Cover-Bab 1 Resin Akrilik
Cover-Bab 1 Resin Akrilik
Pembimbing Praktikum:
drg. I Wayan Arya Krishnawan Firdaus, M.Kes
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya lah
maka penyusun dapat menyelesaikan makalah praktikum yang berjudul
”Manipulasi Resin Akrilik Tipe Heat Cured” dengan pembimbing praktikum drg.
I Wayan Arya Krishnawan Firdaus, M.Kes.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaian makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
drg. I Wayan Arya Krishnawan Firdaus, M.Kes selaku pembimbing praktikum yang
membimbing kami sehingga praktikum berjalan baik dan lancar.
Pembuatan makalah ini bertujuan memenuhi tugas praktikum. Dengan
selesainya makalah ini semoga dapat menjadi referensi baik pada institusi
pendidikan dokter gigi guna kelancaran kegiatan belajar mengajar. Penyusun
menyadari keterbatasan akan literatur dan sumber informasi terkait kajian dalam
makalah, untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan dan bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan resin akrilik sebagai bahan kedokteran gigi sangat mutlak
diperlukan terutama dalam bidang prostodonsia. Berdasarkan proses
polimerisasinya, resin akrilik dibedakan menajadi tiga macam yaitu heat cured
acrylic resin, self cured acrylic resin atau cold curing acrylic, dan light cured
resin. Resin akrilik yang sering digunakan di bidang prostodonsia adalah tipe
heat cured sebagai basis gigi tiruan lepasan yang menggunakan proses
pemanasan untuk polimerisasinya. Energi panas yang diperlukan untuk
polimerisasi meterial tersebut dengan menggunakan pemanasan air di dalam
water bath dan dapat juga menggunakan pemanasan oven gelombang mikro
(microwave).1
Heat cured acrylic resin tersedia dalam bentuk powder dan liquid. Pada
powder mengandung polimer polymethyl methacrilate dan liquid mengandung
monomer methyl methacrylate. Pada saat pencampuran bubuk dan cairan ada
lima stage yang terjadi yaitu sandy stage (seperti pasir basah), stringy stage
(mempunyai ciri berserat dan lengket saat disentuh atau ditarik), dough stage
(massa bersifat plastis, dapat dibentuk dan tidak melekat pada spatula
pengaduk), rubbery stage (seperti karet atau elastic), dan stiff stage (adonan
tampak kering dan tahan terhadap deformasi mekanik). Keunggulan resin
akrilik adalah mempunyai estetik yang baik, kekuatan adekuat, daya larut
rendah, mudah dilakukan preparasi, proses manipulasi mudah dan murah
sehingga resin akrilik sering dipilih oleh dokter gigi sebagai bahan dasar untuk
basis gigi tiruan lepasan hingga saat ini.1,2
Perkembangan material resin akrilik dipasaran saat ini berkembang pesat
dengan adanya teknik polimerisasi, packing, dan curing yang berbeda. Variasi
dan teknik prosessing akrilik yang digunakan saat ini untuk pembuatan basis
gigi tiruan adalah teknik konvensional dan teknik injeksi. Basis gigi tiruan
sering diproses dengan teknik konvensional karena prosedurnya lebih mudah,
namun teknik ini memilik kekurangan yaitu polymerization shrinkage,
perubahan dimensi vertikal dari basis gigi tiruan, lebih banyak monomer sisa
dan terjadi porositas yang disebabkan adanya udara dalam monomer yang tidak
terlarut dalam polimer. Sedangkan, menurut pabrik pembuatan resin akrilik
dengan prosessing teknik injeksi menyebutkan bahwa resin akrilik ini
mempunyai keunggulan dibandingkan teknik konvensional seperti mengurangi
resiko meningkatnya dimensi vertikal, mempunyai kekuatan impak yang tinggi
sehingga mebgurangi resiko fraktur, mengurangi timbulnya plak, dan optimum
shrinkage.2,3
Kekarasan permukaan dari gigi tiruan memiliki hubungan langsung
dengan akumulasi plak dan perlekatan dari candida albicans, serta kekarasan
permukaan mungkin mempengaruhi pembentukan plak dan menghambat
pembersihannya. Menurut penelitian Richmond (2004) resin akrilik heat cured
yang diproses dengan teknik injeksi mempunyai kekasaran permukaan yang
lebih rendah dibandingkan dengan teknik konvensional. Sedangkan pada
penelitian Young (2010), kekasaran permukaan teknik injeksi sedikit lebih
tinggi dibadingkan teknik konvensional.4,5,6