Anda di halaman 1dari 23

BAB 3.

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Variabel independen Variabel dependen

Pengukuran Citra Tubuh


Klasifikasi Berat Badan
Kurus a. Evaluasi penampilan fisik
a. Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
b. Orientasi penampilan fisik
b. Kekurangan berat badan tingkat tinggi 17,0 –
18,5 c. Evaluasi kebugaran fisik
Normal > 18,5 – 25,0 d. Orientasi kebugaran fisik
Gemuk e. Evaluasi kesehatan
a. Kelebihan berat badan tingkat ringan > 25,0 – f. Orientasi kesehatan
27,0 g. Orientasi tentang penyakit
b. Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0 h. Kepuasan area tubuh
i. Pengkategorian ukuran tubuh
j. Kecemasan terhadap
kegemukan
Faktor yang mempengaruhi berat
badan:

a. Genetik
b. Lingkungan Faktor yang mempengaruhi citra
c. Pola makan tubuh:
d. Psikis a. Pertumbuhan kognitif dan
e. Aktivitas fisik perkembangan fisik
b. Budaya dan sikap dan nilai-
nilai sosial

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

= diteliti

= tidak diteliti
= diteliti

= tidak diteliti

3.2 Hipotesa Penelitian


Hipotesis adalah kesimpulan teoritis yang masih harus dibuktikan kebenarannya melalui
analisis terhadap bukti-bukti empiris. Beranjak dari mana hipotesis dibangun, tidak perlu
dipermasalahkan, oleh karena yang penting adalah bahwa hipotesis itu merupakan kesimpulan
sementara yang dapat di buktikan dan masih harus dibuktikan kebenarannya (Danim, 2003).
Berdasarkan pembahasan dari berbagai teori yang telah diuraikan dan hasil penelitian yang telah
dikemukakan oleh peneliti sebelumnya, maka hipotesis yang peniliti ajukan dalam penelitian ini
adalah: “Ada hubungan antara berat badan dengan citra diri pada remaja SMA N 2 Jember di
Kabupaten Jember”.
BAB 4. METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian


Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif. Penelitian
korelasional (correlational research) bertujuan untuk menentukan berapa besar variansi-variansi
pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau beberapa faktor lain
berdesarkan atas koefisien korelasi. Penelitian korelasional juga dapat didefinisikan sebagai
proses investigasi sistematik untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel (Danim,
2003).
Pada penelitian ini, peneliti akan melihat hubungan antara variabel atau dengan variabel yang
lain, yakni variabel “berat badan” dengan variabel “ citra tubuh”. Untuk mengetahui korelasi
atau hubungan antara berat badan dengan citra tubuh dilakukan dengan mengidentifikasi variabel
berat badan pada suatu objek penelitian yang sudah dipilih, kemudian diidentifikasi pula variabel
citra tubuh pada objek penelitian yang sama. Setelah itu, dapat dilihat apakah ada hubungan
antara keduanya.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian


4.2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti (Noto Atmojo, 1993 dalam
Setiadi, 2007). Populasi dapat berupa orang, benda, gejala, atau wilayah yang ingin diketahui
oleh peneliti. Sedangkan menurut Dr. Siswojo, mengatakan definisi dari populasi adalah
sejumlah kasus yang memenuhi seperangkat kriteri yang ditentukan peneliti. Disini peneliti dapat
menentukan sendiri kriteria-kriteria yang ada pada populasi yang akan diteliti (Setiadi, 2007).
Populsi dalam penelitian ini adalah remaja siswa dan siswi SMA N 2 Jember di Kabupaten
Jember dengan berbagai macam klasifikasi berat badan mereka (kurus, normal, gemuk).

