Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kami
ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Makalah
Oogenesis
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan.
Maka dari itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Makalah Oogenesis ini dapat
memberikan manfaat kepada pembaca.
1
DAFTAR ISI
Kata pengantar ..1
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
3.1 Kesimpulan 9
2
BAB I
PENDAHULUAN
Reproduksi merupakan proses pembentukan individu baru dari individu yang sudah
ada dan merupakan ciri khas dari semua makhluk hidup. Reproduksi bertujuan untuk
mempertahankan kelestarian suatu spesies dari kepunahan. Dalam upaya melestarikan
kelangsungan hidupnya, setiap organisme harus mampu memperbanyak diri sehingga setiap
generasi mampu menghasilkan generasi sebelumnya yang mati karena pemangsa, parasit atau
karena telah berumur tua.Proses reproduksi berbeda dengan proses yang diperlukan untuk
kelangsungan hidup sehari-hari seperti: makan, pertukaran gas dan ekskresi, proses
reproduksi tidak diperlukan untuk kelangsungan hidup setiap organisme, tetapi tanpa
reproduksi suatu spesies akan punah. (Franz, 1990).
Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman dapat kita ketahui bahwa
kelangsungan hidup individu, sebagian ditujukan untuk memenuhi kemampuan reproduksi
yang mutlak bagi kelestarian suatu spesies.
Salah satu cirri tersebut adalah berkembang biak atau reproduksi merupakan
kenyataan bahwa tak ada satu pun makhluk hidup yang hidup terus menerus tanpa batas.
Semua akan mengalami kematian, namun tak satu pun organisme yang tidak ingin eksis,
semua ingin hidup, semua berjuang untuk tetap lestari. Semua makhluk hidup mempunyai
keturunan untuk melestarikan sifat-sifatnya dan meneruskan eksistensinya sehingga makhluk
hidup bertujuan bereproduksi.
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Proses Oogenesis:
5
2. Folikel Primordial
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan
sebanyak 200.000 buah.
Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama
masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu
folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana
didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.
3. Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom
merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX.
Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin.
Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.
5. Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus
zona pellucida oosit. Oosit sekunder membelah membentuk ootid yang akan berdiferensiasi
menjadi ovum dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk tiga badan polar dan satu
ovum masak, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut
secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi
mulai mengalami perkembangan embrional.
6
Gambar 2. Bagan Oogenesis
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis
dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal: oogonium).
Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari
fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid
telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan. Semula oogonia membelah
secara mitosis menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit
primer membelah secara miosis, tetapi hanya sampai fase profase. Pembelahan miosis
tersebut berhenti hingga bayi perempuan dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan
sekitar 2 juta oosit primer mengalami kematian setiap hari sampai masa pubertas. Memasuki
masa pubertas, oosit melanjutkan pembelahan miosis I. hasil pembelahan tersebut berupa dua
sel haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel berukuran lebih kecil
disebut badan kutub primer.
Pada tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami
pembelahan miosis II. Pada saat itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, yaitu
satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu lagi berukuran lebih kecil disebut badan
polar sekunder. Badan kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub sekunder lainnya
yang berasal dari pembelahan badan kutub primer sehingga diperoleh tiga badan kutub
sekunder. Ootid mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum matang, sedangkan
ketiga badan kutub mengalami degenerasi (hancur). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pada oogenesis hanya menghasilkan satu ovum.
Berikut ini rincian hormon yang berperan dalam oogenesis:
5. Hormon FSH (follicle stimulating hormone)
Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel
6. Hormon LH (leutinizing hormone)
Berfungsi merangsang terjadinya ovulasi
7. Hormon Esterogen
Berfungsi menimbulkan sifat kelamin sekunder
8. Hormon Progesteron
Berfungsi untuk menebalkan dinding endometrium
9
3.2 Saran
Kami selaku penulis, berharap semoga seluruh pembaca makalah tentang Oogenesis
ini dapat memahami bagaimana proses oogenesis terjadi. sehingga dapat memberikan
manfaat yang besar.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.fastbleep.com/biology-notes/32/159/859
http://armymedical.tpub.com/md0921/md09210015.htm
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK10008/
http://oospermatogenesis.blogspot.com/2012/12/hormon-yang-mempengaruhi-proses.html
http://biosejati.wordpress.com/2012/01/24/sistem-reproduksi-wanita/#more-787
https://intanriani.wordpress.com/pembentukan-gamet-betina-oogenesis/
11
Makalah Oogenesis
Dibuat oleh :
Nahda Hanika Sari
Nureli Sahputri
Nurul Burhani
Nuzul Fajri
Risa Fransiska