Disusun Oleh :
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga penyusunan makalah yang berjudul Aset Tidak Lancar
Yang Dimiliki Untuk Dijual ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Akuntansi Keuangan 1 yang telah memberikan tugas terhadap
kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan
kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga
makalah ini dapat berguna bagi kami pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................2
D. Manfaat Penulisan...........................................................................3
A. Pengertian.........................................................................................4
B. Tujuan Dan Ruang Lingkup...........................................................5
C. Interpretasi Terminologi.................................................................6
D. Pengukuran Dan Pengakuan..........................................................7
E. Penyajian Dan Pengungkapan........................................................8
A. Kesimpulan.......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................11
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aset tidak lancar adalah aset yang tidak memenuhi definisi aset lancar,
misalnya aset tetap atau aset tidak berwujud. Dimiliki untuk dijual artinya nilai
tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan, bukan digunakan dalam kegiatan
usaha. Suatu aset yang dimiliki untuk dijual adalah ketika entitas berniat untuk
tidak menggunakan aset tersebut dalam kegiatan operasinya, namun berniat untuk
menjualnya. Aset ini diidentifikasi secara terpisah agar pengguna laporan
keuangan mendapat informasi mengenai kinerja entitas di masa depan.
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual diatur tersendiri dalam PSAK
58 (revisi 2009) Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
dihentikan PSAK 58 berlaku untuk semua aset tidak lancar, bukan hanya aset
tunggal, namun berlaku juga untuk kelompok aset dan liabilitas terkait yang akan
dilepas dalam satu transaksi tunggal (disebut dengan istilah kelompok lepasan).
PSAK ini tidak diterapkan untuk aset tersedia untuk dijual yang diatur dengan
PSAK lain. Yang dikecualikan dalam penerapan PSAK 58 ini adalah aset yang
dinilai dengan nilai wajar, yang perubahannya diakui secara langsung di Laba
Rugi Aset tidak lancar yang dikecualikan dalam penerapan PSAK 58 ini adalah
aset pajak tangguhan, asset kaeuangan, properti investasi, dan aset biologis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan dan ruang lingkup aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual?
2. Apa definisi yang berkaitan dengan perlakuan aset tidak lancar yang dimiliki
untuk dijual?
3. Bagaimana prinsip terkait dengan pengukuran dan pengakuan aset tidak lancar
yang dimiliki untuk dijual?
4. Bagaimana prinsip penyajian dan pengungkapan aset tidak lancar yang dimiliki
untuk dijual?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami tujuan dan ruang lingkup aset tidak lancar yang dimiliki
untuk dijual.
3. Untuk memahami prinsip terkait dengan pengukuran dan pengakuan aset tidak
lancar yang dimiliki untuk dijual.
4. Untuk memahami prinsip penyajian dan pengungkapan aset tidak lancar yang
dimiliki untuk dijual.
2
D. Manfaat Penulisan
3
4
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian
Aset tidak lancar adalah aset yang tidak memenuhi definisi aset lancar,
misalnya aset tetap atau aset tidak berwujud. Dimiliki untuk dijual artinya nilai
tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan, bukan digunakan dalam kegiatan
usaha. Suatu aset yang dimiliki untuk dijual adalah ketika entitas berniat untuk
tidak menggunakan aset tersebut dalam kegiatan operasinya, namun berniat untuk
menjualnya. Aset ini diidentifikasi secara terpisah agar pengguna laporan
keuangan mendapat informasi mengenai kinerja entitas di masa depan.
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual diatur tersendiri dalam PSAK
58 (revisi 2009) Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
dihentikan PSAK 58 berlaku untuk semua aset tidak lancar, bukan hanya aset
tunggal, namun berlaku juga untuk kelompok aset dan liabilitas terkait yang akan
dilepas dalam satu transaksi tunggal (disebut dengan istilah kelompok lepasan).
PSAK ini tidak diterapkan untuk aset tersedia untuk dijual yang diatur dengan
PSAK lain. Yang dikecualikan dalam penerapan PSAK 58 ini adalah aset yang
dinilai dengan nilai wajar, yang perubahannya diakui secara langsung di Laba
Rugi Aset tidak lancar yang dikecualikan dalam penerapan PSAK 58 ini adalah
aset pajak tangguhan, asset kaeuangan, properti investasi, dan aset biologis.
B. Tujuan Dan Ruang Lingkup
a. PSAK 58:
2) Pengukuran aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual - jumlah nilai yang
lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual.
4) Penyajian terpisah dalam Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi
Komprehensif.
