Ifrs 5
Ifrs 5
1
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang cukup bagi pengguna laporan
keuangan agar mampu membuat keputusan. Untuk itu, laporan keuangan tidak hanya menyajikan
informasi tentang kinerja entitas di masa lalu, namun juga menyajikan informasi yang memungkinkan
pengguna dapat mengevaluasi kinerja perusahaan di masa depan dan kemampuannya menghasilkan arus
kas.
Tercapainya konvergensi standar akuntansi di seluruh dunia merupakan tujuan utama International
Accounting Standard Board (IASB). Saat ini, standar akuntansi yang paling banyak dijadikan referensi
banyak negara di dunia adalah Standar Akuntansi Internasional atau International Financial Reporting
Standard (IFRS) yang disusun oleh IASB dan Standar Akuntansi Amerika Serikat (US GAAP) yang disusun
oleh Financial Accounting Standard Board (FASB) di Amerika Serikat. Dua standar Akuntansi ini memang
cukup berbeda karena IFRS menganut principle based, sementara US GAAP menganut rule based.
Namun demi tercapainya konvergensi di tingkat Internasional, IASB dan FASB berkomitmen untuk
mengurangi perbedaan antara IFRS dan US GAAP. Untuk itu IASB dan FASB berinisiatif mengadakan
beberapa joint project jangka pendek yang berfokus untuk menghasilkan standar yang lebih konvergen
PSAK No. 58 merupakan adopsi dari IFRS 5 tentang Non-current Assets Held for Sale and
Discontinued Operations. IFRS 5 adalah standar pertama yang dihasilkan dari joint project antara IASB
dan FASB. IFRS 5 ini adalah hasil review Standar FASB SFAS No. 144 Accounting for the Impairment or
2
Selain karena dihasilkan dari joint project pertama antara IASB dan FASB, PSAK ini cukup menarik untuk
dicermati karena mengatur klasifikasi aset yang belum pernah ada sebelumnya di IFRS maupun PSAK.
PSAK No. 58 mensyaratkan suatu aset yang akan dijual dan memenuhi beberapa syarat tertentu diukur
pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar neto (nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual). Aset ini harus disajikan sebagai kelompok terpisah sebagai “Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk
Sebelum terbitnya standar ini, tidak ada perbedaan klasifikasi dalam IFRS atau PSAK, antara aset
tidak lancar yang dimiliki untuk digunakan dengan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual, kecuali
klasifikasi yang berhubungan dengan instrumen keuangan. Sementara US GAAP mengklasifikasikan aset
(1) dimiliki untuk digunakan, dan (2) dimiliki untuk dijual. IASB berpendapat bahwa penyajian
informasi tentang aset atau kelompok aset yang akan dilepas akan memberikan manfaat bagi pengguna
Laporan Keuangan. Informasi ini dapat membantu pengguna dalam menilai waktu, jumlah, dan kepastian
dari arus kas masa depan. Dengan adanya suatu klasifikasi aset sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk
dijual membuat IFRS (dan tentunya PSAK) menjadi lebih lengkap dan lebih konvergen dengan standar
PSAK 58 berisi dua topik yang berkaitan yaitu: (1) Akuntansi untuk aset yang diklasifikasikan sebagai
Aset tidak lancaradalah aset yang tidak memenuhi definisi aset lancar, misalnya aset tetap atau aset
tidak berwujud. Dimiliki untuk dijual artinya nilai tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan, bukan
Suatu aset yang dimiliki untuk dijual adalah ketika entitas berniat untuk tidak menggunakan aset
tersebut dalam kegiatan operasinya, namun berniat untuk menjualnya. Aset ini diidentifikasi secara
terpisah agar pengguna laporan keuangan mendapat informasi mengenai kinerja entitas di masa depan.
