Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN HASIL SGD 4

LBM BLOK 16
“ MANAJEMEN GINGIVAL ENLARGEMENT ”

Nama Kelompok :
1. Paulus Yohanes 112100157
2. Rr. Monika Mahardian 112100164
3. Thuba Fithriana 112100171
4. Annisaa Dayu Sinatrya 31101200243
5. Amalia Nurul Fahmi 31101200246
6. Cindy Azalea Harosa Putri 31101200250
7. Seplisyia Dwi Astria 31101200263
8. Silma Nurul Azkia 31101200275
9. Saras Ayu Wedhayanti 31101200277
10. Rizki Intan Wahyu Utami 31101200288
11. Rizal Prakoso Setyo Utomo 31101200293
12. Adlina Fildzah Maharani 31101200297
13. Selvia Rachmawati 31101200312

Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Tahun Ajaran 2014/2015
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan Laporan Hasil SGD 4 LBM 6
BLOK 17 mengenai “Manajemen Gingival Enlargement”. Laporan ini disusun untuk
memenuhi tugas SGD yang telah dilaksanakan.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami dalam mengerjakan laporan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah bersusah payah membantu baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan laporan ini ini.
Untuk itu semoga laporan yang kami buat ini dapat menjadi acuan agar kita menjadi
lebih mendalami mengenai pembelajaran ini. Amin.

Jazakumullhahi khoiro jaza’

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, 31 Desember 2014

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 3
SKENARIO .............................................................................................................................. 4
BAB I ........................................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 5
1.2 Tujuan ........................................................................................................................ 5
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 5
BAB II ...................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 7
BAB III ................................................................................................................................... 18
CONSEP MAPPING .............................................................................................................. 18
BAB IV ................................................................................................................................... 19
PENUTUP .............................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 20
SKENARIO

Seorang pasien wanita, usia 25 tahun datang ke klinik gigi dengan keluhan gusi
depan RA membesar. Keadaan ini terjadi setelah dilakukan perawatan orthodonti. Kadang
timbul darah saat menyikat gigi. Pasien menginginkan gusi yang bengkak tersebut diperbaiki
karena menganggu penampilan.

Pemeriksaan objektif, didapatkan :


 Ekstra oral (E/O) :
- Tidak ditemukan adanya kelainan
 Intra Oral (I/O) :
- Terdapat alat orthodonti cekat pada RA dan RB
- Skor Oral Hygienes Indeks 2,60
- Terdapat pembengkakan gingiva pada region 11,12,13,21,22,23
- Kedalaman poket ( pseudo pocket ) ± 3-4 mm pada gigi-gigi tersebut.
- Pada gigi 21 terdapat karies dentin dalam.

Dokter gigi yang memeriksa keadaan pasien menyarankan untuk dilakukan


pemotongan gusi supaya secara estetika lebih baik.

Tema :
Manajemen gingival enlargement.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gingivitis adalah proses peradangan didalam jaringan periodonsium yang


terbatas hanya pada gingiva, yang disebabkan oleh mikroorganisme yang membentuk
suatu koloni serta membentuk plak gigi yang melekat pada tepi gingival.Pada kondisi
ini tidak terjadi kehilangan perlekatan. Pada pemeriksaan klinis terdapat gambaran
kemerahan di margin gingiva, pembengkakan dengan tingkat yang bervariasi,
perdarahan saat probing dengan tekanan ringan dan perubahan bentuk gingiva.
Peradangan gingiva tidak disertai rasa sakit.
Gingival enlargment :
Hipertrofi (Inflammatory Gingival Enlargement) adalah penambahan ukuran pada
sel-sel yang mengakibatkan penambahan ukuran pada suatu organ, sedangkan
hiperplasia (Fibrotic Gingival Enlargement) adalah penambahan jumlah selnya.
Hipertrofi dan hiperplasia gingiva dapat ditemukan lebih sering pada anak-anak,
remaja dan dewasa muda. Pada anak-anak keduanya dapat timbul pada saat
tumbuhnya gigi susu atau gigi tetap

1.2 Tujuan

Tujuannya adalah untuk mengetahui penyakit apa yang diderita oleh pasien dalam
skenario kasus diatas.

