Anda di halaman 1dari 1

Obat Wajib Apotek (OWA) adalah obat keras yang keberadaannya bisa diserahkan oleh apoteker kepada pasien

tanpa
menggunakan resep dari dokter. Dalam penyerahan OWA terdapat ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan oleh
apoteker, sehingga peranan apoteker dalam hal ini mempengaruhi gambaran pelayanan swamedikasi OWA. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pelayanan Obat Wajib Apotek yang diberikan kepada pasien meliputi patient
assessment, rekomendasi obat, informasi obat dan non obat, serta untuk mengetahui kendala apoteker tidak dapat
memberikan pelayanan OWA kepada semua pasien. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel dilakukan secara
cluster random sampling dan responden didapatkan sebanyak 85 orang. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu
komponen pelayanan swamedikasi OWA pada patient assessment yang paling banyak ditanyakan adalah mengenai
gejala yang dirasakan pasien (67%). Pada rekomendasi obat, pasien lebih sering dilibatkan dalam pemilihan obat
(48,2%) dan sebagian besar apoteker selalu merekomendasikan rujukan ke dokter apabila penyakit pasien dirasa
berat (63,5%). Pada informasi obat, informasi yang paling banyak diberikan adalah indikasi obat (51,8%), dosis obat
dan waktu pemberian obat (70,6%). Kendala yang membuat apoteker tidak dapat selalu melakukan pelayanan obat
wajib apotek antara lain karena apotek sedang ramai sebesar (39,8%), apoteker sedang tidak ada di tempat (29,2%),
ada pasien yang lebih membutuhkan pelayanan (17,7%) dan jumlah tenaga kerja yang kurang (13,3%). Kesimpulan
yang diperoleh yaitu komponen pelayanan swamedikasi obat wajib apotek yang diberikan oleh apoteker di apotek
belum seluruhnya disampaikan secara lengkap sesuai dengan ketentuan yang ada.

Obat Wajib Apotek (OWA) was included prescription drugs that can be given by the pharmacist to the patient without
use a prescription from a doctor. In delivery of OWA contained provisions that must be done by a pharmacist, so the
role of the pharmacist in this case affects to profile OWA used in selfmedication. The purpose of this study was to
determine OWA used in selfmedication provided to patients include patient assessment, recommendation medicine,
drug and non-drug information, as well as to determine the constraints pharmacists can’t provide OWA services to
all patients. In this study, the sampling technique was obtained by cluster random sampling with 85 respondent. The
result obtained were component of OWA used in self-medication in patient assessment is the most asked about
perceived symptoms of patients (67%). In the recommendation of drugs, patients are more often involved in the
selection of drugs (48.2%) and most pharmacists always recommend referral to a doctor if the patient feels severe
disease (63.5%). In drug information, most information provided is an indication of the drug (51.8%), drug dose and
time of drug administration (70.6%). Constraints that make the pharmacist can’t always perform Obat Wajib Apotek
services, because the pharmacy was crowded (39.8%), pharmacists were not available (29.2%), there were patients
more need of care (17.7%) and the amount of labor is less (13.3%). The conclusion that is a component in the self-
medication of mandatory drug pharmacy have not fully conveyed in full in accordance with existing regulations.

Anda mungkin juga menyukai