Anda di halaman 1dari 16

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tekanan darah adalah tensimeter (Sphygmomanometer).

Alat tekanan
darah yang direkomendasikan setelah uji standar validasi dan kalibrasi adalah teknik oskilometrik untuk jenis yang
otomatis dan untuk jenis non-otomatis. Dapat dijumpai tiga jenis tensimeter yang digunakan masyarakat yaitu
tensimeter air raksa, digital dan juga tensimeter aneroid. Menurut laporan WHO, yang penting adalah lebar kantong
udara dalam manset harus cukup lebar untuk untuk menutupi 2/3 panjang lengan atas. Panjang manset juga harus
cukup panjang untuk menutupi 2/3 lingkar lengan atas. Ukuran manset tersebut bertujuan agar tekanan udara dalam
manset benar-benar seimbang dengan tekanan isi pembuluh darah yang akan diukur. 1516

Tensimeter

Tensimeter atau disebut sphygmomanometer pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Nikolai Korotkov, ahli bedah Rusia
yang menggunakannya untuk perangkat pengukuran tekanan darah. Tensimeter pada awalnya menggunakan air raksa
sebagai pengisi alat ukur tekanan darah. Pada zaman sekarang, kesadaran masyarakat akan konservasi lingkungan
meningkat dan penggunaan alat ukur dari air raksa menjadi perhatian dunia. Sehingga, penggunaan tensimeter air
raksa di luar negeri sudah tidak dianjurkan dikarenakan bahaya dari penggunaan air raksa itu sendiri apabila pecah
akan terpapar ke kulit dan bahaya bagi saluran pernapasan.

Tensimeter pada umumnya terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara yang dapat diputar, kantong karet yang
terbungkus kain, dan pembaca tekanan baik berupa jarum yang mirip dengan stopwatch, air raksa atau secara digital.
Tensimeter aneroid menggunakan semacam pegas untuk menggerakkan jarum petunjuknya. Secara umum mempunyai
cara kerja yang sama dengan tensimeter air raksa dan juga memerlukan alat tambahan yaitu stetoskop, namun terdapat
perbedaan pada hasil pengukuran yang ditampilkan dengan menggunakan jarum. Tensimeter aneroid memiliki tingkat
akurasi yang lebih rendah dibandingkan tensimeter air raksa dan digital.18 Dalam penggunaannya memerlukan suatu
keterampilan khusus sehingga tidak disarankan untuk penggunaan pribadi di rumah. Komponen utama tensimeter
aneroid yaitu: pompa/bulb, manset/cuff dan gauge atau jarum penunjuk hasil pengukuran.

Pemakaian manset dipasang „mengikat‟ mengelilingi lengan dan kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan
arteri lengan (ateri brachialis) dan kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan. Ukuran manset pada pemasangan
tekanan darah perlu mendapatkan perhatian karena dapat mempengaruhi hasil pengukuran.

Menurut The Council for High Blood Pressure Research of the Scientific Council of the America Heart Association,
lebar manset harus melebihi diameter dari lengan tempat manset dililit atau diikat.19,20 Lebar manset menutupi 2/3
panjang lengan atas sehingga memberikan ruangan yang cukup untuk meletakkan bel stetoskop di daerah fossa kubiti,
sedangkan panjang manset sedapat mungkin menutupi seluruh lingkaran lengan. Pada tensimeter, diperlukan adanya
keharusan pengecekan kondisi dan kalibrasi tensimeter secara teratur. Kalibrasi pada tensimeter dilakukan dengan cara
membandingkan antara tensimeter uji dan tensimete standar. Kesalahan pada saat kalibrasi tidak boleh melebihi 2
mmHg, untuk kesalahan dapat dicari dengan menghitung deviasi rata-rata (SD) pengukuran pada saat kalibrasi.
Kemudian, jika didapat hasil pengukuran yang berbeda, dilakukan kalibrasi dengan mengatur keluaran dari perangkat
uji di cocokkan dengan keluaran dari perangkat referensi. Kalibrasi dapat dilakukan oleh fasilitas kesehatan secara
rutin maupun oleh pabrik sebagai bagian dari persetujuan garansi atau servis.

Tabel 2. Jangka waktu pemeriksaan tensimeter.

Tipe Pengecekan(bulan) Kalibrasi(bulan)


Merkuri permanen 6 36
Merkuri portable 6 12
Aneroid ruangan 1 6
Aneroid mobile harian 1/2 6
Elektronik osilometrik 6 12
Elektronik manual 6 12

Uji Pengecekan Kondisi Tensimeter

Berikut ini beberapa uji dari pengecekan tensimeter:

Pemeriksaan kondisi katup pemasok udara

a) Dilakukan dengan mengamati lubang katup

b) Selain itu juga memompa dalam keadaan pipa karet dilipat dan katup pengontrol ditutup
c) Dikatakan cacat jika: ada kotoran dan katup aus sehingga udara tidak terjebak pada kelep [bocor]

d) Laporkan tindakan yang dilakukan pada kolom keterangan jika ada cacat (perbaikan atau diganti baru). Jika
dilakukan perbaikan dan dapat memenuhi criteria kebaikannya (tidak cacat makan dinyatakan lolos uji dan ditulis
“BAIK”)

Pemeriksaan kondisi bola pemompa

a) Dilakukan dengan mengamati bola pemompa

b) Dikatakan cacat jika : ada retak yang menyebabkan udara bocor atau karet busuk hingga lengket saat ditekan

c) Laporkan tindakan yang dilakukan jika ada cacat (perbaikan atau diganti baru)

Pemeriksaan kondisi katup pengontrol

a) Dilakukan dengan membuka saringan (filter) pada bola pemompa

b) Pemeriksaan juga dilakukan dengan memutar skrup katup dalam keadaan tertutup dan dipompa20

c) Dikatakan cacat jika filter kotor dan katup bocor saat dipompa meskipun dalam keadaan tertutup

d) Dilakukan pembersihan filter dan penggantian katup jika cacat

e) Laporkan tindakan yang dilakukan jika ada cacat (perbaikan atau diganti baru)