3
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual diatur tersendiri dalam IFRS 5 Aset Tidak Lancar yang
Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang dihentikan. IFRS 5 berlaku untuk semua aset tidak lancar, bukan
hanya aset tunggal, namun berlaku juga untuk kelompok aset dan liabilitas terkait yang akan dilepas dalam
satu transaksi tunggal (disebut dengan istilah kelompok lepasan). IFRS ini tidak diterapkan untuk aset
tersedia untuk dijual yang diatur dengan IFRS lain. Yang dikecualikan dalam penerapan IFRS 5 ini adalah
aset yang dinilai dengan nilai wajar, yang perubahannya diakui secara langsung di Laba Rugi. Aset tidak
lancar yang dikecualikan dalam penerapan IFRS 5 ini adalah aset pajak tangguhan, aset keuangan,
4
BAB II
PEMBAHASAN
Klasifikasi dan presentasi persyaratan IFRS ini berlaku untuk semua aset tidak lancar yang diakui dan
untuk semua kelompok yang dibuang dari sebuah entitas. Persyaratan pengukuran IFRS ini berlaku untuk
semua aset tidak lancar yang diakui dan untuk semua kelompok yang dibuang (sebagaimana diatur dalam
paragraf 4), kecuali untuk aset yang tercantum dalam paragraf 5 yang akan terus diukur sesuai dengan
Aset diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar sesuai dengan IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan tidak
akan diklasifikasikan ulang sebagai aset lancar hingga mereka memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan
sebagai aset yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan IFRS. Aset yang umumnya dianggap sebagai aset
tidak lancar oleh suatu entitas dimana aset tersebut diperoleh secara eksklusif dengan maksud untuk dijual
kembali dan tidak akan diklasifikasikan sebagai aset lancar kecuali aset tersebut memenuhi kriteria untuk
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan IFRS.
Kadang – kadang sebuah entitas yang membuang atau melepas dari kelompok aset, mungkin dengan
beberapa kewajiban yang secara langsung terkait dalam satu transaksi. Kelompok lepasan tersebut
mungkin kelompok penghasil kas, satu unit penghasil kas atau bagian dari unit penghasil kas. Kelompok
mungkin berisi aset dan kewajiban entitas, termasuk aset lancar, kewajiban lancar dan aset yang
dikecualikan dari paragraf 5 dari persyaratan pengukuran IFRS ini. Jika aset tidak lancar dalam lingkup
persyaratan pengukuran IFRS ini adalah bagian dari kelompok lepasan, persyaratan pengukuran dari IFRS
ini berlaku untuk kelompok secara keseluruhan, sehingga kelompok ini diukur pada nilai yang lebih rendah
dari nilai tercatatnya dan nilar wajarnya dikurangi biaya – biaya untuk dijual. Persyaratan untuk mengukur
aset dan kewajiban individual dalam kelompok lepasan ditetapkan dalam paragraf 18, 19 dan 23.
5
Ketentuan pengukuran IFRS ini tidak berlaku untuk aset berikut ini, dimana sudah tercantum dalam
IFRS lainnya, baik sebagai aset individu atau sebagai bagian dari kelompok lepasan:
(b) aset yang timbul dari imbalan kerja (IAS 19 Imbalan Kerja).
(c) aset keuangan dalam lingkup IAS 39 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
(d) aset tidak lancar yang dicatat sesuai dengan model nilai wajar dalam IAS 40 Properti Investasi.
(e) aset tidak lancar yang diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk dijual sesuai dengan IAS 41
Pertanian.
(f) hak kontraktual dalam kontrak asuransi sebagaimana didefinisikan dalam IFRS 4 Kontrak
Asuransi.
Klasifikasi, penyajian, dan persyaratan pengukuran dalam IFRS ini berlaku untuk aset tidak lancar(atau
kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual juga berlaku untuk aset
tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset untuk dimiliki dan untuk
didistribusikan kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik (dimiliki untuk didistribusikan kepada
pemilik).
IFRS ini menentukan pengungkapan yang diperlukan dalam hal aset tidak lancar (kelompok aset
buangan) diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi dihentikan. Pengungkapan
dalam IFRS lainnya tidak berlaku untuk aset tersebut (atau kelompok lepasan) kecuali IFRS mensyaratkan:
(a) pengungkapan spesifik sehubungan dengan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi yang dihentikan; atau
(b) pengungkapan tentang pengukuran aset dan kewajiban dalam kelompok lepasan yang tidak
berada dalam lingkup pengukuran yang disyaratkan paragraf 5 serta pengungkapan tersebut
6
Tambahan pengungkapan tentang aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) diklasifikasikan sebagai
aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi yang dihentikan yang mungkin diperlukan untuk memenuhi IAS
PSAK 58 mensyaratkan bahwa suatu entitas mengklasifikasikan aset tidak lancar sebagai aset yang
dimiliki untuk dijual jika nilai tercatatnya akan diperoleh kembali melalui transaksi penjualan, bukan
penggunaan terus – menerus. Aset tidak lancar diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual jika
Aset tersebut harus tersedia untuk langsung dijual dalam kondisi sekarangnya, dan
Apabila paragraf 9 dan 10 tidak lagi terpenuhi suatu aset lancar tidak boleh terus diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual. Namun perpanjangan periode penyelesaian penjualan yang melebihi satu
tahun tidak mencegah kemungkinan bahwa suatu aset untuk diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki
untuk dijual jika penundaan tersebut disebabkan oleh peristiwa diluar kuasa entitas dan terdapat bukti yang
cukup bahwa entitas tetap berkomitmen terhadap rencana penjualan aset tersebut.
