Penatalaksanaan Syok Hipovolemik
Penatalaksanaan Syok Hipovolemik
PEMBAHASAN
Pada awal syok PO2 dan PCO2 menurun dan terjadi alkalosis metabolic.
Penurunan ini disebabkan oleh takipnea yaitu penurunan PO2 karena adanya aliran
pintas ke paru sehingga terjadi asidosis karena timbunan asam laktat di jaringan.
Maka dari itu harus dilakukan terapi awal cairan dengan cara pemberian cairan secara
intravena. Pada pemasangan dua jalur intravena dengan jarum besar dipasang untuk
membuat akses intravena guna pemberian cairan. Maksudnya memungkinkan
pemberian secara simultan terapi cairan dan komponen darah jika diperlukan.
Contohnya : Ringer Laktat dan NaCl 0,9 %, Koloid (albumin dan dekstran 6 %).
Pemberian posisi trendelenburg yang dimodifikasi dengan meninggikan tungkai
pasien, sekitar 20 derajat, lutut diluruskan, trunchus horizontal dan kepala agak
dinaikkan. Tujuannya, untuk meningkatkan arus balik vena yang dipengaruhi oleh
gaya gravitasi. Cairan intravena, termasuk darah, koloid dan infus, terus diberikan
sampai tekanan darah dan perfusi jaringan tepi kembali normal.
REFERENSI
Dewi, E. Rahayu, S. 2010. Kegawatdaruratan Syok Hipovolemik. Berita Ilmu
Keperawatan ISSN 1979-2697. Vol 2; no 2; p95-96.
Worthley LIG. 2000. Shock: A Review of Pathophysiology and Management.
Critical Care and Resuscitation 2000. 2: 55-65