(Anisa)
Anisa
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl Cempaka Putih Tengah 27 Jakarta Pusat 10510
sasa909691@yahoo.com
ABSTRAK. Privasi adalah keinginan atau kecenderungan pada diri seseorang untuk tidak diganggu
kesendiriannya. (Sarwono, 1992). Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan
makhluk lain untuk keberlangsungan hidupnya. Tetapi manusia sebagai individu juga memerlukan
privasi atau mengatur jarak personalnya. Penelitian ini memfokuskan pada pengaturan privasi dengan
melihat pada desain rumah sederhana.
Desain rumah sederhana baik tipe 36 maupun 45 sebenarnya sudah mengupayakan pengaturan
privasi. Namun karena keterbatasan luasan bangunan dan ruang, seringkali pengaturan privasi
menjadi tidak efektif. Dalam perencanaan ruang dan zona, rumah sederhana sudah mengatur privasi.
Akan tetapi karena kebutuhan ruang yang semakin berkembang maka pada rumah sederhana
dibutuhkan perluasan ruang yang biasanya merupakan ruang publik. Begitupula halnya dengan
pengaturan sirkulasi. Pengaturan privasi di dalam rumah diupayakan supaya jalur sirkulasi tidak
terganggu atau mengganggu aktivitas. Selain itu jalur sirkulasi hendaknya tidak bisa digunakan untuk
melihat secara langsung ke dalam aktivitas yang ada di dalam rumah.
Elemen bangunan yang menunjukkan pengaturan privasi antara lain terwujud dengan pemagaran,
pintu dan jendela. Pemagaran pada rumah ditujukan untuk membatasi privasi seluruh penghuni
rumah. Keberadaan pintu terutama yang mempunyai dua buah pintu juga merupakan pengaturan
privasi yang baik. Sehingga apabila ada tamu di dalam rumah maka penghuni rumah tidak akan
merasa terganggu.
ABSTRACT. Privacy is a need or tendency of someone who does not want to be disturbed (Sarwono,
1992). Human is a social creature who need to interact with others to survive. Though human as an
individual also need privacy as well by creating a personal distance with others. This research is
focused on privacy setting by defining at a design of simple house.
Design of simple house either 36 m2 or 45 m2 types, both are considering the setting of privacy
needs. However, regarding to the limited building area and space, sometimes the setting of privacy is
not effectively considered. In the process of planning in space and zones, simple house has setting
the privacy need. However, the need of spaces has been regarded developed, this will affect space’s
expansion of simple house which used to be a public space. This condition will affect the setting of
circulation as well. The setting of privacy within house has been considered as an effective as possible
though the circulation line will not disturb the activities within house. Furthermore, the circulation line
should not been used as a direct view through the activities within house.
Building elements which could show setting privacy, could be defined as follow: by using fencing,
doors and windows. Fencing at house is intended to control the privacy of residents. The existence of
doors particularly house with two doors could be considered as a good privacy setting. Thus, if there
are visitors within the house, the residents will not be disturbed by their existence.
rumah. Rapoport (dalam haryadi dan Disamping itu teritori dan ruang personal
Setiawan, 1995) mengungkapkan ada tiga sebagai alat utama perwujudan privasi, penting
faktor penting berkenaan dengan hal tersebut juga diketahui tentang mekanisme privasi yang
yaitu kultur, religi dan perilaku itu sendiri. secara garis besar bisa terbagi menjadi tiga
yaitu:
Manusia adalah makhluk sosial yang perlu 1. mekanisme fisik, merupakan lingkungan
berinteraksi dengan makhluk lain untuk fisik atau area geografis yang
keberlangsungan hidupnya. Tetapi manusia berhubungan dengan teritori dan
sebagai individu juga memerlukan privasi atau merupakan penandaan wilayah yang
mengatur jarak personalnya. Berdasarkan dimiliki seseorang.
uraian pada latar belakang permasalahan di 2. mekanisme verbal (dengan ucapan,
atas, dirumuskan masalah penelitian sebagai variasi intonasi, kecepatan perkataan dan
berikut: Bagaimanakah pengaturan privasi intensitas pengucapan).
pada desain rumah sederhana tipe 36 dan tipe 3. mekanisme non verbal (dengan gerakan
45? Diwujudkan dalam elemen apa sajakah tangan, ekspresi wajah, kontak mata dan
pengaturan privasi tersebut? gerakan tubuh)
Teritori pada manusia, menurut Altman bisa Holahan (dalam Laurens, 2004) pernah
digolongkan menjadi tiga, yaitu: membuat alat untuk mengukur kadar dan
1. teritori primer atau privat, yaitu tempat mengetahui jenis privasi dan ia mendapatkan
yang sangat pribadi sifatnya dan hanya bahwa ada enam jenis privasi yang terbagi
boleh dimasuki oleh orang-orang tertentu dalam dua golongan. Golongan pertama
yang sudah sangat akrab atau sudah adalah keinginan untuk tidak diganggu secara
mendapat ijin khusus. fisik. Golongan ini terwujud pada tingkah laku
2. teritori sekunder atau semi publik, yaitu menarik diri.
