Kompresor Udara
Kompresor Udara
Kompresor udara
Kompresor TorakKompressor adalah mesin/alat untuk memampatkan udara atau gas. Secara umum
biasanya mengisap udara, yang merupakan campuran beberapa gas dengan susunan 78% Nitrogren, 21%
Oksigen dan 1% campuran Argon, Carbon Dioksida, Uap Air, Minyak, dan lainnya. Namun ada juga
kompressor yang mengisap udara/gas dengan tekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfer dan biasa
disebut penguat (booster). Sebaliknya ada pula kompressor yang menghisap udara/gas bertekanan lebih
rendah dari tekanan atmosfer dan biasanya disebut pompa vakum.
Fungsi kompresor adalah untuk menaikkan tekanan suatu gas. Tekanan gas dapat dinaikkan dengan
mengurangi volumenya. Ketika volumenya dikurangi, tekanannya naik.
Karena proses pemampatan, udara mempunyai tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara
lingkungan (1atm). Dalam keseharian, kita sering memanfaatkan udara mampat baik secara langsung atau
tidak langsung. Sebagai contoh, udara mampat yang digunakan untuk mengisi ban mobil atau sepeda motor,
udara mampat untuk membersihkan bagian-bagian mesin yang kotor di bengkel-bengkel dan manfaat lain
yang sering dijumpai sehari-hari.
Pada industri, penggunaan kompresor sangat penting, baik sebagai penghasil udara mampat atau
sebagai satu kesatuan dari mesin-mesin. Kompresor banyak dipakai untuk mesin pneumatik,
sedangkan yang menjadi satu dengan mesin yaitu turbin gas, mesin pendingin dan lainnya.
Dengan mengambil contoh kompresor sederhana, yaitu pompa ban sepeda atau mobil. Jika torak
pompa ditarik keatas, tekanan di bawah silinder akan turun sampai di bawah tekanan atmosfer
sehingga udara akan masuk melalui celah katup hisap yang kendur. Katup terbuat dari kulit lentur,
dapat mengencang dan mengendur dan dipasang pada torak. Setelah udara masuk pompa kemudian
torak turun kebawah dan menekan udara, sehingga volumenya menjadi kecil.
Pompa Sepeda
Tekanan menjadi naik terus sampai melebihi tekanan di dalam ban, sehingga udara mampat dapat
masuk ban melalui katup. Karena diisi udara mampat terus menerus, tekanan di dalam ban menjadi
naik. Jadi jelas dari contoh tersebut, proses pemampatan terjadi karena perubahan volume pada
udara yaitu menjadi lebih kecil dari kondisi awal.
Jenis-jenis Kompresor
Kompresor Piston (bolak-balik) terdiri dari 3 jenis:
1. Kompresor Piston Aksi Tunggal
Kompresor piston dengan hanya mempunyai satu silinder, dengan gerakan torak yang bolak balik di
dalamnya.
2. Kompresor Piston Aksi Ganda
Kompresor piston dengan mempunyai jumlah silinder lebih dari satu, dibuat dengan maksud untuk
memperoleh kapasitas yang lebih besar atau tekanan yang lebih besar.
3. Kompresor Diafragma
Kompresor diafragma ini termasuk ke dalam jenis kompresor torak. Penempatan torak dipisahkan dengan
ruangan penyedotan oleh sebuah diafragma. Kompresor jenis ini banyak digunakan dalam industri bahan
makanan, industri farmasi dan kmia.
Prinsip kerja dari kompresor ini ialah dengan cara mengatur katup masukan udara dan diisap oleh torak yang
gerakannya naik turun sesuai dengan bentuk katup.
Konstruksi Kompresor Torak
Dalam modul ini hanya akan dibahas khusus konstruksi kompresor torak/piston, karena pada umumnya
kompresor udara yang digunakan dalam bidang kerja otomotif skala menengah-kecil adalah kompresor
torak/piston.
Bagian-bagian Kompresor Torak
Kompresor yang terlihat pada Gambar 9.2 biasa kita jumpai dibengkel-bengkel kecil sebagai penghasil udara
mampat untuk keperluan pembersih kotoran dan pengisi ban sepeda motor atau mobil. Prinsip kerjanya sama
dengan pompa ban, yaitu memampatkan udara di dalam silinder dengan torak. Perbedaanya terletak pada
katupnya, kedua katup dipasang dikepala silinder, dan tenaga penggeraknya adalah motor listrik. Tangki
udara berfungsi sama dengan ban yaitu sebagai penyimpan energi udara mampat.
Kompresor torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya adalah mengubah gerakan bolak-balik
torak/piston. Gerakan ini diperoleh dengan menggunakan poros engkol dan batang penggerak yang
menghasilkan gerak bolak-balik pada torak.
Gerakan torak akan menghisap udara ke dalam silinder dan mmampatkannya. Lankah kerja kompresor torak
hampir sama dengan komsep kerja motor torak.
1. Langkah Hisap
Poros engkol berputar, torak bergerak dari TMA ke
TMB. Kevakuman terjadi pada ruangan di dalam silinder, sehingga katub hisap terbuka oleh adanya
perbedaan tekanan dan udara terhisap masuk ke dalam silinder.
2. Langkah Kompresi
Langkah kompresi terjadi saat torak bergerak TMB ke TMA, katup hiasap dan katup keluar tertutup sehingga
udara dimampatkan di dalam silinder.
