Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN


IFRS 5

NON-CURRENT ASSETS HELD FOR SALE


AND DISCONTINUED OPERATIONS
(ASET TIDAK LANCAR DIMILIKI UNTUK DIJUAL
DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN)

Disusun Oleh :
Fransiska Ulfanita Sinaga ( 2011070363 )
Reza Epilia ( 2011070366 )
Mujibul Masykur ( 2011070370 )

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ABFI PERBANAS INSTITUTE
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang cukup bagi
pengguna laporan keuangan agar mampu membuat keputusan. Untuk itu, laporan keuangan tidak
hanya menyajikan informasi tentang kinerja entitas di masa lalu, namun juga menyajikan
informasi yang memungkinkan pengguna dapat mengevaluasi kinerja perusahaan di masa depan
dan kemampuannya menghasilkan arus kas.
Saat ini, standar akuntansi yang paling banyak dijadikan referensi banyak negara di dunia
adalah Standar Akuntansi Internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS)
yang disusun oleh IASB dan Standar Akuntansi Amerika Serikat (US GAAP) yang disusun oleh
Financial Accounting Standard Board (FASB) di Amerika Serikat. Dua standar Akuntansi ini
memang cukup berbeda karena IFRS menganut principle based, sementara US GAAP menganut
rule based. Namun demi tercapainya konvergensi di tingkat Internasional, IASB dan FASB
berkomitmen untuk mengurangi perbedaan antara IFRS dan US GAAP. Untuk itu IASB dan
FASB berinisiatif mengadakan beberapa joint project jangka pendek yang berfokus untuk
menghasilkan standar yang lebih konvergen antara IFRS dan US GAAP.
PSAK No. 58 merupakan adopsi dari IFRS 5 tentang Non-current Assets Held for Sale and
Discontinued Operations. IFRS 5 merupakan standar pertama yang dihasilkan dari joint project
antara IASB dan FASB. IFRS 5 ini adalah hasil review Standar FASB SFAS No. 144
Accounting for the Impairment or Disposal of Long-Lived Assets yang diterbitkan tahun 2001.
Selain karena dihasilkan dari joint project pertama antara IASB dan FASB, PSAK ini
cukup menarik untuk dicermati karena mengatur klasifikasi aset yang belum pernah ada
sebelumnya di IFRS maupun PSAK. PSAK No. 58 mensyaratkan suatu aset yang akan dijual dan
memenuhi beberapa syarat tertentu diukur pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan
nilai wajar neto (nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual). Aset ini harus disajikan sebagai
kelompok terpisah sebagai “Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual” dalam Laporan Posisi
Keuangan (Neraca).
Sebelum terbitnya standar ini, tidak ada perbedaan klasifikasi dalam IFRS atau PSAK,
antara aset tidak lancar yang dimiliki untuk digunakan dengan aset tidak lancar yang dimiliki
untuk dijual, kecuali klasifikasi yang berhubungan dengan instrumen keuangan. Sementara US
GAAP mengklasifikasikan aset tidak lancar menjadi dua kelompok:
(1) dimiliki untuk digunakan, dan (2) dimiliki untuk dijual. IASB berpendapat bahwa
penyajian informasi tentang aset atau kelompok aset yang akan dilepas akan memberikan
manfaat bagi pengguna Laporan Keuangan. Informasi ini dapat membantu pengguna dalam
menilai waktu, jumlah, dan kepastian dari arus kas masa depan. Dengan adanya suatu klasifikasi
aset sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk dijual membuat IFRS (dan tentunya PSAK) menjadi
lebih lengkap dan lebih konvergen dengan standar lain, dalam hal ini US GAAP.
PSAK 58 berisi dua topik yang berkaitan yaitu: Akuntansi untuk aset yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual dan Operasi dihentikan.
Aset tidak lancar adalah aset yang tidak memenuhi definisi aset lancar, misalnya aset tetap
atau aset tidak berwujud. Dimiliki untuk dijual artinya nilai tercatat aset akan dipulihkan melalui
penjualan, bukan digunakan dalam kegiatan usaha.
Suatu aset yang dimiliki untuk dijual adalah ketika entitas berniat untuk tidak
menggunakan aset tersebut dalam kegiatan operasinya, namun berniat untuk menjualnya. Aset
ini diidentifikasi secara terpisah agar pengguna laporan keuangan mendapat informasi mengenai
kinerja entitas di masa depan.
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual diatur dalam IFRS 5 Aset Tidak Lancar yang
Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang dihentikan. IFRS 5 berlaku untuk semua aset tidak
lancar, bukan hanya aset tunggal, namun berlaku juga untuk kelompok aset dan liabilitas terkait
yang akan dilepas dalam satu transaksi tunggal (disebut dengan istilah kelompok lepasan). IFRS
ini tidak diterapkan untuk aset tersedia untuk dijual yang diatur dengan IFRS lain. Yang
dikecualikan dalam penerapan IFRS 5 ini adalah aset yang dinilai dengan nilai wajar, yang
perubahannya diakui secara langsung di Laba Rugi. Aset tidak lancar yang dikecualikan dalam
penerapan IFRS 5 ini adalah aset pajak tangguhan, aset keuangan, properti investasi, dan aset
biologis.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ruang Lingkup


