Anda di halaman 1dari 24

Kuliah 7 P.

Kewarganegaraan

NEGARA HUKUM DAN


HAK ASASI MANUSIA (HAM)

Politeknik STMI Jakarta


2015

uliah 7 P. Kewarganegaraan

MATERI KULIAH
A. Pengertian dan unsur Negara
Hukum
B. Indonesia sebagai Negara
Hukum
C. Negara Hukum dan Hak Azasi
Manusia

Kuliah 7 - P. Kewarganegaraan

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa memahami dan mampu
menjelaskan tentang pengertian dan
ciri negara hukum, makna Indonesia
sebagai negara hukum serta negara
hukum dan hak azasi manusia
(HAM).

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

A. PENGERTIAN NEGARA HUKUM


Konsep negara hukum pada dasarnya suatu konsep
universal, namun penerapannya dipengaruhi oleh
karakteristik negara dan ragam manusianya, seperti
pengaruh falsafah bangsa, ideologi negara, dan lainlain, serta pengaruh sejarah manusianya.
Berdasarkan
historis dan praktis, konsep negara
hukum timbul dalam berbagai model seperti :
1. negara hukum menurut Al Quran dan Sunnah,
2. negara hukum menurut konsep Eropa
Kontinental
yang dinamakan rechsstaat,
3. negara hukum menurut konsep Anglo Saxon (rule
of
law),
4. negara hukum menurut konsep socialist legality,
dan
5. konsep negara hukum Pancasila.

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

Gagasan
negara
hukum
pertama
kali
dikemukakan oleh Plato dan Aristoteles, melalui
konsep Nomoi.
Menurut Plato : Penyelenggaraan negara
yang baik ialah yang didasarkan pada
pengaturan (hukum) yang baik.
Menurut Aristoteles : suatu negara yang baik
ialah negara yang diperintah dengan
konstitusi dan berkedaulatan hukum.

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

Ada tiga unsur dari pemerintahan yang


berkonstitusi yaitu ;
Pertama, pemerintahan dilaksanakan untuk
kepentingan umum;
Kedua, pemerintahan dilaksanakan menurut
hukum yang berdasarkan pada ketentuanketentuan umum, bukan hukum yang dibuat
secara sewenang-wenang yang menyampingkan
konvensi dan konstitusi;
Ketiga, pemerintahan berkonstitusi yaitu
pemerintah yang dilaksanakan atas kehendak
rakyat, bukan berupa paksaan-tekanan yang
dilaksanakan atas kehendak pemerintahan yang
berkuasa.

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

Menurut Budiono : Dalam sejarah pergaulan internasional


sekarang, suatu negara harus merupakan negara hukum.
Setiap negara yang tidak mau dikucilkan dari pergaulan
masyarakat internasional , secara formal akan memaklumkan
dirinya sebagai negara hukum.
Dalam Negara hukum ;
a. Hukum menjadi aturan permainan untuk mencapai
cita-cita bersama sebagai kesepakatan politik.
b. Hukum juga menjadi aturan permainan untuk
menyelesaikan
segala
macam
perselisihan,
termasuk juga perselisihan politik dalam rangka
mencapai kesepakatan politik tsb diatas.
Dengan demikian, hukum tidak mengabdi kepada
kepentingan politik sektarian dan primordial melainkan
kepada cita-cita politik dalam kerangka kenegaraan.

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

UNSUR-UNSUR NEGARA HUKUM


Gagasan tentang negara hukum dari para ahli baik
oleh Plato, Aristoteles, John Lock, Montesque dan
sebagainya masih bersifat samar-samar dan
kemudian tenggelam.
Pada abad ke 19, kemudian muncul kembali secara
lebih eksplisit dengan adanya konsep Rechsstaat
yang dikembangkan oleh Frederich Julius Stahl di
Eropa Continental yang diilhami oleh pemikiran
Immanuel Kant.
Menurut
Stahl,
unsur-unsur
negara
hukum
(rechtsstaat) adalah adanya :
1. Perlindungan hak-hak asasi manusia;
2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan, untuk
menjamin hak-hak itu (HAM);
3. Pemerintahan berdasarkan Peraturan PerundangUndangan; dan
4. Peradilan administrasi dalam perselisihan.

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

Pada saat bersamaan muncul pula konsep negara


hukum (Rule of Law) yang dikembangkan oleh A.V
Dicey, yang lahir dalam naungan sistem hukum
Anglo-Saxon.
Menurut Dicey, unsur-unsur Rule of Law sebagai
berikut, adanya :
1. Supremasi aturan-aturan hukum (supremacy of
the
law),
yaitu
tidak
adanya
kekuasaan
sewenang-wenang (absence of arbitrary power);
2. Kedudukan yang sama dalam menghadapi hukum
(equality before the law). Dalil ini berlaku baik
untuk orang biasa maupun orang pejabat.
3. Terjaminnya hak-hak manusia oleh undangundang serta keputusan-keputusan pengadilan.

