Anda di halaman 1dari 159

PEMBAHASAN SOAL TRYOUT MASQUERADE CIMSA-UI

Disusun Oleh: DIVISI PENDIDIKAN FK TRISAKTI AUG 2015

1. Seorang laki-laki ditemukan di kamar yang terkunci dengan posisi tergantung. Alur jeratnya
berbentuk V, tanpa adanya tanda-tanda kekerasan. Kondisi kamar pun rapi. Jarak antara kaki
pasien dengan lantai setinggi 10 cm. Kondisi tersebut adalah: C. Bunuh diri

Keywords:
- Laki-laki ditemukan tergantung
- Alur jerat berbentuk V (meninggi ke arah simpul)
- Kondisi kamar rapi
- Jarak antara kaki ke lantai 10 cm (dekat)

2. Bayi usia 1 hari dirujuk ke puskesmas Anda dengan riwayat kuning sejak usia 6 jam. Pasien
tampak lemas, gerak kurang aktif, dan malas menyusu. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan Bilirubin total 18 mg/dL. Komplikasi apakah yang paling ditakuti dari kondisi pasien
saat ini? E. Kerusakan permanen sel otak

Page 1 of 159
Keywords:
- Bayi usia 1 ,kuning sejak usia 6 jam
- Lemas, gerak kurang aktif, dan malas menyusu
- Bilirubin total 18 mg/dL

Hiperbilirubinemia pada bayi ini merupakan icterus patologis


- Onset < 24 jam
- Bayi menunjukkan tanda sakit
- Peningkatan bil. Serum >5mg/dl/24 jam
- Membutuhkan fototerapi
- Ikterus > 2 minggu (pada bayi cukup bulan)

Komplikasi hiperbilirubinemia pada neonatus


- Kernikterus : bilirubin melewati blood-brain barrier, mewarnai dan membentuk jaringan parut
di basal ganglia, hippocampus, substantia nigra, dan brainstem nuclei. Kerusakan ireversibel,
anak dapat mengalami palsi serebral di kemudian hari
- Anemia : karena proses hemolitik, dapat diobati dengan transfusi, sifatnya reversible

Page 2 of 159
- Sirosis bilier : penyakit autoimun progresif yang merusak saluran empedu, lama-lama dapat
menyebabkan sirosis hepatis karena empedu tertumpuk di hepar

Sumber : Panduan terapi sinar pada neonates. American Academy of Pediatrics 2004.

3. Pasien berusia 42 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas. Pada pemeriksaan fisis
ditemukan Murphy sign (+). Makanan yang sebaiknya dihindari oleh pasien tersebut adalah: B.
Mentega

Keywords
- Nyeri perut kanan atas
- Murphy sign (+)

Diagnosis: Kolesistitis
Makanan yang sebaiknya dihindari oleh pasien tersebut? Mentega

Gallbladder diet foods:


- Fresh fruits and vegetables
- Whole grains (whole-wheat bread, brown rice, oats, bran cereal)
- Lean meat, poultry, and fish
- Low-fat dairy products

Sumber: http://www.webmd.com/digestive-disorders/features/gallbladder-diet-foods-for-
gallbadder-problems

4. Perempuan berusia 28 tahun mengalami kecelakaan sehingga terjadi perdarahan aktif. Saat
dilakukan pemeriksaan didapatkan kesadaran menurun, TD 60/palpasi, nadi 120 kali/menit, napas
32 kali/menit. Akral teraba dingin, berkeringat, dan pucat. Tatalaksana apa yang tepat untuk
pasien ini? E. Loading RL 20 cc/kgBB

Page 3 of 159
TATALAKSANA SHOK HIPOVOLEMIK
- KONTROL PERDARAHAN
- MAKSIMALKAN HANTARAN OKSIGEN
- RESUSITASI CAIRAN:
- 2 JALUR INTRAVENA (KRISTALOID) 1-2 LITER BOLUS AWAL ATAU 20 ML/KGBB
(LOADING DALAM
- 30-60 MENIT)
- ANAK USIA < 6 TAHUN DAPAT INTRAOSEUS
TAMBAHAN
- KRISTALOID RINGER ASETAT PILIHAN PADA PASIEN GANGGUAN HATI
- PERTIMBANGKAN TRANSFUSI PRC BILA HB < 7MG/DL ATAU PADA
KEHILANGAN DARAH > 25%

5. Seorang wanita mengeluh timbul papul yang gatal dari vulva sampai ke bokong. Ada riwayat
berhubungan dengan suaminya yang juga mengalami hal yang sama pada kemaluan. Tidak ada
sekret. Diagnosisnya adalah: D. Skabies
Skabies

Page 4 of 159
- Keywords: papul dan gatal dari vulva ke bokong, suami mengalami hal yg sama. Tidak
terdapat sekret dr kemalua
- Dx: Skabies
- Thx: Permetrin 5%, Gamexan (lebih dipilih untuk org dewasa)--> dpt membunuh semua
stadium

6. Laki-laki 22 tahun mengeluh pandangan kabur pada mata kanan sejak 1 hari SMRS sesaat setelah
terkena lemparan bola. Pada pemeriksaan terdapat gumpalan darah pada sebagian bilik mata.
Diagnosis pada pasien ialah: A. Hifema

Keywords:
- Pandangan kabur sejak 1 hari setelah terkena lemparan bola. PF: gumpalan darah pada
sebagian bilik mata.

Diagnosis kerja: Hifema

Trauma Mekanik Bola Mata


- Cedera langsung berupa ruda paksa yang mengenai jaringan mata.
- Beratnya kerusakan jaringan bergantung dari jenis trauma serta jaringan yang terkena
- Gejala : penurunan tajam penglihatan; tanda-tanda trauma pada bola mata
- Komplikasi :
o Endoftalmitis
o Uveitis
o Perdarahan vitreous
o Hifema
o Retinal detachment
o Glaukoma
o Oftalmia simpatetik
- Pemeriksaan Rutin :
o Visus : dgn kartu Snellen/chart projector + pinhole
o TIO : dgn tonometer aplanasi/schiotz/palpasi
o Slit lamp : utk melihat segmen anterior
o USG : utk melihat segmen posterior (jika memungkinkan)
o Ro orbita : jika curiga fraktur dinding orbita/benda asing
- Tatalaksana :
o Bergantung pada berat trauma, mulai dari hanya pemberian antibiotik sistemik dan
atau topikal, perban tekan, hingga operasi repair

Page 5 of 159
Hifema
- Darah dalam bilik mata depan, akibat trauma tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau
badan siliar.
- Tanda dan gejala: sakit, epifora, blefarospasme. Bila duduk, hifema terkumpul di bawah
BMD, dapat memenuhi seluruh BMD
- Tatalaksana:
o Tidur ditinggikan 30 derajat pada kepala, obat koagulasi, mata ditutup
o Pada anak: pertimbangkan obat penenang
o Asetazolamid: bila ada penyulit glaukoma
o Biasanya hilang sempurna, bila tidak--> rujuk
o Paresentesis, bila ada imbibisi kornea atau glaukoma sekunder

Sumber: Iyas S. IlmuPenyakit Mata 3rd ed. Fakultas Kedokteran Universitas indonesia, 2004 +
Panduan Tatalaksana Klinik RSCM Kirana, 2012

7. Seorang laki-laki usia 42 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan merasa diikuti oleh
beberapa laki-laki. Pasien juga mengeluh sering mendengan suara seseorang yang akan
melukainya. Selain itu, dia juga bicara pada dokter bahwa setiap malam penyiar TV menyiarkan
pesan khusus untuk dirinya tentang keadaan dunia. Apakah gejala gangguan jiwa yang dialami
oleh pasien? A. Idea of reference

Keywords:
- Laki-laki usia 42 tahun dengan keluhan merasa diikuti oleh beberapa laki-laki.
- Sering mendengar suara seseorang yang akan melukainya. Selain itu, dia juga bicara pada
dokter bahwa setiap malam penyiar TV menyiarkan pesan khusus untuk dirinya tentang
keadaan dunia.

Page 6 of 159
Idea of reference
- Gangguan isi pikir.
- Pasien selalu berprasangka bahwa orang lain sedang membicarakan dirinya dan kejadian-
kejadian yang alamiah pun memberi arti khusus/berhubungan dengan dirinya.
- Contoh: pasien merasa bahwa berita yang dibawakan oleh pembawa berita di televisi
berkaitan dengannya dan terselip pesan untuknya.

8. Seorang laki-laki datang dengan keluhan muntah darah. Pada pemeriksaan didapatkan sklera
ikterik, TB 160 cm, BB 43 kg. Indeks massa tubuh pasien menurut kriteria Asia Pasifik termasuk
dalam: E. Underweight

Keywords:
- Laki-laki datang dengan keluhan muntah darah.
- PF: sklera ikterik,
- TB 160 cm, BB 43 kg.

Indeks masa tubuh pasien menurut kriteria Asia Pasifik termasuk dalam...
- IMT = BB/(TB2)
- IMT pasien ini à 46/(1,62) = 16,8
- 16,8 àUnderweight

WHO WPR/IASO/IOTF dalam The Asia-Pacific Perspective: Redefining Obesity and its
Treatment, Klasifikasi IMT
- BB Kurang < 18,5
- BB Normal 18,5-22,9
- BB Lebih ≥ 23,0
- Dengan risiko 23,0-24,9
- Obes I 25,0-29,9
- Obes II > 30

9. Setelah memakan obat, seorang pasien mengeluh timbul merah-merah pada kulit dan napas terasa
sesak. Mekanisme yang terjadi pada pasien ini adalah: B. Aktivasi sel mast

Keywords: minum obat timbul merah pada kulit dan sesak


Dx: anafilaktik shock

Page 7 of 159
Thx: Adrenalin 1:1000 + kortikosteroid
Merupakan reaksi antigen/alergen dengan antibodi/IgE pd sel mast atau basofil à menyebabkan
pelepasan mediator aminvasoaktif + histamin (hipersensitivitas tipe I)
Jawaban salah:
- Tipe II : sitotoksis (NK sel) memerlukan penggabungan IgG atau IgM dengan antigen yg
melekat pada sel. Contoh : Pemfigoid
- Tipe III : kompleks imun terbentuk oleh agregasi antigen antibodi dan komplemen. Kompleks
ini sulit untuk dibersihkan oleh fagosit. Contoh : GNAPS
- Tipe IV : diperantarai sel atau tipe lambat (delayed-type). Reaksi ini terjadi karena aktivitas
perusakan jaringan oleh sel T dan makrofag. Waktu cukup lama dibutuhkan dalam reaksi ini
untuk aktivasi dan diferensiasi sel T

10. Seorang laki-laki datang dengan keluhan kejang. Pada saat kejang, keluar air mata dan mulut
berbusa. Riwayat digigit anjing sebelumnya. Terdapat vulnus ukuran 3x2x1 cm. Penanganan yang
tepat untuk pasien tersebut adalah: A. Vaksin anti rabies dan serum anti rabies

Keywords:
- Kejang disertai keluar air mata dan mulut berbusa
- Riwayat digigit anjing sebelumnya
- Terdapat vulnus ukuran 3x2x1 cm.

Page 8 of 159
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam

Rabies

Page 9 of 159
Types of contact are:
- category I – touching or feeding animals, licks on the skin
- category II - nibbling of uncovered skin, minor scratches or abrasions without bleeding, licks
on broken skin
- category III – single or multiple transdermal bites or scratches, contamination of mucous
membrane with saliva from licks; exposure to bat bites or scratches
- Sumber: http://www.who.int/rabies/human/postexp/en/

Treatment:
- Category I no treatment is required,
- Category II immediate vaccination
- Category III immediate vaccination and administration of rabies immune globulin are
recommended in addition to immediate washing and flushing of all bite wounds and
scratches.

Pada rabies asimptomatik, SAR dan VAR sebenarnya sudah tidak berguna:
- Terapi bersifat suportif (intensive cardiopulmonary supportive care)
- Case fatality rate tinggi

Pada soal ini, tidak ada option jawaban terapi suportif sehingga jawaban yang paling
memungkinkan adalah pemberian SAR dan VAR

11. Suatu daerah memiliki bayi usia 0-1 tahun 100 orang dan anak usia 1-5 tahun berjumlah 650
orang. Berapakah jumlah posyandu yang dibutuhkan daerah tersebut? B. 5

Page 10 of 159
12. Seorang wanita berusia 18 tahun dibawa ke IGD dengan penurunan kesadaran sejak 4 jam SMRS.
Menurut orangtuanya, pasien mengeluh sering BAK baik siang maupun malam sejak 1 tahun
yang lalu. Pada pemeriksaan fisis ditemukan kesadaran somnolen. Hasil pemeriksaan darah vena:
GDS 835 mg/dl, Ur 52 mg/dl, Cr 0,7 mg/dl. Hasil AGD: pH 7,16. Hasil pemeriksaan urin:
glukosa (-), reduksi (+++), keton (+++). Apa penatalaksanaan yang tepat untuk pasien ini? D.
Insulin

Keywords:
- Seorang wanita (18 tahun), penurunan kesadaran sering BAK baik siang-malam.
- Kesadaran: somnolen
- GDS = 835 ; Ur = 52 ; Cr = 0,7 ; AGD = pH 7,16 ;
- Urin = glukosa (-), reduksi (+++), keton (+++).
Diagnosis: KAD
Tatalaksana: Insulin

Ketoasidosis diabetik (KAD):


- kadar glukosa darah yang tinggi (300-600 mg/dL),
- tanda dan gejala asidosis dan plasma keton(+) kuat
- osmolaritas plasma meningkat (300-320 mOs/ mL) dan terjadi peningkatan anion gap

Status Hiperglikemi Hiperosmolar (SHH):


- peningkatan glukosa darah sangat tinggi (600-1200 mg/dL),
- tanda dan gejala asidosis (-)
- osmolaritas plasma sangat meningkat (330-380 mOs/mL)
- plasma keton (+/-), anion gap normal atau sedikit meningkat.
- sumber: Konsensus DM tipe-2 Indonesia 2011

Page 11 of 159
Sumber: Harrison 17th

13. Wanita 19 tahun mengeluh hidung tersumbat, kadang-kadang keluar cairan encer, tidak berwarna,
dan tidak berbau. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior tampak massa mengkilap di meatus nasi
mediA. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah: A. Polip nasi

Polip Nasi
– Keywords: Massa mengkilap di meatus nasi media
– Dx: Polip Nasi
– Keluhan: hidung tersumbat ringan s/d berat, rinore jernih s/d purulen, hiposmia/anosmia.
Bila disertai post nasal drip + rinore purulen --> artinya infeksi sekunder
– Tata laksana:
o Steroid oral: Prednison 30-60mg
o Steroid topikal
o Bila pasien anak dengan multiple benign nasal polyposis atau terdapat
rhinosinusitis berulang  Pembedahan: simple polypectomy, endoscopic sinus
surgery

Page 12 of 159
14. Seorang wanita datang dengan keluhan timbul sekumpulan lenting-lenting pada daerah wajah dan
mata yang nyeri. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah: E. Herpes zoster
oftalmika

– Keywords: lenting pada wajah dan mata yg nyeri


– Dx: Herpes Zooster Oftalmika
– Thx: suportif + anti nyeri
– Ramsay hunt syndrome : Herpes Zooster yg melibatkan oftalmik + telinga

15. Wanita 30 tahun G3P2A0 hamil 28 minggu datang untuk ANC. Hasil pemeriksaan fisis: TD
150/90 mmHg, edema ekstermitas (-). Hasil urinalisis: proteinuria (-). Apakah diagnosisnya? E.
Hipertensi gestational

Keywords: Wanita 30 tahun, G3P2A0 hamil 28 minggu, TD 150/90 mmHg, edema ekstermitas (-
), proteinuria (-)
– Preeklamsia -> hipertensi gestasional dgn tekanan darah setidaknya 140/90 mmHg, diiringi
proteinuria (+), pada usia kehamilan mulai 20 minggu dan hilang 12 minggu postpartum
– Eklamsia -> preeklamsia + gejala kejang / koma
– Hipertensi kronis -> hipertensi yg dialami sebelum usia kehamilan 20 minggu atau belum
menghilang setelah 12 minggu postpartum
– Hipertensi gestasional -> hipertensi dengan tekanan darah setidaknya 140/90 mmHg,
proteinuria (-)

16. Pasien G3P2A0 hamil 38 minggu datang dengan keluhan perut kenceng-kenceng. His sering, DJJ
144 kali/menit, pembukaan 10 cm. Presentasi kepala setinggi ischiadica, ketuban belum pecah,
serviks lunak. Tindakan apa yang akan Anda lakukan? A. Amniotomi

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal


6. Membersihkan vulva dan perineum
7. Dengan menggunakan teknik aseptik, melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa
pembukaan serviks sudah lengkap.
– Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap, lakukan
amniotomi.
8. Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai
sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan kemudian melepaskannya dalam keadaan
terbalik serta merendamnya di dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Mencuci kedua tangan
(seperti di atas).

Page 13 of 159
17. Seorang ibu mengeluh anaknya diare, gatal pada anus, mules, dan nafsu makan menurun. Pada
inspeksi terdapat benjolan di anus. Pada pemeriksaan tinja didapatkan telur berdinding pipih. Apa
kemungkinan penyebabnya? A. Oxyuris vermicularis

– Keywords: Diare, gatal pada anus, mules, nafsu makan menurun, ditemukan telur berdinding
pipih.
– Telur Oxyuris vermicularis -> telur asimetris berdinding pipih di satu sisi
– Manifestasi klinis: Gatal di area anus (terutama pada malam hari atau pagi hari), sulit tidur,
abdominal discomfort, penurunan nafsu makan.
– Tatalaksana:
o Albendazole -> 400mg single dose, diulang dalam 2 minggu
o Pyrantel pamoate -> 11mg/kg BB 2 x 2 minggu
o Mebendazole -> 2 x 100mg, diberikan selama 3 hari

18. Seorang dokter puskesmas mendapatkan kasus diare disentriform. Dokter ingin mengetahui
hubungan penyakit dengan ketersediaan air bersih namun waktu penelitiannya tidak banyak.
Metode yang tepat dipilih adalah: D. Cross sectional

19. Laki-laki, 40 tahun dibawa ke UGD dalam keadaan kejang berulang sejak 1 jam yang lalu. Saat di
UGD pasien masih dalam keadaan kejang, mata melirik ke atas, kepala menoleh ke kanan, lidah
tergigit, ada busa di mulut, keempat anggota gerak menghentak-hentak. Di antara kejang, pasien
tidak pernah sadar. Diagnosis yang paling tepat ialah: D. Status konvulsivus

Page 14 of 159
– Keywords: Laki-laki, 40 tahun keadaan kejang berulang sejak 1 jam yang lalu. Saat di UGD
pasien masih dalam keadaan kejang, mata melirik ke atas, kepala menoleh ke kanan, lidah
tergigit, ada busa di mulut, keempat anggota gerak menghentak-hentak. Di antara kejang,
pasien tidak pernah sadar
– Diagnosis: Status konvulsivus
– Tatalaksana: perhatikan jalan napas, berikan antikejang, atasi penyebab, perawatan intensif

20. Seorang laki-laki 50 tahun dibawa oleh keluarga ke puskesmas karena penurunan kesadaran sejak
3 jam yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan Tekanan darah 190/100, HR 58x/menit, RR
16x/menit, Suhu 400C. Dokter akan memberikan obat untuk menurunkan tekanan intrakranial.
Organ apakah yang perlu diperhatikan dalam pemberian cairan tersebut? C. Jantung

– Keywords:
o Pasien suspek stroke hemoragik
o Dokter memberikan obat untuk menurunkan TIK --> Manitol
– Organ yang harus diperhatikan dalam pemberian manitol adalah jantung, paru, dan ginjal
– Prioritas utama pada jantung karena efek samping gagal jantung akibat proses diuretik
osmosis
– Manitol secara cepat didistribusikan ke ruangan ekstraseluler dan mengeluarkan air dari ruang
intraseluler
o Efek ini dapat menimbulkan komplikasi gagal jantung kongestif dan akan
menimbulkan edema paru
– Manitol meningkatkan tekanan osmotik pada filtrasi glomerulus dan mencegah tubulus
mereabsorbsi air dan sodium
o Efek ini dapat menyebabkan dehidrasi berat dan hipernatremia

21. Dokter PKM ingin meneliti perbandingan efektivitas obat A dan obat B terhadap suatu penyakit
kulit X. Dokter mengumpulkan 20 pasien yang menderita penyakit kulit X yang datang periksa ke
PKM tersebut. Yang merupakan populasi dari penelitian ini adalah: C. Seluruh pasien yang
datang berobat

Page 15 of 159
22. Seorang anak usia 4 tahun datang dibawa orangtuanya dengan keluhan bengkak seluruh tubuh
sejak 1 hari yang lalu. Bengkak diawali dari area sekitar matA. Pada pemeriksaan urin ditemukan
eritrosit 0-1/LPB, leukosit 0-1/LPB, proteinuria +++, ditemukan oval fat bodies. Apakah terapi
utama untuk pasien ini? E. Prednison

Keyword:
– Anak 4 tahun bengkak seluruh tubuh, diawali dari area sekitar mata
– Urinalisis : proteinuria +++, ditemukan oval fat bodies
Diagnosis: Sindrom nefrotik
– Edema, proteinuria, hipoalbuminemia, dan peningkatan kadar kolesterol plasma
– Edema periorbita, anasarka, oligouria
– Urin keruh, berbusa
– Urinalisis : proteinuria massif (>+2), rasio albumin/kreatinin urin >2.
– Lab : hipoalbuminemia (<2.5g/dL), hiperkolesterolemia (>200 mg/dL), dan peningkatan
LED
– Ur/Cr biasanya normal kecuali ada penurunan fungsi ginjal
Tatalaksana:
– Medikamentosa
o Prednison 2 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 3 selama 4 minggu dilanjutkan 2/3 dosis
awal dosis tunggal pagi selang sehari selama 4-8 minggu
– Suportif

Page 16 of 159
o Bedrest
o Diet protein normal (1.5-2g/kgbb/hari) à Karena pada SN terjadi protein loss dan
anak butuh protein untuk tumbuh kembang. Diet rendah protein diberikan pada
sindrom nefritik
o Furosemide 1-2mg/kg/hari bila perlu dikombinasikan dengan spironolakton 2-3
mg/kg/hari (diberikan bila ada edema anasarka/mengganggu aktivitas)
o ACE-I bila ada hipertensi
– Rujuk bila ada penurunan fungsi ginjal, usia < 1tahun, SN relaps, atau resisten steroid
Sumber : PedomanPelayananMedisIkatanDokter Indonesia Jilid I, 2010

23. Seorang wanita 54 tahun mengalami penurunan kesadaran sejak 4 jam SMRS. Pasien merupakan
penderita DM sejak 7 tahun yang lalu. Pasien rutin mengkonsumsi obat metformin, glibenklamid,
acarbose, amlodipin, dan vitamin B1-B6-B12. Hasil pemeriksaan laboratorium: Hb 9,6 g/dl, GDS
35 mg/dl, Ur 89 mg/dl, Cr 2,7 mg/dl, Na 133 mEq/l, K mEq/l. Penatalaksanaan yang paling
dibutuhkan pasien saat ini adalah: C. Dextrose 40%

Keyword:
– Penurunan kesadaran, penderita DM, konsumsi obat Metformin, Glibenklamid, Acarbose,
Amlodipin, Vit B1 B6 B12.
– Hasil lab GDS = 35 ; Ur = 89 ; Cr = 2,7 ; Na = 133 ; K = 3,7 ; Hb = 9,6.

Diagnosis: Hipoglikemia
Penatalaksanaan yang paling dibutuhkan: Dextrose 40%

Hipoglikemia:
– Hipoglikemia ditandai dengan menurunnya kadar glukosa darah < 60 mg/dL
– Bila terdapat penurunan kesadaran pada penyandang diabetes harus selalu dipikirkan
kemungkinan terjadinya hipoglikemia.
– Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh penggunaan sulfonilurea dan insulin.

Gejala hipoglikemia:
– Gejala adrenergik (berdebar-debar,banyak keringat, gemetar, dan rasa lapar)
– Gejala neuro-glikopenik (pusing, gelisah, kesadaran menurun sampai koma).

Penanganan hipoglikemia:

Page 17 of 159
– Pasien dengan kesadaran yang masih baik à diberikan makanan yang mengandung
karbohidrat atau minuman yang mengandung gula berkalori atau glukosa 15-20 gram
melalui intra vena.
– Untuk penyandang diabetes yang tidak sadar à sementara dapat diberikan glukosa 40%
intravena terlebih dahulu sebagai tindakan darurat, sebelum dapat dipastikan penyebab
menurunnya kesadaran.
– Perlu dilakukan pemeriksaan ulang glukosa darah 15 menit setelah pemberian glukosa.
Glukagon diberikan pada pasien dengan hipoglikemia berat.

24. Pasien datang dengan keluhan luka terbuka terkena pecahan kaca di pergelangan tangan 2 jam
yang lalu. Saat ini pasien sadar penut namun perdarahan masih aktif, Tanda vital: TD 130/70, nadi
108x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu 36,80C, apa yang harus dilakukan? B. Hentikan
perdarahan

Keywords: luka terbuka terkena pecahan kaca, sadar penuh namun perdarahan masih aktif, TD
130/70, nadi 108x/menit, pernafasan 24x/menit, suhu 36,8 C

Prinsip ATLS -> ABCDE


– Langsung lakukan resusitasi bila ditemukan instabilitas tanda vital
– Tanda vital stabil -> kontrol perdarahan dengan menekan luka

ATLS Sequence:
– Airway & cervical spine control
o Amankan & bersihkan jalan nafas
o Imobilisasi vertebra servikal
– Breathing
o Look, listen & feel
o Waspadai tanda tension pneumothorax
– Circulation & hemorrhage control
o Pasang large bore IV line
o Kontrol perdarahan eksternal dengan penekanan pada luka (ATLS = Aku Tekan Luka
Selalu)
– Disability
o GCS
o Mini neurologic examination
– Exposure & environment control
o Buka pakaian pasien untuk melihat perlukaan yang mungkin tertutup oleh pakaian

Page 18 of 159
o Lakukan log roll untuk mengekspos bagian posterior tubuh pasien
o Cegah hipotermi

25. Anak laki laki umur 7 tahun diantar ibunya ke UGD karena perdarahan yang tidak kunjung
berhenti setelah dia jatuh dari sepedA. Menurut ibunya, pasien sering mengalami perdarahan
serupa ketika imunisasi. Tidak terdapat keluhan yang sama pada saudara perempuan pasien.
Bagaimanakah gangguan kromosom yang terjadi pada pasien ini? A. Ibu karier hemophilia +
ayah normal

Keyword:
– Anak laki laki, perdarahan yang tidak kunjung berhenti setelah jatuh dari sepeda.
– Sering mengalami perdarahan serupa ketika imunisasi.
– Tidak terdapat keluhan yang sama pada sauara-saudara pasien yang lain.
Hemofilia
– X-linked resesif, perdarahan spontan maupun pasca trauma
– Riwayat kelainan yang sama dalam keluarga (yaitu laki-laki)
– Ibu diduga sebagai karier bila memiliki lebih dari 1 anak laki-laki yang menderita hemophilia
– Tatalaksana: fresh frozen plasma, kriopresipitat, terapi pengganti factor VIII atau IX
– Sumber : Pedoman pelayanan medis IDAI Jilid I. 2010

Sumber : www.hemophilia-information.org

26. Wanita 30 tahun G2P1A0 12 minggu datang dengan keluhan perdarahan melalui jalan lahir. Hasil
pemeriksaan ginekologi: OUE tertutup, tidak teraba jaringan. Plano test (+). Apa diagnosisnya?
A. Abortus iminens

Page 19 of 159
Keywords: Wanita 30 tahun G2P1A0 hamil 12 minggu, perdarahan melalui jalan lahir, OUE
tertutup, tidak teraba jaringan, Plano test (+)
– Abortus iminens: perdarahan minimal, nyeri minimal, serviks tertutup, jaringan (-)
– Abortus insipiens: perdarahan banyak, nyeri hebat, serviks terbuka, jaringan (-)
– Abortus inkomplit: perdarahan banyak, nyeri perut sedang sampai hebat, serviks terbuka,
jaringan (+)
– Abortus komplit: perdarahan berkurang, nyeri hilang, serviks tertutup, jaringan (+)

27. Wanita 24 tahun datang ke dokter mengatakan telah diperkosa 3 hari yang lalu dan pasien
meminta diperiksa. Dokter melakukan pemeriksaan dan membuat resume medis. Dua hari setelah
pemeriksaan, polisi datang dan meminta dibuatkan VeR, apa yang sebaiknya dilakukan dokter
tersebut? D. Membuat VeR berdasarkan pemeriksaan saat sekarang

Keywords:
- Wanita datang mengaku diperkosa 3 hari sebelum pemeriksaan.
- Surat permintaan VeR dari kepolisian baru datang 2 hari setelah pemeriksaan.