Klasifikasi dan persyaratan IFRS ini berlaku untuk semua aset tidak lancar yang diakui dan
untuk semua kelompok yang dibuang dari sebuah entitas. Persyaratan pengukuran IFRS ini
berlaku untuk semua aset tidak lancar yang diakui dan untuk semua kelompok yang dibuang,
kecuali untuk aset yang akan terus diukur sesuai dengan standar yang sudah ada.
Sesuai dengan IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan, asset yang diklasifikasikan sebagai
aset tidak lancar tidak akan diklasifikasikan ulang sebagai aset lancar hingga mereka memenuhi
kriteria untuk diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan IFRS. Aset
yang umumnya dianggap sebagai aset tidak lancar oleh suatu entitas dimana aset tersebut
diperoleh secara eksklusif dengan maksud untuk dijual kembali dan tidak akan diklasifikasikan
sebagai aset lancar kecuali aset tersebut memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai aset
yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan IFRS.
Terkadang sebuah entitas yang membuang atau melepas dari kelompok aset, mungkin
dengan beberapa kewajiban yang secara langsung terkait dalam satu transaksi. Kelompok
lepasan tersebut mungkin kelompok penghasil kas, satu unit penghasil kas atau bagian dari unit
penghasil kas. Kelompok mungkin berisi aset dan kewajiban entitas, termasuk aset lancar,
kewajiban lancar dan aset yang dikecualikan dari persyaratan pengukuran IFRS ini. Jika aset
tidak lancar dalam lingkup persyaratan pengukuran IFRS ini adalah bagian dari kelompok
lepasan, persyaratan pengukuran dari IFRS ini berlaku untuk kelompok secara keseluruhan,
sehingga kelompok ini diukur pada nilai yang lebih rendah dari nilai tercatatnya dan nilar
wajarnya dikurangi biaya- biaya untuk dijual.
Ketentuan pengukuran IFRS ini tidak berlaku untuk aset berikut ini, dimana sudah
tercantum dalam IFRS lainnya, baik sebagai aset individu atau sebagai bagian dari kelompok
lepasan:
a. Aset pajak tangguhan (IAS 12 Pajak Penghasilan).
b. Aset yang timbul dari imbalan kerja (IAS 19 Imbalan Kerja).
c. Aset keuangan dalam lingkup IAS 39 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
d. Aset tidak lancar yang dicatat sesuai dengan model nilai wajar dalam IAS 40 Properti
Investasi.
e. Aset tidak lancar yang diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk dijual sesuai dengan
IAS 41 Pertanian.
f. Hak kontraktual dalam kontrak asuransi sebagaimana didefinisikan dalam IFRS 4 Kontrak
Asuransi.
Klasifikasi, penyajian, serta persyaratan pengukuran dalam IFRS ini berlaku untuk aset
tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk
dijual juga berlaku untuk aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai
aset untuk dimiliki dan untuk didistribusikan kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik
(dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik).
Dalam IFRS ini ditentukan pengungkapan yang diperlukan dalam hal aset tidak lancar
(kelompok aset buangan) diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi
dihentikan. Pengungkapan dalam IFRS lainnya tidak berlaku untuk aset tersebut (atau kelompok
lepasan) kecuali IFRS mensyaratkan:
a. Pengungkapan spesifik sehubungan dengan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi yang dihentikan; atau
b. Pengungkapan tentang pengukuran aset dan kewajiban dalam kelompok lepasan yang tidak
berada dalam lingkup pengukuran yang disyaratkan paragraf 5 serta pengungkapan tersebut
belum tersedia dalam catatan atas laporan keuangan.
Tambahan pengungkapan tentang aset tidak lancar (atau kelompok lepasan)
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi yang dihentikan yang
mungkin diperlukan untuk memenuhi IAS 1.