Aset yang diperoleh secara eksklusif dengan tujuan pelepasan selanjutnya, PSAK 58 mengatur bahwa
aset tersebut harus diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual jika:
Kemungkinan besar kriteria lain pada paragraf 9 dan 10 yang belum terpenuhi pada tanggal
perolehan akan dipenuhi dalam waktu singkat setelah peroleh (biasanya dalam waktu 3 bulan)
7
PSAK 58 mengatur tentang aset tidak lancar yang akan dihilangkan tidak boleh diklasifikasikan
sebagai aset yang dimiliki untuk dijual, namun jika syarat pada paragraf 37 terpenuhi, aset tersebut dapat
2.3.1 Klasifikasi dari Aset Tidak Lancar (atau Kelompok lepasan) yang Dimiliki untuk Dijual atau
Sebuah entitas harus mengklasifikasikan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) sebagai aset
yang dimiliki untuk dijual jika nilai tercatatnya akan pulih terutama melalui transaksi penjualan daripada
Dalam kasus ini, aset (atau kelompok lepasan) harus tersedia untuk dijual segera pada kondisi
sekarang hanya tunduk pada istilah lazim yang biasanya digunakan dalam penjualan aset tersebut (atau
Dalam kemungkinan tertinggi penjualan, sesuai dengan kelayakan tingkat manajemen harus
berkomitmen untuk merencanakan penjualan aset (atau kelompok lepasan), dan mempunyai program aktif
untuk mencari pembeli dan menyelesaikan rencana yang telah dimulai. Selanjutnya, aset (atau kelompok
lepasan) harus aktif dipasarkan untuk dijual dengan harga yang wajar dalam kaitannya dengan nilai wajar
saat ini. Selain itu, penjualan diharapkan untuk memenuhi syarat sebagai pengakuan dari penjualan yang
telah selesai dalam kurun waktu satu tahun dari tanggal klasifikasi, kecuali diizinkan dalam paragraf 9, dan
tindakan diperlukan untuk menyelesaikan rencana yang mengindikasikan bahwa tidak seperti rencana
yang memiliki perubahan signifikan akan dibuat atau rencana tersebut akan ditarik. Probabilitas dari
persetujuan pemegang saham (jika diperlukan dalam yuridiksi) harus dipertimbangkan sebagai bagian dari
8
Sebuah entitas yang berkomitmen pada rencana penjualan menyebabkan hilangnya kontrol pada
anak perusahaan yang harus mengklasifikasikan semua aset dan kewajiban yang dimiliki untuk dijual
ketika tersebut ditetapkan dalam paragraf 6-8 terpenuhi, terlepas dari apakah entitas akan
Peristiwa atau keadaan dapat memperpanjang periode untuk menyelesaikan penjualan lebih dari
satu tahun. Perpanjangan periode yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penjualan tidak menghalangi aset
(atau kelompok lepasan) dari pengklasifikasian sebagai aset yang dimiliki untuk dijual jika penundaan itu
disebabkan oleh peristiwa atau keadaan diluar kendali entitas dan adanya bukti yang cukup bahwa entitas
tetap berkomitmen pada rencananya untuk menjual aset (atau kelompok lepasan). Ini akan menjadi kasus
Transaksi penjualan yang meliputi pertukaran dari aset tidak lancar pada aset tidak lancar
lainnya ketika pertukaran memiliki substansi komersial lainnya yang sesuai dengan IAS 16 Aset Tetap.
Ketika entitas memperoleh aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) secara ekslusif dengan
tujuan pelepasan berikutnya, akan mengklasifikasikan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) sebagai
aset yang dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisinya jika persyaratan satu tahun pada paragraf 8
terpenuhi (kecuali sebagaimana diizinkan dalam paragraf 9) dan itu sangat memungkinkan bila pada
kriteria lain dalam paragraf 7 dan 8 tidak terpenuhi pada periode pendek akuisisi berikutnya (biasanya
Bila kriteria dalam paragraf 7 dan 8 tidak terpenuhi setelah periode pelaporan, sebuah entitas tidak
boleh mengklasifikasikan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) sebagai aset yang tersedia untuk dijual
dalam laporan keuangan pada saat diterbitkan. Namun, ketika kriteria tersebut terpenuhi setelah tanggal
pelaporan tapi sebelum persetujuan laporan keuangan untuk diterbitkan, entitas harus mengungkapkan
informasi secara spesifik dalam paragraf 41(a), (b) dan (d) dalam catatan atas laporan keuangan.
