ABSTRAK
Layanan publik tersedia bagi semua warga masyarakat termasuk mereka yang
menyandang disabilitas. Akan tetapi, bagi para penyandang disabilitas ada masalah
aksesibilitas. Sudah ada beberapa peraturan perundang-undangan yang secara spesifik
mengatur tentang aksesibilitas. Namun demikian, sangat minimnya implimentasi
peraturan perundang-undangan tersebut mengakibatkan berbagai hambatan bagi para
penyandang disabilitas untuk dapat menikmati berbagai layanan publik yang tersedia.
Ini mencakup hambatan arsitektural, hambatan informasi dan komunikasi, dan hambatan
internal diri penyandang disabilitas sendiri serta kurangnya dukungan masyarakat bagi
pengembangan diri para penyandang disabilitas, yang secara keseluruhan telah
memperburuk akses para penyandang disabilitas ke layanan publik.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
suatu kriteria DESAIN arsitektural yang orang tunanetra, format yang aksesibel
dapat memuaskan semua PENYANDANG untuk informasi tertulis adalah Braille,
disabilitas. rekaman audio, tulisan besar (bagi low
Karena keterbatasan-keterbatasan vision), format elektronik atau bantuan
yang ada pada kursi roda serta terbatasnya pembaca.
kapabilitas FISIK Pengguna kursi roda, Orang tunarungu akan mengalami
Maka sering terdapat situasi di mana kesulitan bila dihadapkan pada informasi
Tuntutan orang non-disabilitas dan semi- auditer. Informasi itu dapat menjadi
ambulant berbeda dari Tuntutan para aksesibel apabila disertai dengan informasi
Pengguna kursi roda Sehubungan Dengan tertulis atau penyelenggara pelayanan
sirkulasi vertikal (turun/naiknya permukaan publik dapat menyediakan petugas yang
lahan), licin/kasarnya permukaan lantai, terampil bahasa isyarat.
keluasan ruangan, aktivitas sanitasi, lokasi
tombol lampu dan lift. Misalnya, BAGI Bagi orang tunagrahita, informasi itu
PENYANDANG semi-ambulant, tangga-
akan menjadi lebih aksesibel apabila
tangga yang dirancang secara teliti akan
disajikan dalam bahasa yang sederhana dan
menggunakan bahasa baku.
lebih memudahkan daripada permukaan
landai. Permukaan lantai yang rata dan Hambatan Internal
licin akan sangat baik BAGI Pengguna
kursi roda tetapi berbahaya BAGI orang Sejauh ini kita telah memfokuskan
semi-ambulant jika basah. Meskipun perhatian pada hambatanakses yang berasal
Pengguna kursi roda jumlahnya kecil dari luar individu penyandang disabilitas
dibandingkan Dengan kelompok (hambatan eksternal). Hambatan lainnya
penyandang disabilitas lainnya, namun adalah hambatan internal yang dapat
implikasinya BAGI perancang bangunan berupa:
dalam banyak hal paling besar. Kurang rasa percaya diri;
•
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA