Anda di halaman 1dari 16

SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)

(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
LECTURE 5. PUBLIC HEALTH ETHIC

A. INTRODUCTION
 Saat dokter mengajar, ini class public atau private?
 Kelas ini adalah kelas public, tapi nanti sore dr nya mau buka kelas private tapi kita
harus bayar. Jadi yang suatu sifatnya public itu seharusnya diakses oleh orang
banyak, dan memiliki hak yang sama. Tapi kalo dibuka kelas sore, Cuma orng yang
mau bayar lebih aja  private.

B. OUTLINE
1. Definisi dan terminologi
a. Public health ethics
b. Keadilan (sosial dan distributive)
c. Public goods
2. Contoh-contoh
a. Keadilan sosial (social justice)
b. Distributive justice
 Akses pelayanan kesehatan
 Global inequality
 Global survival

C. PUBLIC HEALTH ETHICS


1. Program : Aktifitas yang dilakukan secara sistematis dan komprehensif bagi suatu
komunitas
 Yang termasuk program kesehatan : imunisasi, KB
 Program kesehatan merupakan sesuatu yang dilaksanakan secara masal, dan
direncanakan secara sistematik dan komprehensive dan bisa diakses oleh orang
banyak. Contohnya imunisasi. Imunisasi yg masuk dalam program : BCG, polio,
hepatitis B, DPT, Campak. Kalo vaksinasi HPV itu bukan program, kecuali kabupaten
Badung. Karena kabupaten Badung kabupaten yang kaya, jadi vaksin HPV dijadikan
program
SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
 Contoh lain: pemeriksaan ibu hamil, kalo di puskesmas ada 7T (cari sendiri ya hehe).
Apakah USG termasuk? USG belum jadi program.
 Contoh : gambar paling kanan adalah gambar anjing yang gak mau divaksin.
Vaksinasi anjing merupakan suatu program

2. Public goods
 Public Goods ( Kebutuhan publik) = merupakan benda-benda yang umum yang
dikategorikan sebagai barang ekonomis yang meliputi 2 sifat yaitu : tidak di
perebutkan serta tidak eksklusif
 Untuk komunitas, kita lebih banyak mengurusi suatu yang sifatnya public goods.
Kalo sesuatu yang sifatnya public gak perlu bersaing. Tidak perlu ada persaingan
atau kompetisi untuk mendapatkan itu, artinya semua orang bisa.
 Untuk FK termasuk public atau private?
 Kita liat dulu konsepnya
 Ada grafik yang menunjukan (ordinat) dari 0-1. kalo 0 ( tdk eksklusif) dan
mendekati 1 semakin eksklusif. Kemudian aksisnya, semakin ke kanan kalo
mendekati nilai 1, berarti nilai kebersamaan semakin tinggi.
 Kalo yng kebersamaannya tinggi  public
 Kalo mengarah ke eksklusif  private
 Tdk ada garis tegas yang membatasi public dan private, tetapi kita bisa merasakan,
saya tdk menyalahkan kalo adik2 sendiri menganggap kalo FK itu skr arahnya
bukan ke public tapi ke arah private karena eksklusif/mahal
SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)

 Kalo udara bersih, lampu jalan, air (seharusnya public, tapi ada bentuk
komersialisasi dari air misalnya le minerale he), puskesmas (tergolong public,
adalah Public Health gak boleh mahal dan harus banyak orang yang mengakses,
kalo sanglah termasuk public
 Kalo RS BROS baru private, jadi kalo gak punya uang jangan berobat di BROS he,
soalnya RS swasta.
 Jadi ada konsep dalam membicarakan public health ethic, kita harus tau dulu ttg
public goods dan private good dan ttg program. Karena yg diurusin sama public
health adalah hal-hal yang sifatnya public goods, dan di dalam satu program