1.3 Rumusan Masalah

1 Kasus pada skenario ?


2 Gambaran histologi dari gingiva enlargement ?
3 Hubungan perawatan ortho dengan gingival enlargement ?
4 Karakteristik gingiva normal ?
5 Macam-macam poket ?
6 Etiologi gingival enlargement secara umum ?
7 Treatment gingival enlargement ?
8 Gambaran klinis gingival enlargement ?
9 Hubungan kedalaman poket dengan penggunaan ortho ?
10 Etiologi terbentuknya poket ?
11 Teknik pemotongan gusi pada skenario ?
12 Patofisiologi gingival enlargement ?
13 Macam-macam gingival enlargement ?
BAB II

PEMBAHASAN

Kasus pada skenario ?


Ada perawatan orthodonsi, pasien timbul darah dan gusi bengkak, poket pseudo kasus
pada skenario gingival enlargement yang disebabkan orthodonsinya.

Gambaran histologi dari gingiva enlargement ?


 Pembesaran pada gusi
 Permukaan halus atau licin
 Terdapat sel berpoliferasi
 Terdapat cairan inflamasi pada gingiva
 Terdapat sel polimonukleat, sel epitel interseluler dan intraseluler lebih besar
 Adanya eksudatif dan proliferatif yg menandakan adanya inflamasi kronis
 Lesi lunak
 Berwarna merah tua/ merah kebiruan
 Permukaan halus dan mengkilap
 Mudah berdarah
 Terdapat sejumlah sel dan cairan inflamasi
 Terjadi pembentukan kapiler baru

Hubungan perawatan ortho dengan gingival enlargement ?


 Ada tekanan berlebihan menyebabkan gigi pada soket bergerak, jaringan gingiva
terdesak, merusak serabut ligament Periodontal, tertekan terjadi hiperplasi gingiva
Pada pemakai orthodonsi retensi plak lebih tinggi merusak fiber bandel pada
attachment gingiva rusak, pada gerakan tiping terjadi gingivitis menjadikan poket
gingiva pada tahap selanjutnya gingival enlargement, Merusak ekosistem pada
mukosa, orthodonsi sedang dapat remodeling, kalau berat bisa resorpsi internal.

Karakteristik gingiva normal ?


 Berwarna merah muda.
 Permukaan mengkilap.
 Berbentuk kulit jeruk, striping, dan kenyal.
 Tidak ada bleeding.
 Terdapat suplai darah.
 Derajat keratinisasi sedikit menjadikan warna koral pink.
 Lunak kurang padat dari lamina propria.
Macam-macam poket gingiva ?
KLASIFIKASI
Berdasarkan morfologi dan hubungan dengan struktur terdekat dibagi atas 2 yaitu :
1. Gingival pocket / relative pocket / false pocket / pseudo pocket :
Poket dibentukoleh pembesaran gingiva dan tidak terjadi kerusakan jaringan
pendukung dibawahnya.Sulcus gingiva menjadi dalam karena bertambahnya ukuran
gingiva.
2. Absolute pocket / periodontal pocket / true pocket :
Poket yang terjadi karenakerusakan jaringan periodontal pendukung. Jenis
poket ini terdiri atas:
a. Suprabony pocket / supra crestal / supra alveolar
Dasar poket berada pada daerah koronal dari puncak tulang alveolar.
Dibawahnya belum terjadi destruksi tulang alveolar.
b. Infrabony pocket / intra bone / subcrestal / intra alveolar
Dasar poket berada pada daerah apikal dari puncak tulang alveolar yang
terdekat.Dinding poket bilateral terletak antara kedua permukaan gigi dan tulang
alveolar.
Perbedaan jenis-jenis poket:
A. Gingival pocket : tidak ada kerusakan jaringan pendukung.
B. Suprabony pocket : dasar poket di bagian koronal dari permukaan atas tulang. Arah
kerusakan tulang horisontal.
C. Infrabony pocket : dasar poket di sebelah apikal dari tulang yang berdekatan,
arahkerusakan tulang vertikal.
Berdasarkan jumlah permukaan yang terkena, poket periodontal dapat dibagi atas:
a. Simple pocket : hanya mengenai permukaan gigi.
b. Compound pocket : poket yang hanya mengenai 1 atau lebih permukaan gigi,dimana
besar poket berhubungan langsung dengan marginal gingiva masing-masing
permukaan yang terkena poket : bukal, distal, mesial, lingual pada satugigi.
c. Complex pocket / spiral pocket / multiple pocket : berasal dari satu permukaangigi
dan sekelilling gigi meliputi 1 atau lebih permukaan tambahan.

