UTARA
0 2.5 5 km
Legenda :
Sungai Utama
Anak Sungai
Stasiun Hujan
Kab. Boyolali 14
Kota
Sta. AWLR
Surakarta Jurug
10
K.Wingko 6
5 Kab. Karanganyar
K.Brambang
K.Kembangan
K.Samin
4
3
K.Pusur
Kab. Sukoharjo
11
13 7
Kab. Klaten
K.Jlantah
1 2
K.Dengkeng
8
12
K.Walikan
Kab. Wonogiri
Gambar 3.1 Peta DAS Sungai Bengawan Solo Hulu beserta Stasiun Hujan dengan Titik
Kontrol AWLR Jurug
Tabel 3.1. Stasiun Hujan Terpilih dalam DAS Bengawan Solo Hulu (Titik
Kontrol AWLR Jurug)
No. No Sta Nama Stasiun Kecamatan Desa Posisi Stasiun
Lintang Bujur
1 125 G Jatipuro Jatipuro Jati Kuwung 7 43 18.81 S 111 01 57.95 E
2 24 Jatiyoso Jatiyoso Jatiyoso 7 43 10.48 S 111 05 43.37 E
3 130 Tawangmangu Tawangmangu Somo Kadu 7 39 34.33 S 111 07 01.44 E
4 125 Matesih Matesih Matesih 7 38 37.71 S 111 02 57.37 E
5 76 A Baki Baki Menuran 7 36 54.43 S 110 46 56.62 E
6 128 D Mojolaban Mojolaban Wirun 7 36 09.30 S 110 51 19.47 E
7 113 E Bendosari Bendosari Mulur 7 41 43.51 S 110 52 58.66 E
8 97 Weru Weru Tawang 7 45 34.21 S 110 45 38.13 E
9 113 D Krisak Selogiri Krisak 7 48 03.00 S 110 53 50.41 E
10 71 Cokrotulung Cokrotulung Pucangmiliran 7 35 21.39 S 110 37 30.76 E
11 97 Karangdowo Karangdowo Tegal Ampel 7 41 01.83 S 110 45 14.03 E
12 44 A Gantiwarno Gantiwarno Gesikan 7 46 18.87 S 110 33 48.56 E
13 39 Kebonarum Kebonarum Pluneng 7 41 51.73 S 110 33 51.12 E
14 9 Banyudono Banyudono Jebungan 7 33 03.90 S 110 40 42.40 E
Dy
Y
n
2
i Y
D 2y i 1
n -1
Keterangan:
Dy : Deviasi standar
Dengan melihat nilai statistik diatas maka dapat dicari nilai Q/n dan R/n.
Hasil yang di dapat dibandingkan dengan nilai Q/n syarat pada Tabel 3.2
dan R/n syarat pada Tabel 3.2, jika lebih kecil maka data masih dalam
batasan konsisten. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa jika Q/n
hasil perhitungan lebih kecil dari Q/n tabel, maka data stasiun hujan
tersebut adalah konsisten, demikian pula berlaku untuk nilai R/n.
Contoh hasil perhitungan uji konsistensi data hujan dapat dilihat pada
Tabel 3.3. yaitu uji konsistensi pada stasiun hujan Jatipuro. Selanjutnya
dengan cara yang sama untuk masing-masing stasiun hujan diuji
konsistensinya.
Tabel 3.3. Uji Konsistensi Data Hujan Metode RAPS (Rescaled Adjusted Partial Sums)
Pada Stasiun Jatipuro
n = 25
Dy2 = 122788.81
Dengan cara yang sama, hasil pengujian untuk stasiun hujan yang lain
(14 Stasiun Hujan), dapat dilihat pada Tabel 3.4. Berdasarkan analsis
tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk ke-empat belas stasiun hujan
yang dipilih menunjukkan semuanya berada dalam kondisi konsisten.