D. ASPEK PH ETHICS
 Aspek etik pada kebijakan serta program menitikberatkan pada pencegahan
penyakit serta promosi kesehatan pada masayarakat umum, yang bilamana
dilakukan mungkin akan membatasi kebebasan individual terhadap kebutuhan
umum (public goods)
 Yang dibicarakan dalam public health ethic adalah aspek etikanya, tadi kan bicara
program untuk menggambarkan gimana sih konsep public health sebenarnya.
Sekarang bicara ttg etika, jadi etika dalam kaitan dengan program dan public good
tadi. Kalo udah untuk orang banyak pasti ada yang namanya policy, contohnya di
kedokteran misalnya pakaian yang rapi, gak boleh pake jeans artinya berlaku untuk
semua. Kalo di dalam kesehatan sebenarnya yg diutamakan adalah pencegahan
SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
penyakit dan health promotion. Tetapi kenyataan pada saat melakukan kegiatan
tersebut, mungkin ada kebebasan dari individu yang dikorbankan demi
kesejahteran komunitas secara keseluruhan, itu yang dibicarakan di dalam public
health ethic.
 Contoh : korti adalah contoh individual freedom yang dikorbankan untuk
komunitas.

E. SOCIAL AND DISTRIBUTIVE JUSTICE


a. Sosial Justice: Mencari keseimbangan antara hak individu dan kesejahteraannya
di dalam komunitas. Kaitan dengan bagiaman hak dari individu itu diseimbangkan
dengan kesejahteraan komunitas. Contohnya korti tadi
b. Distributive justice: Mencari keadilan distribusi antara beban yang dikerjakan dan
keuntungan yang didapat dalam komunitas. Levelnya adalah komunitas,
bagaimana kita bisa mendistribusikan beban dan manfaat secara adil, jangan
misalnya di kelompok kiri terus dikasi tugas, yang berlawnan terus dikasi permen.
Kalo banyak dikasi tugas, harus banyak juga dikasi permen. Ada burden ada benefit

 Di dalam public health ethic itu masih banyak aspeknya, tapi ini yang kelihatannya
sangat penting yaitu ttg keadilan sosial dan bagaimana keadilan dalam
mendistribusi
 Itu ada kue, itu akan dibagi untuk adik yang di depan. Kira2 ada masalah gak
dengan pembagiannya? Artinya puas dgn pembagian yang diberikan? Puas
dengan jumlah tapi tdk dengan warnanya. Kalo udah sesuai dengan keinginan
masing2 puas gak?
SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
 Kalo di KUB ditanya puas gak sama pembagiannya? Dijawab puas
 Tapi pas ditanya di KUA ditanya puas gak? Gak puas soalnya warnanya beda,
artinya keadilan buat semua orang itu berbeda dan tdk bisa disamakan, itulah yang
menjadi masalah dalam menjalankan sebuah program

F. CONTOH SOSIAL JUSTICE


1. PENCEGAHAN PENYAKIT – SCREENING
a. Pemeriksaan dini dalam target populasi untuk mendeteksi kelaianan atau
penyakit
b. Contoh: PAP SMEAR, Mammography (Sadari) dll
c. Masalah Etik: - Akurasi dan keefektifan treatment?
 Wajib atau opsional?

- Screening adalah suatu upaya untuk mengetahui apakah kita memiliki kelainan
atau tidak. Screening disini maksudnya adalah program screening artinya untuk
orang banyak, bukan kita memeriksakan diri scr individu, tapi bagiamana kita
meminta biar orang rame2 mau screening. Contohnya pap smear jadi kita
dorong agar masyarakat mau pap smear. Sadari adalah pemeriksa kalo ada
benjolan di payudara. Contoh lain ada pemeriksaan genetik untuk janin yang
dikandung untuk melihat apakah ada kelainan genetik apa enggak
- Apa masalahnya dalam program screening?
1. Apakah semua alat screening dpt mendeteksi secara akurat sampe 100%?
Intinya tdk ada
2. Ketersediaan, mungkin tdk semua alat yg kita butuhkan ada. Pap smear
misalnya gak ada di semua daerah karena kalo baca hasilnya butuh ahli
patologis

- Setelah screening ketahuan positif gimana? Apakah pengobatan kita terjamin?