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

Dalam perkembangannya, konsep negara hukum mengalami


penyempurnaan, secara umum sebagai berikut :
Sistem
pemerintah
negara
yang
didasarkan
atas
kedaulatan rakyat;
Bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya harus berdasar atas hukum atau Peraturan
Perundang-Undangan;
Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia (warga
negara);
Adanya pembagian kekuasaan dalam negara;
Adanya
pengawasan
dari
badan-badan
peradilan
(rechterlijke controle) yang bebas dan mandiri, dalam arti
lembaga peradilan tersebut benar-benar tidak memihak
dan tidak berada di bawah pangaruh eksekutif;
Adanya
peran
yang
nyata
dari
anggota-anggota
masyarakat atau warga negara untuk turut serta
mengawasi perbuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan
yang dilakukan oleh pemerintah;
Adanya sistem perekonomian yang dapat menjamin
pembagian yang merata sumber daya yang diperlukan
bagi kemakmuran warga negara.

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

B. INDONESIA SEBAGAI
NEGARA HUKUM
Gagasan negara hukum di Indonesia telah dikemukakan
oleh para pendiri negara sejak hampir satu abad yang lalu.
Walaupun pembicaraan pada waktu itu masih dalam
konteks hubungan Indonesia (Hindia Belanda) dengan
Netherland. Misalnya melalui gagasan Indonesia (Hindia
Belanda) berparlemen, berpemerintahan sendiri, dimana
hak politik rakyatnya diakui dan dihormati.
Jadi, cita-cita negara hukum Indonesia, bukan sejak sidang
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI).
Para pendiri negara waktu itu terus memperjuangkan
gagasan negara Hukum dan pada sidang BPUPKI pada
bulan Juni dan Juli tahun 1945 gagasan dan konsep
Konstitusi Indonesia dibicarakan.
Menurut Philipus M. Hadjon, bahwa ide dasar negara
hukum Indonesia tidak terlepas dari ide dasar tentang
Rechtsstaats. Hal ini karena pada dasarnya Indonesia
banyak mengikuti Belanda dan menganut ide Rechtsstaats.

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

Dalam sidangsidang BPUPKI tersebut timbul


berbagai gagasan dan konsep ketatanegaraan
seperti: negara sosialis, negara serikat, dsb.
Namun karena dilandasi tekad bersama untuk
merdeka, jiwa dan semangat kebangsaan
yang tinggi (nasionalisme) dari para pendiri
negara, menjunjung tinggi azas kepentingan
bangsa, maka secara umum menerima konsep
negara hukum dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

Syarat-syarat dasar rechtsstaat, bahwa Ide Negara


Hukum dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia adalah
:
Asas legalitas: setiap tindak pemerintahan harus
didasarkan
atas
dasar
Peraturan
PerundangUndangan (wetterlikegrondslag). Dalam hubungan
ini pembentukan Undang-Undang merupakan bagian
penting Negara hukum;
Pembagian kekuasaan: bahwa kekuasaan Negara
tidak boleh hanya bertumpu pada satu tangan;
Hak-hak dasar (grondrechten):
hak-hak dasar
merupakan sasaran perlindungan hukum bagi rakyat
dan sekaligus membatasi pembentukan UndangUndang;
Pengawasan peradilan: Bagi rakyat tersedia saluran
melalui pengadilan yang bebas untuk menguji
keabsahan
tindakan
pemerintahan
(rechtmatigeidstoetsing).

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

Dalam
penjelasan
mengenai
Sistem
Pemerintahan Negara pada Undang-Undang
Dasar 1945 ditegaskan bahwa Indonesia adalah
negara yang berdasar atas hukum (Rechtsstaat),
tidak
berdasarkan
kekuasaan
belaka
(Machtsstaat).
Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945 (setelah amandemen) ditegaskan
dalam Pasal 1 ayat (3) bahwa : Negara
Indonesia adalah Negara hukum , artinya bahwa
kepada seluruh penyelenggara Negara dan warga
negara harus taat terhadap hukum.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
1945 adalah merupakan Hukum Dasar Tertulis.
Hukum Dasar Tertulis, hanya memuat dan
mengatur hal-hal yang prinsip dan garis-garis
besar saja.

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

Indonesia sebagai negara hukum dapat dilihat pada:


Bab I Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Negara Indonesia adalah negara
hukum;
Pembukaan dicantumkan kata-kata : Pemerintah Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah
darah Indonesia;
Bab X Pasal 27 ayat (1) disebutkan segala warga negara bersamaan
kedudukannya didalam hukum pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan itu dengan dengan tidak ada kecualinya;
Sumpah/janji Presiden/Wakil Presiden ada kata-kata memegang
teguh Undang-Undang Dasar dan segala undang-undang dan
peraturannya dengan selurus-lurusnya;
Bab XA Hak Asasi Manusia Pasal 28i ayat (5), disebutkan bahwa
Untuk penegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai
dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan
hak asasi manusia dijamin, diatur dan dituangkan dalam Peraturan
Perundang-Undangan;
Sistem hukum Indonesia yang bersifat nasional;
Hukum dasar yang tertulis (konstitusi), hukum dasar tak tertulis
(konvensi);
Tap MPR No.III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan
Peraturan Perundang-Undangan;
Adanya peradilan bebas, sebagai upaya untuk memberikan kepastian
hukum dan melindungi hak-hak setiap warga negara Indonesia.

