Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif. Keperawatan profesional diterapkan dengan mengaplikasikan
ilmu dan teori keperawatan dalam praktek, pendidikan dan riset keperawatan.
Dalam memberikan asuhan diperlukan pengetahuan tentang perilaku dan
kesehatan manusia sebagai individu yang unik dan holistik (Potter and Perry,
2009).
Dalam aplikasinya keperawatan harus dilandasi oleh dasar keilmuan
keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir
logis dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon
manusia dengan menggunakan model-model konseptual keperawatan dalam
proses keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek
keperawatan sesuai dengan kebutuhan (Potter and Perry, 2009). Pelayanan
keperawatan berfokus pada fenomena-fenomena yang muncul dan dialami
manusia selama rentang sehat-sakit yang juga melibatkan lingkungannya.
Dalam menghadapi fenomena tersebut, perawat menggunakan ilmu
pengetahuan yang berkembang melalui teori-teori keperawatan sebagai acuan
pengambilan keputusan dan tindakan keperawatan (ICN, 2010).
Perkembangan ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan
ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang
selalu berubah mengikuti perkembangan. Sebagai ilmu yang mulai
berkembang, ilmu keperawatan banyak mendapat tekanan, diantaranya adalah
adanya tuntutan kebutuhan masyarakat dan industri kesehatan yang
senantiasa berkembang dimana keperawatan harus mampu memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara profesional. Untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat tersebut, keperawatan harus selalu mengembangkan

1
ilmunya berdasarkan pemahaman konsep model dan teori keperawatan yang
sudah ada agar tidak terjadi penyimpangan didalam mengaplikasikan ilmu
keperawatan, sehubungan dengan hal tersebut maka pada kesempatan ini
kami mencoba untuk membahas salah satu teori konsep model yang sudah
ada yaitu model keperawatan yang dikembangkan oleh Betty Neuman. Model
tersebut berfokus pada respon sistem klien terhadap stressor aktual maupun
potensial.
Model konseptual didefinisikan sebagai sekumpulan dari abstrak
relatif dan konsep umum yang ditujukan fenomena dari minat sentral dari
suatu disiplin, dalil-dalil yang secara luas menggambarkan konsep tersebut,
dan dalil-dalil yang dinyatakan secara relatif dan hubungan umum antara dua
atau lebih dari konsep. Fungsi setiap model konseptual adalah menyediakan
suatu kerangka acuan khusus yang dikatakan kepada anggota suatu disiplin
bagaimana mengamati dan menginterpretasikan fenomena dari minat disiplin.
Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu,
kelompok, situasi atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang
spesifik. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan konsep dan
pernyataan yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan fenomena
dari suatu disiplin (Potter and Perry, 2009).
Salah satu model konseptual keperawatan yang dapat diaplikasikan
oleh perawat adalah model sistem Betty Neuman yang memberikan warisan
baru tentang cara pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik
(memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variable)
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang
berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem
terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal (Potter and
Perry, 2009).
Betty Neuman menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat
dasar kehidupan sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen
yang berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks.
Neuman juga memilah konsep G. Kaplan tentang tingkatan tindakan

2
pemecahan. Neuman mengemukakan teori berdasarkan penelitian yang ia
lakukan untuk mengetahui kondisi mental atau psikologi. Evaluasi yang ia
lakukan juga turut membantu dalam membangun suatu konsep tentang
kombinasi antara tindakan dan respon mental. Tetapi tidak selamanya hal
diatas dapat dijadikan evaluasi dan bukti statistik yang mendukung. Jadi
empiris tidak terlalu diutamakan dalam konsep ini.
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah konsep “Health
Care System” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas
keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun
resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Serta Betty Neuman
mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep
holistic dan pendekatan system terbuka.
Konsep teori Betty Neuman dijelaskan secara operasional, teori Betty
Neuman berfokus pada individu secara keseluruhan. Beliau melihat
keperawatan sebagai suatu profesi yang unik yang mempertahankan semua
variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Teori Betty
Neuman berada di level Grand Theory.
Konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep “Health
Care System” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas
keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun
resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Teori Betty Neuman
telah banyak di aplikasikan untuk perawatan pasien, dalam pendidikan
maupun penelitian, untuk itu kelompok akan melakukan kritik teori terhadap
system model Neuman terkait dengan kelebihan dan kekurangan dari teori
tersebut.

B. Tujuan Tujuan

3
1. Tujuan Umum
Mampu menganalisa model keperawatan yang dikembangkan oleh Betty
Neuman dalam penerapan pelayanan asuhan keperawatan.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus pembuatan makalah ini :
a. Memahami model konseptual keperawatan menurut Betty Neuman
b. Menganalisa empat konsep sentral dalam paradigma keperawatan
menurut konsep model Betty Neuman
c. Menganalisis kelebihan dan kelemahan teory Betty Neuman

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Review Teori Keperawatan


1. Tujuan Teori Keperawatan
Teori merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah
pola yang nyata atau pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa,
atau kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi
kurang absolute atau bukti secara langsung. Teori keperawatan merupakan
perkembangan untuk mengambarkan keperawatan. Teori keperawatan
dapat membedakan antara keperawatan dengan disiplin dan aktivitas lain
di dalam memberikan pelayanan untuk mencapai tujuan dengan
menguraikan, menjelaskan dan mengontrol kriteria hasil yang telah
ditetapkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan (Taylor, 2011)
Menurut Asmadi (2005), teori keperawatan merupakan kumpulan
konsep, definisi,dan usulan yang memproyeksikan sebuah pandangan
sistematis tentang suatu fenomena dengan merancang hubungan khusus
antar konsep guna menggambarkan, menjelaskan dan memprediksi dan
mengendalikan fenomena yang ada. Cakupan teori bisa luas, sempit dan
terbatas bergantung pada fokus yang menjadi ruang lingkupnya. Grand
theory memiliki cakupan yang luas dan komplek , grand theory bisa turun
hingga tingkat middle range theory dan microtheory. Pada dasarnya teori
keperawatan dibentuk sebagai landasan dalam melakukan praktik
keperawatan baik di Institusi pendidikan , Penelitan maupun Klinik. Teori
di bentuk melalui proses metodologi ilmiah.
Menurut Neuman (1979), ada 3 cara pendekatan dalam
pengembangan dan pembentukan teori-teori keperawatan, yaitu:
meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan
untuk mengintegrasikan teori-teori ini dalam ilmu keperawatan,
menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep
yang berkaitan dengan praktik keperawatan serta menciptakan suatu
kerangkan konsep yang memungkinkan pengembanagan teori

5
keperawatan. Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah menumbuh
kembangkan pengetahuan yang diharapkan dapat membantu dan
mengembangkan praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan.
Marriner (1986), secara jelas menegaskan karakteristik dasar teori
keperawatan. Beberapa karakteristik dasar teori keperawatan, yaitu Teori-
teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep-konsep
khusus yang berhubungan dengan keperawatan dan hal-hal nyata yang
berhubungan dengan konsep-konsep tersebut. Teori keperawatan harus
memenuhi karakteristik sebagai berikut :
1. Teori keperawatan harus berdasarkan kenyatataan-kenyataan yang ada
dalam alam ini, yang dapat digunakan berdasarkan alasan-alasan dan
hubungan-hubungan yang dikembangkan dengan menggunakan
rangkaian pada kenyataan.
2. Teori keperawatan harus selalu konsisten sebagai dasar asumsi yang
digunakan untuk mengembangkannya.
3. Teori keperawatan harus sederhana dan bersifat umum, sehingga dapat
dipergunakan pada berbagai macam situasi praktek keperawatan dengan
jangkauan yang luas.
4. Teori-teori keperawatan harus dapat dipakai sebagai dasar penelitian
dan akhirnya dapat digunakan sebagai pedoman dan perbaikan praktek
keperawatan.
Teori keperawatan pada dasarnya terdiri atas empat konsep yang
berpengaruh dan menentukan kualitas praktik keperawatan, yaitu konsep
manusia, keperawatan, konsep sehat-sakit dan konsep lingkungan.
Meskipun keempat konsep digunakan pada setiap teori keperawatan, akan
tetapi pengertian dan hubungan antara konsep ini berbeda antara teori yang
satu dengan teori yang lain.
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan
ilmu keperawatan dalam perkembangan profesi keperawatan memiliki
tujuan yang ingin dicapai diantaranya :
a. Dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang
dihadapi dalam pelayanan keperawatan.
b. Membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai
pengetahuan.

6
c. Membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan
memberikan arah yang jelas.
d. Memberikan dasar asumai dan filosofi keperawatan

2. Sejarah dan Latar Belakang Betty Neuman

Gambar 1 : Betty M. Neuman, R.N., B.S.N., M.S., Ph.D., PLC., FAAN


(Sumber : http://www.neumansystemsmodel.org)

Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya


seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia anak kedua dari
tiga bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya. Ayahnya
meninggal karena penyakit Chronic Renal Failure ketika beliau berumur
11 tahun. Rasa cinta pada tanah kelahiran membuat beliau bertekad untuk
membangun desanya, Ohio. Latar belakang kehidupan di pedesaan
membantu dirinya mengembangkan rasa kasih sayang terhadap orang-
orang yang membutuhkan, seperti yang dilakukan sepanjang kariernya.
Setelah lulus SMA Neuman bekerja sebagai teknisi pada perusahaan
pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung
untuk pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program
militer di keperawatan mempercepat masuknya Neuman ke sekolah
keperawatan (Fawcett, 2005)
Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital
School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital
Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947 dan beliau pindah ke Los Angeles

7
untuk tinggal dengan keluarganya di California. Di California Neuman
bekerja dibanyak bagian diantaranya perawat di sekolah, perawat industri,
beliau juga memegang jabatan penting yaitu sebgai staf keperawatan
rumah sakit di California, dan sebagai instruktur klinik di University of
California Medical Center.
Pada tahun 1957 beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di
University of California dengan jurusan psikologi dan kesehatan
masyarakat. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang
kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di University of
California, dan menyelesaikan program doktoralnya di jurusan Psikologi
Klinik di Pacific Western University (Tomey and Alligood, 2006). Pada
tahun yang sama Neuman juga bekerja sebagai konsultan kesehatan
mental di sebuah rumah sakit dan aktif dalam terapikeluarga. Banyak
sekali pengalaman yang telah beliau dapat diantaranya menjadi dosen
keperawatan jiwa, konsultan dan organisasi, pemimpin konseling model
Whole Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model
keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah
keperawatan.

8
Gelar sarjana muda didapat pada tahun 1957 di public health
dan psykologi dengan peringkatsangat baik.Gelar master diperoleh
pada tahun 1966 pada kesehatan mental,konsultasi kesehatan
masyarakat dari Universitas California Los Angelea(UCLA). Dia
mendapatkan gelar doktornya dalam klinikal psykologi dariPacivic
western University pada tahun 1985 (Neuman &Fawcett, 2002
dalamMcEwen & Willis, 2007).
Neuman merupakan penggagas perkembangan keperawatan
khususnya dalam kesehatan mental. Neuman mengajarkan program
kesehatan mental komunitas pada perawat di level post-master di UCLA.
Neuman mengembangkan suatu metode pembelajaran yang terbuka dan
model praktik untuk konsultasi kesehatan mental pada akhir 1960 an,
sebelum dia membuat “model system”. Neuman mengajarkan dan
mempraktekkan model yang kemudian dibuat dalam bentuk buku yang
berjudul Consultation and Community Organization in Community
Mental Health Nursing (Neuman, Deloughery & Gebbie, 1971).
Neuman menjabarkan modelnya secara komperehensif
(menyeluruh) dan dinamis. Model tersebut merupakan sebuah tinjauan
multidimensional terhadap individu, kelompok (keluarga) dan masyarakat
yang selalu berinteraksi dengan ketegangan-ketegangan lingkungan. Pada
prinsipnya, model tersebut memfokuskan pada reaksi klien terhadap
ketegangan dan faktor-faktor yang mendukung rekonstitusi
(mengembalikan keadaan jasmani) dan adaptasi. Model yang sesuai
adalah model yang berlaku untuk semua profesi yang ada hubungannya
dengan perawatan kesehatan.
Neuman mulai mengembangkan model saat mengajar di
komunitas kesehatan mental di UCLA. Pada tahun 1972, model
keperawatannya pertama kali diterbitkan sebagai “Model untuk mengajar
dengan pendekatan total ke masalah pasien”. Tahun 1985 Neuman menerima
gelar doktor di bidang Psikologi Klinis dari Pacific Western University.

9
Kemudian tahun 1998 menerima gelar doktor kehormatan kedua dari
Grand Valley State University, Allendale, Michigan.
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara
pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang
manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variabel) fisiologis,
psikologis sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan
dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari
lingkungan internal maupun eksternal (Tomey and Alligod, 2006).
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap
stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus
input, proses output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang
dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa
meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat
lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan (Fawcett,
2005).
Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem
secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi
dan sebagai sistem terbuka maka klien akan selalu berupaya untuk
memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara
berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk
mengusahakannya. Neuman menyebutkan gangguan-gangguan tersebut
sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi
terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang
dapat diidentifikasi (Tomey and Alligod, 2006).
Evaluasi terbaru dari modelnya adalah komponen yang perlu
untuk lebih dikembangkan adalah variabel spiritual dan lingkungan yang
diciptakan, selanjutnya adalah pandangan Neuman tentang konsep
kesehatan dan hubungan antara klien dan lingkungan merupakan dua area
yang perlu diidentifikasi dan diklarifikasi untuk perkembangan
selanjutnya. Fawcett menyarankan bahwa klarifikasi dari konsep
kesehatan melalui identifikasi sehat dan sakit sebagai batas akhir dari satu

10
rangkaian daripada melihatnya sebagai sesuatu yang terpisah. Ia juga
menambahkan bahwa interaksi antara klien dan lingkungan dipandang
sebagai sesuatu keseimbangan yang dinamis, tetap dan homeostatis
sebagai bentuk logik yang tidak tepat (Tomey and Alligood, 2006).
3. Teori Betty Neuman
a. Dasar Perkembangan Teori Neuman
Model konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah
konsep Health Care System yaitu model konsep yang
menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan kepada
penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan
diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran
pelayanan adalah komunitas. Filosofi dari perkembangan teori
sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan perorangan total
untuk memandang masalah pasien. Sistem yang digunakan adalah
sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis.
Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis,
psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem
Neuman terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas
yang berinteraksi secara konstan dengan stressor di lingkungan
secara dimensional. Model fokus pada klien terhadap stress serta
faktor pemulihan (adaptasi).
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan
sistem yang unik dengan respon yang berbeda. Kurang pengetahuan,
perubahan lingkungan dapat merubah stabilitas individu (fisiologis,
psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual). Individu
dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil
terhadap stressor, karena lingkungan internal dan eksternal dapat
menyebabkan stress. Untuk itu individu akan bereaksi terhadap
stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu
mengidentifikasi faktor resiko dan membantu masyarakat dalam
meningkatkan kesehatan dan aktifitas pendidikan kesehatan.

11
Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi jika
terjadi masalah. Perawat berperan sebagai Early Case Finding,
pengobatan setelah pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit.
Pencegahan tersier yaitu mempertahankan kesehatan, perawat
membantu adaptasi dan reduksi untuk mencegah komplikasi.
b. Sumber – Sumber Teori
Model system Neuman berasal sitensis keilmuan dari
beberapa disiplin ilmu dan menyatukan dalam filosofinya serta
keahlian klinis keperawatan terutama dibidang keperawatan
kesehatan mental (Tomey and Alligood, 2006). Salah satu teori yang
digunakan adalah teori Gestalt. Teori Gestalt menjelaskan tentang
homeostatik yang menggambarkan keseimbangan sebagai suatu
proses dimana organisme (makhluk hidup) memelihara
keseimbangan dan konsekuensinya.
Neuman menjelaskan bahwa adaptasi sebagai suatu proses
dimana kepuasan organisme (makhluk hidup) merupakan suatu
kebutuhan. Kompleksnya kebutuhan dan adanya gangguan
keseimbangan membutuhkan proses penyesuaian yang bersifat
dinamis dan terus menerus. Kehidupan ditandai oleh adanya suatu
proses yang terus menerus dan saling mempengaruhi antara
keseimbangan dan ketidakseimbangan dalam organisme (makhluk
hidup). Ketika proses keseimbangan tidak tercapai pada beberapa
tingkatan atau ketika organisme berada dalam kondisi yang tidak
harmonis dalam waktu yang lama mengakibatkan timbulnya suatu
penyakit (ketidakseimbangan). Ketika mengalami
ketidakseimbangan hal itu merupakan kegagalan proses kompensasi.
(Neuman & Young, 1972). Teori Gestalt menyatakan bahwa
individu berada dalam interaksi antara organisme dan lingkungan
serta melihat tingkah laku sebagai refleksi dari hubungan dalam
interaksi tersebut (Perls, 1973). (Tomey and Alligood, 2006).
Model system Neuman juga menggunakan pandangan
filosofi dari de Chardin dan Marx (Neuman, 1982). Filosofi Marxist

