Komponen Pesawat Terbang
Komponen Pesawat Terbang
dan Strukturnya
https://aeroyid.wordpress.com/2013/05/06/ko
mponen-pesawat-terbang-ban-pesawat-dan-
strukturnya/
Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian
penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang
disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan
kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk
meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.
Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama yang digunakan untuk
kendaraan bermotor, diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga
digunakan dari bahan lain seperti baja.
Ban pesawat terbang dirancang secara khusus untuk mampu menahan beban
yang berat, memberikan rasa nyaman pada penumpang, dan bertahan ketika
pesawat bergerak di landasan dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Sebenarnya, ukuran ban pesawat terbang hampir sama dengan ukuran ban
mobil. Memang ukuran ini tampak kecil bila dibandingkan dengan ukuran
pesawat. Mengapa dipilih ban kecil, sebab ban dengan ukuran yang terlalu
besar menyulitkan ban tersebut menahan torsi berat pesawat.
Ban pesawat bukan ban yang padat. Di dalamnya ada gas/udara dengan
tekanan yang cukup besar, sekitar enam kali lebih besar dari tekanan ban
mobil penumpang. Tekanan sebesar ini dibutuhkan untuk menahan berat
pesawat yang besar. Kelenturan atau deflection (perbedaan tinggi ban
sebelum dan sesudah dipasang) ban pesawat sekitar 2 – 3 kali lebih besar dari
ban mobil.
Roda dalam satu poros dihubungkan dengan poros kaku (rigid), poros kaku
tersebut dihubungkan ke bodi dengan menggunakan pegas, peredam kejut
dan lengan kontrol (control arm)
Awalnya semua kendaraan menggunakan sistem ini. Sampai sekarang
sebagian besar kendaraan berat seperti truck, masih menggunakan sistem ini,
sedangkan kendaraan niaga umumnya menggunakan sistem ini pada roda
belakang.
2. Sistem suspensi independen atau sistem suspensi bebas.
Antara roda dalam satu poros tidak terhubung secara langsung, masing-
masing roda (roda kiri dan kanan) terhubung ke bodi atau rangka dengan
lengan suspensi (suspension arm), pegas dan peredam kejut. Goncangan atau
getaran pada salah satu roda tidak mempengaruhi roda yang lain.
Umumnya kendaraan penumpang menggunakan sistem ini pada semua poros
rodanya, sedangkan kendaraan niaga umumnya menggunakan sistem ini pada
roda depan sedangkan pada poros roda belakang menggunakan sistem
suspensi dependen pada poros roda belakang. Tipe MacPherson strut dan
double-wishbone termasuk dalam jenis sistem ini.
Komponen utama
1. Pegas
Dengan sifat pegas yang elastis, pegas berfungsi untuk menerima getaran
atau goncangan roda akibat dari kondisi jalan yang dilalui dengan tujuan agar
getaran atau goncangan dari roda tidak menyalur ke bodi atau rangka
kendaraan.
Beberapa tipe pegas yang digunakan pada sistem suspensi :
Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama ‘per keong’, jenis yang
digunakan adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban
tekan.
Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat atau
niaga dengan sistem suspensi dependen.
Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar
spring), umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu
berat.
2. Peredam kejut
Peredam kejut berfungsi untuk meredam beban kejut atau goncangan atau
getaran yang diterima pegas.
Peredam kejut, shock absorber, shock breaker, atau damper adalah sebuah
alat mekanik yang didesain untuk meredam hentakan yang disebabkan oleh
energi kinetik. Peredam kejut adalah bagian penting dalam suspensi
kendaraan bermotor, roda pendaratan pesawat terbang, dan mendukung
banyak mesin industri. Peredam kejut berukuran besar juga digunakan dalam
arsitektur dan teknik sipil untuk mengurangi kelemahan struktur akibat
gempa bumi dan resonansi.
Dalam kendaraan, alat ini berfungsi untuk mengurangi efek dari kasarnya
permukaan jalan. Tanpa peredam kejut, kendaraan dapat terlempar, seperti
energi yang disimpan dalam per dan lalu dilepaskan pada kendaraan,
barangkali melebihi gerakan suspensi. Kontrol gerakan berlebih pada
suspensi tanpa peredam kejut diredam secara paksa oleh per yang kaku, yang
dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam berkendara. Peredam kejut
diperkenankan menggunakan per yang lembut yang mengontrol gerakan
suspensi dalam merespon gundukan atau lubang. Dan juga, berhubungan
dengan pelambatan efek fisik dalam ban itu sendiri, mengurangi gerakan naik
turun per. Karena ban tidak selembut per, untuk meredam hentakan ban
mungkin dibutuhkan shock yang kaku yang lebih ideal untuk kendaraan
Peredam kejut pneumatik dan hidraulik umumnya mengambil bentuk sebuah
silinder dengan piston yang bergerak di dalamnya. Silinder harus diisi
dengan cairan kental, seperti minyak hidraulik atau udara. Cairan ini diisikan
ke dalam dashpot. Peredam kejut berbasis per umumnya menggunakan per
keong atau per daun. Per ideal itu sendiri, bukanlah peredam kejut seperti per
yang hanya menyimpan dan tidak menghilangkan atau menyerap energi.
