COMMUNICATION SYSTEM
CCS adalah penggabungan proses sistem audio yang artinya untuk komunikasi antara
pilot dan pilot, pilot dan ground crew serta memberikan audio signal dari komunikasi,
navigasi, dan warning system ke pilot. Komponen-komponen CCS yaitu :
CCS Station Box adalkah alat yang berguna untuk mengoperasikan sistem
komunikasi/navigasi yang diinginkan sesuai dengan fungsinya, alat ini dipasang
dicockpit depan dan belakang cockpit instrument panel, CCS Station Box terdapat 2
circuit yang tipenya sama, normal microphone, amplifier circuit dan emergency
microphone circuit.
Alat ini terpasang dibelakang ejection seat depan yang berguna untuk
menghubungkan peralatan komunikasi, junction box terdapat receiver amplifier untuk
tiap-tiap cockpit dan emergency/ground crew ke semua cockpit, tiap-tiap receive
amplifier akan menguatkan receive audio signal ke input signal dibagi ke dalam
cockpit depan/belakang dan kemudian output menuju headset, emergency dan ground
crew amplifier digunakan sebagai auxilliary amplifier untuk main receive amplifier
yang menguatkan receive audio signal untuk komunikasi dengan ground crew dengan
posisi amplifier selector switch pada posisi FAIL apabila emergency.
3. Intercom Assembly
Intercom Assembly dipasang disebelah kiri dari main fuselage yang berfungsi
untuk komunikasi antara pilot dengan maintenance personel di darat.
Intercom Jack terpasang dicockpit depan dan belakang pada console sebelah
kanan yang dihubungkan dengan headset melalui extension headset jack.
INTERCOM JACK
Avionic control panel berfungsi sebagai cockpit selection control untuk sistem
komunikasi dan navigasi, alternate PTT, peralatan navigasi dan lain-lain.
a. Front cockpit ACP mempunyai empat kontrol indicator dan dua switch
c. ALT PTT switch sebagai cadangan apabila PTT button di PCL rusak.
Gambar front cockpit ACP
Rear cockpit ACP mempunyai empat kontrol select switch dan ALT PTT
switch, alat kontrol ini untuk take control ke salah satu cockpit depan atau belakang
yang digunakan untuk VHF/UHF, VOR/ILS dan ADF sistem, switch-switch tersebut
mampu menyeleksi take control yang hanya terdapat di cockpit belakang dimana
instruktur berada, VOR/ADF select switch juga digunakan untuk menentukan kondisi
master/slave dari EFI dengan pengoperasian internal relay-relay dicockpit depan ACP.
VHF SYSTEM
Alat utama komunikasi dipesawat KT-1B adalah VHF radio system, alat ini bekerja
pada frekuensi 118.000-151.975 MHz dengan channel spacing 25 KHz, VHF system
mempunyai kemampuan komunikasi udara ke udara, udara ke darat, darat ke darat, komponen
VHF system terdiri dari :
VHF Transceiver memakai sistem metode : AM Metode, alat ini terdapat dilantai dua
baggage bay, alat ini mempunyai nominal transmit power 20 watt (min 16 Watt) yang dibagi
kedalam circuit operation untuk receive dan circuit operation untuk transmit, arus listrik
disupplai dari battery bus
TRANSCEIVER
VHF Control select switch di CCS cockpit depan, alat ini mempunyai fungsi sebagai
frekwensi setting, operating mode selection enam preset frekwensi loading, preset frekwensi
setting, squelch on/off selection dan lain-lain.
UMT-12 Mount adalah mounting device pada konstruksi pesawat terbang untuk
pelepasan dan pemasangan trasceiver VHF-22B
VHF Antenna terpasang dibawah main fuselage dan bekerja pada bandwidth
(Frekwensi range) 30.000-400.000 MHz serta digunakan untuk memancarkan dan menerima
RF signal.
