Disusun oleh:
KELOMPOK 1
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ANALISA PERFORMA
PESAWAT TERBANG CESSNA 172” ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak Agus Suprianto, ST, MT pada mata kuliah Performa Pesawat Terbang. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang analisa performa helikopter bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agus Suprianto ST, MT selaku
dosen mata kuliah Performa Pesawat Terbang yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ------------------------------------------------------------------------------------ 19
B. Saran -------------------------------------------------------------------------------------------- 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan dalam perhitungan analisa Performa Pesawat Terbang khususnya
Pesawat Cessna 172, yang menggunakan data asli dari manual book di gunakan langkah
pendekatan untuk menganalisanya.
Analisa yang dilakukan yaitu melakukan perubahan terhadap kecepatan, dimana
melakukan perubahan yang tidak terlalu jauh yaitu dengan metode pendekatan. Dalam
hasil analisa ini terdapat perhitungan dalam grafik, dalam grafik ini terjadi perbedaan
dalam setiap ketinggian.
B. Rumusan Masalah
1. Memahami analisa apa saja variabel yang diubah?
2. Memahami perbedaan performa pesawat terbang cessna 172 setelah mengubah
variabelnya ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Power Required = Total Drag × 𝒗
Sedangkan untuk mengetahui nilai dari Propeller Thrust dan Total Drag dapat
dihitung dengan rumus dibawah ini:
𝝆 𝟎. 𝟕𝟓
Propeller Thurst = {( × 𝟏. 𝟏𝟑𝟐) − 𝟎. 𝟏𝟑𝟐} × × Shaft Power
𝟏. 𝟐𝟐𝟓 𝒗
𝟏
Total Drag = × 𝝆 × 𝒗𝟐 × 𝑪 𝑫 × 𝑺
𝟐
𝑪𝑫𝟎 + 𝑪𝑳 𝟐
𝑪𝑫 =
𝝅 × 𝑨𝑹 × 𝒆
𝟐 × MTOW
𝑪𝑳 =
𝝆 × 𝒗𝟐 × 𝑺
Maka dari persamaan-persamaan diatas dapat dibuat rumus untuk menghitung Rate
of Climb (RoC) pesawat dengan:
6
C. Analisa Rate of Climb dan Power Required pada Ketinggian Sea Level
Berikut ini merupakan data yang sudah dimasukkan dan dihitung dalam format tabel
pada kondisi sea level dengan Velocity antara 20.57 m/s hingga 72.02 m/s atau 40 knot
hingga 140 knot.
Dengan data yang tertera diatas kita mendapatkan RoC maksimum senilai 6.2515
m/s dan RoC minimum sebesar -1.9895 m/s. untuk bisa lebih jelas melihat perbedaan
disetiap kecepatan terhadap RoC-nya dapat dilihat pada Gambar 4.
7
Gambar 4. Grafik RoC vs velocity saat sea level
Dari Gambar 4 kita bisa mengetahui bahwa RoC akan menurun disetiap kenaikan
kecepatan, dengan jelas terlihat grafik menurun hingga ke RoC minimumnya. Hal-hal yang
memengaruhi penurunan RoC anatara lain; power required, power available, dan MTOW
pesawat tersebut.
Gambar 5 menunjukkan performa pesawat pada kondisi sea level dengan kecepatan yang
sudah ditentukan, dilihat dari grafik didapat kecepatan maksimum pesawat sekitar 65.84
m/s ≈ 128 knot. Dengan excess power yang cukup besar menandakan pesawat dalam
kondisi optimal pada kondisi ini.
8
D. Analisa Rate of Climb dan Power Required pada Ketinggian 1000m
Berikut ini merupakan data yang sudah dimasukkan dan dihitung dalam format tabel
pada kondisi ketinggian 1000 m dengan Velocity antara 20.57 m/s hingga 72.02 m/s atau
40 knot hingga 140 knot.
Dengan data yang tertera diatas kita mendapatkan RoC maksimum senilai 5.2096
m/s dan RoC minimum sebesar -2.0672 m/s. untuk bisa lebih jelas melihat perbedaan
disetiap kecepatan terhadap RoC-nya dapat dilihat pada Gambar 8.
9
Gambar 8. Grafik RoC vs velocity saat ketinggian 1000m
Dari Gambar 8 kita bisa mengetahui bahwa RoC akan menurun disetiap kenaikan
kecepatan, dengan jelas terlihat grafik menurun hingga ke RoC minimumnya. Hal-hal yang
memengaruhi penurunan RoC anatara lain; power required, power available, dan MTOW
pesawat tersebut.
10
E. Analisa Rate of Climb dan Power Required pada Ketinggian 2000m
Berikut ini merupakan data yang sudah dimasukkan dan dihitung dalam format tabel
pada kondisi ketinggian 2000 m dengan Velocity antara 20.57 m/s hingga 72.02 m/s atau
40 knot hingga 140 knot.
Dengan data yang tertera diatas kita mendapatkan RoC maksimum senilai 4.1941
m/s dan RoC minimum sebesar -2.1564 m/s. untuk bisa lebih jelas melihat perbedaan
disetiap kecepatan terhadap RoC-nya dapat dilihat pada Gambar 12.