4.2.2 Sampel Penelitian


Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan obyek yag diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi (Noto Atmojo, 1993 dalam Setiadi 2007). Dengan kata lain, sampel adalah
elemen-elemen populasi yang dipilih berdasarkan kemampuan mewakilinya. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa dan siswi remaja kelas X sampai kelas XII SMA N 2 Jember. Hingga
saat ini belum ada kesepakatan diantara pakar penelitian bidang ilmu keperawatan mengenai
besarnya sampel penelitian. Didalam menentukan besarnya sampel asumsi berikut ini penting
untuk dijadikan pertimbangan yaitu (Setiadi, 2007):
a. Makin kecil sampel yang dipilih, makin rendah pula kemampuan untuk membuat generalisasi
atas kesimpulan penelitian, kecuali ada bukti-bukti kuat bahwa karakteristik sampel benar-
benar sama dengan karakteristik populasi diluarnya.
b. Makin kecil sampel penelitian yang diambil dari sekelompok populasi, makin tinggi
kecenderungan kekeliruan penarikan kesimpulan, sebaliknya makin besar ukuran sampel
makin kecil kecenderungan kekeliruan dalam penarikan sampel.
Rumus yang dapat dipakai dalam menentukan sampel:

N
n=
1 + N (d2)

Rumus ini dipakai jika jumlah populasi lebih kecil dari 10.000
Keterangan:
N = Besar populasi
n = Besar sampel
d = Tingkat kepercayaan yang diinginkan
4.2.3 Kriteria Subjek Penelitian
a. Kriteria inklusi (kriteria yang layak diteliti), adalah karakteristik umum subyek penelitian
dari suatu populasi target dan terjangkau yang akan diteliti (Nursalam dan Pariani, 2006
dalam Setiadi, 2007). Pertimbangan ilmiah harus menjadi pedoman dalam menentukan
kriteria inklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah
a) Responden berjenis kelmin laki-laki dan perempuan
b) Responden sedang atau masih bersekolah di SMA N 2 Jember yang berada di tingakt X
sampai XII
c) Responden berusia remaja 15-17 tahun
d) Responden dalam keadaan sadar dan sehat jasmani-rohani
e) Responden bersedia menjadi responden dengan menandatangi lembar persetujuan
b. Kriteria eksklusi (kriteria yang tidak layak diteliti), adalah menghilangkan/mengeluarkan
subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan studi karena pelbagai sebab (Nursalam dan
Pariani, 2006 dalam Setiadi 2007). Kriteria ekseklusi penelitian ini adalah
a) Responden bukan siswa SMA N 2 Jember
b) Responden berusia kurang dari 15 tahun dan lebih dari 17 tahun
c) Responden dalam keadaan sakit secara fisik dan psikologis

4.3 Lokasi Penelitian


Penelitian dilakukan di SMA N 2 Jember. Lokasi penelitian dipilih karena SMA N 2 Jember
merupakan sekolah negeri yang berstandar nasional. Alasan dilakukan penelitian di tempat ini
karena memiliki jumlah siswa yang cukup banyak sehingga dapat ditemukan berbagai klasifikasi
berat badan. Rata-rata tingkat perekonomian siswa di SMA ini berada pada ekonomi menengah
keatas sehingga mereka memiliki akses internet atau media sosial untuk mendapatkan berbagai
macam informasi tentang penampilan. Dengan deikian, peneliti dapat lebih mudah dalam
melakukan proses pengumpulan data.

4.4 Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan pada bulan September minggu kedua dan minggu ketiga.

4.5 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana caranya
menentukan variabel dan mengukur suatu variabel, sehingga definisi operasional ini merupakan
informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ini menggunakan variabel yang sama
(Setiadi, 2007). Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang
digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam
mengartikan makna penelitian (Setiadi, 2007).
Tabel 4.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Indikator Alat ukur Skala Hasil ukur


Independen: Ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang a. Pengukuran berat Kuesioner IMT (indeks Massa Interval Kurus
berat badan ditimbang dalam keadaan berpakaian badan Tubuh) a. Kekurangan berat badan
minimal tanpa perlengkapan apapun, b. Pengukuran tinggi tingkat berat < 17,0
berat badan diukur dengan alat ukur badan b. Kekurangan berat badan
berat badan dengan satuan kilogram tingkat tinggi 17,0 – 18,5
Normal > 18,5 – 25,0
Gemuk
a. Kelebihan berat badan
tingkat ringan > 25,0 –
27,0
b. Kelebihan berat badan
tingkat berat > 27,0

Variabel Sikap individu terhadap tubuhnya, baik a. Evaluasi Kuesioner MBSRQ Ordinal a. ≥ 23, body image positif
dependen: citra secara sadar maupun tidak sadar, penampilan fisik (Multidimensional Body Self b. < 22 body image negatif
tubuh meliputi: performance, potensi tubuh, b. Orientasi Relation Questionare)
fungsi tubuh, serta persepsi dan perasaan penampilan fisik
tentang ukuran dan bentuk tubuh c. Evaluasi
kebugaran fisik
d. Orientasi
kebugaran fisik
e. Evaluasi
kesehatan
f. Orientasi
kesehatan
g. Orientasi tentang
penyakit
h. Kepuasan area
tubuh
i. Pengkategorian
ukuran tubuh
j. Kecemasan
terhadap
kegemukan
4.6 Teknik Pengumpulan Data
4.6.1 Sumber Data
Ada 3 cara dalam memperoleh data yaitu (Setiadi, 2007):
a. Data primer, data yang diperoleh sendiri oleh peneliti dari hasil pengukuran, pengamatan,
survey, dan lain-lain
b. Data sekunder, data yang diperoleh dari pihak lain, badan/instansi yang secara rutin
mengumpulkan data. Misalnya BPS (Biro Pusat Statistik)
c. Data tertier, data yang diperoleh dari orang/badan/instantsi lain yang tleah
dipublikasikan/dikompilasikan dari pihak lain dalam bentuk tabel, grafik, laporan penelitian

4.6.2 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data penting untuk mengetahui persebaran data dan cara mendapatkan
data tersebut dari subjek penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan
cara mengisi lembar kuesioner IMT (Indeks Massa Tubuh) dan Multidimensional Body Self
Relations Questionaire (MBSRQ).Langkah-langkah dalam pengumpulan data antara lain:
a. Peneliti mengajukan penelitian surat permohonan izin kepada institusi bidang akademik
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember, dan pihak yang bersangkutan dengan
tempat diadakannya penelitian yaitu SMA N 2 Jember.
b. Peneliti melakukan koordinasi dengan pihak yang bersangkutan dengan tempat diadakannya
penelitian.
c. Peneliti mendatangi calon responden yang datang ke tempat diadakannya penelitian
d. Peneliti menjelaskan kepada calon responden mengenai penelitian, tujuan penelitian, dan
waktu yaang dibutuhkan untuk pengisian kuesioner. Apabila siswa bersedia menjadi
responden dalam penelitian maka pasien diminta untuk menandatangani lembar consent.
e. Peneliti memberikan lembar kuesioner IMT dan MBSRQ kepada psien untuk diisi. Apabila
responden mengalami kesulitan ketika mengisi kuesioner maka peneliti membantu pengisian
kuesioner dengan membacakan isi kuesioner dan peneliti mengisi jawaban kuesioner sesuai
dengan jawaban yang dipilih oleh responden.
f. Peneliti mengumpulkan kembali lembar kuesioner yang telah diisi oleh responden dan
memeriksa kelengkapan pengisian kuesioner.
g. Langkah yang terakhir yaitu analisa data.

4.6.3 Alat Pengumpulan Data


Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner disini diartikan
sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden
(objek penelitian) tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu
(Notoadmojo, 2010).
a. Alat ukur berat badan
Alat ukur yang digunakan adalah timbangan berat badan dan meteran untuk mengukur tinggi
badan. Sedangkan metode yang paling banyak digunakan untuk mengukur tingkat obesitas
adalah metode IMT, yang didapat dengan cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari
tinggi badan (m) (WHO, 2002).
b. Alat ukur citra tubuh
Alat ukur citra tubuh yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multidimensional Body Self
Relations Questionaire (MBSRQ) yang dikembangkan oleh Cash (2000). Alat ukur ini
digunakan untuk mengukur citra tubuh remaja dan orang dewasa. Alat ini dapat mengukur sikap
terhadap citra tubuh secara menyeluruh yang meliputi komponen kognitif, tingkah laku, dan
afeksi (Putri, 2012).
Terdapat lima kemungkinan jawaban dari hamper seluruh subkomponen yang ada dalam
kuesioner MBSRQ ini, yaituu STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), R (Ragu-ragu), S
(Setuju), dan SS (Sangat Setuju). Cara perhitungan untuk masing-masing subkomponen adalah
dengan memasukkan data mentah ke dalam skala 0-4. Pada item yang positif, STS bernilai ), TS
bernilai 1, R bernilai 2, S bernilai 3, dan SS bernilai 4 (Putri, 2012).
Tabel 4.1 Blueprint kuesioner citra tubuh
No. Dimensi Indikator Nomor Item Total
Favorable Unfavorable
1. Penampilan Fisik a. Evaluasi Penampilan 3,23 13,33 4
Fisik (EPF)
b. Orientasi Penampilan 5,25 15,35 4
Fisik (OPF)
c. Kepuasan Area Tubuh 2,22 12,32 4
(KAT) 6,26 16,36 4
d. Kecemasan Terhadap
Kegemukan (KTK) 7,27 17,37 4
e. Pengkategorian
Ukuran Tubuh (PUT)
2. Kebugaran a. Evaluasi Kebugaran 1,21 11,31 4
Fisik (EKF)
b. Orientasi Kebugaran 8,28 18,38 4
Fisik (OKF)
3. Kesehatan a. Evaluasi kesehatan 10 20,30 3
(EK)
b. Orientasi kesehatan 9,29 19 3
(OK)
c. Orientasi Tentang 4,24 14,34 3
Penyakit (OTP)

4.6.4 Uji Validitas dan Reliabilitas


Sesungguhnya uji validitas dan reliabilitas itu terutama untuk alat ukur yang menghasilkan
nilai kuantitatif. Alat pengumpul data berupa pedoman wawancara terbuka, pedoman observasi,
format penjaring data dan seterusnya dan seterusnya tidak perlu diuji validitas dan
reliabilitasnya. Peneliti hanya perlu dituntut untuk berfikir logis dan cermat agar alat yang
dipakai memenuhi syarat untuk menjawab permasalahan penelitian. Tetapi secara umum pokok-
pokok penelitian karakteristik alat ukur yang harus diperhatikan peneliti terutama untuk
penelitian kuantitatif ada dua yaitu uji validitas dan reliabilitas (Setiadi, 2007).
a. Validitas Instrumen
Validitas menyatakan apa yang seharusnya diukur. Sebuah instrument dikatakan valid jika
instrument itu mampu mengukur apa-apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi
tertentu. Dengan kata lain secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah instrument itu benar-
benar dapat dijadikan alat untuk mengukur apa yang diukur.
Hal lain yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam memilih alat ukur yang valid adalah
alat ukur itu tidak menyulitkan peneliti sendiri atau orang lain. Misalnya ukuran panjang selalu
dipakai untuk mengukur jarak atau panjang pendeknya sebuah benda. Jika yang diukur oleh
peneliti adalah panjang sebuah meja, akan lebih baik jika menggunakan satuan sentimeter
daripada satuan mil.
b. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen adalah adanya suatu kesamaan hasil apabila pengukuran dilaksanakan
oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda. Ary dkk (1997) mengemukakan ada dua
pendekatan terhadap reliabilitas yaitu (Setiadi, 2007):
a) Reliabilitas menujukkan banyaknya variansi atau perbedaan yang diharapkan pada
seperangkat pengukuran yang dilakukan secara berulang-ulang terhadap sesuatu objek.
Misalnya, jika peneliti menimbang sebuah sebaran frekuensi skor yang mewakili berat
batu tersebut.
b) Reliabilitas pengukuran juga menunjukkan kapasitas individu mempertahankan posisi
relatifnya dalam kelompok. Siswa mendapatkan nilai tertinggi dalam mengikuti tes hari
ini seharusnya juga menjadi salah seorang siswa mendapatkan skor tertinggi, jika ia
mengikuti tes yang sama esok harinya.
Ada beberapa cara pengukuran yang dapat dipakai untuk melihat reliabilitas dalam
pengumpulan data dalam bidang keperawatan, yaitu:
a) Prinsip reliabilitas, yaitu mempunyai kesamaan bila dilakukan berulang-ulang dalam waktu
yang berbeda
b) Ekuivalen, artinya pengukuran memberikan hasil yang sama pada kejadian yang sama
c) Homogenitas (kesamaan), artinya instrumen yang dipergunakan harus mempunyai isi yang
sama.

