Anda di halaman 1dari 6

INTERFEROMETER FABRY-PEROT

Interferometer yang dikembangkan oleh C. Fabry dan A. Perot tahun 1899


menggunakan konsep interferensi celah banyak. Konsep tersebut digunakan
untuk mengukur panjang gelombang dengan presisi yang tinggi dan untuk
mempelajari stuktur yang baik dari spectrum garis. Interferometer Fabry-Perot
terdiri dari dua plat optic utama, sebagian plat pemantul yang terbuat dari kaca
atau kuarsa dengan permukaan pantulnya dianggap parallel. Jika jarak plat
dapat di variasikan secara mekanik. Device tersebut disebut sebagai
interferometer, dimana jika plat dikondisikan tepat oleh pengaturan jarak, maka
device tersebut di kenal dengan etalon. Permukaan harus benar-benar plat dan
parallel untuk memperoleh frinji terang maksimum. Flat optic biasa ¼ panjang
gelombang yang sangat datar tidak cukup baik untuk aplikasi Fabry-Perot.
Lebih baik menggunakan plat datar dengan panjang gelombang 1/20 sampai
1/100.

Gambar 4.4 susunan untuk (a) Etalon Fabry-Perot; (b) Scanning pada
Interferometer.
Dalam penggunaannya, interferometer biasanya dipasang diantara lensa
collimating dan lensa focus seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.4(a). jika
sumber cahaya yang digunakan menyebar, frinji interferensi dalam bentuk
cincin lingkaran konsentris yang tampak pada bidang focal di lensa focus
(gambar 4.5).

Gambar 4.5 frinji interferensi Fabry-Perot. (a) sumber monokromatik, (b)


sumber non-monokromatik

Ring yang ada digambar memiliki nilai sudut yang konstan, dan frinji lingkaran
disebut frinji dengan kecenderungan yang sama. Cara lain penggunaan
interferometer, disebut metode scanning menggunakan sumber titik atau
pinhole. Sumber ditempatkan hanya satu titik, pusat cincin tampak keluar
bidang focal seperti yang ada pada gambar 4.5 (b)

Gambar 4.5 (b)


Scanning dapat diselesaikan dengan mengubah jarak antara system mekanik
dan optic penyusunnya, atau dapat dikatakan dengan cara mengubah tekanan
udara. Intesitas pada pusat cincin biasanya direkam oleh photoelektrik. Dan
memberikan grafik pola interferensi. Rekaman grafik merupakan plot dari
fungsi airy. Parameter ∆, range spectral mengacu pada

Dari persamaan (4.2) dan (4.7) diperoleh

Atau

Untuk sudut kecil range spectral bebas dalam frekuensi diperkirakan

(4.16)

Note : Uraian dari persamaan di atas

𝛿 = 2𝜋

4𝜋
𝑑 cos 𝜃 = 2𝜋 dari persamaan ini diperoleh nilai 𝜆.
𝜆

𝜔 2𝜋𝑓 2𝜋
𝑘= = =
𝑐 𝑐 𝜆

4.3 Resolusi dari Instrument Fabry-Perot

Misalkan spectrum terdiri dari dua frekuensi 𝜔 dan 𝜔′ dianalisis menggunakan


interferometer Fabry-Perot. Distribusi intensitas akan menjadi superposisi dari
dua system frinji yang ditunjukkan pada gambar 4.6. terdapat dua komponen
yang diasumsikan sebagai intensitas sama. Pola frinji yang diberikan
merupakan penjumlahan dari dua fungsi airi.

Dimana F di definisikan dengan persamaan (4.9) dan

Gambar 4.6 Grafik distribusi intensitas untuk dua garis monokromatik pada
Interferometer Fabry-Perot.

Dan hal yang sama dengan persamaan

Diasumsikan bahwa teta kecil sehingga nilai cos 𝜃 = 1

Dua frekuensi 𝜔 dan 𝜔′ dapat dikatakan sebagai penyelesaian jika terdapat


disubtitusikan ke dalam kurva intensitas. Sebuah ketentuan untuk resolusi
pada kasus interferensi celah banyak yang dikenal dengan kriteria Tailor.
Mengacu pada ketentuan tersebut, dua garis yang sama dianggap resolusi jika
kurva memotong pada titik tengan intensitas., sehingga intensitas total pada
titik tengah sama dengan intensitas maksimum salah satu dari garis. Dengan
demikian titik tengah merupakan jalan tengah antara dua frekuensi, yang dapat
ditulis

Jika kita asumsi bahwa besaran kecil, maka bentuk sin dapat diganti
dengan asumsi tersebut, dan diperoleh

Dan bentuk dari frekuensi sudut

Untuk lebar frinji pada setengah intensitas atau ekuivalensi, resolusi lebar dari
interferometer Fabry-Perot untuk plat yang terpisah adalah d dan reflektansinya
R. sebuah parameter yang sering digunakan pada interferometry adalah
perbandingan dari range spectral bebas dengan lebar rfinji, yang dikenal dengan
istilah reflecting finesse. Persamaannya dapat digambarkan

Power resolving, yang disimbolkan dengan RP dari sembarang instrument


spektroskopi didefinisikan sebagai pertukaran dari resolusi fraksi yaitu

Dimana penyebut bergantung pada lebar frinji minimum yang diukur pada
frekuensi sudut, frekuensi atau panjang gelombang berturut-turut. Dari
persamaan (4.19) dan (4.20) kita lihat tampak bahwa deret penyelesaian dapat
digambarkan sebagai

PROBLEMS

1. Plat dari interferometer Fabry-Perot dilapisi perak dengan ketebalan


untuk setiap plat reflektansi adalah 0,9, transmitansi 0,05, dan
penyerapan 0,05. Tentukan transmitansi maksimum dan minimum dari
interferometer. Berapakah nilai refleksi finesse dan koefesien finnese.
2. Tentukan RP dari interferometer pada permasalahan 1, jika plat
dipisahkan 1 cm dan panjang gelombang 0,05 nm.
3. Cermin Fabry-Perot untuk laser dilapisi untuk memberikan reflektansi
0,99 dan cermin tersebut dipisah dengan jarak 1 m. Tentukan nilia lebar
frinji dalam panjang gelombang dan dalam frekuensi pada panjang
gelombang 633 nm.
4. Delapan frinji interferensi menyebar lebih dari 2cm pada layar yang
jaraknya 100 cm dari celah ganda, dimana kedua celah terpisah 0,2mm.
berapakah panjang gelombangnya.
5. Ketika sebuah plat kaca dengan n = 1.517 ditempatkan di bahu
Interferometer Michelson, dihasilkan 18,5 frinji. Berapakah ketebalan
kaca tersebut jika panjang gelombang 589,3 nm.
6. Cahaya dengan panjang gelombang 514, 53 nm datang secara normal ke
lapisan tipis sabun (n = 4/3). Orde pertama di pantulkan. Berapakah
ketebalan lapisan tersebut dan berapa panjang gelombang lapisan.

NB : Jangan lupa baca buku Guanther dan Fowless.


Untuk materi Difraksi saya akan kirimkan senin.
Soal-soal yang ada coba dikerjakan sebagai latihan, jika tidak
mengerti bisa diskusi di ruangan saya.

Anda mungkin juga menyukai