Oleh:
Adenita Immawaty
NIM 1911070081
2.6 Pengukuran Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual atau
Kelompok Aset yang Dilepaskan
Sebuah entitas harus mengukur aset tidak lancar (atau kelompok lepasan)
yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dibawah nilai
tercatat dan nilai wajar dikurangi biaya-biaya untuk dijual.
Entitas harus mengukur aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik
dibawah nilai tercatat dan nilai wajar dikurangi biaya untuk didistribusikan.
Jika aset yang baru diakusisi (atau kelompok lepasan) memenuhi kriteria
untuk diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual (lihat paragraf 11),
aplikasi paragraf 15 akan menghasilkan aset (atau kelompok lepasan) yang diukur
pada pengakuan awal pada nilai lebih rendah dari nilai tercatatnya (contohnya,
biaya) dan nilai wajar dikurangi biaya untuk dijual. Oleh karena itu, jika aset (atau
kelompok lepasan) diperoleh sebagai bagian dari kombinasi bisnis, harus diukur
pada nilai wajar dan dikurangi biaya untuk dijual.
Ketika penjualan diharapkan terjadi lebih dalam satu tahun, entitas harus
mengukur biaya untuk menjual pada nilai sekarangnya. Setiap kenaikan nilai
sekarang dari biaya untuk menjual yang timbul dari berlalunya waktu akan
disajikan dalam laporan laba rugi sebagai biaya pembiayaan.
Segera sebelum klasifikasi awal aset (atau kelompok lepasan) sebagai aset
yang dimiliki untuk dijual, nilai tercatat dari aset (atau seluruh aset dan kewajiban
dalam kelompok) harus diukur dengan sesuai dengan IFRS yang berlaku.
Pada pengukuran berikutnya dari kelompok lepasan, jumlah tercatat dari
nilai aset dan kewajiban yang tidak dalam lingkup IFRS ini, tapi tercantum dalam
kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual,
harus diukur kembali sesuai dengan PSAK yang berlaku sebelum dikurangi nilai
wajar yang dikurangi biaya untuk dijual diukur kembali.
Contoh:
PT XYZ mempunyai aset tetap yang diperoleh 1 Desember 2004 pada biaya
perolehan Rp100.000.000. Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp10.000.000
dan masa manfaat 10 tahun. Pada 1 Desember 2007, aset tsb diklasifikasikan
sebagai aset dimiliki untuk dijual. Nilai wajar diestimasikan Rp80.000.000 dan
biaya untuk menjual adalah Rp3.000.000. Aset tersebut terjual pada 30 Juni 2008
pada harga Rp77.000.000.
Pada saat reklasifikasi aset tgl 1 Desember 2007:
Aset dipindahkan dari kelompok aset tetap ke kelompok aset dimiliki untuk dijual
Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tersebut adalah Rp 77.000.000
(Rp80.000.000 – Rp 3.000.000). Jumlah ini lebih tinggi dari nilai tercatat aset
sebesar Rp73.000.000 (Rp100.000.000 – ((Rp100.000.000 – Rp10.000.000)/10 X
3). Jadi aset tetap diukur sebesar Rp73.000.000.
Jurnal:
1 Desember 2007
Dr. Aset dimiliki untuk dijual Rp 73.000.000
Dr. Akumulasi depresiasi Rp 27.000.000
Cr. Aset tetap Rp 100.000.000
30 Juni 2008
Dr. Kas Rp 77.000.000
Cr. Aset dimiliki untuk dijual Rp 73.000.000
Cr. Keuntungan penjualan aset Rp 4.000.000
Pada saat dijual tanggal 30 Juni 2008, mengakui laba dari penjualan sebesar Rp
4.000.000 (perolehan Rp 77.000.000 – nilai tercatat kini Rp73.0000.000)
2.8 Pengukuran
Ketentuan pengukuran aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai aset
yang dimiliki untuk dijual berlaku pula untuk operasi yang dihentikan.
2.10.2 Pengungkapan
Aset tidak lancar atau kelompok lepasan yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual harus disajikan terpisah dari kelompok aset
yang lain yang ada di Laporan Posisi Keuangan. Untuk kelompok
lepasan yang terdiri dari aset dan liabilitas yang dimiliki untuk dijual,
juga harus disajikan terpisah di Laporan Posisi Keuangan, tidak boleh di
net-off.
Selain penyajian terpisah pada Laporan Laba Rugi dan Laporan
Arus Kas, pengungkapan berikut ini juga harus ditambahkan, yaitu:
Penyesuaian yang dibuat pada periode berjalan terkait dengan
operasi dihentikan.
Jika entitas menghentikan klasifikasi sebagai komponen aset tidak
lancar dimiliki untuk dijual, maka hasil yang sebelumnya disajikan
sebagai Operasi Dihentikan harus direklasifikasi dan dimasukkan ke
dalam Laba dari Operasi Berlanjut.
LAPORAN KEUANGAN YANG TERKAIT