Alat ini terpasang dilantai dua baggage bay yang terdiri dari main receiver,
guard receiver dan transmitter, main receiver dibuat didalam receiver board dan
mempunyai automatic squelch function, alat ini dapat mengontrol squelch on/off oleh
control panel dengan frekuensi 225.000-399.975 MHz, guard receiver dibuat didalam
guard board dan fix dengan di tune ke frekuensi channel 243.000MHz, Main receiver
dapat di tune ke berbagai macam frekwensi channel, tetapi guard receiver hanya dapat
menerima kalau di tune ke guard frekwensi channel. Alat ini mempunyai automatic
squelch function yang dapat mengontrol squelch on/off oleh control panel yang
mempunyai take control, transmitter merubah microphone signal ke dalam AM mode
pada frekwensi channel dan preset channel, identical ke receiver, dengan mensetting
ke control panel dan kemudian mensupplai ouput 10 watt ke antenna.
TRANSCEIVER
UHF Control Panel terdapat disetiap cockpit instrumen panel yang mempunyai
fungsi sebagai frekuensi setting, operating mode selection, preset frekuensi loading
dan setting, squelch on/off selection, preset frekuensi loading dan setting, squelch
on/off selection, dan lain-lain, alat ini akan bekerja dengan mengaktifkan control
select switch di CCS cockpit depan dan belakang dan pengontrolannya disesuaikan
dari cockpit depan dan belakang, ketika mensetting preset channel, 20 channel dapat
dimasukkan ke cockpit control panel depan (master).
UHF Antenna terpasang diatas fuselage, antenna ini bekerja pada bandwidth
(frekuensi range) dari 225.000 MHz- 400.000 MHz yang digunakan untuk
memancarkan dan menerima RF signal.
Pesawat KT-1B dilengkapi oleh peralatan navigasi yang terdiri dari VOR/ILS, DME
dan ADF, adapun penjelasan dari masing-masing peralatan navigasi adalah sebagai berikut :
VOR/ILS SISTEM
VOR/ILS Sistem adalah peralatan utama navigasi dan landing aid dipesawat KT-
1B,VOR adalah alat navigasi yang digunakan untuk menuntun pesawat ke tempat tujuan yang
diinginkan dengan relative bearing information yang berhubungan dengan ground station, alat
navigasi ini dilengkapi juga dengan VOR Station identification audio signal melalui head set
pilot, ILS (Instrument Landing System) berfungsi sebagai short range landing approach aid
yang akan memberikan/ menuntun pilot secara visual posisi pesawat menuju run way untuk
landing,. ILS juga dilengkapi dengan ILS Station atau LOC Audio sinyal dan marker beacon
audio sinyal melalui heaset pilot, komponen-komponen dari sistem ini adalah :
1. VOR/ILSReceiver/VIR 32
VOR/ ILS receiver adalah navigation receiver yang menurut fungsinya sebagai
VOR/LOC receiver, GS Receiver, dan MB Receiver, alat ini dilengkapi dengan 200
receive channel dari 108.00-117.95 MHz dan 40 GS Channel hanya disediakan dengan
seleksi dari LOC Channel.
ACCES DOOR
AVOINIC MP 90
BAY
VOR/ILS RECEIVER
MOUNT
VOR/ILS Control panel terpasang pada tiap-tiap cockpit instrumen panel yang
berguna untuk mengontrol ILS sistem, control panel ini mempunyai channel atau mode
selection function dan self test function yang akan bekerja pada control select switch di CCS
cockpit depan dan belakang.
3. VOR/LOC/GS Antenna
VOR/ILS Antenna terdiri dari satu set dari dua VOR/LOC/GS Antenna,
VOR/LOC/GS Antenna menerima VOR Bearing, To/From annunciation, course deviation,
dan aircraft landing course deviation information dari ground station serta menerima VOR
station identification audio signal.
4. MB Antenna
MB Antenna menerima distance information sampai approach end of runway dan juga
menerima marker beacon annunciation dari MB audio signal.
VOR/LOC/GS ANTENNA
MB ANTENNA
Phasing Coupler berfungsi untuk menggabungkan reference phase dan variable phase
dari RF Signal yang dipancarkan kedua terminal VOR/LOC/GS antenna dari ground station
kemudian output RF signal dengan satu terminal.
6. Diplexer
Diplexer adalah dual direction bandpass filter yang berguna untuk mentransfer output
signal dari phasing coupler ke VOR/ILS receiver.
PHASING COUPLER
ACCES DOOR
MP150
DIPLEXER
VOR/ILS Receiver mount adalah mounting device pada aircraft structure untuk
pelepasan dan pemasangan receiver yang berada di avionic bay main fuselage.
TRANSPONDER SYSTEM
Transponder adalah integral part (bagian-bagian yang tidak dapat dipisahkan) dari air
traffic control radar beacon, adapun komponen-komponen utama dari transponder system
adalah :
1. Transponder
2. Transponder Mount
Transponder Mount adalah mounting device pada aircraft structure untuk pelepasan
dan pemasangan transponder yang terletak di avionic bay main fuselage.
DOOR
TRANSPONDER
AVIONIC BAY
MOUNT
Transponder control panel dipasang pada cockpit depan instrument panel yang
berguna untuk mengontrol transponder sistem yang mempunyai channel atau mode selection
function dan self set function.
4. Transponder antenna
FRONT COCKPIT
CONTROL PANEL
ANTENNA
Pesawat KT-1B dilengkapi dengan ADF sistem yang merupakan peralatan navigasi
kedua yang pengoperasiannya sebagai AM Radio receiver (ANT Mode) Automatic direction
Finding sistem (ADF Mode) dan dapat menerima petunjuk pembawa signal (Tone Mode).
ADF sistem menerima non-directional radio dalam 360 degress azimuth yang
dipancarkan dari NDB (Non-Directional radio beacon) di ground station yang menunjukan
relatif bearing dari seleksi ground station ke EHSI, ADF sistem juga mempunyai NDB Station
identification audio signal melalui headset pilot, direction ditunjukkan oleh pointer ke EHSI
dimana ground station berada, adapun komponen dari ADF system terdiri dari :
1. ADF Receiver
ADF Receiver dapat menerima signal dari low frekuensi (LF Band) 190-850 KHz,
Medim Frekuensi (*MF) band 1.616-1799,5 KHz atau standart AM broadcast station
2.179-2.185 KHz, ADF Receiver menerima signal dari NDB untuk menghitung aircraft
bearing dan display bearing information pada EHSI, untuk menghindari kebingungan
mengenali station-station ketika signal-signal diterima dari satu atau lebih NDB, tiap-tiap
NDB mengirim identifikasi kode melalui kode identifier dengan dua atau tiga huruf.
ADF Receiver mount adalah mounting device pada aircraft structure untuk pelepasan
dan pemasangan receiver yang terletak di avionic bay main fuselage.
DOOR
ADF RECEIVER
AVIONIC BAY
MOUNT
ADF Control panel dipasang pada tiap-tiap cockpit instrumen panel untuk mengontrol
system ADF, ADF sistem control panel ini mempunyai channel/mode selection function dan
self test function.
4. ADF Antenna
ADF antenna terdiri dari loop antenna dan sense antenna sebagai single unit, loop
antenna dapat efektif menerima signal dari satu direction, sense antenna dapat menerima
semua radio waves pada 360 degress, ground station efektif dideteksi melalui dua antenna
otomatis, distorsi dari medan elektromagnetik dapat terjadi tergantung dari pemasangan posisi
ADF antenna
ADF ANTENNA
Pesawat KT-1B dipasang DME sistem yang merupakan peralatan utama navigasi
untuk mendapatkan jarak informasi dari pesawat ke ground station, ketika air borne
interrogator mengirim interogasi signal, ground transponder menjawab dengan delay time 50
micro second, pesawat akan mengukur waktu untuk penerimaan gelombang radio yang
dipancarkan ke ground dan merubah waktu ke dalam jarak yang akan di display pada EHSI,
sistem ini juga mempunyai ground station identifikasi audio signal melalui headset pilot.
DME dapat dioperasikan independent atau sistem ini mempunyai informasi posisi (distance
bearing) yang berhubungan dengan VOR, penempatan kembali dengan fasilitas marker dari
ILS dapat juga disediakan informasi lanjutan dari distance ke landing point yang berhubungan
LOC dan GS, komponen dari sistem ini adalah :
1. DME Transceiver
DME Transceiver menerima serangkain response pulse dari ground station untuk
serangkaian interogasi pulse pada aircraft dari 960-1.215 MHz untuk menghitung jarak dan
mendisplay informasi jarak di EHSI, transceiver mengukur informasi jarak untuk diseleksi
ground DME Beacon, antara lain slant distance, ground speed dan waktu untuk/dari station.
