Anda di halaman 1dari 27

MATERI INTI 4

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN


KEMITRAAN DALAM ASUHAN MANDIRI
PEMANFAATAN TAMAN OBAT KELUARGA
DAN AKUPRESUR
1. Diskripsi singkat

Peserta Pelatihan mampu melatih


Pemberdayaan Masyarakat
Mampu
Informasi Mampu
mencegah/
melaksana
Masy berperan aktif
terus
mempunyai dlm Asman
menerus kan
kemauan
(knowledge) (practise)
(attitude)

dengan Kemitraan
2. Tujuan pembelajaran

A. Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melatih
melakukan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan
dalam Asuhan Mandiri Pemanfaatan Taman Obat
Keluarga dan Akupresur.
2. Tujuan pembelajaran

A. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
Menjelaskan Konsep
Melatih Pemberdayaan
dasar Pemberdayaan
Masyarakat dalam Melatih kemitraan
Masyarakat
asuhan mandiri dalam asuhan mandiri
pemberdayaan
Pemanfaatan Taman Pemanfaatan Taman
masyarakat dalam
Obat Keluarga dan Obat Keluarga dan
asuhan mandiri
Akupresur di wilayah Akupresur di Puskesmas.
pemanfaatan TOGA dan 1
Puskesmas. 2 3
akupresur
3. Pokok Bahasan dan
Sub Pokok Bahasan

A. Konsep Dasar Pemberdayaan


Masyarakat
1. Pengertian Pemberdayaan
Masyarakat
2. Prinsip Dasar
Pemberdayaan Masyarakat
3. Unsur-Unsur Pemberdayaan
Masyarakat
3. Pokok Bahasan dan
Sub Pokok Bahasan
B. Langkah-Langkah 1. Pembentukan 2. Pembinaan Kelestarian
Pemberdayaan Kelompok Asman Pengelolaan dan
Masyarakat dalam Pemanfaatan TOGA Pengembangan Asman
Asuhan Mandiri dan Keterampilan Pemanfaatan TOGA dan
Pemanfaatan Keterampilan
Taman Obat
Keluarga dan
Keterampilan di
wilayah
Puskesmas
3. Pokok Bahasan dan
Sub Pokok Bahasan
C. Langkah-Langkah Kemitraan dalam Asuhan
Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Akupresur
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Prinsip Dasar
4. Identifikasi dan Peran mitra
5. Perencanaan (kemitraan) bersama
6. Pelaksanaan Kemitraan
7. Pemantauan dan Penilaian
3. Pokok Bahasan dan
Sub Pokok Bahasan
proses pemberian informasi secara terus-
menerus dan berkesinambungan
membantu sasaran,
agar berubah dari tidak tahu menjadi tahu
atau sadar (aspek knowledge),
dari tahu menjadi mau (aspek attitude),
dan
dari mau menjadi mampu (aspek practise)
memelihara kesehatannya
A. Konsep Dasar
dengan asuhan mandiri pemanfaatan
Pemberdayaan Masyarakat Taman Obat Keluarga (TOGA) dan
keterampilan.
1. Pengertian Pemberdayaan
Masyarakat
2. Prinsip Dasar Pemberdayaan
Masyarakat

 pengorganisasian
masyarakat (community
organization) dan
 pengembangan
masyarakat (community
development)
menuju tercapainya
kemandirian melalui
keterlibatan dan peran serta
aktif dari keseluruhan anggota
masyarakat.
3. Unsur-Unsur Pemberdayaan
Masyarakat

:
3. Pokok Bahasan dan
Sub Pokok Bahasan
B. Langkah-langkah pemberdayaan masyarakat
1. Pembentukan Kelompok Asuhan Mandiri
a. Prinsip b. Syarat
1)Kesadaran dan keinginan sendiri. 1)Saling mempercayai
2)Saling terbuka
2)Kebersamaan
3)Mengakui kelebihan dan
3)Kerjasama dan peran aktif kelemahan anggota lain
kelompok asman dg fasilitator. 4)Menerima umpan balik
4)Kemandirian 5)Saling belajar
5)Berorientasi thd kebutuhan masy 6)Memupuk rasa kebersamaan
6)Komitmen
B. Langkah-langkah pemberdayaan masyarakat
1. Pembentukan Kelompok Asuhan Mandiri
B. Langkah-langkah pemberdayaan masyarakat
2. Pembinaan Kelestarian Pengelolaan dan
Pengembangan Asuhan Mandiri
• Pembinaan ditujukan untuk pelaksanaan asuhan mandiri secara benar
dan aman sesuai dengan acuan Petunjuk Praktis TOGA dan Keterampilan
• Salah satu bentuk pembinaan melalui penilaian pemanfaatan TOGA yang
rutin dilakukan setiap tahun dengan mengacu pada Pedoman Penilaian
Pemanfaatan TOGA dan Instrumen Penilaian serta adanya pengembangan
asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan keterampilan di masyarakat.
Pembinaan memerlukan analisis tkt perkembangan kemandirian
UKBM TOGA sesuai klasifikasi TOGA.
Indikator keberhasilan Desa TOGA mengacu Klasifikasi TOGA
Cara Pembinaan:
a.Supervisi
b.Forum komunikasi
c.Menunjukkan film-film ttg
pemberdayaan masyarakat di bidang
pelayanan kesehatan tradisional
d.Kunjungan Tamu
e.Wisata Karya
f.Perlombaan-perlombaan
g.Penerbitan majalah (dinding)
Indikator keberhasilan pemberdayaan
masyarakat dalam pelayanan kes. tradisional
Di Tk. Kecamatan Di Tk. Desa dan Kelurahan