tempat-tempat yang dimiliki bersama oleh 1. Keinginan menyendiri (solitude). Privasi
sejumlah orang yang sudah cukup saling dapat diperoleh karena dibatasi oleh
kenal. elemen tertentu sehingga bebas
3. teritori tersier atau publik, yaitu tempat- melakukan apa saja dan bebas dari
tempat terbuka untuk umum yang pada perhatian orang lain.
prinsipnya siapapun boleh memasukinya.
40
Pengaturan Privasi Dalam Desain Rumah Sederhana
(Anisa)
4. Membatasi dan melindungi diri sendiri dari Penataan ruang semi publik untuk
komunikasi dengan orang lain. Salah satu mendapatkan privasi lebih menekankan
alasan seseorang mencari privasi adalah peluang terjadinya interaksi atau menghindari
membatasi dan melindungi percakapan terjadinya interaksi. Misalnya ruang baca
yang dibuatnya. Apabila seseorang ingin perpustakaan, privasi dapat diperoleh dengan
berbicara dengan seorang teman menempatkan sekat pemisah yang mampu
mengenai hal yang bersifat pribadi, ia memberi privasi secara visual bukan secara
akan mencari tempat yang dianggapnya akustik. Dalam perencanaan kompleks
privat. perumahan, penataan ruang diarahkan agar
penghuni saling bertemu, mengenal dan
PRIVASI DALAM DESAIN ARSITEKTUR kemudian membentuk komunitas yang akrab.
(Laurens,2004)
Ruang semi privat termasuk tempat-tempat
Tujuan dari perancangan adalah memberikan seperti kantor dengan tatanan terbuka, ruang
setiap orang privasi sebesar mungkin sesuai kumpul pada dosen, ruang tunggu VIP atau
dengan yang diinginkannya meskipun hal ini ruang keluarga tempat kelompok orang yang
tidak berarti membangun rumah, kantor, heterogen dapat bertemu, namun tetap tidak
sekolah atau bangunan-bangunan umum terbuka untuk kelompok lainnya. Dalam hal ini
berupa kompartemen terpisah bagi setiap mendapatkan privasi adalah dengan
orang. menciptakan batas-batas antara kegiatan yang
dapat menimbulkan konflik. Seringkali
Yang terpenting adalah hidup dan bekerja merancang ruang semiprivat ini sukar, kecuali
dalam suatu tatanan yang memungkinkan bagi apabila dikaitkan dengan keberadaan ruang
seorang individu untuk memilih keterbukaan privat ketika penggunanya dapat berkurang
atau ketertutupan dalam berinteraksi dengan karena orang dapat pergi menuju ruang
orang lain. Karena itu lahirlah hirarki ruang, privatnya.
mulai dari ruang yang sangat publik hingga
ruang yang sangat privat. Ruang privat biasanya hanya terbuka bagi
seseorang atau sekelompok kecil. Arsitek yang
Tempat-tempat umum seperti mal seringkali peka dapat merancang ruang arsitektural pada
lebih merupakan tempat berinteraksi dengan tempat-tempat publik dan bangunan umum
orang asing daripada dengan teman. untuk memaksimalkan kemampuan individu
Sementara itu pada tatanan ruang yang lebih dalam mengatur interaksi diantara sesamanya.
kecil,orang akan dapat lebih banyak
berhadapan dengan teman atau orang yang Di dalam rumah diperlukan adanya berbagai
sudah dikenalnya. Pada umumnya, interaksi tingkat privasi bagi penghuni rumah. Besarnya
yang terjadi di ruang publik adalah interaksi rumah tidaklah menjadi penghalang untuk
yang tidak direncanakan. mendapatkan privasi, bahkan seringkali yang
terjadi adalah terbatasnya ruang atau
Penataan ruang publik untuk mendapatkan penataan ruang yang kurang baik sehingga
privasi merupakan penataan ruang agar penghuni rumah tidak mempunyai privasi. Di
pertemuan antara orang-orang asing, yang luar rumah, privasi dapat beragam sebagai
tidak saling mengenal dapat terjadi dengan suatu fungsi dalam desain di suatu kawasan
tenang dan efisien.Tenang diartikan sebagai hunian. Pada hunian bertingkat banyak, seperti
terdapat kontrol terhadap perhatian yang tidak apartemen, terdapat berbagai ruang yang
diinginkan. Misalnya pengamatan atau sorotan memberi privasi sangat rendah dibandingkan
pencopet, penjambret atau pemerkosa. Efisien dengan ruang di dalam unit apartemen, seperti
dalam pengertian penataan ruang sedemikian ruang lobi lift atau ruang publik lain.
rupa agar tidak terjadi tabrakan,yang bisa
berakibat transaksi bisnis tidak jadi Pada umumnya, ruang publik di hunian
berlangsung. Hal ini juga berarti merancang bertingkat rendah lebih menawarkan privasi
penataan ruang agar terjadi interaksi yang daripada di hunian bertingkat banyak.
positif diantara sesama orang asing yang akan Penghuni mempunyai hubungan sosial dengan
berinteraksi, misalnya makan bersama di plaza tetangganya lebih baik daripada di hunian
atau ruang-ruang bersama. bertingkat banyak.