Pemeriksaan kondisi pipa karet

a) Dilakukan dengan mengamati kondisi pipa karet

b) Dikatakan cacat jika : retak yang menyebabkan udara bocor, busuk atau panjangnya tidak proporsional sehingga
menyulitkan pemeriksaan pada pasien

c) Laporkan tindakan yang anda lakukan jika ada cacat tersebut (diganti baru)

Pemeriksaan manset

a) Dilakukan dengan mengamati kondisi manset

b) Dikatakan cacat jika retak yang menyebabkan udara bocor, busuk, kain sobek, pengait rusak

c) Gelembung karet dikeluarkan dari selubung kain

d) Dilakukan pemompaan untuk menggelembungkan gelembung karet

e) Dikatakan cacat jika demensi gelembung tidak rata

f) Laporkan tindakan yang anda lakukan jika ada cacat tersebut (diganti baru)

Pemeriksaan kondisi manometer

a) Dilakukan dengan mengamati kondisi pipa manometer

b) Dikatakan cacat jika air raksa pada kondisi awal tidak pada angka nol, air

raksa hitam teroksidasi, atau pipa kaca kotor oleh karat air raksa sehingga sulit membaca ketinggian permukannya

c) Laporkan tindakan yang anda lakukan jika ada cacat tersebut (diganti baru)

Pemeriksaan kondisi ventilasi udara

a) Dilakukan dengan membuka skrup dengan tang atau obeng

b) Mengamati kondisi pipa manometer


c) Dikatakan cacat jika ada kotoran, ada air raksa yang terkumpul atau selaput kulit robek

d) Laporkan tindakan yang anda lakukan jika ada cacat tersebut (diganti baru)

Uji Inflasi

a) Membelitkan manset pada lengan probandus

b) Memompa sphygmomanometer hingga tekanan 200 mmHg, cacatlah tekanannya setelah 10 detik

c) Dikatakan cacat jika pembacaan turun lebih dari 20mmHg (ke 180 mmHg)

d) Perbaikan dilakukan dengan merapatkan sambungan pipa dan mencari serta memperbaiki kebocoran udara

e) Laporkan tindakan yang anda lakukan jika ada cacat tersebut (diganti baru)

Uji Deflasi

a) Memompa manset hingga 200mmHg22

b) Membuka katup pengontrol dan mengendalikan kecepatan penurunannya

c) Dikatakan cacat jika penurunannya tidak dapat dikendalikan pada kecepatan 2 mmHg per detik

d) Perbaikan dilakukan dengan merapatkan sambungan pipa dan mencari serta memperbaiki kebocoran udara

Tensimeter Air Raksa

Pada awalnya semua alat tensimeter menggunakan air raksa untuk mengukur tekanan darah. Satuan pengukuran
tekanan darah pada manusia yaitu mmHg (millimeter hydrargyrum/raksa) yaitu berapa tinggi air raksa yang dapat
diangkat oleh tekanan darah. Dalam penggunaannya, dibutuhkan alat tambahan yaitu stetoskop untuk membantu
mendengarkan bunyi sistolik dan diastolik. Keunggulan yang dimiliki oleh tensimeter air raksa adalah akurasinya yang
tinggi. Namun kelemahan yang dimiliki yaitu ukurannya yang besar sehingga akan sangat merepotkan untuk dibawa
kemana-mana dan penggunaan air raksa yang dilarang. Merkuri yang digunakan dalam tensimeter adalah jenis
merkuri elemental dimana uap merkuri yang terhirup apabila tensimeter pecah paling sering menyebabkan keracunan,
sedangkan merkuri yang tertelan ternyata tidak menyebabkan efek toksik karena absorpsinya yang rendah kecuali jika
ada fistula atau penyakit inflamasi gastrointestinal atau jika merkuri tersimpan untuk waktu lama di saluran
gastrointestinal. Merkuri yang masuk kedalam tubuh melalui intravena dapat menyebabkan emboli paru. Komponen
yang terdapat pada tensimeter air raksa adalah manset, bulb atau balon tensi, selang atau tubing dan tabung skala air
raksa. Salah satu contoh tensimeter air raksa yang sering digunakan dan berstandar adalah tensimeter air raksa Riester
Nova Presameter. Tensimeter air raksa Riester Nova Presameter merupakan tensimeter buatan Jerman dengan
ketahanan dan akurasi yang tinggi. Berikut adalah spesifikasi tensimeter air raksa Riester Nova Presameter:

Spesifikasi:

- Toleransi kesalahan maksimum: +/- 3mmHg

- 99.99% merkuri murni

- Bahan tangan manset dengan dua tabung lateks

- Faceplate-metal dengan mudah membaca skala hingga 300 mmHg

-Segel khusus terhadap kontaminasi merkuri

- Alat terbuat dari bahan alumunium yang ringan

- Awet dengan garansi seumur hidup sehingga dapat digunakan untuk bertahun-tahun.24
Mekanisme Kerja

Tensimeter bekerja menggunakan hukum-hukum fisika yang bekerja pada fluida air raksa. Seorang ahli Fisika
berkebangsaan Inggris bernama Robert Boyle (1627-1691) melakukan percobaan pemampatan udara. Hasil percobaan
menyatakan “Hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup selalu tetap, asalkan suhu gas tidak berubah”.
Tekanan antara manset dan dalam bejana manometer mempunyai tekanan yang sama besar sesuai dengan hukum
Boyle:

p.V = konstan

dimana p adalah tekanan (mmHg) dan V adalah volume (m3).

p1.V1 = p2.V2

Tekanan pada manset sebanding dengan tekanan pada manometer. Manometer adalah alat pengukur tekanan yang
menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk menentukan tekanan fluida. Manometer
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang berlawanan. Beda tekanan antara
2 titik (lokasi aliran) diukur dengan menggunakan manometer differensial dengan jenis paling sederhana adalah model
–U

Sesuai dengan teori yaitu tekanan darah diukur pada saat yang sama dan saat manset diregangkan dan terdengar bunyi
Korotkov. Tekanan pada pejana akan diteruskan zat cair air raksa(Hg) ke segala arah dengan sama rata sesuai dengan
hukum Pascal. Tensimeter menggunakan manometer pipa U, sehingga mengakibatkan adanya tekanan hidrostatika
pada sisi yang lain. Berlaku hukum:

pdarah pmanset pbejana air raksa. g. hair raksa

Pada air raksa dan g konstan maka: pdarah pmanset pbejana hair raksa keterangan:

pdarah = tekanan pada darah

pmanset = tekanan pada manset

pbejana = tekanan bejana

air raksa = berat jenis air raksa

hair raksa = ketinggian air raksa

Sesuai dengan persamaan maka disimpulkan bahwa tekanan darah pada tensimeter sebanding dengan ketinggian air
raksa pada manometernya. Didapatkan satuan dari tekanan darah adalah satuan dari ketinggian air raksa
yaitummHg.22

Uji Kalibrasi Tensimeter Air Raksa

Prosedur kalibrasi tensimeter air raksa sebagai berikut:

1) Melepas manset tensimeter pada pipa sambungannya

2) Menghubungkan pipa manometer tensimeter dengan manometer standar (manometer pipa U) menggunakan
sambungan pipa T

3) Membelitkan manset pada botol probandus

4) Memompa secara perlahan untuk menaikkan air raksa pada tensimeter dan manometer pipa U

5) Setiap kenaikan 10 mmHg pada tensimeter dicatat nilai yang terbaca pada manometer pipa U27

6) Percobaan dilakukan hingga 200 mmHg


7) Menghitung deviasi rata-rata
8) Dikatakan baik jika deviasi rata-ratanya tidak melebihi 2 mmHg

Pengukuran Tensimeter Air Raksa

Komponen suara jantung disebut suara korotkoff yang berasal dari suara vibrasi saat manset dikempiskan. Suara
korotkoff sendiri terbagi menjadi 5 fase yaitu :
1. Fase I : Saat bunyi terdengar, dimana 2 suara terdengar pada waktu bersamaan, disebut sebagai tekanan sistolik.
2. Fase II : Bunyi berdesir akibat aliran darah meningkat, intensitas lebih tinggi dari fase I.
3. Fase III : Bunyi ketukan konstan tapi suara berdesir hilang, lebih lemah dari fase I.
4. Fase IV : Ditandai bunyi yang tiba-tiba meredup/melemah dan meniup.
5. Fase V : Bunyi tidak terdengar sama sekali disebut sebagai tekanan diastolik.

Cara pengukuran menggunakan tensimeter air raksa:


1. Duduk dengan tenang dan rileks sekitar 5 (lima) menit
2. Jelaskan manfaat rileks tersebut, yaitu agar nilai tekanan darah yang terukur adalah nilai yang stabil
3. Pasang manset pada lengan dengan ukuran yang sesuai, dengan jarak sisi manset paling bawah 2,5 cm dari siku dan
rekatkan dengan baik
4. Posisikan tangan di atas meja dengan posisi sama tinggi dengan letak jantung.
5. Bagian yang terpasang manset harus terbebas dari lapisan apapun.
6. Pengukuran dilakukan dengan tangan di atas meja dan telapak tangan terbuka ke atas.
7. Rabalah nadi pada lipatan lengan diletakkan pada arteri brakialis yang dapat diidentifikasi dengan menekan 2 jari
diatas fossa cubiti bagian medial, lekukan antara muskulus bicep brachii dengan muskulus brachialis atau tepat di
bawah lipatan siku (rongga antekubital), yang merupakan titik dimana arteri brakhialis muncul diantara kedua kaput
otot biseps dan pompa alat hingga denyutan nadi tidak teraba lalu dipompa lagi hingga tekanaan meningkat sampai 30
mmHg di atas nilai tekanan nadi ketika denyutan nadi tidak teraba.
8. Tempelkan steteskop pada perabaan denyut nadi, lepaskan pemompa perlahanlahan dan dengarkan suara bunyi
denyut nadi. Bunyi tersebut dikenal sebagai bunyi Korotkoff yang terjadi bersamaan dengan detak jantung, dan akan
terus terdengar dari arteri brakhialis sampai tekanan dalam manset turun di bawah tekanan diastolik dan pada titik
tersebut bunyi akan menghilang.
9. Catat tekanan darah sistolik yaitu nilai tekanan ketika suatu denyut nadi yang pertama terdengar dan tekanan darah
diatolik ketika bunyi keteraturan denyut nadi tidak terdengar
10. Sebaiknya pengukuran dilakukan 2 kali. Pengukuran ke-2 setelah selang waktu 2 (dua) menit.
11. Jika perbedaan hasil pengukuran ke-1 dan ke-2 adalah 10 mmHg atau lebih harus dilakukan pengukuran ke3.

Tensimeter Digital
Tensimeter digital merupakan alat pengukuran tekanan darah terbaru dan merupakan tensimeter modern yang akurat
dan dapat digunakan di rumah. Penggunaan stetoskop sebagai alat bantu pendengar suara sistolik dan iastolic tidak
digunakan pada tensimeter digital karena menggunakan sensor sebagai sebagai alat pendeteksinya. Pengukur tekanan
darah dengan tensimeter digital menggunakan tenaga baterai atau listrik sehingga hasil pengukurannya dapat langsung
terlihat dalam monitor yang memunculkan angka tekanan darah sistolik
dan diastolik. Beberapa keunggulan dari tensimeter digital yaitu aman karena tidak menggunakan bahan beresiko
seperti air raksa sehingga dapat digunakan untuk masyarakat umum, praktis karena hasil pengukuran langsung
ditampilkan pada layar monitor. Tensimeter digital biasanya juga dilengkapi dengan beragam fitur yang bermanfaat
seperti grafik tekanan darah (normal atau tidak normal) dan fitur irregular heart beat. Namun, kelemahan yang dapat
ditemukan yaitu rendahnya tingkat akurasi. Karena tingkat akurasi tensimeter digital dipengaruhi oleh banyak faktor
yang diantaranya bergantung pada kondisi baterai , usia pemakaian dan juga teknologi produk yang berbeda-beda.
Beberapa contoh merk tensimeter digital Omron HEM-7111 memiliki daya tahan baterai selama 300 kali pengukuran,
tensimeter digital Omron HEM-7203 memiliki daya tahan baterai selama 1.500 kali pengukuran dan tensimeter digital
Omron SEM-1 memiliki daya tahan baterai selama 1.500 kali pengukuran.28 Oleh karena itu, diperlukan 30 adanya
perlakuan kalibrasi secara berkala. Spesifikasi Alat:
- Layar lebar dan mudah dibaca
- Pengoperasian yang mudah dan layar sentuh
- Menggunakan metode oskilometrik sehingga dapat mendeteksi aliran darah pada arteri brakialis.
- Dapat menampilkan rata-rata 3 pengukuran terakhir
- Manset berbentuk fan-shaped yang kuat
- Dalam 20 detik, hasil tekanan darah(sistolik dan diastolik) akan tampil di layar LCD
- Daya tahan baterai untuk 1500 kali pengukuran dengan menggunakan 4 baterai alkaline (AA) dan dilengkapi tanda
gambar jika baterai lemah.

Mekanisme Kerja
Udara akan dipompa ke manset sekitar 20 mmHg di atas tekanan sistolik rata-rata (sekitar 120 mmHg untuk rata-rata).
Setelah itu perlahan-lahan udara akan dilepaskan dari manset dengan mengendorkan knop pada tensimeter sehingga
menyebabkan tekanan dalam manset akan menurun. Secara perlahan manset akan mengempes, kita akan mengukur
osilasi kecil dalam tekanan udara dari manset lengan. Tekanan sistolik merupakan tekanan di mana denyut nadi mulai
terjadi atau bisa dikatakan sebagai batas bawah. Kami akan menggunakan MCU untuk mendeteksi titik di mana osilasi
ini terjadi dan kemudian merekam tekanan dalam manset. Kemudian tekanan dalam manset akan menurun lebih lanjut.
Tekanan diastolik akan diambil pada titik di mana osilasi mulai menghilang.

Uji Kalibrasi Tensimeter Digital


Untuk menguji akurasi dari suatu layar elektronis, perangkat yang dibutuhkan adalah :
 Sebuah manometer referensi yang sesuai dengan standar nasional, dimana manometer elektronik referensi pada
umumnya memilki akurasi sekitar + 0.1 mmHg sampai dengan + 1 mmHg berdasarkan standar nasional da
memiki akurasi yang tinggi dan rentang operasi dari 0 sampai dengan 300 mmHg yang telah tersedia secara komersial.
 1 tau 2 konektor “Y” atau konektor tee dengan tube pipa dan kelengkapan Luer 32
 Sebuah pompa Bulb dengan valve/klep atau pompa jarum yang dapat diatur secara manual, kecuali bila tekanan
dapat dipilih secara manual. Suatu prosedur umum untuk beberapa tensimeter digital:
 Penguncian atau penutupan rapat sementara dari lubang pelepas tekanan yang biasanya terdapat pada bagian
belakang atau samping dari unit.
 Setelah tensimeter digital dinyalakan dan ditempatkan pada mode auskultasi, Unit diperbolehkan untuk menekan
sampai berhenti
 Dengan menggunakan pompa jarum yang dapat diatur, tekanan kemudian ditempatkan pada 300 atau 280 mmHg ( +
2 mmHg) mengunakan pembacaan dari manometer referensi
 Pembacaan dari tensimeter digital kemudian direkam atau dicatat.
 Prosedur ini diulang tiap penurunan 20 mmHg setelah dilakukannya pembacaan pada manometer referensi.

Beberapa tensimeter digital tidak dapat diuji atau dikalibrasi oleh pengguna tetapi harus dikirim kembali ke pabrik
atau ke suatu pusat servis yang diakui.

Pengukuran Tensimeter Digital


Cara pengukuran dengan menggunakan tensimeter digital:
1. Tekan tombol “START/STOP” untuk mengaktifkan alat.
2. Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, responden sebaiknya menghindar kegiatan aktivitas fisik seperti
olah raga, merokok, dan makan, minimal 30 menit sebelum pengukuran. Dan juga duduk beristirahat setidaknya 5- 15
menit sebelum pengukuran.
3. Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres. Pengukuran sebaiknya dilakukan dalam ruangan yang tenang
dan dalam kondisi tenang dan posisi duduk.
4. Pastikan responden duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua telapak kaki datar menyentuh lantai.
Letakkan lengan kanan responden di atas meja sehinga mancet yang sudah terpasang sejajar dengan jantung
responden.
5. Singsingkan lengan baju pada lengan bagian kanan responden dan memintanya untuk tetap duduk tanpa banyak
gerak, dan tidak berbicara pada saat pengukuran. Apabila responden menggunakan baju berlengan panjang,
singsingkan lengan baju ke atas tetapi pastikan lipatan baju tidak terlalu ketat sehingga tidak menghambat aliran darah
di lengan.
6. Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan telapak tangan terbuka ke atas. Pastikan tidak ada lekukan pada
pipa mancet.
7. Jika pengukuran selesai, manset akan mengempis kembali dan hasil pengukuran akan muncul. Alat akan
menyimpan hasil pengukuran secara otomatis.
8. Tekan “START/STOP” untuk mematikan alat. Jika Anda lupa untuk mematikan alat, maka alat akan mati dengan
sendirinya dalam 5 menit Selain itu, terdapat prosedur standart pengoperasian tensimeter digital, yaitu:
1) Pastikan tidak ada udara yang tersisa di dalam bladder pada manset. Kecuali untuk tipe terbaru yang memiliki
sistem menguras udara residu pemeriksaan sebelumnya.
2) Ukuran manset juga harus sesuai dengan pemasangan yang benar. Walau pun tipe automatis/digital bila manset
yang digunakan tidak tepat, maka hasil pengukurannya pun akan tidak tepat.
3) Bila memakai model sphygmomanometer digital wrist (model di pergelangan tangan), gunakanlah pergelangan
tangan kiri, kecuali karena ada kondisi yang tidak memungkinkannya. Karena model wrist sangat
sensitif sehingga lebih baik menggunakan tangan yang paling dekat dengan jantung. Jangan lupa juga untuk
melepaskan jam tangan dan gelang.
4) Posisi pemasangan manset harus memperhatikan artery marking yang ada pada manset.
5) Sebelum menekan tombol, pastikan tingginya manset sama dengan jantung, sehingga disarankan diperiksa dalam
keadaan duduk.
6) Tekan tombol pemompa, dan tunggulah sampai alat benar-benar berhenti bekerja. Jangan bergerak, jangan bicara,
dan jangan banyak bergoyang saat pemeriksaan; karena tensimeter digital terutama model wrist sangat
sensitif, sehingga getaran kecil dapat membuat salah pembacaan. Baca hasilnya pada layar. Bila akan dilakukan
pemeriksaan kedua, berilah jarak interval setidaknya 5 menit untuk memberikan sistem peredaran darah kembali
normal setelah tertekan saat pengukuran sebelumnya.
"SEJARAH DAN CARA KERJA STETOSKOP"
StetoscopeMungkin tidak ada simbol kedokteran yang paling t erkenal selain stetoskop. “Alat
bantu pendengaran” yang sederhana ini memungkinkan dokter mendengar suara-suara yang berasaldari dalam tubuh,
terutama jantung dan paru selain persendian serta arteri yang tersumbat secara parsial. Mendengarkan suara-suara ini
dengan stetoskop disebut auskultasi berjarak (mediateauscultation), atau biasanya hanya auskultasi. Banyak suara dari
daerah dada dapat dimanfaatkanu n t u k m e n d i a g n o s i s p e n y a k i t . S e b e l u m t a h u n 1 8 1 8 , s a t u -
s a t u n y a m e t o d e y a n g a d a u n t u k memeriksa dada adala h perabaan dengan tangan, perkusi, dan
kadang-kadang, auskultasi dekat dengan telinga menempel ke dada.Dalam A Treatise on the Diseases of the
Chest and on Mediate Auscultation (1818), R. T. H.Laennec menjelaskan tujuan menempelkan telinga
langsung ke dada: “tindakan ini selalu tidak menyenangkan, baik bagi dokter maupun pasien; pada
wanita, tindakan ini tidak saja lancang, t e t a p i j u g a s u l i t d i t e r a p k a n ; d a n b a g i o r a n g - o r a n g
y a n g b e r a d a d i r u m a h s a k i t , t i n d a k a n i n i menyebalkan.” Pada saat itu, dokter secara rut in
melakukan kunjungan rumah dan mengobati h a m p i r s e m u a p a s i e n d i r u m a h n y a .
H a n y a p a s i e n a m a l y a n g p e r g i k e r u m a h s a k i t . Laennec menggunakan
m e t o d e a u s k u l t a s i l a n g s u n g s a m p a i t a h u n 1 8 1 6 s a a t i a s e d a n g memeriksa seorang gadis
dengan gejala umum sakit jantung. Karena pasien tersebut gemuk, muda, dan perempuan, maka ia merasa
bahwa metode pemeriksaan yang lazim tersebut tidaklah pantas. Namun, ia ingat bahwa apabila salah satu ujung dari
sepotong kayu digores dengan jarum, suara yang timbul akan dapat didengar dengan jelas jika ujung kayu yang
laind i t e m p e l k a n k e t e l i n g a . I a d e n g a n s e g e r a m e n g g u l u n g b e b e r a p a l e m b a r k e r t a s
m e m b e n t u k silinder dan menempelkan salah satu ujungnya ke telinganya dan ujung yang lain ke dada di
atas jantung gadis tersebut. Hasilnya sangat dramatis dan mendorong Laennec menyempurnakana l a t n y a .
Akhirnya ia menciptakan suatu silinder kayu berongga dengan panjang 30 cm dan
diameter bagian dalamnya sekitar 1 cm serta diameter bagian luarnya 4 cm. Ia menyebut alat inis e b a g a i
s t e t o s k o p , y a n g b e r a r t i “ m e l i h a t d a d a ” . D a l a m b u k u n y a , i a m e l a p o r k a n r i s e t n y a mengenai
stetoskop dan interpretasinya tentang bunyi alami dan patologis dari paru, jantung, dansuara.Stetoskop yang saat ini
digunakan didasarkan pada karya asli Laennec. Bagian-bagian utama pada stetoskop modern adalah sungkup (bell),
yang mungkin terbuka atau tertutup oleh membrantipis, dan earpieces.Fungsi StetoskopSungkup terbuka (open
bell) berfungsi untuk menyesuaikan/menyamakan impedansiantara kulit dan udara. Bagian ini
menghimpun suara dari dae rah yang berkontak. Kulit pasienyang bersentuhan dengan sungkup
terbuka berfungsi seperti diafragma. Kulit pasien memiliki frekuensi resonan alami yang efektif untuk
menghantarkan bunyi jantung.Frekuensi resonan ditentukan oleh diameter sungkup dan tekanan sungkup
pada kulit.S e m a k i n k e n c a n g k u l i t t e r t a r i k , s e m a k i n t i n g g i f r e k u e n s i r e s o n a n . S e m a k i n
b e s a r d i a m e t e r sungkup, semakin rendah frekuensi resonan kulit. Rentang suara yang diinginkan dapat
diperluasdengan mengubah ukuran sungkup dan mengubah-ubah tekanan sungkup terbuka terhadap kulit(sehingga
ketegangan pada kulit juga berbeda). Murmur jantung berfrekuensi rendah tidak akanterdengar apabila stetoskop
terlalu kencang ditekan ke kulit.S u n g k u p t e r t u t u p ( c l o s e d b e l l ) s e b e n a r n y a h a n y a l a h s e b u a h
s u n g k u p y a n g m e m i l i k i diafragma dengan frekuensi resonan tertentu, biasanya tinggi, dan
menghambat suara -suara berfrekuensi rendah. Frekuensi resonannya dikendalikan oleh faktor-faktor yang sama
denganfaktor yang mengatur frekuensi sungkup terbuka yang ditekankan ke ku lit. Stetoskop
sungkuptertutup terutama digunakan untuk mendengarkan bunyi paru yang frekuensinya lebih
tinggidaripada bunyi jantung.Apa bentuk sungkup yang terbaik? Karena kita menghadapi suatu sistem yang tertutup
disalah sate ujung jauhnya oleh diafragma peka tekanan—gendang telinga—sebaiknya digunakans u n g k u p y a n g
v o l u m e n y a s e k e c i l m u n g k i n . S e m a k i n k e c i l v o l u m e g a s d i d a l a m s u n g k u p , semakin besar
perubahan tekanan yang ditimbulkan oleh gerakan diafragma di ujung lonceng yang lain.V o l u m e
s e l a n g j u g a h a r u s k e c i l , d a n s e y o g i a n y a s u a r a y a n g h i l a n g a k i b a t g e s e k a n dengan dinding
selang sedikit. Restriksi oleh volume yang kecil menunjukkan selang pendek berdiameter kecil,
sedangkan restriksi oleh gesekan yang kecil menunjukkan selang berdiameter besar. Oleh karena itu, apabila diameter
selang terlalu kecil, banyak suara yang akan hilangakibat gesekan. Apabila diameter terlalu besar, maka
volume udara yang dipindahkan menjadi

terlalu banyak. Pada keduanya, efisiensi berkurang. Di bawah sekitar 100 Hz, panja ng selangtidak
banyak memengaruhi efisiensi, tetapi• di atas frekuensi ini, efisiensi berkurang seiring dengan semakin
panjangnya selang. Pada 200 Hz, perubahan selang dari panjang 7,5 cm menjadi66 cm menyebabkan kehilangan
15 dB. Suatu keputusan yang disep akati adalah selang dengan panjang sekitar 25 cm dan berdiameter 0,3
cm.Earpiece harus terpasang pas di telinga karena kebocoran udara mengurangi suara yangterdengar.
Semakin rendah frekuensi, semakin bermakna kebocoran tersebut. Kebocoran jugamenyebabkan
suara bising di sekitar kita masuk ke telinga. Earpiece biasanya dirancang untuk mengikuti arah saluran
telinga yang sedikit condong ke depan.Stetoskop memiliki banyak fungsi di bidang kesehatan dan merupakan alat
yang sangat berguna untuk memiliki sekitar, jika Anda tahu apa yang Anda sedang mendengarkan, dantempat ke
tempat itu.Memeriksa Tekanan Darah1 . S e m e n t a r a m e m e r i k s a t e k a n a n
d a r a h A n d a , p e r a w a t akan menempatkan ujung stetoskop datar di bawahmanset
di tikungan lengan Anda sehingga ia dapat m e n d e n g a r m e m o m p a d a r a h m e l a l u i
p e m b u l u h darah Anda dan menghitung detak jantung. telinga m a n u s i a n o r m a l , t e n t u s a j a ,
t i d a k b i s a m e n d e n g a r ini, jadi stetoskop adalah alat yang sangat berharga untuk tugas ini.
2.
Paru-paruDengan mendengarkan paru-paru Anda dengan stetoskop, dokter Anda dapatmemberitahu jika Anda
bernapas dengan jelas, apakah Anda sesak dan bahkan jika ada terlalu banyak cairan di paru-paru Anda. Sebagian
besar dari kitayang menderita pilek kepala tidak menyadari betapa banyak cairan sinus kamim e n g a l i r
s e p a n j a n g l e h e r k i t a , m e n y e b a b k a n k e m a c e t a n p a r u - p a r u . Jantung3. Sebuah
stetoskop dapat digunakan untuk menemukan murmur jantung atau jantung berdetak tidak teratur. Ini berarti bahwa
alat kecil ini adalah langkah pertama dalam mendeteksi dan memperbaiki kerusakan jantung. stetoskopdapat
menyimpan, waktu, tenaga, stres dan uang dalam mencari masalah lebihmudah daripada tes lainnya.
CAIRAN TUBUH

1. Konsep Dasar
1.1 Pengertian
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat.
Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi
homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai
cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika
berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan
cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit
berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu
terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.

Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler.
Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan
akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan
intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah
cairan di dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan
cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan
sekresi saluran cerna.
1.2 Proportion Of Body Fluid
Prosentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung beberapa hal
antara lain :

a. Umur
b. Kondisi lemak
tubuh c.Sex
Perhatikan Uraian berikut ini :
No. Umur Prosentase

1. Bayi (baru lahir) 75 %


2. Dewasa :
a. Pria (20-40 tahun) 60 %
b. Wanita (20-40 tahun) 50 %
3. Usia Lanjut 45-50 %

Pada orang dewasa kira-kira 40 % baerat badannya atau 2/3 dari TBW-nya berada di dalam sel
(cairan intraseluler/ICF), sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20 % dari berat badannya berada di luar sel
(ekstraseluler) yaig terbagi dalam 15 % cairan interstitial, 5 % cairan intavaskuler dan 1-2 %
transeluler.

1.3 Elektrolit Utama Tubuh Manusia


Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit. Non elektrolit
adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik, seperti : protein,
urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida dan asam-asam organik. Sedangkan elektrolit tubuh
mencakup natrium (Na+), kalium (K+), Kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), Klorida (Cl-),
bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-).

Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian dengan bagian yang lainnya,
tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-tiap bagian berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan
bahwa jumlah muatan-muatan negatif harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif.

Komposisi dari elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intarseluler maupun pada plasma terinci dalam
tabel di bawah ini :

No. Elektrolit Ekstraseluler


Intraseluler Plasma Interstitial

1. Kation :
• Natrium (Na+) 144,0 mEq 137,0 mEq 10 mEq
• Kalium (K+) 5,0 mEq 4,7 mEq 141 mEq
• Kalsium (Ca++) 2,5 mEq 2,4 mEq 0
• Magnesium (Mg ++) 1,5 mEq 1,4 mEq 31 mEq
2. Anion :
• Klorida (Cl-) 107,0 mEq 112,7 mEq 4 mEq
• Bikarbonat (HCO3-) 27,0 mEq 28,3 mEq 10 mEq
• Fosfat (HPO42-) 2,0 mEq 2,0 mEq 11 mEq
• Sulfat (SO42-) 0,5 mEq 0,5 mEq 1 mEq
• Protein 1,2 mEq 0,2 mEq 4 mEq

a. Kation :
• Sodium (Na+) :
- Kation berlebih di ruang ekstraseluler
- Sodium penyeimbang cairan di ruang eesktraseluler
- Sodium adalah komunikasi antara nerves dan musculus
- Membantu proses keseimbangan asam-basa dengan menukar ion hidrigen pada ion sodium
di tubulus ginjal : ion hidrogen di ekresikan
- Sumber : snack, kue, rempah-rempah, daging panggang.

• Potassium (K+) :
- Kation berlebih di ruang intraseluler
- Menjaga keseimbangan kalium di ruang intrasel
- Mengatur kontrasi (polarissasi dan repolarisasi) dari muscle dan nerves.
- Sumber : Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis.

• Calcium (Ca++) :
- Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam tulang dan gigi untuk
membuatnya keras dan kuat
- Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle
- Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses pengaktifan
protrombin dan trombin
- Sumber : susu dengan kalsium tinggi, ikan dengan tulang, sayuran, dll.

b.Anion :
• Chloride (Cl -) :
- Kadar berlebih di ruang ekstrasel
- Membantu proses keseimbangan natrium
- Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster
- Sumber : garam dapur

• Bicarbonat (HCO3 -) :
Bagian dari bicarbonat buffer sistem

- Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana garam untuk
menurunkan PH.
• Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) :
- Bagian dari fosfat buffer system
- Berfungsi untuk menjadi energi pad metabolisme sel
- Bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang
- Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan RNA.

1.4 Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh


Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :
a.Fase I :

Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi dan oksigen diambil
dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.

b. Fase II :
Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel

c. Fase III :
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke dalam sel.
Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran semipermiabel mampu
memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah. Metode
perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan cara :

• Diffusi
• Filtrasi
• Osmosis
• Aktiv Transport

Diffusi dan osmosis adalah mekanisme transportasi pasif. Hampir semua zat berpindah dengan
mekanisme transportasi pasif. Diffusi sederhana adalah perpindahan partikel-partikel dalam segala
arah melalui larutan atau gas. Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya difusi zat
terlarut menembus membran kapiler dan sel yaitu :

• Permebelitas membran kapiler dan sel


• Konsenterasi
• Potensial listrik
• Perbedaan tekanan.
Osmosis adalah proses difusi dari air yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi. Difusi air terjadi
pada daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang rendah ke daerah dengan konsenterasi zat terlarut
yang tinggi.

Perpindahan zat terlarut melalui sebuah membrane sel yang melawan perbedaan konsentrasi dan
atau muatan listrik disebut transportasi aktif. Transportasi aktif berbeda dengan transportasi pasif
karena memerlukan energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Salah satu contonya adalah
transportasi pompa kalium dan natrium.

Natrium tidak berperan penting dalam perpindahan air di dalam bagian plasma dan bagian cairan
interstisial karena konsentrasi natrium hampir sama pada kedua bagian itu. Distribusi air dalam
kedua bagian itu diatur oleh tekanan hidrostatik yang dihasilkan oleh darah kapiler, terutama akibat
oleh pemompaan oleh jantung dan tekanan osmotik koloid yang terutama disebabkan oleh albumin
serum. Proses perpindahan cairan dari kapiler ke ruang interstisial disebut ultrafilterisasi. Contoh lain
proses filterisasi adalah pada glomerolus ginjal.

Meskipun keadaan di atas merupakan proses pertukaran dan pergantian yang terus menerus namun
komposisi dan volume cairan relatif stabil, suatu keadaan yang disebut keseimbangan dinamis atau
homeostatis.

1.5 Regulating Body Fluid Volumes


Di dalam tubuh seorang yang sehat volume cairan tubuh dan komponen kimia dari cairan tubuh selalu
berada dalam kondisi dan batas yang nyaman. Dalam kondisi normal intake cairan sesuai dengan
kehilangan cairan tubuh yang terjadi. Kondisi sakit dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan
cairan dan elektrolit tubuh. Dalam rangka mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akan kehilanagn
caiaran antara lain melalui proses penguapan ekspirasi, penguapan kulit, ginjal (urine), ekresi pada
proses metabolisme.

a. Intake Cairan :
Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-lira 1500 ml per hari,
sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga kekurangan sekitar 1000 ml
per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme.Berikut adalah kebutuhan
intake cairan yang diperlukan berdasarkan umur dan berat badan, perhatikan tabel di bawah ini :

No. Umur Berat Badan (kg) Kebutuhan Cairan (mL/24 Jam).


