hasil akhir bentuk magnet yang ditentukan.Sebuah
kekuatan magnetik yang berfungsi untuk mensearahkan partikel serbuk logam. ketika kekuatan
magnetik dilibatkan dalam system ini , serbuk metal tersebut mendapatkan tekanan dari atas maupun
dari bawah dengan menggunakan Ram bertenaga Hidrolik ataupun mekanik untuk mengkompressi
sistem ini hingga ketebalan 0.125 inchi(0.32 cm) hingga ketebalan akhir yang diinginkan.pressure yang
paling sesuai sekitar 10.000 psi hingga 15.000 psi (70Mpa hingga 100MPa).Beberapa bentuk dibuat
dengan cara menempatkan bahan bubuk dalam sebuah wadah yang fleksible , kedap udara , dievakuasi
dan dipress menjadi bentuk akhir dengan menggunakan tekanan zat cair atau gas . yang sering dikenal
sebagai pemadatan isostatik.

Heating
Material yangtelah mengalami proses kompresi slug yang berasal dari serbuk metal tersebut
dikeluarkan dari Die dan dimasukkan kedalam oven.Proses pemanasan material serbuk besi tersebut
untuk merubah material tersebut menjadi lebih menyatu , menjadi lebih solid yang
disebut Sintering .proses ini biasanya melalui 3 tahapan .tahapan pertama , dipanaskan pada temperatur
rendah yang bertujuan secara perlahan mengusir uap air atau berbagai zat kontaminan yang mungkin
terjebak selama proses pengepresan.Pada tahap dua , temperatur ditingkatkan lagi hingga 70-90% yang
merupakan titik lebur dari paduan logam ini dan ditahan dalam suhu tersebut selama beberapa jam atau
beberapa hari supaya partikel kecil lainnya bisa tercampur bersama.Akhirnya , material didinginkan
secara perlahan dan dikendalikan,langkah demi langkah sesuai kenaikan suhu.

Annealing
Material yang telah mengalami proses sintering kemudian akan melaluiproses pemanasan dan
pendinginan yang suhunya sangat dikontrol yang dikenal sebagai proses Anealing.proses ini bertujuan
untuk menghilangkan tegangan sisa pada material dan bersifat menguatkan.

Finishing
Material yangtelah melalui proses anealing sangat mendekati bentuk serta dimensi akhir yang
diinginkan.kondisi ini dikenal sebagai bentuk nearnet.Proses machining akhir bertujuan untuk
menghilangkan berbagai material sisa yang tidak diperlukan dan menghasilkan permukaan yang halus
sebagaimana diperlukan .biasanya diakhir proses dilakukan pelapisan untuk melindungi permukaan.

Magnetizing
Hingga dalam tahapan ini , material masih berupa sebuah lempengan besi yang merupakan hasil
kompresi dan hasil leburan unsur logam.Meski pada proses kompresi dipengaruhi kekuatan magnet ,
kekuatan itu tidak akan menyebabkan material memiliki daya magnetis, Hal in bertujuan untuk
menyearahkan(formasi berbaris) partikel didalamnya ketika kondisi serbuk besi masih longgar.untuk
mengubahnya menjadi sebuah magnet , potongan material ini ditempatkan diantara kutub elektro
magnetik yang sangat kuat dan oriantasi kutub yang diinginkan dari proses magnetasi.Elektromagnet
akan mengisi daya magnet pada sebuah periode atau waktu yang ditentukan.Daya magnetik akan
meluruskan kelompok atom didalamnya , atau domain magnetik , pada proses ini akan dihasilkan
produk akhir sebuah magnet permanen yang sangat kuat, jadi proses penggosokan dan pemukulan yang
kita ketahui selama ini tidak pernah terjadi disini bukan ?.

Quality Control
Setiap proses manufakturing selalu dipantau dan dikendalikan secara teliti .proses Sintering
dan Annealingsangatlah kritikal terhadap hasil akhir sifat magnetis serta mekanik produk yang
dihasilkan ,variabel waktu dan temperatur harus dikontrol sangat ketat.