Ruang-ruang semi publik bersifat sedikit lebih Pada desain bangunan umum seperti rumah
privat daripada ruang publik, seperti koridor di sakit dan rumah jompo, umumnya privasi
sebuah apartemen, taman-taman umum di menjadi hal yang terabaikan. Biasanya
lingkungan perumahan, disekolah, atau lobi. kendala keuangan menyebabkan tidak setiap
42
Pengaturan Privasi Dalam Desain Rumah Sederhana
(Anisa)
individu mempunyai ruang untuk mendapatkan dijelaskan oleh Amos Rapoport (1969) dalam
solitude, bahkan jenis privasi lain pun bukunya House Form and Culture.
seringkali sangat sedikit diperhatikan.
Beberapa usulan dalam desain bangunan 1. Faktor Kultur
seperti ini, misalnya tidak adanya pandangan Pandangan ini juga menekankan mengenai
langsung dari pintu masuk ke area-area yang dominannya faktor bahan-bahan lokal dalam
privat, seperti tempat tidur dan kamar mandi. menentukan bentuk dan pola rumah. Artinya
adalah bahwa bentuk rumah tidak lain
Sirkulasi pun dapat didesain sedemikian rupa dipengaruhi oleh kemungkinan bahan-bahan
sehingga tidak membiarkan tamu melihat atau lokal untuk membentuk suatu bentuk tertentu.
melewati ruang tidur untuk menuju toilet Bentuk rumah tradisional yang sangat
umum. Ruang semi publik dalam sebuah bervariasi juga dipandang sebagai
kompleks seperti ini dapat dirancang agar konsekuensi wajar dari tersedianya material
penghuni bisa mengamati tamu yang masuk, setempat. Rumah panggung, sebagai misal
dapat melihat kegiatan yang terjadi, tetapi merupakan respon terhadap situasi tempat
sekaligus mengurangi kemungkinan adanya yang lembab, untuk mengantisipasi bahaya
gangguan, memperhatikan privasi visual, binatang liar, serta konsekuensi yang wajar
audial maupun internasional, khususnya bagi mengenai penggunaan bahan kayu yang
penghuni. tersedia secara lokal
Pada desain perkantoran belakangan ini Pandangan ini dikatakan oleh Rapoport
banyak sekali isu yang muncul tentang sebagai penyederhanaan yang tidak pada
rendahnya tingkat kepuasan pemakai ruang tempatnya dikaitkan dengan kompleksitas
kerja terhadap privasi ruang mereka. Frank faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk
Becker (1981) mengatakan bahwa seringkali rumah. Rapoport menekankan bahwa banyak
arsitek merancang ruang kerja dengan kasus telah membuktikan bahwa pada suatu
berpatokan pada luas meter persegi ruang per daerah dengan iklim serta sumber-sumber
orang karena pertimbangan efisiensi. Padahal, material yang sama, dijumpai berbagai bentuk
pegawai sangat memerlukan privasi, bahkan rumah yang sangat berbeda.
lebih penting daripada kenyamanan fisik
seperti suhu, ventilasi, perabot, penerangan, 2. Faktor Religi
view dan estetika secara umum Faktor religi atau kepercayaan, juga dipandang
(Farrenkopt,1980). merupakan faktor yang sangat berperan di
dalam bentuk dan pola rumah, bahkan dalam
Privasi terkait dengan proses psikologis lain masyarakat tradisional cenderung merupakan
seperti mekanisme dan kendali manajemen faktor yang dominan dibanding faktor-faktor
ruang, komunikasi, identitas dan pertumbuhan. lain. Dalam masyarakat tradisional, seringkali
Lingkungan fisik arsitektural berperan dipandang bahwa rumah atau perumahan
memfasilitasi privasi ini, baik dalam arti merupakan wujud micro-cosmos dari
mempermudah maupun memaksa orang keseluruhan alam semestea. Setiap unsur
dalam keterbatasan ruang arsitektural untuk yang membentuk rumah, melambangkan
menjadi kreatif dalam mendapatkan privasinya. unsur-unsur tertentu dari keseluruhan alam
Kreativitas arsitek pada bangunan atau ruang semesta. Dalam konsep ini, seringkali pola
publik dituntut untuk dapat memaksimalkan rumah atau pemukiman dikategorikan dalam
kemampuan individu dalam mengatur interaksi kelompok sakral, semi sakral dan profan.
dengan sesamanya.