Tabel 3.4. Hasil Perhitungan Uji Konsistensi Data Hujan Metode RAPS untuk semua
stasiun hujan
No Stasiun hujan Dy Sk** max Sk** min Q R Hitungan Syarat 90 % Keterangan
Q/n0.5 R/n0.5 Q/n0.5 R/n0.5
1 Jatipuro 350.41 2.3971 -1.5949 2.397 3.9920 0.4794 0.7984 1.11 1.37 Konsisten
2 Jatiyoso 487.47 4.3230 -0.1152 4.323 4.4382 0.8646 0.8876 1.11 1.37 Konsisten
3 Tawangmangu 367.75 1.8360 -0.7984 1.836 2.6344 0.3672 0.5269 1.11 1.37 Konsisten
4 Matesih 385.00 2.5844 -2.1818 2.584 4.7662 0.5168 0.9532 1.11 1.37 Konsisten
5 Baki 523.36 0.0002 -6.5596 5.459 6.5598 1.0918 1.3120 1.11 1.37 Konsisten
6 Mojolaban 525.80 3.6475 -0.8831 3.648 4.5306 0.7296 0.9061 1.11 1.37 Konsisten
7 Bendosari 395.66 -0.0002 -4.4384 4.438 4.4382 0.8876 0.8876 1.11 1.37 Konsisten
8 Weru 393.88 4.4341 -0.0001 4.434 4.4342 0.8868 0.8868 1.11 1.37 Konsisten
9 Krisak 481.59 4.9876 -1.9117 4.988 6.8993 0.9976 1.3799 1.11 1.37 Konsisten
10 Cokrotulung 607.83 0.7842 -5.4470 5.447 6.2312 1.0894 1.2462 1.11 1.37 Konsisten
11 Karangdowo 457.98 -0.0001 -4.9280 4.928 4.9279 0.9856 0.9856 1.11 1.37 Konsisten
12 Gantiwarno 398.30 3.1410 -1.6203 3.141 4.7613 0.6282 0.9523 1.11 1.37 Konsisten
13 Kebonarum 517.13 1.4600 -6.3150 5.315 7.7750 1.0630 1.5550 1.11 1.37 Konsisten
14 Banyudono 989.71 1.6670 -5.2380 5.238 6.9050 1.0476 1.3810 1.11 1.37 Konsisten
Curah hujan ini adalah sebagai hujan titik (point of rainfall) yang akan diolah
menjadi hujan daerah/wilayah (area rainfall).
Tabel 3.5. Data Curah Hujan Harian Maksimum Tahunan untuk Stasiun Hujan
Terpilih Pada DAS Bengawan Solo Hulu dengan Titik Kontrol Jurug
Tahun Stasiun Hujan
(1) Jatipuro (2) Jatiyoso (3) Tawangmangu (4) Matesih
Tgl Kejadian Hujan Harian Tgl Kejadian Hujan Harian Tgl Kejadian Hujan Harian Tgl Kejadian Hujan Harian
Maksimum (mm) Maksimum (mm) Maksimum (mm) Maksimum (mm)
Lanjutan 1. (Tabel 3.5. Data curah hujan harian maksimum tahunan untuk
stasiun hujan terpilih pada DAS Bengawan Solo Hulu dengan titik kontrol
Jurug)
Tahun Stasiun Hujan
(5) Baki (6) Mojolaban (7) Bendosari (8) Weru
Tgl Kejadian Hujan Harian Tgl Kejadian Hujan Harian Tgl Kejadian Hujan Harian Tgl Kejadian Hujan Harian
Maksimum (mm) Maksimum (mm) Maksimum (mm) Maksimum (mm)
Lanjutan 2. (Tabel 3.5. Data curah hujan harian maksimum tahunan untuk
stasiun hujan terpilih pada DAS Bengawan Solo Hulu dengan titik kontrol
Jurug)
Tahun Stasiun Hujan
(9) Waduk Krisak (10) Cokrotulung (11) Karangdowo (12) Gantiwarno
Tgl Kejadian Hujan Harian Tgl Kejadian Hujan Harian Tgl Kejadian Hujan Harian Tgl Kejadian Hujan Harian
Maksimum (mm) Maksimum (mm) Maksimum (mm) Maksimum (mm)
Lanjutan 3. (Tabel 3.5. Data curah hujan harian maksimum tahunan untuk
stasiun hujan terpilih pada DAS Bengawan Solo Hulu dengan titik kontrol
Jurug)
Tahun Stasiun Hujan
(13) Kebonarum (14) Banyudono
Tgl Kejadian Hujan Harian Tgl Kejadian Hujan Harian
Maksimum (mm) Maksimum (mm)
UTARA
0 2.5 5 km
Legenda :
Sungai Utama
Anak Sungai
Stasiun Hujan
Kab. Boyolali 14
Kota
Sta. AWLR
Surakarta Jurug
10
K.Wingko 6
5 Kab. Karanganyar
K.Brambang
K.Kembangan
K.Samin
4
3
K.Pusur
Kab. Sukoharjo
11
13 7
Kab. Klaten
K.Jlantah
1 2