1. 3 hari 3,0 250-300
2 1 tahun 9,5 1150-1300
3. 2 tahun 11,8 1350-1500
4. 6 tahun 20,0 1800-2000
5. 10 tahun 28,7 2000-2500
6. 14 tahun 45,0 2200-2700
7. 18 tahun(adult) 54,0 2200-2700

Pengatur utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat haus dikendalikan berada di
otak Sedangakan rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi intraseluler, sekresi angiotensin II
sebagai respon dari penurunan tekanan darah, perdarahan yang mengakibatkan penurunan volume
darah. Perasaan kering di mulut biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus walupun kadang
terjadi secara sendiri. Sensasi haus akan segera hilang setelah minum sebelum proses absorbsi oleh
tractus gastrointestinal.

b.Output Cairan :
Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
a.Urine :

Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius merupakan proses output
cairan tubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau
sekitar 30-50 ml per jam. Pada orang dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine
bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan
menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.

b. IWL (Insesible Water Loss) :


IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit dengan mekanisme difusi. Pada orang dewasa
normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 mL per hari, tapi bila
proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat.

c. Keringat :
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari
anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang
dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.

d. Feces :
Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari, yang diatur melalui mekanisme
reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).

1.6 Faktor yang Berpengaruh pada Keseimbangan Cairan dan Elektrolit


Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara lain :
a.Umur :

Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas
permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami
gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan
keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.

b. Iklim :
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah memiliki
peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang
beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.

c. Diet :
Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake nutrisi tidak adekuat
maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein
akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal
ini akan menyebabkan edema.

d. Stress :
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan glykogen otot.
Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat
meningkatkan volume darah.

e. Kondisi Sakit :
Kondisi sakit sangat b3erpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
Misalnya :

- Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.
- Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
- Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan pemenuhan intake
cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri.

f. Tindakan Medis :
Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh seperti :
suction, nasogastric tube dan lain-lain.

g. Pengobatan :
Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan dan
elektrolit tubuh.

h. Pembedahan :
Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah selama pembedahan.

1.7 Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Tubuh


Tiga kategori umum yang menjelaskan abnormalitas cairan tibuh adalah :

• Volume
• Osmolalitas
• Komposisi
Ketidakseimbangan volume terutama mempengaruhi cairan ekstraseluler (ECF) dan menyangkut
kehilangan atau bertambahnya natrium dan air dalam jumlah yang relatif sama, sehingga berakibat
pada kekurangan atau kelebihan volume ekstraseluler (ECF).

Ketidakseimbangan osmotik terutama mempengaruhi cairan intraseluler (ICF) dan menyangkut


bertambahnya atau kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relatif tidak seimbang. Gangguan
osmotik umumnya berkaitan dengan hiponatremia dan hipernatremia sehingga nilai natrium serum
penting untuk mengenali keadaan ini.

Kadar dari kebanyakan ion di dalam ruang ekstraseluler dapat berubah tanpa disertai perubahan
yang jelas dari jumlah total dari partikel-partikel yang aktif secara osmotik sehingga mengakibatkan
perubahan komposisional.

a. Ketidakseimbangan Volume
• kurangan Volume Cairan Ekstraseluler (ECF)
Kekurangan volume ECF atau hipovolemia didefinisikan sebagai kehilangan cairan tubuh isotonik,
yang disertai kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relatif sama. Kekurangan volume
isotonik sering kali diistilahkan dehidrasi yang seharusnya dipakai untuk kondisi kehilangan air murni
yang relatif mengakibatkan hipernatremia.

- airan Isotonis adalah cairan yang konsentrasi/kepekatannya sama dengan cairan


tubuh, contohnya : larutan NaCl 0,9 %, Larutan Ringer Lactate (RL).
- Cairan hipertonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekatannya melebihi
cairan tubuh, contohnya Larutan dextrose 5 % dalam NaCl normal, Dextrose 5%
dalam RL, Dextrose 5 % dalam NaCl 0,45%.
- Cairan Hipotonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekataannya kurang
dari cairan tubuh, contohnya : larutan Glukosa 2,5 %., NaCl.0,45 %, NaCl 0,33 %.
• Kelebihan Volume ECF :
Kelebihan cairan ekstraseluler dapat terjadi bila natrium dan air kedua-duanya tertahan
dengan proporsi yang kira- kira sama.Dengan terkumpulnya cairan isotonik yang berlebihan
pada ECF (hipervolumia) maka cairan akan berpindah ke kompartement cairan interstitial
sehingga mnyebabkan edema. Edema adalah penunpukan cairan interstisial yang berlebihan.
Edema dapat terlokalisir atau generalisata.

b.Ketidakseimbangan Osmolalitas dan perubahan komposisional


Ketidakseimbangan osmolalitas melibatkan kadar zat terlarut dalam cairan-cairan tubuh.
Karena natrium merupakan zat terlarut utama yang aktif secara osmotik dalam ECF maka
kebanyakan kasus hipoosmolalitas (overhidrasi) adalah hiponatremia yaitu rendahnya kadar
natrium di dalam plasma dan hipernatremia yaitu tingginya kadar natrium di dalam plasma.
Pahami juga perubahan komposisional di bawah ini :

• Hipokalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum kurang dari 3,5 mEq/L.
• Hiperkalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum lebih dari atau sama
dengan 5,5 mEq/L.
• Hiperkalemia akut adalah keadaan gawat medik yang perlu segera
dikenali, dan ditangani untuk menghindari disritmia dan gagal jantung yang
fatal.

2. Proses Keperawatan
2.1 Pengkajian
Pengkajian keperawatan secara umum pada pasien dengan gangguan atau resiko
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit meliputi :

• Kaji riwayat kesehatan dan kepearawatan untuk identifikasi penyebab


gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
• Kaji manifestasi klinik melalui :
- Timbang berat badan klien setiap hari
- Monitor vital sign
- Kaji intake output
• Lakukan pemeriksaan fisik meliputi :
- Kaji turgor kulit, hydration, temperatur tubuh dan neuromuskuler irritability.
- Auskultasi bunyi /suara nafas
- Kaji prilaku, tingkat energi, dan tingkat kesadaran
• Review nilai pemeriksaan laboratorium : Berat jenis urine, PH serum,
Analisa Gas Darah, Elektrolit serum, Hematokrit, BUN, Kreatinin Urine.

Anda mungkin juga menyukai