11
Gambar 12. Grafik RoC vs velocity saat ketinggian 2000m
Dari Gambar 12 kita bisa mengetahui bahwa RoC akan menurun disetiap kenaikan
kecepatan, dengan jelas terlihat grafik menurun hingga ke RoC minimumnya. Hal-hal yang
memengaruhi penurunan RoC anatara lain; power required, power available, dan MTOW
pesawat tersebut.
Gambar 13. Grafik power required vs power available saat ketinggian 2000m
12
F. Analisa Rate of Climb dan Power Required pada Ketinggian 3000m
Berikut ini merupakan data yang sudah dimasukkan dan dihitung dalam format tabel
pada kondisi ketinggian 3000 m dengan Velocity antara 20.57 m/s hingga 72.02 m/s atau
40 knot hingga 140 knot.
Dengan data yang tertera diatas kita mendapatkan RoC maksimum senilai 3.2211
m/s dan RoC minimum sebesar -2.2567 m/s. untuk bisa lebih jelas melihat perbedaan
disetiap kecepatan terhadap RoC-nya dapat dilihat pada Gambar 16.
13
Gambar 16. Grafik RoC vs velocity saat ketinggian 3000m
Dari Gambar 16 kita bisa mengetahui bahwa RoC akan menurun disetiap kenaikan
kecepatan, dengan jelas terlihat grafik menurun hingga ke RoC minimumnya. Hal-hal yang
memengaruhi penurunan RoC anatara lain; power required, power available, dan MTOW
pesawat tersebut.
Gambar 17. Grafik power required vs power available saat ketinggian 3000m
14
G. Analisa Rate of Climb dan Power Required pada Ketinggian 4000m
Berikut ini merupakan data yang sudah dimasukkan dan dihitung dalam format tabel
pada kondisi ketinggian 4000 m dengan Velocity antara 20.57 m/s hingga 72.02 m/s atau
40 knot hingga 140 knot.
Dengan data yang tertera diatas kita mendapatkan RoC maksimum senilai 2.2677
m/s dan RoC minimum sebesar -2.3716 m/s. untuk bisa lebih jelas melihat perbedaan
disetiap kecepatan terhadap RoC-nya dapat dilihat pada Gambar 20.
15
Gambar 20. Grafik RoC vs velocity saat ketinggian 4000m
Dari Gambar 20 kita bisa mengetahui bahwa RoC akan menurun disetiap kenaikan
kecepatan, dengan jelas terlihat grafik menurun hingga ke RoC minimumnya. Hal-hal yang
memengaruhi penurunan RoC anatara lain; power required, power available, dan MTOW
pesawat tersebut. Ini merupakan batas dari RoC pesawat Cessna 172, apabila di ketinggian
selanjutnya maka pesawat tidak akan bisa mendapatkan RoC lagi yang berarti ini
ketinggian maksimal pesawat tersebut bisa terbang.
Gambar 21. Grafik power required vs power available saat ketinggian 4000m
16
H. Kesimpulan Rate of Climb pada Setiap Ketinggian
Gambar 22. Grafik maksimum RoC di berbagai ketinggian & Grafik RoC di berbagai
ketinggian dan kecepatan
Dari Gambar 22 kita bisa tahu perbedaan dengan jelas antara RoC yang telah kita
analisa sebelum-sebelumnya, dan dapat disimpulkan bahwa RoC akan menurun pada
setiap perubahan ketinggian dan akan menurun pada kecepatan yang terlampau tinggi.
Dari perhitungan RoC dapat kita ketahui batasan terbang pesawat tersebut.
Gambar 23. Grafik power required vs power available di berbagai kondisi ketinggian
17
Kesimpulan yang dapat diambil dari Gambar 23 adalah semakin bertambahnya
ketinggian maka power available nya juga akan menurun dan dapat dibuat batasan terbang
pesawat tersebut. Semakin mengecil excess power maka efisiensi pesawat juga akan
semakin menurun.
Sesuai data pada Gambar 24 didapati RoC sebesar 740 fpm ≈ 3,7592 m/s di sea level
pada kecepatan 103 knot ≈ 52.98 m/s
Gambar 25. Tabel validasi analisa dan data real Cessna 172
Berikut percobaan kita pada kecepatan 103 knot ≈ 52.98 m/s maka hasil RoC yang
didapat sebesar 3.7985 m/s. Berbeda 0.0393 m/s dari RoC yang ada di data. Jadi dapat
kami katakan, percobaan yang kita lakukan hampir menyerupai data yang sebenarnya.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam Analisa Performa Pesawat Terbang Cessna 172 dengan menggunakan analisa
pendekatan, mendapatkan hasil seperti perbandingan RoC dengan Power Available, Power
Available dan Power required, dan kecepatan maksimum pada pesawat Cessna 172,
Dimana perbandingan–perbandingan itu yang di gunakan untuk melihat bagaimana
performa dari pesawat terbang cessna 172 yang telah kita analisa.
B. Saran
Demikian makalah ini saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada saya. Apabila
terdapat kesalahan mohon dapat dimaafkan dan memakluminya, karena saya hanya
manusia yang tak luput dari salah khilaf dan lupa.
19