Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh Iklim Terhadap Putaran Cangkang Foraminifera

Foraminifera adalah organisme bersel tunggal (protista) yang mempunyai


cangkang atau test (istilah untuk cangkang internal). Foraminifera diketemukan melimpah
sebagai fosil, setidaknya dalam kurun waktu 540 juta tahun. Cangkang foraminifera
umumnya terdiri dari kamar-kamar yang tersusun sambung-menyambung selama masa
pertumbuhannya. Bahkan ada yang berbentuk paling sederhana, yaitu berupa tabung yang
terbuka atau berbentuk bola dengan satu lubang. Cangkang foraminifera tersusun dari
bahan organik, butiran pasir atau partikel-partikel lain yang terekat menyatu oleh semen,
atau kristal CaCO3 (kalsit atau aragonit) tergantung dari spesiesnya. Foraminifera yang
telah dewasa mempunyai ukuran berkisar dari 100 mikrometer sampai 20 sentimeter.

Gambar Foraminifera Plankton

Penelitian tentang fosil foraminifera mempunyai beberapa penerapan yang terus


berkembang sejalan dengan perkembangan mikropaleontologi dan geologi. Fosil
foraminifera bermanfaat dalam biostratigrafi, paleoekologi, paleobiogeografi, dan
eksplorasi minyak dan gas bumi.

Foraminifera memberikan data tentang lingkungan masa lampau (skala Geologi).


Karena spesies foraminifera yang berbeda diketemukan di lingkungan yang berbeda pula,
seorang ahli paleontologi dapat menggunakan fosil foraminifera untuk menentukan
lingkungan masa lampau tempat foraminifera tersebut hidup. Data foraminifera telah
dimanfaatkan untuk memetakan posisi daerah tropik di masa lampau, menentukan letak
garis pantai masa lampau, dan perubahan perubahan suhu global yang terjadi selama
jaman es.

Sebuah contoh kumpulan fosil foraminifera mengandung banyak spesies yang


masih hidup sampai sekarang, maka pola penyebaran modern dari spesies-spesies tersebut
dapat digunakan untuk menduga lingkungan masa lampau - di tempat kumpulan fosil
foraminifera diperoleh - ketika fosil foraminifera tersebut masih hidup. Jika sebuah
contoh mengandung kumpulan fosil foraminifera yang semuanya atau sebagian besar
sudah punah, masih ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk menduga
lingkungan masa lampau. Petunjuk tersebut adalah keragaman spesies, jumlah relatif dari
spesies planktonik dan bentonik (prosentase foraminifera planktonik dari total kumpulan
foraminifera planktonik dan bentonik), rasio dari tipe-tipe cangkang (rasio Rotaliidae,
Miliolidae, dan Textulariidae), dan aspek kimia material penyusun cangkang.

Aspek kimia cangkang fosil foraminifera sangat bermanfaat karena


mencerminkan sifat kimia perairan tempat foraminifera ketika tumbuh. Sebagai contoh,
perban-dingan isotop oksigen stabil tergantung dari suhu air. Sebab air bersuhu lebih
tinggi cenderung untuk menguapkan lebih banyak isotop yang lebih ringan. Pengukuran
isotop oksigen stabil pada cangkang foraminifera planktonik dan bentonik yang berasal
dari ratusan batuan teras inti dasar laut di seluruh dunia telah dimanfaatkan untuk meme-
takan permukaan dan suhu dasar perairan masa lampau. Data tersebut sebagai dasar
pemahaman bagaimana iklim dan arus laut telah berubah di masa lampau dan untuk
memperkirakan perubahan-perubahan di masa yang akan datang (keakurasiannya belum
teruji).

Foraminifera dapat ditemukan pada kisaran suhu (10-30oC) (Boersma dan Haq,
1984 in Okvariani, 2002), namun pada suhu hangat (tropis) foraminifera dapat tumbuh
optimal pada kisaran suhu antara 21o sampai 26oC (Boltovskoy dan Wright, 1976). Pada
suhu terendah foraminifera mempunyai ukuran cangkang yang maksimal dan komposisi
yang padat, sedangkan pada suhu air yang tinggi foraminifera kurang dapat bertahan pada
kondisi tersebut (Okvariani, 2002).
Gambar Diagram Ilustrasi Sebaran Foraminifera Hidup Berdasarkan Perubahan Temperatur
(Brassier 1980)

Satu spesies foraminifera dapat memiliki putaran cangkang yang berbeda, hal ini
dapat disebabkan akibat adanya perbedaan lingkungan pada suatu waktu sehingga
foraminifera tersebut beradaptasi dengan mengubah arah putarannya. Cangkang
foraminifera dapat terputar secara dextral maupun sinistral. Putaran cangkang secara
dextral apabila dilihat dari penampakan dorsal, pertumbuhan cangkang atau arah putaran
searah dengan jarum sedangkan putaran sinistral apabila dilihat dari penampakan dorsal,
arah putaran cangkang berlawanan dengan arah jarum jam.

Pada beberapa jenis foraminifera planktonik seperti Globigerina pachiderma,


populasi yang hidup di perairan hangat atau dingin dapat dibedakan dari perputaran
cangkangnya. Perairan hangat didominasi oleh cangkang yang terputar kerah kanan
(sinistral) dan perairan dingin didominasi oleh cangkang yang terputar ke arah kiri
(dextral).

DAFTAR PUSTAKA

http://lutfibaiti.wordpress.com/2012/05/25/coiling-rasio-foraminifera-7/

http://id.scribd.com/doc/25853760/Mikro-Makro-Paleontologi-Selesai

http://www.oseanografi.lipi.go.id/sites/default/files/oseana_xxii%284%2931-42.pdf

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54260/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustak
a.pdf?sequence=4

Anda mungkin juga menyukai