Anda di halaman 1dari 4

SENAM KEGEL SEBAGAI TERAPI NON-FARMAKOLOGY PADA INKONTINENSIA

URINE

galischa | 19.46 |
I. INKONTINENSIA URINE
a. Pengertian

Inkontinensia didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak mampu untuk
menahan atau bahkan merasakan adanya sensasi untuk berkemih. Hal tersebut sering kali
terjadi akibat berkurangnya kekuatan dan regangan otot dasar panggul yang kemudian
mengakibatkan penurunan kemampuan otot tersebut dalam menyokong spinchter pada urethra
dan rectum, vagina dan bladder. Akibatnya ketika bladder dalam keadaan penuh, kemampuan
spinchter untuk menutup dan menahan reflek miksi menjadi berkurang sehingga menyebabkan
terjadinya pengeluaran urine secara tiba-tiba dan tidak terkontrol.

Inkontinensia Urine dibagi menjadi berbagai jenis sesuai dengan manifestasi dan faktor
penyebabnya. Jenis-jenis inkontinensia urine tersebut diantaranya adalah :
1.Inkontinensia Fungsional

Ketidakmampuan seseorang untuk menahan miksi dan mencapai toilet tepat waktu ketika
merasakan adanya sensasi berkemih. Namun pada jenis inkontinensia ini bladder (kandung
kemih) dan control spincter uretra dalam keadaan normal.
2.Inkontinensia Over Flow

Adalah inkontinensia yang terjadi akibat kehilangan urine akibat adanya over distensi dan
obstruksi yang terjadi pada bladder.

3. Inkontinensia Reflex

Adalah kehilangan urine secara tidak disadari pada interval yang dapat diprediksi (regular) ketika
jumlah urine pada bladder mencapai sebuah volume tertentu. Biasanya berhubungan dengan
adanya kerusakan syaraf spinal.

4.Inkontinensia Stress
Yakni pengeluaran urine secara tiba-tiba akibat aktifitas yang dapat meningkatkan tekanan intra
abdomen. Contoh : mengejan, batuk, tertawa dsb. Biasanya berhubungan dengan adanya
kelemahan otot pelvis dan kerusakan spincter.

5.Inkontinensia Total

Kehilangan urine secara kontinyu, tidak dapat diprediksi. Alirannya konstan dan tidak disadari
karena adanya kerusakan secara menyeluruh.

6. Inkontinensia Urge

Adalah inkontinensia yang ditandai dengan keluarnya urin secara segera setelah adanya sensasi
yang kuat yang sifatnya urgensi untuk dihindari.biasanya terjadi pada lansia, dan berhubungan
dengan kerusakan CNS (Central Nervous System) (Smeltzer, Suzanne C.,2001).
II. SENAM KEGEL

a. Pengertian

Senam Kegel atau disebut juga dengan Kegel exercise merupakan sebuah latihan yang
dilakukan dengan mengkontraksikan dan merelaksasikan otot dasar
panggul Puboccoccygeus (PC) atau Pelvic floor muscle. Latihan ini pertama kali dicetuskan oleh
Arnold H.Kegel pada tahun 1948. Semenjak itu Latihan otot dasar panggul ini banyak
dipraktekan salah satunya adalah sebagai terapi non-farmakologi dan non-pembedahan pada
kasus inkontinensia urine (Yoon, Hae S et al.,2002)

b. Manfaat
Ada berbagai manfaat yang dapat kita peroleh dengan melakukan aktifitas senam Kegel secara
teratur, secara umum manfaat tersebut diantaranya adalah :
1. Meningkatkan kekuatan otot dasar panggul untuk berkontraksi
2. Meningkatkan ketegangan dan kemampuan regangan pada otot dasar panggul
3. Membantu mencegah terjadinya atropi
4. Menjaga lapisan endopelvic dan keutuhan saraf (pada otot dasar pangggul)

