Pemboran Lubang Ledak
Pemboran Lubang Ledak
1. Geometri Pemboran
a. Diameter Lubang ledak
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan diameter lubang ledak adalah :
a. Volume batuan yang dibongkar
b. Tinggi jenjang dan konfigurasi isian
c. Tingkat Fragmentasi yang diinginkan
d. Mesin bor yang tersedia
e. Kapasitas alat muat yang akan menangani material hasil peledakan.
3. Geometri Pemboran
geometri pemboran meliputi diameter lubang bor, kedalaman lubang tembak,
kemiringan lubang tembak, tinggi jenjang dan juga pola pemboran.
Mechanical drilling terbagi menjadi tiga macam berdasarkan cara penetrasi terhadap batuan,
yaitu: rotary drilling, percussive drilling, dan rotary-percussive drilling.
2) Shank Adaptor
Shank adaptor merupakan komponen mesin bor yang pertama yang menstransmisikan energi
pukulan dari piston ke batang bor. Shank adaptor ini terletak didalam mesin bor
dandihubungkan dengan couplings ke batang bor pertama.
3) Batang Bor
Batang bor berguna untuk meneruskan energi putaran dan energi pukulan dari shank
adaptor ke mata bor. Pada pemboran dengan top hammer batang bor merupakan komponen
setelah drill chuck dan dapat berbentuk hexagonal maupun round cross – section.
4) Couplings
Coupling berguna untuk menyambungkan batang bor yang satu dengan batang bor lainnya.
Tujuan penggunaancoupling untuk memperoleh kedalaman yang diinginkan.
5) Mata bor
Mata bor berguna untuk meneruskan energi putaran dan tumbukan dari batang bor ke batuan.
Alat bor rotary-percussive drill terdiri dari 2 jenis mata bor, yaitu:
a. Button Bit
Button bit berbentuk silinder. Pada bagian permukaan button bit terbesar tungstan
carbide dalam berbagai bentuk dengan diameter antara 50 mm – 251 mm. button bit ini lebih
cocok digunakan pada rotary-percusive drilling, mempunyai kecepatan yang lebih tinggi
daripada insert bit, lebih resisten terhadap pengerutan dan cold-pressing, dan mampu
meneruskan energy dari batang bor secara lebih efektif. (Gambar 3.10) Sleeve-type Semi-
bridge type Full-bridge type Helical-splines type
b. Insert Bit
Insert bit ini terdiri dari dua bentuk yaitu cross bits dan X-bits. Cross bits terdiri dari
empat buah tungsten carbide yang saling membentuk sudut 90o sedangkan X-bits terdiri dari
empat buah tungsten carbide yang saling membentuk sudut 75o dan 105o. Insert bits
memiliki ukuran diameter mulai dari 35 mm sampai 57 mm untuk cross bits dan 64 mm
untuk Xbits.(
3.4.1 Percussion
Energi pukulan dihasilkan dari shock wave yang menggerakkan piston secara berulang-ulang
kemudian ditransmisikan dari hammer ke mata bor melalui batang bor. Button Bit Cross Bit
X-Bit
3.4.2 Rotation
Gerakan putaran yang menghasilkan perputaran mata bor diantara energi pukulan
berulang-
ulang. Gerakan ini mengakibatkan terjadinya tumbukan mata bor batuan dengan posisi yang
berbeda-beda. Metode Pemboran di Permukaan dan Pemakaiannya