3. Faktor perilaku
RUMAH DAN PERUMAHAN Faktor perilaku, terutama dipandang
(Haryadi dan Setiawan,1995) berpengaruh dalam pola rumah atau
perumahan. Konsep-konsep mengenai ruang
Kajian arsitektur lingkungan dan perilaku, tidak privat, semi-privat dan publik, crowding,
sepenuhnya mengabaikan faktor-faktor tekanan lingkungan, stress dan lain-lain,
pragmatis dan fungsional dalam menjelaskan berkaitan erat dengan susunan ruang-ruang
fenomena ragam bentuk dan pola rumah, akan dalam rumah, antar rumah, serta lingkungan
tetapi menambahkan bahwa terdapat perumahan secara keseluruhan.
beberapa faktor lain yang berperan dalam
pengambilan keputusan mengenai bentuk dan Konsep yang tidak terlalu jelas tentang ruang
pola suatu rumah. Faktor-faktor ini antara lain privat dan publik bagi masyarakat timur,
adalah: kultur, religi dan perilaku. Penegasan menyebabkan pembagian ruang antar
akan pentingnya faktor-faktor ini secara rinci keduanya juga tidak jelas. Sistem dan
43
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 13 No 1 Januari 2014: 39-50
a. Digunakannya teras depan untuk Pada kasus 2, ruang tamu yang dibuat luas
menerima tamu dengan tujuan untuk beraktivitas keluarga
b. Ruang tamu digunakan juga untuk (semi privat) akhirnya tidak bisa maksimal
aktivitas keluarga seperti belajar, digunakan karena sebagian besar justru
makan,melihat TV dan kumpul bersama terpakai untuk sirkulasi kamar tidur-kamar
keluarga mandi-dapur. Bagian ruang yang digunakan
c. Teras belakang digunakan untuk dapur untuk sirkulasi juga tidak bisa digunakan untuk
d. Halaman belakang digunakan untuk beraktivitas atau meletakkan perabot.
tempat mencuci baju
Pada kasus 3, jalur sirkulasi mengurangi
Pembagian zona dalam rumah luasan ruang tamu. Hal ini terjadi karena pada
ruang tamu digunakan untuk sirkulasi kamar
Seperti yang telah dikemukakan oleh Laurens tidur-kamar mandi-dapur di belakang. Apalagi
(2004) bahwa di dalam rumah diperlukan posisi pintu ke arah belakang berada di ujung.
adanya berbagai tingkat privasi bagi penghuni Hal ini semakin memperbesar ruang sirkulasi.
rumah.Besarnya rumah tidakmenjadi
penghalang untuk mendapatkan privasi, Keberadaan elemen bangunan: pintu,
bahkan seringkali yang terjadi adalah jendela, pagar
terbatasnya ruang atau penataan ruang yang
kurang baik sehingga penghuni rumah tidak Desain umum untuk rumah tipe 36 adalah
mempunyai privasi. rumah tanpa pagar depan dan belakang. Batas
teritori hanya ditandai dengan jalan (pada
Pada kasus 1, desain rumah kurang bagian depan rumah) dan patok pada
memperhatikan pembagian zona. Hal ini bisa belakang rumah. Karena itulah, pemagaran
dilihat pada posisi kamar yang berseberangan terutama pada bagian belakang rumah
antara kamar satu dengan yang lain. Posisi dipandang menjadi hal yang penting untuk
salah satu kamar berseberangan dengan membatasi teritori dengan tetangga.
kamar mandi, sehingga penghuni yang keluar
masuk kamar-kamar mandi akan terlihat dari Pada perkembangan selanjutnya, pemagaran
ruang tamu. bagian depan rumah lebih ditujukan untuk
privasi daripada teritori. Karena desain rumah
Hal yang lain adalah posisi pintu kamar yang tipe 36 memungkinkan orang yang masuk ke
dibuat miring dengan pertimbangan untuk pintu utama akan bisa melihat hampir ke
mendapatkan kesan rumah yang lega, ternyata seluruh bagian rumah. Hal ini menjadikan
justru membuat kamar dapat terlihat secara privasi semakin berkurang. Dengan
langsung dari luar rumah karena pintunya yang pemagaran bagian depan diharapkan orang
berhadapan dengan pintu utama. yang akan masuk sudah memberi tanda
(mengucap salam, kulonuwun, permisi, dll)
Sirkulasi dalam rumah sehingga penghuni bisa mengetahui bahwa
akan ada tamu.
Sirkulasi erat kaitannya dengan penataan
ruang yang ada di dalam rumah. Karena Pintu pada rumah tipe 36 hanya terdiri dari
penataan ruang yang baik selain satu buah pintu utama. Pintu belakang adalah
mempertimbangkan pembagian zona juga pintu ke arah halaman belakang dan tidak bisa
akan membuat jalur sirkulasi yang efektif mengakses keluar rumah. Jadi penghuni
sehingga tidak banyak ruang terbuang untuk maupun tamu akan masuk dan keluar rumah
jalur sirkulasi. melewati satu pintu yang ada di depan. Hal ini
Pada kasus 1 sirkulasi di dalam rumah menjadi sangat membuat penghuni terganggu apabila
besar karena posisi pintu kamar yang sedang ada tamu yang berada di ruang tamu.
berseberangan. Desain mengupayakan Penghuni akan merasa sungkan untuk keluar-
mengurangi sirkulasi dengan meletakkan pintu masuk rumahnya sendiri.
utama pada sisi yang sama dengan pintu
kamar. Akibat dari besarnya sirkulasi di dalam Jendela pada rumah sederhana tipe 36
rumah menyebabkan berkurangnya ruang terdapat hampir di semua ruangan kecuali
efektif. Bagian ruang yang menjadi jalur kamar mandi (bagi yang kamar mandinya
sirkulasi secara langsung tidak bisa digunakan diapit oleh kamar). Hal ini memungkinkan
untuk beraktivitas maupun meletakkan orang dari luar bisa melihat kedalam rumah
perabot. melalui jendela. Namun, pihak pengembang
perumahan maupun penghuni sendiri sudah
mencarikan solusi dengan kaca gelap pada
45
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 13 No 1 Januari 2014: 39-50
bagian jendela rumah. Sehingga orang dari Desain rumah kasus 6 (tipe 45 de Lissdin),
luar tidak dengan mudah melihat aktivitas yang terdiri dari 6 ruangan yaitu ruang tamu, dua
terjadi di dalam rumah. Selain itu, penghuni kamar tidur, ruang keluarga, dapur dan satu
juga bisa mencari solusi dengan memberi sun- kamar mandi. Privasi visual terjaga dengan
shading dengan bentuk paling sederhana penyatuan dua buah kamar dan satu kamar
serupa kirai atau pengatapan dengan mandi pada satu area. Begitu pula dengan
polikarbonat yang akan menghalangi dapur dan ruang keluarga yang mempunyai
pandangan dan masuknya sinar matahari akses secara langsung. Dapur dan ruang tamu
maupun tampiasnya air hujan. secara visual terjaga privasinya namun secara
suara dan bau tidak terjaga karena
PENGATURAN PRIVASI DALAM bersebelahan. Dapur mempunyai pintu keluar
PENATAAN RUMAH TIPE 45 sehingga membuat privasi di dalam rumah
lebih terjaga.
Ada beberapa hal yang dibahas pada bagian
ini, yang meliputi: pola dan fungsi ruang, Pembagian zona dalam rumah
pembagian zona dalam rumah, sirkulasi dalam
rumah, keberadaan pintu, jendela, dan pagar. Pada kasus 4, desain rumah kurang
memperhatikan pembagian zona. Zona publik
Pola dan fungsi ruang yang diwujudkan dengan teras dan ruang tamu
berada paling depan. Pembagian zona yang
Desain rumah tipe 45 Griya Perigi Sawangan kurang tepat terletak pada zona semi privat
(selanjutnya disebut kasus 4), mempunyai 6 dan zona privat. Zona semi privat yang
buah ruang yaitu satu ruang tamu, dua kamar diwujudkan dengan dapur dan ruang keluarga
tidur, satu ruang keluarga, satu dapur dan satu (yang merangkap sebagai ruang makan)
kamar mandi. Selain lima ruang tersebut, diletakkan berseberangan dan harus melewati
dilengkapi juga dengan teras dan halaman ruang tamu. Hal ini tidak sesuai dengan prinsip
pada bagian depan dan belakang. privasi. Sehingga penghuni dari dapur ketika
akan menuju ruang keluarga atau kamar tidur
Ruang tamu dan teras didesain sebagai area harus melewati ruang tamu. Selain itu zona
publik. Ruang keluarga adalah ruang semi privat yang diwujudkan dengan kamar tidur
privat, yang digunakan untuk berkegiatan dan kamar mandi tidak menyatu pada satu
keluarga secara bersama-sama seperti belajar, zona. Posisi salah satu kamar tidur
melihat TV, makan bersama. Perletakan kamar berseberangan dengan kamar mandi,
tidur yang berseberangan menjadikan area sehingga penghuni yang keluar masuk dari
privat ini terbelah. Begitu juga dengan dan ke kamar-kamar mandi akan terlihat dari
perletakan dapur dan ruang keluarga yang ruang tamu.
harus melewati ruang tamu juga menjadikan
area privat terbelah. Pada desain rumah kasus 5, pembagian zona
sudah cukup diperhatikan yaitu dengan
Dapur, mempunyai akses keluar secara didekatkannnya kamar dengan kamar mandi,
langsung. Secara ruang terpisah dengan ruang serta dapur dan ruang keluarga. Hanya saja
tamu. Akan tetapi letaknya yang bersebelahan karena pintu keluar rumah hanya satu
menjadikan privasi dari segi suara dan bau menjadikan privasi kurang terjaga.
menjadi tidak terjaga. Adapun privasi
pandangan bisa terkontrol dengan adanya Sedangkan desain rumah kasus 6, desain
dinding pemisah. pembagian zona sudah cukup baik, antara lain
dengan perletakan zona privat di satu sisi, dan
Pada kasus 5 (tipe 45 Griya elok), desain asli publik di sisi yang lain dengan desain sirkulasi
bangunan terdiri dari 5 ruang yaitu satu ruang tidak berseberangan maupun melewati ruang
tamu, ruang keluarga, dua kamar tidur dan publik. Pintu ke arah luar ada dua buah yang
satu kamar mandi. Dapur diletakkan pada memungkinkan privasi lebih terjaga. Apabila
ruang keluarga yang biasanya merangkap ada tamu, maka penghuni bisa lewat pintu
sebagai ruang makan. Ada juga yang dapur untuk keluar rumah tanpa mengganggu
meletakkan dapur pada teras belakang. Ruang aktivitas di ruang tamu tersebut.
tamu dan ruang keluarga dibuat menyatu
dalam ukuran besar dan tidak dibatasi dengan Zona publik yang diwujudkan dengan teras
sekat permanen. Dua buah kamar mengapit dan ruang tamu diletakkan pada bagian paling
kamar mandi yang berada di tengahnya. depan. Zona semi privat yang diwujudkan
dengan ruang keluarga dan dapur dapat
diakses secara langsung tanpa melewati ruang
46
Pengaturan Privasi Dalam Desain Rumah Sederhana
(Anisa)
lain. Selain itu keberadaan pintu keluar dari pengembangan rumah selain untuk pembatas
dapur juga menjaga privasi penghuni sehingga teritori, yang lebih penting adalah untuk
tidak merasa terganggu apabila ada tamu. menjaga privasi.
Zona privat yang diwujudkan dengan kamar
dan kamar mandi diletakkan bersebelahan dan Pintu pada rumah tipe 45 secara umum terdiri
diakses secara langsung. Privasi semakin dari 2 pintu masuk, yaitu satu pintu utama dan
terjaga dengan posisi pintu kamar yang saling satu pintu dapur. Hanya kasus 5 yang
berhadapan dan kamar mandi yang terletak mempunyai pintu satu buah yaitu pintu utama.
diantaranya. Keberadaan dua buah pintu untuk akses
keluar-masuk rumah menjadikan privasi lebih
Sirkulasi dalam rumah terjaga dan penghuni juga lebih nyaman di
dalam rumahnya. Apabila sedang ada tamu di
Sirkulasi merupakan bagian penting yang ruang tamu maka penghuni tetap bisa keluar
harus diperhatikan dan didesain secara khusus masuk dari pintu dapur.
pada bangunan, begitu juga pada rumah
tinggal. Kesalahan atau ketidaktepatan dalam Jendela pada rumah sederhana tipe 45
desain sirkulasi akan berakibat pada terdapat hampir di semua ruangan kecuali
berkurangnya ruang efektif yang bisa kamar mandi (bagi yang kamar mandinya
dimanfaatkan. diapit oleh kamar). Hal ini memungkinkan
orang dari luar bisa melihat kedalam rumah
Pada kasus 4 sirkulasi di dalam rumah menjadi melalui jendela. Namun, pihak pengembang
besar karena pembagian zona yang kurang perumahan maupun penghuni sendiri sudah
tepat. Sebagai akibat dari zona privat (kamar mencarikan solusi dengan kaca gelap pada
tidur dan kamar mandi) yang berseberangan bagian jendela rumah. Sehingga orang dari
dan zona semi privat (ruang keluarga dan luar tidak dengan mudah melihat aktivitas yang
dapur) yang juga berseberangan terjadi di dalam rumah. Selain itu, penghuni
mengakibatkan sebagian ruang tamu menjadi juga bisa mencari solusi dengan memberi sun-
jalur sirkulasi. Akibat dari besarnya sirkulasi di shading dengan bentuk paling sederhana
dalam rumah menyebabkan berkurangnya serupa kirai atau pengatapan dengan
ruang efektif. Bagian ruang yang menjadi jalur polikarbonat yang akan menghalangi
sirkulasi secara langsung tidak bisa digunakan pandangan dan masuknya sinar matahari
untuk beraktivitas maupun meletakkan maupun tampiasnya air hujan.
perabot.