1)Terkoordinasinya dan terintegrasinya 1)Adanya kader pengelola TOGA


pelaksanaan yankestrad dgn kegiatan • Feature 1
2)Kemudahan akses masy utk mendapatkan
pemberd. masyarakat lainnya. • Feature
informasi terkait 2 TOGA.
pemanfaatan
2)Terkoordinasinya penerapan kebijakan
yankestrad dgn pengembangan desa dan
• Feature
3)Adanya pendanaan untuk
3 pengembangan
dan pengelolaan TOGA.
kelurahan siaga.
4)Peraturan di desa atau kelurahan tentang
3)Terintegrasinya yankestrad dlm program pengelolaan dan pemanfaatan TOGA.
kerja forum kecamatan.
5)Adanya pembinaan TOGA di rumah tangga
4)Adanya pembinaan yankestrad di tingkat
desa dan kelurahan secara berjenjang.  
Diskusi Kelompok
Peserta dibagi menjadi 3 kelompok.

Kelompok 2:
Kelompok 3:
Kelompok 1: Menyusun rencana
Mengidentifikasi Menyusun skenario
sosialisasi asuhan
kelompok yang sudah Pembentukan Kelompok
mandiri pemanfaatan
ada di masyarakat Asuhan Mandiri pada
TOGA dan keterampilan
dan menyebutkan kelompok masyarakat.
kepada kelompok
peran yang Perhatikan langkah-
masyarakat. Gunakan
diharapkan dari langkah forming,
Lembar Kerja Panduan
masing2 kelompok storming, norming dan
Diskusi Kelompok performing.

Gunakan Lembar Kerja Panduan Diskusi!, Waktu diskusi kelompok 20 menit.


Bermain Peran
• Kelompok 3 bermain peran dengan
menggunakan skenario yang telah
disusun
• Kelompok 1 dan 2 berperan
kelompok masyarakat.
• Gunakan lembar Kerja Permainan
Peran.
• Waktu bermain peran 40 menit
Pokok Langkah-Langkah Kemitraan Dalam
Bahasan C Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan
Keterampilan
Identifikasi dan Peran Mitra

Mitra
Mitra potensial
potensial yang
yang dipilih
dipilih adalah:
adalah:

1.
1. Peduli
Peduli thd
thd masalah
masalah kestrad.
kestrad.
2. Bersedia
2. Bersedia mengembangkan
mengembangkan komunikasi
komunikasi dua
dua arah.
arah.
3. Memiliki
3. Memiliki pemikiran
pemikiran dan
dan cara
cara kerja
kerja yang
yang sistimatis.
sistimatis.
4.
4. Scr
Scr internal
internal memiliki
memiliki pembagian
pembagian kerja
kerja dan
dan koordinasi
koordinasi yg
yg baik.
baik.
5. Memiliki
5. Memiliki kesediaan
kesediaan yang
yang tulus
tulus untuk
untuk membantu
membantu kegiatan
kegiatan
6.
6. Siap
Siap memberikan
memberikan saran-saran
saran-saran ygyg konstruktif
konstruktif dan
dan dukungan
dukungan
7. Fleksibel,
7. Fleksibel, informal
informal dan
dan mudah
mudah dihubungi.
dihubungi.
Identifikasi dan Peran Mitra
Mitra
Mitra potensial
potensial yang
yang dipilih
dipilih adalah:
adalah:
8)
8) Bersedia
Bersedia dan
dan dapat
dapat menyediakan
menyediakan waktu,
waktu, tenaga
tenaga dan
dan sumber
sumber daya
daya
lain
lain utk
utk kepentingan
kepentingan kemitraan
kemitraan
9)
9) Mengetahui
Mengetahui cara
cara bermitra,
bermitra, lebih
lebih baik
baik lagi
lagi jika
jika memiliki
memiliki pengalaman
pengalaman
bermitra
bermitra
10)Bersedia
10)Bersedia dan dan dapat
dapat memberikan
memberikan kontribusi
kontribusi untuk
untuk gagasan
gagasan atau
atau
“proyek
“proyek kemitraaan”
kemitraaan” sesuai
sesuai dengan
dengan kesepakatan.
kesepakatan.
11)Memiliki
11) Memiliki atau
atau bersedia
bersedia membangun
membangun kedekatan
kedekatan (setidaknya
(setidaknya secara
secara
sosial
sosial psikologis)
psikologis) dan
dan kesiapan
kesiapan akses.
akses.
12)Dalam
12) Dalam tim
tim yang
yang kompak,
kompak, satu
satu konsep
konsep dandan satu
satu bahasa.
bahasa.
13)Kontribusinya
13) Kontribusinya berkelanjutan
berkelanjutan dan
dan taat
taat kepada
kepada kesepakatan
kesepakatan yang
yang
telah
telah dirumuskan
dirumuskan bersama
bersama
Mitra potensial di Tk.
Puskesmas :