4.7 Pengelolaan Data


4.7.1 Editing
Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para pengumpul
data. Pemeriksaan daftar pertanyaan oleh para pengumpul data. Pemeriksaan daftar pertanyaan
yang telah selesai ini dilakukan terhadap:
a. Kelengkapan jawaban, apakah tiap pertanyaan sudah ada jawabannya, meskipun jawaban
hanya berupa tidak tahu atau tidak mau menjawab
b. Keterbacaan tulisan, tulisan yang tidak terbaca akan mempersulit pengolahan data atau
berakibat pengolah data salah membaca
c. Relevansi jawaban, bila ada jawaban yang kurang atau tidak relevan maka editor harus
menolaknya
Jika terdapat beberapa kuesioner yang masih belum diisi, atau pengisian yang tidak sesuai
dengan petunjuk dan tidak relevannya jawaban dengan pertanyaan sebaiknya diperbaiki dengan
jalan menyuruh isis kembali kuesioner yang masih kosong pada responden semula, kalau itu tak
mungkin dilakukan maka kita berusaha mencari responden lain sebagai pengganti asal sesuai
dengan polanya. Untuk menghindari pekerjaan pengulangan maka sewaktu penyebaran
instrumen, agar peneliti dapat memperkirakan akan terjadinya kerusakan atau tidak kembalinya
instrumen sebanyak 10%, dengan telah diperkirakan ini waktu menyebarkan instrumen kita
lakukan penambahan 10% untuk menutup jika terjadi kekurangan tersebut.

4.7.2 Coding
Coding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden kedalam kategori.
Biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara member tanda/kode berbentuk angka pada masing-
masing-masing jawaban. Kode ini bias dibagian data umum dan bias dibagian data khusus yang
kita teliti.

4.7.3 Processing
Jawaban-jawaban yang sudah diberi kode kategori selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel
dengan cara menghitung frekuensi data (Notoatmodjo, 2012). Data dimasukkan dengan cara
manual melalui program computer.

4.7.4 Cleaning
Cleaning adalah sebuah teknik pembersihan data dengan melihat variabel apakah data
sudah sesuai atau belum. Data yang sudah dimasukkan kemudian diperiksa kembali sejumlah
sampel dari kemungkinan data yang belum di entry. Proses cleaning dalam penelitian dilakukan
dengan memeriksa kembali data dari responden yagn telah dimasukkan ke dalam komputer
(Notoatmodjo, 2012).

4.8 Analisa Data


Setelah data diolah kemudian dianalisa, sehingga hasil analisa data dapat digunakan sebagai
bahan pengambilan keputusan dalam penanggulangan masalah. Tujuan analisa/interpretasi data
adalah (Setiadi, 2007):
a. Untuk mengetahui komponen-komponen yang mempunyai sifat menonjol dan mempunyai
nilai yang ekstrim
b. Membandingkan antara komponen dengan menggunakan nilai rasio
c. Pemperbandingkan antara komponen dengan keseluruhan mengguanakan nilai proporsi
(persentase) kemudian menyimpulkannya.
Dari hasil analisa ini dapat diketahui pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan,
kemudian dialnjutkan dengan memperkirakan atau meramalkan kemungkinan-kemungkinannya.

4.8.1 Analisa Data Deskriptif


Analisa deskriptif adalah suatu prosedur pengolahan data dengan menggambarkan dan
meringkas data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel atau grafik. Data-data yang disajikan
meliputi frekuensi, proporsi dan rasio, ukuran pemusatan (mean, median dan modus) atau
ukuran-ukuran variasi (simpangan baku, varians, rentang dan kuartil) (Setiadi, 2007).

4.8.2 Analisa Inferensial


Dalam pengujian inferensial yang digunakan adalah:
a. Estimasi, adalah penaksiran nilai parameter berdasarkan statistik. Hasil estimasi
menunjukkan nilai parameter populasi yang ditaksir berada dalam interval batas bawah dan
batas atas yang dihasilkan dengan kesalahan sebesar alfa.
b. Pengujian hipotesis, interpretasi hasil analisis dilakukan dengan membandingkan
(mengembalikan) keputusan yang diambil melalui uji statistik (Ho diterima atau ditolak) ke
hipotesis penelitian.

4.9 Etika Penelitian


Etika penelitian memiliki berbagai macam prinsip, namun terdapat empat prinsip utama yang
ahrus diperhatikan, yaitu: menghormati harkat dan martabat manusia, menghormati privasi dan
kerahasiaan subyek penelitian, keadilan dan inklusivitas, dan memperhitungkan manfaat dan
kerugian yang ditimbulkan (Milton 1999 dalam Notoadmojo, 2010). Dalam penelitian ini hak-
hak responden dilindungi dan dijamin kerahasiaannya. Semua data yang diperoleh tidak akan
disalahgunakan oleh peneliti untuk keperluan lain selain terkait dengan penelitian ini.

4.9.1 Inform Consent


Peneliti memberikan lembar persetujuan informed consent kepada responden sebelum
melakukan penelitian. Lembar persetujuan ini merupakan kesadaran peneliti dan usahanya untuk
dengan jelas memberikan informasi mengenai studi penelitian kepada responden. Lembar
kuesioner juga mencantumkan mengenai ketidaksetujuan responden untuk menolak persetujuan
apabila tidak setuju untuk menjadi responden (Notoatmodjo, 2012). Peneliti memberikan
penjelasan kepada siswa remaja SMA N 2 Jember, kemudian memberikan kesempatan kepada
responden untuk menentukan bersedia atau tidaknya menjadi responden pada penelitian yang
dilakukan. Jika siswa bersedia menjadi responden dimohon untuk menandatangani pernyataan
persetujuan menjadi responden penelitian.

4.9.2 Kerahasiaan
Pada asarnya penelitian akan membuka informasi tentang individu termasuk yang bersifat
pribadi. Oleh sebab itu, peneliti tidak akan menampilkan informasi apapun mengenai identitas
subyek dalam kuesioner dan alat ukur apapun untuk menjaga anonimitas dan kerahasian.
Kuesioner yang akan diberikan hanya akan diberikan nomor kode.

4.9.3 Prinsip Keadilan


Sebelum memutuskan untuk menjadi responden, subyek menandatangani inform consent
sebagai bentuk persetujuan menjadi responden yang dibuat oleh peneliti. Subyek juga berhak
untuk bertanya bila ada prosedur penelitian yang dirasakan belum jelas.
4.9.4 Asas Kemanfaatan
Walaupun keterlibatan dalam penelitian ini tidak memberikan keuntungan langsung pada
responden, namun hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara berat badan dengan citra tubuh pada remaja SMA N 2 Jember. Pada penelitian
ini, peneliti menganggap tidak ada kerugian atau dampak negatif yang dapat ditimbulkan ketika
menjadi subjek penelitian ini, baik terhadap fisik, mental, ataupun psikologis.
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Potter, Patricia A & Perry, Anne G. 2009. Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Buku 2. Jakarta:
Salemba Medika

Sunaryo. 2009. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC

Gunarsa, Singgih D. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT BPK
Gunung Mulia

Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET

Departemen Kesehatan. 2010. Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba
Medika

