Anda di halaman 1dari 4

ELECTRONIC CONTROL TRANSMISSION

Oleh :

M Helmy Faiz

XII TKR 2

SMK NEGERI 1 SINGOSARI


Jalan Raya Mondoroko No. 3 Singosari Telp. (0341) 458138 Fax. 458139

Website : http://www.smkn1-sgs.sch.id Email : smkn1_sgs@yahoo.com


I. Pengertian Electronic Control Transmssion (ECT)
ECT adalah transmisi otomatis yang memanfaatkan teknologi elektronik untuk mengontrol kerja dari transmisi,
sehingga pada ECT terdapat komponen elektronik seperti sensor, ECU dan beberapa actuator. Secara prinsip bentuk
dasar transmisi kontrol elektronik sama dengan transmisi otomatis biasa, perbedaannya hanya ada atau tidaknya speed
sensor. Transmisi otomatis biasa menggunakan governor valve sementara ECT menggunakan speed sensor.

II. Perbandingan transmisi otomatis biasa dengan transmisi otomatis


yang dikontrol secara elektronik adalah :
A. Transmisi Otomatis Biasa (dikontrol sepenuhnya secara hidrolik)

Transmisi otomatis biasa bekerja secara mekanik merubah kecepatan kendaraan menjadi tekanan governor dan
pembukaan throttle menjadi throttle pressure.

Kedua tekanan ini digunakan untuk mengontrol bekerjanya clutch dan brake di dalam unit planetary gear
sehingga bisa terjadi upshift dan downshift pada transmisi.

Prinsip kerja :

Gambar 2. Prinsip kerja transmisi otomatis kontrol hidrolik


B. Transmisi Otomatis Kontrol Elektronik

Transmisi otomatis kontrol elektronik bekerja berdasarkan masukan dari speed sensor (sebagai sinyal kecepatan
kendaraan) dan Throttle Position Sensor (sebagai sinyal beban mesin) untuk menentukan pembukaan solenoid valve oleh
ECU sehingga akan terjadi perpindahan gigi.

Gambar 3. Prinsip kerja transmisi otomatis kontrol elektronik


III. Keuntungan Electronic Control Transmssion (ECT)
a. Memiliki pilihan pola pengendaraan (Driving Patern).

Pada transmisi otomatis biasa, pola pengendaraan (saat up-shift dan down shift, saat lock-up clutch menempel
dan melepas) sudah ditentukan dan tidak dapat diubah lagi. Sedang di dalam ECT, ECU menyimpan dua pola (mode
Normal dan mode Power) yang dapat dipilih sesuai dengan kondisi penngendaraan. (Model tertentu)

b. Mengurangi kejutan saat pemindahan gigi

ECU mengontrol perpindahan gigi up-shift dan down-shift bekerja sesuai dengan kondisi pengendaraan dan ini
akan mengurangi kejutan pada saat pengendaraan.

c. Menghemat bahan bakar

Disebabkan ECU secara optimal mengontrol perpindahan gigi up-shift dan down-shift sesuai dengan
pengendaraan, maka lock-up clutch masih dapat bekerja pada kecepatan rendah sehingga akan menghemat bahan bakar

d. Mempunyai fungsi diagnosa sendiri dan memori

Di dalam ECU terdapat system diagnosa sendiri (Self Diagnostic System). Sistem ini menjaga memorinya atas
kerusakan yang terjadi di dalam system elektronik dan bermanfaat untuk teknisi dalam mencari gangguan.

e. Mempunyai fungsi Fail-Self

Di dalam ECU terdapat system (Fail safe) back-up untuk memungkinkan kendaraan tetap bisa dijalankan
walaupun ada kelainan pada system elektroniknya . Biasanya ECU akan memakai program darurat untuk mengontrol
transmisi sampai kendaraan bisa diperbaiki di bengkel.

Anda mungkin juga menyukai