Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTEK PEMBUATAN RODA GIGI HELIX

Dosen Pembimbing:
Hariyanto, S.T. M.Eng.

Disusun Oleh Kelompok II:


Rahmat Fadhila (MS2B/15)
Rianta Anggit P (MS2B/16)

Program Studi
Sarjana Teknik Mesin Produksi dan Perawatan (SST)

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
TAHUN 2017
JUDUL................................................................................................. i

DAFTAR ISI......................................................................................... i

KATA PENGANTAR........................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG............................................................. 1
B. TUJUAN.................................................................................. 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Mesin Bubut............................................................................. 2
B. Mesin Frais.............................................................................. 2

BAB III LANGKAH KERJA

A. Persiapan................................................................................. 3
B. Proses Kerja............................................................................ 3

BAB IV KESIMPULAN

A. Analisis................................................................................... 8
B. Kesimpulan............................................................................. 8
C.

i
KATA PENGANTAR

Puja dn puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia
dan penyertaan-Nya, Laporan Praktikum Pembuatan Roda Gigi Helix ini dapat terselesaikan.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengampu Bapak Harianto S.T. M.Eng yang
telah membimbing kami dan kepada pihak pihak yang telah membantu yang kami tidak bisa
sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan laporan praktikum ini
untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi terciptanya tugas yang lebih
baik diwaktu yang akan datang. Penulis mengucapkan terima kasih.

Semarang, 1 Mei 2017

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Proses permesinan (Machining process) merupakan proses pembentukan suatu
produk dengan pemotongan dan menggunakan mesin perkakas. Umumnya, benda kerja
yang di gunakan berasal dari proses sebelumnya, seperti proses penuangan (Casting) dan
proses pembentukan (Metal Forging). (Ricky : 2010)
Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk
mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan dengan
gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi yang bersinggungan dan bekerja
bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi, dan bisa menghasilkan keuntungan
mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu mengubah kecepatan putar, torsi,
dan arah daya terhadap sumber daya. (Didi Agung : 2013)

B. Tujuan

Setelah melakukan Praktik pembuatan roda gigi pada mesin Frais mahasiswa diharapkan
dapat memiliki kompetensi antara lain :

1. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan pembuatan roda gigi heliks sesuai dengan
jumlah gigi dan modul yang digunakan
2. Mahasiswa dapat mengetahui peralatan yang digunakan dalam pembuatan roda gigi helix
dengan mesin Frais
3. Mahasiswa mampu membuat roda gigi helix dengan menggunakan mesin Frais sesuai
dengan jumlah gigi dan modul yang sudah ditentukan

1
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Mesin Bubut
Mesin bubut atau turning merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip
kerja pada proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah
proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di
sini benda kerja akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan
dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan
sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif
dan gerakan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).

Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan pahat
dengan satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang
berputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar benda kerja seperti
yang terlihat pada gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka Proses bubut
memiliki kekhususan untuk membuat benda kerja yang berbentuk silindrik.

Benda kerja di cekam dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki
rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan
pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung,
putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir
tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada
benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

2
B. Mesin Frais
Adalah mesin perkakas yang dalam proses kerjanya dengan menyayat atau memakan
benda kerja menggunakan alat potong (pisau) bermata banyak yang berputar. Pisau frais
dipasang pada sumbu atau arbor. Arbor tersebut diputar oleh motor listrik. Gerakan dan
banyaknya putaran arbor dapat diatur oleh operator mesin frais.

Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama
oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui
suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.

Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam
maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian
benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan
diatas kekerasan benda kerja.

3
BAB III

LANGKAH KERJA

A. Persiapan
1. Alat
a. Mesin bubut
b. Mesin frais
c. Pahat rata
d. Bor
e. Center drill
f. Pisau frais
g. Mandril
h. Jangka sorong
i. Roda gigi pengganti
j. Kikir halus
k. Kepala pembagi
l. Pahat dalam
m. Arbor short
n. Chuck drill

2. Bahan
a. Baja ST37 silindris diameter 76mm

3. Keselamatan kerja
a. Mengunakan alat keselamatan diri (baju kerja, kacamata safety, sepatu kerja)
b. Mematuhi SOP (Standard operating Procedure)
c. Bersihkan mesin dan lingkungaan setelah selesai digunakan

4
4. Persiapan
a. Lakukan perhitungan terhadap roda gigi yang akan dibuat
b. PERHITUNGAN PEMBUATAN RODA GIGI HELIKS