Surono, Cipto. 2000. Pengertian Berat Badan. Jakarta: Yudhistira

Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu

World Health Organization. 2017. Maternal, Newborn, Child and Adolescent Health: Adolescent
Development.

http://www.who.ont/maternal_child_adolescent/topics/adolescence/development/en/. [Diakses

pada 24 Mei 2017]

Danim, Sudarwan. 2003. Riset Keperawatan:Sejarah dan Metodologi. Jakarta: EGC

Putri, Rosiana. 2012. Hubungan Obesitas dengan Gambaran Citra Tubuh pada Mahasiswa
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI). Skripsi. Depok.
Fakultas Ilmu Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Lampiran A. Lembar Informed

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nida Unun Vida
NIM : 142310101105
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jln. Brantas VI No 61A, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember
Bermaksud akan melaksanakan penelitian tentang “Hubungan Berat badan dengan Citra Tubuh
Remaja SMA N 2 Jember”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan berat
badan dengan citra tubuh remaja. Manfaat dari penelitian adalah untuk memberikan pengetahuan
tentang hubungan berat badan dengan citra tubuh pada remaja. Prosedur penelitian
membutuhkan waktu 15-30 menit untuk pengisian kuesioner yang akan saya berikan. Pada
penelitian ini, peneliti memberikan lembar kuesioner IMT (Indeks Massa Tubuh) dan
Multidimensional Body Self Relations Questionaire (MBSRQ) untuk mengetahui klasifikasi
tingkat berat badan dan citra tubuh yang membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit untuk proses
pengukuran dan pengisiannya.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang dapat merugikan Anda sebagai responden.
Kerahasiaan semua informasi akan terjaga dan dipergunakan untuk kepentingan penelitian.
Apabila Anda tidak bersedia menjadi responden maka tidak ada ancaman bagi Anda maupun
keluarga. Apabila Anda bersedia menjadi responden, maka saya mohon kesediannya untuk
menandatangani lembar persetujuan yang saya lampirkan dan menjawab pertanyaan yang saya
sertakan. Atas perhatian dan kesediannya menjadi responden saya ucapkan terima kasih.

Jember,……………………2017

Nida Unun Vida


NIM 142310101105
Lembar B. Lembar Consent

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Usia :
Alamat :
Menyatakan bersedia menjadi responden penelitian ini dalam keadaan sadar, jujur, dan tidak ada
paksaan dalam penelitian dari:
Nama : Nida Unun Vida
NIM : 142310101105
Judul : Hubungan Berat Badan dengan Citra Tubuh pada Remaja SMA N 2 Jember
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan berat badan dengan citra tubuh pada remaja
SMA N 2 Jember. Prosedur penelitian ini tidak menimbulkan dampak resiko apapun pada
subyek penelitian. Kerahasiaan akan dijamin sepenuhnya oleh peneliti. Saya telah menerima
penjelasan terkait hal tersebut di atas dan saya diberikan kesempatan untuk bertanya terkait hal-
hal yang belum dimengerti dan telah mendapatkan jawaban yang jelas dan tepat.

Dengan ini saya menyatakan secara sukarela untuk ikut sebagai subjek penelitian ini.

Jember,…………………2017

(……………………………..)
Lampiran C. Kuesioner IMT (Indeks Massa Tubuh)

Kode Responden : (diisi oleh peneliti)

Tanggal Pengisian :

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan *

Usia : ………………tahun

Berat Badan : …………….kg

Tinggi Badan : …………….cm

*(lingkari yang sesuai)


Lampiran D. Kuesioner Citra Tubuh

Petunjuk pengisian lembar kuesioner

Berikut ini terdapat 38 pertanyan. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan, lalu berilah

tanda silang (X) pada pernyataan yang paling sesuai dengan riri Anda, pada salah satu jawaban

yang tersedia, yaitu:

SS : Sangat setuju

S : Setuju

R : Ragu-ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Contoh:

No. Pernyataan SS S R TS STS

1. Saya menyukai bentuk tubuh saya saat ini X

Jika Anda ingin mengubah jawaban Anda, berilah tanda sejajar horizontal (=) pada jawaban yang

ingin Anda ubah, kemudian silanglah (X) jawaban yang menurut Anda tepat.