– Berbeda dengan pemeriksaan korban mati yang prosedurnya diatur terperinci dalam KUHAP,
pemeriksaan korban hidup tidak memiliki prosedur yang diperinci dalam KUHAP
– Pada praktik sehari-hari, dalam menangani korban hidup seringkali korban datang ke dokter
terlebih dahulu sebelum ke kantor polisi sehingga memungkinkan terjadi keterlambatan surat
permintaan VeR
– Sepanjang keterlambatan ini masih cukup beralasan dan dapat diterima, maka keterlambatan
ini tidak boleh dianggap sebagai hambatan pembuatan VeR
– Contoh: keterlambatan pelaporan kepada penyidik, kesulitan komunikasi dan sarana
perhubungan, overmacht (berat lawan) dan noodtoestand (keadaan darurat)
– Baik terhadap Surat Permintaan VER yang datang bersamaan dengan korban, maupun yang
datang terlambat, harus dibuatkan VER. VER ini dibuat setelah perawatan/pengobatan
selesai, kecuali pada VER sementara, dan PERLU PEMERIKSAAN ULANG pada korban
bila surat permintaan pemeriksaan datang terlambat

Sumber: Buku Ilmu Kedokteran Forensik FKUI

28. Seorang laki-laki berusia 65 tahun dibawa ke IGD dalam keadaan tidak sadar. Sebelumnya pasien
mengalami kelemahan pada tubuh sebelah kiri. Pasien sempat mengeluh nyeri kepala berat dan
muntah menyemprot satu kali sebelum tidak sadar. Pemeriksaan GCS E2V2M3. Pada CT scan

Page 20 of 159
didapatkan adanya perdarahan intraserebral luas yang mendesak midline. Obat apa yang dapat
diberikan pada pasien? D. Manitol

- Laki -laki berusia 65 tahun dibawa ke IGD dalam keadaan tidak sadar.
- Sebelumnya pasien mengalami kelemahan pada tubuh sebelah kiri. Pasien sempat mengeluh
nyeri kepala berat dan muntah menyemprot satu kali sebelum tidak sadar. Pemeriksaan GCS
E2V2M3. Pada CT scan didapatkan adanya perdarahan intraserebral luas yang mendesak
midline
- Diagnosis: Stroke Hemoragik
- Pada kasus tanda peningkatan TIK terlihat jelas:
o Dari gejala: penurunan kesadaran, nyeri kepala hebat, muntah memyemprot
o Pada CT Scan ada perahanan luas yang mendesak midline --> terdapat risiko herniasi
o Dapat diberikan manitol untuk mengurangi TIK, harus hati-hati karena dapat terjadi
fenomena rebound

29. Seorang bayi usia 8 hari datang dibawa ibunya dengan keluhan timbul bercak-bercak putih pada
mukosa mulut dan lidah yang sukar dibersihkan. Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah: A.
Nistatin

Keyword:
- Bayi, 8 hari, bercak bercak putih pada mukosa mulut dan lidah yang sukar dibersihkan 
Candidiasis oral
o Sering terjadi pada bayi dan anak, pasien yang mendapat terapi antibiotic dan steroid
inhalasi
o Terlihat sebagai bercak putih yang sulit dibersihkan, kadang disertai dengan
gangguan makan
o Drug of choice : fluconazole atau suspense nistatin oral

30. Peneliti ingin mengetahui berapa besar hubungan antara adanya penumpukan lemak dengan
keberadaan trigliserida (rendah, sedang, tinggi). Uji apa yang sesuai untuk penelitian ini? D.
Korelasi Spearman

Page 21 of 159
31. Pasien divonis kanker paru dan disarankan kemoterapi. Pasien berkata, “Tidak mungkin dok saya
terkena kanker paru! Saya kan tidak merokok dari dulu!” Pasien tersebut ada dalam fase: E.
Menyangkal

32. Anak laki-laki 12 tahun mengeluh penurunan pendengaran yang mengarah ke gangguan di telinga
tengah. Pada pemeriksaan garpu tala, telinga kanan hanya bisa mendengar ketika digetarkan di

Page 22 of 159
tulang mastoid. Bila garpu tala digetarkan di tengah kepala, maka: C. Telinga kanan lebih kuat
dari kiri

– Keywords: gangguan telinga tengah, garputala telinga kanan hanya bisa dengar bila
digetarkan ke tulang mastoid --> tuli konduktif kanan
– Bila digetarkan di tengah kepala (tes Weber) --> akan lateralisasi ke telinga yang tuli
konduktif
– Tes Penala:
o Rinne : tempelkan di mastoid, pindahkan ke depan telinga
 (+) normal/ tuli saraf
 (-) tuli konduktif
o Weber : di garis tengah kepala
 Lateralisasi ke telinga yg sakit --> telinga tsb tuli konduktif
 Lateralisasi ke telinga sehat -->telinga yg mengalami sakit tuli saraf
o Swabach : membandingkan si pasien dg pemeriksa
 Pasien dengar, pemeriksa tidak dengar -->pasien memanjang/(-) pasien
tuli konduktif
 Pasien tidak dengar, pemeriksa masih dengar--> pasien memendek (+)
tuli saraf

33. Laki-laki 40 tahun, datang ke UGD karena pergelangan tangan kanan bengkak dan nyeri setelah
kecelakaan lalu lintas, pada pemeriksaan didapatkan nyeri bila pergelangan tangan dan jari-jari
digerakkan. Pemeriksaan radiologis yang sebaiknya dilakukan adalah: D. Foto wrist joint
dekstra

Keywords: pergelangan tangan kanan bengkak dan nyeri, nyeri bila pergelangan tangan dan jari-
jari digerakkan
Pemeriksaan radiologi -> foto polos wrist
– AP, Lateral, Oblique
– Bila ada kecurigaan fraktur atau cedera ligamen namun tidak ditemukan kelainan pada
foto polos -> lakukan MRI

34. Anak laki laki, 4 tahun, dibawa ke UGD dengan patah lengan kanan. Menurut keluarganya, dia
terjatuh dari sepeda, tetapi dokter menemukan bekas luka yang menyebar dan tidak beraturan.
Dokter mencurigai luka akibat kekerasan, sementara sang anak tidak memberikan penjelasan apa-
apa dan hanya menangis. Kaidah moral apa yang harus dokter lakukan? A. Justice

Page 23 of 159
Keywords:
- Anak laki-laki 4 tahun datang dengan patah lengan kanan yang diakui akibat jatuh dari
sepeda
- Dokter mencurigai adanya kekerasan
Kaidah justice berkaitan dengan:
– Distribusi sumber daya kesehatan secara adil (distributive justice)
– Menghargai hak orang lain & masyarakat (rights-based justice)
– Menghargai hukum yang dapat diterima secara moral (legal justice)
Dalam kasus ini, bila dicurigai telah terjadi suatu tindakan yang bersifat pidana maka aspek legal
justice dapat diutamakan

35. Pasien laki-laki berusia 60 tahun datang dengan keluhan sesak disertai nyeri dada dan berdebar-
debar. Riwayat hipertensi lama (+). Hasil pemeriksaan fisik: pasien lemas, TD 150/70 mmHg, HR
155 kali/menit, RR 40 kali/menit. Berikut gambaran EKG pasien: D. Ventrikel takikardia

Page 24 of 159
VENTRIKEL TAKIKARDIA
– GAMBARAN EKG VENTRIKEL TAKIKARDIA (VT) PERIKSA ADA NADI/TIDAK
– PADA KASUS INI VT + NADI
– + SESAK & NYERI DADA  KONDISI UNSTABLE !!

Page 25 of 159
36. Pasien laki-laki datang dengan keluhan mimisan hilang timbul sejak 30 menit yang lalu. Riwayat
hipertensi (+). Pada kasus pasien di atas, arteri apa yang terkena? A. A. Etmoidalis posterior dan
sphenopalatina

– Keyword : mimisan sejak 30 menit, riwayat HT-->epistaksis posterior


– Dx: Epistaksis posterior
– Arteri yg terkena : a. Sphenopalatina & a. Etmoidalis posterior
– Thx/: Tampon Belloq 72 jam

37. Seorang laki-laki dibawa ke puskesmas akibat kecelakaan lalu-lintas. Dokter puskesmas merujuk
pasien ke rumah sakit karena perlu dilakukan tindakan operasi segera. Level of prevention apa
yang dilakukan dokter tersebut? C. Pencegahan sekunder

38. Seorang pria berusia 40 tahun memiliki BB 96 kg, TB 172 cm, lingkar perut 103 cm, dan TD
130/90 mmHg. Hasil pemeriksaan fisis lain dalam batas normal. Hasil pemeriksaan darah rutin
semuanya normal. Hasil pemeriksaan laboratorium: trigliserida meningkat, HDL menurun, LDL
normal, kolesterol total meningkat, GDS 220 mg/dl, ureum 6,2 mg/dl. Diagnosisnya adalah: E.
Sindroma metabolik

Page 26 of 159
Keyword:
– Pria (40 tahun), BB = 96 kg, TB = 172 cm, lingkar perut = 103 cm,
– TD = 130/90 mmHg,
– Lab: Trigliserida ↑, HDL ↓, LDL normal, kolesterol total ↑, GDS = 220, ureum = 6,2.

Diagnosis? Sindroma metabolic --> harus memenuhi minimal 3 kondisi

Sumber: National Cholesterol Education Program National Heart, Lung, and Blood Institute
National Institutes of Health NIH Publication No. 02-5215 September 2002

39. Pasien divonis penyakit berat dan disarankan operasi. Pasien berkata, ”Baiklah dokter saya
bersedia dioperasi. Saya yakin ini yang terbaik dan saya siap.” Pasien tersebut ada dalam fase: C.
Penerimaan

Page 27 of 159
40. Seorang peneliti ingin meneliti hubungan antara berat badan ibu dengan berat badan bayi. Berat
badan ibu dibagi menjadi berat badan normal dan berat badan kurang. Berat badan bayi dibagi
menjadi berat badan normal dan BBLR. Apakah uji yang digunakan? A. Uji chi kuadrat

41. Seorang anak usia 4 tahun dibawa oleh ibunya ke RS dengan keluhan kejang pada tangan dan
kaki. Kejang berlangsung 10 menit. 3 hari sebelumnya pasien demam dan kejang 3 menit
kemudian berhenti sendiri. Pada pemeriksaan fisik setelah pasien sadar didapatkan frekuensi nadi

Page 28 of 159
110x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 39,5OC dan telah terpasang akses intravenA. Obat
apa yang tepat untuk diberikan? A. Diazepam intravena 5 mg

Keyword :
– anak usia 4 tahun, kejang pada tangan dan kaki, 10 menit.
– pasien sadar didapatkan frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 39,5
dan telah terpasang akses intravena
Tatalaksana kejang demam:
– ABC
– Diazepam supositoria di rumah atau bila belum terpasang akses iv
– Diazepam iv 0.3-0.5mg/kg bb
– Fenitoin iv 20 mg/kg dilarutkan dalam NaCl 0.9%
– Fenobarbital iv 15-20 mg/kg
Pada pasien telah terpasang akses iv, maka pilihannya adalah Diazepam IV
Dosis : 0.3mgxBB (asumsikan 16 kg, usia 4 tahun)=4.8mg
0.5mgxBB = 8 mg

Page 29 of 159
Sumber : Pedoman pelayanan medis IDAI Jilid I.2010

42. Seorang ibu mengeluh anaknya diare, gatal pada anus, mules, dan nafsu makan menurun. Pada
inspeksi terdapat benjolan di anus. Pada pemeriksaan tinja didapatkan telur berdinding pipih.
Terapi yang tepat untuk pasien di atas adalah: A. Albendazol

– Keywords: Diare, gatal pada anus, mules, nafsu makan menurun, ditemukan telur
berdinding pipih.
– Telur Oxyuris vermicularis -> telur asimetris berdinding pipih di satu sisi
– Manifestasi klinis: Gatal di area anus (terutama pada malam hari atau pagi hari), sulit tidur,
abdominal discomfort, penurunan nafsu makan.
– Tatalaksana:
o Albendazole -> 400mg single dose, diulang dalam 2 minggu
o Pyrantel pamoate -> 11mg/kg BB 2 x 2 minggu
o Mebendazole -> 2 x 100mg, diberikan selama 3 hari

43. Perempuan usia 44 tahun dengan keluhan batuk, pilek, dan nyeri sendi. Pasien minum obat pilek
yang dibeli sendiri. Pasien kemudian periksa ke dokter. Dilakukan pemeriksaan tekanan darah
140/110, biasanya 110/70.Obat apa yang memiliki efek tersebut? D. Fenilpropanolamin

Keywords: Perempuan usia 44 tahun, dengan keluhan batuk, pilek, dan nyeri sendi, pasien minum
obat pilek yang dibeli sendiri, tekanan darah 140/110, biasanya 110/70

Obat yang menyebabkan naiknya tekanan darah?


Pilihan:
– Parasetamol -> menghambat COX -> efek analgesik dan antipiretik; efek samping ->
liver injury
– Dekstometorpan -> menekan pusat batuk di otak -> efek antitusif; efek samping -> pada
dosis tinggi bersifat halusinogen
– Gliseril Guaikolat -> obat batuk ekspektoran; efek samping -> nephrolithiasis
– Fenilpropanolamin -> meningkatkan penglepasan epinephrine dan norepinephrine -
> vasokonstriksi & peningkatan tekanan darah
– Ascorbid acid -> vitamin C, relatif aman

44. Anak usia 5 tahun dibawa ibunya dengan keluhan batuk terus menerus selama 2 minggu yang
didahului dengan demam. Batuk dialami sepanjang hari, tanpa dahak, dan berbunyi seperti

Page 30 of 159
menggonggong. Riwayat imunisasi tidak jelas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan injeksi
konjungtiva, ronki -/-, mengi -/-. Imunisasi untuk mencegah penyakit ini diberikan pada usia: B.
2, 4, 6 bulan

Keyword:
– Anak usia 5 tahun, batuk terus menerus selama 2 minggu yang didahului dengan demam
– Batuk dialami sepanjang hari, tanpa dahak, dan berbunyi seperti menggonggong
– Riwayat imunisasi tidak jelas, ditemukan perdarahan konjungtiva
Pertussis:
– Disebabkan bakteri Bordetella pertussis
– Inkubasi 7-10 hari, diikuti fase kataral (flu like syndrome)
– Setelah 1-2 minggu menjadi fase paroksismal (whooping cough)
– Pada fase ini bisa terjadi perdarahan subkonjungtiva, hernia, inkontinensia urin, fraktur
iga
– Terapi : macrolide (eritromisin, azitromisin)

Page 31 of 159
45. Seorang anak usia 7 tahun dibawa ke rumah sakit dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu.
Demam disertai dengan keluhan mata merah serta berair dan juga kemerahan di tangan dan kaki.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan injeksi konjungtiva, bibir pecah-pecah, strawberry tounge, dan
eritema akut di area palmar dan plantar. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9.5
mg/dL, Leukosit 17.500/mm3, Trombosit 240.000/mm3, dan LED 50mm/jam. Diagnosis pada
pasien ini adalah: B. Penyakit Kawasaki

Keyword:
– anak usia 7 tahun demam sejak 4 hari yang lalu
– keluhan mata merah serta berair dan juga kemerahan di tangan dan kaki.
– injeksi konjungtiva, bibir pecah-pecah, strawberry tounge, dan eritema akut di area
palmar dan plantar.
– Hb 9.5 mg/dL, Leukosit 17.500/mm3, dan LED 50mm/jam
Kawasaki disease:
– Penyakit vaskulitis akut dengan komplikasi fatal (aneurisme arteri koroner)
– Etiologi belum diketahui
– Ditegakkan dengan adanya tanda/gejala + hasil ekokardiografi
– Terapi : aspirin, IVIG

Page 32 of 159
Option lain:
– Rubella : demam, rash, limfadenopati postaurikuler
– Rubeola : conjunctivitis, coryza, cough, demam, rash dari belakang kepala menyebar ke
seluruh tubuh
– HFMD : menyerang anakk <5tahun, gejala berupa demam, sariawan, dan rash di tangan dan
kaki. Disebabkan coxsackie virus atau enterovirus.
– SSSS : eksfoliasi akut pada kulit didahului eritema, ada gejala prodromal seperti demam,
batuk, pilek, diare

Sumber : Kawasaki disease. Pediatrics 2004.

Page 33 of 159
46. Seorang wanita mengeluhkan keluar cairan dari kemaluan yang berbau. Delapan hari yang lalu
pasien baru melahirkan dengan ditolong oleh bidan. Anak lahir normal, BBL 3000 gram. Kepada
ibu ini dilakukan pemeriksaan fisis lalu ditemukan TD 110/70 mmHg, HR 110 kali/menit. TFU:
pertengahan antara simfisis dengan pusat. Ditemukan lochia yang berbau. Apa kemungkinan
penyebabnya? C. Endometriosis

Keywords: Keluar cairan dari kemaluan yang berbau, delapan hari yang lalu baru melahirkan,
anak lahir normal, BBL 3000 gram, TD 110/70 mmHg, HR 110 kali/menit. TFU: pertengahan
antara simfisis dengan pusat, ditemukan lochia yang berbau
– Lochia adalah cairan yg keluar dari vagina setelah melahirkan, yang terdiri atas darah, mucus,
dan jaringan uterus.
– Subinvolusi uterus merupakan sebuah keadaan uterus yg tidak kembali ke ukuran normal
setelah melahirkan, umumnya disebabkan oleh infeksi (endometritis) atau perdarahan post
partum yg terlambat karena sisa plasenta.

Sumber: Weydert JA, Banda JA. Subinvolution of the placental site as an anatomic cause of
postpartum uterine bleeding: a review. Arch Pathol Lab Med. 2006 Oct;130(10):1538-42.

47. Seorang perempuan 34 tahun datang diantar ke RSJ karena mengamuk ingin membunuh anaknya
yang berumur 3 tahun dilempar ke jendela dan keluar rumah tidak memakai baju. Penampilan
pasien sesuai umur. Saat pasien dianamnesis mengapa berpakaian berantakan, pasien menjawab,
"Tidak tahu saya dok kenapa begitu. Dokter bilang saya jelek? Harga mangga sedang naik -
naiknya dok!", kemudian pasien tertawa cekikian. Gejala klinis yang didapat pada anamnesis
pasien adalah: A. Asosiasi longgar

Keywords:
– Perempuan 34 tahun mengamuk ingin membunuh anaknya, anaknya yang berumur 3
tahun dilempar ke jendela dan keluar rumah tidak memakai baju
– Penampilan pasien sesuai umur. Saat pasien dianamnesis mengapa berpakaian
berantakan, pasien menjawab, "Tidak tahu saya dok kenapa begitu. Dokter bilang saya
jelek? Harga mangga sedang naik - naiknya dok!", kemudian pasien tertawa cekikian

– Gejala: Asosiasi longgar


– Ekolalia: pengulangan kata-kata atau frase-frase seseorang oleh seseorang lain secara
psikopatologis.(latah)
– Asosiasi longgar: penyimpangan yang mendadak dalam urutan pikiran tanpa penghambatan.

Page 34 of 159
– Flight of ideas: verbalisasi atau permainan kata-kata yang cepat yang menghasilkan
pergeseran terus menerus dari satu ide ke ide lain
– Agolia: tidak ditemukan

Pada kasus --> pasien tidak memiliki banyak ide, ide terbatas, tetapi ada
penyimpangan mendadak antara kalimat-kalimat yang diucapkan

48. Antihipertensi golongan penyekat beta dihindari pada pasien asma dan PPOK karena dapat
mencetuskan serangan akut. Reseptor yang terlibat dalam terjadinya serangan akut tersebut ialah:
C. Reseptor beta-2

Keywords: penyekat beta, dihindari pada pasien asma dan PPOK, reseptor yang terlibat dalam
terjadinya serangan akut tersebut ialah:

Take home message: untuk pasien gagal jantung dengan riwayat asma dan/atau PPOK, pililhlah
beta blocker yang selektif beta-1

49. Laki-laki 65 tahun datang dengan keluhan pandangan mata kanan kabur. Pemeriksaan segmen
anterior didapatkan injeksi konjungtiva +/-, selaput dari nasal menutupi kornea dari 2/3 limbus.
Diagnosis yang tepat pada pasien ialah: B. Pterigium grade 4

Keywords:
– Pandangan mata kabur.
– Segmen anterior: injeksi konjungtiva +/-, selaput dari nasal menutupi kornea dari 2/3
limbus
Diagnosis kerja: Pterigium grade 4

Pterigium:

Page 35 of 159
– Pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif.
– Tanda dan gejala: segitiga dengan puncak di daerah kornea, jika teriritasi, berwarna
merah, astigmatisma
– Secara Klinis Pterigium terbagi atas:
o Grade I : Pterigium terbatas pada limbus kornea
o Grade II : Pterigium sudah melewati tepi limbus kornea, tapi tidak lebih dari 2
mm
o Grade III : Pterigium sudah melewati tepi limbus lebih dari 2 mm, tapi tidak
melewati pinggiran pupil dalam keadaan cahaya normal (Ø pupil 3-4 mm)
o Grade IV : Pertumbuhan pterigium sudah melewati pupil sehingga sudah ada
gangguan penglihatan

Pseudopterigium: Perlekatan konjungtiva pada kornea yang cacat. Pada pseudopterigium dapat
diselipkan sonde di bawahnya.

Sumber: Iyas S. Ilmu Penyakit Mata 3rd ed. Fakultas Kedokteran Universitas indonesia, 2004

50. Wanita 43 tahun tidak bisa menggerakkan tangan kanannyA. Sebelumnya pasien terjatuh dengan
menopang pada telapak tangan. Kelainan yang terjadi ialah: D. Fraktur distal radius, angulasi
dorsal

Keywords: Wanita 43 tahun, tidak bisa menggerakkan tangan kanan, pasien terjatuh dengan
menopang pada telapak tangan

Page 36 of 159
Mekanisme khas colles fracture:
– Fraktur distal radius dengan angulasi dorsal
– “dinner fork deformity”

Mechanism of injury: Smith vs Colles

51. Perempuan 37 th dg keluhan nyeri dada dan merasa yakin mengalami sakit jantung yg parah.
Pasien telah menjalani pemeriksaan fisik, EKG, serta pemeriksaan lain tetapi tidak ditemukan
kelainan. Pasien telah pergi ke tiga dokter spesialis jantung dan dikatakan tidak ada apa-apa,
tetapi ia amat yakin sebenarnya ia mengalami sakit jantung. Terapi medikamentosa yg tepat pada
kasus ini adalah: A. Fluoxetine

Keywords:
- perempuan 37 th dg keluhan nyeri dada
- merasa yakin mengalami sakit jantung yg parah
- seluruh pemeriksaan tdk ditemukan kelainan

Page 37 of 159
- pergi ke dokter spesialis dikatakan tdk apa-apa
pasien tetap yakin sebenarnya mengalami sakit jantung
Diagnosis: hipokondriasis  adanya kelainan menetap terhadap kemungkinan menderita suatu
penyakit yang serius
Terapi: tergantung gejala, pilihan yang paling sering digunakan SSRI (fluoxetine, sertraline).
Pilihan lain: anti anxietas (clobazam, benzodiazepine)
Pilihan obat lainnya:
- risperidone: anti psikotik generasi II
- haloperidol: anti psikotik generasi I, anti agitasi
- clozapine: anti psikotik generasi I
- Fluoxetine: SSRI ( unruk depresi, hipokondriasis dengan gejala depresi)
- Lithium: mood stabilizer ( untuk bipolar)

52. Seorang pasien tidak mengerti apa yg disampaikan orang kepadanya, tetapi dapat berbicara dg
lancer meskipun isi pembicaraan tidak memiliki arti. Ia juga tidak mampu mengulang kata yang
diucapkan orang lain. Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah: C. Afasia sensorik

Keywords:
- Tidak mengerti apa yg disampaikan orang
- Dpt berbicara lancer meskipun isi pembicaraan tdk memiliki arti
- Tdk mampu mengulang kata yg diucapkan orang lain
Diagnosis: afasia sensorik (Wernicke)
Hal yang perlu diketahui untuk mengklasifikasikan afasia:
1. Bicara lancar/tdk
2. Mengerti pembicaraan/tdk
3. Bias mengulang/tdk

Page 38 of 159
53. Pasien laki-laki berusia 21 th dibawa oleh temannya karena ditemukan tdk sadar di kamarnya.
Disamping pasien terdapat jarum suntik dan sebotol obat. Pada pemeriksaan fisik diperoleh TD
90/60 mmHg, HR 60x/m, RR 12x/m, S 36.60C, pupil miosis. Kemungkinan pasien tersebut
mengalami keracunan: A. Morfin

Keyword:
- Penurunan kesadaran, ditemukan suntik dan sebotol obat
- PF TD 90/60 mmHg, HR 60x/m, RR 12x/m, S 36.60C, pupil miosis
Kemungkinan pasien tersebut mengalami keracunan?
o Morfin ( ditemukan adanya jarum suntik)
o Trias penurunan kesadaran + miosis pupil + depresi napas adalah khas untuk intoksikasi
opioid
o Contoh opioid: heroin, kodein, morfin
o Tatalaksana: nalokson 0.4-2 mg Iv/IM/SC/ET, boleh diulang tiap 3 menit, tdk boleh
melebihi 10 mg

Page 39 of 159
54. Pasien hamil 12 minggu datang dg keluhan nyeri perut disertai dg perdarahan yg banyak dan
tampak keluar gumpalan jaringan. Saat dilakukan pemeriksaan ginekologi, tampak ostium uteri
terbuka da nada sebagian jaringan yang tertinggal. Apa diagnosisnya? B. Abortus inkomplit

Keywords: hamil 12 minggu, nyeri perut, perdarahan yg banyak, keluar gumpalan jaringan.
Ostium uteri terbuka, sebagian jaringan yg tertinggal

Abortus imminens  perdarahan minimal, nyeri minimal, cervix tertutup, jaringan (-)
Abortus insipiens  perdarahan banyak, nyeri hebat, cervix terbuka, jaringan (-)
Abortus inkomplit  perdarahan banyak, nyeri perut sedang sampai hebat, cervix terbuka,
jaringan (+)
Abortus komplit  perdarahan berkurang, nyeri hilang, cervix tertutup, jaringan (+)