9
Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk
didistribusikan kepada pemilik ketika entitas berkomitmen untuk mendistribusikan aset (atau kelompok
lepasan) kepada pemiliknya. Dalam kasus ini, aset harus tersedia untuk didistribusikan secepatnya pada
kondisinya sekarang dan distribusi harus sangat memungkinkan. Untuk distribusi yang sangat
memungkinkan, tindakan untuk menyelesaikan distribusi harus dimulai dan diharapkan selesai dalam
kurun waktu satu tahun dari tanggal klasifikasi. Tindakan diperlukan untuk menyelesaikan distribusi harus
mengindikasikan bahwa tidak seperti perubahan yang signifikan pada distribusi yang akan dibuat atau
distribusi akan ditarik. Persetujuan para pemegang saham (jika diperlukan dalam yuridiksi) harus
Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset sebagai aset yang dimiliki untuk dijual pada aset tidak
lancar (atau kelompok lepasan) untuk ditinggalkan. Hal ini dikarenakan nilai tercatatnya akan dipulihkan
terutama melalui penggunaan yang terus – menerus. Namun, jika kelompok lepasan untuk ditinggalkan
memenuhi kriteria dalam paragraf 32 (a) – (c), entitas harus menyajikan hasilnya dan arus kas dari
kelompok lepasan sebagai operasi yang dihentikan sesuai dengan paragraf 33 dan 34 pada tanggal aset
tersebut berhenti untuk digunakan. Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) untuk ditinggalkan termasuk
aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang digunakan pada akhir usia ekonomisnya dan aset tidak
Sebuah entitas tidak boleh memperhitungkan aset tidak lancar yang sementara telah diambil dari
Suatu kelompok aset yang dilepaskan dengan dijual atau lainnya, secara bersama – sama sebagai
kelompok dalam suatu transaksi tunggal dan kewajiban yang berhubungan secara langsung dengan aset
tersebut yang akan dipindahkan dalam transaksi tersebut. Dalam kelompok ini ter masuk goodwillyang
10
diperoleh dalam penggabungan usaha jika kelompok ini adalah unit penghasil kas dimana goodwilltelah
dialokasikan sesuai dengan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset atau jika operasi dalam semacam unit
penghasil kas.
2.5 Pengukuran Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual atau Kelompok Aset yang Dilepaskan
Sebuah entitas harus mengukur aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan
sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dibawah nilai tercatat dan nilai wajar dikurangi biaya – biaya untuk
dijual.
Entitas harus mengukur aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset
yang dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik dibawah nilai tercatat dan nilai wajar dikurangi biaya
untuk didistribusikan.
Jika aset yang baru diakusisi (atau kelompok lepasan) memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai
aset yang dimiliki untuk dijual (lihat paragraf 11), aplikasi paragraf 15 akan menghasilkan aset (atau
kelompok lepasan) yang diukur pada pengakuan awal pada nilai lebih rendah dari nilai tercatatnya
(contohnya, biaya) dan nilai wajar dikurangi biaya untuk dijual. Oleh karena itu, jika aset (atau kelompok
lepasan) diperoleh sebagai bagian dari kombinasi bisnis, harus diukur pada nilai wajar dan dikurangi biaya
untuk dijual.
Ketika penjualan diharapkan terjadi lebih dalam satu tahun, entitas harus mengukur biaya untuk
menjual pada nilai sekarangnya. Setiap kenaikan nilai sekarang dari biaya untuk menjual yang timbul dari
berlalunya waktu akan disajikan dalam laporan laba rugi sebagai biaya pembiayaan.
Segera sebelum klasifikasi awal aset (atau kelompok lepasan) sebagai aset yang dimiliki untuk dijual,
nilai tercatat dari aset (atau seluruh aset dan kewajiban dalam kelompok) harus diukur dengan sesuai
Pada pengukuran berikutnya dari kelompok lepasan, jumlah tercatat dari nilai aset dan kewajiban yang
tidak dalam lingkup IFRS ini, tapi tercantum dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai aset
11
yang dimiliki untuk dijual, harus diukur kembali sesuai dengan PSAK yang berlaku sebelum dikurangi nilai
Contoh:
PT XYZ mempunyai aset tetap yang diperoleh 1 Desember 2004 pada biaya perolehan
Rp100.000.000. Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp10.000.000 dan masa manfaat 10 tahun.
Pada 1 Desember 2007, aset tsb diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual. .Nilai wajar
diestimasikan Rp80.000.000 dan biaya untuk menjual adalah Rp3.000.000. Aset tersebut terjual pada
a. Aset dipindahkan dari kelompok aset tetap ke kelompok aset dimiliki untuk dijual
b. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tersebut adalah Rp 77.000.000
(Rp80.000.000 – Rp 3.000.000). Jumlah ini lebih tinggi dari nilai tercatat aset sebesar
Jurnal:
1 Desember 2007
30 Juni 2008
12
Pada saat dijual tanggal 30 Juni 2008, mengakui laba dari penjualan sebesar Rp 4.000.000
Jika entitas merubah rencananya dan memutuskan untuk tidak menjual aset ini, maka kriteria sebagai
aset tidak lancar dimiliki untuk dijual tidak terpenuhi lagi. Pada tanggal keputusan dibuat, aset ini harus
dinilai pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat awal sesaat sebelum direklasifikasi (disesuaikan
dengan depresiasi, amortisasi atau revaluasi) dan nilai yang dapat terpulihkan (recoverable amount).
2.7 Pengukuran
Ketentuan pengukuran aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual
Operasi yang dihentikan (discontinued operation) adalah suatu komponen dalam entitas yang dilepas
- Mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah, atau
- Bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha atau area geografis operasi
- Entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan dijual kembali
2.9.1 Penyajian
Penyajian dalam laporan keuangan tentang operasi yang dihentikan PSAK 58 mensyaratkan
pengungkapan terinci mengenai pendapatan, beban, laba atau rugi sebelum pajak, secara terpisah di
13
Laporan Laba Rugi dan di Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan pada Laporan Arus Kas, arus kas
bersih dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang terkait dengan Operasi Dihentikan harus
disajikan terpisah. Ini dilakukan agar jelas terlihat, mana arus kas yang berasal dari Operasi Berlanjut,
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa mungkin saja suatu aset (atau kelompok lepasan)
yang memenuhi kriteria sebagai aset dimiliki untuk dijual dapat juga memenuhi kriteria sebagai Operasi
yang Dihentikan. Aset ini akan disajikan terpisah baik di Laporan Posisi Keuangan, sebagai Aset tidak
lancar dimiliki untuk dijual dan di Laporan Laba Rugi serta Laporan Arus Kas, sebagai Operasi Dihentikan.
Selain itu mungkin saja kriteria klasifikasi hanya terpenuhi salah satu. Berikut penjelasannya dalam bentuk
tabel:
14
Kriteria yang terpenuhi Kondisi Penyajian di Laporan Keuangan
15
2.9.2 Pengungkapan
Aset tidak lancar atau kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual harus
disajikan terpisah dari kelompok aset yang lain yang ada di Laporan Posisi Keuangan. Untuk kelompok
lepasan yang terdiri dari aset dan liabilitas yang dimiliki untuk dijual, juga harus disajikan terpisah di
Selain penyajian terpisah pada Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas, pengungkapan berikut ini juga
- Penyesuaian yang dibuat pada periode berjalan terkait dengan Operasi Dihentikan
- Jika entitas menghentikan klasifikasi sebagai komponen aset tidak lancar dimiliki untuk dijual, maka
hasil yang sebelumnya disajikan sebagai Operasi Dihentikan harus direklasifikasi dan dimasukkan ke
16
BAB III
KESIMPULAN
1. Akuntansi untuk aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual adalah dengan mendebet akun aset
dimiliki untuk dijual dan akumulasi depresiasi serta mengkredit akun aset tetap.
pendapatan, beban, laba atau rugi sebelum pajak, secara terpisah di Laporan Laba Rugi dan di
Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan pada Laporan Arus Kas, arus kas bersih dari
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang terkait dengan Operasi Dihentikan harus disajikan
terpisah. Ini dilakukan agar jelas terlihat, mana arus kas yang berasal dari Operasi Berlanjut, mana
3. Selain penyajian terpisah pada Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas, pengungkapan berikut
- Penyesuaian yang dibuat pada periode berjalan terkait dengan Operasi Dihentikan
- Jika entitas menghentikan klasifikasi sebagai komponen aset tidak lancar dimiliki untuk dijual,
maka hasil yang sebelumnya disajikan sebagai Operasi Dihentikan harus direklasifikasi dan
17
CONTOH LAPORAN KEUANGAN YANG TERKAIT
PT MATAHARI DEPARTMENT STORE (31 Desember 2017)
18
19
20
21
22