Transceiver mempunyai 252 frekuensi channel akan tetapi ketika VOR atau ILS
Station diseleksi ketepatan DME frekuensi dihubungkan dengan station yang otomatis
diseleksi, diantaranya channel-channel tersebuit 200 channel dihubungkan ke VOR atau ILS
frekuensi., 52 channel lainnya tidak dipakai dan digunakan hanya untuk DME.
DME Transceiver Mount adalah mounting device pada aircraft structure untuk pelepasan dan
pemasangan transceiver yang terletak di avionic bay main fuselage.
DOOR
DME TRANSCEIVER
AVIONIC BAY
MOUNT
DME Antenna adalah L-Band navigasi dan identifikasi antenna, mengirim interrogasi
signal dari pesawat menerima bahasa signal dari ground station.
ANTENNA
ELT SYSTEM
ELT (Emergency Locator Transmitter) adalah suatu peralatan radio transmitter yang
akan memancarkan /mengirim signal posisi pesawat dalam keadaan emergency, peralatan ini
dapat dioperasikan meskipun listrik dipesawat “off” yang maksudnya untuk mengirim
informasi posisi pesawat kalau terjadi situasi emergency selama penerbangan, komponen ELT
System terdiri dari :
1. ELT Transmitter
Transmitter dipasang pada lantai dua bagage bay yang digabungkan dengan G switch,
alat ini dioperasikan pada gelombang khusus dengan frekuensi 121.5 MHz, 243.0 MHz,
406.0-25 MHz dan memancarkan informasi posisi pesawat yang disediakan power dari
battery alat itu sendiri.
Battery transmitter mempunyai daya tahan terpasang selama 5 tahun (apabila dibatasi
untuk satu kali “test” setiap hari), battery tersebut dapat digunakan selama + 24 jam pada
frekwensi 406.025 MHz (5W) dan 48 jam pada 121.5 MHz/243.0 MHz (0,1 W), penggantian
battery dapat dilakukan dengan sangat mudah dengan menekan 2 lock battery kedalam
peralatan tersebut memakai kekuatan jari.
4. ELT Mount
ELT mounting device pada aircraft structure untuk pelepasan dan pemasangan
transmitter yang digabungkan dengan G-Switch ( terletak pada lantai dua baggage bay), pada
ELT Mount tedapat strap (tali penyangga) yang berguna untuk menahan goncangan, sehingga
dapat melindungi transmitter dan G Switch.
ELT MOUNT
ELT TANSMITTER
G Switch terletak dilantai dua battery bay yang digabungkan dengan ELT, terdiri dari
toggle switch dan test switch (yang akan kembali”Off” karena terdapat spring load), toggle
switch mempunyai tiga posisi ARM, OFF, dan ON test button dapat ditest menurut posisi dari
toggle switch, kalau pesawat tersebut tidak terbang dalam jangka waktu lama G-Switch harus
pada OFF position sedangkan pada waktu penerbangan switch harus pada posisi ARM,
battery G-Switch diisi/charging dari power pesawat dan mempunyai daya tahan
pemasangannya selam 2,5 tahun, battery tersebut dapat digunakan selama 10 jam.
ELT Remote Controller berada dicockpit depan console sebelah kanan yang terdiri
dari indicator lamp, dan toggle switch, toggle switch mempunyai pengaman untuk mencegah
hal-hal yang tidak kita inginkan oleh pilot / maintenance personel, dalam penggunaaan toggle
switch pilot dapat mengetes /reset ELT sebelum G-Switch mengoperasikan sistem tersebut.
Switch tersebut dapat juga mengaktifkan ELT pada waktu emergency, control panel
mempunyai indicator lamp dan sounder untuk memberikan tone dan beep signal.
FRONT
COCKPIT
ELT REMOTE
CONTROLLER
. ELT Antenna
ELT Antenna terpasang disisi kiri dorsal fin pesawat, antenna ini memancarkan sinyal
pada tiga frekuensi dengan penerimaan sinyal dari ELT transamitter pada waktu emergency.
ELT ANTENNA