Etiologi gingival enlargement secara umum ?


 Ada 2 faktor lokal dan predisposisi
 Faktor lokal :
- Banyak kalkulus
- Gigi malposisi
- Kebiasaan menggosok gigi salah
 Faktor Predisposisi :
- Faktor sistemik
- Obat - obatan : Antikonvulsant, Immunosuppressant, dan Bloker channel
kalsium.
- Hormonal ibu hamil dan masa pubertas
- Pada perokok,
- Pada penderita leukimia dan TBC
- Karena restorasi yg tidak benar.

 ANTIKONVULSANT
- GE ok antikonvulsant pertama kali ditemukan pada pengguna Phenytoin
(Dilantin) untuk perawatan epilepsi (kecuali petitmal)
- Phenytoin merupakan kelompok Hydantoin yang dapat menyebabkan GE
- Hydantoin lainnya yang dilaporkan dapat mengakibatkan GE: ethotoin
(Paganone), dan mephenytoin (Mesantoin)
- Antikonvulsant lain yang menyebabkan GE: succinimides (ethosuximiae
[Zerontin], methsuxinimide [Celontin]) dan asam valproat ([Depakenel])
- GE terjadi pada + 50% pasien pengguna obat-obatan tersebut
- Lebih sering terjadi pada pasien yang usianya lebih muda
- Beberapa laporan mengindikasi adanya hubungan antara dosis obat dengan
pertumbuhan gingiva yang berlebih tersebut.
- Walaupun phenytoin terdapat pada saliva dan plasma, namun tidak ada laporan
yang mengatakan adanya hubungan tingkat keparahan GE dengan tingkat
phenytoin dalam plasma/saliva
- Phenytoin merangsang proliferasi sel-sel fibroblast dan ephitelium
- Terjadinya GE dipengaruhi oleh faktor genetis host dalam memberikan respon
terhadap penggunaan phenytoin
- Phenytoin dapat menginduksi penurunan kolagen
- Kesimpulan: Patogenesis GE ok phenytoin tidak diketahui secara pasti, tetapi
beberapa bukti menghubungkannya dengan peningkatan subpopulasi fibroblast
yang ditentukan sebelumnya oleh genetis, inaktivasi kolagenase, dan inflamasi ok
plak.

 Immunosuppressant
- Immunosuppressant yang dapat menyebabkan GE: Cyclosporine untuk mencegah
penolakan tubuh terhadap organ yang ditransplantasikan, dan untuk pengobatan
penyakit autoimun
- Vaskularisasi lebih banyak daripada GE ok phenytoin
- Lebih sering terjadi pada anak-anak
- Selain GE, efek samping penggunaan cyclosporine lainnya: nefrotoksisitas,
hipertensi,hipertrichosis
- Immonossuppressant lainnya yang menyebabkan GE: tacrolimus (namun lebih
sedikit daripada cyclosporine)

 Bloker Channel Kalsium


- Digunakan untuk perawatan kardiovaskular: hipertensi, angina pektoris, spasmus
arteri koroner, dan aritmia kardiac
- Cara kerja:
- * Menghambat influx ion kalsium melewati membran sel hati dan sel otot halus
- * Mencegah mobilisasi kalsium intra seluler
- * Menyebabkan dilatasi arteri koroner dan arteriol => meningkatkan suplay
oksigen =>menurunkan hipertensi
- Obat gol ini yg menginduksi GE: Nifedipine
- Contoh lainnya : Diltiazem, Felodipine, Nitredipine, Verapamil (menyebabkan
GE namun lbh sedikit)

Treatment gingival enlargement ?