Data :

Modul roda gigi (m) = 1,25 mm


Jumlah gigi (z) = 35 buah
Sudut heliks (β) = 20˚

Perhitungan :
𝑅𝑒𝑎𝑙 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙𝑒
Helical modul (ms) = cos 𝛽
1,25
= cos 20˚
= 1,33 mm
Adendum (had) = 1 x ms

= 1 x 1,33

= 1,33 mm

Dedendum (hded) = 1,2 x ms

= 1,2 x 1,33

= 1.596 mm
𝑍 .𝑚
Diameter Pitch (dpitch) = cos 𝛽
35 .1,25
= cos 20˚

= 46,55 mm

Diameter Adendum (dad) = dpitch + 2 had


= 46,55 mm + 2 . 1,33 mm
= 49,21 mm
Diameter Dedendum (dded) = dpitch - 2 hded
= 46,55 mm - 2 . 1,596 mm
= 43,36 mm

5
π x d adendum
Kisar benda kerja = tan 𝛽
3,14 . 49,21
= tan 20˚
= 424,54 mm
Kisar poros transportir mesin = 4 mm
Angka putaran kepala pembagi ( number of crang, nc ) = 40

Maka untuk menghitung putaran kepala pembagi ( n ) yaitu


40
n = 35

8
= 7 (x7)

karena akan menggunakan kepala pembagi dengan 42 lubang


56
= 49

= 1 putaran + 7 lubang
Kiadar poros mesin x 4
Angka perbandingan roda gigi pengganti (R) = Kisar benda Kerjs

4 x 40
= 486,7

= 0,329

Maka berdasar tabel yang diberikan oleh dosen pembimbing, roda gigi penganti
yang digunakan yaitu

A B D

Ket: Roda gigi A : jumlah gigi = 31

Roda gigi B : jumlah gigi = 64

Roda gigi C : jumlah gigi = 72

Roda gigi D : jumlah gigi = 86

6
B. Proses kerja
 Proses bubut
1. Mengukur dimensi benda kerja dengan menggunakan vernier
2. Menyiapkan mesin bubut dan peralatan yang dibutuhkan selama proses bubut.
3. Mencekam benda kerja pada chuck tiga rahang mesin bubut.
4. Memasang arbor pada kepala lepas.
5. Memasang center drill pada arbor.
6. Mengganti center drill dengan mata bor ø10 mm, mengebor hingga tembus.
7. Mengganti mata bor ø10 mm dengan mata bor ø16,5 mm, mengebor benda kerja
hingga tembus.
8. Mengganti mata bor ø 16,5 mm dengan countersank.
9. Countersank benda kerja dengan jarak 5mm pada kedua sisi benda kerja yang telah
dilubangi.
10. Melepaskan benda kerja dari chuck tiga rahang pada mesin bubut.
11. Mereamer benda kerja sehingga memiliki diameter 17 mm.
12. Memasang manrel pada benda kerja dengan bantuan mesin press.
13. Memasang pahat rata kanan pada tool post.
14. Mengganti chuck tiga rahang dengan menggunakan plat pembawa.
15. Memasang manrel dan benda kerja diantara plat pembawa dan kepala lepas
16. Menghitung tebal roda gigi M = 1.25, dengan menggunakan rumus:
b = 6 sampai 10 x m

17. Menetukan tebal roda gigi yaitu 15mm


18. Memfacing roda gigi sehingga mencapai ketebalan 15 mm.
19. Menghitung diameter luar ( mayor ) roda gigi M = 1.25 dan Z = 35, dengan
menggunakan rumus :
Da = M x Z + Z x M
Cos β
maka diperoleh diameter luar ( mayor) 46 mm.
20. Membubut memanjang diameter roda gigi hingga mencapai diameter 46 mm
21. Mengkikir permukaan roda gigi yang tajam dengan menggunakan kikir.