K.Dengkeng
8
12
K.Walikan
Kab. Wonogiri
Adapun hujan daerah (Area Rainfall) dihitung dengan cara menjumlah hasil
kali antara faktor pembobot dengan hujan maksimum harian tahunan
masing-masing stasiun hujan untuk setiap tahun yang terjadi. Hasil analisis
hujan daerah DAS Bengawan Solo Hulu dengan titik kontrol Jurug dapat di
lihat pada Tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.7 Hasil Analisis Hujan Maksimum Harian Rata-Rata Daerah (Area Rainfall) DAS
Bengawan Solo Hulu dengan Titik kontrol di Jurug
No. Tahun (1) Jatipuro (2) Jatiyoso (3) Tawangmangu (4) Matesih
WF 1 = 0.06648 WF 2 = 0.03316 WF 3 = 0.03683 WF 4 = 0.04267
R R' R R' R R' R R'
1 1990 128 8.50944 88 2.91808 126 4.64058 96 4.09632
2 1991 146 9.70608 191 6.33356 114 4.19862 74 3.15758
3 1992 99 6.58152 135 4.4766 112 4.12496 105 4.48035
4 1993 100 6.648 103 3.41548 137 5.04571 90 3.8403
5 1994 118 7.84464 92 3.05072 93 3.42519 72 3.07224
6 1995 86 5.71728 98 3.24968 164 6.04012 158 6.74186
7 1996 78 5.18544 98 3.24968 125 4.60375 98 4.18166
8 1997 74 4.91952 142 4.70872 119 4.38277 88 3.75496
9 1998 84 5.58432 114 3.78024 100 3.683 70 2.9869
10 1999 153 10.17144 81 2.68596 158 5.81914 97 4.13899
11 2000 96 6.38208 125 4.145 112 4.12496 86 3.66962
12 2001 112 7.44576 87 2.88492 98 3.60934 90 3.8403
13 2002 69 4.58712 82 2.71912 132 4.86156 185 7.89395
14 2003 91 6.04968 85 2.8186 114 4.19862 122 5.20574
15 2004 61 4.05528 72 2.38752 91 3.35153 79 3.37093
16 2005 76 5.05248 87 2.88492 94 3.46202 85 3.62695
17 2006 85 5.6508 124 4.11184 77 2.83591 90 3.8403
18 2007 191 12.69768 189 6.26724 185 6.81355 250 10.6675
19 2008 68 4.52064 68 2.25488 152 5.59816 68 2.90156
20 2009 150 9.972 156 5.17296 196 7.21868 170 7.2539
21 2010 98 6.51504 79 2.61964 125 4.60375 108 4.60836
22 2011 80 5.3184 94 3.11704 119 4.38277 103 4.39501
23 2012 97 6.44856 109 3.61444 141 5.19303 132 5.63244
24 2013 143 9.50664 133 4.41028 172 6.33476 161 6.86987
25 2014 155 10.3044 118 3.91288 72 2.65176 168 7.16856
Sumber : Hasil perhitungan
- Simpangan baku Sx
( xi x) 2
n 1
Sx
- Koefisien Variasi Cv
x
n. ( xi x) 3
- Koefisien Asimetris Cs
(n 1)(n 2)Sx 3
n 2 . ( xi x) 4
- Koefisien Kurtosis Ck
(n 1)(n 2)(n 3)Sx 4
̅̅̅̅̅̅̅ 2
∑(log 𝑋𝑖 −log 𝑋 )
Sd = √
𝑛−1
3
n (log Xi log X )
Cs = 3
(n 1)( n 2)
Harga faktor frekuensi G untuk Cs > 0 dan Cs < 0, dapat dilihat pada
Lampiran 3.2. Dengan persamaan di atas, selanjutnya dapat dihitung
hubungan antara RT dengan T = (1/(1 – P(Xi X)). Hasil perhitungan dapat
dilihat pada Tabel 3.9 untuk DAS Bengawan Solo Hulu dengan titik kontrol
Jurug.
Tabel 3.9 Hasil Analisis Hujan Rencana Metode Log Pearson Tipe III untuk DAS
Bengawan Solo Hulu dengan Titik Kontrol Jurug
T (tahun) P (%) log x G Sd G.Sd log Rti Rti (mm) = Rrenc
Dari Lampiran 3.3, tabel nilai kritis distribusi chi kuadrat, untuk derajat
kebebasan Dk = 2 dan derajat nyata = 5%, didapat harga 2 kritis =
Tabel 3.11 Perhitungan Uji Distribusi Smirnov-Kolmogorov untuk DAS Bengawan Solo Hulu
Dengan Titik Kontrol Jurug
Tabel 3.12 Tinggi Hujan Rencana Menurut Metode Log Pearson Type III untuk DAS
Bengawan Solo Hulu dengan Titik Kontrol Jurug