4. Pemanfaatan dan Penggunaan

Aplikasi utama dari neodymium adalah kekuatan tinggi magnet permanen berdasarkan Nd2Fe14B yang
digunakan dalam motor listrik kinerja tinggi dan generator, serta magnet spindle untuk hard drive
komputer dan turbin angin. Neodymium digunakan dalam industri elektronik, dalam pembuatan baja,
dan sebagai komponen dalam sejumlah paduan besi dan nonferrous, di antaranya alloy alam (15 persen
neodymium), yang digunakan untuk flints ringan. Logam Neodymium sendiri-dan sebagai paduan
dengan lantanida lain, erbium-telah digunakan sebagai regenerator dalam aplikasi cryocooler suhu
rendah untuk memberikan pendinginan menjadi 4,2 K (-269 C, atau -452 F). Senyawa yang digunakan
dalam industri keramik untuk glasir dan kaca warna dalam berbagai nuansa dari pink ke ungu.
Neodymium-stabil yttrium aluminium garnet (YAG) adalah komponen dari banyak laser modern, dan
gelas neodymium yang digunakan dalam serat optik. Campuran neodymium dan praseodymium yang
menyerap cahaya berbahaya di wilayah garis-natrium D spektral dan karena itu digunakan dalam kaca
tukang las dan glassblowers 'kacamata.

5. Keterdapatan

Neodymium alami adalah campuran dari tujuh isotop yang berbeda. Lima dari mereka adalah
isotope stabil-neodymium-142 (27,13 persen), neodymium-146 (17,19 persen), neodymium-143 (12.18
persen), neodymium-145 (8,30 persen), dan neodymium-148 (5,76 persen) -dan dua isotope radioaktif,
neodymium-144 (23,80 persen) dan neodymium-150 (5.64 persen). Sebanyak 31 isotop radioaktif
neodymium (tidak termasuk isomer nuklir) telah ditandai, mulai massa 124-161 dan paruh dari 0,65
detik (neodymium-125) hingga 7,9 1018 tahun (neodymium-150).

Neodymium terjadi di mineral monasit dan bastnasite dan merupakan produk dari fisi nuklir.
Pemisahan atau pertukaran ion teknik cair-cair digunakan untuk pemisahan dan pemurnian neodymium.
Logam Neodymium sendiri dibuat dengan elektrolisis fusi dari halida atau reduksi metallothermic dari
fluoride dengan kalsium. Ada dua alotrop (bentuk struktural) dari neodymium: the -fasa double close-
packed hexagonal dengan = 3,6582 dan c = 11,7966 pada suhu kamar. The -fase body-centred cubic
dengan = 4.13 pada 883 C (1.621 F).
Bauksit

1. Keadaan Umum

Bauksit (bahasa Inggris: bauxite) adalah biji utama aluminium terdiri dari hydrous aluminium oksida dan
aluminium hidroksida yakni dari mineral gibbsite Al (OH) 3, boehmite -ALO (OH), dan diaspore -ALO
(OH), bersama-sama dengan oksida besi goethite dan bijih besi, mineral tanah liat kaolinit dan sejumlah
kecil anatase Tio 2 . Pertama kali ditemukan pada tahun 1821 oleh geolog bernama Pierre
Berthier pemberian nama sama dengan nama desa Les Baux di selatan Perancis.

Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral dengan susunan terutama dari
oksida aluminium, yaitu berupa mineral buhmit (Al2O3H2O) dan mineral gibsit (Al2O3 .3H2O). Secara
umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 45 65%, SiO2 1 12%, Fe2O3 2 25%, TiO2 >3%, dan
H2O 14 36%.

Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang mempunyai kadar Al nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan kadar
kuarsa (SiO2) bebasnya sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali. Batuan tersebut (misalnya
sienit dan nefelin yang berasal dari batuan beku, batu lempung, lempung dan serpih. Batuan-batuan
tersebut akan mengalami proses lateritisasi, yang kemudian oleh proses dehidrasi akan mengeras
menjadi bauksit.
Bauksit digunakan untuk bijih yang mengandung oksida aluminium monohidrat atau trihidrat. Berupa
mineral gibsit, ochmit atau diaspor. Bauksit terjadi sebagai akibat adanya pelapukan dan material yang
mengandung alumina. Endapan yang besar terjadi di daerah-daerah beriklim tropis dan subtropis basah.
Bahan pembuatan aluminium yang terdapat di Indonesia yaitu bauksit. Bijih bauksit perlu ditambang.
Aluminium yang berasal dari bauksit banyak digunakan untuk ampelas, bahan yang tahan api, pembuat
logam, dan industri kimia. Bauksit umumnya terjadi pada permukaan atau dekat permukaan dan
merupakan letakan- letakan mendatar, maka cara penyelidikan yang tepat dan praktis yaitu dengan
membuat sumuran. Bor tangan dapat digunakan untuk endapan yang dalam. Adapun cara
penambangan bijih bauksit yang dilakukan di Pulau Bintan adalah dengan cara penambangan terbuka.
Lapisan penutup dibuldozer. Setelah terbuka, maka bijihnya dikeruk. Bijih yang dihasilkan ini kemudian
diangkat ke tempat pencucian. Endapan bauksit di Indonesia terdapat di Riau (Pulau Bintan), Sumatra
Selatan (Pulau Bangka dan Pulau Binton), dan Kalimantan Barat (Singkawang).

2. Kriteria Pemasaran

Bauksit terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar alumunium nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan tidak
atau sedikit mengandung kuarsa (SiO2) bebas atau tidak mengandung sama sekali. Bentuknya
menyerupai cellular atau tanah liat dan kadang-kadang berstruktur pisolitic. Secara makroskopis bauksit
berbentuk amorf. Kekerasan bauksit berkisar antara 1 3 skala Mohs dan berat jenis berkisar antara 2,5
2,6. . Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya di kedalaman tertentu.

Di daerah tropis, pada kondisi tertentu batuan yang terbentuk dari mineral silikat dan lempung akan
terpecah-pecah dan silikanya terpisahkan sedangkan oksida alumunium dan oksida besi terkonsentrasi
sebagai residu. Proses ini berlangsung terus dalam waktu yang cukup dan produk pelapukan terhindar
dari erosi, akan menghasilkan endapan lateritik. Kandungan alumunium yang tinggi di batuan asal bukan
merupakan syarat utama dalam pembentukan bauksit, tetapi yang lebih penting adalah intensitas dan
lamanya proses laterisasi.

Kondisi kondisi utama yang memungkinkan terjadinya endapan bauksit secara optimum adalah ;

1. Adanya batuan yang mudah larut dan menghasilkan batuan sisa yang kaya Alumunium

2. Adanya vegetasi dan bakteri yang mempercepat proses pelapukan

3. Porositas batuan yang tinggi, sehingga sirkulasi air berjalan dengan mudah

4. Adanya pergantian musim (cuaca) hujan dan kemarau (kering)

5. Adanya bahan yang tepat untuk pelarutan

6. Relief (bentuk permukaan) yang relatif rata, yang mana memungkinkan terjadinya
pergerakan air dengan tingkat erosi minimum

7. Waktu yang cukup untuk terjadinya proses pelapukan

3. Cara Pengolahan

Proses yang paling umum untuk mendapatkan logam aluminium dari mineral bauksit adalah
melalui 2 tahapan proses utama. Yaitu Proses Bayer untuk menghasilkan aluminium oksida murni
(alumina) dari bauksit. Proses selanjutnya disebut Hall-Heroult Proses dimana pada proses ini dilakukan
elektrolisis dengan modifikasi termokimia untuk menghasilkan aluminium murni dari alumina.

4. Pemanfaatan dan Penggunaan


Bijih bauksit jika diproses dengan benar, maka akan menghasilkan alumina. Dari alumina inilah
logam aluminium dibuat. Alumina yang dielektrolisa dalam bejana cryolit cair, akan
menghasilkan logam aluminium. Sebagai bahan industry keramik, logam dan metalurgi.

5. Keterdapatan

Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika dengan memungkinkan pelapukan sangat kuat.
Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya di kedalaman tertentu. Potensi
dan cadangan endapan bauksit terdapat di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Pulau Bangka, dan Pulau
Kalimantan.

Anda mungkin juga menyukai