 Bisa dengan DHE
 Plak dan kalkulus : scaling.
 Gingival enlargement : gingivektomi ( kontra jika ada kelainan sistemik, OH yang
jelek, inflamasi akut, karies yang tinggi, adanya poket infraboni, lapang pandang
sempit ) karena obat bsa ditreatment atau dirujuk ke dokter spesialis.
 Gold standard treatment gingival enlargement
1. Kontrol plak dan root planing
2. bedah periondontal atau kuretase
3. fase restoratif
4. pemeliharaan

Gambaran klinis gingival enlargement ?


 Pembesarannya dimulai pada papila interdental, tidak terasa sakit, kemudian meluas
ke gingiva margin fasial dan lingual.
 Jika terus berlanjut, pembesaran pada papila dan marginal bisa bergabung, dan
berkembang sampai menutupi mahkota gigi dan mengganggu oklusi
 Bila tidak disertai inflamasi, lesi berbentuk mulberry, padat/kenyal, berwarna merah
muda pucat, tidak mudah berdarah.
 Adanya pembesaran gingiva mempersulit plak kontrol sehingga sering menyebabkan
terjadinya proses inflamasi sekunder kombinasi pembesaran ok obat-obatan dan
pembesaran ok bakteri atau plak.
 Bila disertai inflamasi, ukuran lesi bertambah, warna merah/merah kebiruan, mudah
berdarah.
 Hiperplasi menyebar pada RM, paling sering pada RA dan anterior RB
 Hiperplasi terjadi pada rahang yang bergigi, tidak terjadi pada edentulous ridge.
Hiperplasi hilang bila gigi bersangkutan diekstraksi.
 Timbulnya hiperplasi ok obat-obatan tidak dipengaruhi oleh ada atau tidaknya plak,
namun perkembangan hiperplasi dan pencegahan komplikasinya dapat dicegah
dengan plak kontrol dan OH yang baik.
 Hiperplasi ok obat-obatan bersifat rekuren walaupun sudah dihilangkan dengan
tindakan pembedahan. Hilangnya hiperplasi secara spontan dapat terjadi dalam
beberapa bulan setelah menghentikan pemakaian obat tersebut.
 Disertai inflamasi ada perubahan kontur gingiva di interdental dan margin, tampak
membulat tumpul, tekstur halus licin dan mengkilat konsistensi lunak, ada
perdarahan, terbentuk poket, eksudat inflamasi, kasus parah hampir menutupi
permukaan gigi, non inflmasi tanda klinis : perbesaran general, jaringan gingiva keras
dan fibrotik, sedikit perdarahan, mudah pucat kebiruan.
 Pada pubertas bisa laki – laki atau perempuan, perbesaran gingiva pada tempat yang
terakumulasi oleh plak, ada benjolan pada gingiva, ada edema, defisiensi vit.c tampak
merah kebiruan, mengkilap dan lunak, terjadi perbesaran pada tepinya, ada
perdarahan spontan pada gingiva, pada permukaan ada jarinagan nekrotik pada
pseudo membran.

Hubungan kedalaman poket dengan penggunaan orthodonsi ?


 Tiping atau intrusi lebih disebabakan bakteri, OH baik poket sangat kecil, OH buruk
lebih cepat terbentuk poket
 Gigi pada soketnya, pseudo poket yang gingiva membesar diprobing, yang true poket
melepaskan attachement gingiva.

Etiologi terbentuknya poket ?