12
menjelaskan bahwa milik dari suatu bagian akan ditentukan secara
khusus oleh bagian terbesar dari keseluruhan dalam system
organism yang bersifat dinamis. Melalui pandangan ini, Neuman
yakin bentuk dari keseluruhan akan mempengaruhi munculnya
bagian-bagian, hal ini juga dinyatakan dalam filsafat Chardin
tentang keseluruhan kehidupan (Tomey and Alligood, 2006).
Neuman juga menggunakan definisi stress dari Selye’s yang
menjelaskan bahwa stress merupakan respon nonspesifik tubuh
terhadap suatu kebutuhan.Kebutuhan nonspesifik, memerlukan
adaptasi tanpa memandang sumber masalah tersebut. Oleh karena
itu, inti dari stress adalah kebutuhan yang nonspesifik untuk
aktivitas (Selye, 1974). Stressor adalah rangsangan yang
menghasilkan ketegangan yang bersifat negatif dan positif (Tomey
And Alligood, 2006). Neuman mengadaptasi konsep tahapan
pencegahan dari konsep model Caplan (1964) dan menghubungkan
tahapan pencegahan dalam mempertahankan kesehatannya.
Pencegahan primer digunakan organisme (makhluk hidup) sebelum
menghadapi suatu stressor yang membahayakan.
Pencegahan primer meliputi pengurangan pertemuan dari
stressor atau memperkuat garis pertahanan normal klien untuk
mengurangi reaksi terhadap stressor. Pencegahan sekunder dan
tersier digunakan ketika organisme menghadapi stressor yang
berbahaya. Tujuan pencegahan sekunder untuk mengurangi efek
atau kemungkinan efek dari stressor. Pencegahan sekunder ini
merupakan kekuatan pada garis pertahanan internal. Pencegahan
tersier menekankan pada pengurangan efek dari stressor yang tersisa
dan mengembalikan klien kepada keadaan sehat setelah perawatan
(Tomey and Alligood, 2006).
c. Penggunaan Bukti Empiris dari Teori Model Neuman
Betty Neuman mengemukakan teori berdasarkan penelitian
yang ia lakukan untuk mengetahui kondisi mental atau psikologi.
Evaluasi yang ia lakukan membantu dalam membangun suatu

13
konsep tentang kombinasi antara tindakan dan respon mental. Tetapi
tidak selamanya hal diatas dapat dijadikan evaluasi dan bukti
statistik yang mendukung.Jadi empiris tidak terlalu diutamakan
dalam konsep ini.
System model Neuman merefleksikan perawat tertarik
terhadap manusia sehat dan sakit sebagai system yang holistik dan
lingkungan mempengaruhi kesehatan. Klien dan perawat
berpendapat stressor dan sumber-sumber adalah penting, dan klien
bertindak sebagai partner perawat untuk menentukan tujuan dan
mengidentifikasi tindakan pencegahan yang relevan. System klien
meliputi individu, keluarga, kelompok lain, masyarakat dan isu
social, digambarkan sebagai gabungan interaksi fisiologi, psikologis,
sosial, cultural, perkembangan dan variable-variabel spiritual.
Konsep utama yang teridentifikasi dalam model ini seperti
yang dilukiskan pada skema Neuman System Model (gambar 1-1)
adalah pendekatan holistik, system terbuka (meliputi fungsi, input
dan out put, feed back, negentropy, egentropy dan stabilitas),
lingkungan, lingkungan yang dibuat, sehat, sakit, system klien
(meliputi lima variable klien, struktur dasar, garis pertahanan, garis
pertahanan normal, garis pertahanan fleksibel), stressor, tingkat
reaksi, pencegahan dan intervensi dan rekontruksi. Adapun maksud
dari konsep-konsep utama tersebut adalah :
 Pendekatan Holistik
Klien sebagai suatu system dapat didefinisikan sebagai individu,
keluarga, kelompok, masyarakat atau sosial.Klien digambarkan
sebagai sesuatu yang utuh bagian dari interaksi yang dinamis.
Model ini mempertimbangkan semua variabel yang secara
simultan mempengaruhi klien: fisiologi, psikologi, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual.
 Open System
Elemen-elemen system secara continue bertukar informasi dan
energy dalam suatu organisasi yang kompleks. Stress dan reaksi
terhadap stress adalah komponen dasar pada suatu system terbuka.

14
 Fungsi atau Proses
Klien sebagai system bertukar energy, informasi, berbagai hal
dengan lingkungannya dan menggunakan sumber energy yang
didapat untuk bergerak kearah stabilitas yang utuh.
 Input dan Output
Klien sebagai suatu system, input dan output adalah zat-zat,
energy, informasi yang saling bertukar antara klien dan
lingkungan.
 Feed Back
Sistem output dalam bentuk zat, energy, dan informasi
memberikan sebagai feed back untuk input selanjutnya untuk
memperbaiki tindakan untuk merubah, meningkatkan, atau
menstabilkan system.
 Negentropy
Suatu proses pemanfaatan energi konservasi yang membantu
kemajuan system kearah stabilitas atau baik.
 Entropy
Suatu proses kehabisan energy atau disorganisasi yang
menggerakkan sistem kearah sakit atau kemungkinan kematian.
 Stability
Suatu keinginan keadaan seimbang antara penanggulangan system
dan stressor untuk memelihara tingkat kesehatan yang optimal dan
integritas.
 Environment
Kekuatan internal atau eksternal disekitarnya dan mempengaruhi
klien setiap saat sebagai bagian dari lingkungan.
 Created Enviroment
Suatu pengembangan yang tidak disadari oleh klien untuk
mengekspresikan system secara simbolik dari keseluruhan
system.Tujuannya adalah menyediakan suatu arena aman untuk
system fungsi klien.Dan untuk membatasi klien dari stressor.
 Client system
Lima Variable (fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan,
dan spiritual) klien dalam berinteraksi dengan lingkungan bagian
dari klien sebagai system.
 Basic Client Structure

15
Klien sebagai system terdiri dari pusat inti yang dikelilingi oleh
lingkaran terpusat. Pusat diagram dari lingkaran menghadirkan
faktor kehidupan dasar atau sumber energy klien. Inti struktur ini
terdiri dari faktor kehidupan dasar yang umum untuk seluruh
anggota organisme.Seperti sebagai faktor bawaan atau genetik.
 Lines of Resistance
Serangkaian yang merusak lingkaran disekitar struktur inti dasar
disebut garis pertahanan, lingkaran ini menyediakan sumber-
sumber yang membantu klien mempertahankan melawan suatu
stressor.Sebagai contoh adalah respon system imun tubuh.Ketika
garis pertahanan efektif, klien dapat menyusun system kembali.
Jika tidak efektif maka kematian dapat terjadi. Jumlah pertahanan
stressor ditentukan oleh interrelationship kelima variable system
klien.
 Normal line defence
Garis pertahanan normal adalah suatu model diluar lingkaran
padat. Hal itu menghadirkan suatu keadaan stabil untuk individu
atau system. Itu dipelihara dari waktu ke waktu dan melayani
sebagai suatu standar untuk mengkaji penyimpangan dari
kebiasaan baik klien. Itu semua meliputi variabel system dan
perilaku seperti kebiasaan pola koping seseorang, gaya hidup, dan
tahap perkembangan. Pelebaran dari garis normal merefleksikan
suatu peningkatan keadaan sehat, pengecilan, suatu penyusutan
keadaan kesehatan.
 Garis Pertahanan Fleksibel
Garis lingkaran patah-patah terluar dinamakan garis pertahanan
fleksibel.Hal ini dinamis dan dapat berubah dengan cepat dalam
waktu yang singkat. Hal ini dipersepsikan sebagai penahan yang
melindungi terhadap stressor dari pecahnya/berubahnya kondisi
kesehatan yang stabil yang di presentasikan sebagai garis
pertahanan normal. Hubungan antara variable (fisiologi, psikologi,
sosoikultural, perkembangan, dan spiritual) dapat mempengaruhi
tingkat kemampuan individu untuk menggunakan pertahanan