Camat, Dinas Pertanian, Guru/Kepala


Sekolah, Dinas Pendidikan,
Tim Penggerak PKK, KepalaDesa/Lurah,
Kader, Tokoh Masyarakat/Forum Peduli
Kesehatan Kecamatan (apabila telah
terbentuk), Organisasi Profesi, Organisasi
Kemasyarakatan/LSM/ Asosiasi,
Swasta/Dunia Usaha, Media Massa, dll
b. Peran Mitra

1. Pengagas kemitraan (dari program/sektor kesehatan): berperan sebagai: inisiator,


pemasok input teknis seperti pengembangan NSPK, pedoman, penyedia sarana
prasarana.
2. Camat,Kepala Desa/Lurah berperan sebagai pembuat kebijakan,
dinamisator/penggerakkemitraan.
3. Dinas Pertanian, Guru/Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan, sebagai fasilitator
4. Kelompok/Organisasi Profesi: berperan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi, standar serta kode etik profesi terkait dengan pelayanan kesehatan
tradisional.
5. Tim Penggerak PKK, Kader, Tokoh Masyarakat/Forum Peduli Kesehatan Kecamatan
(apabila telah terbentuk), Organisasi Kemasyarakatan/LSM sebagai penggerak
masyarakat, memberikan penyuluhan,pemberdayaan masyarakat
b. Peran Mitra
 Asosiasi (Aspetri , AP3I) berperan sebagai Pembina anggotanya, Memberikan
sanksi kepada anggota bila melakukan pelanggaran, Menjaga citra profesi dan
mutu pelayanan, Meningkatkan pengetahuan/ketrampilan/kompetensi
anggotanya, Mediator antara anggota Asosiasi, Menggali dan mengkaji
pengobatan tradisional asli Indonesia
 Swasta/Dunia Usaha, penyedia sumber daya Peran pelayanan kesehatan
swasta dibutuhkan untuk pengembangan integrasi pelayanan kesehatan
tradisional pemanfaatan taman obat keluarga dan keterampiian di fasilitas
kesehatan. pelayanan kesehatan swasta
 Media Massa berperan dalam penyebarluasan informasi tentang pelayanan
kesehatan tradisional asuhan mandiri pemanfaatan taman obat keluarga dan
keterampiian.
5. Perencanaan (kemitraan) bersama 6. Pelaksanaan Kemitraan
Hal-hal penting yang perlu Sesuai dengan jadwal -> ditetapkan
diperhatikan dalam merumuskan pada rencana kerjasama
rencana kerjasama:
Tanda dimulainya kemitraan -> ada
a.Kejelasan tujuan
b.Kejelasan dan sikronisasi peresmian atau pencanangan.
kegiatan (tidak sekedar seremonial, yang
c.Kejelasan alokasi sumberdaya penting adalah sebagai pengingat
d.Kejelasan waktu pelaksanaan kembali atas kesepakatan-
kesepakatan yang telah dicapai dan
Perlu ditetapkan juga forum dan peneguhan tekad untuk memulai
mekanisme kerjasama. kerjasama / kemitraan)
7. Pemantauan dan Penilaian
Pemantauan dilakukan
Penilaian dilakukan pada saat tertentu
selama program kemitraan
setelah berakhirnya program kemitraan.
berlangsung untuk
Untuk melihat apakah program kemitraan
mengetahui:1) kemajuan yg
(khususnya strateginya) masih efektif dilihat
dicapai; 2) penyimpangan yg
dari sisi perkembangan lingkungan strategis.
terjadi.
Alat untuk pemantauan dan penilaian
adalah sistem informasi.
Sistem informasi kemitraan yg dibangun hrs mempertimbangkan hal-hal sbb:
1) Tujuan pemantauan dan penilaian; 2) Hal-hal apa yg akn dipantau dan dinilai (indikator
keberhasilan/ penyimpangan); 3) Informasi apa yg diperlukan utk pemantauan dan penilaian;
4) Data apa yang harus dicatat dan dilaporkan oleh siapa kpd siapa; 5) Kapan data harus
dicatat dan dilaporkan serta diolah dan disajikan; 6) Standar-standar yg digunakan (yg
tercantum dalam rencana kerjasama).
SEHAT MULAI DARI SAYA

Anda mungkin juga menyukai