Anda di halaman 1dari 20

‫مهارة القراءة‬

Oleh
AINUR ROFIQ SOFA, M.Pd.
PENDAHULUAN
Maharah qira'ah merupakan aspek
keterampilan yang ingin
dicapai dalam pembelajaran Bahasa
Arab selain maharah istima'
(keterampilan
menyimak), maharah kalam (kemahiran
berbicara) dan maharah kitabah
(keterampilan menulis).
Pembelajaran maharah qira'ah diajarkan
setelah pembelajaran maharah istima'
dan maharah kalam.
Rumusan Masalah

1. Apa pengertian
pembelajaran Qiro’ah (membaca)?
2. Apa tujuan
pembelajaran Qiro’ah (membaca)?
3. Apa saja metode
pembelajaran Qiro’ah (membaca)?
4. Bagaimana strategi
pembelajaran Qiro’ah (membaca)?
Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian


pembelajaran Qiro’ah (membaca).
2. Untuk mengetahui tujuan
pembelajaran Qiro’ah (membaca).
3. Untuk mengetahui apa saja metode
pembelajaran Qiro’ah (membaca).
4. Untuk mengetahui strategi
pembelajaran Qiro’ah (membaca).
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Qiro’ah
Keterampilan membaca (Maharoh  Qiroah) yaitu
menyajikan materi pelajaran dengan cara lebih dulu
mengutamakan membaca, yakni guru mula-mula
membacakan topik-topik bacaaan, kemudian diikuti oleh
para siswa. Keterampilan ini menitikberatkan pada latihan-
latihan lisan atau penuturan dengan mulut, melatih mulut
untuk bisa lancar berbicara, keserasian dan spontanitas.

Target pembelajaran keterampilan membaca (Maharah al-


Qira’ah) ini mampu membaca teks arab dengan fasih,
mampu menerjemahkan dan mampu memahaminya
dengan baik dan lancar.
Tujuan Pembelajaran Qira’ah
Berikut ini ada dua tujuan keterampilan membaca, yaitu tujuan umum
dan khusus. Tujuan umum dari pembelajaran keterampilan membaca
(maharah qira’ah), yaitu:
1.      Mengenali naskah tulisan suatu bahasa.
2.      Memaknai dan menggunakan kosakata asing.
3.      Memahami informasi yang dinyatakan secara eksplisit dan
implisit.
4.      Memahamai makna konseptual.
5.      Memahami nilai komunikatif dari satu kalimat.
6.      Memahami hubungan  dalam kalimat, antar kalimat, antar
paragraf.
7.      Menginterpretasi bacaan.
8.      Mengidentifikasi wacana penting dalam wacana.
9.      Membedakan antara gagasan utama dan gagasan penunjang.
10.  Menentukan hal-hal penting untuk dijadikan rangkuman.
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari pembelajaran keterampilan membaca ini dibagi menjadi
tiga tingkatan berbahasa, yaitu:

1.         Tingkat pemula
a.)       Mengenali lambing-lambang (symbol huruf)
b)       Mengenali kata dan kalimat.
c)       Menenmukan ide pokok dan kata kunci.
d)      Menceritakan kembali isi bacaan pendek.

2.             Tingkat menengah


a)      Menemukan ide pokok dan ide penunjang
b)      Menceritakan kembali berbagai jenis isi bacaan