2.2 Bilamana dilakukan reklasifikasi


Entitas mengklasifikasikan suatu aset tidak lancar sebagai “dimiliki untuk dijual” ketika
nilai tercatatnya akan dipulihkan melalui penjualan, bukan melalui penggunaan. Klasifikasi ini
juga berlaku untuk kelompok aset lepasan (disposal group), yaitu kelompok yang tediri dari
beberapa aset tunggal dan mungkin juga termasuk beberapa liabilitas di dalamnya, yang akan
dijual dalam satu transaksi tunggal.
Walaupun klasifikasi aset ini diawali dengan intensi (niat) entitas untuk menjual, namun
terdapat kriteria lain yang cukup spesifik, yang harus dipenuhi untuk memastikan objektivitas
informasi ini. Kriteria ini juga dimaksudkan untuk memastikan perbandingan (comparability)
klasifikasi antar laporan keuangan entitas.
Kriteria suatu aset tidak lancar atau kelompok aset lepasan dapat diklasifikasikan sebagai
aset dimiliki untuk dijual adalah sebagai berikut:
 Aset harus tersedia dan berada dalam keadaan dapat dijual dan penjualannya harus sangat
mungkin terjadi (highly probable);
 Aset ini sudah dipasarkan secara aktif pada harga yang cukup masuk akal sesuai dengan
nilai wajarnya kini;
 Penjualan harus sudah diselesaikan, atau diharapkan dapat diselesaikan dalam jangka waktu
12 bulan sejak tanggal klasifikasi; dan
 Tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan rencana tersebut sudah dilakukan sehingga
mengindikasikan tidak mungkin terjadi perubahan signifikan atau pembatalan atas rencana
tersebut.
Agar penjualan tersebut sangat mungkin terjadi, entitas harus berkomitmen untuk menjual
dan secara aktif mencari pembeli. Mungkin saja penjualan ini tidak diselesaikan dalam waktu 12
bulan, asalkan penundaan ini bukan berasal dari kejadian yang berada di bawah kendali entitas
dan entitas harus tetap berkomitmen untuk menjual aset tersebut.
Klasifikasi, penyajian, dan persyaratan pengukuran dalam IFRS ini berlaku untuk aset
tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk
dijual juga berlaku untuk aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai
aset untuk dimiliki dan untuk didistribusikan kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik
(dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik).
IFRS ini menentukan pengungkapan yang diperlukan dalam hal aset tidak lancar
(kelompok aset buangan) diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi
dihentikan. Pengungkapan dalam IFRS lainnya tidak berlaku untuk aset tersebut (atau kelompok
lepasan) kecuali IFRS mensyaratkan:
a. Pengungkapan spesifik sehubungan dengan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi yang dihentikan; atau
b. Pengungkapan tentang pengukuran aset dan kewajiban dalam kelompok lepasan yang tidak
berada dalam lingkup pengukuran yang disyaratkan paragraf 5 serta pengungkapan tersebut
belum tersedia dalam catatan atas laporan keuangan.
Tambahan pengungkapan tentang aset tidak lancar (atau kelompok lepasan)
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau operasi yang dihentikan yang
mungkin diperlukan untuk memenuhi IAS 1, khususnya dalam paragraf 15, 25 dari standar
tersebut.
PSAK 58 mensyaratkan bahwa suatu entitas mengklasifikasikan aset tidak lancar sebagai
aset yang dimiliki untuk dijual jika nilai tercatatnya akan diperoleh kembali melalui transaksi
penjualan, bukan penggunaan terus – menerus. Aset tidak lancar diklasifikasikan sebagai aset
dimiliki untuk dijual jika memenuhi sejumlah kriteria berikut (PSAK 58 Par. 9 dan Par. 10):
 Aset tersebut harus tersedia untuk langsung dijual dalam kondisi sekarangnya, dan
 Penjualan tersebut kemungkinan besar terjadi dalam waktu satu tahun.
Apabila paragraf 9 dan 10 tidak lagi terpenuhi suatu aset lancar tidak boleh terus
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual. Namun perpanjangan periode penyelesaian
penjualan yang melebihi satu tahun tidak mencegah kemungkinan bahwa suatu aset untuk
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual jika penundaan tersebut disebabkan oleh
peristiwa diluar kuasa entitas dan terdapat bukti yang cukup bahwa entitas tetap berkomitmen
terhadap rencana penjualan aset tersebut.
Aset yang diperoleh secara eksklusif dengan tujuan pelepasan selanjutnya, PSAK 58
mengatur bahwa aset tersebut harus diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual jika:
 Persyaratan satu tahun pada paragraf 10 terpenuhi
 Kemungkinan besar kriteria lain pada paragraf 9 dan 10 yang belum terpenuhi pada tanggal
perolehan akan dipenuhi dalam waktu singkat setelah peroleh (biasanya dalam waktu 3
bulan)
PSAK 58 mengatur tentang aset tidak lancar yang akan dihilangkan tidak boleh
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual, namun jika syarat pada paragraf 37
terpenuhi, aset tersebut dapat diperlakukan sebagai operasi dihentikan.