Setelah terdeteksi blm tentu kita bisa menangangi. Sehingga menjadi
pertanyaan apakah program ini jadi wajib? Atau biarkan masing2 orang. Kalo
ke arah public good ditanggung pemrintah. Faktanya skr kita blm maksimal
SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
dalam pengobatan. Orang pergi keluar negeri bukti kalo kita blm siap dgn
fasilitas pengobatan yang adekuat

PENJELASAN GAMBAR:
Kalo kayak pap smear blm masuk program. Kalo dgn sadari tumor dengan diameter
1-2 cm baru bisa di deteksi, tapi kalo itu tumor ganas itu paling sudah stadium 2B
keatas. Misalnya kita nganjurin orang untuk sadari ,setelah itu misalnya
menemukan ada tumor 2 cm, setelah di confirm dengan PA teryata ganas dan
stadium gak mungkin 1 paling gak 2B. Akhirnya kan bingung, mana lebih enak
menemukan tumor dalam stadium 2B kemudian kalian harus menghabiskan sisa
hidup kalian dgn pergi ke RS menghabiskan biaya banyak memberatkan keluarga
dan endingmya adalah mati, bandingkann dgn kalian baru menemukannya baru di
stadium 4 tinggal nunggu mati. Karena itu yg dilihat secara global, screening dilihat
secara global, pada akhirnya mortaliti pada orang yang melakukan screening
dengan mortaliti dgn orang yg gak melakukan screening adalah sama, makanya
diangkat jadi masalah etik. Kadang2, kita menganjurkan orang untuk melakukan
sesuatu dan kita harus pastikan nantinya dia harus mendapatkan best treatment.
Jadi jangan di dlm public health ada kendalan dan dilema sebaiknya dianjurkan
atau tidak. Karena itu pastikan kita bener2 tahu, biar ggak jadi gak etis
SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
2. PENCEGAHAN PENYAKIT – VAKSINASI
a. Beberapa penyakit dapat dicegah dengan vaksin
b. Vaksin tidak 100% melindungi individu dari penyakit
c. Untuk bisa efektif dalam skala komunitas, presentase tertentu dari individu
dalam komutas tsb harus di imunisasi (HEIRD IMMUNITY)

- Contoh lain adalah vaksinasi


- Di dalam vaksinasi, ada yg sifatnya wajib dan opsional
- Wajib, yg disediakan pemerintah. Skr masalahnya apakah vaksin melindungi
kita 100%? Vaksin tdk memproteksi kita sampe 100%. Kalo di dalam program
vaksinasi itu pasti akan memberikan kekbalan walaupun mungkin
kekebalannya parsial, dan apakah dalam komunitas vaksinasi itu memberi
kekebalan 100%? Tidak akan kebal, di dlm program vaksinasi, diharapkan ada
kekebalan komunitas, itu yg disebut herd immunity

PENJELASAN GAMBAR

Kalo ada sekelompok orang yang blm imuniasasi ( warna biru), kemudian ada yang sakit
menular (warna merah) kira2 adik2 ketularan, itulah yang terjadi. Jadi akan banyak yang akan
mengalami sakit tersebut.

Jadi ini ada yg blm diimuniasasi dan ada yang sakit dan ada yang di imunisasi 2 orang.
Bagiamana kira2 hasilnya? Kalo kena yang udah di vaksin akan kebal, kalo yg belum di vaksin
SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
ttp akan tertular, hasil akhirnya relatif sama kalo kita gak mencapai persentase tertentu di
komunitas itu. Mislanya dari 120 orang baru 4 aja di imunisasi komunitasnya gak akan kebal

PENJELASAN GAMBAR

Opsional tu artinya kamu boleh imunisasi boleh enggak hasilnya akan seperti di slide
sebelumnya.

Kalo mandatory, maka lebih banyak yang di imunisasi di dlm komunitas itu, sehingga kalo ada
yang sakit dan contagious dia akan menurunkan sulit untuk menginfeksi sekitarnya karena
sudah lebih banyak yang diimunisasi, meskipun misalnya ada yg blm di imunisasi risiko kena
nya lebih kecil untuk terinfeksi, itu konsep dari health immunity, oleh karena itu harus
mencapai sejumlah tertentu baru komunitas itu akan dpt kekebalan.

Kalo yang sakit ya tetep sakit, kalo yang gak imunisasi bakal terlindungi dari orang yang sudah
di imunisasi, secara individu dia rentan, tapi scr komunitas dia sudah terproteksi. Masalah nya
bisa gak kita mencapai 80% terimuniasi, soalnya banyak individu gak mau imunisasi karena
berbagai alasan. Ini jadi masalah etik juga, di satu sisi kalo kita maksa kita melanggar
kebebasan individu, kalo gak dilakukan total kumunitas bakal terancam

3. PENCEGAHAN PENYAKIT – OUTBREAK CONTROL


a. Contoh: SARS- ditularkan melalui udara
b. Orang yang dicurigai harus dikarantina
c. Risiko menjadi terinfeksi bagi pelayan kesehatan
SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
d. Kerhasian pasien bisa dilanggar

- Di dalam penanggulangan wabah, misalnya SARS


- Dulu muncul di Hongkong, penyebarannya lewat udara. Kematian tinggi.
Dengan karakterisktik penyakit yg spt itu mau gak mau kita harus
mengkarantina mereka yang dicurigai SARS. Kalo kita mengisolasi berarti dia
gak boleh kemana2, ada pelanggaran etika karena kebebasan individunya
terhambat.
- Kalo kasusnya udah kasus yang tergolong berbahaya bagi masyarakat gak bisa
dirahasiakan. Dulu di Indonesia juga pernah gini pas kasus flu burung.
- Belum lagi ada masalah etika, karena risiko dari petugas kesehatan. Contoh
nyata pada kasus ebola di Afrika, mereka sampe kehabisan petugas kesehatan
karena mati tertular oleh pasiennya, sampe akhirnya kekurangan tenaga
kesehatan, sehingga WHO meminta sukarelawa dari negara di dunia termasuk
Indonesia. Adil gak sebenernya? Sebenarnya keadilan untuk petgas kesehatan
itu dilanggar, jadi ada masalah etika disana, waktu kita mengirim sebenarnya
kita harus menjamin saat mereka berangkat nantinya mereka gak jadi korban.

4. HEALTH PROMOTION
a. Tidak selalu “promosi” merujuk pada edukasi
b. Cotoh:
 Kebijakan kesehatan
 Ketentuan tentang ar bersih
 ketentuan tentang garam ber-iodin
c. Kebijakan satu anak di China  mnegurangi jumlah pertumbuhan populasi
serta mengatasi rasio natara perepuan dan laki-laki

- Contoh dalam HP
- Walaupaun namanya promotion tapi tdk selalu edukasi
- Contoh garam beriodium merupakan contoh HP
SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
- Misalnya roti di fortifikasi vit A, itu termasuk HP. Jadi gak selalu berupa
penyuluhan
- Ada One Child Policy, karena jumlah penduduk Cina udah setengah M keknya.
Sehingga sangat kesulitan menghidupi sekian kepala. Karena itu pemerintah
mengelurkan kebijakan Cuma boleh punya 1 anak untuk menekan
pertumbuhan penduduk. Tapi permasalahnnya, ada juga kebudayaan yang bisa
meneruskan nama keluarga adalah anak laki-laki, sehingga pada saat anak lahir
perempuan, anak tsb akan terbuang hmm. Disamping itu akan terjadi rasio yg
tdk berimbang, kan banyakan cowok jadinya dibandingan dengan cewek.
Karena banyak di kritik negara lain, akhirnya diubah policy nya. Kalo udh punya
anak laki-laki stoppppppp. Tapi kalo anak pertama cewek, masih punya
kesempatan lagi sekali. Jadi bukan one child lagi. Itu adalah salah satu policy
yang banyak masalah etikanya.