16
garis fleksibel untuk melawan kemungkinan dari reaksi stressor
seperti gangguan tidur. Neuman menggambarkan pertahanan garis
fleksibel meluas, hal ini akan memberikan pertahanan yang lebih
besar dalam waktu yang singkat terhadap invasi stressor. Demikian
sebaliknya, akan memberikan lebih sedikit pertahanan.
 Kesejahteraan (Wellness)
Keadaan sejahtera merupakan kondisi ketika tiap bagian dari
sistem klien berinteraksi secara harmoni dengan seluruh
sistem.Kebutuhan sistem terpenuhi.
 Sakit (Illness)
Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang mengakibatkan
keadaan tidak seimbang dan penurunan energy.
 Stressor
Stressor adalah kekuatan yang secara potensial dapat
mengakibatkan gangguan pada system yang stabil. Stressor dapat
berupa :
 Kekuatan intrapersonal yang ada pada tiap individu, seperti respon
kondisional seseorang.
 Kekuatan interpersonal yang terjadi antara satu atau lebih individu,
seperti harapan peran.
 Kekuatakn ekstrapersonal yang terjadi diluat individu, seperti
keadaan financial.
 Tingkat reaksi
Tingkat reaksi merupakan jumlah energy yang diperlukan oleh
klien untukmenyesuaikan terhadap stressor.
 Pencegahan sebagai intervensi
Intervensi adalah tindakan yang bertujuan untuk membantu klien
menahan, mencapai, atau mempertahankan stabilitas
system.Intervensi dapat terjadi sebelum dan sesudah garis
perlingungan dan perlawanan yang dilakukan pada fase reaksi dan
rekonstitusi.Intervensi didasarkan pada kemungkinan atau faktual
dari tingkat reaksi, sumber daya, tujuan, dan hasil antisipasi.
Neuman mengidentifikasi tiga level intervensi :
 Pencegahan primer, pencegahan primer dilakukan ketika
stressor dicurigai atau diidentifikasi. Reaksi belum terjadi

17
tetapi tingkat resiko diketahui. Neuman menyatakan bahwa
pelaku atau pengintervensi berusaha untuk mengurangi
kemungkinan pertemuan individu dengan stressor, atau
dengan kata lain usaha untuk memperkuat seseorang bertemu
dengan stressor, atau menguatkan garis pertahanan fleksibel
untuk menurunkan kemungkinan reaksi.
 Pencegahan sekunder, pencegahan sekunder meliputi
intervensi atau treatment awal sesudah gejala dari stress telah
terjadi. Sumber daya internal dan eksternal digunakan agar
sistem stabil dengan menguatkan garis internal resistensi,
mengurangi reaksi, dan meningkatkan faktor resistensi.
 Pencegahan tersier, pencegahan tersier terjadi sesudah
treatment atau pencegahan sekunder. Pencegahan ini
difokuskan pada penyesuaian kearah kestabilan sistem yang
optimal. Tujuan utamanya yaitu meningkatkan resistensi
terhadap stressor untuk membantu mencegah terjadinya
kembali reaksi atau regresi. Proses ini mendorong untuk
kembali pada tipe siklus ke pencegahan primer. Sebagai
contoh akan dihindarinya suatu stressor yang telah diketahui
akan membahayakan klien.
 Rekonstitusi
Rekonstitusi terjadi mengikut treatment reaksi stressor.Hal ini
menggambarkan kembalinya sistem stabil dimana tingkat
kesejahteraannya lebih tinggi atau lebih rendah dari sebelumnya
untuk melawan stressor. Hal ini menacakup faktor interpersonal,
intrapersonal, ekstrapersonal, dan lingkungan yang berhubungan
dengan variable sistem klien (fisiologi, psikologi, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual).

d. Empat komponen Sentral Dalam Paradigma Keperawatan


Menurut Teori Betty Neuman
 Manusia

18
Manusia sebagai sistem klien, model sistem Neuman menyatakan
konsep klien sebagai sistem yang dapat berupa individu, keluarga,
kelompok, komunitas, atau kelompok sosial tertentu. Sistem klien
adalah gabungan hubungan yang dinamik antara faktor fisiologi,
psikologi, sosiokultural, perkembangan, dan spiritual.Sistem klien
digambarkan sebagai perubahan atau pergerakan konstan yang
hidup sebagai system terbuka dalam hubungan timbak balik
dengan lingkungan.
 Kesehatan
Neuman mempertimbangkan kesehatan sebagai model sejahtera.
Neuman memandang kesehatan sebagai kodisi yang terus menerus
dari sehat menuju sakit yang secara alamiah dinamis dan secara
konstan seseorang berubah untuk mencapai kondisi sehat yang
optimal atau stabil yang diindikasikan seluruh kebutuhan sistem
terpenuhi. Menurunnya kondisi sehat merupakan akibat dari tidak
terpenuhi kebutuhan sistem.
 Keperawatan
Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan
semua aspek manusia. Neuman menggambarkan keperawatan
sebagai profesi yang unik, memperhatikan semua variabel yang
mempengaruhi respon individu terhadap stress. Persepsi perawat
mempengaruhi terhadap pelayanan yang diberikan sehingga
Neuman menyatakan bahwa persepsi antara pemberi pelayanan
dan penerima layanan harus dikaji.Neuman mengembangkan
instrument pengkajian dan intervensi untuk membantu melakukan
tugas tersebut.
 Lingkungan
Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar fenomena
dari model sistem Neuman, hubungan manusia dengan
lingkungan merupakan hubungan yang timbal balik. Lingkungan
didefinisikan sebagai semua faktor internal dan eksternal yang
berada disekeliling klien dan berinteraksi dengan manusia.
Stressor (intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal) adalah

19
signifikan terhadap konsep lingkungan dan digambarkan sebagai
kekuatan lingkungan yang berinteraksi dengan dan secara
potensial dapat mengubah stabilitas sistem.
Neuman mengidentifikasi tiga lingkungan yang relevan sebagai
berikut :
 Lingkungan Internal adalah intrapersonal dengan semua
interaksinya yang terjadi pada klien
 Lingkungan Eksternal adalah interpersonal atau
ekstrapersonal dengan semua interaksinya yang terjadi di
luar klien.
 Lingkungan yang diciptakan adalah perkembangan tidak
sadar dan digunakan klien untuk membantu makanisme
pertahanan.
Hal ini merupakan komponen utama pada intrapersonal.
Lingkungan yang diciptakan adalah kondisi dinamis yang diatur
atau memobilisasi varibel-variabel sistem untuk menciptakan efek
yang ditentukan sehingga dapat membantu klien mengatasi stressor
lingkungan yang mengancam dengan melakukan perubahan pada
diri sendiri atau situasi. Contohnya respon menolak (variabel
fisiologi) dan semangat untuk survive pada siklus kehidupan
(variabel perkembangan). Lingkungan yang diciptakan secara terus
menerus mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perubahan dan
keadaan sehat yang dipersepsikan klien.

e. Dasar Asumsi Sistem Model Neuman (Tomey, 2006)


1) Klien sebagai individu atau kelompok merupakan system yang
unik, setiap sistem adalah gabungan dari faktor-faktor yang
umum diketahui, atau karakteristik normal.
2) Keberadaan stressor baik yang diketahui maupun tidak, masing-
masing memiliki potensi untuk merusak tingkat stabilitas klien
atau garis pertahanan normal klien.
3) Setiap individu atau system klien telah ditingkatkan rentang
respon normalnya terhadap lingkungan yang telah ditunjuk
sebagai garis pertahanan normal atau stabilitas kondisi sehat.
4) Perlindungan diri muncul saat menghadapi stressor.

20
5) Klien sebagai bagian dari status sehat atau sakit sebagai
komposisi dinamis yang dipengaruhi fisio, psiko, sosiokultural
dan spiritual.
6) Secara implisit faktor pengetahuan sebagai dasar mekanisme
perlindungan.
7) Preventif primer berhubungan dengan system pengkajian,
intervensi, identifikasi dalam berespon terhadap stressor.
8) Preventif sekunder meliputi gejala terhadap stressor dan
pengobatan.
9) Prevenstif tersier berhubungan dengan pengalaman
sebelumnya.
10) Klien sebagai system dalam keadaan dinamis, terjadi pertukaran
energi dengan lingkungan.

f. Variabel dan kesehatan


1) Analisa data
2) Menegakkan diagnosa keperawatan
3) Prioritas tujuan

g. Diagnosa Keperawatan
1) Menetapkan data dasar yang meliputi pertimbangan secara
simultan interaksi dinamis dari variable-variabel fisiologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
a) Identifikasi persepsi klien :
 Mengkaji kondisi dan kekuatan faktor-faktor struktur
dasar dan sumber daya klien.
 Kaji karakteristik garis fleksibel dan garis normal
tingkat pertahanan.
b) Kaji faktor internal dan eksternal
c) Identifikasi dan evaluasi stressor yang mengancam
d) Identifikasi stressor yang mengancam stabilisasi sistem
klien (kehilangan, kelebuhan, perubahan dan intoleransi).
e) Identifikasi, klarifikasi, evaluasi stressor aktual dan
potensial faktor yang berhubungan dengan variable c)
f) Kaji pengaruh lingkungan, seperti :
 Persepsi klien terhadap stressor
 Identifikasi terhadap masalah perubahan hidup
 Identifikasi dalam mengatasi masalah
 Identifikasi klien dalam mengatasi masalah