2.3 Klasifikasi Aset


PSAK 58 mensyaratkan bahwa suatu entitas mengklasifikasikan aset tidak lancar sebagai
aset yang dimiliki untuk dijual jika nilai tercatatnya akan diperoleh kembali melalui transaksi
penjualan, bukan penggunaan terus – menerus. Aset tidak lancar diklasifikasikan sebagai aset
dimiliki untuk dijual jika memenuhi sejumlah kriteria berikut (PSAK 58 Par. 9 dan Par. 10):
 Aset tersebut harus tersedia untuk langsung dijual dalam kondisi sekarangnya, dan
 Penjualan tersebut kemungkinan besar terjadi dalam waktu satu tahun.
Apabila paragraf 9 dan 10 tidak lagi terpenuhi suatu aset lancar tidak boleh terus
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual. Namun perpanjangan periode penyelesaian
penjualan yang melebihi satu tahun tidak mencegah kemungkinan bahwa suatu aset untuk
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual jika penundaan tersebut disebabkan oleh
peristiwa diluar kuasa entitas dan terdapat bukti yang cukup bahwa entitas tetap berkomitmen
terhadap rencana penjualan aset tersebut.
Aset yang diperoleh secara eksklusif dengan tujuan pelepasan selanjutnya, PSAK 58
mengatur bahwa aset tersebut harus diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual jika:
 Persyaratan satu tahun pada paragraf 10 terpenuhi
 Kemungkinan besar kriteria lain pada paragraf 9 dan 10 yang belum terpenuhi pada tanggal
perolehan akan dipenuhi dalam waktu singkat setelah peroleh (biasanya dalam waktu 3
bulan)
PSAK 58 mengatur tentang aset tidak lancar yang akan dihilangkan tidak boleh
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual, namun jika syarat pada paragraf 37
terpenuhi, aset tersebut dapat diperlakukan sebagai operasi dihentikan.

2.4 Aset yang Dimiliki Untuk Dijual


2.4.1 Klasifikasi dari Aset Tidak Lancar (atau Kelompok lepasan) yang Dimiliki
untuk Dijual atau Dimiliki untuk Didistribusikan kepada Pemilik
Sebuah entitas harus mengklasifikasikan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan)
sebagai aset yang dimiliki untuk dijual jika nilai tercatatnya akan pulih terutama melalui
transaksi penjualan daripada melalui kelanjutan penggunaan.
Dalam hal ini, aset (atau kelompok lepasan) harus tersedia untuk dijual segera pada
kondisi sekarang hanya tunduk pada istilah lazim yang biasanya digunakan dalam
penjualan aset tersebut (atau kelompok lepasan) dan penjualannya harus sangat
memungkinkan.
Dalam kemungkinan tertinggi penjualan, sesuai dengan kelayakan tingkat
manajemen harus berkomitmen untuk merencanakan penjualan aset (atau kelompok
lepasan), dan mempunyai program aktif untuk mencari pembeli dan menyelesaikan
rencana yang telah dimulai. Selanjutnya, aset (atau kelompok lepasan) harus aktif
dipasarkan untuk dijual dengan harga yang wajar dalam kaitannya dengan nilai wajar saat
ini. Selain itu, penjualan diharapkan untuk memenuhi syarat sebagai pengakuan dari
penjualan yang telah selesai dalam kurun waktu satu tahun dari tanggal klasifikasi, kecuali
diizinkan dalam paragraf 9, dan tindakan diperlukan untuk menyelesaikan rencana yang
mengindikasikan bahwa tidak seperti rencana yang memiliki perubahan signifikan akan
dibuat atau rencana tersebut akan ditarik. Probabilitas dari persetujuan pemegang saham
(jika diperlukan dalam yuridiksi) harus dipertimbangkan sebagai bagian dari penilaian
apakah penjualan sangat memungkinkan.
Sebuah entitas yang berkomitmen pada rencana penjualan menyebabkan hilangnya
kontrol pada anak perusahaan yang harus mengklasifikasikan semua aset dan kewajiban
yang dimiliki untuk dijual ketika tersebut ditetapkan dalam paragraf 6-8 terpenuhi, terlepas
dari apakah entitas akan mempertahankan kepentingan non-pengendali di anak perusahaan
setelah penjualan.
Peristiwa atau keadaan dapat memperpanjang periode untuk menyelesaikan
penjualan lebih dari satu tahun. Perpanjangan periode yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan penjualan tidak menghalangi aset (atau kelompok lepasan) dari
pengklasifikasian sebagai aset yang dimiliki untuk dijual jika penundaan itu disebabkan
oleh peristiwa atau keadaan diluar kendali entitas dan adanya bukti yang cukup bahwa
entitas tetap berkomitmen pada rencananya untuk menjual aset (atau kelompok lepasan).
Transaksi penjualan yang meliputi pertukaran dari aset tidak lancar pada aset tidak
lancar lainnya ketika pertukaran memiliki substansi komersial lainnya yang sesuai dengan
IAS 16 Aset Tetap.
Ketika entitas memperoleh aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) secara ekslusif
dengan tujuan pelepasan berikutnya, akan mengklasifikasikan aset tidak lancar (atau
kelompok lepasan) sebagai aset yang dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisinya jika
persyaratan satu tahun pada paragraf 8 terpenuhi (kecuali sebagaimana diizinkan dalam
paragraf 9) dan itu sangat memungkinkan bila pada kriteria lain dalam paragraf 7 dan 8
tidak terpenuhi pada periode pendek akuisisi berikutnya (biasanya dalam waktu tiga
bulan).
Apabila kriteria dalam paragraf 7 dan 8 tidak terpenuhi setelah periode pelaporan,
sebuah entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan)
sebagai aset yang tersedia untuk dijual dalam laporan keuangan pada saat diterbitkan.
Namun, ketika kriteria tersebut terpenuhi setelah tanggal pelaporan tapi sebelum
persetujuan laporan keuangan untuk diterbitkan, entitas harus mengungkapkan informasi
secara spesifik dalam paragraf 41(a), (b) dan (d) dalam catatan atas laporan keuangan.
Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai aset yang
dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik ketika entitas berkomitmen untuk
mendistribusikan aset (atau kelompok lepasan) kepada pemiliknya. Dalam kasus ini, aset
harus tersedia untuk didistribusikan secepatnya pada kondisinya sekarang dan distribusi
harus sangat memungkinkan. Untuk distribusi yang sangat memungkinkan, tindakan untuk
menyelesaikan distribusi harus dimulai dan diharapkan selesai dalam kurun waktu satu
tahun dari tanggal klasifikasi. Tindakan diperlukan untuk menyelesaikan distribusi harus
mengindikasikan bahwa tidak seperti perubahan yang signifikan pada distribusi yang akan
dibuat atau distribusi akan ditarik. Persetujuan para pemegang saham (jika diperlukan
dalam yuridiksi) harus dipertimbangkan sebagai bagian dari penilaian apakah distribusi
sangat memungkinkan.

2.4.2 Aset Tidak Lancar yang Ditinggalkan


Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset sebagai aset yang dimiliki untuk dijual
pada aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) untuk ditinggalkan. Hal ini dikarenakan
nilai tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui penggunaan yang terus – menerus.
Namun, jika kelompok lepasan untuk ditinggalkan memenuhi kriteria dalam paragraf 32
(a) – (c), entitas harus menyajikan hasilnya dan arus kas dari kelompok lepasan sebagai
operasi yang dihentikan sesuai dengan paragraf 33 dan 34 pada tanggal aset tersebut
berhenti untuk digunakan. Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) untuk ditinggalkan
termasuk aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang digunakan pada akhir usia
ekonomisnya dan aset tidak lancet (atau kelompok lepasan) lebih baik ditutup daripada
dijual.
Sebuah entitas tidak boleh memperhitungkan aset tidak lancar yang sementara telah
diambil dari penggunaan bila sudah ditinggalkan.

2.5 Kelompok Aset yang Dilepaskan (Dijual)


Suatu kelompok aset yang dilepaskan dengan dijual atau lainnya, secara bersama – sama
sebagai kelompok dalam suatu transaksi tunggal dan kewajiban yang berhubungan secara
langsung dengan aset tersebut yang akan dipindahkan dalam transaksi tersebut. Dalam kelompok
ini ter masuk goodwill yang diperoleh dalam penggabungan usaha jika kelompok ini adalah unit
penghasil kas dimana goodwill telah dialokasikan sesuai dengan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset
atau jika operasi dalam semacam unit penghasil kas.

2.6 Pengukuran Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual atau Kelompok Aset yang
Dilepaskan
Sebuah entitas harus mengukur aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dibawah nilai tercatat dan nilai wajar
dikurangi biaya-biaya untuk dijual.
Entitas harus mengukur aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan
sebagai aset yang dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik dibawah nilai tercatat dan nilai
wajar dikurangi biaya untuk didistribusikan.
Jika aset yang baru diakusisi (atau kelompok lepasan) memenuhi kriteria untuk
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual (lihat paragraf 11), aplikasi paragraf 15
akan menghasilkan aset (atau kelompok lepasan) yang diukur pada pengakuan awal pada nilai
lebih rendah dari nilai tercatatnya (contohnya, biaya) dan nilai wajar dikurangi biaya untuk
dijual. Oleh karena itu, jika aset (atau kelompok lepasan) diperoleh sebagai bagian dari
kombinasi bisnis, harus diukur pada nilai wajar dan dikurangi biaya untuk dijual.
Ketika penjualan diharapkan terjadi lebih dalam satu tahun, entitas harus mengukur biaya
untuk menjual pada nilai sekarangnya. Setiap kenaikan nilai sekarang dari biaya untuk menjual
yang timbul dari berlalunya waktu akan disajikan dalam laporan laba rugi sebagai biaya
pembiayaan.
Segera sebelum klasifikasi awal aset (atau kelompok lepasan) sebagai aset yang dimiliki
untuk dijual, nilai tercatat dari aset (atau seluruh aset dan kewajiban dalam kelompok) harus
diukur dengan sesuai dengan IFRS yang berlaku.