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

Sebagai negara hukum, di dalam penyelenggaraan negara


Indonesia telah mengembangkan konsep checks and
balances, seperti :
adanya Peradilan Tata Usaha Negara.
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Good Governance),
yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga eksekutif,
yudikatif dan eksekutif. a.l adanya : Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara (LHKPN) Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
(LAKIP).

Dikembangkan lembaga-lembaga ekstra struktural baik


yang dibentuk berdasarkan Undang-undang maupun
dengan Keputusan (Peraturan) Presiden tentang
lembaga-lembaga yang bertugas untuk mengawasi
jalannya pemerintah, seperti Mahkamah Konstitusi,
Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Ombudsmand
dan sebagainya

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

C. Negara Hukum dan Hak Azasi


Manusia
Dimana pun, suatu negara hukum tujuan
pokoknya
adalah
melindungi
hak
azasi
manusia dan menciptakan kehidupan bagi
warga yang demokratis.
Keberadaan suatu negara hukum menjadi
prasyarat bagi terselenggaranya hak azasi
manusia dan kehidupan demokratis.
Dasar filosofi perlunya perlindungan hukum
terhadap hak azasi manusia adalah bahwa hak
azasi manusia adalah hak dasar kodrati setiap
orang yang keberadaannya sejak berada
dalam kandungan, dan ada sebagai pemberian
Tuhan, negara wajib melindunginya.

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

Negara Hukum harus memiliki ciri dan


syarat bahwa negara itu melindungi dan
menjamin
Hak
Asasi
Manusia
setiap
warganya.
Harus ada keterkaitan antara Negara hukum
dan Hak Asasi Manusia, dimana Negara
Hukum wajib menjamin dan melindungi Hak
Asasi Manusia setiap warganya.

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

PENGERTIAN HAM
Hak asasi manusia merupakan hak-hak dasar yang
dimiliki oleh manusia, sesuai dengan kodratnya.
Hak asasi manusia meliputi hak hidup, hak
kemerdekaan atau kebebasan, hak milik dan hakhak dasar lain yang melekat pada diri pribadi
manusia dan tidak dapat diganggu gugat oleh
orang lain.
Hak asasi manusia hakikatnya semata-mata bukan
dari manusia sendiri tetapi dari Tuhan Yang Maha
Esa.
Dalam Ketetapan MPR nomor XVII/MPR/1988, bahwa
hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang
melekat pada diri manusia secara kodrat, universal,
dan abadi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

Ciri pokok hakikat HAM yaitu:


1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun
diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia
secara otomatis.
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa
memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal-usul sosial dan
bangsa.
3. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun
mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap
mempunyai HAM walaupun sebuah Negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau
melanggar HAM.

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

DASAR HUKUM HAK ASASI


MANUSIA
DI INDONESIA
Dasar hukum dan peraturan terkait hak asasi
manusia di Indonesia adalah sebagai berikut :
1.
2.

Undang Undang Dasar 1945


Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998
tentang Hak
Asasi Manusia
3.
Undang Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak
Asasi Manusia. Meliputi antara lain sebagai
berikut :
a.
Hak untuk hidup (Pasal 4)
b.
Hak untuk berkeluarga (Pasal 10)

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

c.

Hak untuk mengembangkan diri (Pasal 11, 12, 13,


14,
15, 16)
d.
Hak untuk memperoleh keadilan (Pasal 17, 18,
19)
e.
Hak atas kebebasan pribadi (Pasal 20-27)
f.
Hak atas rasa aman (Pasal 28-35)
g.
Hak atas kesejahteraan (Pasal 36-42)
h.
Hak turut serta dalam pemerintahan (Pasal 4344)
i.
Hak wanita (Pasal 45-51)
j.
Hak anak (Pasal 52-66)

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

PELAKSANAAN DAN PENEGAKAN HAM DI INDONESIA


Dalam rangka menegakkan HAM di Indonesia,
pemerintah antara lain melakukan sbb :
1.
pembentukan
KOMNAS
HAM
dan
Pengadilan HAM,
2. Penerbitan peraturan hukum HAM melalui
UU No. 39
Tahun 1999 dan UU No. 26 Tahun 2000
3. dipilihnya para hakim ad hoc.
Langkah pemerintah ini telah menyegarkan
iklim penegakkan hukum yang sehat, dimana
kebenaran hukum dan keadilan harus dapat
dinikmati oleh setiap warganegara secara
egaliter.

Kuliah 7 P. Kewarganegaraan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai