Anda di halaman 1dari 23

IFRS 5

NON-CURRENT ASSETS HELD FOR SALE


AND DISCONTINUED OPERATIONS
(ASET TIDAK LANCAR DIMILIKI UNTUK DIJUAL
DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN)

Seminar Akuntansi Keuangan

Oleh:
Adenita Immawaty
NIM 1911070081

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA


(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang
cukup bagi pengguna laporan keuangan agar mampu membuat keputusan. Untuk
itu, laporan keuangan tidak hanya menyajikan informasi tentang kinerja entitas di
masa lalu, namun juga menyajikan informasi yang memungkinkan pengguna
dapat mengevaluasi kinerja perusahaan di masa depan dan kemampuannya
menghasilkan arus kas.
Tercapainya konvergensi standar akuntansi di seluruh dunia merupakan
tujuan utama International Accounting Standard Board (IASB). Saat ini, standar
akuntansi yang paling banyak dijadikan referensi banyak negara di dunia adalah
Standar Akuntansi Internasional atau International Financial Reporting Standard
(IFRS) yang disusun oleh IASB dan Standar Akuntansi Amerika Serikat (US
GAAP) yang disusun oleh Financial Accounting Standard Board (FASB) di
Amerika Serikat. Dua standar Akuntansi ini memang cukup berbeda karena IFRS
menganut principle based, sementara US GAAP menganut rule based. Namun
demi tercapainya konvergensi di tingkat Internasional, IASB dan FASB
berkomitmen untuk mengurangi perbedaan antara IFRS dan US GAAP. Untuk itu
IASB dan FASB berinisiatif mengadakan beberapa joint project jangka pendek
yang berfokus untuk menghasilkan standar yang lebih konvergen antara IFRS dan
US GAAP.
PSAK No. 58 merupakan adopsi dari IFRS 5 tentang Non-current Assets
Held for Sale and Discontinued Operations. IFRS 5 adalah standar pertama yang
dihasilkan dari joint project antara IASB dan FASB. IFRS 5 ini adalah hasil
review Standar FASB SFAS No. 144 Accounting for the Impairment or Disposal
of Long-Lived Assets yang diterbitkan tahun 2001.
Selain karena dihasilkan dari joint project pertama antara IASB dan FASB,
PSAK ini cukup menarik untuk dicermati karena mengatur klasifikasi aset yang
belum pernah ada sebelumnya di IFRS maupun PSAK. PSAK No. 58
mensyaratkan suatu aset yang akan dijual dan memenuhi beberapa syarat tertentu
diukur pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar neto (nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual). Aset ini harus disajikan sebagai kelompok
terpisah sebagai “Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual” dalam Laporan Posisi
Keuangan (Neraca).
Sebelum terbitnya standar ini, tidak ada perbedaan klasifikasi dalam IFRS
atau PSAK, antara aset tidak lancar yang dimiliki untuk digunakan dengan aset
tidak lancar yang dimiliki untuk dijual, kecuali klasifikasi yang berhubungan
dengan instrumen keuangan. Sementara US GAAP mengklasifikasikan aset tidak
lancar menjadi dua kelompok:
(1) dimiliki untuk digunakan, dan (2) dimiliki untuk dijual. IASB
berpendapat bahwa penyajian informasi tentang aset atau kelompok aset yang
akan dilepas akan memberikan manfaat bagi pengguna Laporan Keuangan.
Informasi ini dapat membantu pengguna dalam menilai waktu, jumlah, dan
kepastian dari arus kas masa depan. Dengan adanya suatu klasifikasi aset sebagai
aset tidak lancar dimiliki untuk dijual membuat IFRS (dan tentunya PSAK)
menjadi lebih lengkap dan lebih konvergen dengan standar lain, dalam hal ini US
GAAP.
PSAK 58 berisi dua topik yang berkaitan yaitu: (1) Akuntansi untuk aset
yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dan (2) Operasi dihentikan.
Aset tidak lancaradalah aset yang tidak memenuhi definisi aset lancar,
misalnya aset tetap atau aset tidak berwujud. Dimiliki untuk dijual artinya nilai
tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan, bukan digunakan dalam kegiatan
usaha.
Suatu aset yang dimiliki untuk dijual adalah ketika entitas berniat untuk
tidak menggunakan aset tersebut dalam kegiatan operasinya, namun berniat untuk
menjualnya. Aset ini diidentifikasi secara terpisah agar pengguna laporan
keuangan mendapat informasi mengenai kinerja entitas di masa depan.
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual diatur tersendiri dalam IFRS 5
Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang dihentikan. IFRS
5 berlaku untuk semua aset tidak lancar, bukan hanya aset tunggal, namun berlaku
juga untuk kelompok aset dan liabilitas terkait yang akan dilepas dalam satu
transaksi tunggal (disebut dengan istilah kelompok lepasan). IFRS ini tidak
diterapkan untuk aset tersedia untuk dijual yang diatur dengan IFRS lain. Yang
dikecualikan dalam penerapan IFRS 5 ini adalah aset yang dinilai dengan nilai
wajar, yang perubahannya diakui secara langsung di Laba Rugi. Aset tidak lancar
yang dikecualikan dalam penerapan IFRS 5 ini adalah aset pajak tangguhan, aset
keuangan, properti investasi, dan aset biologis.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ruang Lingkup


Klasifikasi dan presentasi persyaratan IFRS ini berlaku untuk semua aset
tidak lancar yang diakui dan untuk semua kelompok yang dibuang dari sebuah
entitas. Persyaratan pengukuran IFRS ini berlaku untuk semua aset tidak lancar
yang diakui dan untuk semua kelompok yang dibuang (sebagaimana diatur dalam
paragraf 4), kecuali untuk aset yang tercantum dalam paragraf 5 yang akan terus
diukur sesuai dengan standar yang sudah ada.
Aset diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar sesuai dengan IAS 1
Penyajian Laporan Keuangan tidak akan diklasifikasikan ulang sebagai aset lancar
hingga mereka memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai aset yang
dimiliki untuk dijual sesuai dengan IFRS. Aset yang umumnya dianggap sebagai
aset tidak lancar oleh suatu entitas dimana aset tersebut diperoleh secara eksklusif
dengan maksud untuk dijual kembali dan tidak akan diklasifikasikan sebagai aset
lancar kecuali aset tersebut memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai aset
yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan IFRS.
Kadang-kadang sebuah entitas yang membuang atau melepas dari kelompok
aset, mungkin dengan beberapa kewajiban yang secara langsung terkait dalam
satu transaksi. Kelompok lepasan tersebut mungkin kelompok penghasil kas, satu
unit penghasil kas atau bagian dari unit penghasil kas. Kelompok mungkin berisi
aset dan kewajiban entitas, termasuk aset lancar, kewajiban lancar dan aset yang
dikecualikan dari paragraf 5 dari persyaratan pengukuran IFRS ini. Jika aset tidak
lancar dalam lingkup persyaratan pengukuran IFRS ini adalah bagian dari
kelompok lepasan, persyaratan pengukuran dari IFRS ini berlaku untuk kelompok
secara keseluruhan, sehingga kelompok ini diukur pada nilai yang lebih rendah
dari nilai tercatatnya dan nilar wajarnya dikurangi biaya- biaya untuk dijual.
Persyaratan untuk mengukur aset dan kewajiban individual dalam kelompok
lepasan ditetapkan dalam paragraf 18, 19 dan 23.
Ketentuan pengukuran IFRS ini tidak berlaku untuk aset berikut ini, dimana
sudah tercantum dalam IFRS lainnya, baik sebagai aset individu atau sebagai
bagian dari kelompok lepasan:
a. Aset pajak tangguhan (IAS 12 Pajak Penghasilan).
b. Aset yang timbul dari imbalan kerja (IAS 19 Imbalan Kerja).
c. Aset keuangan dalam lingkup IAS 39 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran.
d. Aaset tidak lancar yang dicatat sesuai dengan model nilai wajar dalam IAS 40
Properti Investasi.
e. Aset tidak lancar yang diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk dijual
sesuai dengan IAS 41 Pertanian.
f. Hak kontraktual dalam kontrak asuransi sebagaimana didefinisikan dalam
IFRS 4 Kontrak Asuransi.
Klasifikasi, penyajian, dan persyaratan pengukuran dalam IFRS ini berlaku
untuk aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset
yang dimiliki untuk dijual juga berlaku untuk aset tidak lancar (atau kelompok
lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset untuk dimiliki dan untuk
didistribusikan kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik (dimiliki
untuk didistribusikan kepada pemilik).
IFRS ini menentukan pengungkapan yang diperlukan dalam hal aset tidak
lancar (kelompok aset buangan) diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk
dijual atau operasi dihentikan. Pengungkapan dalam IFRS lainnya tidak berlaku
untuk aset tersebut (atau kelompok lepasan) kecuali IFRS mensyaratkan:
a. Pengungkapan spesifik sehubungan dengan aset tidak lancar (atau kelompok
lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau
operasi yang dihentikan; atau
b. Pengungkapan tentang pengukuran aset dan kewajiban dalam kelompok
lepasan yang tidak berada dalam lingkup pengukuran yang disyaratkan
paragraf 5 serta pengungkapan tersebut belum tersedia dalam catatan atas
laporan keuangan.
Tambahan pengungkapan tentang aset tidak lancar (atau kelompok lepasan)
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi yang
dihentikan yang mungkin diperlukan untuk memenuhi IAS 1, khususnya dalam
paragraf 15, 25 dari standar tersebut.

2.2 Bilamana dilakukan reklasifikasi


Entitas mengklasifikasikan suatu aset tidak lancar sebagai “dimiliki untuk
dijual” ketika nilai tercatatnya akan dipulihkan melalui penjualan, bukan melalui
penggunaan. Klasifikasi ini juga berlaku untuk kelompok aset lepasan (disposal
group), yaitu kelompok yang tediri dari beberapa aset tunggal dan mungkin juga
termasuk beberapa liabilitas di dalamnya, yang akan dijual dalam satu transaksi
tunggal.
Walaupun klasifikasi aset ini diawali dengan intensi (niat) entitas untuk
menjual, namun terdapat kriteria lain yang cukup spesifik, yang harus dipenuhi
untuk memastikan objektivitas informasi ini. Kriteria ini juga dimaksudkan untuk
memastikan keterbandingan (comparability) klasifikasi antar laporan keuangan
entitas.
Kriteria suatu aset tidak lancar atau kelompok aset lepasan dapat
diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual adalah sebagai berikut:
 Aset harus tersedia dan berada dalam keadaan dapat dijual dan penjualannya
harus sangat mungkin terjadi (highly probable);
 Aset ini sudah dipasarkan secara aktif pada harga yang cukup masuk akal
sesuai dengan nilai wajarnya kini;
 Penjualan harus sudah diselesaikan, atau diharapkan dapat diselesaikan dalam
jangka waktu 12 bulan sejak tanggal klasifikasi; dan
 Tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan rencana tersebut sudah
dilakukan sehingga mengindikasikan tidak mungkin terjadi perubahan
signifikan atau pembatalan atas rencana tersebut.
Agar penjualan tersebut sangat mungkin terjadi, entitas harus berkomitmen
untuk menjual dan secara aktif mencari pembeli. Mungkin saja penjualan ini tidak
diselesaikan dalam waktu 12 bulan, asalkan penundaan ini bukan berasal dari
kejadian yang berada di bawah kendali entitas dan entitas harus tetap
berkomitmen untuk menjual aset tersebut.
Klasifikasi, penyajian, dan persyaratan pengukuran dalam IFRS ini berlaku
untuk aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset
yang dimiliki untuk dijual juga berlaku untuk aset tidak lancar (atau kelompok
lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset untuk dimiliki dan untuk
didistribusikan kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik (dimiliki
untuk didistribusikan kepada pemilik).
IFRS ini menentukan pengungkapan yang diperlukan dalam hal aset tidak
lancar (kelompok aset buangan) diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk
dijual atau operasi dihentikan. Pengungkapan dalam IFRS lainnya tidak berlaku
untuk aset tersebut (atau kelompok lepasan) kecuali IFRS mensyaratkan:
a. Pengungkapan spesifik sehubungan dengan aset tidak lancar (atau kelompok
lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau
operasi yang dihentikan; atau
b. Pengungkapan tentang pengukuran aset dan kewajiban dalam kelompok
lepasan yang tidak berada dalam lingkup pengukuran yang disyaratkan
paragraf 5 serta pengungkapan tersebut belum tersedia dalam catatan atas
laporan keuangan.
Tambahan pengungkapan tentang aset tidak lancar (atau kelompok lepasan)
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi yang
dihentikan yang mungkin diperlukan untuk memenuhi IAS 1, khususnya dalam
paragraf 15, 25 dari standar tersebut.
PSAK 58 mensyaratkan bahwa suatu entitas mengklasifikasikan aset tidak
lancar sebagai aset yang dimiliki untuk dijual jika nilai tercatatnya akan diperoleh
kembali melalui transaksi penjualan, bukan penggunaan terus – menerus. Aset
tidak lancar diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual jika memenuhi
sejumlah kriteria berikut (PSAK 58 Par. 9 dan Par. 10):
 Aset tersebut harus tersedia untuk langsung dijual dalam kondisi
sekarangnya, dan
 Penjualan tersebut kemungkinan besar terjadi dalam waktu satu tahun.
Apabila paragraf 9 dan 10 tidak lagi terpenuhi suatu aset lancar tidak boleh
terus diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual. Namun perpanjangan periode
penyelesaian penjualan yang melebihi satu tahun tidak mencegah kemungkinan
bahwa suatu aset untuk diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual
jika penundaan tersebut disebabkan oleh peristiwa diluar kuasa entitas dan
terdapat bukti yang cukup bahwa entitas tetap berkomitmen terhadap rencana
penjualan aset tersebut.
Aset yang diperoleh secara eksklusif dengan tujuan pelepasan selanjutnya,
PSAK 58 mengatur bahwa aset tersebut harus diklasifikasikan sebagai aset
dimiliki untuk dijual jika:
 Persyaratan satu tahun pada paragraf 10 terpenuhi
 Kemungkinan besar kriteria lain pada paragraf 9 dan 10 yang belum terpenuhi
pada tanggal perolehan akan dipenuhi dalam waktu singkat setelah peroleh
(biasanya dalam waktu 3 bulan)
PSAK 58 mengatur tentang aset tidak lancar yang akan dihilangkan tidak
boleh diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual, namun jika syarat
pada paragraf 37 terpenuhi, aset tersebut dapat diperlakukan sebagai operasi
dihentikan.

2.3 Klasifikasi Aset


PSAK 58 mensyaratkan bahwa suatu entitas mengklasifikasikan aset tidak
lancar sebagai aset yang dimiliki untuk dijual jika nilai tercatatnya akan diperoleh
kembali melalui transaksi penjualan, bukan penggunaan terus – menerus. Aset
tidak lancar diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual jika memenuhi
sejumlah kriteria berikut (PSAK 58 Par. 9 dan Par. 10):
 Aset tersebut harus tersedia untuk langsung dijual dalam kondisi
sekarangnya, dan
 Penjualan tersebut kemungkinan besar terjadi dalam waktu satu tahun.
Apabila paragraf 9 dan 10 tidak lagi terpenuhi suatu aset lancar tidak boleh
terus diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual. Namun perpanjangan periode
penyelesaian penjualan yang melebihi satu tahun tidak mencegah kemungkinan
bahwa suatu aset untuk diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual
jika penundaan tersebut disebabkan oleh peristiwa diluar kuasa entitas dan
terdapat bukti yang cukup bahwa entitas tetap berkomitmen terhadap rencana
penjualan aset tersebut.
Aset yang diperoleh secara eksklusif dengan tujuan pelepasan selanjutnya,
PSAK 58 mengatur bahwa aset tersebut harus diklasifikasikan sebagai aset
dimiliki untuk dijual jika:
 Persyaratan satu tahun pada paragraf 10 terpenuhi
 Kemungkinan besar kriteria lain pada paragraf 9 dan 10 yang belum terpenuhi
pada tanggal perolehan akan dipenuhi dalam waktu singkat setelah peroleh
(biasanya dalam waktu 3 bulan)
PSAK 58 mengatur tentang aset tidak lancar yang akan dihilangkan tidak
boleh diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual, namun jika syarat
pada paragraf 37 terpenuhi, aset tersebut dapat diperlakukan sebagai operasi
dihentikan.
2.4 Aset yang Dimiliki Untuk Dijual
2.4.1 Klasifikasi dari Aset Tidak Lancar (atau Kelompok lepasan) yang
Dimiliki untuk Dijual atau Dimiliki untuk Didisttribusikan
kepada Pemilik
Sebuah entitas harus mengklasifikasikan aset tidak lancar (atau
kelompok lepasan) sebagai aset yang dimiliki untuk dijual jika nilai
tercatatnya akan pulih terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui
kelanjutan penggunaan.
Dalam kasus ini, aset (atau kelompok lepasan) harus tersedia untuk
dijual segera pada kondisi sekarang hanya tunduk pada istilah lazim yang
biasanya digunakan dalam penjualan aset tersebut (atau kelompok lepasan)
dan penjualannya harus sangat memungkinkan.
Dalam kemungkinan tertinggi penjualan, sesuai dengan kelayakan
tingkat manajemen harus berkomitmen untuk merencanakan penjualan aset
(atau kelompok lepasan), dan mempunyai program aktif untuk mencari
pembeli dan menyelesaikan rencana yang telah dimulai. Selanjutnya, aset
(atau kelompok lepasan) harus aktif dipasarkan untuk dijual dengan harga
yang wajar dalam kaitannya dengan nilai wajar saat ini. Selain itu, penjualan
diharapkan untuk memenuhi syarat sebagai pengakuan dari penjualan yang
telah selesai dalam kurun waktu satu tahun dari tanggal klasifikasi, kecuali
diizinkan dalam paragraf 9, dan tindakan diperlukan untuk menyelesaikan
rencana yang mengindikasikan bahwa tidak seperti rencana yang memiliki
perubahan signifikan akan dibuat atau rencana tersebut akan ditarik.
Probabilitas dari persetujuan pemegang saham (jika diperlukan dalam
yuridiksi) harus dipertimbangkan sebagai bagian dari penilaian apakah
penjualan sangat memungkinkan.
Sebuah entitas yang berkomitmen pada rencana penjualan
menyebabkan hilangnya kontrol pada anak perusahaan yang harus
mengklasifikasikan semua aset dan kewajiban yang dimiliki untuk dijual
ketika tersebut ditetapkan dalam paragraf 6-8 terpenuhi, terlepas dari apakah
entitas akan mempertahankan kepentingan non-pengendali di anak
perusahaan setelah penjualan.
Peristiwa atau keadaan dapat memperpanjang periode untuk
menyelesaikan penjualan lebih dari satu tahun. Perpanjangan periode yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan penjualan tidak menghalangi aset (atau
kelompok lepasan) dari pengklasifikasian sebagai aset yang dimiliki untuk
dijual jika penundaan itu disebabkan oleh peristiwa atau keadaan diluar
kendali entitas dan adanya bukti yang cukup bahwa entitas tetap
berkomitmen pada rencananya untuk menjual aset (atau kelompok lepasan).
Ini akan menjadi kasus ketika kriteria dalam Lampiran B terpenuhi.
Transaksi penjualan yang meliputi pertukaran dari aset tidak lancar
pada aset tidak lancar lainnya ketika pertukaran memiliki substansi
komersial lainnya yang sesuai dengan IAS 16 Aset Tetap.
Ketika entitas memperoleh aset tidak lancar (atau kelompok lepasan)
secara ekslusif dengan tujuan pelepasan berikutnya, akan
mengklasifikasikan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) sebagai aset
yang dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisinya jika persyaratan satu
tahun pada paragraf 8 terpenuhi (kecuali sebagaimana diizinkan dalam
paragraf 9) dan itu sangat memungkinkan bila pada kriteria lain dalam
paragraf 7 dan 8 tidak terpenuhi pada periode pendek akuisisi berikutnya
(biasanya dalam waktu tiga bulan).
Bila kriteria dalam paragraf 7 dan 8 tidak terpenuhi setelah periode
pelaporan, sebuah entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset tidak lancar
(atau kelompok lepasan) sebagai aset yang tersedia untuk dijual dalam
laporan keuangan pada saat diterbitkan. Namun, ketika kriteria tersebut
terpenuhi setelah tanggal pelaporan tapi sebelum persetujuan laporan
keuangan untuk diterbitkan, entitas harus mengungkapkan informasi secara
spesifik dalam paragraf 41(a), (b) dan (d) dalam catatan atas laporan
keuangan.
Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan
sebagai aset yang dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik ketika
entitas berkomitmen untuk mendistribusikan aset (atau kelompok lepasan)
kepada pemiliknya. Dalam kasus ini, aset harus tersedia untuk
didistribusikan secepatnya pada kondisinya sekarang dan distribusi harus
sangat memungkinkan. Untuk distribusi yang sangat memungkinkan,
tindakan untuk menyelesaikan distribusi harus dimulai dan diharapkan
selesai dalam kurun waktu satu tahun dari tanggal klasifikasi. Tindakan
diperlukan untuk menyelesaikan distribusi harus mengindikasikan bahwa
tidak seperti perubahan yang signifikan pada distribusi yang akan dibuat
atau distribusi akan ditarik. Persetujuan para pemegang saham (jika
diperlukan dalam yuridiksi) harus dipertimbangkan sebagai bagian dari
penilaian apakah distribusi sangat memungkinkan.

2.4.2 Aset Tidak Lancar yang Ditinggalkan


Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset sebagai aset yang dimiliki
untuk dijual pada aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) untuk
ditinggalkan. Hal ini dikarenakan nilai tercatatnya akan dipulihkan terutama
melalui penggunaan yang terus – menerus. Namun, jika kelompok lepasan
untuk ditinggalkan memenuhi kriteria dalam paragraf 32 (a) – (c), entitas
harus menyajikan hasilnya dan arus kas dari kelompok lepasan sebagai
operasi yang dihentikan sesuai dengan paragraf 33 dan 34 pada tanggal aset
tersebut berhenti untuk digunakan. Aset tidak lancar (atau kelompok
lepasan) untuk ditinggalkan termasuk aset tidak lancar (atau kelompok
lepasan) yang digunakan pada akhir usia ekonomisnya dan aset tidak lancet
(atau kelompok lepasan) lebih baik ditutup daripada dijual.
Sebuah entitas tidak boleh memperhitungkan aset tidak lancar yang
sementara telah diambil dari penggunaan bila sudah ditinggalkan.

2.5 Kelompok Aset yang Dilepaskan (Dijual)


Suatu kelompok aset yang dilepaskan dengan dijual atau lainnya, secara
bersama – sama sebagai kelompok dalam suatu transaksi tunggal dan kewajiban
yang berhubungan secara langsung dengan aset tersebut yang akan dipindahkan
dalam transaksi tersebut. Dalam kelompok ini ter masuk goodwillyang diperoleh
dalam penggabungan usaha jika kelompok ini adalah unit penghasil kas dimana
goodwilltelah dialokasikan sesuai dengan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset atau
jika operasi dalam semacam unit penghasil kas.

2.6 Pengukuran Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual atau
Kelompok Aset yang Dilepaskan
Sebuah entitas harus mengukur aset tidak lancar (atau kelompok lepasan)
yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dibawah nilai
tercatat dan nilai wajar dikurangi biaya-biaya untuk dijual.
Entitas harus mengukur aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik
dibawah nilai tercatat dan nilai wajar dikurangi biaya untuk didistribusikan.
Jika aset yang baru diakusisi (atau kelompok lepasan) memenuhi kriteria
untuk diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual (lihat paragraf 11),
aplikasi paragraf 15 akan menghasilkan aset (atau kelompok lepasan) yang diukur
pada pengakuan awal pada nilai lebih rendah dari nilai tercatatnya (contohnya,
biaya) dan nilai wajar dikurangi biaya untuk dijual. Oleh karena itu, jika aset (atau
kelompok lepasan) diperoleh sebagai bagian dari kombinasi bisnis, harus diukur
pada nilai wajar dan dikurangi biaya untuk dijual.
Ketika penjualan diharapkan terjadi lebih dalam satu tahun, entitas harus
mengukur biaya untuk menjual pada nilai sekarangnya. Setiap kenaikan nilai
sekarang dari biaya untuk menjual yang timbul dari berlalunya waktu akan
disajikan dalam laporan laba rugi sebagai biaya pembiayaan.
Segera sebelum klasifikasi awal aset (atau kelompok lepasan) sebagai aset
yang dimiliki untuk dijual, nilai tercatat dari aset (atau seluruh aset dan kewajiban
dalam kelompok) harus diukur dengan sesuai dengan IFRS yang berlaku.
Pada pengukuran berikutnya dari kelompok lepasan, jumlah tercatat dari
nilai aset dan kewajiban yang tidak dalam lingkup IFRS ini, tapi tercantum dalam
kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual,
harus diukur kembali sesuai dengan PSAK yang berlaku sebelum dikurangi nilai
wajar yang dikurangi biaya untuk dijual diukur kembali.
Contoh:
PT XYZ mempunyai aset tetap yang diperoleh 1 Desember 2004 pada biaya
perolehan Rp100.000.000. Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp10.000.000
dan masa manfaat 10 tahun. Pada 1 Desember 2007, aset tsb diklasifikasikan
sebagai aset dimiliki untuk dijual. Nilai wajar diestimasikan Rp80.000.000 dan
biaya untuk menjual adalah Rp3.000.000. Aset tersebut terjual pada 30 Juni 2008
pada harga Rp77.000.000.
Pada saat reklasifikasi aset tgl 1 Desember 2007:
Aset dipindahkan dari kelompok aset tetap ke kelompok aset dimiliki untuk dijual
Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tersebut adalah Rp 77.000.000
(Rp80.000.000 – Rp 3.000.000). Jumlah ini lebih tinggi dari nilai tercatat aset
sebesar Rp73.000.000 (Rp100.000.000 – ((Rp100.000.000 – Rp10.000.000)/10 X
3). Jadi aset tetap diukur sebesar Rp73.000.000.
Jurnal:
1 Desember 2007
Dr. Aset dimiliki untuk dijual Rp 73.000.000
Dr. Akumulasi depresiasi Rp 27.000.000
Cr. Aset tetap Rp 100.000.000

30 Juni 2008
Dr. Kas Rp 77.000.000
Cr. Aset dimiliki untuk dijual Rp 73.000.000
Cr. Keuntungan penjualan aset Rp 4.000.000

Pada saat dijual tanggal 30 Juni 2008, mengakui laba dari penjualan sebesar Rp
4.000.000 (perolehan Rp 77.000.000 – nilai tercatat kini Rp73.0000.000)

2.7 Perubahan dalam Klasifikasi dari yang Dimiliki untuk Dijual


Jika entitas merubah rencananya dan memutuskan untuk tidak menjual aset
ini, maka kriteria sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk dijual tidak terpenuhi
lagi. Pada tanggal keputusan dibuat, aset ini harus dinilai pada nilai yang lebih
rendah antara nilai tercatat awal sesaat sebelum direklasifikasi (disesuaikan
dengan depresiasi, amortisasi atau revaluasi) dan nilai yang dapat terpulihkan
(recoverable amount).

2.8 Pengukuran
Ketentuan pengukuran aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai aset
yang dimiliki untuk dijual berlaku pula untuk operasi yang dihentikan.

2.9 Operasi yang Dihentikan


Operasi yang dihentikan (discontinued operation) adalah suatu komponen
dalam entitas yang dilepas atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, dan:
 Mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah, atau
 Bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha atau
area geografis operasi utama yang terpisah, atau
 Entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan dijual kembali

2.10 Penyajian dan Pengungkapan


2.10.1 Penyajian
Penyajian dalam laporan keuangan tentang operasi yang dihentikan
PSAK 58 mensyaratkan pengungkapan terinci mengenai pendapatan,
beban, laba atau rugi sebelum pajak, secara terpisah di Laporan Laba
Rugi dan di Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan pada Laporan
Arus Kas, arus kas bersih dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
yang terkait dengan Operasi Dihentikan harus disajikan terpisah. Ini
dilakukan agar jelas terlihat, mana arus kas yang berasal dari Operasi
Berlanjut, mana yang berasal dari Operasi Dihentikan.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa mungkin saja suatu
aset (atau kelompok lepasan) yang memenuhi kriteria sebagai aset
dimiliki untuk dijual dapat juga memenuhi kriteria sebagai Operasi yang
Dihentikan. Aset ini akan disajikan terpisah baik di Laporan Posisi
Keuangan, sebagai Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan di Laporan
Laba Rugi serta Laporan Arus Kas, sebagai Operasi Dihentikan. Selain
itu mungkin saja kriteria klasifikasi hanya terpenuhi salah satu. Berikut
penjelasannya dalam bentuk tabel:
Kriteria yang terpenuhi Kondisi Penyajian di Laporan Keuangan

Laporan Posisi Keuangan: Aset Tidak Lancar


Aset Tidak Lancar Dimiliki Aset dihentikan penggunaannya dan Dimiliki untuk Dijual
untuk Dijual dan Operasi akan dijual serta memenuhi kriteria
Dihentikan sebagai Operasi Dihentikan
Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas:
Operasi Dihentikan

Aset dihentikan penggunaannya, Laporan Posisi Keuangan: Aset Tidak Lancar


tidak memenuhi kriteria sebagai Dimiliki untuk Dijual
Aset Tidak Lancar Dimiliki
operasi dihentikan karena bukan
untuk Dijual
suatu lini operasi / area geografis
Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas:
terpisah
Operasi Berlanjut

- Aset yang akan ditinggalkan dan


tidak memenuhi kriteria sebagai aset Laporan Posisi Keuangan:
tidak lancar dimiliki untuk dijual

Operasi Dihentikan - Kelompok aset (operasi


dihentikan) yang telah dilepas pada - Aset Lancar/Tidak Lancar atau
periode berjalan

- Tidak muncul lagi karena telah dilepas pada


periode berjalan sebelum tanggal neraca

Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas:


Operasi Dihentikan

Penjualan Aset Tetap


Penjualan aset tetap mungkin saja terjadi, tetapi penjualan yang
demikian bersifat insidentil, misalnya karena aset sudah tidak dapat
dipergunakan lagi atau karena aset tetap perlu diganti dengan jenis yang
lebih baik dan modern. Apabila suatu asset tetap dijual, maka rekening
aset tetap yang dijual harus dikredit dan akumulasi aset tetap yang
bersangkutan harus didebit. Hendaknya diperhatikan bahwa akumulasi
depresiasi harus diperhitungkan sampai dengan tanggal penjualan aset
tersebut.
Perhitungan Rugi atau Laba Penjualan Aset Tetap
Harga jual aset tetap Rp xxx
Harga perolehan aset tetap Rp xxx
Akumulasi depresiasi Rp xxx
Nilai buku aset tetap yang dijual Rp xxx
Rugi atau laba penjualan aset tetap Rp xxx

Jurnal untuk Mencatat Transaksi Aset Tetap


a. Jika penjualan aset tetap menimbulkan suatu kerugian:
Dr. Kas Rp xxx
Dr. Akumulasi depresiasi gedung Rp xxx
Dr. Rugi penjualan gedung Rp xxx
Cr. Gedung Rp xxx

b. Jika penjualan aset tetap menimbulkan keuntungan:


Dr. Kas Rp xxx
Dr. Akumulasi depresiasi gedung Rp xxx
Cr. Gedung Rp xxx
Cr. Laba penjualan gedung Rp xxx

2.10.2 Pengungkapan
Aset tidak lancar atau kelompok lepasan yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual harus disajikan terpisah dari kelompok aset
yang lain yang ada di Laporan Posisi Keuangan. Untuk kelompok
lepasan yang terdiri dari aset dan liabilitas yang dimiliki untuk dijual,
juga harus disajikan terpisah di Laporan Posisi Keuangan, tidak boleh di
net-off.
Selain penyajian terpisah pada Laporan Laba Rugi dan Laporan
Arus Kas, pengungkapan berikut ini juga harus ditambahkan, yaitu:
 Penyesuaian yang dibuat pada periode berjalan terkait dengan
operasi dihentikan.
 Jika entitas menghentikan klasifikasi sebagai komponen aset tidak
lancar dimiliki untuk dijual, maka hasil yang sebelumnya disajikan
sebagai Operasi Dihentikan harus direklasifikasi dan dimasukkan ke
dalam Laba dari Operasi Berlanjut.
LAPORAN KEUANGAN YANG TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai