Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

IFRS 5
(NON-CURRENT ASSETS HELD FOR SALE AND
DISCONTINUED OPERATIONS)

Oleh :
Alvina (2011070369)
Dedy Purnama (2011070362)
Raihana Nurussafina (2011070367)

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA


(ASIAN BANKING FINANCE AND INFORMATICS INSTITUTE)
PERBANAS
JAKARTA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................i
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
ISI......................................................................................................................................3
2.1 Ruang Lingkup...............................................................................................3
2.2 Bilamana Dilakukan Reklasifikasi.............................................................3
2.3 Asset Yang Dimiliki Untuk Dijual...............................................................6
2.4 Kelompok Asset Yang Dilepaskan (Dijual)..............................................8
2.5 Pengukuran Asset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual /
Kelompok Aset yang Dilepaskan..........................................................................9
2.6 Perubahan dalam Klasifikasi dari Yang Dimiliki Untuk Dijual..........10
2.7 Pengungkapan.............................................................................................12
BAB III............................................................................................................................15
PENUTUP......................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aset tidak lancar adalah aset yang tidak memenuhi definisi aset
lancar, contohnya seperti aset tetap atau aset tidak berwujud. Dimiliki untuk dijual
artinya nilai tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan, bukan digunakan
dalam kegiatan usaha. Suatu aset yang dimiliki untuk dijual adalah ketika entitas
berniat untuk tidak menggunakan aset tersebut dalam kegiatan operasinya,
namun berniat untuk menjualnya. Aset ini diidentifikasi secara terpisah agar
pengguna laporan keuangan mendapat informasi mengenai kinerja entitas di
masa depan.

Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual diatur tersendiri dalam IFRS 5
Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang dihentikan. IFRS
5 berlaku untuk semua aset tidak lancer dan berlaku juga untuk kelompok aset
dan liabilitas terkait yang akan dilepas dalam satu transaksi tunggal (disebut
dengan istilah kelompok lepasan). Yang dikecualikan dalam penerapan IFRS 5
ini adalah aset yang dinilai dengan nilai wajar, yang perubahannya diakui secara
langsung di laporan laba rugi. Aset tidak lancar yang dikecualikan dalam
penerapan IFRS 5 ini adalah aset pajak tangguhan, aset keuangan, properti
investasi, dan aset biologis.

IFRS 5 mengharuskan entitas-entitas untuk melakukan reklasifikasi aset


tidak lancarnya di dalam laporan posisi keuangan menjadi dikuasai untuk dijual,
atau pelepasan kelompok aset entitas bilamana manajemen memutuskan untuk
menjual aset tersebut di dalam satu tahun. Kelompok aset yang dihentikan
penggunaannya dapat diklasifikasikan sebagai operasi yang dihentikan bilamana
memenuhi kriteria tertentu. IFRS 5 mensyaratkan bahwa semua aset tersebut
dibukukan atas dasar yang terendah antara nilai yang tercatat atau estimasi
harga jual dikurang dengan biaya untuk menjual (nilai neto yang dapat
direalisasikan). Sekali aset tersebut direklasifikasikan sebagai aset yang dikuasai
untuk dijual atau kelompok pelepasan aset, maka aset tersebut tidak lagi
merupakan subyek untuk penyusutan.

1
1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka yang akan menjadi
pokok pemasalahan dalam makalah ini adalah bagaimana menentukan
akuntansi untuk aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan penyajian serta
pengungkapan dari operasi yang dihentikan?

1.3 Tujuan

Mengacu pada pokok permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka


tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui bagaimana menentukan
akuntansi untuk aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan penyajian serta
pengungkapan dari operasi yang dihentikan

2
BAB II

ISI

2.1 Ruang Lingkup


Ruang lingkup pada IFRS 5 ini berlaku untuk semua aset tidak lancar yang
diakui dan untuk semua kelompok yang dilepas dari sebuah entitas. Persyaratan
pengukuran IFRS ini berlaku untuk semua aset tidak lancar yang diakui dan
untuk semua kelompok yang dilepaskan (sebagaimana diatur dalam paragraf 4),
kecuali untuk aset yang tercantum dalam paragraf 5 yang akan terus diukur
sesuai dengan standar yang sudah ada.

Klasifikasi, penyajian, dan persyaratan pengukuran dalam IFRS ini berlaku


untuk aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai
aset yang dimiliki untuk dijual juga berlaku untuk aset tidak lancar (atau kelompok
lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset untuk dimiliki dan untuk
didistribusikan kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik (dimiliki untuk
didistribusikan kepada pemilik).

Namun, standar ini tidak memasukkan aset tertentu dari ruang lingkupnya.
Aset yang tidak dimasukkan, diklasifikasikan menjadi dua kategori utama:

1) Aset tidak lancar yang telah dinilai pada nilai wajar dengan perubahan
nilai wajar yang dibukukan di dalam laba atau rugi, seperti aset keuangan.
2) Aset untuk mana terdapat kendala dalam menentukan nilai wajarnya,
seperti aset pajak yang ditangguhkan, aset yang timbul dari imbalan
karyawan dan hak kontraktual menurut kontrak asuransi.

2.2 Bilamana Dilakukan Reklasifikasi


Entitas mengklasifikasikan suatu aset tidak lancar sebagai “dimiliki untuk
dijual” ketika nilai tercatatnya akan dipulihkan melalui penjualan, bukan melalui
penggunaan. Klasifikasi ini juga berlaku untuk pelepasan kelompok aset
(disposal group) yang tediri dari beberapa aset dan mungkin juga termasuk
beberapa liabilitas di dalamnya, yang akan dijual dalam satu transaksi tunggal.

Walaupun klasifikasi aset ini diawali dengan intensi entitas untuk menjual,
namun juga terdapat kriteria lain yang cukup spesifik yang harus dipenuhi untuk
memastikan objektivitas informasi ini. Kriteria ini juga dimaksudkan untuk

3
memastikan keterbandingan (comparability) klasifikasi antar laporan keuangan
entitas.

Kriteria suatu aset tidak lancar atau kelompok aset lepasan dapat
diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual adalah sebagai berikut :

1) Suatu aset tidak lancar atau kelompok aset yang dilepaskan harus
tersedia untuk dijual dan berada dalam keadaan dapat dijual dan
penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable);
2) Aset tersebut sudah harus dipasarkan secara aktif pada harga yang
cukup masuk akal sesuai dengan nilai wajarnya kini;
3) Penjualan harus sudah diselesaikan, atau diharapkan dapat diselesaikan
dalam jangka waktu satu tahun atau 12 bulan sejak tanggal klasifikasi;
dan
4) Tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan rencana tersebut sudah
dilakukan sehingga mengindikasikan tidak mungkin terjadi perubahan
signifikan atau pembatalan atas rencana tersebut.

Agar penjualan tersebut sangat mungkin terjadi, entitas harus berkomitmen


untuk menjual dan secara aktif mencari pembeli. Mungkin saja penjualan ini tidak
diselesaikan dalam waktu 12 bulan, asalkan penundaan ini bukan berasal dari
kejadian yang berada di bawah kendali entitas dan entitas harus tetap
berkomitmen untuk menjual aset tersebut.

Ilustrasi 1 :

PT ABC mempunyai aset tetap yang diperoleh 1 Desember 2014 pada harga
perolehan Rp100.000.000. Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp10.000.000
dan masa manfaat 10 tahun. Pada 1 Desember 2017, aset tersebut
diklasifikasikan sebagai “aset dimiliki untuk dijual”. Nilai wajar diestimasikan
Rp80.000.000 dan biaya untuk menjual adalah Rp3.000.000. Aset tersebut
terjual pada 30 Juni 2018 pada harga Rp77.000.000.

a) Pada saat reklasifikasi aset tgl 1 Desember 2017:


 Aset dipindahkan dari kelompok Aset Tetap ke kelompok Aset dimiliki
untuk dijual
 Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tersebut adalah

4
R p 80.000.000−Rp3.000 .000=Rp77.000 .000
Jumlah ini lebih tinggi dari nilai tercatat aset sebesar :

Rp .100.000 .000− ( ( Rp100.000 .000−Rp


10
10.000 .000 )
X 3 )=Rp 73.000.00 0

Sehingga, aset tetap diukur sebesar Rp73.000.000.

b) Pada saat dijual tgl 30 Juni 2018, mengakui laba dari penjualan sebesar
Rp 77.000.000−Rp73.000 .000=Rp 4.000.000

Maka jurnal-nya sebagai berikut :

Tgl Keterangan Debit Kredit


01/12/17 Aset dimiliki untuk dijual 73.000.000
Akumulasi depresiasi 27.000.000
Aset tetap 100.000.000
30/06/18 Kas 77.000.000
Aset dimiliki untuk dijual 73.000.000
Keuntungan Penjualan Aset 4.000.000

Ilustrasi 2 :

PT ABC mempunyai aset tetap yang diperoleh 1 Desember 2014 pada harga
perolehan Rp100.000.000. Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp10.000.000
dan masa manfaat 10 tahun. Pada 1 Desember 2017, aset tersebut
diklasifikasikan sebagai “aset dimiliki untuk dijual”. Nilai wajar diestimasikan
Rp40.000.000 dan biaya untuk menjual adalah Rp2.000.000. Aset tersebut
terjual pada 30 Juni 2018 pada harga Rp38.000.000.

a) Pada saat reklasifikasi aset tgl 1 Desember 2017:


 Aset dipindahkan dari kelompok Aset Tetap ke kelompok Aset dimiliki
untuk dijual
 Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tersebut adalah
R p 4 0.000 .000−Rp 2 .000.000=Rp 38.000 .000
Jumlah ini lebih rendah dari nilai tercatat aset sebesar :

Rp .100.000 .000− ( ( Rp100.000 .000−Rp


10
10.000 .000 )
X 3 )=Rp 73.000.00 0

5
Sehingga, aset tetap diukur sebesar Rp38.000.000.

b) Pada saat dijual tgl 30 Juni 2018, mengakui laba dari penjualan sebesar
Rp 7 3.000 .000−Rp 38 .000 .000=Rp 35 .000.000

Maka jurnal-nya sebagai berikut :

Tgl Keterangan Debit Kredit


01/12/17 Aset dimiliki untuk dijual 38.000.000
Akumulasi penyusutan 27.000.000
Rugi Penurunan Nilai 35.000.000
Aset tetap 100.000.000
30/06/18 Kas 38.000.000
Aset dimiliki untuk dijual 38.000.000
Pada tanggal 30 Juni 2018 tidak ada Tidak ada keuntungan atau kerugian yang
diakui karena jumlah perolehan dari penjualan sama dengan nilai tercatat kini

2.3 Asset Yang Dimiliki Untuk Dijual


Sebuah entitas harus mengklasifikasikan aset tidak lancar (atau kelompok
lepasan) sebagai aset yang dimiliki untuk dijual jika nilai tercatatnya akan
dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan selain melalui penggunaan
berkelanjutan. Apabila suatu entitas memutuskan untuk menjual suatu aset tidak
lancar dalam kurun waktu setahun atau kurang, maka IFRS 5 mengharuskan
entitas untuk melakukan reklasifikasi aset sebagai dikuasai/ dimiliki untuk dijual.
Peristiwa utama yang memicu reklasifikasi yaitu bilamana entitas memutuskan
untuk menjual aset daripada terus untuk menggunakannya.

2.3.1 Klasifikasi dari Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual atau
Dimiliki untuk Didistribusikan kepada Pemilik
Sebuah entitas harus mengklasifikasikan aset tidak lancar (atau kelompok
lepasan) sebagai aset yang dimiliki untuk dijual jika nilai tercatatnya akan pulih
terutama melalui transaksi penjualan. Manajemen harus berkomitmen untuk
merencanakan penjualan aset (atau kelompok lepasan) dan mempunyai program

6
aktif untuk mencari pembeli dan menyelesaikan rencana yang telah dimulai.
Selanjutnya, aset (atau kelompok lepasan) harus aktif dipasarkan untuk dijual
dengan harga yang wajar dalam kaitannya dengan nilai wajar saat ini. Selain itu,
penjualan diharapkan untuk memenuhi syarat sebagai pengakuan dari penjualan
yang telah selesai dalam kurun waktu satu tahun dari tanggal klasifikasi. Aset
tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset yang
dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik ketika entitas berkomitmen untuk
mendistribusikan aset (atau kelompok lepasan) kepada pemiliknya. Dalam kasus
ini, aset harus tersedia untuk didistribusikan secepatnya pada kondisinya
sekarang dan distribusi harus sangat memungkinkan. Untuk distribusi yang
sangat memungkinkan, tindakan untuk menyelesaikan distribusi harus dimulai
dan diharapkan selesai dalam kurun waktu satu tahun dari tanggal klasifikasi.
Tindakan diperlukan untuk menyelesaikan distribusi harus mengindikasikan
bahwa tidak seperti perubahan yang signifikan pada distribusi yang akan dibuat
atau distribusi akan ditarik. Persetujuan para pemegang saham (jika diperlukan
dalam yuridiksi) harus dipertimbangkan sebagai bagian dari penilaian apakah
distribusi sangat memungkinkan.

2.3.2 Aset Tidak Lancar yang Ditinggalkan


Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset sebagai aset yang dimiliki
untuk dijual pada aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) untuk ditinggalkan.
Hal ini dikarenakan nilai tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui
penggunaan yang terus – menerus. Namun, jika kelompok lepasan untuk
ditinggalkan memenuhi kriteria, entitas harus menyajikan hasilnya dan arus kas
dari kelompok lepasan sebagai operasi yang dihentikan sesuai dengan paragraf
33 dan 34 pada tanggal aset tersebut berhenti untuk digunakan. Aset tidak lancar
(atau kelompok lepasan) untuk ditinggalkan termasuk aset tidak lancar (atau
kelompok lepasan) yang digunakan pada akhir usia ekonomisnya dan aset tidak
lancet (atau kelompok lepasan) lebih baik ditutup daripada dijual. Sebuah entitas
tidak boleh memperhitungkan aset tidak lancar yang sementara telah diambil dari
penggunaan bila sudah ditinggalkan.

7
Ilustrasi :

PT XYZ sedang merelokasi fasilitas manufakturnya dari AS ke Jepang.


Bangunan pabrik beserta tanahnya tidak diperlukan lagi dan manajemen
memutuskan untuk menjualnya. Dua tahun telah berlalu dan manajemen tidak
mampu untuk menjual bangunan tersebut karena kondisi ekonomi yang menurun
di AS.

Dalam hal ini, aset harus terus untuk mereklasifikasikannya sebagai aset
yang dikuasai untuk dijual walaupun IFRS 5 mengharuskan penjualan untuk
terjadi di dalam satu tahun. Oleh karena kondisi berada di luar kendali
manajemen, maka entitas masih memperlakukannya sebagai aset yang dikuasai
untuk dijual daripada aset tidak lancar yang dimaksudkan untuk digunakan. Hal
itu berarti aset harus diklasifikasikan sebagai yang dikuasai untuk dijual dan
dicatat atas dasar manakah yang terendah antara harga perolehan atau nilai
neto yang dapat direalisasikan.

2.4 Kelompok Asset Yang Dilepaskan (Dijual)


IFRS 5 mendefisinikan sekelompok aset yang dilepaskan sebagai aset
yang harus dilepaskan (dijual) bersama-sama sebagai suatu kelompok di dalam
suatu transaksi tunggal Suatu kelompok aset yang dilepaskan, biasanya
merupakan suatu komponen dari suatu entitas.Misalnya, suatu komponen dari
suatu entitas dapat menjadi segmen bisnis (lokasi geografis atau lini produk),
suatu unit penghasil kas, atau suatu anak entitas.
Dalam pengakuan awal, aset harus memiliki dan syarat untuk dapat
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual:
1) Berada dalam keadaan dapat dijual Artinya aset ini sudah dalam kondisi
siap dijual dengan syarat-syarat yang biasa dan umum diperlukan dalam
penjualan asset tersebut.
2) Penjualan harus sangat mungkin terjadi Transaksi ini juga berlaku
melalui pertukaran ketika memiliki substansi komersial. Penjualan
dikatakan sangat mungkin terjadi jika:
a. Manajemen berkomitmen terhadap rencana penjualan asset.
b. Memulai suatu program aktif untuk mencari pembeli dan

8
menyelesaikan rencana tersebut.
c. Asset harus dipasarkan secara aktif pada harga yang pantas
sesuai dengan nilai wajar kininya.
d. Penjualan diperkirakan memenuhi ketentuan pengakuan sebagai
penjualan dalam waktu satu tahun dari tanggal klasifikasi asset.
e. Tidak mungkin terjadi perubahan signifikan atau pembatalan atas
rencana penjualan.

Ilustrasi :

Healthycare Inc., memutuskan untuk mengeliminasi operasinya di


Woodlands, Singapore yang menjual produk perawatan kesehatan, tetapi akan
terus beroperasi pada bagian lain dari negara tersebut.
Dalam hal ini, aset yang berlokasi di Woodlands akan dianggap sebagai
kelompok aset yang dilepaskan karena operasi milik entitas di Woodlands
dianggap oleh manajemen entitas sebagai unit penghasil kas atau suatu segmen
geografis.

2.5 Pengukuran Asset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual /


Kelompok Aset yang Dilepaskan
Sebuah entitas harus mengukur aset tidak lancar (atau kelompok lepasan)
yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dibawah nilai tercatat
dan nilai wajar dikurangi biaya – biaya untuk dijual. Entitas harus mengukur aset
tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset yang
dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik dibawah nilai tercatat dan nilai wajar
dikurangi biaya untuk didistribusikan.
Jika aset yang baru diakusisi (atau kelompok lepasan) memenuhi kriteria
untuk diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual (lihat paragraf 11),
aplikasi paragraf 15 akan menghasilkan aset (atau kelompok lepasan) yang
diukur pada pengakuan awal pada nilai lebih rendah dari nilai tercatatnya
(contohnya, biaya) dan nilai wajar dikurangi biaya untuk dijual. Oleh karena itu,
jika aset (atau kelompok lepasan) diperoleh sebagai bagian dari kombinasi
bisnis, harus diukur pada nilai wajar dan dikurangi biaya untuk dijual. Ketika
penjualan diharapkan terjadi lebih dalam satu tahun, entitas harus mengukur
biaya untuk menjual pada nilai sekarangnya. Setiap kenaikan nilai sekarang dari

9
biaya untuk menjual yang timbul dari berlalunya waktu akan disajikan dalam
laporan laba rugi sebagai biaya pembiayaan.
Segera sebelum klasifikasi awal aset (atau kelompok lepasan) sebagai
aset yang dimiliki untuk dijual, nilai tercatat dari aset (atau seluruh aset dan
kewajiban dalam kelompok) harus diukur dengan sesuai dengan IFRS yang
berlaku.

2.6 Perubahan dalam Klasifikasi dari Yang Dimiliki Untuk Dijual


Jika entitas merubah rencananya dan memutuskan untuk tidak menjual
aset ini, maka kriteria sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk dijual tidak
terpenuhi lagi. Pada tanggal keputusan dibuat, aset ini harus dinilai pada nilai
yang lebih rendah antara nilai tercatat awal sesaat sebelum direklasifikasi
(disesuaikan dengan depresiasi, amortisasi atau revaluasi) dan nilai yang dapat
terpulihkan (recoverable amount).

Manajemen dapat memutuskan untuk mengubah klasifikasi suatu aset


yang dikuasai untuk dijual karena kondisi yang membuat manajemen merubah
rencananya untuk menjual aset yang bersangkutan. Perubahan klasifikasi dari
yang dikuasai untuk dijual terhadap aset tetap pabrik akan mengharuskan aset
tersebut dibukukan pada yang lebih rendah antara jumlah yang dari aset
sebelum klasifikasinya kepada yang dikuasai untuk dijual dengan jumlah neto
yang dapat direalisasikan daripada aset ketika manajemen memutuskan untuk
tidak menjualnya.

Ilustrasi 1 :

Pada tanggal 1 Januari 2018, CV. Maju Jaya, mengklasifikasikan suatu fasilitas
produksi dari aset tidak lancar menjadi aset yang dikuasai untuk dijual. Jumlah
yang tercatat dari aset ketika keputusan untuk menjual sebesar Rp1.500.000
(harga perolehan sebesar Rp2.200.000 dikurang dengan akumulasi penyusutan
Rp700.000.000). Satu tahun setengah kemudian, pada tanggal 30 Juni 2019,
manajemen memutuskan untuk tidak menjual aset tersebut karena adanya suatu
pertimbangan strategik yang baru. Estimasi nilai wajar aset, bersih dari biaya
untuk menjual diestimasikan menjadi Rp900.000.