3.             Tingkat lanjut


a)       Menemukan ide pokok dan ide penunjang
b)       Menafsirkan isi bacaan
c)       Membua inti sari bacaan
d)      Menceritakan kembali berbagai jenis bacaan.
Metode Qira’ah
Membaca Nyaring adalah siswa membaca teks secara nyaring di dalam kelas.
Membaca jenis ini bertujuan melihat kemampuan membaca siswa, melihat
intonasi dan ritme mambaca siswa, melihat kemampuan membaca tanda baca
siswa, melihat kemampuansiswa dalam memahami bahan bacaan, memuaskan
keinginan siswa untuk memperdengarkan bacaannya, membiasakan siswa
berbicara dihadapan orang, melatih siswa membaca sebagai salah satu profesi
manusia.
Metode Qiraah ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.      Pengajar langsung membacakan materi pelajaran, siswa memperhatikan
bacaan-bacaan tersebut.
2.      Pengajar membacakana sekali lagi, kemudian diikuti siswa bersama-sama.
3.      Pengajar menunjuk salah satu siswa untuk membacanya secara bergiliran.
4.      Pengajar mencatat kata-kata yang sulit di papan tulis, kemudian pengajar
mencarikan padanan kata atau lawan kata agar siswa mampu menebak
artinya, sebelum pengajar menjelaskan arti sebenarnya jika diperlukan.
Strategi Pembelajaran Qira’ah
Sebelum kita membicarakan strategi
pembelajaran qiro’ah, disini akan
dikemukakan terlebih dahulu tujuan dan
macam qoro’ah. Qiro’ah dilihat dari
kegiatannya dibedakan menjadi 2 (dua)
macam, yaitu:
1.      qiro’ah jahriyah (membaca keras)
2.      qiro’ah shamitah (membaca dalam hati)
Pertama: Qiro’ah Jahriyah (membaca
keras)
Qiro’ah jahriyah sangat penting pada
pemeblajaran tingkat pertama,
karena qiro’ah ini memberi kesempatan besar
untuk melatih mengucapkan dengan benar,
dengan mencocokkan antara membunyikan
suara dengan rumus tulisannya.
Kedua: Qiro’ah Shamitah 
( membaca dalam hati)
Qiro’ah shamitah dilakukan oleh mata dan
pikiran. Pada waktu mata melihat tulisan,
pikiran berusaha memahami arti serta
pesannya. Qiro’ah shamitah merupakan
keterampilan bahasa yang sangat penting
yang seharusnya diperoleh oleh pembelajar
bahasa. Karena dengan keterampilan ini
siswa dengan mudah dapat menambah
pengetahuan serta mengembangkan
kemampuannya dalam memahami teks.
Strategi Pembelajaran
Adapun strategi pembelajaran keterampilan qiraah dibagi menjadi tiga tingkatan,
yaitu strategi pada tingkat pemula, menengah dan lanjut, yaitu:
1.      Tingkat pemula (Mubtadi’)
Pada tingkat pemula ini biasanya menggunakan strategi denan empty outline, yaitu
strategi yang digunakan untuk melatih kemampuan siswa dalam menuangkan isi
dari yang dibaca kedalam bentuk label. Misalnya siswa mampu membedakan
anatara isim dan fi’il
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a)      Memilih bacaan sesuai dengan topik pembahasan yang  telah ditentukan.
b)      Menyiapkan format tabel yang akan ditugaskan pada siswa.
c)      Membagikan bacaan pada masing-masing siswa kemudian menyuruh mereka
untuk membaca secara seksama.
d)     Meminta pada siswa untuk mengisi tabel yang telah dipersiapkan.
e)      Menyuruh siswa untuk bergabung dengan siswa sebelahnya kemudian
mendiskusikan hasil kerja mereka.
f)       Menyuruh siswa utnuk presentasi kedepan dari hasil diskusi tersebut.
g)      Memberikan klarifikasi terhadap hasil kerja siswa agar tidak terjadi
kesalahan.
Strategi Pembelajaran
2.      Tingkat menengah (Mutawassit)
Pada tingkat ini biasanya menggunakan strategi index card match, yaitu
strategi yang digunakan untuk mengajarkan kata-kata  atau kalimat dengan
pasangannya. Misalnya, kata dengan artinya (Qalamun=pena) atau soal
dengan jawabannya atau sebagainya. Langkah-langkah strategi ini adalah:
a)      Menyiapkan kartu berpasangan (soal dan jawabannya) lalu diacak.
b)      Membagikan kartu tersebut dan meminta siswa untuk memahami
artinya.
c)      Meminta siswa untuk mencari pasangannya masing-masing tanpa
bersuara.
d)     Meminta siswa untuk berkelompok dengan pasangannya masing-
masing.
e)      Menyuruh masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasilnya
didepan kelas.
f)       Memeberi kesempatan pada kelompok lain untuk memberikan
komentar atau pertanyaan.
g)      Memberikan klarifikasi terhadap hasil kerja kelompok tersebut.
3.      Tingkat lanjut
Pada tingkat lanjut ini biasanya menggunakan strategi  analysis, yaitu strategi
yang digunakan untuk melatih siswa dalam memahami isi bacaan dengan cara
menemukan ide pokok/utama dan ide-ide pendukungnya.
Langkah-langkah strategi adalah:
a)      Membagikan teks atau bacaan pada masing-masing siswa.
b)      Menyuruh siswa untuk membaca teks tersebut dengan seksama.
c)      Menyuruh pada masing-masing siswa untuk menentukan atau
menuliskan ide pokok dan pendukungnya secara individu.
d)     Menyuruh siswa untuk berkelompok dan mendiskusikan hasil masing –
masing.
e)      Menyuruh beberapa siswa untuk mempresentasikan dari hasil tersebut
didepan kelas untuk mewakili kelompoknya.
f)       Memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk memberikan
komentar atau pertanyaan.
g)      Memberikan klarifikasi terhadap hasil kerja siswa agar pemeahaman
siswa semakin membaik.
Teknik Pengajaran kemahiran Memba
ca (Qiro`ah)

Kemahiran membaca mengandung dua aspek
 atau pengertian. Pertama, mengubah
lambing
tulis menjadi bunyi. Kedua, menganggap arti 
dari seluruh situasi yang
dilambangkan dengan lambang-
lambang tulis dan bunyi tersebut.
PENUTUP
Membaca ialah menangkap pikiran dan perasaan orang lain
dengan perantaraan tulisan (gambar dari bahasa yang dilisankan).
Tujuannya ialah menangkap bahasa yang tertulis dengan tepat
dan teratur. Seseorang dapat mengenal suatu objek, ide prosedur
konsep, definisi, nama, peristiwa, rumus, teori, atau kesimpulan.
Bahkan lebih dari itu, melalui aktivitas membaca seseorang dapat
mencapai kemampuan kognitif yang lebih tinggi, seperti
menjelaskan, menganalisis, hingga mengevaluasi suatu objek
atau kejadian tertentu.
Adapun model pembelajaran Qiro’ah ada dua yaitu : Membaca
nyaring ( Al-Qiro’ah Al-Jahriyyah) yaitu siswa membaca teks
secara nyaring di dalam kelas dan membaca diam (Al-Qira’ah Al-
Shamitah) yaitu membaca dengan tidak melafalkan symbol-
simbol tertulis berupa kata-kata atau kalimat yang dibaca,
melainkan dengan mengandalkan kecermatan eksplorasi visual.
TUGAS
MEMBUAT
 Jurnal secara umum terdiri dari :

1. Judul

2. identitas penulis

3. Abstrak

4. Pendahuluan

5. tinjauan teoritis

6. metode penelitian

7. hasil penelitian

8. kesimpulan dan saran

9. daftar Pustaka.
‫البحث‬
‫مهارة القراءة هي القدرة اللغوية لدى الطالب فى الفهم ما ورد من الكتابة‬
‫بدقة وطالقة‪ .‬فمعلموا اللغة العربية يحتاجون إلى النظر في عدة أشياء قبل‬
‫تدريسهم القراءة إلنشاء مهارة القراءة جيدة وسهلة وفعالة‪ ،‬وهي‪ :‬أ‪.‬‬
‫الغرض من تعلم القراءة‪ ،‬ب‪ .‬االستراتيجيات التعليمية‪ ،‬ج‪ .‬الوسائل فى‬
‫تعلم القراءة‪ ،‬ود‪ .‬طريقة التعلم للقراءة‪ .‬أما القدرة التي يجب أن توضع في‬
‫المتعلم هي الجودة من الرموز المكتوبة‪ .‬هناك ثالثة عناصر يجب النظر‬
‫فيها وتطويرها في القراءة وهي الكلمات‪ ،‬والجمل‪ ،‬الفقرات‪ .‬هو ثالثة لها‬
‫دور هام في دعم معنى المادة‪ ،‬ومعرفة فهم الطالب لها‬
ABSTRACT
Kemahiran (keterampilan) membaca adalah suatu kemampuan
berbahasa yang dimiliki seseorang dalam melihat dan memahami
makna yang terkandung dalam sebuah tulisan dengan terampil,
tepat, dan fasih. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seorang
guru bahasa Arab dalam pembelajaran qira’ah untuk
menciptakan maharah al-qirā`ah dengan baik, mudah dan tepat
sasaran, adalah: a. Tujuan pembelajaran qirā`ah, b. Strategi
pembelajaran qirā`ah, c. Media pembelajaran qirā`ah, dan d.
Metode pembelajaran qira’ah. Kemampuan yang harus
dikembangkan dalam diri pelajar adalah kemahiran mengenai
simbol-simbol tertulis. Ada tiga unsur yang harus diperhatikan
dan dikembangkan dalam pelajaran qira`ah yaitu kata, kalimat,
paragrap. Ketiganya berperan sangat penting dalam mendukung
makna suatu bahan bacan, dan untuk mengetahui pemahaman
murid tentang sesuatu bacaan.
CONTOH
‫وربوينت لطالب الصف‬
" ‫ترقية مهارة القراءة باستخدام الوسيلة " ب‬
‫العاشر بمدرسة الثانوية األهلية بمعهد الرفاعي الثاني ماالنج‬
MENINGKATKAN KETERAMPILAN
MEMBACA DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA "POWERPOINT" UNTUK SISWA
KELAS X DI SMA MODERN AL-RIFAIE
2 MALANG

Anda mungkin juga menyukai