 Ada faktor iritan metabolisme akan masuk pada epitel junction dan sulcus ,terjadi
retensi cairan dijaringan dan fibrosis akibat terjadi pembesaran digingiva, tidak
terjadi migrasi epitel junction maka terbentuk poket, kalau peradangan serabut
gingiva lebih mudah berproliferasi kemudian epitel bermigrasi kearah apikal sulcus
bertambah dalam.
 Ada kalculus yang mengalami kalsifikasi pada permukaan gigi, ada bakteri yang
mengalami mineralisasi terjadi poket dan sulcus yang dalam, karena akumulasi
kalculus.

Teknik pemotongan gusi pada skenario ?


 Dilakukan anastesi, lakukan probing diberi tanda, lakukan irisan dengan
menggunakan pisau kirkland, dilanjutkan membentuk sudut bevel 45 derajat,
interdental pisau orban, poket dibersihkan lakukan scaling dan root planing,
pembersihan dan penutupan dengan pembalut periodontal.
 Melakukan poket marking dengan menggunakan forcep, lakukan insisi ditandai batas
kerja, removal tissue, root scaling dan root planing supaya tidak terjadi bakteri tadi,
bisa dilakukan dressing untuk menghindari iritasi luka agar steril dan penyembuhan
luka cepat.

Patofisiologi gingival enlargement ?


 Mekanisme pertahanan tubuh sendiri ada 4, epitel pada gingiva equid imun respon
biasanya meningkatkan proliferasi, sulkular fluid, ada leukosit pada gingiva yang
dominan PMN, saliva, terjadi perubahan vaskuler, terjadi gingival enlargement.
 Dipengaruhi tekanan orthodonsi ditambah bakteri dan plak, memicu keluarnya sel-sel
inflamatori sitokinin IL beta, 6, 8 dan tgf ( tumor growth factor) memicu terjadi
gingival enlargement.

Macam-macam gingival enlargement ?


 Berdasarkan etiologi dan perubahan patologis diklasifikasikan sebagai berikut :
I. Inflammatory enlargement
A. Chronic
B. Acute
II. Drug-induced enlargement
III. Enlargement associated with systemic diseases or conditions:
A. Conditioned enlargement
1. Pregnancy
2. Puberty
3. Vit. C deficiency
4. Plasma cell gingivitis
5. Nonspecific conditioned enlargement (pyogenic granuloma)
B. Systemic diseases causing gingival enlargement:
1. Leukemia
2. Granulomatous diseases (e.g: Wegener’s granulomatosis, sarcoidosis)
IV. Neoplastic enlargement (gingival tumors)
A. Benign tumors
B. Malignant tumors
V. False enlargement

 Berdasarkan lokasi dan distribusinya, pembesaran gingiva dapat dibedakan menjadi :


 Localized : terbatas pada gingiva satu gigi atau beberapa gigi saja.
 Generalized : melibatkan gingiva dalam rongga mulut
 Marginal : hanya terbatas pada gingiva tepi saja.
 Papillary : hanya terbatas pada papila interdental saja
 Diffuse : melibatkan gingiva tepi dan gingiva cekat serta papila.
 Discrete : pembesaran seperti tumor yang terisolasi berbentuk sessile atau
pedunculated

I. INFLAMMATORY ENLARGEMENT
- Akibat adanya inflamasi akut atau kronis
- Biasanya merupakan komplikasi dari enlargement yang lain
A. CHRONIC INFLAMMATORY ENLARGEMENT
Klinis:
- Mula2 sedikit pembengkakan pd interdental papilla dan marginal gingiva dan dapat
terus membesar smp menutupi sebagian mahkota gigi.
- localized/generalized
- perkembangannya perlahan-lahan dan tidak sakit, kecuali ada infeksi akut atau trauma.
Etiologi: pemaparan yang lama terhadap plak (faktor penyebab akumulasi dan retensi plak
adalah oral hygiene yang buruk, iritasi dari restorasi, alat orthodonti).
Gingival changes assosiated with mouth breathing
- Gingiva merah dan bengkak dg permukaan yang mengkilat dan difus.
- Biasanya pada regio anterior maksila