G. CONTOH DARI DISTRIBUTIVE JUSTICE


1. Fair Access
- Yang dimaksud sebagai fair artinya tdk berarti sama. Itu jumlah nya sama tapi
disini lebih banyak sebenarnya ingin ada keadilan. Jadi keadilan itu kita
membagi scr proporsional (tdk selalu sama ) dan dikaitkan dgn perbedaannya
- Masalah keadilan tdk boleh dikaitkan dgn kesehatan, karena faktanya masalah
kesehatan terkait dengan masalah yang lain, secra fisika mental sosial, bukan
hanya dlm hal pelayanan kesehatan saja
SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
Apa bedanya gambar di kanan dan kiri? Yang mana diinginkan? Yang kanan. Itulah yg
dimaksud sbg fair. Kalo kita berikan sama yg pendek gak bisa nonton, tapi kalo kita ngasi
sesuai dgn yg dibutuhkan semua akan dpt kesematan nonton pertandingan, yang diinginkan
equity bukan equality. Begitu juga dgn program kesehatan.

Kesakitan untuk dia sampe mati bukan hanya individunya aja, tapi ada juga yang namanya
sosio-economic determinan. Jadi secara komunitas, kematian seorang balita terkait dengan
kondisi sosio-economic di wilayah itu. Bukan hanya sekedar melihat dia sebagai satu orang,
tapi apa latar belakang dari orang itu

H. PARADOX OF HEALTH CARE


 Kaitan dengan distributive justice. Kita mengalami paradox on health care, jadi kita
berlomba ingin mencapai yg lebih baik, salah satu indikatornya adalah apabila kita
bisa meningkatkan usia harapan hidup. Kita sekarang ingin mencapai usia harapan
hidup yang lebih tinggi. Tapi di satu sisi yang terjadi adalah kalo lansia nya sehat
gak perlu nambahin layananan kesehatan. Faktanya setiap peningkatan status
kesehatn diikuti kebutuhan yang lebih lanjut shg semakin lama semakin
superspesialistik, alat2 nya semakin canggih. Kalo dl orng kecelakaan dgn CKS
apalagi ada bleeding, bisa dipastikan goodbye. Kalo skr orang dgn CKB bisa
diselamatkan walaupun kualitas hidup dipertanyakan. Akhirnya biaya yg
dikeluarkan untuk kesehatan semakin tinggi, setelah itu ada lagi kebutuhan untuk
menjaga apa yang telah kita upayakan itu tetap konstan
SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
 Melanjutkan dan meningkatkan permintaan yang ada menyusul keberhasilan
pencapaian dalam perawatan kesehatan
 Contoh:
- Keberhasilan untuk meningkatkan harapan hidup
- "Lansia mungkin tidak memiliki kualitas hidup yang baik"

I. FAIR DISTRIBUTION: MACRO


 Makro = ex. Di tingkat negara
 Mahal tidak selalu berarti perawatan kesehatan yang lebih baik
 Berapa harga kesehatan?
- Seberapa terbilang, seberapa efisien dan efektifnya uang yang dikeluarkan?
- Insentif insentif dapat menyebabkan layanan yang tidak perlu
- Faktor lain (seperti proverty) lebih banyak mempengaruhi angka kematian
dibandingkan perawatan kesehatan
 Sisi makro untuk negara, masing2 negara berlomba untuk mencapai harapan hidup
yg tinggi. Dia berusaha meningkatkan layanan kesehatannya shg jadi mahal

Ada pengeluaran yg disajikan di dalam ordinat, semkain tinggi pembelajann


semakin ebsar, pembelanjaan ada 2
1. Pelayanan kesehatan
2. Pelaayanan sosial
Mana negara yg membelanjakan paling tinggi untuk yankes? US
SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
Tapi apakah kemudian negara ini punya st sosial dan kes yang baik?

