Anda di halaman 1dari 6

POLTEKKES KEMENKES Dokumen :

MALANG SOP PERIOPERATIF


D IV KEPERAWATAN
ALIH JENJANG 2017
STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR
Tanggal Terbit :
TREPANASI
Halaman :

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas/Pelaksana :


Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Trepanasi/ kraniotomi adalah suatu tindakan membuka tulang
kepala yang bertujuan mencapai otak untuk tindakan
pembedahan definitif.

Epidural Hematoma (EDH) adalah suatu perdarahan yang


terjadi di antara tulang dan lapisan duramater.
Subdural hematoma (SDH) adalah suatu perdarahan yang
terdapat pada rongga diantara lapisan duramater dengan
araknoidea
Indikasi  Penurunan kesadaran tiba-tiba di depan mata
 Adanya tanda herniasi/ lateralisasi
 Adanya cedera sistemik yang memerlukan operasi
emergensi, dimana CT Scan Kepala tidak bisa dilakukan
Kontraindikasi Tidak ada.
Tujuan 1. Memperlancar jalannya operasi
2. Dapat mempertahankan kesterilan alat – alat instrumen
3. Dapat mengatur alat – alat secara sistematis dimeja mayo
4. Mengerti langkah tehnik instrument Treapanasi
Persiapan alat Alat Steril
 Desinfeksi Klem
 Duk Klem
 Handvat Mesz No ¾
 Handvat Mesz Panjang
 Pinset Chirrurgies
 Pinset Anatomis
 Arteri Klem Van Pean Bengkok Mosquito
 Arteri Klem Van Kocher
 Nald Voeder
 Wound Haak Tajam
 Langen Back
 Gunting Metzenbaum
 Gunting Kasar/Prepare
 Gunting Benang Lurus

Set Tambahan
 Cauter Bipolar/Monopolar
 Raspatorium
 Desektor
 Dendy Klem
 Boor Set
 Knable Tang/Bone
 Rongeours B/S/K
 Metal Scalp Haemostasis Clips
 Separator Dura
 Pinset Dura Chirrurgies
 Galea / Spring Haak
 Brain Spatula/Maliable,
 Caliber
 Dura Haak
 Dura Sonde
 Elevator
 Gigli Saw
 Gunting Dura

Bahan Habis Pakai


 Larutan Desinfektan
 Kassa Steril
 Watches
 Bon Wax
 Surgicel
 Spongostan/Lyostip
 Spuitt 10 Cc
 Ventrikel Katheter
 Adrenalin 1: 200.000 (Gr/Ml)
 Sufratul
 Hypafic
 Mess No 24, 10,11
 Sterile Drapes
 Redon Drain
 NS
 Selang Suction/CS
 Side 2,0: untuk fiksasi v katheter
 Benang absorbable 2,0: untuk jahit soft tissue
 Benang non absorbable no 3,0: untuk jahit kulit
 Benang non absorbable atraumatic no 3,0: untuk hit steach
 Side 3,0 untuk fiksasi drain
Persiapan Pasien a. Posisi supine bawah kepala diganjal dg bantal bulat(donat)

b. Posisi sedikit head up (15-30)

c. Pasang body strapping

d. Ganjal punggung dg bantal kecil bl posisi kepala miring


Persiapan 1. Siapkan meja mayo dan meja instrumen
Lingkungan 2. Mengatur dan mengecek suction, meja mayo, meja instrument,
meja operasi, lampu operasi, dan plat diatermi.
3. Menempatkan suction dan tempat sampah yang sesuai agar
mudah dijangkau
4. Memberi perlak diatas meja operasi dan underped on steril
5. Memasang duk steril dimeja mayo dan meja instrument.
Prosedur Sign In
Pelaksanaan 1. Cuci tangan (Hand scrubbing) lalu di keringkan dengan
waslap steril
2. Mengenakan gaun bedah(gawning) dan handschoen steril
(gloving)
3. Menutup meja mayo dengan sarung meja mayo lalu di
lapisi dengan perlak steril kemudian duk steril
4. Menata instrument di meja mayo.
5. Mengenakan gaun bedah dan handschoen steril kepada
operator atau assisten.
6. Berikan desinfeksi klem +larutan desinfektan kepada
operator/ asisten untuk desinfeksi lapangan operasi.
7. Melakukan drapping yaitu menutup lapangan operasi
letakkan u pad dilapisi dg doek kecil 2 lapis, doek yg
paling atas ditutupkan pada kepala bag atas, fiksasi dg
doek klem, kmd psg doek kcl bag bwh kpl, kmd psg doek
besar lubang, pasang sterile drape (opsite).
8. Berikan spuit 10 cc yang telah berisi campuran adrenalin
1/200.000 dan lidocaine kepada operator /assisten.
9. Berikan desinfeksi klem +larutan desinfektan kepada
operator/ asisten untuk desinfeksi lapangan operasi.
10. Melakukan drapping yaitu menutup lapangan operasi
letakkan u pad dilapisi dg doek kecil 2 lapis, doek yg
paling atas ditutupkan pada kepala bag atas, fiksasi dg
doek klem, kmd psg doek kcl bag bwh kpl, kmd psg doek
besar lubang, pasang sterile drape (opsite).
11. Berikan spuit 10 cc yang telah berisi campuran adrenalin
1/200.000 dan lidocaine kepada operator /assisten.
12. Siapkan alat-alat penunjang seperti kabel diatermi dan
slang penghisap di tambah kanula yang di Bantu dengan
perawat sirkulasi,
13. Dekatkan meja mayo di lapangan operasi
14. Berikan informasi kepada operator bahwa instrument siap
Time Out
15. Berikan mesz 1 dan pinset chirrurgies kepada operator
untuk incisi kulit , sub cutis.
16. Berikan couter/ monopolar untuk rawat perdarahan
17. Berikan mesz 2 kepada operator untuk incise pada fasia
dan otot,
18. Berikan dandy klem untuk mengontrol perdarahan
19. Berikan mesz 2, pinset chirrurgie kepada operator dan
wound haak tajam kepada assisten.
20. Berikan raspatorium / cauter monopolar untuk
membebaskan periosteum dan kasa basah untuk
membungkus SCALP.
21. Berikan spring haak atau doek kecil untuk
mempertahankan scalp terbuka.
22. Berikan boor kepada operator dan langen back, spull (spuit
10 cc berisi NS) kepada assisten.
23. Berikan adson/desector kepada operator dan masquito
bengkok untuk mengambil tulang pada daerah yang diboor
24. Berikan pengantar dura/pelindung gigli, masukkan gigli
dan pasang handle gigli,spull NS, kemudian siap dilakukan
pemotongan cranium
25. Berikan knabel tang untuk meratakan tulang ( bila perlu )
Berikan benang non absorbable 3.0 untuk menggantung
dura ( heat sticth )
26. Berikan separator dura untuk membersihkan
tolsel/hematom pada epidural ( bila perdarahan epidural )
27. Berikan speed mess ( mess no 11 ) untuk membuka
dura( bila ada kelainan intracerebral).
28. Berikan gunting dura u perlebar dura
Evakuasi cloth B perdarahan sub dural hematom
29. Bila ICH/Tumor otak, maka berikan bipolar u evakuasi
cloth/ tumor pada lokasi hematom/tumor
30. Rawat perdarahan dg bipolar + wathes
31. Berikan surgicel s/ ukuran u homeostasis perdarahan.
32. Rawat perdarahan dengan menggunakan cauter bipolar
dan tutup dengan waches basah dengan NS
Sign Out
33. Berikan benang absorbable 3/0, nald voeder dan pinset
dura kepada operator untuk menjahit dura.
34. Berikan benang absorbable 2-0, nald voeder dan pinset
chirrurgies kepada operator untuk menjahit fasia / fat.
35. Berikan benang non absorbable 3/0 untuk kulit.
36. Membersihkan luka operasi dengan kasa basah lalu kasa
kering
37. Kemudian Berikan desinfektan dan tutup dengan kassa
steril.
38. Tutup luka operasi dengan hipafix
39. Lepaskan semua duk dari pasien, lepaskan gaun operasi.
Inventarisasi alat

Anda mungkin juga menyukai