Kendaraan biasanya menggunakan dua per atau palang torsi yang berfungsi
sebagaimana peredam kejut hidraulik. Dalam kombinasi ini, peredam kejut
secara khusus menyediakan piston hidraulik yang menyerap dan
menghilangkan getaran. Per tidak dianggap sebagai peredam kejut.
Peredam kejut harus menyerap atau menghilangkan energi. Desainnya harus
dipertimbangkan, oleh karena itu harus dibuat ketika mendesain atau memilih
sebuah peredam kejut adalah ke mana energi akan pergi. Umumnya, dalam
kebanyakan dashpot, energi diubah ke dalam panas di dalam cairan kental.
Dalam silinder hidraulik, minyak hidraulik akan memanas. Dalam silinder
udara, udara panas selalu dilepaskan ke atsmofer. Dalam tipe dashpot yang
lain, seperti elektromagnetik, energi yang hilang dapat disimpan dan bisa
digunakan kemudian jika diperluka.
3. Lengan suspensi
Lengan suspensi atau suspension arm hanya terdapat pada sistem suspensi
dependen, terpasang pada bodi atau rangka kendaraan, berfungsi untuk
memegang rangka roda kendaraan. Pergerakan yang komplek pada roda agar
dapat sinkron dengan pergerakan pergerakan lengan suspensi maka terdapat
ball joint pada pengikatan lengan suspensi dengan rangka roda.
Ban Pesawat
Ban Bias dan Ban Radial
Perbedaan mendasar dari Ban Bias dan Radial terletak pada susunan benang
yang mengikat,berikut perbedaan detailnya:
Ban pesawat terbang dirancang untuk pemakaian kasar sebagai akibat dan
operasionalnya berulang-ulang mulai dari ketika pesawat tinggal landas
sampai mendarat, membawa awak pesawat yang bebannya sangat berat
dengan tingkat kecepatan paling tinggi. Perkembangan ban pesawat terbang
memerlukan dukungan produsen ban yang bisa menerapkan teknologi
tertinggi. Secara menyeluruh hal ini agar kualitas keamanannya terjamin
dengan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien sekelas pesawat penumpang
Airbus A380 Jetliner, dimana kecepatan pesawat sejak tinggal landas sampai
mendarat mencapai lebih dari 370 km/h, ditambah lagi berat pesawat ketika
tinggal landas lebih dari 560 ton. Bridgestone mensuplai ban radial pesawat
terbang mengaplikasikan teknologi struktur radial tertinggi (disingkat RRR*)
dengan tingkat elastisitas kekuatan kawat terbaik. *RRR = Revolutionarily
Reinforced Radial.
Awal pesawat udara dan pesawat kecil banyak menggunakan ekor-roda (atau
skid ) dalam konvensional, atau-dragger pengaturan ekor, di mana roda
pendaratan utama terletak di depan atau maju dari pusat gravitasi dari
pesawat. Pengaturan populer di pesawat modern adalah landing gear roda
tiga , dengan gigi utama yang terletak di belakang atau belakang dari pusat
gravitasi, dan gigi hidung terletak maju yang membawa sekitar 20% dari
berat statis pesawat. pesawat besar seperti badan komersial pesawat-lebar dan
pesawat militer seperti C-5A menggunakan multiple-roda bogie untuk
menopang berat besar dan, dalam kasus C-5A, untuk memberikan arahan
medan lembut dan kemampuan lepas landas. Lihat juga pesawat militer .
Metode menerima sebagian besar menyerap energi karena pendaratan adalah
udara-minyak strut disebut sebuah oleo. Komponen dasar adalah silinder luar
yang berisi minyak campuran udara dan piston batin yang memampatkan
minyak melalui lubang . Aliran minyak melalui lubang tersebut meteran oleh
pin variabel-diameter yang melewati lubang sebagai stroke gigi. Aliran
minyak yang berlaku bervariasi kekakuan dari kompresi gigi.
Ban pesawat terbang dirancang secara khusus untuk mampu menahan beban
yang berat, memberikan rasa nyaman pada penumpang, dan bertahan ketika
pesawat bergerak di landasan dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Sebenarnya, ukuran ban pesawat terbang hampir sama dengan ukuran ban
mobil. Memang ukuran ini tampak kecil bila dibandingkan dengan ukuran
pesawat. Mengapa dipilih ban kecil, sebab ban dengan ukuran yang terlalu
besar menyulitkan ban tersebut menahan torsi berat pesawat.
Ban pesawat bukan ban yang padat. Di dalamnya ada gas/udara dengan
tekanan yang cukup besar, sekitar enam kali lebih besar dari tekanan ban
mobil penumpang. Tekanan sebesar ini dibutuhkan untuk menahan berat
pesawat yang besar. Kelenturan atau deflection (perbedaan tinggi ban
sebelum dan sesudah dipasang) ban pesawat sekitar 2 – 3 kali lebih besar dari
ban mobil.