Pada pengukuran berikutnya dari kelompok lepasan, jumlah tercatat dari nilai aset dan
kewajiban yang tidak dalam lingkup IFRS ini, tapi tercantum dalam kelompok lepasan yang
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual, harus diukur kembali sesuai dengan
PSAK yang berlaku sebelum dikurangi nilai wajar yang dikurangi biaya untuk dijual diukur
kembali.

Contoh :
PT Cahaya Nusantara mempunyai aset tetap yang diperoleh 1 Desember 2010 pada biaya
perolehan Rp100.000.000. Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp10.000.000 dan masa
manfaat 10 tahun. Pada 1 Desember 2012, aset tsb diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk
dijual. Nilai wajar diestimasikan Rp80.000.000 dan biaya untuk menjual adalah Rp3.000.000.
Aset tersebut terjual pada 30 Juni 2013 pada harga Rp77.000.000.

Pada saat reklasifikasi aset tgl 1 Desember 2012:


Aset dipindahkan dari kelompok aset tetap ke kelompok aset dimiliki untuk dijual
Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tersebut adalah Rp 77.000.000 (Rp80.000.000 –
Rp 3.000.000). Jumlah ini lebih tinggi dari nilai tercatat aset sebesar Rp73.000.000
(Rp100.000.000 – ((Rp100.000.000 – Rp10.000.000)/10 X 3). Jadi aset tetap diukur sebesar
Rp73.000.000.
Jurnal:

1 Desember 2012
Dr. Aset dimiliki untuk dijual Rp 73.000.000
Dr. Akumulasi depresiasi Rp 27.000.000
Cr. Aset tetap Rp 100.000.000

30 Juni 2013
Dr. Kas Rp 77.000.000
Cr. Aset dimiliki untuk dijual Rp 73.000.000
Cr. Keuntungan penjualan aset Rp 4.000.000

Pada saat dijual tanggal 30 Juni 2013, mengakui laba dari penjualan sebesar Rp 4.000.000
(perolehan Rp 77.000.000 – nilai tercatat kini Rp73.0000.000)

2.7 Perubahan dalam Klasifikasi dari yang Dimiliki untuk Dijual


Jika entitas merubah rencananya dan memutuskan untuk tidak menjual aset ini, maka
kriteria sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk dijual tidak terpenuhi lagi. Pada tanggal
keputusan dibuat, aset ini harus dinilai pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat awal
sesaat sebelum direklasifikasi (disesuaikan dengan depresiasi, amortisasi atau revaluasi) dan nilai
yang dapat terpulihkan (recoverable amount).

2.8 Pengukuran
Ketentuan pengukuran aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki
untuk dijual berlaku pula untuk operasi yang dihentikan.
Operasi yang dihentikan (discontinued operation) adalah suatu komponen dalam entitas
yang dilepas atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, dan:
 Mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah, atau
 Bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha atau area geografis
operasi utama yang terpisah, atau
 Entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan dijual kembali

2.9 Penyajian dan Pengungkapan


2.9.1 Penyajian
Penyajian dalam laporan keuangan tentang operasi yang dihentikan PSAK 58
mensyaratkan pengungkapan terinci mengenai pendapatan, beban, laba atau rugi
sebelum pajak, secara terpisah di Laporan Laba Rugi dan di Catatan atas Laporan
Keuangan. Sedangkan pada Laporan Arus Kas, arus kas bersih dari aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan yang terkait dengan Operasi Dihentikan harus disajikan
terpisah. Ini dilakukan agar jelas terlihat, mana arus kas yang berasal dari Operasi
Berlanjut, mana yang berasal dari Operasi Dihentikan.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa mungkin saja suatu aset (atau
kelompok lepasan) yang memenuhi kriteria sebagai aset dimiliki untuk dijual dapat juga
memenuhi kriteria sebagai Operasi yang Dihentikan. Aset ini akan disajikan terpisah
baik di Laporan Posisi Keuangan, sebagai Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan di
Laporan Laba Rugi serta Laporan Arus Kas, sebagai Operasi Dihentikan. Selain itu
mungkin saja kriteria klasifikasi hanya terpenuhi salah satu. Berikut penjelasannya
dalam bentuk tabel:
Kriteria yang terpenuhi Kondisi Penyajian di Laporan Keuangan