(Cammu, H et al.,2000).
c. Praktek senam Kegel
Menurut Arnold H.Kegel (1948) Terapi fisiologi terhadap otot genital ini terbagi menjadi dua
fase atau langkah, yaitu:1. Spesific muscle education, merupakan langkah pertama dan yang
paling penting pada edukasi untuk terapi otot.Sebaga tenaga kesehatan yang pertama kali kita
lakukan adalah dengan ,member pengertian kepada dan meningkat kesadaran pasien terkait
dengan pentingnya fungsi pubococcygeal yang berperan sebagai poros semua penyokong dan
struktur sphincter pada pelvis.2. Latihan tahanan dan perpanjangan kedalam pada
pubococcygeal, senam kegel sangat mudah dilakukan di mana saja dan bahkan tanpa seorang
pun tahu. Untuk mempraktekan senam tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
: 1.Langkah pertama, posisi duduk, berdiri atau berbaring, cobalah untuk mengkontraksikan otot
panggul dengan cara yang sama ketika kita menahan kencing, 2. Kita harus dapat merasakan otot
panggul Anda meremas uretra dan anus (Apabila otot perut atau bokong juga mengeras berarti
kita tidak berlatih dengan otot yang benar), 3.Ketika kita sudah menemukan cara yang tepat
untuk mengkontraksikan otot panggul maka lakukan kontraksi selama 10 detik, kemudian
istirahat selama 10 detik, 4.Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai 10-15 kali per sesi. Untuk
mendapatkan hasil yang efektif sebaiknya latihan ini dilakukan minimal tiga kali sehari. Dimana
latihan kegel hanya efektif bila dilakukan secara teratur dan baru terlihat hasilnya 8-12 minggu
setelah latihan. Tetapi ada juga sumber yang menyebutkan bahwa sebaiknya program latihan otot
dasar panggul dilakukan minimal mencapai 8 kali kontraksi dan dilakukan tiga kali setiap
hatinya.
III. MANFAAT SENAM KEGEL PADA INKONTINENSIA URINE
Otot dasar panggul terdiri dari tiga lembaran otot yang masing-masing menempel pada
Bladder (Kandung kemih), vagina dan rectum (Bent, Alfred E., 2008). Bagian akhir dari urethra
disokong secara adekuat oleh endopelvic fascia dan kontraksi musculus levator ani bekerja
mengatur suplai saraf secara normal. Senam otot dasar panggul ini mampu menguatkan
muskulus levator ani, menjaga lapisan endopelvic dan keutuhan saraf yang dapat meningkatkan
kesadaran dari otot dasar panggul untuk menyesuaikan transmisi dari tekanan abdominal, serta
meningkatkan kemampuan otot tersebut dalam menyokong bladder,vagina,dan rectum yang
kemudian dapat meningkatkan kemampuan tahanan pada sphincter urethra sehingga mampu
meningkatkan periode kontinen terhadap urine.
Selain itu tujuan terapetik lainnya dari latihan Kegel ini adalah untuk mengajarkan “perineal
lock”atau bagaimana caranya mengunci perineum. Dimana kemampuan dari perineum untuk
mengunci spincternya,dan kemampuan otot levator ani untuk berkontraksi terus mengalami
penurunan seiring dengan bertambahnya usia dan proses degeneratif. Oleh karena itu senam
Kegel tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan, ketegangan serta
mencegah terjadinya atropi (Cammu, H et al.,2000).
Latihan otot dasar panggul (senam Kegel) ditemukan sebagai salah satu manajemen non
pembedahan yang terbukti efektif untuk mengatasi jenis inkontinensia stress dan Inkontinensia
Urge (Yoon, Hae S et al.,2002).Karena inkontinensia Stress itu sendiri bisa terjadi akibat adanya
kelemahan otot pelvis dan kelemahan sphincter sehingga tidak mampu untuk menahan reflek
berkemih ketika terjadi peningkatan tekanan intra abdomen. Sedangkan pada inkontinensia Urge
terjadi akibat adanya ketidak mampuan untuk menahan keluarnya urin ketika rangsangan untuk
berkemih tersebut datang secara tiba-tiba.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa Kegel excercises secara
signifikan dapat meningkatkan kekuatan dan ketegangan pada otot dasar panggul setelah 5
sampai 6 minggu dilakukan dengan jumlah latihan sebanyak 50-60 kali secara teratur, dimana
jumlah latihan kontraksi otot panggul sebanyak 24 sampai 160 kali setiap harinya sangat
disarankan (E.Bent, Alfred.,2008). Pada jenis Stress inkontinensia, pelatihan otot dasar panggul
sebaiknya dilakukan sedikitnya selama tiga bulan dan merupakan tata laksana lini pertama yang
aman dan efektif. Sedangkan pada Urge inkontinensia atau kombinasi pelatihan ini sebaiknya
dilakukan paling sedikit 6 bulan (Iman S, Budi.,2008).
Walaupun tingkat kesembuhan inkontinensia dengan intervensi Kegel exercise masih rendah,
yakni hanya 12,5% namun dari observasi yang telah dilakukan pada berbagai kasus
inkontinensia didapatkan bahwa senam Kegel dapat meningkatkan durasi waktu kontraksi dan
tegangan rata-rata otot pelvis (panggul), yang mengindikasikan bahwa terjadi perkembangan dan
penyesuaian yang baik pada otot dasar panggul dengan intervensi tersebut (Yoon, Hae S et
al.,2002). Alfred E.Bent (2008) mengungkapkan bahwa tingkat keefektivan senam kegel dalam
meningkatkan kekuatan otot panggul setelah 16,6 bulan latihan yakni mencapai 45% dimana
kombinasi antara senam Kegel dengan stimulasi elektrik juga dilaporkan dapat menurunkan
periode miksi dan nokturia.

Anda mungkin juga menyukai