PENGATURAN PRIVASI DALAM DESAIN
Pada kasus 5, sirkulasi menjadi besar bukan RUMAH SEDERHANA
sebagai akibat dari kekurangtepatan
pembagian zona tetapi karena perletakan pintu Pola dan Fungsi Ruang pada rumah
yang kurang tepat. Pintu utama terletak di sederhana
tengah ruangan, sedangkan pintu belakang
diletakkan di ujung ruangan. Akibatnya Rumah tipe 36 merupakan tipe rumah paling
sebagian besar dari ruang tamu tidak bisa sederhana untuk keluarga inti (ibu, bapak dan
maksimal digunakan. dua orang anak), yang memenuhi standar
rumah sehat dimana masing-masing penghuni
2
Pada kasus 6, desain sirkulasi sudah cukup mempunyai minimal ruang gerak 9 m untuk
baik dan terpola. Sirkulasi tersebut kegiatan sehari-hari. Ruang-ruang yang
menciptakan ruang-ruang efektif yang bisa terdapat di dalamnya juga mewadahi aktivitas
digunakan untuk meletakkan perabot dan yang dilakukan sehari-hari yaitu menerima
beraktivitas tanpa merasa terganggu. tamu, beristirahat, memasak dan berinteraksi
Kekurangannya hanya karena posisi pintu antar anggota keluarga. Minimal ruang yang
belakang yang berada di tengah ruangan disediakan adalah ruang tamu, kamar tidur,
menyebabkan ruang keluarga menjadi kamar mandi dan dapur.
terbelah.
Permasalahannya adalah bahwa secara fisik
Keberadaan elemen bangunan: pintu, ruang sudah didesain untuk mewadahi
jendela, pagar aktivitas sehari-hari, akan tetapi ada
kebutuhan lain yang belum terpenuhi yaitu
Desain umum untuk rumah tipe 45 sama privasi. Ruang tamu sebagai perwujudan
dengan tipe 36 yaitu rumah tanpa pagar depan ruang publik di dalam rumah ternyata
dan belakang. Pemagaran bagian depan dan digunakan juga untuk aktivitas lain selain
belakang menjadi penting dalam aktivitas utamanya seperti interaksi antar
47
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 13 No 1 Januari 2014: 39-50
anggota keluarga, makan, melihat TV, belajar sedang ada tamu di ruang tamu, maka
dan tidur. Secara aktivitas bisa dilihat bahwa penghuni akan merasa sungkan ketika akan
ruang tamu sebagai ruang publik yang keluar masuk rumah karena harus melewati
merangkap ruang semi privat. pintu tersebut. Bukan tidak mungkin, tamu juga
akan merasa tidak nyaman dengan kondisi
Ketika ada tamu datang, maka secara otomatis tersebut. Permasalahan pintu yang lain adalah
semua kegiatan yang ada di ruang tamu kebanyakan desain rumah tipe 36 pintu
terhenti. Setidaknya sampai tamu tersebut langsung terbuka dan bisa melihat ke seluruh
pulang. Hal inilah yang menimbulkan rasa rumah, artinya bisa dilihat ruangan yang ada di
ketidaknyamanan atau dengan kata lain dalam rumah tersebut. Hal ini akan semakin
mengganggu privasi. mengurangi privasi penghuni rumah, karena
ada beberapa aktivitas yang tidak ingin
Permasalahan privasi yang lain pada rumah diketahui oleh orang lain.
tipe 36 adalah keberadaan satu pintu sebagai
akses keluar masuk rumah. Sehingga apabila
Tipe 36 Tipe 45 Pengaturan ruang
Pengaturan ruang pada rumah
sederhana yang baik:
1. Menyediakan ruang untuk
mewadahi kegiatan sehari-hari:
publik-semi privat-privat
2. Susunan ruang didesain untuk
menjaga privasi baik penghuni
maupun orang yang bertamu
Publik dan semi 3. Posisi bukaan : pintu dan jendela
Area publik privat terpisah hendaknya tetap menjaga privasi
dan semi penghuni untuk dapat tetap
privat
beraktivitas
menjadi satu Posisi pintu 4. Perlu difikirkan privasi kebisingan
mengurangi dan penciuman
privasi Dua pintu untuk
menjaga privasi
Sedangkan pada rumah tipe 45, penataan Pembagian Zona pada rumah sederhana
ruang sudah cukup mewadahi privasi.
Setidaknya dalam rumah tipe 45 sudah Pembagian zona pada rumah sederhana tipe
disediakan ruang keluarga, walaupun kadang 36 dan 45 merupakan hal pokok yang sangat
masih menjadi satu dengan ruang tamu dan mempengaruhi privasi. Dikarenakan luasannya
hanya diberi sekat pemisah berupa penataan yang sempit, pembagian zona pada rumah tipe
perabot. Secara visual privasi terjaga, hanya 36 dirasa lebih sulit daripada rumah tipe 45.
secara kebisingan (suara) dan penciuman Rumah tipe 36 secara umum hanya dapat
(bau) privasi belum terjaga. Keberadaan dua dibagi menjadi 2 zona yaitu publik dan privat.
buah pintu, sebagaimana umumnya desain Zona semiprivat seringkali terabaikan karena
rumah tipe 45 menjadikan privasi lebih baik. tidak tersedianya ruang. Hal lain yang terjadi
Karena penghuni tidak perlu merasa sungkan adalah bergesernya ruang publik dari ruang
untuk beraktivitas di dalam rumahnya jika tamu ke teras, disebabkan ruang tamu banyak
sedang ada tamu. digunakan untuk kegiatan semi privat.
48
Pengaturan Privasi Dalam Desain Rumah Sederhana
(Anisa)
Pembagian zona pada rumah sederhana tipe masih perlu diupayakan kembali salah satunya
45 lebih jelas, karena ruang publik, semi privat adalah dengan menambah fungsi lain pada
dan privat sudah terwadahi dengan baik. teras
Privasi sudah terjaga dengan baik pada rumah
tipe 45. Sedangkan pada rumah tipe 36 privasi
Tipe 36 Tipe 45 Pembagian zona
Pembagian zona yang baik :
Mewadahi dan
menyediakan ruang untuk
zona publik, semi privat dan
privat secara terpisah
Privat
Semi Privat
Publik
Sirkulasi dalam rumah sederhana desain awal, rumah sederhana tipe 36 dan tipe
45 tidak diberikan pagar depan dan belakang.
Sirkulasi erat kaitannya dengan pembagian Pemagaran bagian depan dan belakang ini
zona di dalam rumah. Sirkulasi juga kemudian dikembangkan oleh pemilik masing-
berhubungan dengan perletakan bukaan masing untuk menjaga privasi.
dalam hal ini adalah pintu, baik pintu masuk,
pintu keluar maupun pintu ruang-ruang yang Pintu masuk merupakan elemen penting dalam
ada di dalam rumah. Secara teori bisa pengaturan privasi.seperti umumnya deain
dikatakan bahwa dimana ada bukaan (pintu) rumah sederhana tipe 36 yang hanya
maka disitulah akan terjadi sirkulasi. mempunyai satu pintu masuk yang digunakan
juga untuk pintu keluar. Hal ini sangat
Selayaknya, jalur sirkulasi dibuat bebas. Bebas mengganggu privasi. Berbeda dengan desain
dari perabot dan bebas dari aktivitas lain. Akan rumah tipe 45 yang sudah mengupayakan
tetapi hal ini terasa sulit diwujudkan terutama adanya dua buah pintu pada rumahnya.
pada rumah sederhana tipe 36. Dimana pada
rumah sederhana tipe 36, sirkulasi seringkali Keberadaan dua buah pintu untuk akses
digunakan untuk beraktivitas atau meletakkan keluar-masuk rumah menjadikan privasi lebih
perabot. Padahal jika dilihat dari segi desain, terjaga dan penghuni juga lebih nyaman di
sudah diupayakan untuk meminimalkan jalur dalam rumahnya. Apabila sedang ada tamu di
sirkulasi. ruang tamu maka penghuni tetap bisa keluar
masuk dari pintu dapur.
Pada rumah sederhana tipe 45 hal yang sama
juga terjadi. Jalur sirkulasi masih digunakan Jendela pada rumah sederhana terdapat
untuk meletakkan perabot seperti lemari atau hampir di semua ruangan kecuali kamar mandi
credenza. Hal tersebut akan mengganggu (bagi yang kamar mandinya diapit oleh kamar).
kelancaran sirkulasi di dalam rumah. Hal ini memungkinkan orang dari luar bisa
melihat kedalam rumah melalui jendela.
Keberadaan Elemen bangunan pada rumah Namun, pihak pengembang perumahan
sederhana maupun penghuni sendiri sudah mencarikan
solusi dengan kaca gelap pada bagian jendela
Pada rumah sederhana, ada beberapa elemen rumah. Sehingga orang dari luar tidak dengan
yang menunjukkan pengaturan privasi. Dalam mudah melihat aktivitas yang terjadi di dalam
49
Jurnal Arsitektur NALARs Volume 13 No 1 Januari 2014: 39-50
rumah. Selain itu, penghuni juga bisa mencari menghalangi pandangan dan masuknya sinar
solusi dengan memberi sun-shading dengan matahari maupun tampiasnya air hujan.
bentuk paling sederhana serupa kirai atau
pengatapan dengan polikarbonat yang akan
50
Pengaturan Privasi Dalam Desain Rumah Sederhana
(Anisa)
51