Laporan Posisi Keuangan: Aset Tidak Lancar


Aset Tidak Lancar Dimiliki Aset dihentikan penggunaannya dan Dimiliki untuk Dijual
untuk Dijual dan Operasi akan dijual serta memenuhi kriteria
Dihentikan sebagai Operasi Dihentikan
Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas:
Operasi Dihentikan

Aset dihentikan penggunaannya, Laporan Posisi Keuangan: Aset Tidak Lancar


tidak memenuhi kriteria sebagai Dimiliki untuk Dijual
Aset Tidak Lancar Dimiliki
operasi dihentikan karena bukan
untuk Dijual
suatu lini operasi / area geografis
Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas:
terpisah
Operasi Berlanjut

- Aset yang akan ditinggalkan dan


tidak memenuhi kriteria sebagai aset Laporan Posisi Keuangan:
tidak lancar dimiliki untuk dijual

Operasi Dihentikan - Kelompok aset (operasi


dihentikan) yang telah dilepas pada - Aset Lancar/Tidak Lancar atau
periode berjalan

- Tidak muncul lagi karena telah dilepas pada


periode berjalan sebelum tanggal neraca

Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas:


Operasi Dihentikan

Penjualan Aset Tetap


Penjualan aset tetap mungkin saja terjadi, tetapi penjualan yang demikian bersifat
insidentil, misalnya karena aset sudah tidak dapat dipergunakan lagi atau karena aset
tetap perlu diganti dengan jenis yang lebih baik dan modern. Apabila suatu asset tetap
dijual, maka rekening aset tetap yang dijual harus dikredit dan akumulasi aset tetap
yang bersangkutan harus didebit. Hendaknya diperhatikan bahwa akumulasi depresiasi
harus diperhitungkan sampai dengan tanggal penjualan aset tersebut.
Perhitungan Rugi atau Laba Penjualan Aset Tetap
Harga jual aset tetap Rp xxx
Harga perolehan aset tetap Rp xxx
Akumulasi depresiasi Rp xxx
Nilai buku aset tetap yang dijual Rp xxx
Rugi atau laba penjualan aset tetap Rp xxx

Jurnal untuk Mencatat Transaksi Aset Tetap


a. Jika penjualan aset tetap menimbulkan suatu kerugian:
Dr. Kas Rp xxx
Dr. Akumulasi depresiasi gedung Rp xxx
Dr. Rugi penjualan gedung Rp xxx
Cr. Gedung Rp xxx

b. Jika penjualan aset tetap menimbulkan keuntungan:


Dr. Kas Rp xxx
Dr. Akumulasi depresiasi gedung Rp xxx
Cr. Gedung Rp xxx
Cr. Laba penjualan gedung Rp xxx

2.9.2 Pengungkapan
Aset tidak lancar atau kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk dijual harus disajikan terpisah dari kelompok aset yang lain yang ada di Laporan
Posisi Keuangan. Untuk kelompok lepasan yang terdiri dari aset dan liabilitas yang
dimiliki untuk dijual, juga harus disajikan terpisah di Laporan Posisi Keuangan, tidak
boleh di net-off.
Selain penyajian terpisah pada Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas,
pengungkapan berikut ini juga harus ditambahkan, yaitu:
 Penyesuaian yang dibuat pada periode berjalan terkait dengan operasi dihentikan.
 Jika entitas menghentikan klasifikasi sebagai komponen aset tidak lancar dimiliki
untuk dijual, maka hasil yang sebelumnya disajikan sebagai Operasi Dihentikan
harus direklasifikasi dan dimasukkan ke dalam Laba dari Operasi Berlanjut.

Anda mungkin juga menyukai