5) Pengungkapan.
a. Aset tidak lancar adalah aset yang tidak memenuhi definisi aset lancar,
misalnya aset tetap atau aset takberwujud. Dimiliki untuk dijual artinya nilai
tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan, bukan digunakan dalam kegiatan
usaha.
b. Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual diatur tersendiri dalam PSAK 58
(Revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan.
c. PSAK 58 mengatur:
Akuntansi untuk aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual, dan
Penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.
5
Berlaku untuk seluruh aset tidak lancar yang diakui dan seluruh kelompok
lepasan".
e. Termasuk aset tidak lancar yang dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik.
f. Pengecualian ketentuan pengukuran:
Aset pajak tangguhan (PSAK 46), Aset dari imbalan kerja (PSAK 24), aset
keuangan (PSAK 55), properti investasi dengan fair value model (PSAK 13), hak
kontraktual asuransi (PSAK 28 & 36).
g. Klasifikasi aset lancar dan tidak lancar berdasarkan PSAK 1 (rev 2009).
h. "Aset tidak lancar" tidak boleh direklasifikasi menjadi "aset lancar" sampai aset
tersebut memenuhi kriteria sebagai "aset yang dimiliki untuk dijual" sesuai PSAK
58.
C. Interpretasi Terminologi
PSAK No. 58 Revisi 2009 tentang Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk
Dijual merupakan serangkaian revisi PSAK dalam program konvergensi ke
standar akuntansi internasional (IFRS). PSAK ini mensyaratkan ketika entitas
memiliki aset tidak lancar yang ingin dijual dalam waktu satu tahun mendatang,
maka aset tersebut harus disajikan sebagai kelompok terpisah di Laporan Posisi
Keuangan sebagai aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual. Aset ini disajikan
dalam kelompok Aset Lancar dan harus diukur pada nilai yang lebih rendah antara
nilai tercatat dengan nilai wajar neto. PSAK ini juga mengatur perlakuan
akuntansi jika entitas selanjutnya merubah rencana penjualan aset tersebut.
6
D. Pengukuran Dan Pengakuan
a. Pengukuran
b. Pengukuran selanjutnya
Pada saat aset tersebut akhirnya dilepas atau dijual, maka selisih antara
nilai tercatat akhir dengan perolehan penjualan diakui sebagai keuntungan atau
kerugian pelepasan, bukan sebagai penyesuaian terhadap penurunan nilai yang
pernah diakui sebelumnya. Kalau kita amati, dengan diterapkannya dasar
pengukuran tersebut, maka entitas akan mengakui rugi yang terjadi tidak hanya
7
pada saat penjualan, tetapi juga pada saat keputusan menjual terjadi atau sebelum
penjualan terjadi.
PSAK 58 (Revisi 2009) mengatur bahwa suatu aset tidak lancar harus
diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual, ketika entitas
tidak akan menggu- nakan aset tersebut dalam kegiatan operasi berkelanjutan,
namun berniat untuk menjualnya dan memulihkan nilai aset tersebut melalui
penjualan. Untuk dapat diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, aset harus
memenuhi dua syarat, yaitu sebagai berikut:
Aset tidak lancar atau kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk dijual harus disajikan terpisah dari kelompok aset yang lain yang ada di
Laporan Posisi Keuangan. Untuk kelompok lepasan yang terdiri dari aset dan
liabilitas yang dimiliki untuk dijual, juga harus disajikan terpisah di Laporan
Posisi Keuangan, tidak boleh di- net-off.
8
2. Yang diungkapkan di Laporan Keuangan adalah:
a. Deskripsi tentang aset atau kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual.
b. Deskripsi tentang fakta dan keadaan dari penjualan, atau yang mengarah kepada
pelepasan yang diharapkan, dan cara serta waktu pelepasan.
9
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual adalah aset tidak lancar yang nilai
tercatatnya akan dipulihkan melalui penjualan, bukan digunakan dalam kegiatan
usaha.
2. Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual diukur pada mana yang terendah
antara nilai tercatat aset atau nilai wajar netonya. Aset ini tidak disusutkan.
3. Aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual harus
memenuhi beberapa kriteria, yaitu penjualan sangat mungkin terjadi dan aset
sudah dalam kondisi tersedia dan siap dijual.
4. Jika terdapat pembatalan rencana penjualan, maka entitas mengukur aset pada
nilai mana yang terendah antara nilai tercatat sebelum klasifikasi disesuaikan
dengan penyusutan atau amortisasi, dengan nilai terpulihkan.
5. Aset disajikan sebagai kelompok aset terpisah sebagai dimiliki untuk dijual
pada kelompok aset lancar.
11
DAFTAR PUSTAKA
Martani, Dwi., Veronica NPS., Sylvia. Wardhani, Ratna., Farahmita, Aria, dan
Tanujaya, Edward. Aakuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK.
Jakarta: Salemba Empat.