“US health care paradox”


Kalo diukur dgn indeks, jadi kita gak perlu terlalu iri dgn USA ternyata banyak
masalahnya dan tinggi dibandingkan dengan negara lain. Income inequality tinggi
sekali, ada yang bisa beli planet ada yg homeless. Itu yg kta sebut sbg ketidkadilan
Ada income inequality = ketimpangan penghasilan

Nutrition Paradox
SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
Indo juga gak bebas maslaah. Kita selalu meningkatkan perekonomian kita agar
penghasilan kita semakin tinggi. Tapi yg terjadi, middle disertai dengan dual
burden. Kalo negara miskin masalah nutisinya adalah kurang gizi. Kalo di indo
mengalami kurang gizi dan kelebihan gizi LOL
J. FAIR DISTRIBUTION: MESO
 Tingkat menengah, misal: tingkat provinsi
 Bagaimana kami membagikan uang ke sub kelompok yang berbeda dan jenis
layanan yang berbeda dengan cara yang adil
 Hukum Kasus terbalik:
 Ketersediaan perawatan medis yang baik bervariasi berbanding terbalik dengan
kebutuhan penduduk yang dilayani
 Terlalu banyak sumber daya yang digunakan untuk memelihara penyakit di rumah
sakit daripada untuk pencegahan kesehatan di masyarakat, penyediaan kondisi
hidup sehat dan pendidikan kesehatan

Di india, ada kebutuhan primer, seorang dr ditempatkan. Kalo second nya tempat
spesialis. Kalo tertiari tempat superspesialis. Kebutuhannya bagaimana?
Kebutuhannya kecil dibandingkan primari, tapi yang tersedia skr overload di
layanan tersier, di primer justru kurang.

K. FAIR DISTRIBUTION: MICRO


 Kematian dengan angka
SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)
- Penjatahan perawatan kesehatan
- Antrian melompat
- Siapa yang datang lebih dulu
- Siapa yang akan hidup
 Kesehatan bukan barang mewah –
- setiap orang diharapkan memiliki penyaluran yang sama
- Kue ulang tahun & perahu kehidupan
 Kalo tadi dibagiin kue Cuma buat yang di depan aja kan gak apa ya, gak ada yang
protes, tapi cobak dr nya membagi nilai ujian/ ngasi nilai ujian gratis ke orang yang
di depan itu, pasti semuanya protes he
 Jadi kesehatan itu maknanya sama kayak life boat. Misalnya kayak orang mau USG,
itu gak semua orang bisa, kecuali dia mau bayar lebih baru bisa USG
 Pemerintah berusaha mengatasi masalah spt itu tapi blm tentu bisa

L. PRINCIPLES TO DISTRIBUTE HEALTH CARE


1. Untuk masing-masing bagian yang sama
2. Untuk masing-masing sesuai pilihan individu
3. Untuk masing-masing sesuai potensi masa depan
4. Untuk masing-masing sesuai dengan apa yang layak mereka dapatkan
5. Untuk masing-masing sesuai kegunaan sosialnya
6. Untuk masing-masing sesuai kebutuhan mereka
SGD KUA 3 (PSPD’16 SERRAQUINON)
(Widya, Saka, Andika, Achmad, Putri, Koming, Cahya, Sinta, Pande, Raka, Alit,
Florensa)

Global inequity, kalo masalah kematian, anak tdk di imunisasi, masalah kekurangan tenaga
kesehatan. Masalah kesehatan yang muncul bolak alik di asia dan afrika, kalo surplus
banyaknya di amerika.

Kenapa di afrika dan asia kok gemuk? Ya tenaga kesehatan bnayk tapi alokasinya tdk tepat.
Kita banyak bgt mencetak spesialis dan superspesialis, tapi apakah bisa mereka kita tempatkan
di pedesaan? Tentu tidak karena kekurangan sarana prasarana.

Ini secara global, bukan Cuma di indonesia

M. GLOBAL SURVIVAL
 Apa yang kita wariskan untuk generasi berikutnya? Apa yg kita nikmati saat ini blm
tentu bisa dinikmati di generasi berikutnya
1. Udara bersih, harus dihemat. Jangan hutannya di tebang.
2. Makanan, apa nanti generasi berikutnya masih bisa makan bayem?
3. Air
4. Hutan
5. Tanah
6. Pertanian, bagaimana bisa bertani kalo tanahnya isi plastik semua
 Ini lah konsep yang dibahas di public health ethic. Perhatikan programnya dan apa
aspek etik yang terdapat di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai