Yang dimaksud minggu epektif adalah; minggu kegiatan sekolah dalam satu bulan, satu semester, satu
tahun. Dalam satu bulan tersebut ada berapa minggu, rata-rata tiap bulan terdiri dari 4 minggu, ada juga
yang 5 minggu. Didalam tiap minggu tersebut tentu tidak selamanya epektif, kadang ada minggu
tertentu yang tidak epektif maksudnya digunakan untuk kegiatan lain sehingga kegiatan belajar tidak
ada, atau ada tapi tidak kondusif sehingga dianggap tidak epektif.
Contoh kasus kita ambil proses menghitung minggu epektif di bulan Juli tahun 2016; mari kita lihat tabel
penanggalan di bulan Juli 2016 tersebut;
Lihat keterangan;
Dalam kelender pendidikan biasanya sudah ditandai dengan simbol atau warna yang menjelaskan
kegiatan pendidikan dalam tiap bulannya. Di bulan Jula 2016 jika dirinci akan memperoleh data sebagai
berikut:
Jumlah hari: 31 hari (dimulai dari tanggal 1 pada haru Jum'at sampai tanggal 31 di hari minggu)
Dari tabel penanggalan bulan Juli 2016 diatas, kita bisa melihat jumlah hari, jumlah minggu, dan
berdasar penandaan kalender pendidikan akhirnya kita bisa melihat berapa sesungguhnya minggu
epektif di bulan Juli tahun 2016 tersebut, yati 1 minggu.
Setelah mengetahui berapa jumlah minggu epektif dalam satu tahun ajaran, berikutnya Guru juga harus
mengetahui berapa jumlah hari epektif dalam satu tahun ajaran tersebut. Cara mengitungnya mudah
saja, yaitu jumlah hari dalam satu tahun ajaran daimbil jumlah hari libur/kegiatan sekolah. Perhitungan
seperti ini akan menghasilkan angka globalnya saja, untuk lebih jelas kita harus merincinya
sebagaimana proses menghitung minggu epektif.
Prosesnya tinggal dilihat saja, dari masing-masing minggu epektif tersebut ada berapa hari. Untuk
contoh kita ambil proses perhitungan hari epektif di bulan Juli 2016. Sesuai minggu epektif di bulan Juli
2016, maka jumlah hari epektifnya adalah 6 hari (tanggal 25, 26, 27, 28, 29, 30).
Untuk contoh perhitungan jumlah jam epektif, kita masih menggunakan contoh kasus untuk perhitungan
jumlah jam epektif di semester 1 tahun ajaran 2016/2017, untuk satu mata pelajaran, misalnya mata
pelajaran Perakitan komputer dengan jumlah jam perminggunya adalah 4 jam.
Jadi di semester satu tahun ajaran 2016/2017 menghasilkan jumlah jam epektif sebanyak 64 jam
pelajaran. Ini belum diambil dengan jumlah jam yang digunakan soal ulangan harian, UTS, UAS dan
kegiatan guru lainnya seperti pengisian raport dan lainnya. Hasil pengurangan tersebut selanjutnya
disebut jam tatap muka epektif.
Proses menghitung tatap muka epektif yaitu; jumlah hari epektif dikurangi jumlah jam yang digunakan
untuk kegiatan ulangan harian, uts, uas dan kegiatan guru lainnya.
Perhatikan contoh kasus proses perhitungan jam tatap muka epektif pada suatu mata pelajaran; biar
lebih nyambung, kita gunakan jumlah jam epektif yang terjadi pada semester 1 tahun ajaran 2016/2017
yang sudah kita hitung sebelumnya.
Jadi dalam satu semester, jumlah jam tatap muka pada suatu mata pelajaran yang jumlah jam
pertemuannya adalah 4 jam adalah 44 jam pelajaran. Jadi guru berkesempatan melakukan kegiatan
mengajar kepada siswa selama satu semester adalah 44 jam tatap muka.