55. Anak usia 7 th datang dg keluhan sesak napas. Sesak dirasakan sejak usia 3 th dan hilang timbul,
muncul terutama pada malam hari. Ayah pasien memiliki riwayat asma. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan penggunaan otot bantu napas dan mengi di kedua lapang paru, SpO2 92%. Anak sudah

Page 40 of 159
diberikan albuterol inhalasi sebanyak 2x namun tdk membaik. Komplikasi yg dpt terjadi pd
pasien, KECUALI: D. Alkalosis

Keyword:
- Anak 7 th
- Sejak usia 3 th dan hilang timbul, muncul terutama pd malam hari
- Ayah pasien memiliki riwayat asma
- Penggunaan otot bantu napas dan mengi di kedua lapang paru, SpO2 92%
- Anak sudah diberikan salbutamol (albuterol) inhalasi sebanyak 2x namun tdk membaik
 Serangan asma sedang

ASMA:
– Episode meengi berulang, bias disertai batuk pilek
– Hiperinflasi dada
– Retraksi intercostal, substernal
– Respon terhadap bronkodilator
Tatalaksana serangan asma sedang nebulisasi 2-3x belum respon: kortikosteroid sistemik
(metilprednisolon) dg dosis 0.5-1 mg.kgbb/hari selama 3-5 hari. Option lain:
– Budesonide: steroid inhalasi untuk controller asma episodic sering
– Salmeterol: LABA, terapi asma persisten
– Ipratropium bromide: antikolinergik
– Aminofilin: diberikan pada tatalaksana serangan asma berat dg dosis awas 6-8mg/kg dlm
D5%

Page 41 of 159
Komplikasi asma akut berat:
– Pneumotoraks, pneumomediastinum, emfisema subkutis
– Asidosis laktat
– Gg. Elektrolit
– Mucus plug
– Iskemia miokard pada pasien dg CAD
– Atelectasis

Page 42 of 159
56. Seorang anak laki-laki ditemukan meninggal, terdapat luka babras yg diduga ada sebelum pasien
meninggal. Ciri-ciri luka babras adalah: B. Terdapat tumpukan epitel yang tergeser

Keywords: Luka babras bahasa jawa dari luka lecet


Luka akibat kekerasan benda tumpul:
1. Memar/kontusio/hematoma perdarahan bawah kulit akibat pecahnya kapiler dan vena
2. Lecet/ekskoriasi/abrasicedera pd epidermis yg bersentuhan dg benda
3. Luka terbuka/robek/vulnus laseratumkulit teregang ke satu arah melampaui batas
elastisitas kulit sehingga terjadi robekan
Luka lecet
1. Luka lecet (scratch)
- Diakibatkan oleh benda runcing yg menggesser epidermis di depannya
- Terdapat lapisan epidermis yg terangkat sesuai dg arah goresan
2. Luka lecet serut (graze)
- Variasi dari luka lecet gores yg daerah persentuhan benda dg kulit lebih lebar
- Arah kekerasan dilihat dg melihat arah tumpukan epitel
3. Luka lecet tekan (impression, impact abrasion)
- Disebabkan oleh penjejakan benda tumpul pada kulit
- Pada mayat ὰ daerah kulit yg kaku dan lebih gelap dari sekitarnya
- Bentuk benda penyebab luka msh mungkin diidentifikasi (mis:kisi-kisi radiator
mobil)
4. Luka lecet geser (friction abrasion)
- Disebabkan oleh tekanan linier pada kulit disertai gerakan bergeser (mis: kasus
gantung atau jerat, kasus korban pecut)

57. Pasien G1P0 hamil 36 minggu dtg dg keluhan perut kenceng-kenceng dan air ketuban pecah.
Anda melakukan pemeriksaan dalam dan ditemukan bahwa belum ada pembukaan, serviks kaku,
kepala S3. Tindakan apa yg akan anda lakukan? A. Antibiotic

Keywords: G1P0 hamil 36 minggu dtg dg keluhan perut kenceng-kenceng dan air ketuban pecah.
VT belum ada pembukaan, serviks kaku, kepala S3
Pada pasien ketuban pecah dini, perlu dilakukan observasi terhadap kemungkinan infeksi
intrauterine (ibu demam, janin takikardi, leukositosis).
Sebuah penelitian meta-analisis pd 6000 pasien KPD, menunjukkan bahwa pemberian antibiotic
mengurangi resiko terjadinya infeksi intrauterine

Page 43 of 159
Selain itu, perlu dilakukan pematangan serviks dg pemberian misoprostol

58. Seorang perempuan berusia 17 th dtg ke dokter dg keluhan gatal dibokong sejak 1 th yll. Keluhan
gatal dirasakan berulang tiap bulan dan biasanya datang sehabis mens. PF: didapatkan plakat dan
macula hiperpigmentasi, pada tepinya tampak papul eritema, tersebar erosi dan ekskoriasi,
skuama kasar. Penderita sudah berobat ke puskesmas dan keluhan membaik tapi timbul lagi.
Pasien gemar memakai hot pants. Apakah diagnosis yg paling mungkin untuk kasus tersebut? E.
Tinea kruris

Keywords: gatal di bokong, berulang, biasanya setelah menstruasi. PF: plakat dan macula
hiperpigmentasi, pada tepinya tampak papul eritema, tersebar erosi dan ekskoriasi.
Tinea kruris: dermatofitosis pd lipat paha, daerah perineum, dan sekitar anus. Lesi kulit dapat
terbatas pada daerah genito krural saja, atau meluas ke daerah sekitar anus, daerah gluteus dan
perut bagian bawah.
Terapi: Griseofulvin 0.5-1 g untuk orang dewasa, 0.25-0.5 g/hari untuk anak-anak

59. Ibu membawa anaknya yg berusia 4 th dg keluhan keluar cairan dari telinga sejak 2 th yll. Sering
keluar cairan jika anak sedang pilek. Sejak 2 minggu yll pendengaran pasien menurun.
Pemeriksaan penunjang yg harus dilakukan adalah: B. Timpanometri

Keyword: anak berusia 4 th keluar cairan jika pilek


Dx: dipikirkan OMSK  sudah terjadi perforasi membrane timpani
Untuk menunjang Dx dilakukan timpanometri
Tes yg lain kurang menunjang, sebab ditujukan untuk menentukan derajat tuli/menentukan tuli
sensoris/konduktif
Tes BERA (Brainsteem Evoked Response Audiometry)
Menilai fungsi pendengaran bayi/anak yg tdk kooperatif, yg tdk dpt diperiksa dg cara
konvensional
Tes ini tdk dipilih utk anak ini meskipun usia 4 th krn tes BERA menentukan fungsi sensoris
darin telinga

Page 44 of 159
60. Seorang laki-laki berusia 24 th diantar ke IGD oleh polisi setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas 30 menit yll. Pada pemeriksaan didapatkan adanya memar pada dahi pasien. Tanda vital
dlm batas normal. Pasien dpt membuka mata menuruti perintah, menarik tangan saat dicubit, serta
dapat menjawab pertanyaan dg bingung. Pasien tdk tahu saat ini berada dimana. Berapakah skor
Glasgow Coma Scale pada pasien ini? D. E3V4M4

Kasus:
– Membuka mata menuruti perintahE3
– Menjawab pertanyaan dg bingung, tdk tahu saat ini berada dimana (disorientasi) V4
– Menarik tangan saat dicubit ὰ withdrawl  M4

Page 45 of 159
61. Seorang anak laki-laki 6 th diantar ibunya periksa ke praktik dokter umum sejak 1 bln anaknya
sering mengeluh hidungnya tersumbat dan ibunya mengatakan sering berhenti napas sewaktu
tidur serta mengorok. Berat badan 25 kg, suhu 37.1oC, pemeriksaan fisik lain dalam batas normal.
Apakah diagnosis paling benar untuk pasien di atas? E. Hipertrofi tonsil dan adenoid

Keyword:
- Hidung tersumbat sjk 1 bln, sering berhenti nafas waktu tidur, mengorok
- Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal

OSA:
- Mengorok, bernapas lewat mulut
- Etiologi tersering: hipertrofi adenoid dan tonsil (ditandai dg hidung tersumbat)
- Komplikasi: gagal tumbuh, enuresis, cor pulmonale
Gold Standard pemeriksaan: polisomnografi
Terapi: adenotonsilektomi, CPAP, penurunan berat badan pada anak obese

62. Perempuan 27 th mengeluh sering mendengar tangisan bayi setiap waktu. Keluhan ini dialami
sejak bayinya meninggal dalam persalinan 1 bln yll. Menurut suaminya, pasien saat ini menjadi
sangat kurus karena tdk mau makan, tdk mau merawat diri, selalu murung. Pasien merasa bayinya
meninggal karena kesalahannya dan ia bertanggung jawab atas semua ini. Pasien pun memiliki

Page 46 of 159
keinginan untuk bunuh diri. Diagnosis yg tepat pada kasus ini adalah: C. Episode depresi berat
dengan gejala psikotik

Keywords:
- Perempuan 27 th mengeluh sering mendengar tangisan bayi setiap waktu. Keluhan ini
dialami sejak bayinya meninggal dalam persalinan 1 bln yll.
- Menurut suaminya, pasien saat ini menjadi sangat kurus karena tdk mau makan, tdk mau
merawat diri, selalu murung.
- Pasien merasa bayinya meninggal karena kesalahannya dan ia bertanggung jawab atas
semua ini. Pasien pun memiliki keinginan untuk bunuh diri.
Diagnosis: Episode depresi berat dengan gejala psikotik
Terapi: SSRI, antipsikotik
Klasifikasi depresi PPDGJ  gejala utama:
o Mood depresif (selalu murung)
o Lelah, kurang energy, aktivitas menurun
o Minat dan kegembiraan hilang
KASUS:
- Depresi berat  pasien tdk mgkn melakukan kegiatan social/pekerjaan
- Dengan gejala psikotik
- Waham/halusinasi auditorik
GEJALA TAMBAHAN:
o Konsentrasi berkurang
o Percaya diri berkurang
o Rasa bersalah dan rasa tdk berguna
o Pandangan masa depan suram
o Ide bunuh diri
o Tidur terganggu
o Nafsu makan kurang

63. Seorang ibu mengantar anak perempuannya usia 4 th dtg ke IGD sebuah RS dg mencret
>10x.hari, tanpa didahului rasa mulas dan rasa sakit perut,cairan menyerupai air cucian beras.
Dari pemeriksaan anak tampak rewel: nadi: 120x/menit, kehausan, turgor kulit <2 detik, laju
respirasi permenit 40x/menit. Cairan apa yang diberikan? B. Cairan ringer laktat

Keyword:
- Anak, diare >10x/hari

Page 47 of 159
- Anak tampak rewel, nadi 120x/menit, kehausan, turgor kulit <2 detik, laju respirasi
permenit 40x/menit
Dehidrasi ringan-sedang, terdapat DUA atau LEBIH:
- Rewel, gelisah
- Mata cekung
- Minum dg lahap, haus
- Cubitan kulit kembali lambat, tp masih < 2 detik
Tatalaksana pada psien ini: terapi kategori B
- Oralit 75vv/kg dalam 3 jam
- Zink selama 10 hari
Bila dehidrasi memberat, pindah ke kategori C
- Cairan intravena segera 100cc/kg dibagi sesuai usia
- Yg dipilih adldh ringer laktat/larutan Hartmann
- Bila tdk tersedia, bias dipakai NaCl 0.9%
- D5% tdk efektif, jgn dipakai
Kalo pake ciran low sodium (mis.N5)ὰ resiko hiponatremi
Resusitasi (dehidrasi berat/tanda syok): NaCl 0.9%/RL
Maintenance: RL+D5%, N2 (D5 + 1/2NS),/ D5%+NaCl 0.9%

Page 48 of 159
64. Bayi usia 2 bln dtg utk imunisasi. Saat ini bayi sehat, BB 4500 gr, tdk ada keluhan. Anda
merencanakan pemberian imunisasi BCG. Bagaimana cara pemberian imunisasi tersebut? D.
Intrakutan

65. Seorang anak dibawa ibunya berobat dg keluhan demam 3 hari yll, kemudian timbul bintik-bintik
merah di wajah, badan, kemudian ekstremitas. Pada mulut dijumpai bercak koplik. Diagnosisnya
adalah: E. Morbili

Page 49 of 159
Keywords: anak, demam 3 hari, koplik spot
Dx: morbili/campak
Conjungtivitis, cough, coriza, rash
Tx: suportif, bed rest, antipiretik, cairan, terapi untuk mengatasi komplikasi
Komplikasi tersering yg dpt tjd adlh pneumonia

66. Korban dibawa setelah ditemukan gantung diri dg tali, dia tinggal di rumah sendirian, pd
pemeriksaan tekanan darah tdk terukur, nadi tdk teraba, napas tdk ada. Terdapat lebam pada ujung
kaki korban. Terdapat babras pada pelipis kiri korban. Penyebab timbulnya gangguan di atas
adalah: B. Anoksia anoksik

Keywords:
- Korban gantung diri
- Tekanan darah tdk terukur, nadi tdk teraba, napas tdk ada
- Terdapat babras pada pelipis kiri korban
- Terdapat lebam pada ujung kaki korban (tanda pasti kematian)
Anoksia
Anoksia  ketiadaan O2 pd sel atau jaringan
Jenis-jenis anoksia: anoksia anoksik  tdk ada O2 di paru akibat:
Obstruksi mekanik pd proses respirasi ὰ asfiksia (mis: dijerat, digantung, dicekik, dibekap)
Kekurangan O2 di lingkungan ὰ suffocation (mis: terkurung di ruang tertutup, wajah tertutup
kantung plastic)
- Anoksia anemic terdapat O2 pd paru namun O2 tdk bs mencapai darah (mis: keracunan
CO)
- Anoksia stagnan  terddapat O2 dlm darah namun O2 tdk bs mencapai jaringan krn
kegagalan fungsi pompa jantung
- Anoksia histotoksik  terdapat O2 dlm darah dan jaringan namun O2 tdk dpt digunakan
pd tingkat jaringan (mis: keracunan sianida)

67. Seorang perempuan 28 th G3P2A0 hamil 40 minggu, dtg dg keluhan mules-mules seperti mau
melahirkan sejak 8 jam yll. Didapatkan TFU 34 cm, DJJ 146x/menit. Dilakukan pemeriksaan
dalam dan didapatkan pembukaan 5 cm, ketuban belum pecah, posisi S-2. Dilakukan pengawasan
selama 5 jam, kemudian didapatkan pembukaan lengkap, ketuban pecah spontan, kepala bayi dan
rambut Nampak di vulva. Tindakan selanjutnya adalah: C. Memimpin ibu meneran

Page 50 of 159
Keywords: hamil G3P2A0, hamil 40 minggu, mules ingin melahirkan, 5 jam kemudian ketuban
pecah spontan, pembukaan lengkap, kepala bayi dan rambut Nampak di vulva.

60 langkah Asuhan Persalinan Normal:


11. memberitahu ibu pembukaan sdh lengkap dan keadaan janin baik. Membantu ibu berada dlm
posisi yg nyaman sesuai keinginannya.
12. meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran. (pd saat ada his,
bantu ibu dlm posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman).
13. melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yg kuat untuk meneran.

68. Seorang pria 25 th mengeluh nyeri di ulu hati yg menjalar ke dada dan punggung, dada terasa
seperti terbakar, keluhan ini hilang timbul dlm1 th terakhir. Diagnosisnya: C. GERD

Keyword:
- nyeri di ulu hati yg menjalar ke dada dan punggung, dada terasa seperti terbakar
- keluhan ini hilang timbul dlm1 th terakhir
Dx: GERD

69. Seorang wanita 57 th, dtg ke praktek dokter umum dg keluhan penglihatan berkabut. Pemeriksaan
awal yg sebaiknya dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis adalah: E. Shadow test

Keyword: 57 th, KU: penglihatan berkabut


Dx: Katarak
– katarak: setiap keadaan kekeruhan pd lensa yg dpt trjd akibat hidrasi lensa, denaturasi
protein lensa, atau terjadi akibat keduanya
– etiologi: usia lanjut, kel. Kongenital, karena penyakit mata sebelumnya (glaukoma,
amlasio retina, uveitis, dll), bahan toksik kimia dan fisik, dan kelainan sistemik

Page 51 of 159
– tanda dan gejala: penglihatan berasap, tajam penglihatan menurun progresif, pupil
berwarna putih/abu2
– pemeriksaan: shadow test, slitlamp, funduskopi (bila mungkin), tonometer, tajam
penglihatan
– Tx: pembedahan
Shadow test: pemeriksaan dg menggunakan pen light untuk melihat bayangan pada lensa,
sekaligus dpt menilai kekeruhan lensa.
Funduskopi: pemeriksaan utk melihat bagian dlm mata/fundus okuli. Pada katarak dilakukan utk
melihat keadaan komorbid.
Pemeriksaan visus: pemeriksaan tajam penglihatan. Biasanya dilakukan utk melihat apakah
kekeruhan lensa sebanding dg turunnya tajam penglihatan.
Perimetri: pengukuran/pemetaan lapang pandang. Biasa dilakukan pasien dg kecurigaan
glaukoma.

70. Pasien laki-laki dtg dg keluhan mimisan hilang timbul sejak 30 menit yll. Riwayat hipertensi (+).
Apa tatalaksana pertama yg hrs dilakukan? C. Pasang tampon Bellocq selama 3 hari

Keywords: mimisan sejak 30 menit, riwayat HT (+)  epistaksis posterior


Dx: epistaksis posterior
Perdarahan yg hebat dan jarang dpt berhenti sendiri. Sering ditemukan pd pasien HT,
arteriosclerosis krn pecahnya arteri sfenopalatina.
THx.: tampon Bellocq dipasang 2-3 hari  bila masih terjadi perdarahan dpt ditambah tampon
anterior ked lm kavum nasi metode kauterisasi/ligasi A. sfenopalatina dg panduan endoskopi.

71. Bayi laki-laki usia 2 hari dibawa ke puskesmas dg keluhan tdk mau minum. Sehari sebelumnya
minum susu formula. Tidak ada keluhan muntah. Riwayat lahir spontan di bidan, kehamilan
cukup bulan BB: 2700 gr. APGAR score 8-9, riwayat ketuban pecah dini 2 hari sebelum lahir.
Pasien dipulangkan bidan 24 jam setelah lahir. Pada pemeriksaan didapatkan BB: 2600 gr,
letargis, RR: 48x/m terkadang ireguler, T: 36.2oC, HR:120x/menit kuat. Pasien tampak ikterik,
abdomen sedikit distensi, ekstremitas bawah kanan kiri keras. Diagnosis yg tepat ialah: D. Sepsis
neonatorum awitan dini

Keyword:
- Bayi 2 hari, tdk mau minum
- Lahir spontan di bidan, kehamilan cukup bulan BB: 2700 gr. APGAR Score 8-9, riwayat
ketuban pecah dini 2 hari sebelum lahir

Page 52 of 159
- BB: 2600 gr, letargis, RR: 48x/m terkadang ireguler, T: 36.2oC, HR:120x/menit kuat.
ikterik, abdomen sedikit distensi
Kecurigaan besar sepsis:
- Riwayat ibu dg infeksi Rahim, demam, atau ketuban pecah dini
- Riwayat persalinan dan penolong persalinan yg tdk bersih
- Riwayat asfiksia berat, premature, BBLR
- Air ketuban keruh, purulent, bercampur meconium
- Bayi malas minum, bayi lunglai, mengantuk atau irritable, muntah, perut kembung, tdk
sadar, kejang

Sepsis neonatal
– Early onset sepsis:
o Timbul dlm 3 hari pertama
o Gg. Multisystem + gejala pernapasan menonjol, onset tiba2 dan cepat berkembang jd
syok septik
– Late onset sepsis/SNAL:
o Timbul stlh 3 hari, lebih sering diatas 1 minggu
o Ada focus infeksi (akibat perawatan di rumah sakit)
– Pemeriksaan penunjang:
o Leukositosis/leukopenia, neutropenia, I/T ratio >0.2
o Hipoglikemia, hiperbilirubinemia, asidosis metabolic
– Tatalaksana
o Antibiotic:
- Ampisilin dan gentamisin
- Bila organisme tdk ditemukan dan bayi tetap menunjukkan tanda infeksi sesudah
48 jam ganti dg sefotaksim
o Preventif:
- Mengobati ibu demam dg kecurigaan infeksi intrauterine
- Mengobati ibu dg KPD
- Perawatan antenatal

Option lain:
o Enterokolitis: nekrosis intestinal akut, terjadi pd BBLR stlh diberikan minum enteral, lbh
sering pd yg diberi sufor. Distensi perut, toleransi minum buruk
- Muntah hijau
- Darah pd feses

Page 53 of 159
- Apnu, demam/hipotermia
o Hipoglikemia: bila GDS <15 mg/dL
o Pneumonia: disebabkan infeksi intrauterine/ selama persalinan. Ada distress pernapasan,
takipnea, tanpa demam

72. Seorang pasien laki-laki memiliki riwayat konsumsi kortikosteroid jangka panjang. Bila
dilakukan pemeriksaan laboratorium, apa hasil yg akan ditemukan? D. TBG turun, T4 turun

Keyword: laki-laki riwayat konsumsi kortikosteroid jangka panjang


Hasil pemerilsaan lab: TBG ↓, T4↓
TBG: enzim yg mengikat hormon tiroid
Penyebab defisiensi TBG: salah satunya karena penggunaan kortikosteroid
Penurunan TBG akan diikuti dg penurunan T4

73. Laki-laki 45 th datang dg keluhan nyeri kepala hebat tiba-tiba disertai pandangan kabur dan mual
muntah. Pasien merupakan penyandang hipertensi dg penggunaan kaptopril dan HCT yg tdk
teratur. TD 210/150 mmHg, nadi 100x/m, S 37oC. Cara pemberian obat anti-hipertensi yg tepat
adalah? E. Parenteral

Keywords: laki-laki 45 th, nyeri kepala hebat, pandangan kabur dan mual muntah. Pasien
hipertensi, penggunaan kaptopril dan HCT yg tdk teratur, TD 210/150 mmHg
Cara pemberian obat hipertensi yg tepat adalah..
o Hipertensi emergensiturunkan tekanan darah secara cepatbutuh obat yg onset of
actionnya cepat
o Parenteralpemberian obat tanpa melewati saluran cerna, biasanya dg cara injeksi
Dlm kasus ini, obat-obatan anithipertensi harus diberikan secara intravena

Page 54 of 159
74. Seorang perempuan datang dg keluhan gatal dikedua lipatan payudara. Pasien obese. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan papul eritema dg skuama halus. Diagnosis pasien ini adalah: C.
Tinea korporis

Keywords: perempuan gatal dikedua lipatan payudara, obese. PF: papul eritema, skuama halus.
DX: tinea korporis
THx: griseofulvin

75. Seorang laki-laki dtg ke IGD, dg tanda-tanda fraktur tulang2 wajah. Apakah pemeriksaan yg
pertama kali dilakukan? A. Foto schaedel

Keywords: laki-laki dtg ke IGD, dg tanda-tanda fraktur tulang2 wajah

Page 55 of 159
76. Seorang ibu membawa anaknya ke dokter dengan keluhan lambat belajar. Anaknya sudah 2x
tidak naik kelas dan susah menerima pelajaran. Ketika di rumah pun anaknya malas belajar. Apa
diagnosanya? B. Retardasi mental berat

Keyword :
– Seorang ibu membawa anaknya dengan keluhan lambat belajar

Page 56 of 159
– Anaknya sudah 2x tidak naik kelas dan susah menerima pelajaran, di rumah anaknya
malas belajar
– IQ = 30
– Diagnosis : retardasi mental berat

Retardasi mental
– Suatu kondisi perkembangan jiwa yang terhenti ditandai dengan gangguan keterampilan
pada masa perkembangan. Hasil akhirnya tingkat kecerdasan secara menyeluruh menurun
– Dapat disertai gangguan jiwa
– Klasifikasi IQ :
o Ringan : 50-90
o Sedang : 35-49
o Berat : 20-34
o Sangat berat : < 20

77. Pasien laki-laki usia 25 tahun dating dengan keluhan BAB berdarah sejak 1 tahun yang lalu.
Darah menetes pada akhir BAB dan tidak bercampur dengan feses. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tanda vital normal, bibir, dan lidah pucat. Pada pemeriksaan colok dubur, didapatkan
sfingter ani terjepit, mukosa licin, ampula kosong, teraba massa lunak, pada hanscoen darah +.
Diagnosis ? D. Hemoroid interna

Keyword :
– Laki-laki 25 tahun, BAB berdarah sejak 1 tahun yang lalu, darah menetes pada akhir
BAB dan tidak bercampur dengan feses, bibir dan lidah pucat, sfingter ani terjepit,
mukosa licin, ampula kosong, teraba massa lunak, handscoen : darah +
– Diagnosis : hemoroid interna

Pilihan lainnya :
– Fistula ani : fistula (semacam terowongan) yang terbentuk karena infeksi di anal canal
yang menginvasi jaringan di bawahnya dan menembus sampai ke kulit kulit tampak
ada “lubang”
– Hemoroid eksterna : massa berisi pelebaran pembuluh darah di plexus hemoroidalis yang
dibungkus oleh kulit  benjolannya “kulit” bukan “mukosa”
– Polip ani : bertangkai, lebih umum ditemukan pada anak
– Karsinoma rekti : lebih umum ditemukan pada orang tua, biasanya disertai gejala seperti
penurunan berat badan dan perubahan pola defekasi.

Page 57 of 159
Algoritma tatalaksana hemoroid :

78. Pasien wanita 40 tahun datang dengan keluhan mual muntah. Pasien merupakan keluarga miskin.
Dokter lalu memberikan obat generic. Prinsip apa yang digunakan? C. Beneficence

Keyword :
– Pasien miskin dengan keluhan mual muntah
– Dokter memutuskan memberi obat generic
Jawaban : beneficence  dokter memiliki tugas untuk menghasilkan kebaikan bagi pasien dan
bertindak sesuai dengan kepentingan terbaik pasien
Dalam kasus ini, dokter memutuskan suatu tindakan dengan mempertimbangkan kepentingan
terbaik pasien.

79. Laki-laki 65 tahun datang dengan keluhan pandangan berkabut. Tidak terdapat kelainan pada
mata dan pemeriksaan fisik organlain. Dari pemeriksaan didapatkan shadow test + dan penebalan
nucleus. Diagnosis yang paling tepat ialah: C. Katarak imatur

Keyword :
– 65 tahun, keluhan pandangan berkabut
– Pemeriksaan didapatkan shadow test (+) dan penebalan nucleus
Diagnosis kerja : katarak imatur
Perbedaan Stadium Kataral Senil

Page 58 of 159
80. Suatu penelitian kasus control dilakukan terhadap 200 anak yang menderita katarak kongenital.
Terdapat 160 anak dengan riwayat ibunya terkena rubella saat mengandung anak tersebut.
Kontrolnya adalah 200 anak dan ternyata 80 diantaranya, mempuyai riwayat ibu terkena rubella
saat mengandung. Berapakah rasio odds pada penelitian tersebut? A. (160x120)/(80x40)

81. Seorang perempuan usia 28 tahun datang untuk meminta pengobatan profilaksis terhadap malaria.
Pasien akan ditugaskan ke Lombok selama 3 minggu. Saat ini pasien sedang hamil 4 bulan.

Page 59 of 159
Diketahui di daerah itu Plasmodium falciparum sudah resisten terhadap klorokuin. Obat apa yang
akan anda berikan? B. Meflokuin

Keyword : Wanita, usia 28 tahun, hamil 4 bulan, meminta profilaksis malaria, ke Lombok selama
3 minggu. Area tujuan terdapat Plasmodium falciparum yang resisten klorokuin.

82. Seorang anak 5 tahun dibawa ke puskesmas denga keluhan batuk selama 1 bulan. Ayah pasien
diketahui batuk sudah lama. Dokter menyarankan tes darah, tes mantoux, tes BTA dan rontgen
dada. Upaya dokter ini termasuk jenis pencegahan: D. Early diagnosis and prompt treatment

83. Pasien G1P0A0 hamil 36 minggu datang dengan keluhan kedua kaki bengkak. Tidak ada nyeri
kepala, mual, muntah, dan pandangan kabur. Tekanan darah 170/110 mmHg. Protein urin 2+. Apa
diagnosis yang tepat? E. Preeklamsia berat

Page 60 of 159
Keyword: G1P0A0 hamil 36 minggu, kedua kaki bengkak, tidak ada nyeri kepala, mual, muntah
dan pandangan kabur, TD 170/110 mmHg, proteinuria +2

Preeklamsia  hipertensi gestasional dengan tekanan darah setidaknya 140/90 mmHg, diiringi
proteinuria (+), pada usia kehamilan mulai 20 minggu dan hilang 12 minggu postpartum
Preeklamsia berat  jika pasien mengalami preeklamsia dengan TD>160/110 mmHg, diiringi
proteinuria> +2

84. Seorang wanita berusia 65 tahun datang dengan membawa hasil laboratorium kolesterol total 240
mg/dl, trigliserida 204 mg/dl, semetara lainnya dalam batas normal. Terapi yang tepat untuk
pasien tersebut adalah: C. Simvastatin

Keyword: Hasil laboratorium kolesterol total 240, trigliserida 204, lainnya dalam batas normal
Diagnosis : dyslipidemia
Terapi yang tepat untuk pasien adalah simvastatin

Dislipidemia
– Kelainan metabolism lipid, tidandai oleh kelainan (peningkatan atau penurunan) fraksi
lipid dalam plasma
– Kelainan fraksi lipid yang terutama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kadar
trigliserida, dan penurunan kadar kolesterol HDL
– Dalam proses terjadinya aterosklerosis ketiganya mempunyai peran penting dan
berkaitan, sehingga dikenal sebagai triad lipid
– Klasifikasi :
o Hiperkolesterolemia
o Hipertrigliseridemia
o Campuran
Sumber : pedoman pelayanan medis ilmu penyakit dalam – PAPDI

Page 61 of 159
Sumber : buku ajar ilmu penyakit dalam
– In persons with high serum triglycerides, LDL cholesterol remains the primary target of
therapy. In addition, non-HDL cholesterol becomes a secondary target.
– Changes in life habits, as outlined before, represent first line therapy, but it is also important
to determine whther a patient is taking drugs known to exacerbate hypertriglyceridemia and,
if so, these should be modified.
– Among hypolipidemic agents, the statins are most effective for lowering non-HDL
cholesterol. Not only do statins reduce LDL cholesterol, but they also lower VLDL
triglycerides and VLDL cholesterol
Sumber: National Cholesterol Education Program National Heart, Lung, and Bloosd Institute

85. Seorang laki-laki dengan keluhan bercak lemerahan di lengan bawah kanan. Dua hari sebelumnya
jari tengah tangan kanan pasien terluka. Bercak kemerahan berbatas tegas. Diagnosis yang tepat
adalah: C. Erisipelas

Keyword : bercak kemerahan di lengan bawah kanan, berbatas tegas, riwayat jari tengah kanan
terluka.
Diagnosis : erysipelas : penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh treptokokus, gejala utamanya
yaitu eritema berwarna merah cerah dan berbatas tegas. Biasanya disertai gejala konstitusi.

Page 62 of 159
Pengobatan : sistemik dengan antibiotic, topical diberi kompres terbuka dengan larutan antiseptic.
Jika terdapat edema diberi diuretika
Pilihan jawaban lain kurang tepat :
o Dermatitis kontak : tidak ada riwayat kontak
o Selulitis : batas tidak tegas
o Flegmon : selulitis yang mengalami supurasi
o Furunkel : radang folikel rambut dan sekitarnya

86. Seorang anak usia 14 tahun dibawa ibunya ke dokter karena belum mengalami menstruasi
maupun pertumbuhan payudara. Pada pemeriksaan fisik didapatkan berat badan 70kg, tinggi
badan 140cm, dan ditemukan webbed neck (leher bersayap). Diagnosis pada pasien adalah: B.
Turner syndrome

Keyword :
– Anak usia 14 tahu belum mengalami menstruasi maupun pertumbuhan payudara
– Berat badan 70kg, tinggi badan 140cm, dan ditemukan webbed neck
Sindroma turner
– Kelainan kromosom, 45 XO
– Pubertas terlambat, obesitas, perawakan pendek, amenorrhea primer/steril
– Ganguan kardiovaskular (stenosis aorta, Coa aorta) ginjal (horseshoe kidney)
– ADHD dan nonverbal learning diability

87. Anak umur 4 haru di bawa ibunya ke IGD dengan keluhan muntah terus menerus sejak lahir.
Muntah stiap di beri ASI disertai air liur keluar terus menerus. Kadang bayi tersedak bila dipaksa
menetek. BAB 3-4x/hari dengan konsistensi lembek. Dari pemeriksaan radiologi ditemukan
dilatasi kantung faring da nada gas gaster. Apa diagnosis yang tepat? D. Atresia esophagus

Page 63 of 159
Keyword :
– Bayi 4hari muntah tersu menerus sejak lahir
– Air liur keluar terus menerus, tersedak jika dipaksa menetek
– Radiologi : dilatasi kantung faring da n adanya gas di gaster
Atresia esophagus
– Ganguan patensi esophagus, merupakan kelainan kongenital
– Risiko aspirasi, hipersalivasi (excessive oral secretions)
– Dapat disertai fistula trakeo esophagus
– Riwayat hidramnion selama kehamilan
– Associated anomalies : VACTERL (vertebral defects, anorectal malformations,
cardiovascular defects, trakeoedophageal defects, renal anomalies, limb deformities)

Option lain:
o HPS : muntah non bilious pada usia 4-8 minggu, massa seperti buah zaitun di
epigastrium, USG: target sign
o Hirschprung disease : riwayat meconium keluar > 24 jam, distensi perut, BAB
menyemprot bila dilakukan colok dubur
o Atresia duodenum : muntah kurang lebih 30 menit setelah asupan oral, perut distensi,
pada foto polos abdomen ada double buble sign
o Ileus obstruktif : distensi perut, bab tidak keluar, flatus (-), muntah, bising usus metallic
sound, foto polos abdomen gambaran herring bone atau stack of coins
Sumber Esophageal atresia : www.Emedicine.medscape.com

Page 64 of 159
88. Seorang ibu membawa anak perempuannya yang berusia 7 tahu ke UGD Rumah Sakit Kabupaten.
Ibu mengeluhkan anaknya banyak makan dan minum serta sering buang air kecil. Sudah dibawa
ke dokter puskesmas dikatakan anak tersebut sakit gula. Pada pemeriksaan anak tampak lemas,
sesak, napas cepat dalam, bau napas berbau khas. Apa kemungkinan komplikasi yang saat ini
terjadi pada anak tersebut? C. Ketoasidosis

Keyword:
– Anak 7 tahun
– Banyak makan dan minum serta buang air kecil
– Tampak lemas, sesak, nafas cepat dalam, bau nafas berbau khas
Diagnosis : KAD

KAD
– DMT-1
o Klasik : 3P, penurunan berat badan dalam waktu 2-6 minggu, mudah lelah
o KAD : sesak napas, letargi, dehidrasi, napas cepat dan dalam disertai bau aseton,
gangguan kesadaran
– Harus dicurigai DMT-2 : obesitas, usia > 10 th, riwayat keluarga, C-peptide
normal/tinggi, autoantibodi negative
Tatalaksna KAD
– Terapi carian
– Insulin
– Koreksi elektrolit (natrium dan kalium, asidosis tidak dikoreksi)
– Pemantaunan
– Penanganan infeksi
– Tatalaksana DMT-1
o Insulin
o Pengaturan makan
o Olahraga
o Edukasi
o Home monitor
Sumber pedoman pelayanan media Jilid II IDAI

89. Seorang anak 5 tahu datang idantar oleh kedua orang tuanya dengan keluhan batuk dan pilek
sejak 5 hari yang lalu. Pasien sudah minum obat batuk tetapi tidak sembuh. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan faring dan uvula hiperemis, tonsil T0-T0. Diagnosis pada pasien ini adalah: A.
Faringitis akut

Page 65 of 159
Keyword: Batuk pilek 5 hari, demam +, faring dan uvula hiperemis, tonsil T0-T0
Diagnosis faringitis akut
Terapi :
– Istirahat dan minum cukup, kumur air hangat, analgetika jika perlu + tablet hisap
– Antivirus metisoprinol (sioprenosine) diberikan jiak suspek virus HSV-1.

Faringtis bakterial:
– PF : tonsil membesar, faring dan tonsil hiperemis,terdapat eksudat di permukaannya
kelenjar limfe leher anterior dapat membesar.
– Terapi : antibiotic (penisilin G Benzatin) 50.000 UI/KgBB IM dosis tunggal atau
amoksisilin 50mg/KgBB dibagi 3 kali/hari selama 10 hari

90. Anda menolong persalinan seorang ibu di puskesmas dengan usia kehamilan 38 minggu. Bayi
lahir dengan berat 2800 gram, tidak menangis, tonus otot buruk. Apakah hal pertama yang anda
kerjakan? C. Letakkan bayi di penghangat dan keringkan

Keyword: Persalinan 38 minggu, berat badan 2800 gram, tidak menangis, tonus otot buruk.

Saat menolong persalinan, yang perlu diketahui :


– Cukup bulan?
– Tonus otot?
– Menangis?
– Bila salah satunya jawabanya “TIDAK”, lakukan langkah awal yaitu: hangatkan,
bersihkan lender bila perlu, keringkan, stimulasi

Page 66 of 159
Optional lain:
– Rangsang sampai menangis : TIDAK BOLEH. Rangsang/stimulasi bayi maksimal 30
detik. Bila bayi tak kunjung menangis/merespon harus langsung VTP
– Elevasi kepala : Salah. Harusnya sedikit ekstensi supaya airways terbuka
– VTP:dilakukan bila bayi tetap tidak menangis/merespon setelah dilakukan langkah awal
– Beri oksigen : oksigen diberikan saat memberikan VTP
Sumber Neonatal Resuscitation Circulation 2010

91. Seorang datang ke dokter karena nyeri pada tangan dan harus dikibas-kibaskan baru kebas
berkurang. Nyeri terutama pada malam hari. Kadang pasien juga merasa nyeri tersebut menjalar

Page 67 of 159
ke lengan atasnya. Sehari-hari pasien bekerja sebagai juru ketik di kantornya. Diagnosis yang
tepat adalah: A. Carpal tunnel syndrome

– Keyword
o Nyeri pada tangan
o Harus dikibaskan baru berkurang
o Terutama pada malam hari
o Menjalar ke lengan atasnya
o Bekerja sebagai juru ketik di kantornya
– Diagnosis : Carpal tunnel syndrome
– Terapi :
o Penggunaan splint pada malam hari selama 3 minggu
o Medikamentos : NSAID, Injeksi Steroid
o Terapi lainnya : Yoga

Carpal Tunnel Syndrome


– Kumpulan tanda dan gejala akibat penekanan nervus medianus dalam terowongan karpal
(Carpal Tunnel)
– Gejala umum : kesemutan, kebas, nyeri pada lokasi yang dipersarafi nervus medianus
(terutama pada malam hari)
– Gejalan lain : kadang apsien menjatuhkan barang yang digenggamnya tanpa terasa, gejala
intermiten.
– Gejala malam hari biasanya cukup spesifik untuk CTS terutama bila gejala berkurang jika
menggerak-gerakkan tangan.

Page 68 of 159
Pilihan Lain :
o Polineuropati : kerusakan fungsi progresif beberapa saraf perofer, sering digunakan pada
kasus kerusakan pada DM(polineuropati Diabetik)
o Rheumatoid artritis : seding yang terlibat <1, ada gejala kaku > 20 menit di pagi hari
o Tarsal tunnel syndrome : mirp CTS, hanya terjadi di kaki (akibat penjepitan nervus
tibialis posterior)
o Poliradikulopati : gangguan di radiks spinalis, contoh GBS

92. Pasien divonis penyakit berat dan disarankan operasi. Pasien: “Baiklah Dokter, saya bersedia
dioperasi. Kalau saya dioperasi juga saya hanya akan menyusahkan keluarga saya dan tidak ada
yang dapat mengurus saya”. Pasien tersebut ada dalam fase: A. Depresi

Page 69 of 159
Keywords :
– Pasien sakit berat yang membutuhkan operasi
– “Dokter, saya tidak bersedia dioperasi. Kalau saya dioperasi juga saya hanya akan
menyusahkan keluarga saya”
Kubler-Ross : 5
Fase Respon Terhadap Penyakit
– Denial : Bukan saya ! Respon paling awal, dimana pasien menolak kenyataan bahwa dia
sakit
– Anger : mengapa saya?! Pasien menjadi irritable, egois, dan kritis. Dia mulai
menyalahkan orang lain untuk kondisinya, bias termasuk tuhan.
– Bargaining : ya, saya.. Pasien menerima bahwa dia sakit, tapi berusaha kompromi dengan
hidup untuk mengurangi penyakitnya. Contohnya : “ Kalau sembuh, saya janji akan…”
– Depression : ya, saya.. Pasien menerima sepenuhnya kalau dia sakit dan menyadari apa
yang akan terjadi. Pasien pasrah dan hilang harapan hidup.
– Acceptance : ya, saya. Dan saya siap. Pasien menerima penyakitnya dan bersedia untuk
melewati segala proses yang harus dilewati untuk sembuh. Bila penyakit terminal, pasien
menunjukkan kesiapan mental untuk menghadapi kematian.

93. Pasien perempuan berumur 25 tahun datang dengan keluhan perut kanan bawah yang bertambah
berat bila pasien batuk. Tekanan darah 90/60, nadi 80 x/menit, RR 20x/menit, 360C. pada
pemeriksaan fisik didapatkan nyeri lepas do region abdomen kiti. Apa pemeriksaan yang menjadi
tanda khas pada pasien di atas? D. Rovsing sign

Keywords :
– Perempuan umur 25 tahun datang dengan keluhan perut kanan bawah yang bertambah
berat bila pasien batuk.
– Tekanan darah 90/60, nadi 80x/menit, rr 20x/menit 360C.
– Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri lepas regiio abdomen kiri.
– Penekanan abdomen kiri  isi sisi kiri terdorong ke kanan (ke arah apendiks) 
apendiks yang meradang bergoyang -> nyeri (Rovsing sign)
– Tanda appendicitis pada pemeriksaan jasmani

Page 70 of 159
A. nyeri tekan titik McBurney; B. Rovsing sign; C. Psoas sign; D. Obturator sign

Pilihan lainnya:
– Curvoiser sign : kantong empedu teraba membesar pada pasien dengan icterus bastruktif
yang disebabkan oleh tumor traktus biliaris atau kaput pancreas
– Turtle sign : tanda distosia bahu pada saat persalinan (kepala bayi keluar-masuk karena
bahu “nyangkut”)
– Puddle sign  tanda asites, diperiksa dengan mengetok dinding perut dan mendengarkan
rambatan suara lewat stetoskop yang ditempelkan di posisi terbawah perut saat pasien
dalam psisi menungging

94. Pasien baru melahirkan 4 jam yang lalu, namun hingga kini mengalami perdarahan. Uterus tidak
berkontraksi dan lemah. Sisa plasenta dan kotiledon lengkap. Apa diagnosisnya? D. Atonia uteri

Keyword :
– Pasien baru melahirkan 4 jam yang lalu, namun hingga kini mengaami perdarahan. Uterus
tidak berkontraksi dan lemah. Sia palsenta dan kotiledon lengkap.
– Uterus tidak berkontraksi dan lemah  Tanda atonia uteri

Page 71 of 159
– Sisa plasenta dan kotiledon lengkap  bukan retensio plasenta

95. Seorang bayi laki-laki berusia 3 bulan dibawa berobat ke puskesmas dengan keluhan kulit
mengelupas di hamper seluruh tubuh sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya terdapat demam. PF:
ditemukan bula kendur, skuama, dan erosi, serta kulit tampak mengelupas di hamper seluruh
tubuh. Apadiagnosis yang paling mungkin untuk kasus tersebut? D. SSSS

Keyword :
– Kulit mengelupas dihampir seluruh tubuh sejak 2 hari yang lalu
– Riwayat demam
– PF: Bula kendur,skuama dan erosi, kulit mengelupas dihampir seluruh tubuh

Staphylococcus scalded skin syndrome


– Nama lain : Pemphigus neonatorum or Ritter’s disease
– Epidemiologi : pada anak <5 tahun, laki>perempuan
– Ciri khas : epidermolisis
– Gejala klinis : demam tinggi, ISPA, kelainan kkulit yang pertama timbul eritema, yang
timbul mendadak pada muka , leher , ketiak, dan lipat paha kemudian menyeluruh dalam
waktu 24 jam. Kemudian dalam waktu 24-48jam akan timbul bula2 besar berdinding
kendur
– Terapi : antibiotic derivate penisilin (perhatikan bakteri penyebab yang dapat membentuk
penisilinase) missal kloksasilin 3x250 mg atau klindamisin dan sefalosporin generasi I;
Topikal sufratulle atau krim antibiotic. Perhatikan keseimbangan cairan dan elektrolit

Page 72 of 159
Sumber :http://web2.tmu.edu.tw/g158090009/

96. Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 10 tahun ke rumah sakit. Ibu mengatakan terdapat
benjolan di pangkal paha anaknya. Ketika dokter memasukkan jari dari skrotum ke arah kanalis
inguinalis, benjolan tersebut menyentuh ujung jari. Diagnosis yang paling mungkin ialah: C.
Hernia inguinalis indirek

Keywords: Anak 10 tahun, benjolan di pangkal paha, ketika dokter memasukkan jari dari skrotum
kearah kanalis inguinalis, benjolan tersebut menyentuh ujung jari
Benjolan “turun” lewat kanalis inguinalis  Pada anak disebabkan karena procesus vaginalis
gagal menutup secara sempurna  Hernia inguinalis indirek

Jalan turunnya beragam hernia :


– Hernia inguinalis direk
o Lewat Hesselbach triangle
– Hernia inguinalis indirek
o Lewat kanalis inguinalis
– Hernia femoralis
o Lewat kanalis femoralis

Page 73 of 159
Pilihan lainnya:
– Hernia skrotalis  usus yang turun sudah sampai di skrotum
– Hernia abdominalis  disebut ventral hernia, usus “menonjol” dari dinding perut karena
kelemahan dinding perut

Tatalaksana:

97. Seorang wanita berusia 45 tahun datang ke dokter dengan keluhan siklus haidnya memanjang.
Pemeriksaan hitung darah lengkap menunjukkan Hb 8 mg/dl. Pemeriksaan apusan darah tepi
menunjukkan eritrosit mikrositik hipokromik. Diagnosis yang tepat ialah: B. Anemia defisiensi
besi

Keyword: Wanitta 45 th dengan siklus haidnya memanjang. Lab : Hb:8. Hasil pemeriksaan
apusan darah tepi = eritrosit mikrositik hipokromik.

Diagnosis yang tepat anemia defisiensi besi

Page 74 of 159
98. Pasien G3P2 hamil 39 minggu datang dengan keluhan perut kenceng-kenceng. His 2-3
kali/10menit, tiap his 30-45 detik. Pembukaan 5cm. ketuban sudah pecah. DJJ 144 kali/menit.
Tindakan apa yang akan anda lakukan? E. Observasi 4 jam

Keyword : G3P2, hamil 39 minggu, perut kenceng-kenceng. His 2-3 kali/10 menit, tiap his 30-45
detik. Pembukaan 5cm. ketuban sudah pecah. DJJ 144 kali/menit.

Fase kala 1 persalinan :


– Fase laten
o Dimulai dari awal kontraksi hingga pembukaan mendekati 4 cm
o Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantara 20-30 detik
o Tidak terlalu mulas
– Fase aktif
o Kontraksi di atas 3 kali dalam 10 menit
o Lama kontraksi 40 detik atau lenih dan mulas
o Pembukaan dari 4 cm sampai 10 cm (lenkap)
o Terdapat penurunan bagian terbawah janin
Pada pasien terlihat his masih adekuat, jadi yang harus dilakukan selanjutnya adalah observasi.

99. Seorang pria penderita HIV datangvdengan keluhan kejang dan penurunana kesadaran. Hasil
pemeriksaan CD4 4, pada CT Scan dijumpai lesi kistik multiple, dengan tepi yang berbentuk
cincin. Kemungkinan organisme penyebab pada kasus ini adalah: A. Toksoplasma gondii

Page 75 of 159
Keywords: Penderita HIV mengalami kejang dan penurunan kesadaran, CD4 < hasil pemeriksaan
CD4 4, Pada CT scan dijumpai lesi kistik multiple, dengan tepi yang berbentuk cincin
Diagnosis : toksoplasmosis HIV
Penyebab : Toksoplasma gondii

Terapi : antitoksoplasmosis (pirimetamin, sulfadiazine), mencegah herniasi (decompresi),


kortikosteroid (dapat memperburuk pengobatan toksoplasma)

Ring Enhancing Lesion

100. Anak laki-laki 3 minggu dibawa ke RS dengan keluhan utama keluar cairan dari pusar.
Pemeriksaan didapatkan keadaan baik, aktif, tidak demam, tidak sesak nafas. Tali pusat telah
puput. Dari pusar keluar cairan bening warna kekuningan dan tidak didapatkan tanda radang.
Apakah diagnosis pada pasien ini? D. Duktus urakus persisten

Keywords: Anak laki-laki 3 minggu, keluar cairan dari tali pusat, tali pusat telah puput, keluar
cairan bening berwarna kekuningan dan tidak terdapat tanda radang

Duktus urakus persisten :


– Buli terhubung dengan umbilicus pada masa fetus melalui allantois
– Allantois kemudian berdegenerasi menjadi urakus
– Seharusnya urakus regresi dan memutiskan hubungan antara buli dan umbilicus
– Bila tetap ada a wetness di sekitar umbilicus tanpa tanda radang

Page 76 of 159
– Terapi : bedah

Option lain :
– Omfalokel : protrusi organ intraabdomen ditutupi membrane berupa amnion dan
peritoneum
– Hernia umbilikalis : protrusi organ intraabdomen ke area sekitar umbilicus
– Omfalitis : infeksi/inflamasi tali pusat
– Ekstropia buli : ketiadaan kongenital sebagian dinding abdomen dan dinding kandung
kemih. Kandung kemih tampak membalik dari dalam ke luar

101. Pasien hamil 38 minggu datang dengan keluhan mulas dan sudah keluar darah serta lendir yang
banyak. Dilakukan pemeriksaan didapatkan pembukaan 5 cm. Pasien masuk dalam kala: E.
Kala II fase aktif

– Kala I : proses pembukaan serviks


o Fase laten : bukaan < 4 cm (selama 8 jam )
o Fase aktif : bukaan 4-10 cm (lengkap) selama kira-kira 6 jam ( 1cm/jam)
– Kala II : proses melahirkan bayi
o Dimulai sejak bukaan serviks lengkap hingga lahirnya bayi
o Batas waktu 60 menit pada nulipara dan 30 menit pada multipara
– Kala III : proses melahirkan plasenta
o Dimulai sejak lahirnya bayi sampai lahirnya plasenta
o Batas waktu 30 menit
– Kala IV : Pemantauan keadaan ibu ( tanda-tanda vital)
o Mulai sejak lahirnya plasentaa sampai 2 jam setelahnya

102. Seorang perempuan 26 tahun G2P1A0 hamil 8 bulan datang dengan keluhan pusing dan mual.
TD 110/70mmHg. Frekuensi nadi84 kali/menit, suhu afebris. Pada pemeriksaan laboratorium
ditemukan Hb 10 g/dl. Tindakan apa yang akan anda lakukan? B. Memberi sulfas ferrosus
dan vitamin C

Keyword: Wanita 26 tahun G2P1A0 hamil 8 bulan, pusing, mual, Hb 10 g/dl

WHO menentukan derajat Hb untuk ibu hamil sebagai berikut:


– Trimester I : 11-14 g/dl
– Trimester II : 10,5-14 g/dl
– Trimester III : 11-14 g/dl

Page 77 of 159
103. Seorang lbu melahirkan bayi laki-laki dengan kondisi berat badan kecil dibandingkan umur
kehamilannya. Dokter menemukan mikrosefali, kornea keruh, dan kelainan jantung berupa
pantent ductus arteriosus. Pada pemeriksaan lab didapatkan:
Pada bayi ( usia 1 harii ):
IgG CMV (+), IgM CMV (-)
IgG Toksoplasma (+), IgM Toksoplasma (-)
IgG Rubella (+), IgM Rubella (+)
Pada ibu:
IgGCMV (+), IgM CMV (-)
IgG Toxoplasma (+), IgM Toxoplasma (-)
IgG Rubella (+), IgM Rubella (-)
IgG HSV (+), IgM HSV (-)
Apa penyebab yang paling mungkin? B. Rubella

Keyword:
– Bayi kecil masa kehamilan , mikrosefali, kornea keruh, PDA
– Pada bayi usia 1 hari: IgG CMV (+), IgM CMV (-), IgG Toxoplasma (+), IgM
toksoplasma (-), IgG rubella (+), IgM Rubella (+)
– Pada ibu: IgG CMV (+), IgM CMV (-), IgG Toksoplasma (+), IgM Toksoplasma (-),
IgG Rubella (+), IgM Rubella (-), IgG HSV (+), IgM HSV (-)

Congenital rubella syndrome:


– 3 gejala klasik :
o Sensorineural hearing loss (manifestasi tersering)
o Ocular abnormalities : katarak kongenital, glaukoma infantil, dan pigmentary
retinopathy
o Penyakit jantung kongenital, umumnya PDA dan stenosis arteri pulmonal
– Selain 3 gejala klasik , dapat ditemukan pula manifestasi berikut :
o Abnormalitas SSP, yang meliputi retardasi mental, gangguan prilaku,
hipotonus, meningoensefalitis, dan mikrosefal
o Hepatosplenomegali
o Jaundice
o Hepatitis
o Manifestasi kulit bluberry muffin spot
o Lesi tulang

Page 78 of 159
o Gangguan Endokrin (muncul dikemudian hari, dapat berupa gangguan tiroid,
DM)
o Gangguan hematologi, misalnya anemia atau trombositopeni purpura

104. Pasien 45 tahun laki-laki diantar ke RSJ karena berusaha membunuh bos nya. Pasien merasa
angin membawakan berita bahwa istrinya selingkuh. Pasien merasa sangat marah kemudian
mengamuk. Gejala ini sudah dirasakan selama 2 bulan. Sebelumnya pasien sering murung dan
berbicara sendiri, oleh RSJ diberikan Haloperidol, Diazepam, dan vitamin. Terapi psikofarmaka
yang tepat untuk mengatasi gejala tersebut adalah: A. Antidopaminergik

Keywords:
– Seorang laki-laki 45 tahun berusaha membunuh bos nya
– Pasien merasa angin membawakan berita bahwa istrinya selingkuh
– Pasien merasa sangat marah
– Kemudian mengamuk. Gejala ini sudah dialami sejak 2 bulan yang lalu. Sebelumnya
pasien sering murung dan berbicara sendiri.
Diagnosa : Skizofrenia Paranoid
Patofisiologi : Psikosis oleh karena kelebihan dopamin
Obat : Antipsikotik ( contoh : haloperidol  antidopaminergik )

105. Petani laki-laki 40 tahun mengeluh ada bercak kemerahan di badannya sejak 4 bulan yang lalu.
Bercak mulai dari punggung, kemudian bertambah luas dan gatal. Telapak kaki terasa tebal
(hipestesi), sering kesemutan. Status dermatologikus : makula eritem tersebar merata di seluruh
tubuh dan tungkai, numuler , ada juga plakat, lesi sebagian berbatas tegas sebagian tidak , kulit
kedua tungkai kasar dan bersisik. Diagnosa yang tepat : E. MH

Keywords : bercak kemerahan sejak 4 bulan yang lalu, telapak kaki hipestesi , sering
kesemutan. Status dermatologi : makula eritem tersebar merata di seluruh tubuh dan tungkai,
numuler, ada juga plakat, lesi sebagian berbatas tegas sebagian tidak, kulit kedua tungkai kasar
dan bersisik

Diagnosis : MH
Terapi tergantung jenis MH
Klasifikasi MH
– Pada dasarnya MH dibagi tipe PB dan MB
o PB (respons imun si penderita baik , lesi sedikit ( <5) , gejala sensoris jelas

Page 79 of 159
o MB (respons imun si penderita buruk , lesi difus , banyak (>5) , gejala sensoris
tidak jelas / tidak ada
– Pengobatan PB : Rifampisin + Dapson
– Pengobatan MB : Rifampisin + Dapson + Klofazimin
– Note : Rifampicin  single dose di hari pertama tiap bulan , jadi hari ke 2,3,.. 28 tidak
ada rifampicin

Psoriasis : Koebner dan Auschpitz sign


Tinea : gatal jika berkeringat (jamur)
Kandidiasis : sel ragi, blastospora < hifa semu
Pitiriaisis rosea : lesi seperti pohon cemara terbalik

106. Pasien kecelakaan, mata kiri tidak dapat melihat ke samping kiri. Gerakan bola mata kanan
normal. Nervus yang terkena adalah: B. N. Abdusen

Keywords : Mata kiri tidak dapat melihat ke samping kiri. Gerakan bola mata kanan normal.

Diagnosis kerja : Paresis N. Abdusen kiri

107. Perempuan 25 tahun mengeluh timbul bercak-bercak di bahu dan lengan atas , terasa gatal
terutama saat berkeringat. Pasien belum makan obat apapun, hanya memakai pelembab dari
warung tapi bercak semakin banyak. Hasil PF : makula hipopigmentasi dengan skuama. Apa
kemungkinan diagnosis pasien ini : A. Ptiriasis versikolor

Keywords : bercak di bahu dan lengan atas, terasa gatal terutama saat berkeringat, makula
hipopigmentasi dengan skuama

Page 80 of 159
Diagnosis : Ptiriasis versikolor
Pemeriksaan penunjang : Lampu wood: kuning keemasan, kerokan kulit KOH 20%: hifa
pendek dan spora bulat berkelompok
Tatalaksana : Selenium Sulfide (Selsun) sebagai shampo, Salisil spiritus 10%, derivat azol,
sulfur presipitatum dalam bedak kocok 4-20%

108. Seorang laki-laki 61 tahun menderita DM sejak 9 tahun yang lalu. Pasien mengalami bengkak
pada kedua tungkai dan puffy face. Kadar ureum dan kreatinin meningkat. Diagnosis yang tepat
untuk pasien di atas adalah: C. Nefropati DM

Keywords : Seorang laki-laki 61 tahun menderita DM sejak 9 tahun yang lalu. Pasien
mengalami bengkak pada kedua tungkai dan puffy face. Kadar ureum dan kreatinin meningkat

Diagnosis : Nefropati DM
Penyulit menahun :
– Makroangiopati
o Pembuluh darah Jantung
o Pembuluh darah tepi
o Pembuluh darah otak
– Mikroangiopati
o Retinopati
o Nefropati
o Neuropati
o Nefropati: Kadar albumin > 30 mg dalam urin 24 jam pada 2 dari 3 kali
pemeriksaan dalam kurun waktu 3-6 bulan , tanpa penyebab albuminuria lainnya.

109. Seorang pasien didiagnosis demam dengue dirawat di suatu RS dan dilakukan pemeriksaan CT
scan serta MRI. Karena biaya yang melewati batas plafon asuransi, pasien diminta melunasi

Page 81 of 159
sendiri kekurangannya. Siapakah yang menyebabkan moral hazard pada kasus ini ? D.
Provider

Pasien DBD  Dilakukan CT dan MRI tanpa indikasi


Tanpa ada informasi atas permintaan pasien  cenderung provider kesehatan yang mempunyai
inisiatif
Moral hazard : Keadaan yang berkaitan dengan sifat, pembawaan dan karakter manusia yang
dapat menambah besarnya kerugian dibanding dengan resiko rata-rata
Ciri-ciri  sulit diidentifikasikan, sulit diperbaiki  perilaku tidak bermoral
Contoh moral hazard provider : memanfaatkan ketidaktahuan pasien menjalani pengobatan
berlebihan ( induce demand )

110. Seorang pria usia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang yang menjalar hingga ke
skrotum. Kada asam urat 14 mg/dl dan pada pemeriksaan urin didapatkan kristal asam urat (
++). Dokter berencana melakukan pemeriksaan foto BNO. Apa gambaran batu asam urat di
rontgen: D. Radiolusen

Keywords : Seorang pria usia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang yang menjalar
hingga ke skrotum. Kada asam urat 14 mg/dl dan pada pemeriksaan urin didapatkan kristal
asam urat ( ++).

Gambaran batu asam urat di foto BNO


– Kalsium fosfat
– Kalsium oxalat
– Magnesium amonium
– Batu sistin
– Batu asam urat
Batu kalsium  opak
Batu asam urat  lusen

111. Wanita 26 tahun datang ke puskesmas mengeluh pandangan kabur menggunakan kacamata.
Saat usia 17 tahun, pasien memakai kacamata S-2,5 OD, S-2,75 OS. Setelah dicek sekarang
pasien dapat melihat dengan visus 6/6 ODS dengan kacamata S-7,25 OD, S-8,5 OS. Apa
diagnosis pasien? C. Myopia progresif

Page 82 of 159
Keywords : 26 tahun, pandangan kabur menggunakan kacamata. Usia 17 tahun, pasien
memakai kacamata S-2,5 OD, S-2,75 OS. Sekarang pasien dapat melihat dengan visus 6/6 ODS
dengan kacamata S-7,25 OD, S-8,5 OS.

Diagnosa kerja : Myopia progresif.


Jenis myopia :
– Berdasarkan penyebab :
o Miopia retraktif/ bias/ indeks, karena bertambah indeks bias media penglihatan,
contoh : katarak intumesen, atau akibat pembiasan media penglihatan lensa/
kornea terlalu kuat.
o Myopia aksial, akibat panjangnya sumbu bola mata.
– Berdasarkan derajat :
o Myopia ringan : <-3D
o Myopia sedang : -3D sampai -6D
o Myopia berat : >-6D
– Berdasarkan perjalanan penyakit :
o Myopia stasioner, myopia menetap setelah dewasa
o Myopia progresif, myopia bertambah terus pada usia dewasa
o Myopia maligna/ pernisiosa/ degeneratif, myopia berjalan progresif, dapat
mengakibatkan ablasio retino dan kebutaan

112. Seorang wanita 55 tahun datang dengan keluhan sulit membaca tulisan. Saat ini pasien sudah
memiliki kacamata dengan ukuran S-4.00 C-1.00 X 90 untuk penglihatan jauh. Bagaiamanakah
resep kacamata yang tepat untuk pasien tersebut ? A. S -1,5 C -1,00 x 90

Keywords : 55 tahun, sulit membaca tulisan, saat ini memiliki kacamata dengan ukuran S-4.00
C-1.00 X 90 untuk penglihatan jauh.
Diagnosa kerja : Presbiopia

Presbiopia:
– Gangguan akomodasi pada usia lanjut yang terjadi akibat :
o Kelemahan otot akomadasi
o Lensa mata tidak kenyal atau elastisitasnya berkurang akibat sclerosis
o Biasanya pada pasien > 40 tahun, keluhan berupa mata lelah, berair, sering terasa
pedas.
– Pada presbiopia kacamata atau adisi diperlukan untuk membaca dekat, biasanya :
o +1.00 D untuk usia 40 tahun

Page 83 of 159
o +1.50 D untuk usia 45 tahun
o +2.00 D untuk usia 50 tahun
o +2.50 D untuk usia 55 tahun
o +3.00 D untuk usia 60 tahun
– Pemeriksaan adisi untuk membaca perlu disesuaikan dengan kebutuhan jarak kerja pasien
pada waktu membaca. Pemeriksaan sangat subjektif sehingga angka-angka diatas bukan
merupakan angka yang tetap.

Pada soal, pasien usia 55 tahun membutuhkan adisi +2.5 D  Jawaban paling tepat sebenarnya
S-4.00 + S+2.5
Namun tidak ada dalam option jawaban, maka yang paling mendekati adalah option D 
Kacamata pasien sekarang S-4.00 C-1.00 X 90 selisih dari adisi +2.5D, maka kacamata yang
dibutuhkan S-1.50 C-1.00 X 90

113. Seorang anak berumur 2 tahun dibawa ibunya ke dokter dengan alasan belum bisa berjalan.
Pada waktu umur 1 tahun pasien dapat merangkak, sekarang pasien hanya bisa duduk tanpa
berpengangan, dapat menjawab pertanyaan nama temannya dan berbicara kalimat. Apakah
gangguan yang dialami ? D. Gangguan perkembangan motorik kasar

Keywords : Anak 2 tahun belum bisa berjalan, umur 1 tahun baru dapat merangkak, sekarang
pasien hanya bisa duduk tanpa berpengangan, dapat menjawab pertanyaan nama temannya dan
berbicara kalimat.

Perkembangan anak terdiri dari motorik kasar, motorik halus, sosial, dan bicara.
Pada kasus, perkembangan anak dalam bidang sosial dan bicara sudah memenuhi milestone
sesuai umurnya.

Page 84 of 159
Duduk tanpa berpengangan seharusnya dicapai pada usia maksimal 8 bulan.
Berjalan pada usia maksimal 14 bulan.

114. Seorang perempuan 16 tahun dating dengan keluhan bersin-bersin. Keluhan dirasakan terutama
saat menyapu lantai. Keluhan bersin-bersin dirasakan hilang timbul dan tidak menganggu

Page 85 of 159
aktivitas. Ibu penderita memiliki riwayat asma tetapi jarang kambuh. Pemeriksaan apa yang
tepat dilakukan pada pasien tersebut ? B. Pemeriksaan IgE

Keywords : bersin saat menyapu lantai, hilang timbul, riwayat asma pada ibu pasien
Dx : Rhinitis Alergi
Pemeriksaan Penunjang : Hitung eosinofil atau IgE
Thx : Hindari faktor pencetus (dalam hal ini allergen inhalan (debu), Antihistamin H-1

115. Seorang anak 9 tahun tiba-tiba tersedak saat makan di rumah makan, keadaan pasien masih
sadar. Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah: C. Back blow 5 kali

Page 86 of 159
116. Seorang laki-laki berusia 42 tahun datang dengan keluhan penurunan berat badan, sering haus,
dan sering kencing malam hari. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan GDP 90 mg/dl dan
GDS 180 mg/dl. Pemeriksaan yang perlu dilakukan selanjutnya untuk menegakan diagnosis
adalah: B. Tes toleransi glukosa

Keywords : Seorang laki-laki berusia 42 tahun datang dengan keluhan penurunan berat badan,
sering haus, dan sering kencing malam hari. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan GDP
90 mg/dl dan GDS 180 mg/dl.

Pemeriksaan yang perlu dilakukan selanjutnya untuk menegakan diagnosis adalah : Tes
toleransi glukosa

Page 87 of 159
117. Seorang anak berumur 5 tahun datang dibawa orang tua nya dengan keluhan sering lelah dan
kurus . Anak ini sudah diberikan vitamin tapi berat badannya tidak naik-naik. Pada pemeriksaan
laboratorium ditemukan telur cacing berbentuk tong dengan ada dua kutub diujungnya. Telur
apakah yang menyebabkan kasus ini: A. Trichiuris Trichiura

Keywords : Seorang anak berumur 5 tahun datang dibawa orang tua nya dengan keluhan sering
lelah dan kurus. Anak ini sudah diberikan vitamin tapi berat badannya tidak naik-naik. Pada
pemeriksaan laboratorium ditemukan telur cacing berbentuk tong dengan ada dua kutub
diujungnya.

– Telur Trichiuris  berbentuk seperti tempayan dengan dua kutub di tengahnya 


tatalaksana Albendazole
– Telur Ancylostoma dan Necator  telur berdinding tipis  tatalaksana Albendazole
– Telur Ascaris  berdinding 3 lapis (albuminoid, hyaline, viteline)  tatalaksana
Albendazole
– Telur Schistosoma  telur memiliki terminal spine (berujung lancip)  tatalaksana
Praziquantel
– Telur Oxyuris  telur asimetris berdinding pipih di satu sisi  tatalaksana Albendazole,
Mebendazole

118. Seorang laki-laki diantar istrinya berobat ke dokter praktik, didapatkan tanda-tanda gumma, istri
pasien menanyakan penyakit dan cara penularannya. Tindakan Dokter? C. Menanyakan pada
suami bolehkah istri mendengar penjelasannya

Keywords : Laki-laki dengan tanda gumma diantar berobat oleh istrinya. Istri bertanya
mengenai penyakit dan cara penularan.

Page 88 of 159
Rahasia kedokteran : PP No 10 tahun 1966 : kewajiban seorang dokter untuk menyimpan
rahasia kedokteran, meliputi segala fakta yang didapatkan selama menangani pasien (mulai dari
pemeriksaan dan diagnosis hingga penatalaksanaan)

Pengungkapan rahasia kedokteran : Benhard-Knight (1972): Pengungkapan rahasia profesional


dapat dilakukan bila: ada persetujuan pasien berdasarkan pemerintah hukum ATAU
kepentingan umum menyangkut masalah kesehatan dan keselamatan umum

119. Seorang pria penderita TB tinggal bersama anak, cucu, dan menantu nya. Jenis keluarga ini
adalah: A. Blended family

120. Pasien bayi usia 9 bulan datan dibawa ke klinik anda dengan keluhan keluhan tanpak pucat dan
lemas. Ibu tidak menyadari sejak kapan bayinya mulai terlihat pcat. Dari pemeriksaan fisik
ditemukan nadi 122x/menit, pernafasan 37x/menit, suhu 36 C , sklera ikterik ,
hepatosplenomegali (+) dan tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening. Hail
pemeriksaan laboratoriumadalah sebagai berikut : Hb 5,1 g/dl, Leukosit 7500/mm3, Trombosit
273.000/mm3, bilirubin indirek 7,5 mg/dl, MCV 60 fl MCH 20 pg. Terapi untuk pasien ini
adalah: B. Transfusi darah

Keywords : Anak 9 bulan, pucat, lemas; sklera ikterik, hepatosplenomegali (+); Hb 5,1 g/dl,
bilirubin indirek 7,5 mg/dl, MCV 60 fl, MCH 20 pg

Page 89 of 159
Penyebab anemia :
– Gangguan pembentukan eritrosit : anemia aplastik, penyakit ginjal kronik, inflamsi
kronik, definisi besi, anemia sideroblastik, defisiensi b12 dan folat.
– Proses hemolitik : thalassemia, reaksi antibody, kelainan membran eritrosit
– Perdarahan akut

Pada soal ditemukan anemia, organomegali, dan ikterik. Berdasarkan tabel di atas, anemia yang
punya organomegali adalah anemia hemolitik kronik dan leukemia akut
– Leukemia akut disingkirkan karena lekosit dan trombosit normal serta karena adanya
ikterik.
– Ikterik disebabkan hemolisis eritrosit sehingga kadar bilirubin indirek dalam darah
meningkat.

Klasifikasi anemia berdasarkan ukuran eritrosit :


– Mikrosit
o Defisiensi besi
o Thalasemia
o Sideroblastik
o Inflamasi Kronik
– Makrositik
o Anemia Megaloblastik
o Anemia aplastic
– Normositik
o Penyakit ginjal kronik
o Kehilangan darah akut
– Note :

Page 90 of 159
o Anemia Siseroblastik : Sumsum tulang memproduksi ring sideroblastik 
eritrosit normala. Bisa jadi Keganasan/leukemia (AML) dikemudian hari. Pada
anemia sideroblastik kadar besi normal tapi tidak bisa membentuk hemoglobin.

Thalassemia
– Kasus disoal kemungkinan anemia hemolitik kronik ec thalassemia.
– Harus dibuktikan dengan pemeriksaan morfologi darah tepi dan elektroforesis Hb.
– Thalassemia : kelainan sintesis hemoglobin yang diturunkan
– Pikirkan thalassemia bila ada : pucat kronik, organomegali, riwayat transfusi berulang,
riwayat keluarga, gangguan pertumbuhan, facies cooley
– Tatalaksana :
o Mengobati anemia dengan transfusi darah
o Bila Hb <8  transfusi
o Bila Hb >8  tetapi ada gangguan pertumbahan, splenomegali membesar cepat,
KU kurang baik  transfusi
o Transfusi diberikan sampai Hb 12g/dl
o Cara transfusi : Hb > 5 10-15 cc/kg/kali dalam 2 jam + Hb < 5 cc/kg/kali dengan
tetesan 2 cc/kg/jam
– Medikamentosa lain :
o Asam folat
o Vitamin E
o Kelasi besi bila ferritin > 1000 mg/dl
o Vitamin C
– Option lain :
o Kemoterapi untuk leukemia akut
o Kriosipitat faktor VIII  hemofilia A
o Suplementasi B12 dan asam folat  anemia defisiensi besi dan folat
o Suplementasi besi  anemia defisiensi besi
o Terapi : besi elemen 3-6 mg/kg dalam 2 dosis , 30 menit sebelum makan pagi dan
makan malam (100 mg SF = 2 mg besi elemental)
o Empty stomach : full absorption, tetapi sering bikin mual muntah
o Full stomach : absorpsi cuma 50% dosis diberikan 5-6 mg/kg

121. Pasien laki-laki 25 tahun , datang dengan keluhan nyeri seluruh perut , sebelumnya pasien rutin
mengkonsumsi aspirin. Pasien tampak sakit berat. Tanda vital : TD 80/50, nadi 120 x/menit,
pernafasan 32x/menit, suhu 38,20 C. Pada foto polos toraks tampak udara bebas di bawah
diafragma. Penyebab kondisi ini yang paling mungkin adalah: A. Peritonitis sekunder

Page 91 of 159
Keywords : laki-laki 25 tahun, nyeri seluruh perut, riwayat minum aspirin seacara rutin, TD
80/50 mmHg, nadi 120 x/menit, pernafasan 32x/menit, suhu 38,2 C, pada foto polos toraks
tampak udara bebas di bawah diafragma

Takikardia, takipneu, hipotensi, febris sepsis


Peritonitis ?
Riwayat minum aspirin + udara bebas di bawah diafragma  perforasi
Ulkus peptikum ?

Peritonitis primer VS sekunder:


– Peritonitis primer
o Diagnosis ditegakan bila terdapat tanda dan gejala peritonitis yang jelas tanpa
sumber / penyebab inflamsi peritoneum yang jelas
o Jarang <1%
– Peritonitis sekunder
o Disebabkan oleh suatu proses yang mengiritasi dan menyebabkan inflamsi
peritoneum
– Tatalaksana  stabilisasi tanda vital, pembedahan

122. Wanita 23 tahun datangke puskesmas dengan keluhan terdapat benjolan pada pangkal bulu mata
. Tampak merah dan nyeri pada penekanan . Diagnosis yang paling tepat ialah: A. Hordeolum
eksterna

Keywords : Benjolan pada pangkal bulu mata, tampak merah dan nyeri pada penekanan

Diagnosis kerja : hordeolum eksterna


Hordeolum :
– Peradangan supuratif kelenjar kelopak mata
– Infeksi Staphylococcus pada kelenjar sebasea
– Gejala : Kelopak bengkak dengan rasa sakit dan mengganjal, merah, nyeri bila ditekan, ada
pseudoptosis/ptosis akibat bertambah berat kelopak
– 2 bentuk :
o Hordeolum internum : infeksi kelenjar meibom di dalam tarsus. Penonjolan dapat
ke arah kulit dan ke daerah konjungtiva tarsal
o Hordeolum eksternum : infeksi kelenjar Zeiss atau Moll. Penonjolan terutama ke
daerah kulit.dapat berupa infeksi dari folikel bulu mata

Page 92 of 159
– Tatalaksa:
o Kompres hangat 3 kali sehari selama 10 menit hingga pus keluar
o Antibiotik topikal
o Antibiotik sistemik : eritromisin atau dikloksasilin
o Insisi bila pus tidak dapat keluar

123. Pasien laki-laki datang dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh
gusi berdarah dan bintik-bintik merah pada tangan dan kaki. Pemeriksaan penunjang yang tepat
dilakukan adalah: D. NS-1

Keyword : Demam 2 hari, gusi berdarah dan bintik-bintik merah pada tangan dan kaki.
Diagnosis : DBD
Pemeriksaan penunjang yang tepat dilakukan NS-1

Page 93 of 159
Derajat Demam Dengue + Demam Berdarah Dengue:
– Demam dengue (DD)  Demam akut 2-7 hari disertai gejala 1/lebih : nyeri kepala,
retrofobia, mialgia, artalgia
– DBD derajat 1  gejala DD + uji torniquet (+)
– DBD derajat 2  gejala DD + perdarahan spontan
– DBD derajat 3  gejala DD + kegagalan sirkulasi (nadi melemah)
– DBD derajat 4  gejala DD + syok berat , nadi tidak terukur

124. Seorang anak kecil mata kirinya tersemprot parfum. VODS 6/6 . Tindakan awal yang harus
dilakukan adalah: B. Irigasi

Keywords : Mata kiri tersemprot parfum.VODS 6/6.


Diagnosis kerja : trauma kimia mata e.c parfum  parfum : kebanyakan Ph +- 7 (netral) namun
ada juga yang asam

Trauma Kimia Mata:


– Merupakan trauma yang mengenai bola mata akibat terpaparnya bahan kimia baik yang
bersifat asam atau basa yang dapat merusak struktur bola mata tersebut.
– Keadaan kedaruratan oftalmologi karena dapat menyebabkan cedera pada mata, baik
ringan, berat bahkan sampai kehilangan penglihatan.
– Etiologi : 2 macam bahan yaitu yang bersifat asam (pH<7) dan yang bersifat basa
(Ph>7,6)
– Pemeriksaan penunjang :
o Kertas lakmus : cek Ph berkala
o Slit lamp : cek bag. Anterior mata dan lokasi luka
o Tonometri
o Funduskopi direk dan indirek
– Klasifikasi :
o Derajat 1: Kornea jernih dan tidak iskemik limbus (prognossis sangat baik)
o Derajat 2: Kornea berkabut dengan gambaran iris yang masih terlihat dan
terdapat kurang dari 1/3 iskemik limbus (prognosis baik)
o Derajat 3: epitel kornea hilang total, stroma berkabut dengan gambaran iris
tidak jelas dan sudah terdapat ½ iskemik limbus (prognosis buruk)
o Derajat 4: kornea opak dan sudah terdapat iskemik lebih dari ½ limbus
(prognosis sangat buruk)
– Tatalaksana emergensi :

Page 94 of 159
o Irigasi : untuk meminimalkan durasi kontak mata dengan bahan kimia dan
menormalkan pH mata ; dengan larutan normal saline (atau setara)
o Double eversi kelompak mata :untuk memindahkan metrial
o Debridemen : pada epitel kornea yang nekrotik
– Tatalaksana medikamentosa :
o Steroid : mengurangi inflamsi dan infiltrasi neutrofil
o Sikloplegik : mengistirahatkan iris, mencegah iritis (atropine atau scopolamin)
 dilatasi pupil
o Antibiotik : mencegah infeksi oleh kuman oportunis

125. Wanita 27 tahun mengeluh sering berdebar-debar dan tangan gemetaran. Pasien juga
mengatakan badannya sering terasa hangat. Tanda vital : TD 150/90 mmHg, HR 130 kali/menit.
Mata terlihat eksoftalmus. Pada pemeriksaan leher ditemukan benjolan yang ikut bergerak saat
pasien menelan. Diagnosisnya adalah: B. Struma difusa toksik

Keywords : Wanita (27 tahun), berdebar-debar, tangan gemetaran, sering merasa panas, di leher
ada benjolan berbatas tidak tegas, ikut bergerak saat pasien menelan, TD =150/90, HR= 130,
eksoftalmus (+).

Diagnosis adalah struma difusa toksik (Grave’s Disease)


– Struma pembesaran kelenjar tiroid
– Struma dapat berbentuk difus (struma difus) atau berbentuk nodul (struma nodusa)
– Berdasar gejala :
o Nontoksik : tidak ditemukan gejala hipertiroid
o Toksik (ditemukan gejala hipertiroid)
– Gejala Hipertiroidisme :

Page 95 of 159
– Struma dapat dibagi menjadi dua, yaitu strauma toksik dan non-toksik
o Struma toksik  peningkatan hormon tiroid dengan gejala-gejala hipertiroid
o Struma non-toksik  tidak didaptkan peningkatan hormon tiroid ( Sehingga bisa
didapatkan hormon tiroid yang normal atau menurun ) dengan atau tanpa gejala-
gejala hipotiroid ( bisa normal atau dengan gejala hipotiroid )
– Secara morfologis, struma dibagi menjadi dua yaitu difusa dan nodusa
o Pada struma difusa didapatkan pembesaran kelenjar tiroid secara difus, sementara
pada strauma nodosa pembesaran akan berupa benjolan yang secara klinis teraba
satu atau lebih ( struma multinoduler toksik )

126. Seorang wanita diantar ke IGD dengan penurunan kesadaran. Pasien memiliki riwayat diabetes
tidak terkontrol. Pada pemeriksaan ditemukan napas berbau aseton. Hasil pemeriksaan urin:
aseton (+), nitrat (+). Diagnosisnya adalah: E. Ketoasidosis diabetik

- Keywords: Penurunan kesadaran, riwayat DM tidak terkontrol, nafas berbau aseton, hasil
pemeriksaan urin aseton (+) dan nitrat (+)
- Ketoasidosis diabetik (KAD):
o Kadar glukosa darah yang tinggi (300-600 mg/dl)
o Tanda dan gejala asidosis dan plasma keton (+) kuat
o Osmolaritas plasma sangat meningkat (330-380 mOs/ml)
o Plasma keton (+/-)
o Anion gap normal atau sedikit meningkat
o Prinsip tatalaksana:
 Cairan dulu selama 2-3 jam karena kematian KAD disebabkan oleh
dehidrasinya bukan karena keton atau GDS yang tinggi, tetapi karena
dehidrasi menyebabkan syok.
 Setelah cairan, baru masukkan insulin dan kalium (harus diberikan kalium
karena insulin menyebabkan influx kalium ke dalam sel sehingga
menyebabkan hipokalemia) berapa jumlah yang dimasukkin lihat jumlah
elektrolit awal K+ nya berapa.
 Insulin yang dipakai yaitu kerja cepat half life pendek, agar bila terjadi
hipoglikemia dapat kita hentikan insulinnya dengan segera.

Page 96 of 159
- Sumber: Konsensus DM tipe-2 Indonesia 2011

127. Seorang wanita 25 tahun datang dengan keluhan mata merah, berair dan terasa seperti ada
benda asing yang mengganjal yang dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Pada pemeriksaan
didapatkan injeksi konjungtiva (+/+), visus 6/6. Apakah diagnosis pasien ini? A. Konjungtivitis

- Keywords: Mata merah, berair, terasa ada benda asing mengganjal, sejak 1 hari, injeksi
konjungtiva (+/+), visus 6/6

Page 97 of 159
- Konjungtivitis:
o Inflamasi atau infeksi konjungtiva

Page 98 of 159
- Sumber: http://www.cdc.gov/conjunctivitis/about

128. Seorang laki-laki 50 tahun ditemukan gantung diri di sebuah rumah, ia tinggal sendiri. Nadi
tidak teraba, tensi tidak bisa diukur, badan kaku dan dingin. Sebagai dokter apa yang harus
dilakukan? C. Menunggu petugas polisi datang

- Keywords: ditemukan gantung diri, nadi tidak teraba, TD tidak terukur, badan kaku dan
dingin (tanda pasti kematian)
- KUHAP pasal 133 ayat (1) pihak yang berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli
adalah penyidik (petugas kepolisian dengan pangkat minimal Pembantu Letnan Dua)
- Pemeriksaan jenazah bisa dilakukan bila telah didapatkan surat permintaan dari penyidik
dengan tercantum keterangan pemeriksaan yang diinginkan  dokter sebagai saksi ahli
- Dalam kasus ini, dokter berperan sebagai pihak yang menemukan jenazah  sebagai saksi
mata

129. Seorang wanita datang dengan keluhan nyeri pipi saat mengunyah maupun terkena sentuhan.
Sebelumnya ia sudah pernah ke dokter gigi, tetapi dikatakan tidak ada masalah pada gigi
maupun rahangnya. Penatalaksanaan yang tepat untuk pasien ini adalah: B. Karbamazepin

Page 99 of 159
- Keywords: nyeri pada pipi saat mengunyah dan disentuh, tidak ada masalah pada gigi dan
rahang
- Diagnosis neuralgia trigeminal maka tatalaksana dengan karbamazepin
- Neuralgia trigeminal:
o Nama lainnya: tic douloureux
o Sindrom nyeri pada wajah yang rekuren dan kronik
o Gejala dan tanda: nyeri wajah unilateral, biasanya sisi wajah kanan, seperti
tertusuk, mengikuti distribusi nervus trigeminus (N.V) biasanya menjalar ke area
maksila atau mandibula, frekuensi serangan bervariasi dari < 1x/hari sampai >
10x/jam higga ratusan kali/hari
o Pemicu: mengunyah, berbicara, tersenyum, minum minuman dingin/panas, sikat
gigi, bercukur, terpajan udara dingin

130. Seorang perempuan 41 tahun sehari-hari bekerja sebagai pedagang penjemur vanilla. Dia
datang ke praktek dokter umum dengan keluhan gatal pada kedua tangan. Pada pemeriksaan
didapatkan papula dengan dasar eritema pada tangan. Diagnosis yang tepat untuk pasien ini
adalah: B. Dermatitis kontak alergik

- Keywords: penjemur vanilla, gatal pada kedua tangan, papula dengan dasar eritema pada
tangan
- Vanilla bukan bahan iritan dan kalau iritasi efloresensinya biasanya berupa likenifikasi

Page 100 of 159


- Terapi DKA: hindari pajanan alergik dan kortikosteroid topical

131. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke RS dengan keluhan dada sebelah kiri terasa nyeri.
Nyeri terasa seperti kesetrum, apalagi jika daerah tersebut ditekan. Keluhan ini mulai dirasakan
sejak 3 bulan yang lalu, setelah sembuh dari penyakit kulit di daerah tersebut. Nyeri
berdasarkan riwayat penyakit yang mendasari adalah: B. Neuralgia postherpetik

- Keywords: dada sebelah kiri terasa nyeri seperti kesetrum, keluhan dirasakan setelah
sembuh dari penyakit kulit di daerah tersebut
- Neuralgia postherpetik:
o Etiologi: varicella zoster virus  menyebabkan kerusakan saraf postherpetik
o Tatalaksana:
 Anti depresan trisiklik (amitriptilin)
 Anti konvulsan (gabapentin)
 Analgesik (capsaicin topical)
 Kortikosteroid (prednisone, dexamethasone)
 Antiviral

132. Seorang perempuan usia 34 tahun melahirkan di puskesmas. Setelah bayi keluar dan diberikan
oksitosin injeksi kedua, plasenta lahir. PF: TD 120/80 mmHg, HR 76x/menit, RR 18x/menit.

Page 101 of 159


Tampak banyak perdarahan keluar dari vagina. Tindakan apa yang akan anda lakukan? E.
Masase uterus

- Keywords: bayi sudah keluar, sudah diinjeksi oksitosin, plasenta sudah lahir, ada
perdarahan banyak dari vagina
- Manajemen aktif kala III terdiri dari:
o Pemberian oksitosin
o Penegangan tali pusat terkendali
o Masase fundus uteri
- Perdarahan postpartum, perhatikan 4T:
o Tonus  atonia uteri (kontraksi uterus kurang baik penyebab > 90% perdarahan
dalam 24 jam pasca persalinan)
o Tissue  retentio plasenta
o Tear/ trauma  tobekan jalan lahir
o Trombin  gangguan pembekuan darah

133. Bayi usia 2 bulan dibawa ibunya untuk imunisasi. Bayi sudah mendapatakan imunisasi hepatitis
B dan polio. Imunisasi apakah yang tepat diberikan pada bayi ini menurut rekomendasi IDAI?
D. BCG

- Keywords: bayi usia 2 bulan, sudah hepatitis B dan polio


- Menurut rekomendasi IDAI 2011 yang diberikan pada anak usia 2 bulan itu: BCG, DPT-1,
PCV-1, HiB-1, Polio-1

134. Seorang anak dibawa ibunya ke dokter karena spasme otot leher dan ada otot yang bergerak-
gerak setelah konsumsi obat metoklopramid. Kasus diatas diberikan terapi: A. Triheksifenidil

- Keywords: spasme otot leher dan otot bergerak-gerak setalah konsumsi metaklopramid
- Metaklopramid memiliki efek samping ekstrapiramidal
- Diagnosis distonia akut suptipe servikal (torticolis) maka terapi dengan anti kolinergik
(triheksifenidil)
- Gejala ekstrapiramidal utama:
o Pseudoparkinsomisme: tremor, rigiditas, bradikinesia, akinesia, hipersalivasi, muka
topeng, jalan diseret
o Akathisia: perasaan gelisah yang menyebabkan pasien tidak bisa diam
o Distonia: kontraksi spastic otot (bisa terjadi di mata, lehar, punggung, dan lain-lain)
o Diskinesia tardif: gangguan gerakan involunter (mioklonus, tik, korea, dll)

Page 102 of 159


- Obat-obatan yang memiliki efek ekstrapiramidal tinggi:
o Biasanya antipsikotik generasi 1 seperti haloperidol, klozapin, olanzapin
o Antipsikotik generasi 2 (meskipun menurun, ES ekstrapiramidal tetap ada)
o Metoklopramid

135. Seorang anak, usia 6 tahun mengalami hambatan pertumbuhan tulang dan gigi akibat sering
mendapat antibiotika tetrasiklin. Keadaan tersebut terkait dengan farmakokinetik obat
tetrasiklin yaitu: A. Distribusi dan penumpukan obat tetrasiklin di tulang dan gigi

- Keywords: anak 6 tahun, hambatan pertumbuhan tulang dan gigi, sering mendapat
antibiotika tetrasiklin
- Distribusi tetrasiklin:
o Penetrasi ke likuorserebrospinal buruk (hanya 10-20% kadar dalam serum)
o Obat ditimbun di hati, limpa, dan sumsum tulang serta di sentin dan email gigi yang
belum bererupsi
o Terdapat dalam ASI dalam kadar yang relatif tinggi

136. Seorang laki-laki mengeluhkan kelemahan pada keempat ekstremitas. Kelemahan ini awalnya
dirasakan dari kedua ujung kaki, terus memberat hingga kedua tangan. Satu minggu
sebelumnya, pasien mengalami batuk berdahak dan sesak napas, tetapi sudah sembuh setelah
berobat ke dokter. Sekarang, pasien merasa sesak napas. Hasil pemeriksaan fisik yang
diharapkan pada pasien ini adalah adanya: B. Hiporefleks

- Keywords: kelemahan pada keempat ekstremitas (bilateral stocking and gloves


distribution), riwayat ISPA, mulai dari ujung kaki terus memberat hingga kedua tangan
- Diagnosis Guillain-Barre syndrome, termasuk lesi lower motor neuron (LMN)
- Ciri-ciri LMN:
o Ada atrofi otot yang dipersarafi
o Refleks fisiologis menurun/ hiporefleks hingga hilang/ arefleks
o Kelemahan berat
o Fasikulasi (+)
o Hipotonus
o Serabut saraf motorik yang keluar dari medulla spinalis sampai motor neuron
junction (GBS, myasthenia gravis, carpal tunnel syndrome)

Page 103 of 159


- Perbedaan UMN dan LMN

137. Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dibawa ibunya ke puskesmas karena sering pilek sejak 3
bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh sering bersin berulang kali sampai lebih dari 6 kali.
Keluhan memberat terutama pada pagi hari dan semakin membaik pada siang hari. Kakek
pasien adalah penderita asma yang sering kambuh. Darah pasien diambil untuk pemeriksaan
hitung jenis leukosit. Hasil hitung jenis leukosit apakah yang paling mungkin ditemukan? E.
Eosinofilia

Page 104 of 159


- Keywords: sering pilek sejak 3 bulan yang lalu, sering bersin, memberat pada pagi hari,
kakek pasien menderita asma
- Rinitis alergi:
o Gejala: bersin pagi hari, hidung meler, tersumbat, riwayat atopi (+)
o Pemeriksaan fisik: allergic shiner, salute, crease
o Pemeriksaan penunjang: skin prick test, eosinofilia pada pemerikaan darah tepi
- Eosinofilia:
o Acute hypereosinophilic syndrome (a rare but sometimes fatal leukemia-like
condition)
o An allergic reaction (can also reveal how severe the reaction is)
o Early stages of Cushing’s disease
o Infection by a parasite
o Normal result: less than 350 cells per microliter (cells/mcL)

138. Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mata kiri kabur, mata
merah. Pada pemeriksaan ophtalmologi didapatkan epifora, fotofobi, infiltrat, mixed injection,
visus OS 6/40. Apakah diagnosis yang sesuai pada pasien ini? A. Keratokonjungtivitis

- Keywords: mata kiri kabur, mata merah, epifora, fotofobia, infiltat, mixed injection, visus
OS 6/40
- Keratokonjungtivitis:
o Keratokonjungtivitis merupakan peradangan pada kornea dan konjungtiva
o Dapat ditemukan dalam bentuk:
 Keratokonjungtivitis limbus superior: peradangan konjungtiva bulbi,
konjungtiva tarsus superior, kelainan limbus bagian atas, dan kornea yang
tidak diketahui penyebabnya
 Keratokonjungtivitis epidemi: reaksi peradangan kornea dan konjungtiva
disebabkan oleh reaksi alergi terhadap adenivirus tipe 8
 Keratokonjungtivitis flikten: radang kornea dan konjungtiva, diperkirakan
merupakan rekasi imun yang dimediasi sel pada jaringan yang sensitif pada
antigen
 Keratokonjungtivitis vernal: peradangan tarsus, konjungtiva, dan kornea,
penyebabnya tidak diketahui pasti didapatkan terutama pada musim panas
pada anak < 14 tahun; ciri khas berupa cobblestone
 Keratokonjungtivitis sika: keadaan keringnya permukaan kornea dan
konjungtiva, dapat disebabkan oleh keringnya komponen lemak air mata,
defisiensi kelenjar air mata, defisiensi komponen musin, dll

Page 105 of 159


o Tanda dan gejala:
 Merasa seperti ada benda asing, pengelihatan menurun, nyeri periorbita
 Infiltrat kornea, terdapat injeksi konjungtiva dan kornea
o Tatalaksana: tergantung penyebab
- Sumber: Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. 3rd ed. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
2004

139. Seorang wanita berusia 22 tahun datang dengan keluhan lemah pada keempat ekstremitas.
Kelemahan ini berawal dari kedua ujung kaki, makin lama pasien merasakan kedua tangannya
pun ikut melemah. Terdapat riwayat batuk pilek satu minggu sebelumnya. Sekarang pasien juga
mengeluhkan adanya sesak nafas. Mekanisme yang mendasari penyakit ini ialah: C. Autoimun

- Keywords: kelemahan berawal dari kedua ujung kaki kemudian kedua tangan (simetris dan
ascending paralysis), riwayat ISPA
- Diagnosis GBS
- Patogenesis GBS: demielinisasi serabut saraf perifer akibat proses autoimun

140. Seorang anak usia 3 tahun dibawa ke rumah sakit karena sulit makan dan tampak sangat kurus.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan BB 5 kg, kulit kering seperti bersisik, tampak atrofi otot,
ascites, disertai edema pretibial. Tatalaksana awal untuk pasien ini adalah: A. Atasi
hipoglikemia, hipotermia, dan dehidrasi

- Keywords: anak 3 tahun, BB 5 kg, sangat kurus, kulit kering bersisik, atrofi otot, asites,
edema
- Gizi buruk tipe kwashiorkor:
o BB/TB > -3SD (kwashiorkor) atau < -3SD (marasmik-kwashiorkor)

Page 106 of 159


o Edema pada punggung kaki atau seluruh tubuh
o Bila BB/TB tidak bisa diukur gunakan tanda klinis seperti: anak tampak sangat
kurus, hilangnya jaringan lemak dibawah kulit, tulang iga terlihat sangat jelas
o Tatalaksana: rawat inap, letakkan di ruangan yang hangat, 10 pilar tatalaksana gizi
buruk menurut WHO

o Option lain:
 Diet TKTP: pemberian makan dalam jumlah sedikit tapi sering dan rendah
osmolaritas dan laktosa, untuk initial refeeding digunakan F-75 (75 kkal/
1000 ml)
 Suplementasi vitamin A dan Fe: vitamin A pada hari pertama, Fe mulai
minggu kedua
 IVFD RL 150 cc/kg: jangan gunakan infus untuk rehidrasi kecuali kasus
dehidrasi berat dengan syok, untuk rehidrasi beri resomal per oral atau
NGT
 F-100 3 x 150cc pada hari pertama: hari pertama hingga ketujuh F-75,
diberikan dengan frekuensi sesering mungkin, tiap 2 jam atau 3 jam
- Sumber: Pocket book of hospital care for children: guidelines for the management of
common childhood illnesses, 2nd edition

141. Seorang dokter ingin melakukan studi yang membandingkan hubungan orang diabetes dengan
kejadian depresi. Metoda analisis data yang digunakkan adalah: B. Chi square

Page 107 of 159


142. Seorang anak laki-laki, usia 6 tahun, diantar oleh orangtuanya ke IGD dengan keluhan benjolan
pada ujung penis. Saat diperiksa didapatkan preputium penis melingkar dibawah glans penis
dan tidak dapat dikembalikan. Pasien belum disunat. Pada awalnya, ketika mandi pasien
menarik ujung penis keatas tetapi kemudian tidak dapat kembali lagi. Pada pemeriksaan
didapatkan glans penis bengkak dan edema. Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien ialah: A.
Parafimosis

- Keywords: laki-laki 6 tahun, benjolan pada ujung penis, preputium melingkar dibawah
glans penis dan tidak dapat dikembalikan, glans penis edema
- Diagnosis parafimosis, tatalaksana sirkumsisi dilakukan segera karena merupakan
kegawatan urologi (glans penis terjepit  iskemia  nekrosis)

143. Pria 20 tahun, mata kiri merah, silau jika melihat cahaya dan pengelihatan terganggu.
Pemeriksaan oftalmologis: aqueous humor sel (+), keratik presipitat (+), sinekia posterior (+).
Tatalaksana yang tepat adalah: D. Kortikosteroid topikal + sistemik

Page 108 of 159


- Keywords: mata kiri merah, silau, pengelihatan terganggu, aqueous humor sel (+), keratik
presipitat (+), sinekia posterior (+)
- Diagnosis kerja uveitis anterior

- Uveitis anterior:
o Iridosiklitis, suatu manifestasi klinik reaksi imunologi tipe lambat, tipe cepat, atau
yang dimediasi sel terhadap jaringan uvea anterior
o Terdapat dua bentuk:
 Granulomatosa akut-kronis (sarkoiditis, sifilis, tuberkulosis, dll)
 Non-granulomatosa akut-kronis (trauma, diare kronis, penyakit Reiter, dll)
o Tanda dan gejala:
 Mata sakit, merah, fotofobia, penurunan visus, mata berair
 Pupil kecil, edema iris, flare (+), hifema, hipopion, presipitat dibelakang
kornea, sinekia posterior
o Tatalaksana:
 Steroid topikal dan sistemik jika perlu
 Sikloplegik, untuk mengurangi rasa sakit dan melepas sinekia, serta
mengistirahatkan iris yang meradang
 Pengobatan spesifik jika penyebab diketahui
 Asetazolamid bila terdapat glaukoma sekunder

Page 109 of 159


- Sumber: Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. 3rd ed. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
2004

144. Laki-laki keluar sekret dari ostium eksternum setelah berhubungan intim dengan PSK. Sekret
mukopurulen dan bercampur dengan darah. Skrotum eritema dan edema. Apa diagnosis yang
paling mungkin? C. Gonorrhea

- Keywords: keluar sekret setelah berhubungan dengan PSK, sekret mukopurulen bercampur
darah, skrotum eritema dan edema
- Gonore:
o Pemeriksaan penunjang: diplokokus gram negative
o Terapi:
 Cefixime 400 mg single dose  kontrol hari ke 3 (angka kesembuhan
95%)
 Penisilin G prokain akua 4,8 juta unit + 1 gram probenecid (angka
kesembuhan 91%)
 Kanamisin 2 gram IM (85%)
 Ampisilin/ amoksisilin 3,5 gram + 1 gram probenecid (64%)  terdapat
kuman penghasil penisilinase sehingga kurang efektif

145. Laki-laki, 40 tahun datang ke UGD dengan keluhan utama mata juling sejak 1 minggu terakhir.
Keluhan disertai dengan kesulitan menelan dan berulang setelah aktivitas kemudian membaik
setelah istirahat. Uji spesifik yang dapat dilakukan pada pemeriksaan fisik pada kasus ini ialah:
E. Uji Wartenberg

- Keywords: mata juling sejak 1 minggu, kesulitan menelan yang berulang setelah aktivitas,
membaik setelah istirahat
- Diagnosis myasthenia gravis
- Uji spesifik untuk MG/ uji Wartenberg: pasien diminta menatap suatu benda tanpa
berkedip, pada penderita MG akan terjadi ptosis
- Uji Thompson: uji untuk melihat apakah terdapat ruptur tendon Achilles

Page 110 of 159


- Uji Tinnel: pengetukan pada lokasi nervus medianus pada kasus CTS

- Uji McMurray: gerakan sirkumduksi pasif untuk melihat apakah terdapat cedera patella

Page 111 of 159


146. Seorang dokter ingin melakukan suatu penelitian yang membandingkan adanya hubungan
asupan lemak (dikotom) dengan kadar kolesterol (mg/dL). Uji statistik yang digunakan adalah:
C. Uji T

147. Seorang laki-laki berusia 78 tahun datang dengan keluhan pusing. Tekanan darahnya 180/70
mmHg. Terapi yang tepat adalah: E. ACE-inhibitor

- Keywords: laki-laki 78 tahun, pusing, TD 180/70


- Diagnosis HT urgency
- Terapi:
o Captopril: awitan 15 menit
o Labetolol, klonidin, furosemide: awitan ½ - 2 jam
- Krisis hipertensi:

Page 112 of 159


o Batasan: keadaan HT yang memerlukan penurunan TD segera karena akan
mempengaruhi keadaan pasien selanjutnya
o HT emergency: situasi dimana diperlukan penurunan TD segera dengan OAH
parenteral karena adanya kerusakan organ target akut/ progresif
o HT urgency: situasi dimana adanya peningkatan TD yang bermakna tanpa gejala
yang berat atau kerusakan organ target progresif dan TD perlu diturunkan dalam
beberapa jam
o Tatalaksana:
 Target tatalaksana hipertensi emergency: sd TD diastolic kurang lebih 110
mmHg, atau berkurangnya MAP 25% (pada stroke penurunan hanya boleh
20% dan khusus stroke iskemik, TD baru diturunkan secara bertahap bila
sangat tinggi > 220/130 mmHg) dalam waktu 2 jam. Setelah yakin tidak
ada hipoperfusi organ, penurunan TD dapat dilanjutkan pada 12-16 jam
selanjutnya sd mendekati normal.
 Penurunan TD pada hipertensi urgency dilakukan bertahap dalam 24 jam.
 Obat HT urgency:
 Captopril dosis 6,25-50 mg oral/SL awitan 15 menit dan lama kerja
4-6 jam
 Klonidin dosis awal 0,15 mg (oral), selanjutnya 0,15 mg/jam, dapat
diberikan sd dosis total 0,9 mg, awitan ½ - 2 jam, lama kerja 6-8
jam
 Labetolol 100-200 mg (oral), awitan ½ - 2 jam, lama kerja 8-12
jam
 Furosemid 20-40 mg (oral), ½ - 1 jam, lama kerja 6-8 jam
 Obat HT emergency:
 Diuretik:
o Furosemid 20-40 mg, dapat diulang, hanya bila ada retensi
cairan, awitan 5-15 menit, lama kerja 2-3 jam
 Vasodilator:
o Nitrogliserin infus 5-100 mcg/menit, dosis awal 5
mcg/menit dapat ditingkatkan 5 mcg/menit setiap 3-5
menit, awitan 2-5 menit, lama kerja 5-10 menit
o Diltiazem, bolus IV 10 mg (0,25 mg/kgBB), dilanjutkan
infuse 5-10 mg/jam
o Klonidin 6 ampul dalam 250 ml cairan infuse, dosis
diberikan dengan titrasi

Page 113 of 159


o Nitroprosid infuse 0,25 – 10 mcg/kgBB/menit (max 10
menit), awitan segera, lama kerja 1-2 menit

- Sumber: JNC 7

148. Pasien jatuh dari gedung tinggi dibawa ke UGD. Saat tiba di IGD tekanan darah 80 per palpasi,
nadi 132 x/menit. Pasien lalu diberikan bolus normal saline 20 cc/kgBB. Tekanan darah tetap
80 per palpasi, nadi 136 x/menit. Apa yang dilakukan selanjutnya? E. Bolus normal salin 20
cc/kgBB

- Keywords: pasien jatuh dari gedung, TD 80 per palpasi, nadi 132 x/menit, diberikan bolus
tetap sama

Page 114 of 159


- Pasien syok:
o Hemoragik: perdarahan (kemungkinan perdarahan organ dalam)  intravascular
volume loss  hipotensi
o Neurologik: trauma vertebrae  loss of sympathetic tone  hipotensi

149. Seorang anak 6 tahun datang diantar orang tuanya dengan keluhan nyeri pada telinga kanan
sejak 3 hari yang lalu. Demam (+), batuk (+), pilek (+). Nyeri dirasakan semakin ke sini
semakin memberat. Pada otoskopi tidak didapatkan sekret, membran timpani menonjol ke
lateral, kadang-kadang tampak pulsasi. Tindakan yang akan anda lakukan adalah: D.
Miringotomi

- Keywords: nyeri telinga 3 hari, membrane timpani menonjol ke lateral


- Diagnosis OMA stadium supurasi, terapi keluarkan cairan untuk mengurangi tekanan
dengan tujuan mencegah ruptur membran timpani  miringotomi

Page 115 of 159


150. Seorang pasien didiagnosis oleh dokter menderita kanker stadium lanjut, setelah dijelaskan
tentang penyakitnya pasien berkata, “Kenapa harus aku Tuhan? Selama ini aku selalu berbuat
baik, kenapa tidak orang lain saja yang engkau berikan penyakit ini?” Respon pasien diatas
adalah: E. Marah

151. Seorang laki-laki diperiksa fisiknya dan ditemukan konjungtiva anemis. Tungkai bawah edema,
skrotum bengkak. Kemungkinan penyebabnya adalah: C. Wuchereria bancrofti
Keywords: laki-laki, konjungtiva anemis, tungkai bawah edema, skrotum bengkak
Manifestasi klinis lymphatic filariasis
– Demam
– Limfadenopati axilla atau inguinal
– Nyeri testis atau inguinal
– Skin exfoliation
– Infamasi dan limfedema berulang dapat menyebabkan kerusakan limfatik, pembengkakan
dan elephantiasis lengan, tungkai, skrotum, vulva, dan payudara

152. Seorang laki-laki 44 tahun datang dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu. Selain itu
pasien juga mengeluh batuk dan nyeri telan. Dua minggu yang lalu juga mengalami hal serupa.

Page 116 of 159


Pada pemeriksaan fisik didaptkan tonsil hiperemis (+), T2-T2, kripta melebar (+), detritus (+),
faring hiperemis (+). Diagnosis pada pasien ini adalah: A. Tonsilitis kronis eksaserbasi akut

Keywords: demam 4 hari, faring hiperemis, kripta melebar, detritus


Dx: tonsillitis kronis eksaserbasi akut
Terdapat gambaran kronis (kripta melebar dengan detritus +, namun saat ini terdapat demam
dan hipermia faring dan tonsil yang merupakan tanda akut)

Tonsilitis
– Akut → viral dan bakteri, kripta tidak melebar, detritus (+/-). Th: penisilin, eritromisin
– Membranosa → c/ difteri
– Kronik → permukaan tonsil tidak rata, kripta melebar. Th: terapi lokal ditujukan pada
hIgiene mulut dengan berkumur/obat hisap; tonsilektomi

153. Laki-laki 55 tahun tiba-tiba jatuh sambil memegangi dadanya tepat di depan anda. Pasien
tampak tidak sadar dan gasping. Tindakan yang pertama kali dilakukan menurut guideline AHA
2010 adalah: C. Meminta bantuan pada EMS

Page 117 of 159


154. Seorang laki-laki berusia 72 tahun diantar keluarganya dengan penurunan kesadaran. Sejak 2
minggu pasien mengalami penurunan nafsu makan. Pasien tidak mau makan sama sekali sejak 12
jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien selama ini mendapatkan obat insulin 20 IU, glibenklamid
1x5 mg dan metformin 3x500 mg. Penyebab penurunan kesadaran pada pasien adalah: D.
Hipoglikemia

Keyword:
– Penurunan kesadaran, penurunan nafsu makan, tidak mau makan.

Page 118 of 159


– Mendapat obat: insulin, glibenklamid, dan metformin
Dari soal tidak ada data laboratorium. Bila terdapat penurunan kesadaran pada penyandang
diabetes harus selalu dipikirkan kemungkinan terjadinya hipoglikemia.

Sumber: Konsensus DM tipe-2 Indonesia 2011


Hipoglikemia
– Hipoglikemia ditandai dengan menurunnya kadar glukosa darah < 60 mg/dL
– Bila terdapat penurunan kesadaran pada penyandang diabetes harus selalu dipikirkan
kemungkinan terjadinya hipoglikemia
– Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh penggunaan sulfonilurea dan insulin
Gejala hipoglikemia
– Gejala adrenergik (berdebar-debar, banyak keringat, gemetar, dan rasa lapar)
– Gejala neuro-glikopenik (pusing, gelisah, kesadaran menurun sampai koma)
Penanganan hipoglikemia
– Pasien dengan kesadaran yang masih baik → diberikan makanan yang mengandung
karbohidrat atau minuman yang mengandung gula berkalori atau glukosa 15-20 gram
melalui oral.
– Untuk penyandang diabetes yang tidak sadar → sementara dapat diberikan glukosa 40%
intravena terlebih dahulu sebagai tindakan darurat, sebelum dapat dipastikan penyebab
menurunnya kesadaran.
– Perlu dilakukan pemeriksaan ulang glukosa darah 15 menit setelah pemberian glukosa.
Glukagon diberikan pada pasien dengan hipoglikemia berat.

155. Jarak minimal dari sumur ke septik tank tetangga jika jarak kurang dari 10 meter adalah: A. 4-5
meter

Page 119 of 159


156. Seorang bayi baru lahir mengalami sesak napas dan tampak biru. Ibu mengatakan saat
pemeriksaan USG ketika hamil, dokter mengatakan air ketubannya terlalu banyak. Pada
pemeriksaan fisik, ditemukan bising usus di area toraks. Dari hasil rontgen toraks, didapatkan
gambaran dekstrokardia, serta gambaran serupa organ abdomen. Diagnosis yang paling mungkin
ialah: C. Hernia diafragma kongenital

Keyword: bayi baru lahir, sesak napas dan tampak biru, air ketuban ibu terlalu banyak, ditemukan
bising usus di area toraks, tampak gambaran dekstrokardia, serta gambaran serupa organ abdomen
di rongga toraks.

Hernia diafragma kongenital → usus masuk ke rongga toraks (biasanya lewat foramen
Bochdalek) → penekanan paru → sesak

Bila neonatus tampak biru dan sesak meskipun sudah diterapi oksigen, ada 3 kemungkinan yang
harus dipertimbangkan:
– Penumotoraks (karena tekanan O2 yang diberikan terlalu tinggi)

Page 120 of 159


– Penyakit jantung bawaan
– Hernia diafragma kongenital

Hernia diafragmatika → usus masuk ke rongga dada

Atresia duodenum →double bubble sign

Page 121 of 159


Atresia esofagus → NGT “mentok” atau terlipat di esophagus

Atresia ani →knee chest position

Atresia ani → letak tinggi? Letak rendah?


Lakukan foto knee chest position→ lihat udara paling distal

157. Seorang laki-laki 48 tahun mengeluh kebas yang dimulai dari kaki kanannya. Pasien mengaku
rutin minum omeprazole 1 kali tiap hari selama 1 tahun terakhir. Obat tersebut dapat
mengakibatkan defisiensi zat: B. Vitamin B12

Page 122 of 159


Keyword:
– Kebas yang dimulai dari kaki kanannya
– Rutin minum omeprazole 1 kali tiap hari selama 1 tahun ini

158. Seorang pria berusia 55 tahun mengeluh kedua kakinya bengkak sehingga tidak bisa berjalan.
Sebelumnya pasien sudah sering mengeluhkan hal ini. Terdapat tofus di telinga kanan dan siku
kiri, sendi MCP tampak eritema dan terasa nyeri, gerakan sendi terbatas. Hasil pemeriksaan
fisik dalam batas normal, namun pada pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan asam
urat. Analgesik yang dapat diberikan untuk meredakan nyeri tersebut adalah: A. OAINS

Keyword:
– Pria (55 tahun) kedua kakinya bengkak sehingga tidak bisa berjalan. Keluhan seperti ini
sebelumnya (+)
– Tofus di telinga kanan dan siku kiri, MTP eritema dan terasa nyeri, ROM terbatas
– Asam urat meningkat
Analgesik yang dapat diberikan untuk meredakan nyeri tersebut adalah OAINS (first line)

159. Seorang perempuan berusia 28 tahun mengeluh sulit membuka kelopak mata pada siang hari
setelah beraktivitas. Keluhan berkurang setelah pasien beristirahat. Terapi yang dapat diberikan
pada kasus ini adalah: E. Piridostigmin

Page 123 of 159


Keluhan: sulit membuka kelopak mata (ptosis) pada siang hari setelah beraktivitas, berkurang
setelah beristirahat
Diagnosis: myasthenia gravis
Terapi:
– Antikolinesterase (piridostigmin, neostigmine, dan edrophonium)
– Agen imunosupresan (kortikosteroid, azatioprin, siklosporin, plasmafaresis, IVIg)
– Plasmafaresis, timektomi (terutama pada MG yang disertai timoma)

Myastenia gravis:
– Proses autoimun
– Gangguan pada taut neuromuskular (neuromuscular junction)

160. Seorang laki-laki berusia 17 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri berat di sekitar
mata sebelah kiri sejak kemarin. Pasien juga mengeluhkan matanya yang terus berair, hidung
tersumbat, serta pilek. Pada pemeriksaan didapatkan adanya injeksi konjungtiva edema
palpebral, serta kening dan wajah yang berkeringat. Pasien pernah mengalami kondisi seperti

Page 124 of 159


ini 1 tahun yang lalu dan berlangsung selama 7 hari. Diagnosis yang paling tepat pada pasien ini
adalah: E. Cluster headache

Keyword:
– Nyeri di sekitar mata, satu sisi saja → nyeri periorbita unilateral
– Intensitas berat
– Gejala lain: mata berair (lakrimasi), hidung tersumbat (kongesti nasal), pilek (rinore)
– PF: injeksi konjungtiva, edema palpebral, kening dan wajah yang berkeringat (aktivasi
simpatis)
– Pernah terjadi, berlangsung selama 7 hari → episodik
Diagnosis: cluster headache
Tatalaksana
– Abortif: oksigen, ergotamine, lidokain nasal, sumatriptan, indometasin
– Profilaksis (preventif)
– Metisergid, kortikosteroid, ergotamine, klorpromazin, verapamil

Cluster headache = histamine headache, nyeri kepala neurovaskuler primer, terjadi selama
beberapa periode (beberapa minggu)
Kriteria diagnosis: nyeri unilateral, orbita/periorbita/temporal, intensitas berat – sangat berat,
durasi 15-180 menit, frekuensi serangan bervariasi
Gejala tambahan (ipsilateral): injeksi konjungtiva, lakrimasi, kongesti nasal, rinore, berkeringat
pada dahi dan wajah, miosis, ptosis, edema palpebra
Klasifikasi:
– Episodik: ada interval “cluster free” di antara 2 episode (remisi)
– Kronik: tidak ada interval “cluster free” di antara 2 episode (remisi)

Membedakan 3 tipe nyeri kepala primer:


– TTH → terikat, tertekan, bilateral, berkaitan dengan stress, disertai ketegangan otot
leher, intensitas ringan-sedang
– Migrain → berdenyut, biasanya unilateral, disertai mual, muntah, fotofobia, fonofobia,
dapat disertai aura (classinc migraine) ataupun tidak (common migraine), intensitas
sedang-berat
– Cluster → unilateral, periorbita, dapat menjalar ke temporal/retroorbita, gejala
tambahan: lakrimasi, diplopia, rinore, kongesti nasal, edema palpebral, injeksi
konjungtiva

Page 125 of 159


161. Seorang wanita berusia 27 tahun datang dengan keluhan nyeri sendi pada jari-jari tangan,
pergelangan tangan, dan kaki. Pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva pucat. Hasil
laboratorium menunjukkan peningkatan kadar CRP dan ANA (+). Diagnosis kasus di atas adalah:
D. Lupus eritematosus sistemik

Keyword:
– Wanita (27 tahun)
– Nyeri sendi pada jari-jari tangan, pergelangan tangan dan kaki
– PF: konjungtiva pucat
– Lab: peningkatan kadar CRP dan ANA (+)
Diagnosis: SLE

Kriteria diagnosis SLE:


Kriteria diagnosis ACR 1982, diagnosis ditegakkan bila didapatkan 4 dari 11 kriteria di bawah
ini:
– Ruam malar
– Ruam discoid

Page 126 of 159


– Fotosensitivitas
– Ulserasi di mulut atau nasofaring
– Arthritis
– Serositis (pleuritis atau perikarditis)
– Kelainan ginjal (proteinuria > 0.5 g/hari atau silinder sel)
– Kelainan neurologi, kejang-kejang atau psikosis
– Kelainan hematologi, anemia hemolitik, atau leukopenia, atau limfopenia, atau
trombopenia
– Kelainan imunologik, sel LE positif atau anti DNA positif, atau anti Sm positif, tes
serologis untuk sifilis positif palsu
– Antibodi antinuclear (ANA) positif

Tatalaksana:
– Penyuluhan
– Proteksi terhadap sinar matahari, sinar ultraviolet, dan sinar fluorescein
– Pada manifestasi non-organ vital (kulit, sendi, fatigue) dapat diberikan klorokuin 4
mg/kgBB/hari
– Bila mengenai organ vital, berikan prednisone 1-1.5 mg/kgBB/hari selama 6 minggu,
kemudian tapering off
– Bila terdapat peradangan terbatas pada 1-2 sendi, dapat diberikan injeksi steroid
intravascular
– Pada kasus berat atau mengancam nyawa dapat diberikan metilprednisolon 1 g/hari IV
selama 3 hari berturut-turut, lalu prednisone 40-60 mg/hari per oral
– Bila pemberian glukokortikoid selama 4 minggu tidak memuaskan maka dimulai
pemberian imunosupresif lain, misal siklofosfamid 500-1000 mg/m2 sebulan sekali
selama 6 bulan kemudian tiap 3 bulan sampai 2 tahun
– Imunosupresan lain yang dapat diberikan adalah azatioprin, siklosporin-A

162. Pasien hamil 36 minggu datang dengan keluhan TD 150/90 mmHg. Diakui oleh pasien
kehamilan anak pertama dan sebelum hamil pasien sudah mempunyai riwayat darah tinggi.
Diagnosisnya adalah: B. Hipertensi kronik

– Keyword: hamil 36 minggu, TD 150/90 mmHg, sebelum hamil sudah mempunyai riwayat
darah tinggi
– Hipertensi kronik → hipertensi yang terjadi pada usia kehamilan di bawah 20 minggu atau
menetap setelah 12 minggu atau pada pasien yang memang telah mengidap hipertensi sejak
lama

Page 127 of 159


163. Perempuan hamil 38 minggu datang dengan mulas dan keluar lendir serta darah. Setelah
beberapa saat bayi lahir dengan skor APGAR 9. Penanganan yang tepat setelah itu adalah: D.
Pemberian oksitosin

Setelah bayi lahir, maka dilakukan manajemen aktif kala III


Manajemen aktif kala III terdiri dari:
- Pemberian oksitosin
- Penegangan tali pusat terkendali
- Masase fundus uteri

164. Wanita 52 tahun datang ke unit gawat darurat RS dengan keluhan pandangan kabur sejak 2 hari
yang lalu disertai nyeri kepala hebat. Dari pemeriksaan TIO OD 50, OS 20 mmHg. Pemeriksaan
apa yang anda butuhkan? A. Funduskopi, gonioskopi, perimetri

Keyword: pandangan kabur sejak 2 hari, nyeri kepala hebat, TIO OD 50


Diagnosis kerja: glaukoma akut

Glaukoma akut:
– Etiologi: iris bombe (oklusi COA oleh iris perifer). Iris bombe biasanya terbentuk dari
mata yang hiperopik dengan kelainan anatomis COA yang sempit, biasanya
dieksaserbasi oleh pembesaran massa kristalin lensa, diasosiasikan dengan penuaan.
– Patofisilogi: iris bombe → hambatan aliran keluar aqueous humor → peningkatan TIO
→ nyeri akut, mata merah, penglihatan kabur
– Serangan akut dieksaserbasi oleh dilatasi pupil (lingkungan gelap, obat-obatan
antikolinergik atau simpatomimetik)
– Tanda dan gejala:
o Penurunan visus mendadak, nyeri, halo, mual, muntah
o Peningkatan TIO, COA dangkal, kornea keruh, pupil dilatasi sedang, injeksi
siliar
– Pemeriksaan:
o Tonometri: mengukur TIO
o Funduskopi: menilai pembesaran diskus optikus dan pemucatan diskus
o Pemeriksaan lapang pandang dengan kampimeter dan perimeter
o Gonioskopi: menilai sudut COA
– Tatalaksana

Page 128 of 159


o Menurunkan TIO: asetazolamid IV dan oral ditambah agen topikal (beta
blocker, apraclonidine, agen hiperosmotik)
o Steroid topikal untuk mengurangi inflamasi intraocular
o Setelah TIO normal, laser peripheral iridotomy membuat hubungan antara
COA dan COP

– Retinoskopi: teknik untuk menentukan gangguan refraksi dari mata secara objektif dan
menentukan kebutuhan kacamata
– Slitlamp: alat pemeriksaan mata untuk melihat benda menjadi lebih besar dibanding ukuran
normalnya
– Tes fluorescein: pemeriksaan untuk melihat defek epitel kornea, fistel kornea
– Tes anel: pemeriksaan fungsi ekskresi lakrimal

165. Wanita 60 tahun mengeluh terdapat benjolan di kemaluan sejak beberapa bulan terakhir.
Benjolan terlihat keluar dari liang senggama. Pasien mengatakan bahwa awalnya benjolan dapat
masuk sendiri. Riwayat perdarahan dan nyeri disangkal. Apa diagnosis yang paling mungkin?
E. Kista gartner

Keyword: wanita 60 tahun, benjolan di kemaluan sejak beberapa bulan terakhir, benjolan keluar
dari liang senggama, awalnya benjolan dapat masuk sendiri

– Hemoroid → di anus
– Myoma geburt → leiomyoma submucosal yang keluar ke kavum uteri dan turun ke cervix
seperti dilahirkan pada wanita usia produktif
– Kista bartholini → pada wanita usia produktif
– Kista gartner → berasal dari mesonephric duct, yg umumnya menghilang setelah
melahirkan, jika menetap bisa terisi cairan membentuk kista

166. Seorang wanita berusia 27 tahun datang dengan keluhan wajah tampak bundar dan ditumbuhi
rambut. Menstruasi juga dirasakan tidak normal sejak 4 bulan yang lalu. Terdapat gangguan mood
dan gangguan tidur. Hasil pemeriksaan fisik: TD 140/110 mmHg, HR 90 x/menit. Hasil
pemeriksaan laboratorium: tidak ada penekanan kadar kortisol. Diagnosis yang tepat adalah: C.
Sindrom Cushing

Keyword:
– Wanita (27 tahun) wajah tampak bundar dan ditumbuhi rambut, menstruasi tidak normal
sejak 4 bulan yang lalu

Page 129 of 159


– Terdapat gangguan mood dan gangguan tidur
– Hasil PF: TD 140/110, HR 90
– Lab: tidak ada penekanan kadar kortisol
Diagnosis yang tepat: sindrom Cushing

Hiperkortisol: keadaan di mana kortisol dalam darah terlalu tinggi


Cushing syndrome: hiperkortisolisme oleh sebab apapun
– Sentral: adenoma pituitary
– Perifer: adrenal hipersekresi kortisol, ektopik ACTH, konsumsi prednisone/dexametason
berlebihan
Cushing disease: hiperkortisolisme sentral (adenoma pituitary)
Pemeriksaan:
– Pemeriksaan low-dose dexametason suppression test:
o Supresi (+): bukan cushing sindrom
o Supresi (-): cushing sindrom (+)
– High-dose dexametason suppression test (untuk tahu di sentral/perifer):
o Supresi (+): sentral (cushing disease)
o Supresi (-): perifer (ektopik ACTH, primary adrenal tumor)

167. Seorang pasien korban kecelakaan dibawa ke IGD dengan gambaran klinis kaki abduksi, rotasi
eksterna. Diagnosis yang paling mungkin adalah: E. Dislokasi caput femur ke anterior
Keyword: korban kecelakaan, kaki abduksi, rotasi eksterna
 Gambaran khas untuk dislokasi sendi panggul ke anterior

Pola dan arah dislokasi sendi panggul


Direction of the hip
Flexion, adduction, internal rotation
Partial flexion, less adduction, internal rotation
Abduction + extension

Tatalaksana dislokasi hip anterior: Allis Maneuver

Page 130 of 159


168. Seorang wanita datang ke dokter dengan keluhan sedih sekali setelah melahirkan. Kadang, ia
mendengar suara yang menyuruhnya membunuh anaknya dan kadang ingin bunuh diri.
Diagnosis yang tepat ialah: E. Psikosis postpartum

– Keyword: seorang wanita dengan keluhan sedih sekali setelah melahirkan, kadang ia
mendengar suara yang menyuruhnya membunuh anaknya dan kadang ingin bunuh diri
– Diagnosis: psikosis post partum
– Terapi: anti psikotik, mood stabilizer

Gangguan jiwa pasca persalinan:


1. Postpartum blues/baby blues/maternity blues
– Gejala depresi paling ringan
– Biasa dialami oleh perempuan setelah melahirkan antara hari ke-7 hingga 14, yang
terjadi untuk sementara, hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan
2. Depresi postpartum
– Gejala sama dengan gejala depresi (perasaan sedih, hilangnya minat dan semangat
beraktivitas, malas mengurus anak, sulit tidur atau terlalu banyak tidur, nafsu makan
menurun, merasa tidak mampu mengurus anak, ada keinginan bunuh diri)
3. Psikosis postpartum
– Bentuk paling berat
– Disertai halusinasi dan waham (anaknya jelmaan setan, makhluk aneh)
– Ada keinginan untuk membunuh anaknya

Page 131 of 159


169. Peneliti ingin mengetahui hubungan efek samping aspirin dalam pembentukan thrombus.
Resiko relatif terjadinya thrombus pada penggunaan aspirin adalah: B. 5/10
Aspirin Plasebo
Trombus 5 10
Tanpa trombus 25 20

Keyword:
Trombus (+) Trombus (-)
Aspirin (ditanyakan) 5 (A) 25 (B)
Plasebo 10 © 20 (D)

𝐴 𝐶 5 10 5
RR = 𝐴+𝐵 : 𝐶+𝐷 = 30
: 30 = 10

170. Seorang anak usia 1 tahun 2 bulan datang keluhan sesak sejak 1 hari. Keluhan didahului dengan
demam sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan laju pernapasan 40 x/m, napas
cuping hidung (+), retraksi otot bantu napas intercostal dan suprasternal. Dari auskultasi paru
ditemukan wheezing (+/+), ronki halus (+/+), dan ekspirasi memanjang. Apakah gambaran
radiologis yang akan ditemukan pada foto thoraks? D. Hiperinflasi paru

– Keyword:
o Anak, 1 tahun, sesak 1 hari, demam 2 hari
o RR 40 x/m, napas cuping hidung (+), retraksi otot bantu napas intercostal dan
suprasternal
o Wheezing (+/+), ronki basah (+/+), dan ekspirasi memanjang
– Diagnosis: bronkiolitis, maka pada chest xray yang akan ditemukan adalah hiperinflasi paru
– Option lain:
o Honey comb appearance: cystic fibrosis, interstitial lung disease
o Pleural line: pneumothorax
o Atelektasis lobar: aspirasi benda asing, karsinoma bronkogenik
o Wine bottle sign: croup/laryngitis

Page 132 of 159


Page 133 of 159
DD anak dengan batuk / sulit bernapas:
– Pneumonia
o Batuk, napas cepat, demam
o Ronki, NCH, retraksi, merintih, sianosis
– Bronkiolitis
o Episode pertama wheezing pada anak < 2 tahun, tidak respon dengan bronkodilator
o Hiperinflasi dinding dada
o Fine inspiratory crackles
o Ekspirasi memanjang
o Tanda/gejala pada pneumonia DAPAT dijumpai
– PJB
o Sulit makan/menyusu
o Sianosis
o Bising jantung
– Benda asing
o Riwayat tersedak
o Stridor/distress pernapasan
o Wheeze, atau suara napas menurun fokal
– Asma
o Wheezing berulang, riwayat atopi, respon dengan bronkodilator

171. Laki-laki 18 tahun datang berobat dengan gatal di daerah lengan dan tungkai sejak 1 bulan yang
lalu. Terdapat nanah pada bekas luka dan bekas garukan. Riwayat alergi susu waktu kecil.
Riwayat asma pada ayah pasien. Status dermatologikus: plak eritema difus disertai likenifikasi
dan ekskoriasi dengan krusta kekuningan di fleksus tungkai dan lengan. Kemungkinan
diagnosisnya adalah: E. Dermatitis atopic dengan infeksi sekunder

– Keyword: laki-laki 18 tahun, gatal daerah lengan dan tungkai sejak 1 bulan, terdapat nanah
pada bekas luka dan bekas garukan, riwayat atopi. St dermatologiL plak eritema difus,
likenifikasi, dan ekskoriasi dengan krusta kekuningan
– Dermatitis atopik pada remaja dan dewasa: lesi kulit pada bentuk ini dapat berupa plak
popular eritematosa dan berskuama atau plak likenifikasi yang gatal
– Terapi:
o Atasi infeksi sekunder dengan antibiotik topikal/oral → pilih gol antibiotik utk
gram positif (kulit)
o Selanjutnya pengobatan sesuai dermatitis atopi pada umumnya
o Topikal: hidrasi kulit, kortikosteroid topikal

Page 134 of 159


172. Seorang anak umur 6 tahun datang dibawa oleh orang tuanya ke rumah sakit dengan keluhan
semakin kurus dalam beberapa minggu ini. Pasien juga mengeluh batuk-batuk. Orang tua telah
memberikan vitamin, tapi berat badan anak tidak naik-naik. Anak sering bermain di tanah tanpa
menggunakan sandal dan pernah mengeluhkan keluar cacing dari mulut sepanjang 10cm.
Mikroorganisme apakah yang menyebabkan kasus ini? C. Ascaris lumbricoides

– Keyword: anak 6 tahun, makin kurus, berat badan tidak naik, sering main tidak
menggunakan sandal, mata cekung, batuk, pernah keluar cacing dari mulut sepanjang 10 cm
– Ascaris lumbricoides dewasa betina berukuran 20-35 cm; jantan dewasa 10-30 cm
– 1-2 minggu awal setelah terinfeksi, cacing akan bermigrasi ke paru yang memiliki
manifestasi klinis gejala batuk, sesak napas atau nyeri dada → jika berlanjut dapat menjadi
Loeffler Syndrome (transient eosinophilia, transient lung infiltrates)
– Tatalaksana:
o Albendazole 400 mg single dose
o Mebendazole 500 mg single dose

173. Perempuan G1P0A0 hamil 8 minggu datang dengan ANC ke anda. Pasien memiliki riwayat
infertilitas selama 5 tahun. Saat ini anda melakukan skrining untuk infeksi TORCH. Edukasi
apa yang akan anda berikan? E. Menghindari makanan yang dimasak setengah matang

Cara penularan TORCH:


1. Makan daging setengah matang yang berasal dari hewan yang terinfeksi (mengandung
oosista)
2. Makan makanan yang tercemar oosista dari feses kucing yang menderita TORCH
3. Transfusi darah (trofozoid), transplantasi organ atau cangkok jaringan (trozoid, sista),
kecelakaan di laboratorium yang menyebabkan TORCH masuk ke dalam tubuh atau
tanpa sengaja masuk melalui luka
4. Hubungan seksual
5. Penularan secara vertikal dari ibu hamil ke janin
6. ASI dari ibu yang menderita TORCH
7. Keringat yang menempel pada baju ataupun yang masih menempel di kulit
8. Faktor lain yang dapat mengakibatkan terjadinya penularan antara lain:
o Kebiasaan makan sayuran mentah dan buah-buahan segar yang dicuci kurang
bersih
o Makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu

Page 135 of 159


o Mengkonsumsi makanan dan minuman yang disajikan tanpa ditutup sehingga
kemungkinan terkontaminasi oosista

174. Seorang pasien berusia 9 tahun datang ke rumah sakit dibawa ibunya karena mengeluhkan
adanya bintik-bintik di kedua tangannya mula-mula kecil kemudian pecah dan semakin banyak.
Dari pemeriksaan dermatologi dijumpai papul multipel di tangan kanan dan kiri, dijumpai juga
delle. Apakah diagnosis kasus di atas? A. Moluskum contagiosum

Moluskum kontagiosum
– Adanya bintik-bintik di kedua tangan mula-mula kecil kemudian pecah dan semakin
banyak. PF dijumpai delle.
– Moluskum kontagiosum: penyakit disebabkan virus poks, permukaannya terdapat
lekukan, berisi massa yang mengandung badan moluskum
– Kelainan kulit berupa papul miliar, kadang lentikular dan berwarna putih seperti lilin,
berbentuk kubah di tengahnya terdapat lekukan (delle)
– Tx: pembedahan

175. Wanita 60 tahun dibawa ke RS dengan keluhan susah BAB dan tidak bisa kentut. 4 hari yang
lalu pasien muntah-muntah hijau kecoklatan, perut kembung. 6 hari yang lalu pasien susah
BAB dan suka berdarah. Pada pemeriksaan fisik abdomen ditemukan distensi abdomen (+),
defans muskular (+). Pemeriksaan radiologi yang tepat dilakukan? E. Foto polos 3 posisi

– Keyword: wanita 60 tahun, susah BAB dan tidak bisa kentut, muntah-muntah hijau
kecoklatan, perut kembung, susah BAB dan suka berdarah, abdomen distended (+), defans
muskular (+)
– Trias obstruksi → tidak BAB, muntah, perut kembung
– Defans muskular → abdomen akut?
– Pemeriksaan radiologi yang harus disegerakan?
Type of Test Immediate
Blood Hematocrit, white blodd cell count, urea,
creatinine, crossmatching, blood arterial
gases
Urine Microscopy, dipstick testing
Stool Occult blood
Radiography and ultrasoun Chest, abdomen
Endoscopy

Page 136 of 159


Foto polos abdomen 3 posisi:
– Terdiri dari
o AP supine
o AP erect
o Left lateral decubitus
– Untuk evaluasi awal radiologis kasus abdomen akut
3

176. Seorang pria berusia 18 tahun mengeluh nyeri mendadak di daerah skrotum. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan testis kiri membesar, tampak merah, terletak lebih tinggi dari kanan, posisi
mendatar. Dari USG didapatlan testis dengan kaput epididimis serta korda spermatika
membesar dengan koleksi cairan sekitar testis. Diagnosis yang paling tepat ialah: A. Torsio
testis

Keywords: Seorang pria berusia 18 tahun mengeluh nyeri mendadak di daerah skrotum. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan testis kiri membesar, tampak merah, terletak lebih tinggi dari
kanan, posisi mendatar. Dari USG didapatlan testis dengan kaput epididimis serta korda
spermatika membesar dengan koleksi cairan sekitar testis

Torsio testis
– Sebenarnya yang terpuntir bukan testisnya, tapi spermatic cord-nya
– Nyeri bisa bersifat akut, bisa juga gradual
– Tanda khas (Campbell-Walsh Urology 9th ed)
o Refleks kremaster menghilang
o Spermatic cord terpuntir -> spermatic cord “memendek” -> testis tertarik ke
atas -> High riding testis (testis yang terkena terletak lebih tinggi)
o Testis yang sakit bisa tampak mendatar
o Beberapa jam setelah awitan dapat muncul hidrokel akut atau edema skrotum
– Bila ragu, segera kerjakan ultrasound skrotum

Page 137 of 159


Algoritma Nyeri Testis Akut:

177. Obat golongan ACE-i sering menyebabkan efek samping batuk kering. Substansi yang terlibat
dalam mekanisme terjadinya efek samping ini ialah: D. Bradikinin

Keywords: ACE-i, batuk kering

Substansi yang terlibat dalam mekanisme terjadinya efek samping ini ialah bradikinin
– Dihambatnya konversi angiotensin I menjadi angiotensin II menyebabkan penumpukan
bradikinin, karena bradikinin seharusnya dipecah oleh angiotensin II
– ↑ bradikinin -> ↑ stimulasi serabut saraf vagal aferen -> batuk
3

178. Seorang wanita 48 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mata kiri mendadak tidak bisa
melihat sejak 1 minggu yang lalu, tanpa disertai nyeri sebelumnyA. Sejak beberapa bulan
terakhir penderita mengeluh kedua mata kabur namun masih bisa melihat pada jarak beberapa
meter. Tidak ada riwayat pemakaian kacamata sebelumnyA. Penderita merupakan penderita
diabetes sejak 10 tahun yang lalu namun tidak rutin minum obat anti diabet. Saat ini gula darah
sewaktu 360 mg/dL. Dari pemeriksaan didapatkan VOD 5/40 dan VOS light perception (+)

Page 138 of 159


dengan tekanan bola mata normal palpasi pada kedua matA. Lain-lain dalam batas normal.
Apakah kemungkinan diagnosis kasus tersebut? A. Perdarahan vitreous

Keywords:
– Mata kiri mendadak tidak bisa melihat tanpa disertai nyeri.
– Beberapa bulan terakhir kedua mata kabur namun masih bisa melihat pada jarak
beberapa meter
– Penderita diabetes sejak 10 tahun, tidak rutin minum obat anti diabet.
– PF: VOD 5/40 dan VOS light perception (+)
Diagnosis kerja: Perdarahan vitreus pada retinopati diabetik

Retinopati Diabetik
– Komplikasi DM pada mata:
o Abnormalitas kornea
o Glaukoma
o Neovaskularisasi iris
o Katarak
o Retinopati diabetik --> paling sering dan paling potensial menyebabkan
kebutaan
– Tanda dan Gejala
o Melihat titik atau floaters
o Penurunan tajam penglihatan
o Terdapat titik hitam di tengah lapang pandang

Page 139 of 159


o Sulit melihat dalam gelap
o Pada pemeriksaan funduskopi: cotton wool spot, flame hemorrhages, dot-blot
hemorrhages, hard exudates
– Pemeriksaan
o Tajam penglihatan
o Funduskopi dalam keadaan pupil dilatasi : direk/indirek
o Foto Fundus
o USG bila ada perdarahan vitreus
– Tatalaksana: Fotokoagulasi laser

– Keratitis bakterial: radang pada lapisan kornea yang disebabkan bakteri. Bakteri yang sering
menginfeksi: Staphylococcus, Pseudomonas, Enterobacteriacea. Keratitis menyebabkan
mata merah dan penurunan penglihatan
– Uveitis posterior/koroiditis: peradangan lapisan koroid bola mata. Gejala berupa
penglihatan kabur, floaters, fotofobia, tanpa mata merah. Pada pemeriksaan ditemukan
kekeruhan dalam badan kaca, infiltrat di dalam retina dan koroid.

179. Seorang anak berusia 7 tahun menjadi korban kebakaran. Pada pemeriksaan ditemukan kulit
pucat, tampak beberapa bula dan ada juga bula yang sudah pecah. Anak mengeluh kesakitan.
Derajat luka bakar yang tepat ialah: A. Derajat IIA

Keywords: anak 7 tahun, korban kebakaran, kulit pucat, tampak beberapa bula dan ada juga
bula yang sudah pecah, anak kesakitan
Derajat luka bakar?
– Bula khas untuk luka bakar derajat II

Page 140 of 159


o Derajat IIA – nyeri menonjol
o Derajat IIB – nyeri mulai menghilang
– Derajat III – nyeri (-)

Klasifikasi luka bakar:

Moenadjat Y. Luka Bakar, Penatalaksanan Awal dan Penatalaksanaannya. Ramlim, Umbas R,


Panigoro SS, Kedaruratan Non-Bedah dan Bedah. Jakarta : Balai Penerbit FKUI; 2000 : 62-70.
3

180. Seorang wanita mengeluh timbul papul yang gatal dari vulva sampai ke bokong. Ada riwayat
berhubungan dengan suaminya yang juga mengalami hal yang sama pada kemaluan. Tidak ada
sekret. Terapi yang tepat untuk pasien dengan kondisi di atas adalah: C. Krim permetrin 5%

Keywords: papul dan gatal dari vulva ke bokong, suami mengalami hal yg sama. Tidak terdapat
sekret dr kemaluan
Dx: Skabies
Thx: Permetrin 5%, Gamexan (lebih dipilih untuk org dewasa) dpt membunuh semua stadium
3

181. Seorang laki-laki, 25 tahun, dibawa ke rumah sakit karena mengamuk. Pasien merasa hendak
dibunuh. Keluhan ini muncul sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga merasa diikuti oleh orang
di sekelilingnyA. Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah: C. Gangguan psikotik akut

Keywords:
– Laki-laki, 25 tahun, dibawa ke RS karena mengamuk
– Pasien merasa hendak dibunuh. Keluhan muncul sejak 1 minggu lalu.
– Pasien juga merasa diikuti oleh orang di sekelilingnya.

Page 141 of 159


Diagnosis: Gangguan psikotik akut (F23.xo)
– Kriteria diagnostik: adanya gejala psikotik yang lebih dari 1 hari, kurang dari 1 bulan,
terjadi tiba-tiba, terdpt labilitas emosi
– Terapi: antipsikotik: Halloperidol (generasi I), psikoterapi

Gangguan Waham
– Waham merupakan gejala utama, menetap setidaknya 3 bulan, bersifat personal
– Dapat disertai gangguan mood (depresi)
o TIDAK boleh ada gejala skizofrenia (penumpulan afek, waham dikendalikan)
o TIDAK boleh ada penyakit otak yang mendasari
o TIDAK boleh ada halusinasi auditorik atau hanya terjadi kadang-kadang

Skizofrenia
– Skizofrenia Herbefrenik --> perilaku aneh, tertawa sendiri
– Skizofrenia paranoid --> halusinasi mengancam, memberi perintah. Waham kejar
– Skizofrenia katatonik --> stupor fleksibilitas cerea, negativisme, command automatism
– Skizofrenia residual --> gejala negatif (afek tumpul, keterlambatan psikomotor, miskin isi
pembicaraan) setelah episode psikotik di masa lampau (setidaknya 1 tahun)
– Skizofrenia simpleks --> adanya gejala negatif (afek tumpul, keterlambatan psikomotor,
miskin isi pembicaraan) TANPA episode psikotik di masa lampau

182. Bagaimana menghitung positive predictive value pada data berikut?

A. P/(P+Q)

Page 142 of 159


183. Seorang laki-laki 35 tahun datang dengan keluhan nyeri pada telinga kanan. Pada pemeriksaan
didapatkan membrane timpani bulging. Diagnosis pada pasien ini adalah: B. OMA stadium
supurasi

Keywords: nyeri pd telinga kanan, membran timpani bulging


Dx: OMA stadium supurasi
Thx: Miringotomi/Timpanocentesis

Stadium OMA
o Stadium Oklusi tube Eustachius: rektraksi membran timpani. Thx: Tetes hidung HCl
efedrin 0,5% dlm larutan fisiologik (anak < 12 thn); HCl efedrin 1% (dewasa or anak
>12 thn)
o Stadium Hiperemis/pre-supurasi : pembuluhdarah melebar di membran timpani atau
seluruh membran timpani tampak hiperemis & edem. Thx: Ampisilin/amoksisilin/
eritromisin selama 7 hari
o Stadium Rupurasi : edem hebat pd mukosa telinga tengah & hancurnya sel epitel
superfisial, terbentuk eksudat purulen di kavum timpani menyebabkan buldging.
o Stadium perforasi : terlambatnya pemberian antibiotika atau virulensi kuman yg tinggi
shg membran timpani ruptur & nanah dapat keluar. Thx: cuci telinga H2O2 3% selama
3-5 hari + antibiotik adekuat
o Stadium resolusi : bila membran timpani tetap utuh maka keadaan membran timpani
perlahan akan normal kembali.Thx: bila masih terdapat sekret, antibiotik dilanjutkan
sampai 3 mg, bila masih ada sekret à pikirkan mastoiditis
3

184. Seorang bayi usia 6 jam mengalami kejang tonik klonik disertai penurunan kesadaran.
Diketahui bayi lahir secara seksio sesarea atas indikasi makrosomiA. Berat lahir 4200 gram, PB
58cm, AS 9/10. Ibu bayi menderita DM tipe 2 dalam terapi insulin yang tidak terkontrol. Hasil
pemeriksaan GDS 32 mg/dl. Tatalaksana pada bayi ini adalah: C. Bolus D10% 8cc

Keyword :
– Bayi usia 6 jam, kejang tonik klonik disertai penurunan kesadaran
– Berat lahir 4200 gram
– Ibu bayi menderita DM tipe 2 dalam terapi insulin yang tidak terkontrol
– GDS 32 mg/dl

Page 143 of 159


Bayi dari ibu DM :
– Makrosomia, gangguan maturitas paru, trauma lahir
– Hipoglikemia : letargi, malas minum, apnea, kejang dalam waktu 6-12 jam
– Kadar glukosa serum harus diperiksa segera setelah lahir
– Bila GDS < 45, berikan terapi D10% 2cc/kg iv dalam 5 menit, ulang pemeriksaan GDS
– Bila GDS >45, cek ulang per 6 jam, anjurkan ibu utk menyusui lebih sering

Sumber : Pedoman pelayanan medis IDAI Jilid I.2010

185. Bayi berusia 30 hari datang ke poli dengan keluhan muntah menyemprot setiap kali disusui.
Menurut pengakuan ibu hal ini sudah dialami sejak lahir. Anak kuat menyusu, namun setiap
disusui selalu muntah dan diikuti dengan BAB sedikit. Dari pemeriksaan perut anak nampak
cekung dan dari pemeriksaan radiologi dijumpai gambaran “string-umbrella-shoulder”.
Diagnosisnya adalah: E. Hypertrophic pyloric stenosis

Keywords: Bayi berusia 30 hari, muntah menyemprot setiap kali disusui, dialami sejak lahir,
anak kuat menyusu, namun setiap disusui selalu muntah dan diikuti dengan BAB sedikit, perut
anak nampak cekung, dari pemeriksaan radiologi dijumpai gambaran “string-umbrella-
shoulder”

Page 144 of 159


String-umbrella-shoulder sign khas untuk hypertrophic pyloric stenosis
Gambaran radiologi khas HPS:

Pilihan lainnya:
– Obstruksi esophagus -> NGT “mentok” atau terlipat di esofagus
– Obstruksi duodenum -> double bubble sign
– Intususepsi -> doughnut sign pada USG
– Penyakit hirschprung -> pada pemeriksaan barium enema tampak diameter rektum yang
kecil, zona transisi, dan kolon sigmoid yang membesar
3

186. Laki-laki, 36 tahun, dibawa ke UGD oleh keluarganya karena tampak kuning sejak 3 hari lalu.
Pasien tampak lemah. Demam (+), mual dan muntah (+), pasien tidak mau makan. Dari
pemeriksaan fisik ditemukan sklera dan kulit tampak ikterik. Pasien juga mengeluhkan nyeri
pada perut sebelah kanan. Dari riwayat pengobatan, pasien diketahui mengonsumsi obat
golongan fibrat sejak 1 bulan yang lalu, namun pasien tidak rutin mengonsumsinya karena
malas. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini ialah: A. Kolangitis

Keywords: Laki-laki, 36 tahun, kuning sejak 3 hari lalu, lemah, demam (+), mual dan muntah
(+), sklera dan kulit tampak ikterik, nyeri pada perut sebelah kanan, pasien diketahui
mengonsumsi obat golongan fibrat namun pasien tidak rutin

Page 145 of 159


Right upper quadrant pain, jaundice, fever -> Charcot triad, khas pada kolangitis

Kolangitis? Koledokolitiasis? Kolesistitis?

Kolangitis
– Adalah komplikasi dari koledokolitiasis
– Patofisiologi: sumbatan duktus empedu menyebabkan infeksi bakteri asenden
– Gejala:
o Charcot’s triad: demam, nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas, dan
jaundice
o Reynolds pentad: demam, jaundice, nyeri kuadran kanan atas, syok septik, dan
perubahan status mental
– PF: temuan PF abdomen tidak bisa dibedakan dengan kolesistitis
– Tatalaksana: dekompresi dan drainase sistem bilier via endoskopi, Percutaneus
transhepatic biliary drainage (PTBD), antibiotic, koreksi elektrolit
3

187. Seorang laki-laki datang dengan keluhan jatuh dari pohon. Ketika jatuh dari pohon, pasien
menahan tubuhnya dengan sikunya dalam posisi fleksi. Nervus apa yang terkena? D. N. Ulnaris

Keywords: jatuh, pasien menahan tubuhnya dengan sikunya dalam posisi fleksi

Nervus ulnaris berjalan medial arteri brakhialis di bagian atas lengan atas epicondylus medial

Page 146 of 159


Lesi syaraf dan deformitasnya  DR CUMA:
– Drop=Radial nerve
– Claw=Ulnar nerve
– Median nerve=Apostole hand

188. Suatu puskesmas memiliki angka kesakitan yang tinggi oleh karena keadaan lingkungan. Hal
ini disebabkan rendahnya pelaksanaan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat). Berikut alasan
yang tepat sebagai penyebab masalah adalah: A. Open defecation

Page 147 of 159


189. Seorang anak usia 3 tahun sering mengalami demam sejak 3 minggu terakhir, batuk semenjak 1
bulan yang lalu dan tidak mau makan. Dari pemeriksaan fisik ditemukan berat badan pasien
10kg. Ibu pasien sedang dalam pengobatan OAT dengan BTA +. Berdasarkan data tersebut,
skor TB pada anak ini adalah: E. 6

Keyword :
– Anak demam sejak 3 minggu terakhir, batuk semenjak 1 bulan yang lalu, tidak mau
makan
– BB 10kg
– Kontak (+), BTA (+)
Skor TB
– Demam > 2 minggu = 1
– Batuk > 3 minggu = 1
– BB 10 kg = 1 (BB normal anak 3 tahun 14 kg, maka BB/U <80%)
– Kontak + dengan BTA + = 3
– Total 6
*note : BB taksiran normal pada anak menurut usia bisa ditaksir dengan rumus 2n+8, n dalam
tahun

Page 148 of 159


Sumber : Buku saku pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. WHO 2008
3

190. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang dengan keluhan penurunan berat badan, sering haus,
dan sering kencing malam hari. Pasien juga merasa penglihatannya semakin kabur sejak 2 bulan
ini. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan gula darah puasa 129 mg/dl dan gula darah 2
jam post-prandial 188 mg/dl. Terapi yang tepat untuk pasien ini adalah: E. Edukasi, terapi gizi
medis, olahraga, metformin

Keyword:
– laki-laki (45 tahun), penurunan berat badan, sering haus dan sering kencing malam hari.
– Pasien juga merasa penglihatannya semakin kabur sejak 2 bulan ini.
– Laboratorium didapatkan gula darah puasa 129 dan GD2PP 188.
Diagnosis: DM Tipe-2
Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dL dengan adanya keluhan klasik

Page 149 of 159


Sumber : Buku IPD

Page 150 of 159


Retinopati diabetik: kendali glukosa dan tekanan darah yang baik akan mengurangi risiko dan
memberatnya retinopati

Terapi DM tipe 2 selalu dimulai dari edukasi, terapi gizi medis, olahraga
Pada kasus sudah didapatkan komplikasi (retinopati DM)
– Terapi ditambahkan OHO
– OHO pilihan: metformin
3

191. Wanita 28 tahun G1P0A0 hamil 33 minggu datang dengan nyeri perut yang menjalar ke
pinggang belakang. Nyeri dirasakan setiap 30 menit. Pada pemeriksaan dalam ditemukan
pembukaan 1 dan kepala di hodge 1. Terapi apa yang tepat untuk mencegah kompllikasi pada
janin? A. Kortikosteroid IM

Keywords: Wanita 28 tahun, G1P0A0 hamil 33 minggu, nyeri perut yang menjalar ke pinggang
belakang, dirasakan setiap 30 menit. VT pembukaan 1 dan kepala di hodge 1.

Preterm Labour & Tocolytic Drugs


– Pemberian tokolisis dapat dipertimbangkan pada keadaan preterm labour tanpa faktor
penyulit

Page 151 of 159


– Wanita dengan keadaan preterm labour sangat dini, maupun wanita preterm labour
yang sedang dalam proses rujukan ke rumah sakit sangat dipertimbangkan untuk
mendapat obat tokolisis
– Nifedipine menjadi drug of choice untuk tokolisis karena dapat menunda kelahiran
sampai dengan 7 hari disbanding obat-obatan lain

Soal:
– Hamil masih 33 minggu, kontraksi hebat, nyeri pinggang, pembukaan 1 à terapi awal
berikan obat tokolitik à calcium channel blockers, beta-agonists, prostaglandin
synthetase inhibitors, nitric oxide donors and oxytocin receptor antagonists
– Yang ditanya adalah terapi untuk mencegah komplikasi pada janin à pemberian
kortikosteroid IM untuk pemtangan paru (surfaktan, mencegah HMD)
– Jadi, pertama memang diberikan nifedipin terlebih dahulu sebagai agen tokolisis,
kemudian diberikan kortikosteroid IM untuk mencegah komplikasi pada janin
3

192. Perempuan 23 tahun, dibawa ke UGD dalam kondisi tidak sadar setelah kecelakaan lalu lintas.
Kesimpulan dokter korban mengalami cedera kepala berat. Orang tua panik dan tidak bisa
mengambil keputusan. Dokter kemudian melakukan tindakan pada pasien tanpa persetujuan
keluargA. Kaidah dasar moral apa yang berhubungan dengan kasus tersebut? A. Non-
maleficience

Keywords:
– Pasien tidak sadar
– Orang tua (dalam kasus ini sebagai proxy) panik & tidak bisa mengambil keputusan
– Dokter melakukan tindakan tanpa persetujuan keluarga

Beneficence & Nonmaleficence


– Beneficence & Nonmaleficence adalah 2 kaidah bioetik yang saling terkait dan harus
dipertimbangkan secara bersamaan --> agar tindakan yang dilakukan memiliki
benefit>harm bagi pasien
– Namun, beneficence & nonmaleficence tetap perlu dipisahkan untuk keadaan tidak
adanya kewajiban beneficence (sedangkan nonmaleficence berlaku setiap saat & tidak
terbatas)

Kapan mengutamakan salah satu diantaranya:

Page 152 of 159


– Kepentingan moral nonmaleficence lebih rendah pada kondisi dengan probabilitas harm
(kematian, disabilitas) yang rendah, dan sebaliknya lebih tinggi pada kondisi dengan
probabilitas harm yang tinggi
– Kepentingan moral beneficence lebih tinggi pada kondisi dengan probabilitas benefit
yang tinggi, dan sebaliknya lebih rendah pada kondisi dengan probabilitas benefit yang
rendah

Pada kasus ini:


– Pasien tidak sadar & tidak ada yang bisa mengambil keputusan à sudah jelas bahwa
beneficence & nonmaleficence menjadi kaidah utama menyingkirkan autonomy
– Pada kasus cedera kepala berat, probabilitas harm lebih tinggi bila dokter tidak
mengambil tindakan à nonmaleficence menjadi dasar dokter mengambil tindakan
3

193. Pasien perempuan 30 tahun datang ke poli umum dengan keluhan tidak bisa tidur. Pasien adalah
seorang guru SD yang saat ini sedang menyusun acara melukis murid seminggu terakhir namun
belum selesai. Kepala sekolah menyuruh istirahat namun pasien malah mengomel dan marah
marah serta merasa hanya dia yang bisa menyelesaikan tugas tersebut. Pasien sering membeli
alat lukis dan kemudian memberikannya pada murid yang ditemuinya sambil mengatakan
bahwa hasil karya pasienlah yang terhebat. Pada anamnesis lebih lanjut ditemukan bahwa
pasien sebelumnya bersedih selama kurang lebih 2 minggu karena ditinggalkan suami bertugas
ke luar kota. Diagnosis yang paling tepat ialah: B. Bipolar dengan episode kini manic dengan
gejala psikotik

Keywords:
– tidak bisa tidur.
– guru SD yang sedang menyusun acara melukis murid seminggu terakhir namun belum
selesai.(stress yang memicu)
– Kepala sekolah menyuruh istirahat à pasien mengomel, marah, merasa hanya dia yang
bisa menyelesaikan tugas
– Sering membeli alat lukis dan memberikan pada murid yang ditemuinya sambil
mengatakan bahwa hasil karya pasienlah yang terhebat
– Riwayat sebelumnya:bersedih selama 2 minggu karena ditinggalkan suami bertugas kà
Episode depresi

Diagnosis:Bipolar tipe I (manik + episode depresi)


Terapi: Mood stabilizer (lithium)

Page 153 of 159


3

194. Seorang wanita berusia 48 tahun mengeluh kembung dan mual. Pasien rutin minum obat anti
nyeri karena pasien memiliki sakit rematik. Pada pemeriksaan ditemukan nyeri tekan di
epigastrium. Diagnosisnya adalah: B. Dispepsia

Keyword:
– kembung dan mual. rutin minum obat anti nyeri.
– PF: nyeri tekan di epigastrium (+).
Diagnosisnya adalah Dispepsia

Dyspepsia is defined as chronic or recurrent pain or discomfort centered in the upper abdomen.
Discomfort is defined as a subjective negative feeling that is nonpainful, and can incorporate a
variety of symptoms including early satiety or upper abdominal fullness.
Patients presenting with predominant or frequent (more than once a week) heartburn or acid
regurgitation should be considered to have gastroesophageal reflux disease (GERD) until
proven otherwise.
Am J Gastroenterol 2005;100:2324–2337)

195. Pasien laki-laki berusia 60 tahun datang dengan keluhan sesak disertai nyeri dada dan berdebar-
debar. Riwayat hipertensi lama (+). Hasil pemeriksaan fisik: pasien lemas, TD 150/70 mmHg,
HR 155 kali/menit, RR 40 kali/menit. Berikut gambaran EKG pasien:

Apa tatalaksana yang tepat untuk pasien di atas? C. Kardioversi 100-200 joule

Page 154 of 159


TATALAKSANA VT
– UNSTABEL VT --> CARDIOVERSI
– LEBIH BAIK CARDIOVERSI BIFASIK 70 JOULE DIBANDING MONOFASIK 100-
200 JOULE
3

196. Anak perempuan berusia 15 tahun mengeluh pusing jika lama membacA. VODS 6/50. Setelah
dikoreksi S+2.50 visus menjadi 6/6. Dikoreksi dengan S+3.00 visus menjadi 6/6. Dikoreksi
dengan S+3.50 visus menjadi 6/7.5. Kelainan yang dikoreksi dengan S+2.50 merupakan: A.
Hipermetropia absolut

Keywords:
– Pusing jika lama membaca. VODS 6/50.

Page 155 of 159


– Dikoreksi S+2.50 visus 6/6
– Dikoreksi S+3.00 visus 6/6.
– Dikoreksi dengan S+3.50 visus 6/7.5
Diagnosis kerja: Hipermetrofi
Kelainan yang dikoreksi dengan S+2.50 merupakan hipermetrofi absolut

Hipermetropia
– = rabun dekat, gangguan kekuatan pembiasan mata dimana sinar sejajar jauh tidak
cukup dibiaskan sehingga titik fokusnya terletak di belakang retina
– Dikenal dalam bentuk:
o Hipermetropia manifes: hipermetrop yang dapat dikoreksi dengan kacamata
positif maksimal yang memberikan tajam penglihatan normal, tidak ada
akomodasi sama sekali
o Hipermetropia absolut: hipermetrop yang dikoreksi dengan kacamata positif
minimal yang memberikan tajam penglihatan normal, penderita memiliki
kemampuan akomodasi
o Hipermetropia fakultatif: kelainan hipermetropia yang dapat diimbangi dengan
akomodasi atau dengan kacamata positif. Penderita yang hanya memiliki
hipermetropia fakultatif, penglihatannya normal walau tidak memakai
kacamata positif, namun apabila diberi kacamata positif, otot akomodasinya
dapat beristirahat.
o Hipermetropia laten: hipermetropia yang didapat tanpa siklopegia yang dapat
diimbangi dengan akomodasi
o Hipermetropia total: hipermetropia yang ukurannya didapatkan sesudah
pemberian siklopegia

Contoh Pasien Hipermetropia


– Pasien usia 25 tahun, tajam penglihatan 6/20
o Dikoreksi dengan sferis +2.00 à 6/6
o Dikoreksi dengan sferis +2.50 à 6/6
o Diberikan siklopegia, dikoreksi +5.00 à 6/6
– Maka pasien ini memiliki:
o Hipermetropia absolut sferis +2.00
o Hipermetropia manifes sferis +2.50
o Hipermetropia laten sferis +2.50-(+2.00) = +0.50
o Hipermetropia total sferis +5.00
o Hipermetropia fakultatif +5.00-(+2.5) = +2.50

Page 156 of 159


3

197. Jenis rujukan yang dilakukan puskesmas ke rumah sakit karena dicurigai terdapat kelainan
jantung bawaan adalah? D. Rujukan vertikal

198. Pasien wanita berusia 28 tahun datang dengan keluhan penurunan berat badan walaupun makan
banyak dan selalu berkeringat. Pada pemeriksaan didapatkan TD 130/80 mmHg, HR 112
kali/menit, RR 22 kali/menit, S 37,30C. Ditemukan benjolan difus di leher, bruit (+). Diagnosis
pasien tersebut adalah: B. Grave’s disease

Keyword:
– penurunan berat badan, makan banyak, selalu berkeringat.
– PF: TD 130/80 mmHg, HR 112 kali/menit, RR 22 kali/menit, S: 37,30C, terdapat
benjolan difus di leher, bruit (+).
Diagnosis pasien tersebut adalah: Grave’s disease

Grave’s disease
– Klinis : Berat badan ↓, nafsu makan ↑, berdebar-debar, tremor, cemas, diare,
berkeringat, iritabel. Pada graves terdapat exophtalmus
– Lab : TSH ↓ , FT4 ↑, FT3 ↑
– Tatalaksana : PTU, Methimazole. Pada ibu hamil trimester I harus dengan PTU. Selain
itu juga diberikan b-bloker (propranolol)
3

199. Seorang wanita 53 tahun mengeluhkan baal pada telapak tangan dan kaki sejak 6 bulan yang
lalu. Riwayat DM sudah 10 tahun dan tidak terkontrol. Tanda vital TD: 120/70, RR: 22x/menit,
T: 37O C. Tes neurologis ditemukan parestesi stock & gloves (+). Diagnosis yang mungkin
untuk kasus ini adalah: A. Polineuropati

Keywords:

Page 157 of 159


– Baal di telapak tangan dan kaki sejak 6 bulan yl
– DM 10 tahun tidak terkontrol
– Parestesi stock & gloves
 polineuropati DM

200. Seseorang umur 24 tahun kecelakaan lalu mengalami perdarahan aktif. Saat dilakukan
pemeriksaaan didapatkan kesadaran menurun, tekanan darah 60/palpasi, nadi 120x/menit, napas
32x/menit. Akral teraba dingin, berkeringat, pucat. Apa yang terjadi pada pasien? B.
Kehilangan volume darah lebih dari 30% volume darah efektif

Keywords: kesadaran menurun, tekanan darah 60/palpasi, nadi 120x/menit, napas 32x/menit,
Akral teraba dingin, berkeringat, pucat

Tanda-tanda klinis tersebut menunjukkan perdarahan kelas 3

Page 158 of 159


Page 159 of 159

Anda mungkin juga menyukai