Chronic inflammatory enlargement


B. ACUTE INFLAMMATORY ENLARGEMENT
Gingival Absces:
- terlokalisir, sakit, lesi berkembang cepat
- Pada marginal gingiva atau interdental papilla
- Pada tahap awal tampak pembengkakan merah dg permukaan yang lunak dan
mengkilat, dlm wkt 24-48 jam dapat menghasilkan eksudat.
- Gigi yang berada disampingnya seringkali sensitif terhadap perkusi
Etiologi : adanya bakteri yang terbawa masuk kedalam jaringan pada saat benda asing
menusuk gingiva (misal: bulu sikat gigi)
Periodontal/Lateral Abscess
- Periodontal abses menyebabkan gingival enlargement dan juga melibatkan jaringan
periodontal.
II. DRUG INDUCED GINGIVAL ENLARGEMENT
- anticonvulsants, immunosupressants, calcium channel blockers
- Penampakan secara klinis dan mikroskopis dari pembengkakan yang disebabkan
karena obat yang berbeda, hampir sama.
Informasi umum:
Klinis:
- Mula2 pembesaran pd interdental papilla yg tidak sakit, berlanjut kedaerah facial dan
lingual gingival margin. Faktor predisposisi: plak, genetik (pd pengobatan dengan
phenytoin/dilantin/obat epilepsi). Beberapa penelitian melaporkan adanya hubungan
antara dosis obat dan tingkat gingival overgrowth.
 Cyclosporine A (immunosuppresive/utk menghambat penolakan tubuh terhadap
transplantasi organ atau utk penyakit autoimun), intravena atau per oral, dg dosis
lebih dari 500mg/hr akan menyebabkan gingival overgrowth.
 Calcium Channel Blockers (obat untuk cardiovaskuler) menyebabkan gingival
enlargement, misalnya nifedipine yg paling sering digunakan. Isradipidine dapat
menggantikan nifedipine dan tidak menyebabkan gingival overgrowth.
 Nifedipine biasa digunakan bersamaan dg cyclosporine pd transplantasi ginjal, dan
kombinasi dr kedua obat ini menyebabkan gingival overgrowth yg lebih parah.
dilantin

cyclosporin

calcium
• Idiopathic gingival enlargement
- Jarang terjadi, kasus tdk tertentu
Klinis:
- pembesaran terjadi pd attached gingiva, gingival margin, interdental papillae, baik lingual
maupun facial RA dan RB
- beda dg phenytoin-induced overgrowth yg terbatas hanya pada gingival margin dan
interdental papillae.
- gingiva yang membesar berwarna merah muda, lunak, konsistensinya spt kulit.
- Pada kondisi yg parah, mahkota hampir tertutup semua.
- Inflamasi sekunder biasanya terjadi pada gingival margin.
Etiologi:
- Tidak diketahui, pd bbrp kasus hereditary basis
- Pembesaran seringkali dimulai pada saat erupsi gigi dan berkurang setelah ekstraksi, ini
menunjukkan adanya keterlibatan plak sebagai faktor pencetus.
III. ENLARGEMENTS ASSOCIATED WITH SYSTEMIC DISEASES
Bbrp penyakit sistemik dpt menunjukkan oral manifestasi termasuk gingival enlargement.
Penyakit ini dapat menyerang periodontium melalui 2 mekanisme:
1. Karena plak:
a. Conditional enlargements:
- hormonal: kehamilan dan pubertas)
- nutrisi: vit C deficiency
b. Nonspecific Conditioned Enlargement
Pada kasus dimana keterlibatan sistemik tidak teridentifikasi.
2. Manifestasi penyakit sistemik yang tidak tergantung pada inflamasi gingiva
a. Penyakit sistemik yg menyebabkan gingival enlargement
b. Neoplastik enlargement (gingival tumors)
A. CONDITIONED ENLARGEMENT
- Terjadi apabl ada perubahan sistemik pada pasien yang menyebabkan perubahan respon
gingiva terhadap plak.
- Harus ada bakteri plak utk memulai tipe gingival enlargement ini.
- Ada 3 macam: hormonal, nutritional dan allergic
- Nonspecific conditioned enlargement
1. Enlargement in pregnancy:
- Dapat marginal atau generalized, single atau multiple tumor-like masses.
- Selama kehamilan terutama akhir trimester ketiga, baik progesteron maupun estrogen
meningkat smp 10-30 kali lipat dari kondisi tidak hamilperubahan pada
permeabilitas vaskulergingival edema dan bertambahnya respon inflamasi terhadap
plak. Gingival enlargement in pregnancy
>> Marginal enlargement:
- Ada bakteri plak
- Biasanya generalized dan terutama pada interproksimal.
- warna merah terang, lunak, permukaannya mengkilat.
- mudah berdarah secara spontan atau dengan sedikit sentuhan.
>> Tumorlike gingival enlargement:
- bukan neoplasma
- adl repon inflamasi terhadap bakteri plak
- biasa terjd pd bl ketiga kehamilan atau lebih awal, kejadian 1,8-5%
- Tidak sakit, tp karena ukuran dan bentuknya, menyebabkan akumulasi debris sehingga
menyebabkan ulcer yg sakit.
- Bukan suatu kondisi patologis
- Dapat dicegah dg cara membersihkan plak dan calculus.
>> 2. Enlargement in puberty :
- Terjadi pada laki-laki maupun perempuan.
- Pada area akumulasi plak.
- Ukurannya berhubungan dengan faktor lokal
- Bagian interdental dan marginal, facial, jarang lingual.
- Gambaran klinis mirip dg chronic inflammatory gingival diseases.
- Setelah pubertas, pembesaran gingiva secara spontan berkurang tapi tidak hilang sama
sekali sampai plak dan calculus dibersihkan.

Gingival enlargement in puberty


>> 3. Enlargement in vit C deficiency:
- Akut vit C deficiency  perdarahan, degenerasi kolagen, edema pd jaringan ikat gingiva
 modifikasi respon gingiva terhadap plak  gingival enlargement.
- Marginal, merah, lunak, permukaannya mengkilat dan halus.
- Perdarahan spontan atau dg sedikit sentuhan.
- Biasanya tampak ada nekrose permukaan.
>> 4. Plasma cell gingivitis :
- Sama dengan atypical gingivitis/ plasma cell gingivostomatitis.
- Mild marginal gingival enlargement yang meluas ke attached gingiva.
- Lesi terlokalisir, biasa disebut plasma cell granuloma.
- Gingiva tampak merah, kadang granular, mudah berdarah.
- Ada hubungannya dg cheilitis dan glossitis.
- Penyebabnya karena alergi terhadap permen karet, pasta gigi, makanan.
>> 5. Nonspecific Conditioned Enlargement (Pyogenic Granuloma):
- Tumorlike gingival enlargement.
- Merupakan respon terhadap trauma minor.
- Lesi bervariasi bisa tumorlike mass atau flattened, keloidlike enlargement.
- Warna merah atau ungu
- Seringkali disertai ulcer atau eksudat purulen.
- Lesi cenderung menjadi fibroepitelial papiloma.
- Pengobatannya menghilangkan lesi dan faktor iritasi lokal.
- Secara klinis dan mikroskopis sama dg gingival enlargement pada kehamilan. DD
didasarkan pada patient’s history.
B. SYSTEMIC DISEASES CAUSING GINGIVAL ENLARGEMENT
1. LEUKEMIA
- Difuse atau marginal, localized atau generalized.
- Gingiva berwarna merah kebiruan dan permukaannya mengkilat, konsistensinya
sedang, tetapi mudah berdarah, baik spontan maupun dg sedikit iritasi.
- Inflamasi acute necrotizing ulcerative yg terasa sakit kadang terjadi pada tepi2
gingiva enlargement yg berbatasan dengan permukaan gigi.
2. Granulomatous diseases
a. Wegener’s granulomatosis
- jarang terjadi
- Ciri2nya: adanya lesi akut granulomatous necrotizing dari sal pernapasan, termasuk
hidung dan mulut.
- Tanda awal: ulcer pd regio orofacial termasuk ulcer pd mukosa oral, gingival
enlargement, abnormal tooth mobility, gigi yang tanggal sendiri dan respon penyembuhan
luka yang lambat.
- Warna ungu kemerahan dan mudah berdarah dg adanya stimulasi.
- Penyebab tidak diketahui secara pasti.
Sarcidosis:
- granulomatous disease yg etiologinya tidak diketahui.
- Mulai pada usia 20-30 tahun
- Biasa terjadi pada orang kulit hitam.
- Dapat menyerang organ apapun, termasuk gingiva, tampak membesar, merah, lunak dan
tidak sakit.
• FALSE ENLARGEMENT
- Bukan pembesaran gingiva sesungguhnya melainkan tampak sebagai akibat pembesaran
pada ukuran tulang atau jaringan.
- Underlying osseous lesions: pembesaran pada tulang yang berbatasan dengan area
gingiva biasanya terjadi pada torus, tapi dapat pula terjadi pada Paget’s disease, fibrous
dysplasia, cherubism, central giant cell granuloma, ameloblastoma, osteoma,
osteosarkoma.
- Underlying dental tissues: selama beberapa tahap erupsi gigi terutama pada gigi decidui,
tepi gingiva bagian labial menunjukkan perubahan yang disebabkan karena tekanan pada
munculnya tonjolan email.
BAB III

