Pada tahun 1990 muncul pandangan baru tentang seksualitas dan kesehatan
reproduksi perempuan berdasarkan HAM, hal ini ditandai dengan terselenggaranya
beberapa konferensi internasional yang membahas hal tersebut diantaranya :
1
“Critical areas of concern) yang dianggap sebagai penghambatan utama kemajuan
perempuan yaitu :
1. Kemiskinan
Jumlah perempuan yang hidup dalam kemiskinan lebih banyak dari
pada laki-laki karena terbatasnya akses perempuan terhadap sumber-sumber
ekonomi misalnya; lapangan pekerjaan, kepemilikan harta benda, pendidikan
dan pelatihan serta pelayanan masyarakat [misalnya : kesehatan]
2. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan merupakan HAM dan sarana penting untuk mencapai
kesetaraan, dan pengembangan dan perdamaian. Namun, anak perempuan
mengalami diskriminasi akibat pandangan budaya, pernikahan dan kehamilan
dini, keterbatasan akses pendidikan dan materi pendidikan yang bias gender.
3. Kesehatan.
Kesehatan perempuan mencakup kesejahteraan fisik dan emosi mereka,
yang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor biologi tetapi juga turut ditentukan
oleh konteks sosial, politik dan ekonomi. Tercapainya standar kesehatan fisik
tertinggi penting bagi kehidupan dan kesejahteraan perempuan, hal ini
mendukung perempuan untuk berpartisipasi baik di masyarakat maupun
dalam kehidupan pribadinya.
5. Konflik Bersenjata
Selama konflik bersenjata, perkosaan merupakan cara untuk
memusnahkan kelompok masyarakat/suku. Praktik-praktik tersebut harus
dihentikan dan pelakunya harus dikenai sanksi hukum.
6. Ekonomi
Perempuan jarang di libatkan dalam pengambilan keputusan ekonomi
dan sering diperlakukan secara tidak layak (seperti gaji rendah, kondisi kerja
yang tidak memadai dan terbatasnya kesempatan kerja profesional)
7. Pengambilan keputusan
2
telah ditetapkan oleh lembaga Sosial dan Ekonomi PBB (the UN Economic
and Social Council) pada tahun 1995.
8. Mekanisme Institusional
Perempuan sering terpinggirkan dalam struktur kepemerintahan nasional
seperti tidak memiliki mandat yang jelas, keterbatasan sumber-sumber daya
dan dukungan dari para politisi nasional.
10. Media
Media masih terus menonjolkan gambar yang negatif dan merendahkan
perempuan misalnya menampilkan kekerasan, pelecehan dan pornografi yang
berdampak buruk bagi perempuan.
11. Lingkungan
Pengrusakan alam menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan
kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat terhadap perempuan di segala
usia.
12. Diskriminasi
Diskriminasi sudah dialami perempuan sejak awal kehidupannya,
perilaku dan praktik-praktik yang berbahaya menyebabkan banyak anak
perempuan tidak mampu bertahan hidup hingga usia dewasa. Kurangnya
perlindungan hukum atau kegagalan dalam penerapannya, menyebabkan
anak-anak perempuan rentan terhadap segala bentuk kekerasan, serta
mengalami konsekuensi hubungan seksual usia dini dan tidak aman, termasuk
HIV / AIDS.
3
Target Baru 2015
ICPD + 5 menetapkan target untuk mengukur penerapan ICPD yaitu :
1. Akses terhadap pendidikan dasar pada tahun 2015. meningkatkan keikutsertaan
anak laki-laki dan perempuan di sekolah dasar hingga sekurang-kurangnya 90 %
sebelum 2010; serta menurunnya angka buta huruf pada perempuan dan anak-
anak perempuan pada tahun 1990 hingga setengahnya pada tahun 2005.
2. Semua fasilitas kesehatan menyediakan metode-metode KB yang aman dan
efektif, pelayanan kebidanan, pencegahan dan penanganan infeksi menular
seksual (ISR/IMS) serta metode pelindung untuk mencegah infeksi, baik secara
langsung maupun rujukan.
3. Mengurangi kesenjangan antara pemakaian kontrasepsi dengan proporsi individu
yang ingin membatasi jumlah anak dengan atau menjarangkan kehamilan, tanpa
menggunakan target atau kuota.
4. Memastikan bahwa sekurang-kurangnya 60% persalinan ditolong oleh tenaga
terlatih terutama di negara-negara dengan kematian ibu yang tinggi.
5. Pelayanan pencegahan HIV untuk laki-laki dan perempuan muda usia 15-24
tahun. Termasuk penyediaan kondom laki-laki dan perempuan, pemeriksaan
secara sukarela, konseling dan tindak lanjut.