10
Berapakah jumlah fasilitas peroduksi yang harus dibukukan pada tanggal
pembatalan aset kembali menjadi aset tidak lancar?

IFRS 5 mengharuskan entitas-entitas untuk memilih yang lebih rendah


dari nilai yang tercatat dari aset sebelum diklasifikasikan sebagai yang dikuasai
untuk dijual (yaitu Rp1.500.000) dengan nilai wajar dari aset yang bersih dari
biaya menjual, pada tanggal pembatalan kembali kepada aset tetap pabrik (yaitu
Rp900.000). Atas dasar informasi ini, CV. Maju Jaya harus membukukan aset
pada Rp900.000 dengan kerugian sebesar Rp600.000 yang harus dibukukan
atas pengukuran kembali dari aset tidak lancar.

Ilustrasi 2 :

Diketahui bahwa nilai terpulihkan suatu aset adalah Rp60.000.000, sama dengan
nilai tercatat aset saat ini pada sebelum penyesuaian adalah Rp60.000.000. Nilai
tercatat aset jika tidak diklasifikasikan sebagai aset tersedia dijual dapat terhitung
sebesar =

Rp .100.000 .000− ( ( Rp100.000 .000−Rp


10
X )=Rp 64. 000.00 0
10.000 .000 ) 4
10

Nilai yang lebih rendah adalah nilai terpulihkan sebesar Rp60.000.000 akan
digunakan sebagai nilai aset pada akhir tahun periode pelaporan

Dengan demikian , tidak ada jurnal penyesuaian atas nilai tercatat yang perlu
dibuat pada akhir tahun periode pelaporan, kecuali jurnal reklasifikasi sebagai
berikut :

Keterangan Debit Kredit


Aset tidak lancar 60.000.000
Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual 60.000.000

Penghentian pengakuan juga dapat terjadi ketika aset tersebut dijual.


Pengakuan penjualan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual, pada prinsipnya
sama seperti penjualan aset biasa. Keuntungan/kerugian muncul dari selisih
antara nilai tercatat akhir aset tersebut dengan haarga penjualan.
Keuntungan/kerugian tersebut diakui di Laba Rugi.

11
2.7 Pengungkapan
Kriteria yang Terpenuhi Kondisi Penyajian Di Laporan Keuangan
Asset tidak lancar dimiliki Aset dihentikan penggunaannya Laporan Posisi keuangan : Aset Tidak lancar
untuk dijual dan operasi dan akan dijual serta memenuhi Dimuliki untuk di jual
dihentikan kriteria sebagai operasi
dihentikan
Laporan laba rugi dan alporan arus kas :
Operasi dihentikan
Asset tidak lancar di miliki Aset dihentikan penggunaanya Laporan Posisi keuangan : Aset Tidak lancar
untuk dijual tidak memenuhi kriteria sebagai Dimuliki untuk di jual
operasi dihentikan karena bukan
suatu lini operasi / area
geografis terpisah

Laporan laba rugi dan alporan arus kas :


Operasi Berlanjut
Operasi Dihentikan Aset yang akan ditinggalkan dan Laporan Posisi keuangan
tidak memenuhi kriteria sebagai
aset tidak lancar dimuliki untuk
di jual
kelompok aset (operasi di Aset tidak lancar atau Tidak Muncul lagi
hentikan ) yang telah dilepas karena telah di lepas pada periode berjalan
pada periode berjalan sebelum tanggal neraca
laporan laba rugi dan laporan arus kas :
Operasi Dihentikan

IFRS 5 mengharuskan pengungkapan berikut:


 Aset tidak lancar dan kelompok aset dan liabilitas yang dilepaskan harus
diungkapkan secara terpisah pada laporan posisi keuangan.
 Pengungkapan juga harus meliputi keterangan aset tidak lancar dari
suatu kelompok aset yang dilepaskan, keterangan mengenai fakta dan
kondisi penjualan, dan harapan cara dan waktu pelepasan tersebut.
 Setiap keuntungan atau kerugian yang ditimbulkan dari pengukuran
kembali aset yang dikuasai untuk dijual atau sekelompok aset yang
dilepaskan harus dilaporkan di dalam laporan pendapatan komprehensif
di dalam laba atau rugi dari operasi yang berkelanjutan.
 Setiap keuntungan atau kerugian atas operasi yang dihentikan harus
dilaporkan sebagai pos tunggal, bersih dari pajak, pada halaman muka
laporan pendapatan komprehensif sebagai pos lini yang terpisah, selain

12
itu catatan atas pengungkapan pendapatan dan beban yang timbul dari
operasi yang dihentikan.

Laporan Posisi Keuangan

 Disajikan terpisah sebagai kelompok Aset dimiliki untuk dijual


 Kelompok Lepasan tetap disajikan terpisah antara aset dan liabilitas (tidak
boleh di net-off)
 Laporan periode lalu tidak disajikan kembali dengan adanya reklasifikasi
ini
 Pengungkapan tentang rencana penjualan

Laporan Laba Rugi Komprehensif

 Keuntungan/kerugian pelepasan aset disajikan terpisah dan diungkapkan


 Jumlah tunggal (laba/rugi) setelah pajak operasi yang dihentikan dan
laba/rugi penyesuaian nilai wajar atau pelepasan aset terkait operasi yang
dihentikan
 Keuntungan/kerugian pengukuran aset dimiliki untuk dijual, yang tidak
memenuhi kategori operasi dihentikan, dimasukkan dalam laporan laba
rugi dari operasi yang dilanjutkan

Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual atau pada periode saat aset dijual
entitas mengungkapkan informasi berikut ini pada catatan atas laporan
keuangan:

1. Uraian mengenai aset tersebut


2. Uraian fakta dan keadaan tentang penjualan, cara dan waktu pelepasan
3. Keuntungan atau kerugian yang diakui
4. Dalam hal terdapat perubahan rencana penjualan, maka diungkapkan
uraian fakta dan keadaan yang mendukung keputusan tersebut dan
dampak terhadap hasil operasi.

Pengukuran Selanjutnya
Masih memenuhi kriteria aset dimiliki untuk dijual?

13
 Jika IYA, maka bandingkan kembali nilai tercatat dengan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual terkini
Jika terjadi penurunan nilai atau pembalikan rugi penurunan nilai segera dicatat
 Jika TIDAK memenuhi kriteria aset dimiliki untuk dijual, maka
Dihentikan pengklasifikasiannya sebagai dimiliki untuk dijual dengan pengukuran
yang lebih rendah antara:
 Nilai tercatat (carrying amount) sebelum aset direklasifikasi
 Nilai terpulihkan (recoverable amount) pada tanggal keputusan dihentikan
 Selisih dengan nilai tercatat kini diakui di Financial Statement

14
BAB III

PENUTUP

3
3.1 Kesimpulan
IFRS 5 berlaku untuk semua aset tidak lancar dan berlaku juga untuk
kelompok aset dan liabilitas terkait yang akan dilepas dalam satu transaksi
tunggal (disebut dengan istilah kelompok lepasan). Yang dikecualikan dalam
penerapan IFRS 5 ini adalah aset yang dinilai dengan nilai wajar, yang
perubahannya diakui secara langsung di laporan laba rugi. IFRS 5
mengharuskan entitas-entitas untuk melakukan reklasifikasi aset tidak lancarnya
di dalam laporan posisi keuangan menjadi dikuasai untuk dijual, atau pelepasan
kelompok aset entitas bilamana manajemen memutuskan untuk menjual aset
tersebut di dalam satu tahun. kelompok aset yang dihentikan penggunaannya
dapat diklasifikasikan sebagai operasi yang dihentikan bilamana memenuhi
kriteria tertentu.

15
DAFTAR PUSTAKA

n.d. International Financial Reporting Standard 5 Non-Current Assets Held For Sale and
Discountinued Operations. United Kingdom: Internasional Accounting Standards
Board (IASB).

16

Anda mungkin juga menyukai