IFRS 5
(NON-CURRENT ASSETS HELD FOR SALE AND
DISCONTINUED OPERATIONS)
Oleh :
Alvina (2011070369)
Dedy Purnama (2011070362)
Raihana Nurussafina (2011070367)
DAFTAR ISI......................................................................................................................i
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
ISI......................................................................................................................................3
2.1 Ruang Lingkup...............................................................................................3
2.2 Bilamana Dilakukan Reklasifikasi.............................................................3
2.3 Asset Yang Dimiliki Untuk Dijual...............................................................6
2.4 Kelompok Asset Yang Dilepaskan (Dijual)..............................................8
2.5 Pengukuran Asset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual /
Kelompok Aset yang Dilepaskan..........................................................................9
2.6 Perubahan dalam Klasifikasi dari Yang Dimiliki Untuk Dijual..........10
2.7 Pengungkapan.............................................................................................12
BAB III............................................................................................................................15
PENUTUP......................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
i
BAB I
PENDAHULUAN
Aset tidak lancar adalah aset yang tidak memenuhi definisi aset
lancar, contohnya seperti aset tetap atau aset tidak berwujud. Dimiliki untuk dijual
artinya nilai tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan, bukan digunakan
dalam kegiatan usaha. Suatu aset yang dimiliki untuk dijual adalah ketika entitas
berniat untuk tidak menggunakan aset tersebut dalam kegiatan operasinya,
namun berniat untuk menjualnya. Aset ini diidentifikasi secara terpisah agar
pengguna laporan keuangan mendapat informasi mengenai kinerja entitas di
masa depan.
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual diatur tersendiri dalam IFRS 5
Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang dihentikan. IFRS
5 berlaku untuk semua aset tidak lancer dan berlaku juga untuk kelompok aset
dan liabilitas terkait yang akan dilepas dalam satu transaksi tunggal (disebut
dengan istilah kelompok lepasan). Yang dikecualikan dalam penerapan IFRS 5
ini adalah aset yang dinilai dengan nilai wajar, yang perubahannya diakui secara
langsung di laporan laba rugi. Aset tidak lancar yang dikecualikan dalam
penerapan IFRS 5 ini adalah aset pajak tangguhan, aset keuangan, properti
investasi, dan aset biologis.
1
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka yang akan menjadi
pokok pemasalahan dalam makalah ini adalah bagaimana menentukan
akuntansi untuk aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan penyajian serta
pengungkapan dari operasi yang dihentikan?
1.3 Tujuan
2
BAB II
ISI
Namun, standar ini tidak memasukkan aset tertentu dari ruang lingkupnya.
Aset yang tidak dimasukkan, diklasifikasikan menjadi dua kategori utama:
1) Aset tidak lancar yang telah dinilai pada nilai wajar dengan perubahan
nilai wajar yang dibukukan di dalam laba atau rugi, seperti aset keuangan.
2) Aset untuk mana terdapat kendala dalam menentukan nilai wajarnya,
seperti aset pajak yang ditangguhkan, aset yang timbul dari imbalan
karyawan dan hak kontraktual menurut kontrak asuransi.
Walaupun klasifikasi aset ini diawali dengan intensi entitas untuk menjual,
namun juga terdapat kriteria lain yang cukup spesifik yang harus dipenuhi untuk
memastikan objektivitas informasi ini. Kriteria ini juga dimaksudkan untuk
3
memastikan keterbandingan (comparability) klasifikasi antar laporan keuangan
entitas.
Kriteria suatu aset tidak lancar atau kelompok aset lepasan dapat
diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual adalah sebagai berikut :
1) Suatu aset tidak lancar atau kelompok aset yang dilepaskan harus
tersedia untuk dijual dan berada dalam keadaan dapat dijual dan
penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable);
2) Aset tersebut sudah harus dipasarkan secara aktif pada harga yang
cukup masuk akal sesuai dengan nilai wajarnya kini;
3) Penjualan harus sudah diselesaikan, atau diharapkan dapat diselesaikan
dalam jangka waktu satu tahun atau 12 bulan sejak tanggal klasifikasi;
dan
4) Tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan rencana tersebut sudah
dilakukan sehingga mengindikasikan tidak mungkin terjadi perubahan
signifikan atau pembatalan atas rencana tersebut.
Ilustrasi 1 :
PT ABC mempunyai aset tetap yang diperoleh 1 Desember 2014 pada harga
perolehan Rp100.000.000. Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp10.000.000
dan masa manfaat 10 tahun. Pada 1 Desember 2017, aset tersebut
diklasifikasikan sebagai “aset dimiliki untuk dijual”. Nilai wajar diestimasikan
Rp80.000.000 dan biaya untuk menjual adalah Rp3.000.000. Aset tersebut
terjual pada 30 Juni 2018 pada harga Rp77.000.000.
