Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN UREA

Metode Berthelod
Ukuran Kemasan
REF 6 10 505 2 x 100 ml Kit komplit
10 506 1 x 1000 ml Reagen 1, 3, dan standar
10 567 1 x 1000 ml Reagen 2
10 104 9 x 3 ml Standar
IVD

A. Prinsip Metode
Urea dihidrolisis oleh adanya air dan urease menghasilkan ammonia dan karbon
dioksida. Reaksi modifikasi berthelod ion ammonium bereaksi dengan hypoclorite
dan salisilat untuk membentuk zat warna hijau. Kenaikan absorban pada 578 nm
sebanding dengan konsentrasi urea dalam sampel.
B. Prinsip Rekasi
Ureum + H2O + 2H  2NH4 + CO
C. Komposisi Reagen
RGT 1 100 ml atau 1000 ml reagen 1
Buffer fosfat (pH 7,0) 120 mmol/l
Natrium salisilat 60 mmol/l
Natrium nitroprusida 5 mmol/l
EDTA 1 mmol/l

RGT 2 100 ml atau 1000 ml Reagen 2


Buffer fosfat (pH < 13) 120 mmol/l
Natrium Hipoklorit 10 mmol/l

ENZ 1 ml atau 10 ml Enzim pekat


Urease > 500 k 𝜇/l

STD 3 ml standar
Urease 80 mg/dl atau 13,3 mmol/l
Equivalen terhadap BUN 37,28 mg/dl atau 6,2 mmol/l
Natrium azida 0,095%
D. Persiapan Reagen
RGT 2 dan STD sudah siap digunakan
Reagen enzim 1a disiapkan dengan menggunakan isi botol ENZ dengan isi botol RGT
1
Contoh : 1 𝜇l ENZ + 100 𝜇l RGT 1 atau
10 𝜇l ENZ + 1000 𝜇l RGT 1

E. Stabilitas Reagen
Reagen stabil sampai tanggal kadaluarsa bila tertutup dan disimpan pada 2 ….. 8oC.
RGT1 RGT2 dan ENZ stabil setelah dibuka selama 6 minggu pada 2 ….. 8oC atau 2
minggu pada 15 ….. 25oC.
Standar stabil sampai tanggal kadaluarsa bahkan setelah dibuka.
Reagen enzim 1a stabil selama 4 minggu pada 2 ….. 8oC atau 2 minggu pada 15 …..
25oC.
Hindari kontaminasi setelah dibuka.

F. Spesimen
Serum dan plasma, kecuali plasma ammonium heparin dan urine.
Encerkan 1 ml + 100 ml air suling. Jangan gunakan serum lipemik.
Serum atau plasma dapat disimpan 3 hari pada suhu 40oC, untuk waktu lebih lama
dapat disimpan dalam keadaan beku pada suhu -20oC.

G. Pengukuran Pemeriksaan
Panjang gelombang : Hg 578 nm, 570 – 600 nm
Jalur optic : 1 cm
Suhu : 20-25oC atau 37 oC
Pengukuran : terhadap blanko reagen
Hanya dibutuhkan 1 blanko reagen per seri

H. Cara Kerja
Pipet ke dalam
Blanko Standar Sampel
tabung
STD - 10 𝜇l -
Sampel - - 10 𝜇l
Reagen enzim 1a 1000 𝜇l 1000 𝜇l 1000 𝜇l
Campur dan inkubasi selama 5 menit pada suhu 20-25oC atau selama 3 menit
pada suhu 37oC.
RGT 2 1000 𝜇l 1000 𝜇l 1000 𝜇l
o
Campur, inkubasi selama 10 menit pada suhu 20-25 C atau selama 5 menit pada
suhu 37oC, ukur absorban sampel (Asampel) dan standar (ASTD) terhadap
blanko reagen dalam 60 menit.

I. Perhitungan
a. UREA
1. Serum/Plasma
∆ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 ∆ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
C = 80 x ∆ 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 mg/dl ATAU C = 13,3 x ∆ 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 mg/dl

2. Urine
∆ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 ∆ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
C = 80,8 x ∆ 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 g/l ATAU C = 13,43 x ∆ 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 mmol/l

b. BUN
1. Serum/Plasma
∆ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 ∆ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
C = 37,28 x ∆ 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 mg/dl ATAU C = 6,2 x ∆ 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 mg/dl

2. Urine
∆ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 ∆ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
C = 37,65 x ∆ 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 g/l ATAU C = 626,2 x ∆ 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 mmol/l

Faktor konversi untuk BUN Urea


C (BUN) = 0,466 x C Urea
C (Urea) = 2,14 x C BUN

J. Tampilan Karakteristik
Linearitas
Serum/plasma : sampai 400 mg/dl atau 66,6 mmol/l (Urea)
Urine : sampai 400 g/l atau 6600 mmol/l (Urea)
Sampel dengan konsentrasi urea lebih tinggi harus diencerkan 1 + 1 dengan air suling.
Ulangi pemeriksaan dan kalikan hasil dengan 2.
Data lebih banyak dapat dilihat pada laporan verifikasi via :
www.human.de/data/gh/vr/SU-URLOC.pdf atau
www.human-de.com/data/gh/vr/SU-URLOC.pdf
K. Nilai Normal
Serum (Urea) = 10 – 50 mg/dl atau 1,7 – 8,3 mmol/l
Urine (Urea) = 20 – 35 g/24 jam atau 333 – 583 mmol/24 jam

L. Kontrol Kualitas
Semua serum control dengan kadar urea atau BUN yang ditentukan dengan metode
ini dapat dipakai . dianjurkan untuk memakai serum binatang HUMATROL atau
serum manusia SERODOS

M. Otomasi
Lembaran aplikasi khusus untuk analyzer otomatis tersedia sesuai permintaan.

N. Catatan
1. Test tidak dipengaruhi oleh hemoglobin sampai 200 mg/dl dan oleh bilirubin
sampao 10 mg/dl.
2. STD mengandung natrium azida (0,095%) sebagai bahan pengawet. Jangan
tertelan. Hindari kontak dengan kulit dan selaput membrane.
3. RGT2 mengandung natrium hypocloride dalam larutan alkali. RGT2 mengiritasi
mata, kulit, dan selaput membrane. Bila kontak dengan mata, kulit, dan selaput
membrane, siram dengan air yang banyak dan konsultasi dokter.

O. Referensi
1. Berthelot, M., Report Chem. Applique 1, 284 (1859)
2. Fawcett, J.K., Scott, J. E. J. Clin. Path. 13, 156 (1960)
3. Tobacco, A. etal, Clin. Chem. 25 (2), 336 (1979)
4. MACkAY, E. M, MacKay, L.L, J Clin. Invest. 4, 295 (1927)
5. Sarne H., Nierenranheiten, Georg Theme Verlag Stutgart (1959)
6. ISO 15 223 Medical devices – symbols to be used with medical device labels,
labeling and information to be supplied.

Anda mungkin juga menyukai