PANDUAN
PENGEMBANGAN
KLASTER INDUSTRI
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
Tim Penyusun:
Dr. Ir. Ugay Sugarmansyah, MS
Dr. Ir. Asep Husni Yasin Rosadi
Dr. Socia Prihawantoro, SE, ME
Dr. Ir. Dyan Vidyatmoko, MSc
Drs. Priyambodo D., Msi
Ir. Syaeful Karim, M. Comp.
Diterbitkan oleh:
Pusat Pengkajian Kebijakan Inovasi Teknologi
Deputi Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT)
ISBN …………………………..
i
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
KATA PENGANTAR
Pendekatan klaster industri dalam pembangunan ekonomi,khususnya
ekonomi daerah, memungkinkan harmonisasi beragamupaya yang biasanya
terjadi sangat sektoral dan terpisah untukberfokus pada upaya terpadu dan
sinergis yang positif, serta prosesyang berkelanjutan. Pendekatan klaster
industri tersebut bisa menjadi alatyang efektif bagi kebijakan pembangunan
ekonomi daerah dankebijakan lain yang terkait, khususnya kebijakan
teknologi yangterpadu. Namun tantangan untuk mengoperasionalkannya
bagisetiap kasus-kasus spesifik di daerah tidaklah mudah mengingatmasih
belum seragamnya pemahaman tentang klaster industritersebut.
Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh beberapa instansi dalam
menelaah konsep Klaster industri. Akan tetapi dalam tataran implementasi
masih dirasakan perlunya peningkatan sinergi lintas pihak dalam
menerapkan Klaster industri tersebut.
Prakarsa dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk
menerbitkan buku panduan “PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI” ini
mudah-mudahan menjadi awal yang baik dalam upaya mempercepat
terwujudnya Gerakan Membangun Sistem Inovasi, Daya Saing dan Kohesi
Sosial di seluruh wilayah Nusantara (GERBANG INDAH NUSANTARA).
Disamping itu, panduan ini diharapkan dapat merumuskan langkah positif ke
depan, naik menyangkut kebijakan dan program atau tindak lanjut yang perlu
ditempuh oleh pemerintah maupun semua pihak terkait sesuai dengan peran
masing-masing.
Demikian, semoga buku ini bermanfaat
ii
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
PERATURAN
KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
NOMOR : 003 / 2011
TENTANG
PANDUAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI
iii
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
iv
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 28 Februari 2011
v
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR i
PERATURAN KEPALA BPPT ii
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Konsep Klaster industri 1
1.2. Definisi Klaster industri 3
1.3. Keterkaitan Konsep Klaster industri Dengan 7
Peningkatan Daya Saing Industri
BAB II STRATEGI PENGEMBANGANKLASTER INDUSTRI 9
2.1. Kerangka Umum Pengembangan 18
2.2. Aktivitas Awal Inisiatif atau Prakarsa Pengembangan 10
2.3. Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan 12
2.4. Implementasi 13
2.5. Pemantauan, Evaluasi Dan Proses Perbaikan 13
BAB III TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI 15
3.1. Tahap 1: Aktivitas Awal Inisiatif / Prakarsa 15
Pengembangan
3.1.1. Kegiatan 1: Inisiasi 15
3.1.2. Kegiatan 2: Mengembangkan Tim Prakarsa 16
Klaster
3.1.3. Kegiatan 3: Eksplorasi/Analisis 17
3.1.4. Kegiatan 4: Identifikasi Isu-isu strategis 20
3.1.5. Kegiatan 5: Identifikasi Klaster Kunci 21
vi
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
vii
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
DAFTAR GAMBAR
viii
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
BAB I
PENDAHULUAN
1
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
2
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
3
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
Industri Terkait
(Related Industri)
Industri Pendukung
(Supporting Industri)
Institusi Pendukung
(Supporting Institution)
4
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
5
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
6
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
6. Lembaga Pendukung
Lembaga pemerintah, yang berupa penentu kebijakan atau
melaksanakan peran publik;
Asosiasi profesi yang bekerja untuk kepentingan anggota;
Lembaga Pengembang Swadaya Masyarakat yang
bekerja pada bidang khusus yang mendukung.
Dalam Panduan ini, istilah klaster industri memiliki pengertian lebih
luas dari ”sentra industri” yang telah dikenal umum. Sentra industri
lebih merupakan pengelompokan aktivitas bisnis yang serupa di suatu
lokasi. Suatu atau beberapa sentra industri bisa merupakan bagian
integral dan sebagai ”titik masuk (entry point)” dari upaya
pengembangan (perkuatan) klaster industri (Taufik, 2003).
7
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
8
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
BAB II
STRATEGI PENGEMBANGANKLASTER INDUSTRI
9
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
10
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
11
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
2.4. IMPLEMENTASI
”Pernyataan strategis” (strategic statement) biasanya memuat
harapan/impian keadaan ideal yang dicita-citakan (visi) dan peran-
peran atau agenda tugas penting yang masih umum (misi). Proses
pragmatisasi perlu dilakukan agar kesemuanya dapat
diimplementasikan secara lebih operasional. Penjabaran tujuan,
capaian, dan cara/langkah-langkah pragmatis perlu dilakukan agar
setiap pihak memahami dan dapat menjalankan peran kongkrit
masing-masing. Ini juga penting agar setiap pihak melaksanakan
sesuai dengan kompetensinya dan bahkan terusmenerus
mengembangkannya.
Prakarsa tertentu yang lebih bersifat segera sering memiliki nilai
strategis terutama biasanya untuk mengawali terjadinya perubahan
penting dan signifikan serta memelihara momentum proses
perubahan tersebut. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
a. Mobilisasi sumberdaya dan pelaksanaan aktivitasnya;
b. Mencapai milestone yang telah disepakati;
c. Melakukan pengelolaan yang sinergis tentang
Penggalian atau penentuan sumberdaya manusia,
sumberdaya dana dan sumberdaya lainnya;
Pengelolaan tugas, sumberdaya manusia dan hubungan
diantaranya;
Pengelolaan keberterimaan, komitmen dan sinergi positip;
Pengelolaan kesepakatan atau persetujuan;
Peningkatan kapasitas.
14
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
BAB III
TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI
Prakarsa pengembangan atau penguatan klaster industri di daerah
membutuhkan rangkaian langkah yang cukup memakan waktu.
Dimana Langkah-langkah implementasi prakarsa perlu didampingi
secara intensif. Selain mengenalkan proses sistematis untuk
melakukan perencanaan kegiatan, kelembagaan klaster industridi
tingkat lokal juga perlu dibenahi dan diperkuat.
Berprakarsa melakukan pengembangan atau penguatan klaster
industri di daerah membutuhkan langkah-langkah kecil yang tersusun
secara sistematis sehingga tercapai efektivitas yang optimum.
Langkah-langkah berikut merupakan rangkaian pertemuan yang
dapat dijadikan tonggak (milestones) selama proses pengembangan
atau penguatan klaster industri di daerah.
15
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
16
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
17
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
18
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
19
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
Output:
1. Hasil analisis potensi-potensi pengembangan klaster industri.
2. Hasil analisis kebijakan atau program yang menghambat
pengembangan klaster industri.
3. Rekomendasi kebijakan untuk memperbaiki kebijakan-
kebijakan yang menghambat pengembangan klaster industri.
20
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
Output:
1. Daftar isu-isu strategis dalam kerangka sistem inovasi.
2. Rumusan prioritas dan sasaran strategis yang membantu
dunia usaha bagi pengembangan/penguatan klaster.
21
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
22
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
23
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
Lembaga Pendidikan;
Kadinda, Asosiasi.
2. Fasilitator dibantu Tim prakarsa pengembangan/penguatan
klaster industri menjelaskan kepada seluruh stakeholders
tentang daya saing, sistem inovasi, klaster industri dan
rencana pengembangan/penguatan klaster industri. Dengan
demikian diharapkan para stakeholders mempunyai gambaran
yang utuh tentang program pengembangan/penguatan klaster
industri dan merencanakan kegiatan apa saja yang akan
dilakukan.
3. Dapatkan komitmen dan dukungan dari organisasi dan orang-
orang tersebut bagi klaster industri yang diusulkan. Dengan
pertemuan secara periodik, diharapkan terjadi dukungan yang
kuat dari seluruh stakeholders untuk
pengembangan/penguatan klaster industri.
4. Tim prakarsa bersama stakeholders membentuk Kelompok
Kerja (Pokja) Klaster Industri. Setelah tahap ini, tim prakarsa
melebur ke dalam Pokja Klaster Industri.
5. Menyusun struktur organisasi Pokja Klaster Industri. Dengan
demikian terjadi pembagian tugas yang baik untuk
operasionalisasi pengembangan/penguatan klaster industri.
6. Pokja Klaster Industri mengorganisir serial pertemuan bagi
seluruh anggota klaster industri, termasuk yang berada di
bagian lain kabupaten/kota. Pada aktivitas ini, seluruh
stakeholders mengagendakan pertemuan secara rutin untuk
membahas rencana pengembangan klaster industri, termasuk
dengan para pelaku ekonomi dari kabupaten/kota lain yang
mempunyai kaitan usaha dengan klaster industri yang
dibentuk.
Output:
1. Daftar stakeholders berupa organisasi dan orang-orang yang
berpengaruh atau para aktor.
24
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
25
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
26
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
Output:
1. Rumusan rencana aksi klaster industri.
27
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
28
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
29
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
30
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
31
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
32
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
33
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
34
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
35
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
36
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
37
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
38
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
Output :
1. Jadual rapat rutin.
2. Gagasan/ ide-ide baru yang akan dituangkan dalam rencana
aksi.
39
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
40
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
41
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
Rincian Kegiatan :
1. Mengumpulkan informasi tentang kegiatan ekonomi daerah
yang akan dibentuk klaster.
2. Konsultasi dengan pemerintah daerah dan provinsi tentang
pemikiran dan pendapat mereka mengenai pembentukan
klaster industri di daerahnya.
3. Menjaring informasi dari para stakeholder mengenai industri
yang layak dikembangkan di daerahnya.
4. Memulai Tahap Aktivitas Awal Inisiatif / Prakarsa
Pengembangan klaster industri dan tahap-tahap selanjutnya
(Tahap Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan
serta Tahap Implementasi).
Output:
1. Dokumen identifikasi mengenai klaster industri lain (atau
klaster industri di daerah lain) yang akan dipromosikan.
42
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
BAB IV
PENUTUP
Pendekatan klaster industri bisa diadopsi sebagai platform nasional,
baik dalam konteks pembangunan ekonomi (nasional, daerah dan
lokal) maupun pemberdayaan UKM khususnya. Dengan demikian
instansi-instansi yang berkepentingan (misalnya dengan
pemberdayaan UKM seperti Kementerian KUKM, Kementerian
Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Riset dan
Teknologi beserta LPNK yang dikoordinasikannya seperti BPPT)
memiliki kerangka cara pandang yang sama dalam menangani
masalah-masalah yang dihadapi oleh industri.
Pendekatan ini menjadi kunci bagi pengembangan ekonomi lokal, di
mana klaster industri yang kompetitif menjadi tulang punggung
sistem perekonomian daerah yang sekaligus juga sebagai pilar daya
saing ekonomi nasional, karena:
1. Memungkinkan strategi, kebijakan, dan program/upaya
partisipatif yang memiliki kememadaian cakupan (adequacy of
scope) dan daya dongkrak tinggi (high leverage effects) bagi
peningkatan produktivitas, kesetaraan posisi tawar,
kemampuan inovasi industri, dan penguatan peran industri
dalam sistem perekonomian.
2. Memberikan platform sistemik dan sistematik, serta fokus dan
terpadu, bagi pengembangan unggulan daerah: Peningkatan
daya saing daerah dalam kompetisi global.
3. Lebih memungkinkan strategi dan kebijakan yang sinergis
untuk mengembangkan kondisi sistemik yang mendukung bagi
keterpaduan dan koherensi rantai nilai dan aliran rantai
teknologi/inovasi: Peletakan instrumen iptek dalam
peningkatan kapasitas dan integrasi rantai nilai (value chain).
4. Mendukung akselerasi pengembangan/penguatan jaringan
dan kolaborasi para stakeholders, khususnya di tingkat lokal:
Prakarsa kolaborasi batas daerah (kabupaten/kota)
menunjukkan adanya kebutuhan pendekatan yang lebih
43
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
44
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
DAFTAR KEPUSTAKAAN
45
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
46
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
47
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
LAMPIRAN 1.
BEBERAPA ESENSI PENTING KLASTER INDUSTRI
L-1
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
L-2
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
B. MANFAAT KLASTER
Pendekatan klaster menjadi penting karena UKM seringkali terisolasi.
Pengusaha kecil-menengah tidak pernah melakukan pertemuan
dengan sesama perusahaan sejenis dalam lingkungan mereka.
Akibatnya mereka acap kehilangan kesempatan untuk saling
bertukar informasi dan pengalaman serta kesempatan untuk
melakukan kerjasama pengembangan produk untuk menggarap
potensi pasar yang ada. UKM cenderung memandang perusahaan
sejenis di daerahnya lebih sebagai pesaing dari pada sebagai mitra
kolaborasi yang potensial. Pendekatan klaster berupaya
menghilangkan hambatan praktis dan budaya untuk menciptakan
kolaborasi tersebut. Pengklasteran juga merupakan upaya untuk
L-3
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
L-8
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
L-11
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
L-13
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
L-14
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
LAMPIRAN 2
DAFTAR ISTILAH (GLOSSARY)
Dampak Berganda : Peningkatan kegiatan dan belanja
ekonomi secara relatif dibandingkan
dengan peningkatan produksi dan
pendapatan rumah tangga di sebuah
daerah.
Dana Modal Ventura : Sebuah mekanisme investasi yang terdiri
dari modal equity dan asistensi manajerial
untuk menumbuhkan perusahaan.
Dukungan Teknis : Dukungan teknis ditujukan untuk
menyempurnakan proses yang telah ada,
mengadaptasi dan memperkenalkan
teknologi, serta mengembangkan teknologi
baru. Hal ini mencakup dukungan
pendamping di lapangan, studi banding,
dan penelitian.
Existing Klaster : Klaster industri yang telah ada
(berkembang), biasanya telah mencapai
critical mass tertentu.
Industri Inti : Industri yang menjadi pengamatan kita
dalam klaster industri.
Industri Pendukung : Industri yang mendukung suatu produk
yang dihasilkan.
Industri Terkait : Industri yang mempunyai kesamaan
kepentingan terhadap industri inti.
Informasi Pasar : Informasi tentang harga, permintaan,
peluang, tren, hukum atau peraturan
perundang-undangan, kebijakan, dan para
stakeholder pada sebuah pasar tertentu.
Inisiator : Orang/pihak yang melaksanakan inisiatif.
Jaringan antar : Sebuah kelompok produsen yang bekerja
Perusahaan sama dalam bidang produksi dan/atau
pemasaran.
Katalis : Pemercepat proses.
L-15
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
L-17
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
LAMPIRAN 3.
Indikator, Data Dan Informasi Serta Metode Penentuan Sektor
Inti Daerah
L-18
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
15 Faktor PROPEDA,
kebijakan/kelembaga- RENSTRATDA,
an daerah (indikator RUTR terbaru
disesuaikan dengan
masing-masing daerah
L-19
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
No Faktor Indikator
L-20
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
L-21
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
L-22
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
OPERASI JARINGAN
PENYEDIAAN JASA
PERALATAN ICT Fixed and Mobile JARINGAN DAN DIGITAL K
network systems CONTENT
Fixed and Mobile O
network systems Jaringan data N
Basic voice and
S
Terminal data services
U
Internet
M
Content
Hardware dan E
Cable-TV (jasa nilai tambah)
software N
Digital-TV
Modal ventura
Manufaktur kontrak
L-24
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
33
37 22
50
35 61 57
27
47
32 36 56 62
63 34 48 67
L-25
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
Dalam hal ini sebagai industri inti adalah klaster industri animasi dan
film.
Inisiasi awal yang dilakukan dalam pengembangan klaster ini adalah
menyusun rencana tindak kolaboratif bagi perkuatan klaster industri.
Melalui beberapa kali serial focused group discussion (FGD)
bersama Pemerintah Kota Cimahi yang menghadirkan pula
stakeholders kunci (pelaku usaha, akademisi, tokoh masyarakat, dan
lainnya) secara partisipatif dapat terumuskan beberapa hal penting
bagi pengembangan klaster industri , yaitu: peta klaster industri,
kondisi lingkungan bisnis, strategi perkuatan klaster industri, pohon
tujuan klaster industri, rencana tindak kolaboratif pengembangan
klaster industri animasi dan film kota Cimahi.
Pemetaan klaster industri pada Gambar 6 dan 7,menunjukkan 6
kelompok sub-industri inti, yaitu : industri pembelajaran elektronik/ e-
Learning, industri open source (CIOS), industri audio/sound
engineer/ audio man/ dubber, industri iklan layanan, production
house animasi, industri pelatihan dan riset animasi & film. Pada sub-
pembeli/ pasar terdapat 4 kelompok, yaitu: industri TV, industri HP,
Pemerintah Kota Cimahi, industri virtual marketing.
L-29
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
L-30
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
L-31
Panduan Penyusunan Kerangka dan Agenda Pengembangan Klaster Industri
L-32