Muslimah Daily
“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah“
BAHASA ARAB (19)
CORETAN MEGA (9)
EBOOK (1)
EDUCATION (11)
FIGH LUGHOH (4)
KEBAHASAAN (11)
LINGUISTIK (4)
METODOLOGI (5)
NAHWU (1)
PUISI (4)
SEMANTIK (4)
TAZKIYATUN NUFUS (16)
Rabu, 01 Januari 2014
Tujuan penugasan ,sebenarnya tidak memilki tujuan karena orang yang menulis melakukan nya
karena tugas yang diberikan kepadanya
1) Tujuan altruistik, penulis bertujuan untuk menyenangkan pembaca, menghindarkan kedudukan
pembaca, ingin menolong pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalaranya, ingin
membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu
2) Tujuan persuasif bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan
3) Tujuan informasional penulis bertujuan memberi informasi atau keterangan kepada para
pembaca
4) Tujuan pernyataan diri penulis bertujuan memperkenalkan atau menyatakan dirinya kepada
pembaca
5) Tujuan kreatif penulis bertujuan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma
artistik,nilai-nilai kesenian
6) Tujuan pemecahan masalah penulis bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi
2. Khat (Kaligrafi)
Khat[12] adalah kategori menulis yang tidak hanya menekankan rupa/postur huruf dalam
membentuk kata-kata dan kalimat, tetapi juga menyentuh aspek-aspek estetika. Maka tujuan
pembelajaran khat adalah agar para pelajar terampil menulis huruf-huruf dan kalimat arab
dengan benar dan indah.
3. Insya (Mengarang)
Mengarang (al-insya’)[13] adalah kategori menulis yang berorientasi kepada
pengekspresian pokok pikiran berupa ide, pesan, perasaan dan sebagainya ke dalam bahasa
tulisan, bukan visualisasi bentuk atau rupa hurup, kata, atau kalimat saja. Maka wawasan dan
pengalaman pengarang sudah mulai dilibatkan.
Menulis karangan tidak hanya mendeskripsikan kata-kata atau kalimat ke dalam tulisan
secara struktural, melainkan juga bagaimana ide atau pikiran penulis tercurah secara sistematis
untuk meyakinkan pembaca. Menurut tarigan (1994/ IV: 21) menulis adalah menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh
seseorang. Yang perlu dicatat adlah menulis menulis merupakan representasi bagian dari
kesatuan ekspresi-ekspresi bahasa. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-
makna, tetapi tidak emnggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Ini merupakan perbedaan antara
menulis dengan melukis, dan antara tulisan dengan lukisan, maka menggambar huruf-huruf
bukan menulis.
Pada prinsifnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung.
Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar untuk berpikir dan
dalam tingkatan yang lebih tinggi dan dapat mendorong mereka untuk berpikir secara kritis dan
sistematis, memperedalam daya tanggap/ persepsi, meningkatkan kemampuan memecahkan
masalah yang dihadapi, dan sebagainya. Tulisan juga dapat membantu menjelaskan pikiran-
pikiran yang hendak dikemukakan . tidak jarang kita menemui apa yang sebenarnya kita pikirkan
dan rasakan mengenai orang, gagasan, masalah dan kejadian hanya dalam proses menulis yang
aktual.
Menulis karangan boleh dikatakan sebagai keterampilan yang paling sukar dibandingkan
dengan keterampilan-keterampilan berbahasa lainnya. Apabila seorang pelajar menggunakan
bahasa kedua atau asing secara lisan (syafawi), maka seorang penitir asli dapat mengerti dan
menerima lafal yang kurang sempurna atau ungkapan-ungkapan yang kurang sesuai atau bahkan
tidak sesuai dengan kaidah gramatikal. Akan tetapi, apabila pelajar itu menggunakan bahasa
kedua/asing secara tulis (kitabi), maka penutur asli yang membacanya kan lebih keras dalam
menilai tulisan yang banyak kesalahan ejaan atu tata bahasanya . meskipun maknanya yang
disampaikan itu cukup jelas dan tulisannnya cukup rapi, tetapi suatu karangan tertulis dituntut
harus baik dan sedapat mungkin tanpa kesalahan karena dianggap mencerminkan tingkat
kepebdidikan penulis karangan yang bersangkutan.
a. Teknik Pembelajaran Mengarang
Mengarang (al-insya’) dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu mengarang terpimpin (al-
insya’ al-muwajjah) dan mengarang bebas (al- insya’ hurr).
a) Mengarang terpimpin (al-insya al-muwajjah)[14]
Mengarang terpimpin adalah membuat kalimat atau paragraf sederhana dengan bimbingan
tertentu berupa pengarahan, contoh: kalimat yang tidak lengkap, dan sebagainya. Mengarang
terpimpin bisa juga disebut mengarang terbatas (al-insya al-muqayyad), sebab karangan pelajar
dibatasi oleh ukuran-ukuran yang diberikan oleh pemberi soal, maka dalam prakteknya tidak
menuntut pelajar untuk mengembangkan pikirannya secara bebas.
Ada berapa tekhnik latihan pengembangan mengarang terpimpin yang dikenal dalam
pengajaran Bahasa Arab, antara lain: mengganti/merubah (al-tabdil), misalnya mengganti salah
satu unsur dalam kalimat, merubah kalimat aktif menjadi pasif atau sebaliknya, positif menjadi
negatif atau sebaliknya, berita menjadi tanya atau sebaliknya , kalimat yang ber-fi’il mudhari
menjadi ber-fi’il madhi atau sebaliknya, dan sebagainya; mengisi bagian kosong (imla al-firagh),
menyusun kata-kata yang tersedia menjadi kalimat lengkap (al-tartib), membuat kalimat lengkap
tertentu berdasarkan perintah (takwin al-jurnal), menjawab pertanyaan tentang bacaan (al-
ijabah), dan sebagainya.
b) Mengarang Bebas (al-insya al-hurr)[15]
Mengarang bebas adalah membuat kalimat atau paragraf tanpa pengarahan, contoh : kalimat
yang tidak lengkap, dan sebagainya. Para pelajar dalam hal ini diberi kebebasan untuk
mengekspresikan pikirannya tentang suatu hal tertentu. Mengarang bentuk ini lebih tinggi
tingkatannya dibandingkan mengarang terpimpin, sebab merupakan kelanjutan dari serangkaian
kegiatan mengarangterpimpin. Akan tetapi kemampuan mengarang bebas dalam prakteknya
dipisahkan dari kemampuan mengarang terpimpin, sebab memiliki cara, prosedur, dan tahapan
tersendiri jika dikembangkan lebih dalam lagi.
Ada beberapa teknik latihan yang harus dilalui untuk sampai pada keterampilan mengarang
bebas, antara lain yaitu :
a) Meringkas bacaan terpilih (al-talkhish) yaitu menuliskan kembali intisari bacaan dengan bahasa
arab yang dimiliki pelajar.
b) Menceritakan gambar yang dilihat (al-qishshah) atau narasi yaitu menceritakan isi gambar yang
dilihat berupa pekerjaan sehari-hari sejak bangun tidur sampai saat hendak tidur.
c) Menjelaskan aktifitas tertentu (al-idhah) atau eksposisi yaitu menerangkan pekerjaan yang bisa
dilakukan oleh pelajar dalam situasi-situasi tertentu, misalnya : berangkat ke sekolah
menggunakan sepeda motor, pulang kampung naik kendaraan umum, dll.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pembelajaran mengarang bebas, adalah
sebagai berikut:
a) Topik yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan tingkat kebahasaan pelajar dan ruang lingkup
kehidupannya.
b) Sebelum dilakukan kegiatan mengarang hendaknya ditentukan apa tujuan tulisan ini, dan kepada
siapa ditujukan.
c) Untuk mempermudah uraian dalam karangan, sebaiknya ditentukan outline karangan.
d) Mewujudkan karangan diatas kertas, sebaiknya melalui langkah-langkah berikut : mula-mula
konsep kasar, konsep ini kemudian di edit/diperbaiki barangkali ada hal-halyang salah, setelah
itu ditulis rapi pada kertas karangan.
b. Perbaikan menulis
Proses perbaikan/remedial dipandang sebagai cara penting untuk membantu siswa belajar
bahasa baru. Jadi dari sistem remedial ini kesalahan siswa dapat diketahui dan diperbaiki. Sistem
remedial ini bertujuan agar siswa memperhatikan kesalahan ketika berbicara atau menulis.
Guru dapat mengarahkan kepada siswa tentang penggunaan bahasa yang baik dan benar.
Untuk itu, ada beberapa hal yang dibutuhkan dalam keterampilan menulis yakni:
a) Memberikan pelatihan menulis, disini siswa di tuntut untuk mengidentifikasi kesalahan dan
bertanggung jawab memperbaikinya, sehingga dilakukan latihan yang efektif untuk menerapkan
apa yang telah mereka pelajari dalam penggunaan bahasa supaya diterapkan dengan benar.
b) Siswa mengoreksi/mengetahui kesalahanya sendiri dibimbing oleh pelatihnya.
c) Guru Membuat serangkaian proses pendidikan yang efektif bukan hanya formal, misalnya
sebagai berikut:
setiap siswa membaca tulisan kemudian dikoreksi dan dimintauntuk menulis ulang.
jika siswa tidak dapat menyimpulkan kesalahan-kesalahan maka siswa memperhatikan sedikit
bimbingan dari guru.
Ketika guru menemukan tulisan-tulisan yang kurang baik, gurumengembalikan tulisan kepada
siswa dan meminta siswa untuk segera menulis.
penggunaan media papan tulis, guru menyuruh siswa maju ke depan. Ini berguna dalam
memotivasi siswa untuk bisa dan memperbaiki kesalahannya. Dalam arti bahwa siswa
mengoreksi kesalahan, pada saat yang sama rekan-rekannya juga ikut mengoreksi dan menulis
kalimat yang benar di sisi lain.
guru dapatmenggarisi penulisan-penulisan yang salah.
dalam penulisan dapat menggunakan simbol, seperti:
م= امالء ق= قواعد
ت= ترقيم خ= خط
الخ...ف= فكرة أ= أسلوب
menyuruh siswa mengisi tulisan. Untuk mengoreksinya guru menyuruh siswa untuk menukar
jawabanya untuk dikoreksi oleh siswa lain.
siswa mengoreksi tulisan dari apa yang diucapkan guru. pilihan kata, struktur, rasa makna, ragam
komposisi, ejaandan penyusunan.
siswa menulis sangat hati-hati dan tidak membuat kesalahan dalam ejaan dan tanda baca.
Guru menyuruh siswa pertama menulis.Jika penulisan belum benar, makaguru menyuruh siswa
yang lainya untuk mengoreksi dan membenarkan kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam
penulisan siswa yang pertama.