Anda di halaman 1dari 11

Memastikan Layanan Publik

Aksesibel dan Inklusif dalam


Adaptasi Kebiasaan Baru
Cucu Saidah, M.PP
Bandung Independent Living Center
Konsep Disabilitas

Disabilitas berupa gangguan atau kelainan fungsi


fisik, mental, intelektual atau sensorik dalam jangka
waktu lama, dalam interaksi dengan lingkungan
mengalami hambatan untuk berpartisipasi
penuh dan efektif berdasar kesetaraan hak.
Apa Saja Hambatannya?
Prilaku Asumsi negatif terhadap penyandang disabilitas termasuk
stigma dan stereotype, contoh dianggap lemah, tidak
produktif, tidak memiliki nilai kontribusi ekonomi

Fasilitas Publik Fasilitas layanan publik yang tidak memudahkan (aksesibel) bagi
penyandang disabilitas, seperti layanan dasar di kantor
kelurahan/desa, kantor polisi, transportasi, sekolah, tempat
ibadah, tempat wisata, bank dan ATM, tempat olah raga, trotoar,
Gedung perkantoran, stasiun/halte/bandara, dll
Institusi Kebijakan publik dan lembaga yang diskriminatif, peraturan yang
kontra dengan pengakuan hak asasi manusia

Informasi Tidak ada informasi dalam berbagai format/bentuk, seperti audio,


visual, text, Bahasa Isyarat, Bahasa sederhana, dalam gambar,
symbol dan warna
Prinsip Hak Penyandang Disabilitas
Penghormatan terhadap martabat dan Kesetaraan kesempatan
otonomi individu

Tidak Diskriminasi Memastikan Aksesibilitas

Partisipasi penuh dan efektif di tengah Kesetaraan gender


masyarakat

Menghormati dan menerima bahwa Menghormati perkembangan anak dengan


penyandang disabilitas sebagai bagian dari disabiltas dan haknya untuk mendapat
keberagaman dan kebinekaan identitas
Dasar Hukum di Indonesia
Undang-undang No. 8 Mengatur tentang perlindungan hak-hak
Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas dan keawajiban negara.
Penyandang Disabilitas: Pasal 7 tentang Bebas dari Stigma; Pasal 9
tentang Keadilan dan Perlindungan Hukum

Undang-undang No. 14 Pasal 3 tentang jaminan dan partisipasi masyarakat


Tahun 2008 tentang dalam kebijakan publik
Keterbukaan Informasi:

Undang-undang No. 25 Pasal 4 mengatur tentang asa pelayanan publik:


tahun 2009 tentang kesamaan hak; partisipatif; tidak diskriminatif;
Pelayanan Publik: fasilitas khusus; kecepatan, kemudahan dan
keterjangkauan
Bagaimana dalam Pandemi Covid-19?
Penyandang disabilitas memiliki potensi paling berisiko
terpapar virus Covid-19, mengapa?
1. Hambatan lingkungan yang dihadapi dalam keseharian
bahkan situasi sebelum pandemik
2. Ketersediaan informasi tentang Covid-19 yang tidak aksesibel
3. Pembatasan giat sosial dan fasilitas layanan publik semakin
menempatkan penyandang disabilitas dalam situasi rentan
4. Layanan kesehatan prioritas bagi orang dengan gejala covid,
menyulitkan penyandang disabilitas dengan kondisi kesehatan
tertentu untuk mengakses layanan kesehatan, misal terapi,
obat-obatan tertentu
Penekanan dalam Undang-undang no. 8 tahun
2016

1. Pasal 12 tentang perlindungan kesehatan


2. Pasal 18 tentang aksesibilitas
3. Pasal 19 tentang pelayanan publik
4. Pasal
28 dan 30 tentang kewajiban pemerintah daerah dan
penegak hukum
Rekomendasi PBB dalam Penanganan dan
Penanggulangan Covid-19
Memastikan inklusi disabilitas:

Pastikan pengarusutamaan disabilitas di seluruh penanganan dan pemulihan Covid-19

Pastikan aksesibilitas informasi, fasilitas, layanan dan program penanganan dan pemulihan Covid-19

Pastikan berkonsultasi dan melibatkan secara aktif penyandang disabilitas dan organisasi perwakilannya di
seluruh tahapan penanganan dan pemulihan Covid-19

Membangun mekanisme akuntabilitas untuk memastikan inklusi disabilitas dalam penanganan Covid-19
Rekomendasi Spesifik (Sektoral)
Perlindungan penyandang Kesiapan institusi untuk pencegahan dan
disabilitas yang tinggal di penanganan potensi paparan virus;
institusi seperti panti, Kurangi jumlah penghuni di institusi;
pondok, dan asrama: Kurangi jumlah penyandang disabilitas di lapas

Layanan pendukung: Pastikan layanan pendukung beroperasi;


Perluas dukungan masyarakat bagi penyandang
disabilitas

Pencegahan dan penanganan Pastikan layanan bantuan aksesibel dan inklusif;


terhadap kekerasan: Tingkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang
pencegahan kekerasan berbasis disabilitas
Tips Praktis Layanan Aksesibel dan Inklusif di
Kepolisian

Layanan: Pelatihan layanan aksesibel dan inklusif; Bersikap wajar, fokus


pada individunya bukan pada gangguan fungsi tubuh/mental;
Tidak berasumsi; Penyandang Disabilitas adalah orang normal;
Berbicara langsung kepada yang bersangkutan bukan pada
pendampingnya
Fasilitas: Area masuk, lobi, meja resepsionis, ruang investigasi, ruang layanan
kemasyarakatan; Kamar mandi (toilet) aksesibel tersedia minimal di lobby;
Kelengkapan petunjuk arah yang jelas, kontras, taktil, dll; Pengaturan
lantai (ruang pelayanan dan investigasi di lantai dasar), dan cahaya;
Sediakan landaian (bidang miring/ramp) dengan kemiringan 6 derajat
Kebijakan: Petugas depan adalah kunci; Sediakan akomodasi layak, misal Juru Bahasa
Isyarat; Layanan aksesibel dan inklusif masuk sebagai salah satu indikator
dalam Standar Minimum Pelayanan
Terima Kasih dan Sehat Selalu

Anda mungkin juga menyukai