Contoh

No. Pernyataan SS S R TS STS

1. Saya menyukai bentuk tubuh saya saat ini X X

Bila sudah selesai, periksalah kembali jawaban Anda, jangan sampai ada nomor yang terlewati.
No. Pernyataan SS S R TS STS

1. Dengan ukuran tubuh saya saat ini, saya tetap

merasa memiliki fisik yang fit dan bugar

2. Saya memiliki wajah yang menarik

3. Saya tidak pernah mengeluh tentang penampilan

fisik saya

4. Saya selalu berusaha mencari pengobatan jika saya

mengalami sakit/kesehatan saya menurun

5. Saya sangat berhati-hati dalam memilih pakaian

yang sesuai dengan tubuh saya agar saya dapat

tampil lebih menarik

6. Saya akan menjadi khawatir jika berat badan saya

terus bertambah

7. Berat badan saya tidak berasa dalam kategori

normal

8. Saya mengikuti kegiatan fitness atau olahraga lain

secara rutin agar memiliki fisik yang fit dan bugar

9. Saya mengatur pola makan untuk menjaga

kesehatan saya

10. Saya merasa tetap sehat meskipun mempunyai

berat badan yang berlebihan

11. Tidak mudah bagi saya melakukan aktifitas

olahraga fisik
12. Saya tidak menyukai perut saya

13. Saya merasa tidak nyaman dengan bentuk tubuh

saya saat ini jika tampil didepan umum

14. Saya tidak pernah memperhatikan dan

memperdulikan gejala yang ditimbulkan ketika

saya mengalami sakit

15. Sebelum pergi keluar rumah, saya sangat jarang

mengecek kembali penampilan saya di depan

cermin

16. Saya tidak peduli dengan banyaknya makanan yang

saya makan

17. Berat badan saya sesuai dengan tinggi badan saya

18. Memiliki fisik yang bugar dan sehat bukanlah

menjadi hal yang penting dalam hidup saya

19. Mengkonsumsi makanan yang seimbang ataupun

diet bernutrisi jarang saya lakukan

20. Saya mempunyai daya tahan tubuh yang buruk

21. Kompetensi saya dalam olahraga fisik tidak perlu

diragukan

22. Tidak masalah bagi saya memili pantat/bokong

yang besar

23. Secara keseluruhan, saya puas dengan penampilan

fisik saya
24. Saya sangat waspada terhadap perubahan kecil

pada kesehatan fisik saya

25. Saya selalu berusaha untuk memperbaiki

penampilan saya

26. Saya selalu memperhatikan kadaar lemak pada

makanan sebelum memakannya

27. Saya merasa ukuran tubuh saya tidak proporsional

28. Penting bagi saya berpartisipasi/mengikuti kegiatan

olahraga

29. Saya selalu berusaha mengembangkan gaya hidup

sehat dalam keseharian saya

30. Saya merasa koordinasi tubuh saya kurang baik

31. Kemampuan saya dalam hal olahraga fisik

sangatlah buruk

32. Saya tidak puas dengan bentuk lengan dan kaki

saya saat ini

33. Saya tidak percaya jika orang lain mengatakan

penampilan saya menarik

34. Jika saya pusing ataupun lemas, saya cenderung

membiarkannya karena saya piker itu adalah hal

yang biasa

35. Menurut saya, tidak perlu ada waktu khusus untuk

perawatan tubuh
36. Saya tidak dapat mengontrol diri saya untuk

mengkonsumsi makanan-makanan berkalori tinggi

yang dapat membuat berat badan saya bertambah

lagi, seperti cokelat, mie, ice cream, dll

37. Ukuran tubuh saya sudah cukup seimbang

38. Saya tidak memiliki waktu khusus untuk

melakukan kegiatan olahraga agar kebugaran tubuh

saya tetap terpelihara

Anda mungkin juga menyukai