Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PROGRESS

RENCANA POLICY BRIEF


dasar
Salah satu pengguna jalan raya
yang keberadaannya cukup Jalan dan infrastruktur jalan di
Penyandang disabilitas sering kali Kabupaten Purwakarta seringkali
esensial dalam sistem moda
merupakan kelompok masyarakat tidak dapat diakses oleh orang-
transportasi, khususnya di
termiskin dan anggota paling orang dengan disabilitas,
wilayah perkotaan, adalah
rentan dari komunitas mana pun termasuk mereka yang memiliki
pejalan kaki. Pejalan kaki
dan memang demikian sangat keterbatasan fisik, mobilitas,
memegang peran penting
penting untuk dicapai oleh upaya pendengaran dan gangguan
dalam perkembangan moda
pembangunan mereka. Termasuk penglihatan. Hal ini terlepas dari
transportasi di perkotaan,
infrastruktur jalan dan transportasi kenyataan bahwa orang-orang
sebab mempunyai beberapa
yang berpotensi meningkatkan penyandang disabilitas ada 1400
keuntungan dalam kehidupan,
akses terhadap hal-hal penting orang di Kabupaten Purwakarta
misalnya dapat mengurangi
layanan, jaringan sosial dan peluang menurut data dari PPDI
polusi udara, polusi suara,
ekonomi. Kabupaten Purwakarta.
serta mampu menghemat
bahan bakar dan biaya yang
dibutuhkan untuk melakukan
sebuah perjalanan.
◦ Di kabupaten Purwakarta, jalan raya tetap ada umumnya dirancang di sekitar lalu lintas kendaraan
daripada pejalan kaki, dan kurangnya fitur dasar seperti penyeberangan, rambu kecepatan dan jalan
setapak. Hal ini berdampak pada seluruh pengguna jalan, namun konsekuensinya bagi para penyandang
disabilitas seringkali sangat besar lebih akut. Bagi sebagian penyandang disabilitas, kurangnya
aksesibilitas adalah penyebabnyabegitu parah sehingga menghalangi mereka untuk menggunakan jalan
raya tidak bisa dinavigasi.
Dasar hukum
Dalam UU No. 22 Tahun 2009 pasal 106 ayat (2),
pengemudi kendaraan bermotor wajib mengutamakan
keselamatan para pejalan kaki. Dalam pasal 131, tertulis
aturan mengenai hak yang diperoleh oleh pejalan kaki,
yaitu:

1.Pejalan kaki berhak atas ketersediaan fasilitas


pendukung berupa trotoar, tempat penyeberangan, dan
fasilitas lain
2.Pejalan kaki berhak mendapatkan prioritas pada saat
menyeberang jalan di tempat penyeberangan
3.Dalam hal belum tersedia fasilitas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), pejalan kaki berhak
menyeberang di tempat yang dipilih dengan
memperhatikan keselamatan dirinya.
◦ Namun, selain memperoleh haknya, pejalan kaki juga diharuskan untuk menaati kewajiban sebagai pengguna
jalan. Kewajiban bagi pejalan kaki juga diatur dalam UU No. 22 Tahun 2009 pasal 132, yang berbunyi:
1. Pejalan kaki wajib:
• Menggunakan bagian jalan yang diperuntukkan bagi pejalan kaki atau jalan yang paling tepi; atau
• Menyeberang di tempat yang telah ditentukan
◦ 2. Dalam hal tidak terdapat tempat penyeberangan yang ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
pejalan kaki wajib memperhatikan keselamatan dan kelancaran lalu lintas
3. Pejalan kaki penyandang cacat harus mengenakan tanda khusus yang jelas dan mudah dikenali pengguna jalan
lain.
◦ Itulah beberapa aturan yang menjadi payung bagi pejalan kaki. Jika sedang berjalan kaki jangan lupa selalu
memperhatikan keselamatan diri ya.

Anda mungkin juga menyukai