7
 Proses milling
1. Mempersiapkan mesin milling dan peralatan yang akan digunakan.
2. Memasang cutter roda gigi ke arbor yang terletak pada kepala mesin milling.
Kemudian memiringkan kepala mesin milling sebesar 20˚.
3. Meletakan kepala pembagi dan kepala lepas pada meja mesin milling.
4. Mensetting cutter roda gigi, dengan cara ujung cutter roda gigi disentuhkan ke ujung
kepala lepas yang telah terpasang pada meja mesin milling. Atau menggunakan rumus
: X = Sin 18 . R = 9,24 mm , diketahui R = 29,9 mm

20˚
X
R

Meletakan benda kerja yang telah terpasang manrel diantara kepala pembagi dan kepala lepas

8
BAB IV

ANALISIS DAN KESIMPULAN

A. ANALISIS

Sebelum melakukan praktek mahasiswa diharuskan menggunakan alat


keselamatan kerja untuk mengurangi resiko kecelakan kerja saat melakukan praktek. Pada
praktek kali ini kami membuat roda gigi helik yang menggunakan mesin mesin Frais.
menggunakan modul 1.25 dengan jumlah gigi 35. Perhitungan diameter addendum,
didendum maupun diameter pitch dapat dicari dengan perhitungan menggunkan rumus.
Sehingga setelah melakukan perhitungan tersebut kita bisa menentukan diameter bakal
roda gigi yang akan dibuat.

Pada pembutan roda gigi dengan menggunakan mesin Frais langkah pertama yang
dilakukan adalah menentukan kepala pembagi dan melakukan perhitungan jumlah putaran
pada kepala pembagi sesuai dengan jumlah gigi yang akan dibuat. Kecepatan putaran
mesin dan kecepatan pemakanan juga harus diperhatikan sebelum melakukan pemakanan.
Setelah jumlah putaran pada kepala pembagi telah ditentukan dan putaran mesin sudah
sesuai maka kita bisa mulai melakukan setting nol antara cutter dengan benda kerja. Lalu
kemudian kita bisa melakukan pemakanan secara bertahap hingga sampai pada jumlah
pemakanan yang telah ditentukan. Hal yang perlu dipertahatikan adalah saat memutar
kepala pembagi harus sesuai dengan jumlah putaran yang sudah ditentukan.

9
Pada Praktik pembuatan roda gigi ini terdapat beberapa kesalahan yang
disebabkan beberapa hal. Kesalahan yang terjadi pada praktik kali ini disebabkan oleh
beberapa faktor dari kesalahan oprator hingga performance mesin yang kurang baik.
Kesalahan pertama adalah ketidak telitian oprator dalam mengoprasikan mesin sehingga
sempat terjadi salah putaran cutter, namun hal tersebut hanya beberapa langkah sehingga
bekas pemakanan cutter tidak terlalu parah. Cover gear pada mesin yang tidak dapat
ditutup juga menjadi kendala saat melakukan pengerjaan. Akibat kejadian tersebut gear
yang terpasang mudah untuk lepas, yang membuat meja bergeser sedikit yang membuat
bekas pada benda kerja. Putaran tuas yang berat juga menjadi kendala dalam pengerjaan
roda gigi heliks dengan jumlah gigi 35 kali ini. Namun beberapa kecacatan tersebut tidak
terlalu terlihat karna terjadi hanya pada beberapa sisi saja sementara sisi yang lain dalam
keadaan baik.

B. Kesimpulan

Pembuatan roda gigi helix dimulai dengan langka awal menghitung beberapa data
seperti mencari jumlah gigi , adendum, dedendum, diameter adendum, diameter
dedendum,dan diameter pitch. Selanjutnya mahasiswa menyiapkan pralatan - pralatan
yang akan digunakan saat pembuatan roda gigi heliks. Pralatan tersebut antara lain Mesin
frais, Pahat rata, Bor, Center drill, Pisau frais, Mandril, Jangka sorong, Roda gigi
pengganti, Kikir halus, Kepala pembagi, Pahat dalam, Arbor short, dan Chuck drill.
Sementara bahan yang digunakan adalah Baja ST37 silindris diameter 76 mm. Setelah
itu persiapan mesin freis sebelum memulai proses produksi. Proses produksi diawali
dengan pemasangan cutter dan benda kerja pada ragum, lalu mulai dengan pengerjaan
roda gigi heliks hingga terbentuk sesuai betuk yang diinginkan.

10
C. Penutup

Sekian laporan tentang Praktikum pembuatan Roda Gigi Heliks Menggunakan Mesin
Freis kami buat. Laporan ini kami buat sesuai dengan apa yang terjadi saat praktikum. Kami
menyadari praktikum yang kami lakukan masih banyak kekurangan, untuk itu kami mohon
maaf dan meminta masukan saran dan kritik untuk perbaikan diwaktu mendatang.

Mengetahui,

Dosen Pengampu

Hariyanto, S.T. M.Eng


NIP : 195612041984031002

11
LAMPIRAN

Gambar Mesin Bubut Gambar Mesin Freis

Gambar Roda Gigi Heliks


12

Anda mungkin juga menyukai