21
 Evaluasi masalah masa lalu, selama ini, dan yang akan
datang
 Identifikasi dan evaluasi gangguan actual dan potensial
yang mengancam.
g) Identifikasi persepsi terhadap petugas kesehatan
h) Bandingkan persepsi terhadap petugas kesehatan
i) Persamaan dan perbedaan persepsi
j) Kesadaran akan fasilitas kesehatan
k) Mengatasi perbedaan
h. Tujuan Keperawatan
1) Negosiasi perubahan klien dan kelompok
2) Negosiasi preventif sebagai intervensi respon klien dan
kelompok.
i. Outcome Keperawatan
1) Implementasi intervensi
a) Prinsip yang utama : Invasi stressor, dukung koping positif,
dll
b) Preventif sekunder : perlindungan dasar, dukung faktor
positif dalam meningkatkan status diri
c) Preventif tersier : mencapai status kesehatan yang tinggi,
dukung untuk mencapai tujuan, koordinasi dan integrasikan
sumber layanan kesehatan.
d) Evaluasi hasil : konfirmasikan hasil yang dicapai, reformasi
tujuan

B. Konsep Inti Model Betty Neuman

22
Gambar 1 : Model System Neuman
1. Konsep dasar
Konsep dasar yang terdapat pada model Neuman, meliputi stressor, garis
pertahanan dan perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variable sistem
klien, struktur dasar, intervensi dan rekonstitusi (Fitzpatrick & Whall, 1989).
Berikut ini akan diuraikan tentang masing-masing variabel :
a. Stressor (Tekanan)
Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan
berpotensi untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman
mengklasifikasi stressor sebagai berikut :

23
1) Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan
berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya respons
autoimun.
2) Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau
lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya ekspektasi
peran.
3) Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau
individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada
stressor interpersonal. Misalnya sosial politik.

b. Garis pertahanan dan perlawanan


Garis pertahanan menurut Neuman terdiri dari garis pertahanan
normal dan garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal
merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk
individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya
stressor yang disebut wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk
menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.
Selain itu ada berbagai stressor yang dapat mengivasi garis pertahanan
normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi secara
adekuat. Jika itu terjadi, maka sistem klien akan bereaksi dengan
menampakkan adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan
mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan. Garis
pertahanan normal ini terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku
seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis
pertahanan normal ini merupakan bagian dari garis pertahanan fleksibel.
Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan respon awal atau
perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh atau
mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis
pertahanan meningkat maka tingkat proteksipun meningkat.Oleh karena
itu untuk mempertahankan keadaan satabil dari sistem klien, maka perlu
melindungi garis pertahanan normal dan bertindak sebagai buffer.Kondisi
ini bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu relative singkat.
Disamping itu hubungan dari berbagai variabal (fisiologi, psikologis,

24
sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat
penggunaan garis pertahanan diri fleksibel terhadap berbagai reaksi
terhadap stressor.
Sedangkan garis perlawanan menurut Neuman merupakan
serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar.
Artinya garis resisiten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi
jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan
(normal line of defense). Misalnya mekanisme sistem immune tubuh, jika
lines of resistance efektif dalam respon stressor tersebut, maka sistem
depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa
timbul kematian.
c. Tingkat pencegahan
Tingkatan pencegahan ini membantu memelihara keseimbangan
yang terdiri dari :
1) Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor,
meliputi : promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan.
Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan flexible lines of
defence dengan cara mencegah stress dan mengurangi faktor-faktor
resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah
diidentifikasikan tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup :
imunisasi, pendidikan kesehatan, olahraga dan perubahan gaya hidup.
2) Pencegahan sekunder : meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah
ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder mengutamakan pada
penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan
meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar
melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah
untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara
energy. Jika pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak
terjadi maka struktur dasar tidak dapat mendukung sistem dan
intervensi-intervensinya sehingga bisa menyebabkan kematian.
3) Pencegahan Tersier. Dilakukan setelah sistem ditangani dengan
strategi-strategi pencegahan sekunder, pencegahan tersier difokuskan
pada perbaikan kembali kearah stabilitas sistem klien secara optimal.

25
Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistensi terhadap stressor
untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat
mempertahankan energy. Pencegahan tersier cenderung untuk kembali
pada pencegahan primer.
d. Sistem Klien
Model sistem Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang
terbuka dan dinamis terhadap klien yang dikembangkan untuk
memberikan suatu kesatuan fokus definisi keperawatan dan pemahamam
terbaik dari interaksi klien dengan lingkungan. Elemen-elemen yang ada
dalam sistem terbuka mengalami pertukaran energy informasi dalam
organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stress merupakan
komponen dasar dari sistem terbuka.
Klien sebagai sistem bisa individu, keluarga, kelompok, komunitas
atau sosial issue (Tomey & Alligood, 2006). Klien sebagai suatu sistem
memberikan arti bahwa adanya keterkaitan antar aspek yang terdapat
dalam sistem tersebut. Kesehatan klien akan dipengaruhi oleh
keluarganya, kelompoknya, komunitasnya, bahkan lingkungan sosialnya.
Neuman menyakini bahwa klien adalah sebagai suatu sistem, memiliki
lima variabel yang membentuk sistem klien yaitu fisik, psikologis,
sosiokultur, perkembangan dan spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh
Neuman bahwa klien merupakan cerminan secara holistic dan
multidimensional (Fawcett, 2005). Dimana secara holistik klien
dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-bagiannya berada dalam
suatu interaksi dinamis. Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap
orang itu akan memiliki keunikan masing-masing dalam mempersepsikan
dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan
baik, sehingga sakit atau kematian atau stabilitas system. Perubahan dapat
mempertahankan kesehatan secara adekuat. Keseimbangan fungsional
atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem. Apabila bagian-bagian
dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika
kebutuhan-kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi

26
ketidak harmonisan diantara bagian-bagian sistem, hal ini disebabkan
karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.

e. Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variabel untuk mempertahankan dasar
yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang
unik..variabel-variabel tersebut yaitu variabel system, genetik, dan
kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.

f. Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk memperoleh.
Meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari
pencegahan primer, sekunder dan tertier.

g. Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai peningkatan
energy yang terjadi berkaitan sebelum sakit. Dengan tingkat reaksi
terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai tindakan terhadap
invasi stressor. Rekonstitusi adalah suatu adaptasi terhadap stressor dalam
lingkungan internal dan eksternal. Rekonstitusi bisa memperluas normal
line of defense ke tingkat sebelumnya, menstabilikan sistem klien pada
tingkat yang lebih rendah, dan mengembalikan pada tingkat semula
sebelum sakit. Termasuk rekonstitusi adalah faktor-faktor interpersonal,
intrapersonal, ekstrapersonal dan lingkungan yang berkaitan dengan
variable fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
Model sistem neuman ini sangat sesuai untuk diterapkan pada pengkajian
di masyarakat, karena pendekatan yang dipergunakan adalah pada
komunitas sebagai sistem klien.

2. Asumsi dasar Teori Betty Neuman


a. Manusia merupakan individu unik yang memiliki rentang respon normal
b. Ada beberapa tipe stressor yang dapat mengganggu keseimbangan
individu (normal line of defence). Sifat dasar stressor dapat memiliki efek
yang luas terhadap manusia yang mungkin dapat mengganggu garis luas

27
terhadap manusia yang mungkin dapat mengganggu garis keseimbangan
fleksibel.
c. Manusia dapat berada pada rentang respon normal tergantung dari garis
pertahanan normal.Garis pertahanan fleksibel adalah sebuah system reaksi
yang dapat digunakan sebagai.
d. Perlawanan seseorang terhadap stressor. Ketika garis pertahanan fleksibel
tidak dapat melindungi dari perlawanan stressor maka stressor akan
mengganggu keseimbangan seseorang.
e. Beberapa individu memiliki garis resisten yang dapat mempertahankan
keseimbangan dan dapat mengembalikan individu tersebut ke garis
normal.
f. Sehat atau sakit adalah komposisi yang dinamis dan saling berhubungan
antara individu baik fisiologis, psikologis, sosiokultural dan status
perkembangan.
g. Pencegahan primer adalah suatu usaha untuk mengidentifikasi dan
menghilangkan faktor yang berhubungan dangan stressor.
h. Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan strategi
intervensinya
i. Pencegahan tertier berhubungan dengan adaptasi sebagai proses
rekonstitusi.