3. Langkah Keluar
2. Penggerak Kompresor
Penggerak kompresor berfungsi untuk memutar kompresor,
sehingga
kompresor dapat bekerja secara optiomal. Penggerak kompresor yang
sering
digunakan biasanya berupa motor listrik dan motor bakar seperti gambar
12. Kompresor berdaya rendah menggunakan motor listrik dua phase atau
motor bensin. sedangkan kompresor berdaya besar memerlukan motor
listrik 3 phase atau mesin diesel. Penggunaan mesin bensin atau diesel
biasanya digunakan bilamana lokasi disekitarnya tidak terdapat aliran
listrik
atau cenderung non stasioner. Kompresor yang digunakan di pabrik-
pabrik
kebanyakan digerakkan oleh motor listrik karena biasanya terdapat
instalasi
listrik dan cenderung stasionar (tidak berpindah-pindah).
Sumber: bse (buku sekolah elektronik)
http://sinelectronic.blogspot.com/2012/01/macam-macam-kompresor-pembangkit-
udara.html
KATA PENGANTAR
Bismilahirahmanirahim.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Di dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dengan terselesaikannya penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu
kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun. Kami berharap kiranya makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami maupun pembaca dan mudah-mudahan makalah ini dijadikan ibadah
di sisi Allah SWT. Amiiiin.
Penyusun\
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL…………………………………………………………………………………………. 1
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………………….
.2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………. 4
1.2. Manfaat
Penulisan…………………………………………………………………………………. 5
1.3. Tujuan
Penulisan…………………………………………………………………………………… 5
BAB
II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………
…6
2.1. Pengertian
Kompresor……………………………………………………………………………. 6
2.2. Klasifikasi
Kompresor……………………………………………………………………………. 6
2.3. Penggerak
Kompresor……………………………………………………………………………. 15
BAB III
PENUTUP …………………………………………………………………………………………..
27
3.1 Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………… 27
3.2
Saran…………………………………………………………………………………………………
… 27
3.3
Sumber………………………………………………………………………………………………
… 28
BAB 1
PENDAHULUAN
Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan udara dan atau
mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor bisa kita temukan pada alat pengungkit,
kendaraan roda empat, pendingin ruangan, lemari es serta alat-alat mengengkat beban yang
menggunakan tekanan untuk mengangkatnya.
Sekalipun sama-sama sebagai alat untuk memasukkan dan menggiring udara dengan tekanan
tinggi, pada masing-masing peralatan yang berbeda, cara kerja kompresor pun bisa berbeda pula.
Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara dengan tekanan tinggi.
Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan pada mesin otomotif. Fungsi kedua dari
kompresor adalah untuk membantu reaksi kimia dengan cara meningkatkan sistem tekanan.
Sebuah kompresor apabila dilihat dari cara kerjanya, maka akan ada dua jenis kompresor yang
masing-masing metode kerjanya berbeda. Jenis pertama adalah kompresor dengan metode kerja
positif displacement dan yang kedua adalah kompresor dengan metode kerja dynamic.
Di mana letak perbedaan metode kera dari kedua jenis kompresor ini? Yang pertama, kompresor
jenis positif displacement. Kompresor model ini bekerja dengan cara memasukkan udara ke dalam
ruang tertutup, lalu pada saat yang sama volume ruangnya diperkecil, dengan demikian tekanan di
dalam dengan sendirinya akan naik.
Tekanan yang tinggi inilah yang digunakan untuk berbagai keperluan sesuai dengan peruntukkan
kompresor tadi. Kompresor model positif displacement ini digunakan dalam reciprocating
compressor dan rotary.
Sementara itu pada kompresor model dinamik, volume ruangnya tetap tapi udara yang ada didalam
ruang tersebut diberi kecepatan. Kemudian pada saat yang sama kecepatan tersebut diubah
menjadi tekanan. Hal ini bisa terjadi karena udara pada ruang yang volumenya tetap mengalami
tekanan. Kompresor yang menggunakan model dynamic ini biasanya pada alat turbo axial flow.
BAB 2
PEMBAHASAN
Kompresor merupakan mesin untuk menaikkan tekanan udara dengan cara memampatkan gas atau
udara yang kerjanya didapat dari poros. Kompresor biasanya bekerja dengan menghisap udara
atmosfir. Jika kompresor bekerja pada tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfir maka
kompresor disebut sebagai penguat (booster), dan jika kompresor bekerja dibawah tekanan
atmosfir maka disebut pompa vakum.
Gas mempunyai kemampuan besar untuk menyimpan energi persatuan volume dengan menaikkan
tekanannya, namun ada hal-hal yang harus diperhatikan yaitu : kenaikan temperatur pada
pemampatan, pendinginan pada pemuaian, dan kebocoran yang mudah terjadi.
Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive
Displacement compressordan Dynamic compressor (Turbo). Positive Displacement compressor,
terdiri atas Reciprocating dan Rotary.Sedangkan Dynamic compressor (turbo) terdiri
atas Centrifugal, axial dan ejector, secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di bawah ini:
Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak yang bekerja
bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup masuk dan dihisap oleh
torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan, tekanan udara di dalam
silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke dalam silinder secara alami. Pada saat gerak
kompresi torak bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas torak
bertekanan tinggi, selanjutnya di masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung
penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam tangki tidak akan
kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-menerus hingga diperoleh tekanan udara
yang diperlukan. Gerakan mengisap dan mengkompresi ke tabung penampung ini berlangsung
secara terus menerus, pada umumnya bila tekanan dalam tabung telah melebihi kapasitas, maka
katup pengaman akan terbuka, atau mesin penggerak akan mati secara otomatis.
Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi. Terdapat empat jenis yang paling
banyak digunakan yaitu horizontal, vertical, horizontal balance-opposed, dan tandem. Jenis
kompresor reciprocating vertical digunakan untuk kapasitas antara 50 – 150 cfm. Kompresor
horisontal balance opposed digunakan pada kapasitas antara 200 – 5000 cfm untuk desain multi
tahap dan sampai 10,000 cfm untuk desain satu tahap.
Kompresor udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal dimana penekanan dilakukan
hanya menggunakan satu sisi dari piston. Kompresor yang bekerja menggunakan dua sisi piston
disebut sebagai aksi ganda.
Sebuah kompresor dianggap sebagai kompresor satu tahap jika keseluruhan penekanan dilakukan
menggunakan satu silinder atau beberapa silinder yang paralel. Beberapa penerapan dilakukan
pada kondisi kompresi satu tahap. Rasio kompresi yang terlalu besar (tekanan keluar
absolut/tekanan masuk absolut) dapat menyebabkan suhu pengeluaran yang berlebihan atau
masalah desain lainnya. Mesin dua tahap yang digunakan untuk tekanan tinggi biasanya
mempunyai suhu pengeluaran yang lebih rendah (140 to 160 oC),sedangkan pada mesin satu tahap
suhu lebih tinggi (205 to 240oC).
Kompresor udara reciprocating tersedia untuk jenis pendingin udara maupun pendingin air
menggunakan pelumasan maupun tanpa pelumasan, mungkin dalam bentuk paket, dengan
berbagai pilihan kisaran tekanan dan kapasitas.
Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih tinggi.
Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya dimasukkan
dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan yang diinginkan.
Pemampatan (pengkompresian) udara tahap kedua lebih besar, temperatur udara akan naik selama
terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami proses pendinginan dengan memasang sistem
pendingin. Metode pendinginan yang sering digunakan misalnya, dengan sistem udara atau dengan
sistem air bersirkulasi.
Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara lain, untuk kompresor satu
tingkat tekanan hingga 4 bar. Sedangkan dua tingkat atau lebih tekanannya hingga 15 bar.
Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak dipisahkan
melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak langsung berhubungan
dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya pemisahan ruangan ini udara akan
lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh karena itu kompresor diafragma banyak
digunakan pada industri bahan makanan, farmasi, obat – obatan dan kimia.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya terdapat pada sistem
kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki penyimpanan udara bertekanan. Torak pada
kompresor diafragma tidak secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi menggerakkan
sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakandiafragma yang kembang kempis itulah yang
akan menghisap dan menekan udara ke tabung penyimpan.
Kompresor putar ini memiliki sepasang rotor berbentuk sekrup. Pasangan ini berputar serempak
dalam arah yang berlawanan dan saling mengait seperti roda gigi. Putaran serempak ini dapat
berlangsung karena kaitan gigi-gigi rotor itu sendiri atau dengan perantaraan sepasang roda gigi
penyerempak putaran. Karena gesekan antar rotor sangat kecil, kompresor ini mempunyai
performansi yang baik untuk umur kerja yang panjang. Perbedaan tekanan maksimum yang
diizinkan pada kompresor ini ditentukan oleh defleksi lentur rotor dan besarnya biasanya adalah 30
kg/cm2 (2900 kPa).. Mekanisme kerja kompresor rotary, udara masuk dimampatkan melalui Blade
(Mata Pisau) yang berputar cepat. Blade tersebut digerakkan untuk memampatkan udara yang
masuk.
Kompresor beroperasi pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran yang
lebih tinggi dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya investasinya rendah, bentuknya
kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga kompresor ini sangat popular di industri.
Biasanya digunakan dengan ukuran 30 sampai 200 hp atau 22 sampai 150 kW.
Jenis dari kompresor putar adalah:
Karena desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagian-bagian yang bekerja, kompresor udara
ulir putar mudah perawatannya, mudah operasinya dan fleksibel dalam pemasangannya.
Kompresor udara putar dapat dipasang pada permukaan apapun yang dapat menyangga berat
Statiknya.
Step 1 : Udara luar masuk melalui perbedaan tekanan antara kompresor dengan tekanan udara
lingkungan.
Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage), yang satu
mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan
udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang
saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompresor ini dapat digunakan
sebagai pompa hidrolik pada pesawat-pesawat hidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup harus
diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat menghisap dan
menekan fluida.
Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa ada perubahan
volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang bertekanan. Prinsip kompresor ini
ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas model kupu-kupu pada sebuah motor bakar.
Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran terjadi karena antara
baling-baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul. Berbeda jika dibandingkan dengan
pompa pelumas pada motor bakar, karena fluidanya adalah minyak pelumas maka film-film
minyak sendiri sudah menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu.
Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu di dalam rumah pompa digerakan oleh sepasang roda
gigi yang saling bertautan juga, sehingga dapat berputar tepat pada dinding.
Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar. Kompresor aliran udara
ada yang dibuat dengan arah masuknya udara secara aksial dan ada yang secara radial. Arah aliran
udara dapat dirubah dalam satu roda turbin atau lebih untuk menghasilkan kecepatan aliran udara
yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi energi bentuk tekanan.
Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari ruangan ke ruangan
berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara dilemparkan keluar menjauhi sumbu.
Bila kompresornya bertingkat, maka dari tingkat pertama udara akan dipantulkan kembali
mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat
sesuai yang dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari susunan sudu- sudu tersebut maka akan
semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan. Prinsip kerja kompresor radial akan menghisap
udara luar melalui sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam ruangan hisap lalu
dikompresi dan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan hingga tekanannya
sesuai dengan kebutuhan.
Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh sudu yang terdapat pada
rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi pengisapan
dan penekanan udara terjadi saat rangkaian sudu-sudu pada rotor itu berputar secara cepat. Putaran
cepat ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yang mempunyai tekanan yang
diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah seperti kompresor pada sistem turbin gas atau
mesin-mesin pesawat terbang turbo propeller. perbedaannya, jika pada turbin gas adalah
menghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini tenaga mekanik dari
mesin akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara bertekanan.
Penggerak kompresor berfungsi untuk memutar kompresor, sehingga kompresor dapat bekerja
secara optimal. Penggerak kompresor yang sering digunakan biasanya berupa motor listrik dan
motor bakar. Kompresor berdaya rendah menggunakan motor listrik dua phase atau motor bensin.
sedangkan kompresor berdaya besar memerlukan motor listrik 3 phase atau mesin diesel.
Penggunaan mesin bensin atau diesel biasanya digunakan apabila lokasi disekitarnya tidak terdapat
aliran listrik atau cenderung non stasioner. Kompresor yang digunakan di pabrik-pabrik
kebanyakan digerakkan oleh motor listrik karena biasanya terdapat instalasi listrik dan cenderung
stasionar (tidak berpindah-pindah).
1. Kerangka (frame)
Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga sebagai tempat
kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan minyak pelumas.
Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik (translasi).
Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala silang, batang
penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu menahan beban pada saat kompresi.
Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak. Kepala silang dapat
meluncur pada bantalan luncurnya
5. Silinder (cylinder)
Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses ekspansi, pemasukan,
kompresi, dan pengeluaran.
Adalah tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank end/rear cover yang berfungsi
untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder.
8. Water Jacket
Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan (suction), kompresi
(compression) dan pengeluaran (discharge).
Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan dinding liner silinder.
Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara bagian yang bergerak
(batang torak) dengan bagian yang diam (silinder). Cincin penahan gas ini terdiri dari beberapa
ring segment.
Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam atau keluar silinder.
Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri akibat adanya perbedaan tekanan yang
terjadi antara bagian dalam dengan bagian luar silinder.
Volume udara yang dihasilkan kompresor harus sesuai dengan kebutuhan. Jika kompresor terus
bekerja maka tekanan dan volume udara akan terus meningkat melebihi kebutuhan dan berbahaya
terhadap peralatan. Untuk mengatur batas volume dan tekanan yangdihasilkan kompresor
digunakan alat yang biasa disebut pembebas beban (unloader). Pembebas beban dapat digolongkan
menurut asas kerjanya, yaitu : pembebas beban katup isap, pembebas beban celah katup, pembebas
beban trotel isap dan pembebas beban dengan pemutus otomatis. Pembebas beban yang
difungsikan untuk memperingan beban pada waktu kompresor distart agar penggerak mula dapat
berjalan lancar dinamakan pembebas beban awal. Adapun ciri-ciri, cara kerja, dan pemakaian
berbagai jenis pembebas beban tersebut adalah sebagai berikut.
Jenis ini sering dipakai pada kompresor kecil atau sedang. Cara ini menggunakan katup isap di
mana plat katupnya dapat dibuka terus pada langkah isap maupun langkah kompresi sehingga
udara dapat bergerak keluar masuk silinder secara bebas melalui katup ini tanpa terjadi kompresi.
Hal ini berlangsung sebagai berikut.
Jika kompresor bekerja maka udara akan mengisi tangki udara sehingga tekanannya akan naik
sedikit demi sedikit. Tekanan ini disalurkan ke bagian bawah katup pilot dari pembebas beban.
Jika tekanan di dalam tangki udara masih rendah, maka katup akan tetap tertutup karena pegas atas
dari katup pilot dapat mengatasi tekanan tersebut. Namun jika tekanan di dalam tangki udara naik
sehingga dapat mengatasi gaya pegas tadi maka katup isap akan didorong sampai terbuka. Udara
tekan akan mengalir melalui pipa pembebas beban dan menekan torak pembebas beban pada tutup
silinder ke bawah. Maka katup isap akan terbuka dan operasi tanpa beban mulai. Selama
kompresor bekerja tanpa beban, tekanan di dalam tangki udara akan menurun terus karena udara
dipakai sedangkan penambahan udara dari kompresor tidak ada. Jika tekanan turun melebihi batas
maka gaya pegas dari katup pilot akan mengalahkan gaya dari tekanan tangki udara. Maka katup
pilot akan jatuh, lalu udara tertutup, dan tekanan di dalam pipa pembebas beban menjadi sama
dengan tekanan at -mosfir. Dengan demikian torak pembebas beban akan terangkat oleh gaya
pegas, katup isap kembali pada posisi normal, dan kompresor bekerja mengisap dan
memampatkan udara.
Jenis ini dipakai untuk kompresor-kompresor yang relatif kecil, kurang dari 7,5 kW. Di sini
dipakai tombol tekanan (pressure switch) yang dipasang di tangki udara. Motor penggerak akan
dihentikan oleh tombol tekanan ini secara otomatik bila tekanan udara di dalam tangki udara
melebihi batas tertentu. Sebaliknya jika tekanan di dalam tangki udara turun sampai dibawah batas
minimal yang ditetapkan, maka tombol akan tertutup dan motor akan hidup kembali. Pembebas
beban jenis ini banyak dipakai pada kompresor kecil sebab katup isap pembebas beban yang
berukuran kecil agak sulit dibuat. Selain itu motor berdaya kecil dapat dengan mudah dihidupkan
dan dimatikan dengan tombol tekanan.
16. Pelumasan
Bagian-bagian kompresor torak yang memerlukan pelumasan adalah bagian-bagian yang saling
meluncur seperti silinder, torak, kepala silang, metal -metal bantalan batang penggerak dan
bantalan utama. Tujuan pelumasan adalah untuk mencegah keausan, merapatkan cincin torak dan
paking, mendinginkan bagian-bagian yang saling bergesek, dan mencegah pengkaratan. Pada
kompresor kerja tunggal yang biasanya dipergunakan sebagai kompresor berukuran kecil,
pelumasan kotak engkol dan silinder disatukan. Sebaliknya kompresor kerja ganda yang biasanya
dibuat untuk ukuran sedang dan besar dimana silinder dipisah dari rangka oleh paking tekan, maka
harus dilumasi secara terpisah. Dalam hal ini pelumasan untuk silinder disebut pelumasan dalam
dan pelumasan untuk rangkanya disebut pelumasan luar.Untuk kompresor kerja tunggal yang
berukuran kecil, pelumasan dalam maupun pelumasan luar dilakukan secara bersama dengan cara
pelumasan percik atau dengan pompa pelumas jenis rocla gigi. Pelumasan percik, menggunakan
tuas pemercik minyak yang dipasang pada ujung besar batang penggerak. Tuas ini akan
menyerempet permukaan minyak di dasar kotak engkol sehingga minyak akan terpercik ke silinder
dan bagian lain dalam kotak engkol. Metode pelumasan paksa menggunakan pompa roda gigi
yang dipasang pada ujung poros engkol. Putaran poros engkol akan diteruskan ke poros pompa ini
melalui sebuah kopling jenis Oldham. Minyak pelumas mengalir melalui saringan minyak oleh
isapan pompa. Oleh pompa tekanan minyak dinaikkan sampai mencapai harga tertentu lalu
dialirkan ke semua bagian yang memerlukan melalui saluran di dalam poros engkol dan batang
penggerak.
Sebuah katup pembatas tekanan untuk membatasi tekanan minyak dipasang pada sisi keluar
pompa roda gigi. Kompresor berukuran sedang dan besar menggunakan pelumasan dalam yang
dilakukan dengan pompa minyak jenis plunyer secara terpisah. Adapun pelumasan luarnya
dilakukan dengan pompa roda gigi yang dipasang pada ujung poros engkol. Pompa roda gigi
harus dipancing sebelum dapat bekerja. Untuk itu disediakan pompa tangan yangdipasang paralel
dengan pompa roda gigi. Pada jalur pipa minyak pelumas juga perlu dipasang rele tekanan. Rele
ini akan bekerja secara otomatis menghentikan kompresor jika terjadi penurunan tekanan minyak
sampai di bawah batas minimum. Jika pompa mengisap udara. karena tempat minyak kosong atau
permukaannya terlalu rendah maka rele akan bekerjadan kompresor berhenti
Untuk dapat bekerja dengan sempurna, kompresor dilengkapi dengan beberapa peralatan
pembantu antara lain adalah sebagai berikut.
Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak debu maka silinder dan cincin torak akan
cepat aus bahkan dapat terbakar. Karena itu kompresor harus dilengkapi dengan saringan udara
yang dipasang pada sisi isapnya. Saringan yang banyak dipakai saat ini terdiri dari tabung-tabung
penyaring yang berdiameter 10 mm dan panjangnya 10 mm. Tabung ini ditempatkan di dalam
kotak berlubang-lubang atau keranjang kawat, yang dicelupkan dalam genangan minyak. Udara
yang diisap kompresor harus mengalir melalui minyak dan tabung yang lembab oleh minyak.
Dengan demikian jika ada debu yang terbawa akan melekat pada saringan sehingga udara yang
masuk kompresor menjadi bersih. Aliran melalui saringan tersebut sangat turbulen dan arahnya
membalik hingga sebagian besar dari partikel – partikel debu akan tertangkap di sini.
Katup pengaman harus dipasang pada pipa keluar dari setiap tingkat kompresor. Katup ini harus
membuka dan membuang udara ke luar jika tekanan melebihi 1,2 kali tekanan normal maksimum
dari kompresor. Pengeluaran udara harus berhenti secara tepat jika tekanan sudah kembali sangat
dekat pada tekanan normal maksimum.
Tangki udara dipakai untuk menyimpan udara tekan agar apabila ada kebutuhan udara tekan yang
berubah-ubah jumlahnya dapat dilayani dengan lancar. Dalam hal kompresor torak di mana udara
dikeluarkan secara berfluktuasi, tangki udara akan memperhalus aliran. Selain itu, udara yang
disimpan di dalam tangki udara akan mengalami pendinginan secara pelan-pelan dan uap air yang
mengembun dapat terkumpul di dasar tangki untuk sewaktu-waktu dibuang. Dengan demikian
udara yang disalurkan ke pemakai selain sudah dingin, juga tidak lembab.
Kompresor untuk keperluan-keperluan khusus sering dilengkapi peralatan bantu antara lain :
peredam bunyi, pendingin akhir, pengering, menara pendingin dan sebagainya sesuai dengan
kebutuhan spesifik yangdibutuhkan sistem.
Kompresor juga memiliki alat-alat pengaman berikut ini untuk menghindari dari kecelakaan.
alat penunjuk tekanan, rele tekanan udara dan reletekanan minyak.
alat penunjuk temperatur dan rele thermal (tem peratur udara keluar, temperatur
udara masuk,temperatur air pendingin, temperatur minyak dantemperatur
bantalan.
Rele aliran air (mendeteksi aliran yang berkurang/ berhenti).
2.5 CARA MERAWAT KOMPRESOR
Cek oli, pastikan levelnya minimal setengah dan tidak lebih dari 3/4 pada oil glass
Tutup semua kran
Periksa belt, pastikan tidak terlalu kendur namun juga tidak terlalu kencang.
Pastikan daya yang tersedia minimal 2 kali lipat dari daya yang tertera pada motor.
Untuk mesin kompresor, (pastikan oli dan bahan bakar tersedia)
Start/On pada switch (recoil untuk engine dan gunakan pengaturan gas untuk start,
setelah stabil, kembalikan pada posisi awal).
Pastikan motor mati/Off jika pressure gauge menunjuk 8 bar dan kembali hidup/On pada
5 bar (untuk kompresor berkapasitas 12 bar akan mati/Off jika pressure gauge menunjuk
12 bar dan kembali hidup/On pada 9 bar)
Untuk kompresor engine, matikan secara manual dengan engine switch off
Setelah selesai menggunakan unit ini, buang seluruh angin yang tersisa di dalam tangki
melalui drain valve.
Gunakan kompresor sesuai aplikasinya.
Perhatikan debit pengisian tangki, harus lebih besar dari debit penggunaannya
Usahakan sedapat mungkin agar motor memiliki tenggang waktu yang cukup untuk hidup
dan mati, minimal 5-10 menit.
Letakan kompresor di tempat dengan sirkulasi udara yang baik.
Hindarkan kompresor dari hujan/air maupun sinar matahari secara langsung (letakan di
tempat terlindung).
Pastikan minimal sekali dalam seminggu untuk menguras tangki dengan angin (sebaiknya
tiap hari).
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Makalah ini dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kompresor secara garis besar kompresor dapat
diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive Displacement compressor, dan Dynamic
compressor, (Turbo), Positive Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary,
sedangkan Dynamic compressor, (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector.
Dan kompresor mempunyai beberapa komponen yan terdiri dari ; Kerangka (frame), Poros engkol
(crank shaft), Batang penghubung (connecting rod), Kepala silang (cross head), Silinder (cylinder),
Liner silinder (cylinder liner), Water Jacket, Torak (piston), Cincin torak ( piston rings), Cincin
Penahan Gas (packing rod), Ring Oil Scraper, dan Katup kompresor (compressor valve).
Sedangkan untuk kompresor torak merupakan salah satu positive displacement compressor dengan
prinsip kerja memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara intermitten (berselang) dari
dalam silinder. Pemampatan udara / gas dilakukan didalam silinder. Elemen mekanik yang
digunakan untuk memampatkan udara / gas dinamakan piston / torak.
Perawatan kompresor sangatlah penting dikarenakan akan memperpanjang usia dari kompresor
tersebut. Dan tanpa dirawat dengan baik dan atau dipergunakan tidak sebagai mestinya sesuai
dengan peruntukannya, akan menyebabkan kompresor cepat rusak.
Maka, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli berada pada level aman.
Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan tertutup, belt tidak terlalu kendur dan tidak
juga terlalu kencang. Sebelum kompresor dinyalakan, atur terlebih dahulu pengaturan gas agar
tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.
3.2 SARAN
Dengan makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika mempunyai kompresor seharusnya
dapat mengetahui bagian-bagian dari kompresor tersebut yang dapat berguna dalam perawatan
agar kompresor dapat mempuyai usia yang lebih lama.
1. kompresor 2 silinder dengan konfigurasi V160. Tidak disebutkan merk apa, tetapi
beberapa parameter disebutkan misal : reference pressure, rpm, dan power inputnya yang
sebesar 3 HP. Output dari mesin stirling yang dihasilkan ekspektasinya antara 500 - 1000
watt (karena working pressure dari mesin stirlingnya juga dimodifikasi, diturunkan dari
nilai spesifikasi asli kompresor).
2. Analisa performance dilakukan dengan schmidt analysis, menggunakan program yang
ditulis oleh Urieli.
3. Semua komponen dari kompresor tetap dipakai semua (cylinder, crank, flywheel, piston,
piston ring), modifikasi dilakukan dengan menambahkan regenerator panas yang
menghubungkan silinder panas dengan silinder dingin. Untuk materi regenerator
digunakan wire mesh nomor 35 yang menurut penulis paper itu paling mendekati ukuran
diameter dari hasil perhitungan. Tabung regeneratornya sendiri didesain dengan panjang
73 mm, diameter luar tabung regenerator 83.7 mm. Mestinya wire meshnya yang nomor
35 ditaruh didalam tabung regenerator (memenuhi tabung, tetapi tidak solid dimana
angin bisa lalu lalang tapi panasnya akan terserap).
Proses Konversi
Sebelumnya perlu saya tekankan bahwa langkah pengkonversian kompresor udara
menjadi mesin stirling tipe alfa ini barangkali bukan jalan terbaik untuk merealisasikan
ide ini. Jalan ini terpaksa ditempuh karena alasan lebih menghemat waktu dan pekerjaan :
tidak perlu memikirkan mekanisme mekanisnya, membubut silinder, membubut piston,
dan sebagainya. Meski demikian harap diingat bahwa kompresor udara tidak didesain
untuk mesin stirling : bahannya hanya dari besi cor biasa dan aluminium alloy, juga
spesifikasi tekanan yang dibolehkan hanya sebatas 8 bar (mestinya setelah dikonversi
akan kurang dari nilai itu). Mestinya langkah ini hanya bisa dipakai untuk membuat
prototype saja dan harus diganti dengan material lain yang lebih kuat dan tahan panas
untuk aplikasi yang sebenarnya.
Pemilihan kompresor
Meski di pasaran Indonesia beredar kompresor dengan 1, 2, dan 3 silinder piston tetapi
stirling tipe alfa mensyaratkan adanya 2 silinder yaitu silinder panas dan silinder dingin.
Untuk itu dipilih tipe 2 silinder dengan pertimbangan sudah memenuhi persyaratan dan
juga lebih murah dari yang 3 silinder. Selain itu sisi kemudahan juga menjadi
pertimbangan, karena kalau pakai yang 3 silinder maka akan perlu mengatur aliran udara
antara silinder pertama, kedua, dan ketiga agar bisa saling bekerjasama. Kompresor yang
dipilih juga bukan V160 seperti yang dipakai oleh leonardo scollo karena yang ada di
pasaran Indonesia sepertinya V90 semua. Pompa yang dipilih mempunyai kemampuan
tahan tekanan sampai 8 bar.
Untuk keperluan konversi ini hanya unit kompresornya saja yang kita perlukan, jadi tangki
udara dan juga mesin diesel penggeraknya tidak diperlukan (tidak perlu dibeli, kalau
penggerak yang berupa motor listrik sebenarnya masih akan bisa dipakai/diplesetkan
untuk jadi generator listriknya nantinya). Gambar berikut adalah foto dari kompresor
udara yang akan dikonversi tampak dari sisi depan dan belakang.
Tampak dari gambar di atas bahwa antara silinder yang satu dengan yang lain, terdapat
pipa penguhubung yang akan mensuplai udara ke air outlet (pipa yang akan menuju ke
tangki udara). Tampak pula 2 lubang air inlet (pipa udara masuk, aslinya ada filter udara
disana tapi foto itu kondisi filter udara tidak terpasang). Pada ujung kepala masing-
masing silinder juga terdapat one way valve (katup / klep 1 arah) dimana udara hanya bisa
mengalir dari air inlet ke silinder, dan dari silinder ke air outlet. Gambar dari air inlet, one
way valve (yang bulat), dan pipa penghubung ada di bawah ini.
Pipa penghubung
Observasi awal
Observasi awal terhadap kompresor ini dilakukan dengan membuka tutup atas salah satu
silinder. Dari pengukuran yang dilakukan, diketahui bahwa bore size dari pistonnya
adalah 5 cm dengan stroke (panjang langkah) 4.5 cm. Saat dicoba memutar-mutar
flywheel, ditemukan bahwa titip mati atas (top dead center) piston ke tutup silinder hanya
berjarak kurang dari 0.5 mm sehingga dead space yang dihasilkan akan minimal. Perlu
diketahui bahwa semakin besar dead space pada mesin stirling bisa mengurangi
performanya, sehingga minimalnya dead space di sini mestinya menguntungkan.
Ditemukan juga bahwa sisi atas piston rata / datar dan tidak berbentuk dome. Gambar
dibawah ini menunjukkan silinder dari kompresor pada posisi terbuka.
Silinder
Bagian bawah dari kompresor ini sengaja tidak diobservasi karena di luar topik bahasan.
Tidak ada bagian yang dimodifikasi dari bagian ini, semua crank mechanism akan
menggunakan mekanisme bawaan dari kompresor. Bagian lain yang tidak terpakai adalah
filter udara. Gas yang ada di dalam mesin stirling justru tidak boleh bocor, sehingga tidak
diperlukan lagi lubang udara masuk justru akan ditutup seluruhnya.
Hal lain yang ditemukan adalah rasio antara compression cylinder (silinder dingin) dengan
expansion cylinder (silinder panas) bernilai 1 karena ukurannya identik. Terdapat
perbedaan pendapat dari 2 kubu dalam masalah ini. Robert stirling yang merupakan
penemu dan pemilik patent asli mesin ini berpendapat bahwa rasionya mestinya sesuai
dengan sizing recommendation di dalam patent dia, dan beberapa buku yang bersifat
practical juga mengutip pendapat ini. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa stirling
yang rasionya seperti itu memang cenderung lebih mudah bekerja dibandingkan dengan
rasio lain yang kadang tidak bisa bekerja (tidak bisa berfungsi sama sekali). Meski
demikian, secara analisis termodinamika ditemukan bahwa rasio tersebut tidak ideal dari
sisi termodinamika. Kubu yang lain berpendapat bahwa rasio yang mendekati 1 secara
mechanical efficiency justru sangat bagus (James R. Senft, Optimum Stirling Engine
Geometry). Saya cenderung setuju dengan Senft karena selain penelitiannya juga lebih
baru, kita juga tidak bisa memungkiri bahwa gaya gesekan bisa menghambat kerja mesin,
dan hal itu diabaikan pada kebanyakan analisis dari sisi termodinamik.
Modifikasi
Beberapa modifikasi yang diperlukan di sini secara garis besar ada 3 hal : menambahkan
cooler, menambahkan heater, dan menambahkan regenerator. Cooler akan menggunakan
pendinginan udara sehingga yang diperlukan adalah tambahan sirip-sirip logam tembaga
yang ditempelkan ke silinder dingin (dan mungkin juga ditambah kipas). Heater
memerlukan tambahan sirip-sirip logam tembaga juga yang akan ditempelkan di silinder
panas. Regenerator akan dipasang di antara silinder panas dan silinder dingin, pada pipa
yang menghubungkan antara kedua silider tersebut.
Sedikit masalah ditemukan terkait dengan regenerator. Stirling tipe alfa mensyaratkan
bahwa aliran udara antara silinder panas dan silinder dingin harus bisa dua arah, dan di
tengah pipa tersebut terpasang regenerator. Pada kompresor udara terdapat one way
valve yang menghalangi aliran udara ke arah yang sebaliknya. Untuk mensiasati kendala
ini rencana akan ditempuh 3 alternatif cara :
- Aliran udara akan di silang (cross) : air inlet dari silinder 1 terhubung ke air outlet
silinder 2, sedangkan air inlet silinder 2 akan masuk air outlet silinder 1. Mestinya
pendekatan ini akan perlu 2 buah pipa penghubung, dan regenerator dipasang di jalur
yang arahnya dari sisi panas ke sisi dingin. Pipa hubung yang satunya lagi tanpa
regenerator. Variasi lain adalah 2 buah pipa hubung, dan regenerator menjadi titik
crossingnya.
- One way valve dibuang : Pendekatan ini hanya memerlukan satu pipa, dengan
konsekuensi lubang air outlet harus ditutup semuanya.
- Alternatif terakhir : memodifikasi penutup silinder ke tukang bubut dengan hanya 1
lubang saja dan sekalian menambahkan sirip-sirip cooler dan heater.
Dari ketiga alternatif tersebut, akhirnya dipilih alternatif kedua yaitu klep satu arah (one
way valve) di lepas. Alasannya adalah alternatif pertama akan paling banyak menghasilkan
dead space tambahan, juga untuk membuka klep akan perlu tekanan tertentu agar
membuka. Alternatif ketiga akan membutuhkan pengerjaan yang lebih.
Setelah klep satu arah dilepas, ditemukan bahwa lubang anginnya ternyata lumayan besar
dan dalam. Ini menyebabkan masalah tersendiri karena lubang itu menjadi dead space
dengan volume yang lumayan besar. Akhirnya diputuskan untuk menutup rata lubang
klep yang dulunya untuk air inlet. Penutup lubang terpaksa pesan ke tukang bubut
dengan meniru tutup klep asli tetapi dengan perintah tambahan bahwa tidak perlu
dilubangi sama sekali. Penutup klep untuk air outlet juga dipasang kembali, tetapi hanya
penutupnya saja sedangkan klepnya nggak (sekedar untuk mengurangi dead space).
Gambar dari posisi klep setelah dilepas ada di bawah ini.
Langkah berikutnya adalah pipa penghubung dan regenerator. Pipa penghubung akan
menggunakan pipa asli yang semula ada, sedangkan tabung regenerator akan
memanfaatkan komponen dari jet pump yang kebetulan sudah ada ulirnya di kedua
sisinya. Kedua sisi tabung akan ditutup dan diberi ulir untuk bisa disambungkan dengan
pipa hubung. Berhubung penutupnya juga belum ada, terpaksa bagian ini juga pesan ke
tukang bubut. Gambar dari tabung regenerator, dan pipa penghubung ada di bawah ini.
Hal lain yang perlu ditambahkan adalah mekanisme untuk memompa gas ke dalam mesin
stirling, ini diperlukan manakala perlu adanya penambahan gas (untuk mengisi ulang
kebocoran, ataupun untuk menambah tekanan). Untuk itu disekitar tabung regenerator
juga akan ditambahkan pentil sepeda motor sehingga gas bisa dipompa ke dalam.
Setelah menunggu beberapa hari, akhirnya jadi juga barang yang dipesan ke tukang
bubut. Meski demikian, hasil yang didapat sedikit mengecewakan karena presisinya
kurang tinggi, kerjaan sedikit kasar finishingnya, dan bahkan ada yang cuma di las saja.
Tukang bubut juga menolak memasang pentil sepeda motor dengan alasan bahannya
nggak ada. Gambar di bawah ini foto dari hasil pembubutan.
Langkah berikutnya adalah mencoba menjalankan mesin stirling. Untuk saat ini tidak
mungkin menggunakan tekanan yang tinggi karena fasilitas untuk memompa gas ke
dalam belum tersedia, tetapi paling tidak bisa dicoba dengan tekanan atmosfir lebih dulu.
Rencananya sumber panas akan menggunakan propane torch.
Informasi Produk : Compressor Udara
Informasi Produk
Kode : PR430
Merk : Multipro
Tipe : MC101-MPSG
Status : Siap
Berat Kirim : 7 kg
Spesifikasi Produk
Voltase : 220 V AC
Udara
Low Pressure
HP Multipro (BC-125-DMBW)
( Gambar di atas hanya sebagai ilustrasi saja )
Informasi Produk
Kode : PR320
Compressor Direct 1
Nama :
HP
Merk : Multipro
Tipe : BC-125-DMBW
Status : Siap
Berat Kirim : 28 kg
Spesifikasi Produk
Horse Power : 1 HP
Udara
Dimensi : 60m x 35 cm x 60 cm
Garansi : 6 bulan
Katalog Produk
(Gambar)
COMPRESSOR VBC-025-EME
peralatanteknik@yahoo.com
/ 081932777941
Keterangan
Merk : MULTIPRO
Type : VBC-025-EME
Power : 1/ 4 HP
Mimension : 85 cm X 30 cm X 65 cm
Katalog Produk
(Gambar)
COMPRESSOR VBC-200-EME
peralatanteknik@yahoo.com
/ 081932777941
Keterangan
Merk : MULTIPRO
Type : VBC-200-EME
Power : 2 HP
Dimension ( L x W x H ) :
111 cm X 42 cm X 85 cm
KOMPRESOR BENSIN 1/ ....
Merk : MULTIPRO
Type : VBC-025-EME
Power : 1/ 4 HP
Merk : MULTIPRO
Type : VBC-100-EME
Power : 1 HP
....
KOMPRESOR BENSIN 1/ ....
Merk : MULTIPRO
Type : VBC-050-EME
Power : 1/ 2 HP
....
Merk : MULTIPRO
Type : OC-075-DCBW
Outlet Water....
KOMPRESOR BENSIN 2....
Merk : MULTIPRO
Type : VBC-200-EME
Power : 2 HP
Merk : MULTIPRO
Type : VBC-100-EMM
Power : 1 HP
Engine / Motor : 2 HP ( 1 Ph )
Kompresor Fusheng 15Hp + elektro motor ADK. kualitas setara Swan, harga bersahabat.
Untuk pembelian dengan mesin penggerak Diesel/ Bensin, segera hubungi kami
Detail Spesifikasi
Air Delivery : 1500 Liter/min
Air Tank
Dimension ( L x
Horse Power : 20 HP
Made In : Taiwan
Merk : Fusheng
Running Power : 11 Kw
Type : TA - 120
Weight : 420 kg