CONSEP MAPPING

Pasien Ortho

Pergerakan ortho

Poket Etiologi

Patofisiologi
Poket Periodontal

Pseudo poket

Supra boni Infra boni

Gingival enlargement

Treatment
BAB IV

PENUTUP

Gingivitis adalah proses peradangan didalam jaringan periodonsium yang terbatas


hanya pada gingiva, yang disebabkan oleh mikroorganisme yang membentuk suatu koloni
serta membentuk plak gigi yang melekat pada tepi gingival.Pada kondisi ini tidak terjadi
kehilangan perlekatan. Pada pemeriksaan klinis terdapat gambaran kemerahan di margin
gingiva, pembengkakan dengan tingkat yang bervariasi, perdarahan saat probing dengan
tekanan ringan dan perubahan bentuk gingiva. Peradangan gingiva tidak disertai rasa sakit.
Gingival enlargment :Hipertrofi (Inflammatory Gingival Enlargement) adalah
penambahan ukuran pada sel-sel yang mengakibatkan penambahan ukuran pada suatu organ,
sedangkan hiperplasia (Fibrotic Gingival Enlargement) adalah penambahan jumlah selnya.
Hipertrofi dan hiperplasia gingiva dapat ditemukan lebih sering pada anak-anak, remaja dan
dewasa muda. Pada anak-anak keduanya dapat timbul pada saat tumbuhnya gigi susu atau
gigi tetap
DAFTAR PUSTAKA

 Rateitschak, K.H.; Rateitschak, E.M.; Wolf, H.F.; Hassell, T.M., 1985, Color Atlas
of Periodontology, Georg Thieme Verlag Stuttgart , New York
 Philip SJ, Eversole LR, Wysocki GP. Contemporary Oral and Maxillofacial
Pathology 2nd. St.Louis Missouri: Mosby. 2004: p.292-4.
 Langlais RP, Miller CS. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut yang Lazim.
Jakarta:Hipokrates. 2000: p.20.
 Tanpa nama, Epulis, 2009, http://www.klikdokter.com/illness/detail/236, diunduh
tanggal 27/11/09 pukul 13:15
 Grant, DS, Stern IB. 1988. Periodontics, 6th Edition, CV Mosby and Co. St. Louis.
 Suproyo, H. 2009. Penatalaksanaan Penyakit Jaringan Periodontal. Yogyakarta.
Kanwa Publisher
 Newman, M.G., Takei, H.H., Carranza, F.A. Carranza’s Clinical Periodontology.
10th Ed. W.B. Saunders Company. 2002.
 Finn, Sidney B. 1963. Clinical Pedodontics. 2nd Ed. Philadelphia : W.B. Saunders
Company.

Anda mungkin juga menyukai