4
R p 80.000.000−Rp3.000 .000=Rp77.000 .000
Jumlah ini lebih tinggi dari nilai tercatat aset sebesar :
b) Pada saat dijual tgl 30 Juni 2018, mengakui laba dari penjualan sebesar
Rp 77.000.000−Rp73.000 .000=Rp 4.000.000
Ilustrasi 2 :
PT ABC mempunyai aset tetap yang diperoleh 1 Desember 2014 pada harga
perolehan Rp100.000.000. Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp10.000.000
dan masa manfaat 10 tahun. Pada 1 Desember 2017, aset tersebut
diklasifikasikan sebagai “aset dimiliki untuk dijual”. Nilai wajar diestimasikan
Rp40.000.000 dan biaya untuk menjual adalah Rp2.000.000. Aset tersebut
terjual pada 30 Juni 2018 pada harga Rp38.000.000.
5
Sehingga, aset tetap diukur sebesar Rp38.000.000.
b) Pada saat dijual tgl 30 Juni 2018, mengakui laba dari penjualan sebesar
Rp 7 3.000 .000−Rp 38 .000 .000=Rp 35 .000.000
2.3.1 Klasifikasi dari Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual atau
Dimiliki untuk Didistribusikan kepada Pemilik
Sebuah entitas harus mengklasifikasikan aset tidak lancar (atau kelompok
lepasan) sebagai aset yang dimiliki untuk dijual jika nilai tercatatnya akan pulih
terutama melalui transaksi penjualan. Manajemen harus berkomitmen untuk
merencanakan penjualan aset (atau kelompok lepasan) dan mempunyai program
6
aktif untuk mencari pembeli dan menyelesaikan rencana yang telah dimulai.
Selanjutnya, aset (atau kelompok lepasan) harus aktif dipasarkan untuk dijual
dengan harga yang wajar dalam kaitannya dengan nilai wajar saat ini. Selain itu,
penjualan diharapkan untuk memenuhi syarat sebagai pengakuan dari penjualan
yang telah selesai dalam kurun waktu satu tahun dari tanggal klasifikasi. Aset
tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset yang
dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik ketika entitas berkomitmen untuk
mendistribusikan aset (atau kelompok lepasan) kepada pemiliknya. Dalam kasus
ini, aset harus tersedia untuk didistribusikan secepatnya pada kondisinya
sekarang dan distribusi harus sangat memungkinkan. Untuk distribusi yang
sangat memungkinkan, tindakan untuk menyelesaikan distribusi harus dimulai
dan diharapkan selesai dalam kurun waktu satu tahun dari tanggal klasifikasi.
Tindakan diperlukan untuk menyelesaikan distribusi harus mengindikasikan
bahwa tidak seperti perubahan yang signifikan pada distribusi yang akan dibuat
atau distribusi akan ditarik. Persetujuan para pemegang saham (jika diperlukan
dalam yuridiksi) harus dipertimbangkan sebagai bagian dari penilaian apakah
distribusi sangat memungkinkan.
7
Ilustrasi :
Dalam hal ini, aset harus terus untuk mereklasifikasikannya sebagai aset
yang dikuasai untuk dijual walaupun IFRS 5 mengharuskan penjualan untuk
terjadi di dalam satu tahun. Oleh karena kondisi berada di luar kendali
manajemen, maka entitas masih memperlakukannya sebagai aset yang dikuasai
untuk dijual daripada aset tidak lancar yang dimaksudkan untuk digunakan. Hal
itu berarti aset harus diklasifikasikan sebagai yang dikuasai untuk dijual dan
dicatat atas dasar manakah yang terendah antara harga perolehan atau nilai
neto yang dapat direalisasikan.
8
menyelesaikan rencana tersebut.
c. Asset harus dipasarkan secara aktif pada harga yang pantas
sesuai dengan nilai wajar kininya.
d. Penjualan diperkirakan memenuhi ketentuan pengakuan sebagai
penjualan dalam waktu satu tahun dari tanggal klasifikasi asset.
e. Tidak mungkin terjadi perubahan signifikan atau pembatalan atas
rencana penjualan.
Ilustrasi :
9
biaya untuk menjual yang timbul dari berlalunya waktu akan disajikan dalam
laporan laba rugi sebagai biaya pembiayaan.
Segera sebelum klasifikasi awal aset (atau kelompok lepasan) sebagai
aset yang dimiliki untuk dijual, nilai tercatat dari aset (atau seluruh aset dan
kewajiban dalam kelompok) harus diukur dengan sesuai dengan IFRS yang
berlaku.
Ilustrasi 1 :
Pada tanggal 1 Januari 2018, CV. Maju Jaya, mengklasifikasikan suatu fasilitas
produksi dari aset tidak lancar menjadi aset yang dikuasai untuk dijual. Jumlah
yang tercatat dari aset ketika keputusan untuk menjual sebesar Rp1.500.000
(harga perolehan sebesar Rp2.200.000 dikurang dengan akumulasi penyusutan
Rp700.000.000). Satu tahun setengah kemudian, pada tanggal 30 Juni 2019,
manajemen memutuskan untuk tidak menjual aset tersebut karena adanya suatu
pertimbangan strategik yang baru. Estimasi nilai wajar aset, bersih dari biaya
untuk menjual diestimasikan menjadi Rp900.000.
10
Berapakah jumlah fasilitas peroduksi yang harus dibukukan pada tanggal
pembatalan aset kembali menjadi aset tidak lancar?
Ilustrasi 2 :
Diketahui bahwa nilai terpulihkan suatu aset adalah Rp60.000.000, sama dengan
nilai tercatat aset saat ini pada sebelum penyesuaian adalah Rp60.000.000. Nilai
tercatat aset jika tidak diklasifikasikan sebagai aset tersedia dijual dapat terhitung
sebesar =
Nilai yang lebih rendah adalah nilai terpulihkan sebesar Rp60.000.000 akan
digunakan sebagai nilai aset pada akhir tahun periode pelaporan
Dengan demikian , tidak ada jurnal penyesuaian atas nilai tercatat yang perlu
dibuat pada akhir tahun periode pelaporan, kecuali jurnal reklasifikasi sebagai
berikut :
11
2.7 Pengungkapan
Kriteria yang Terpenuhi Kondisi Penyajian Di Laporan Keuangan
Asset tidak lancar dimiliki Aset dihentikan penggunaannya Laporan Posisi keuangan : Aset Tidak lancar
untuk dijual dan operasi dan akan dijual serta memenuhi Dimuliki untuk di jual
dihentikan kriteria sebagai operasi
dihentikan
Laporan laba rugi dan alporan arus kas :
Operasi dihentikan
Asset tidak lancar di miliki Aset dihentikan penggunaanya Laporan Posisi keuangan : Aset Tidak lancar
untuk dijual tidak memenuhi kriteria sebagai Dimuliki untuk di jual
operasi dihentikan karena bukan
suatu lini operasi / area
geografis terpisah
12
itu catatan atas pengungkapan pendapatan dan beban yang timbul dari
operasi yang dihentikan.
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual atau pada periode saat aset dijual
entitas mengungkapkan informasi berikut ini pada catatan atas laporan
keuangan:
Pengukuran Selanjutnya
Masih memenuhi kriteria aset dimiliki untuk dijual?
13
Jika IYA, maka bandingkan kembali nilai tercatat dengan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual terkini
Jika terjadi penurunan nilai atau pembalikan rugi penurunan nilai segera dicatat
Jika TIDAK memenuhi kriteria aset dimiliki untuk dijual, maka
Dihentikan pengklasifikasiannya sebagai dimiliki untuk dijual dengan pengukuran
yang lebih rendah antara:
Nilai tercatat (carrying amount) sebelum aset direklasifikasi
Nilai terpulihkan (recoverable amount) pada tanggal keputusan dihentikan
Selisih dengan nilai tercatat kini diakui di Financial Statement
14
BAB III
PENUTUP
3
3.1 Kesimpulan
IFRS 5 berlaku untuk semua aset tidak lancar dan berlaku juga untuk
kelompok aset dan liabilitas terkait yang akan dilepas dalam satu transaksi
tunggal (disebut dengan istilah kelompok lepasan). Yang dikecualikan dalam
penerapan IFRS 5 ini adalah aset yang dinilai dengan nilai wajar, yang
perubahannya diakui secara langsung di laporan laba rugi. IFRS 5
mengharuskan entitas-entitas untuk melakukan reklasifikasi aset tidak lancarnya
di dalam laporan posisi keuangan menjadi dikuasai untuk dijual, atau pelepasan
kelompok aset entitas bilamana manajemen memutuskan untuk menjual aset
tersebut di dalam satu tahun. kelompok aset yang dihentikan penggunaannya
dapat diklasifikasikan sebagai operasi yang dihentikan bilamana memenuhi
kriteria tertentu.
15
DAFTAR PUSTAKA
n.d. International Financial Reporting Standard 5 Non-Current Assets Held For Sale and
Discountinued Operations. United Kingdom: Internasional Accounting Standards
Board (IASB).
16