3. Perkembangan Aplikasi Teori Betty Neuman


Model Neuman memberikan panduan pada tahap pengkajian bagi
perawat. Pengkajian tersebut di fokuskan pada pengkajian garis pertahanan
normal/mekanisme koping (Neal, 1981). Perawat dapat mengkaji faktor
resistensi internal individu, menurut Neal (1981), kualitas keseimbangan
individu tergantung dari pertahanan diri terhadap stressor. Model ini juga
dapat diaplikasikan pada praktek keperawatan (Beitler, Tkachuck, Aamodt,
1980). Hasil diskusi yang didapatkan adalah stressor dapat diatasi pada tahap
primer, sekunder dan tertier. Dalam diskusi mereka tahap pencegahan primer
dapat dilakukan dengan memberikan promosi tentang penerimaan kehidupan
sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya frustasi. Pada tahap sekunder
perawat dapat berusaha untuk memberikan bantuan kepada pasien untuk

28
mengekspresikan perasaannya. Pada tahap tertier perawat mengusahakan
dengan memberikan support lingkungan terhadap pasien dengan krisis.
Model system dari Neuman juga sering digunakan dalam
perawatan kesehatan masyarakat di Amerika dan Kanada karena luas dan
struktur terbuka tepat diaplikasikan untuk individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Model ditunjang oleh banyak teori dan mempunyai tujuan yang
bermanfaat (tool) pada perawatan kesehatan masyarakat menekankan pada
peningkatan kesehatan dan memperbaiki kesehatan pada kelompok yang luas
menghimpun individu, berbeda dengan dibutuhkan sendiri (solely) yang
difokuskan kepada kesehatan individu. (Beddome,1989). Model system dari
Neuman didasarkan pada system teori yang memungkinkan perawat
menjelaskan paradigma perawatan dalam istilah-istilah yang berlaku pada
masyarakat ialah individu, keluarga, kelompok atau masyarakat dapat
sebagai target pelayanan. Lingkungan didefinisikan sebagai semua keadaan
internal dan eksternal atau pengaruh yang berdampak kepada masyarakat.
Faktor negatif biasanya merujuk sebagai stressor. Penekanan kepada
dinamika interaksi antara masyarakat dan lingkungan seperti pada Gestalt
Theory (Neuman, 1989). Kesehatan untuk masyarakat adalah suatu nilai-nilai
yang optimal atau tingkat yang stabil.bila system dalam masyarakat
menyebabkan lebih bersemangat (energy) dari biasanya, maka status
kesehatan bergerak kedepan negentropy (kesehatan yang ideal). Bila energy
berlebihan digunakan dari produksi, maka masyarakat bergerak kepada
entropy atau mati (Neuman, 1989 hal 33)
Berdasarkan dari teori tersebut teori model Betty Neuman ini dapat
diterapkan di Indonesia pada keperawatan komunitas dan keperawatan jiwa,
hal ini didukung dengan penelitian dan penerapan labih lanjut. Penerapan
teori model Neuman adalah garis pertahanan diri pada komunitas yang
meliputi garis pertahanan fleksibel, yaitu ketersediaan dana, pelayanan
kesehatan, iklim dan pekerjaan dll. Garis pertahanan normal yang meliputi
ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi secara umum,
tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap
masyarakat terhadap kesehatan. Garis pertahanan, tingkat pendidikan

29
masyarakat, transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi di
daerah yang ada. Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan
dengan penggunaan pencegahan primer, sekunder dan tertier. Dengan
demikian stabilitas kesehatan klien dan keluarga dalam lingkungan akan
optimal.
4. Penerapan Teori Betty Neuman di Komunitas
Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada
penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan
ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus
pada empat intervensi yaitu:
a. Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang
bersifat fleksibel yang berupa :
 Pendidikan kesehatan
 Mendemostrasikan ketrampulan keperawatan dasar yang dapat
dilakukan klien dirumah atau komunitas yang bertujuan meningkatkan
kesehatan.
b. Intervensi yang bersifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu :
 Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh kembang
balita, keluarga dan lain-lainnya
 Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya :
konseling pranikah
c. Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan pada garis pertahanan terganggu
d. Intervensi yang bersifat rehabilitative
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan
resisten yang terganggu. Komunitas dilihat sebagai klien yang
dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang merupakan klien
dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari
5 tahapan yaitu :
 Pengkajian, tahap proses keperawatan dimana perawat terfokus pada
klien untuk mendapatkan data base yang komprehensif untuk
mengetahui keadaan dan kesehatan yang ada dan aktualisasi atau
potensial reaksi terhadap stress lingkungan,

30
 Diagnosis keperawatan komunitas, data dengan teori juga meyediakan
perawatan dasar untuk diagnosis. Pernyataan diagnose perawat harus
mencerminkan seluruh kondisi klien
 Perencanaan, menlibatkan negosiasi antara pemberi perawatan dan
klien. Tujuan menyeluruh dari pemberi perawatan adalah membimbing
klien untuk menghemat energy dan menggunakan energy sebagai
kekuatan untuk bergerak melampaui masa sakit.
 Pelaksanaan, tindakan keperawatan didasarkan pada sintesis data base
yang komprehensif tentang klien dan teori yang sesuai dengan klien
dan pengasuh persepsi dan kemungkinan untuk fungsional kompetensi
di lingkungan.
 Evaluasi, yang diantisipasi atau perubahan yang ditentukan telah
terjadi.

C. Kritik terhadap teori Betty Neuman


I. Komponen Internal
1. Hubungan antara struktur dan fungsi
a. Neuman menyajikan konsep-konsep abstrak yang mudah di
pahami oleh perawat. Konsep penting dari model Neuman adalah :
klien, lingkungan, kesehatan, keperawatan atau lebih di kenal
sebagai paradigma keperawatan. Konsep yang didefinisikan oleh
Neuman di ambil dari berbagai teori. (Agustus-Brady, 2000;
Heyman & Wolfe, 2000) telah mengkritik teori Neuman dan telah
menjelaskan definisi secara lengkap.
b. Konsistensi
Asumsi dan konsep dari Betty Neuman sudah didefinisikan dengan
jelas dan dalam proporsi, dan contoh klinis yang cocok. Asumsi
utama dari teori Betty Neuman adalah Keperawatan, manusia
sebagai klien, sehat dan lingkungan
c. Kesederhanaan dan kerumitan
Model ini terdiri dari konsep-konsep yang terorganisir, komplek
dan logis. Ada hubungan sosial di antara konsep-konsep, dan
variabel namun cenderung tumpang tindih. Perbedaan antara

31
konsep cenderung tidak jelas, jika konsep dipisahkan sepenuhnya
akan terjadi kehilangan makna secara teoritis. Neuman
menyatakan bahwa konsep dapat dipisahkan untuk analisis, dalam
penetapan tujuan yang spesifik, dan intervensi (B. Neuman,
komunikasi pribadi, 21 Juni 1992). Model ini dapat digunakan
untuk menjelaskan kondisi dinamis tentang keseimbangan klien
dan reaksi atau kemungkinan reaksi terhadap stres. Konsep
pencegahan intervensi dapat digunakan untuk menggambarkan
atau memprediksi fenomena keperawatan. Model ini kompleks,
sehingga tidak dapat dijelaskan sebagai kerangka sederhana,
perawat menggunakan model untuk memahami dan
menggambarkannya dalam berbagai manajemen praktik.
d. Tautologi atau teleology
Konsep Betty neuman dijelaskan secara detail dalam teori. Tidak
ada pengulangan yang tidak perlu dalam teori ini. Betty Neuman
menggunakan pemikiran deduktif dan induktif untuk
menghubungkan keperawatan, manusia, kesehatan dan lingkungan
yang diperoleh lebih banyak dari teori dibandingkan dari penelitian
keperawatan.

II. Diagram suatu teori


Gambar dan Grafik, Kelogisan dan Kejelasan
Betty Neuman menggambarkan teorinya secara kompleks dan luas
dengan menyajikan aspek-aspek model sistemnya dalam suatu diagram
lingkaran konsentris, yang meliputi variabel fisiologi, psokologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual, basic structure dan energy
resources, line of resistance, normal life of defense, fixible line of defense,
stressor, reaksi, pencegahan primer, sekunder, tertier, faktor intra, inter
dan ekstra personal, serta rekonstitusi. Adapun faktor lingkungan,
kesehatan, keperawatan dan manusia merupakan bagian yang melekat

32
pada model ini saling berhubungan dan mendukung ke arah stabilitas
system.

III. Lingkaran penyebaran


Geografis asal teori dan penyebarannya
Teori Betty Neuman berasal dari California, Amerika Serikat.
Teori ini dapat diaplikasikan di semua negara. Teori ini digunakan
secara luas oleh keperawatan kesehatan masyarakat di semua negara dan
merupakan model yang paling aplikatif untuk keperawatan kesehatan
komunitas di US dan Kanada.

IV. Kegunaan
a. Kegunaan teori Betty Neuman dalam Praktik
Model Sistem Neuman sangat relevan dengan praktik keperawatan.
Penggunaan model ini oleh perawat bertujuan untuk mencapai tujuan
secara langsung, menyatukan, pendekatan yang holistik untuk
perawatan pasien. Model ini membedakan antara sistem klien dan
mengklasifikasikan stressor sehingga dapat dimengerti dan digunakan
oleh semua tim kesehatan. Penelitian yang dilakukan Diana
M.L.Newman dalam publikasi “A Community Nursing Center for the
Health Promotion of Senior Citizens Based on the Neuman System
Model”, menegaskan bahwa teori keperawatan NSM sebagai landasan
dalam mengembangkan keperawatan komunitas sebagai pusat
pelayanan tingkat pertama pada anggota masyarakat yang rentan.
b. Kegunaan teori Betty Neuman dalam penelitian
Pengujian kemampuan dan kegunaan suatu model keperawatan melalui
penelitian adalah penting agar keperawatan mampu mengembangkan
diri sebagai satu disiplin ilmu yang ilmiah.Penelitian merupakan
komponen dari model dalam rangka memberikan kejelasan dan
melestarikan generasi dari teori keperawatan yang dapat diuji seperti
contohnya adalah model neuman yang memberikan kontribusi untuk
kegiatan penelitian dan keilmuan keperawatan.

33
 "Menggunakan Model Neuman Sistem untuk Best Practices'' -
Sharon A. Dewan, Pearl N. Ume-Nwagbo, Ilmu Keperawatan
Triwulanan, Vol. 19, No 1, 31-35 (2006).
 Melton L, Secrest J, Chien A, Andersen B. "Sebuah komunitas
penilaian kebutuhan untuk program SANE menggunakan model
Neuman" J Am Pract Perawat Acad. 2001 April; 13 (4) :178-86.
c. Kegunaan teori Betty Neuman dalam pendidikan
Model ini telah diterima dalam lingkungan akademik dan telah
dimasukkan dalam kurikulum. Model ini telah digunakan oleh semua
level pendidikan keperawatan di US dan negara lainnya seperti
Australia, kanada, Inggris. Model ini juga digunakan sebagai kerangka
kerja komprehensif untuk mengorganisir pengumpulan data dari
pesien-pasien maternitas oleh pelajar keperawatan.
Memmot et al (2000), meneliti mengenai aplikasi penerapan teori
Neuman Systems Model (NSM) oleh para mahasiswa di Brigham
Young University sebagai bagian dari pembelajaran tim dari beberapa
mahasiswa kesehatan. NSM menyediakan konsep megenai pelayanan
kesehatan yang komprehensif, tidak hanya untuk profesi keperawatan
tapi juga dapat diaplikasikan oleh profesi kesehatan yang lain sehingga
dapat memberikan kesehatan secara holistik berfokus pada pasien dan
klien.
d. Kegunaan Teori Betty Neuman dalam Administrasi

34
Penerapan teori model Neuman adalah garis pertahanan diri pada
komunitas yang meliputi garis pertahanan fleksibel, yaitu ketersediaan
dana, pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan. Penggunaan teori
NSM dalam administrasi telah diterapkan oleh Patricia Hinton-Walker
and John Walker, yang dibuktikan dengan publikasi mereka berjudul
“Nursing Informatics: Opportunities for Administrators, Clinicians,
Educators, and Researchers”. Pada publikasi tersebut dijabarkan
mengenai sistem informasi dalam keperawatan merupakan
penggabungan antara ilmu komputer, ilmu informatika dan ilmu
keperawatan dengan memakai teori NSM sehingga dapat menciptakan
perubahan ilmu pengetahuan dan keterampilan (skill) dalam
penggunaan teknologi seperti internet, database dan lain-lain yang
memudahkan pelaksanaan administrasi keperawatan di rumah sakit.

V. Komponen Eksternal
1. Nilai-nilai Personal
Dalam modelnya, neuman mensitensis keilmuan dari beberapa
disiplin dan menyatukannya dalam kepercayaan filosofinya dan
keahlian klinis keperawatannya terutama dalam bidang keperawatan
kesehatan mental.Neuman memandang manusia sebagai mahkluk
holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek
(variabel) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring dengan respon-
respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun
eksternal.
2. Kongruensi dengan profesi lain
Model sistem Neuman juga sering digunakan dalam perawatan
kesehatan masyarakat di Amerika dan kanada karena luas dan struktur
terbuka cocok untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Model ditunjang oleh banyak teori dan mempunyai tujuan yang
bermanfaat pada perawatan kesehatan masyarakat untuk
mengorganisasikan data dan bimbingan praktek. Sehingga Model
Neuman memang konruensi dengan

35
3. Tingkat kepentingan di lingkup sosial
Model konsep Health Care System yaitu model konsep yang
menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan kepada
penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri
secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan
adalah klien sebagai sistem yang berupa individu, keluarga, kelompok,
komunitas, atau kelompok sosial tertentu.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan
Kami mencoba mengaplikasikan teori keperawatan Neuman pada pasien
An.A usia 15 tahun bersekolah di SMAN I, An. A merupakan Anak kedua
dari tiga bersaudara, An. A masih bergantung pada orang tuanya, hubungan
An. A dengan temannya sangat baik, An. A kadang menelpon
temannya,untuk menanyakan keadaan temannya. Kegiatan sebelum An.A
sebelum di rawat di RS, An. A sering mengikuti kegiatan keagamaan
dilingkungan sekitarnya, dikarenakan An.A merasa masih terbatas dalam
pengetahuan tentang agama.
Pada saat dirawat An.A dengan keluhan nyeri post apendiktomi hari
pertama. Pasien dirawat diruang anak tanggal 30/10/2013. Nyeri
dikarenakan karena post op apendik, nyeri dirasakan tajam didaerah perut

36
kanan bawah (tempat oprasi) dengan skala 9, dengan intensitas nyeri sering.
Vital sign TD : 100/80 mmhg, suhu : 37,5C, RR : 30 X/menit, Nadi : 110
X/menit, klien mengeluh mual. klien terpasang kateter. Anak selalu
ditunggu oleh orangtuanya. Orang tua memberikan support pada anaknya.
Perawat selalu memberikan support pada An.A . selama dirawat An. A
hanya bisa berdoa untuk kesembuhan dari penyakitnya.
B. Instumen yang digunakan
Instrumen yang digunakan adalah pengkajian nyeri pada anak
C. Hasil pengkajian
Berdasarkan hasil pengkajian, kami beberapa data sebagai berikut :
1. Hubungan perawat dan klien
Sebuah hubungan yang terjadi secara timbal balik antara perawat dan
pasien dibutuhkan selama pengkajian. Dimana perawat memandang
stresor fisiologi sebagai prioritas utama untuk mencegah proses
kehilangan energi yang lebih lanjut.
Hubungan perawat-klien: hubungan antara perawat dan klien terjalin
dengan baik dimana pasien dapat memberikan informasi kepada
perawat secara menyeluruh tentang keluhan-keluhan yang dirasakan
oleh pasien sehingga perawat dapat melakukan perawatan secara
efektif.

a. Physiological:

- Intrapersonal: post apedektomy, nyeri dengan skala


nyeri 9, Vital sign TD : 100/80 mmhg, suhu : 37,5C,
RR : 30 X/menit, Nadi : 100 X/menitpemberian
analgetik,nausea.

- Interpersonal: pasien mengeluh mual,


anorexia,klien terpasang kateter.

- Ekstrapersonal: beberapa hari tidak masuk sekolah


karena dirawat dirumah sakit

b. Psychological:
- Intrapersonal : ketakutan tentang penyembuhan luka nya.

37
- Interpersonal : anak selalu ditunggu oleh orangtuanya. Orang
tua memberikan support pada anaknya.
- Ekstrapersonal: perawat selalu memberikan support, teman-
teman klien memberikan support pada saat menjenguk.

c. Developmental:
- Intrapersonal : umur anak 15 tahun, merupakan siswa sekolah
menengah umum kelas I,merasa pendidikan itu penting.
- Interpersonal : An. A adalah anak kedua dari tiga bersaudara.
- Ekstrapersonal : An. A tertutup dengan teman-
temannya,walaupun teman-teman selalu mensupport An.A
d. Sosiokultural
- Intrapersonal : An.A sudah mengenyam pendidikan selama 10
tahun.
- Interpersonal : An.A berinteraksi dengan saudara-saudarany pada
saat menjenguk An.A. kegiatan an. A sebelum operasi hanya
istirahat dirumah, An. A kadang menelpon temannya,untuk
menanyakan keadaan temannya
- Ekstrapersonal : An. A bergantung pada orang tua.

e. Spiritual
- Intrapersonal : An. A berdoa selama dirawat diRS.
- Interpersonal :An.A pada saat dirumah tidak aktif mengikuti
kegiatan keagamaan.
- Ekstrapersonal : An.A kurang memahami tentang keagamaan.
Dari hasil pengkajian kami dapatkan rasa nyeri yang dialami An.A
karena terputusnya kontinuitas jaringan akibat dari operasi apendik
yang dilakukan.

2. Nyeri post operasi ditinjau dari teori Kontrol Gerbang (Gate


Control Theory).
Berdasarkan teori ini serabut syaraf mentransmisikan rasa nyeri
ke spinal cord, yang hasilnya dapat dimodifikasi di tingkat spinal cord
sebelum di transmisikan ke otak. Sinap-sinap pada dorsal horn berlaku
sebagai gate yang tertutup untuk menjaga impuls sebelum mencapai
otak atau membuka untuk mengizinkan impuls naik ke otak.Teori Gate
Control menyatakan bahwa terputusnya kontinuitas jaringan

38
menyebabkan impuls nyeri berjalan dari luka sepanjang serat-serat
syaraf besar menuju spinal kolumna, sel-sel transmisi
memproyeksikan pesan nyeri ke otak. Adanya stimulasi (seperti
vibrasi, mengosok-gosok atau massage) mengakibatkan pesan yang
berlawanan yang lebih kuat, cepat dan berjalan sepanjang serat syaraf
kecil. Pesan yang berlawanan ini menutup gate di substansi gelatinosa
lalu memblokir pesan nyeri sehingga otak tidak mencatat pesan nyeri
tersebut (Murray, 1998).

D. Analisa berdasarkan Proses Keperawatan


1. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada kasus diatas
Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontunuitas jaraingan

2. Tujuan keperawatan dan intervensi.


Tujuan keperawatan dari pasien ini adalah agar pasien adalah
meningkatkan secara opimal tingkat kesejahteraanya dengan
mempertahankan mekanisme koping ketika menghadapi nyeri post op
apendiktomi
a. Pencegahan primer :Perawat tidak dapat membuat pasien
menghindari nyeri, tetapi pasien diajak untuk memperkuat garis
pertahanannya,yaitu di tingkat garis fleksible. Apabila garis
pertahanan fleksible kuat, pasien akan memiliki persepsi yang baik
terhadap stressor. Perawat melalui pengkajian awal menemukan
bahwa pasien mengalami nyeri post op apendik, yang tergambar
melalui ekspresi muka. Reaksi pasien terhadap nyeri adalah
berusaha untuk menghindari nyeri post op dengan menanyakan
orang tua dan Perawat mengenai intervensi yang secara total dapat
membuatnya terbebas dari nyeri atau tindakan yang membuatnya
dapat bertahan dengan kondisi stabil menjalani nyeri. Yang
dilakukan perawat adalah meyakinkan pasien bahwa pasien dalam
kondisi yang baik, sampai saat ini pasien mampu menggunakan
mekanisme pertahanan yang baik untuk menghadapi nyeri

39
b. Pencegahan sekunder :
Pada tahap ini telah ditegakkan diagnose nyeri, dan dilakukan
treatment untuk meredakan nyeri. Treatment disini diartikan
sebagai intervensi.Tujuan dari intervensi tahap ini adalah
memperkuat garis pertahanan normal, dan mempengaruhi pasien
tentang persepsi nyeri post op itu sendiri. Intervensi yang
dilakukan juga membuat pasien memasuki reconstruksi.Intervensi
untuk nyeri meliputi intervensi dari medis dan dari keperawatan.
1) Medis :
Pasien diberikan terapi analgetik oleh dokter untuk
mengurangi nyerinnya
2) Keperawatan :
a) Edukasi : menjelaskan tentang nyeri post op, bertujuan
untuk meningkatkan tingkat pengetahuan pasien dan
keluarga agar dapat memahami arti dibalik nyeri yang dia
rasakan.
b) Musik terapi : pasien memilih musik slowpop
c) Relaksasi : pasien melakukan relaksasi dengan cara nafas
dalam dihembuskan secara perlahan dan dipandu untuk
semakin rileks dan nyaman saat nyeri datang. Kemudian
pasien diminta mendemonstrasikan sendiri, kalimat
panduan diganti dengan pasien mengucapkannya sendiri
di dalam hati untuk dirinya sendiri.

c. Pencegahan tertier :
Pada tahap ini dilakukan pengkajian ulang dan edukasi intervensi
ulang apabila diperlukan. Dalam kasus ini pasien sudah merasa
nyaman dengan intervensi keperawatan, sehingga tidak perlu
dilakukan edukasi ulang ataupun intervensi ulang.

3. Evaluasi

40
Setelah dilakukan evaluasi selama 3 x 24 jam maka nyeri yang dialami
An. A berkurang, skala nyeri 5, intensitas nyeri jarang dengan durasi 30
menit sekali, kualitas nyeri sedang .

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan teori Betty Neuman diatas maka dapat kita simpulkan sebagai
berikut ;

a) Keperawatan klien adalah dinamis, mereka mempunyai


karakteristik yang unik dan universal dan berada dalam pertukaran
energiyang konstan dengan lingkungan.

41
b) Hubungan antara variable-variabel klien: fisiologis,
psikologis,sosio kultural, perkembangan dan spiritual
mempengaruhi mekanisme pertahanan klien dan menentukan
respon klien.

c) Klien berada pada rentang respon yang normal terhadapi


lingkungan yang diperlihatkan pada keadaan baik dan sehat.

d) Stressor menyerang garis pertahanan flexible kemudian garis


pertahanan normal.

e) Tindakan perawat difokuskan pada pencegahan primer, sekunder


dan tersier

B. Saran

a) Model Neuman sangat luas sehingga perlu terus menerus melakukan


riset yang mendukung Model Neuman untuk dapat di terapkan
dilapangan keperawatan yang lebih luas baik dilahan praktek,
pendidikan, dan riset.

b) Perlu penjelasan melalui risetkeperawatan tentang peran perawat sesuai


dengan Model Neuman.

c) Perlu penjelasan lebih lanjut tentanghubungan antara perawat klien


sehingga dalam setiap tahapan pencegahantugas masing-masing pihak
lebih jelas.

d) Penerapan Model Neuman yangmembutuhkan multidisiplin ilmu akan


sangat komplek, sehinggakeperawatan harus harus menjadi bagian yang
tidak dapat dipisahkan daridisiplin ilmu lain. Hal ini dapat dilakukan
pada saat keperawatan terus menerus mengembangkan keilmuan
melalui penelitian yang terintegrasi.

42
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, (2005). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

Diana. M.L.Newman. A Community Nursing Center for the Health Promotion of


Senior Citizens Based on the Neuman System Model. Pubmed. Diakses
tanggal 15 November 2012

Fawcett, Jacqueline (2005), Contemporary Nursing Knowledge : Analysis and


Evaluation of Nursing Model and Theories, Second Ed, FA Davis,
Philadelphia.

Fitzpatrick,Joyce J (1989), Conceptual Models of Nursing : Analysis and


Application, Second Ed, Appleton & Lange, California.

Hidayat. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta


Hidayat, A.A. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika

Kozier, Barbara, Erb G, Blais K, Wilkinson JM (1995), Fundamentals of


Nursing : Concepts,Process and Practice, 5 ed , Addison-Wesley,
California.

43
Leddy S,Mae Pepper,J. 1993. Conseptual Bases of Professional Nursing 3rd ed.
Philadelphia: Lippincott Company

Marriner Tonney, A, (1994). Nursing Theorists and Their Work, 3rd ed, Mosby
Company, St. Louis.

Mc Kenna, Hugh. 2005. Nursing Theories and Models. New york: Hugh Mc
Kenna

McClure M & Gigliotti E. (2012). A medieval metaphor to aid use of the


Neuman systems model in simulation debriefing. Nurs Sci Q. 2012
Oct;25(4):318-24. doi: 10.1177/0894318412457059.

Memmot et al. (2000). Use of the Neuman Systems Model for Interdisciplinary
Teams. Online Journal of Rural Nursing and Health Care, vol. 1, no. 2,
Summer 2000

Pattricia Ann Potter & Anne Griffin Perry (2009). Fundamentals of Nursing. 7 th
Edition

Skalski C.A., Digerolamo L & Gigliotti E. (2006). Stressors in Five Client


Populations : Neuman System Model-Based Literature Review. Pubmed.
Diakses Tanggal 15 November 2012

Tomey, A. M. 2006. Nursing Theorists and Their Work. Six Edition. Mosby: St.
Louis. Missouri.

Taylor et al (2009). Fundamental of Nursing the art and Science of Nursing Care
(7 th Edition). Jakarta.: Salemba Medika.

Walker & Walker. (1995). Nursing Informatics: pportunities for Administrators,


Clinicians, Educators, and Researchers. Journal of the American Psychiatric
Nurses Association doi: 10.1177/107839039500100107 Journal of the
American Psychiatric Nurses Association February 1995 vol. 1 no. 1 22-29

44

Anda mungkin juga menyukai