Disusun oleh
PROFIL PERUSAHAAN
PT Ungaran Sari garment (PT USG) merupakan anak perusahaan dari Busana Apparel
Group yang didirikan pada tahun 1975 dan melakukan ekspor pertama kali pada tahun 1978
dengan meiliki kurang lebih 200 karyawan, seiring berjalanya waktu, PT USG meiliki
perkembangan yang cukup pesat menjadi salah satu perusahaan apparel orientasi eksport
terbesar di Indonesia dengan jumlah karyawan mencapai 14000 karyawan dan mampu
memproduksi 1,7 juta lusin per tahun serta memilki 3 pabrik, yaitu di PT USG I di Ungaran,
PT USG II di Congol dan PT USG III di Pringapus. Berikut adalah pekembangan ekspansi PT
USG dari tahun ke tahun :
- 1997 : Pabrik ke-4 di Congol
- 1998 : Pabrik ke-5 di Pringapus, Pabrik ke-6 (Sentral cutting) dan pabrik ke-7 di
Congol
- 2001 : Pabrik ke-8 di Pringapus
- 2003 : Pabrik ke-9 di Pringapus (sentral werehouse)
- 2006 : Pabrik ke-10
PT USG memiliki 2 divisi, yaitu divisi Dress blouse (Congol & Ungaran) dan Man
Clothes (Pringapus). Beberapa brands ternama yang menjadi patner terbesar dari USA
diantaranya PVH (buyer terbesar), kohl’s, macys, polo ralph lauren, dll. dan ada juga dari asia
seperti uniqlo.
STRUKTUR ORGANISASI
- PA 1 : Mr Mukesh
- PA 2 : Mr Rajeshwaran
- PA 3 : Mr Raveendra
- PA 4 :-
- PA 5 : Mr Mukesh
- PA 6 & 7 : Mr Vijay Jaya Kumar
Departemen Inti :
- Cutting - Sewing
PA 1 : Pak Pras PA 1 : Bu Lutfiatul
PA 2 : Pak Eko SR PA 2 : Bu Siti Handayani
PA 3 : Pak Rahardian PA 3 : Bu Rondiyah
PA 5 : Pak Ghofur PA6/7 : Bu Winarni
PA6/7 : Pak Hastapurba
- Finishing
PA 1 : Pak Hadi Prayitno
PA 2 : Bu Nur Hadi
PA 3 : Pak Beni
PA 6/7 : Pak Ardi
Departemen Support
- Store - Sample
PA 1 : Acc : Bu Yuliana PA 1 : Pak Burhan
PA 2 : Acc : Bu Ifa PA 2 : Pak Puji
PA 3 : Acc & Fab : Bu Sri Tentrem PA 3 : Bu Mulan
PA 5 : Fab : Pak Kholis PA 6/7 : Pak Alian darmoko
PA 6/7 : Acc & Fab : Pak Indritanto
- PPMC - QC
PA 1 : Pak Bambang dan Pak Puguh Dept Head : Pak Didit Handoyo
PA 2 : Bu Diani PA 1 : Bu Sriyati
PA 3 : Bu Mula PA 2 : Pak Kris
PA 3 : Bu Hesti
- IE PA 5 : Bu Nurdianti
PA 1 : Pak Edi PA 6/7 : Pak Cikho
PA 2 : Pak Eron
PA 3 : Pak Bambang
PA 5 : Pak Fachrudin
PA 6/7 : Bu Estiani
Untuk masalah jam kerja di bagi menjadi 2 yaitu jam kerja pokok dan jam kerja
reguler di luar ketentuan di bawah maka karyawan sudah dihitung jam kerja lembur, untuk
karyawan baru juga di berikan 2 termin yaitu 3 bulan pertama dan 3 bulan kedua dengan
perincian sebagai berikut :
- Jam Kerja Pokok
Senin – kamis : 07.00 – 14.30 ( Istirahat 30 menit )
Jum’at : 07.00 – 15.00 ( Istirahat 60 menit )
Sabtu : 07.00 – 12.30 ( Istirahat 30 menit )
Total JP : 40 jam
Limited JP : 60 jam
- Jam Kerja Reguler
Senin – Jum’at : 07.00 – 16.00 ( Istirahat 30 menit / kecuali Jum’at 60 menit)
Sabtu : 07.00 – 15.15 ( Istirahat 30 menit )
Total JP : 49,75 jam
Limited JP : 60 jam
Karyawan juga berhak mendapatkan perizinan dari perusahaan karena itu adalah hak
semua karyawan, untuk perizinan di PT. USG dibagi menjadi 4 :
1. Alfa : Karyawan mangkir dari pekerjaan dan tidak melaporkan status keadaanyang
sedang terjadi pada HRD unit serta atasan masing – masing.
2. Permissions : Karyawan yang belum mendapatkan Hak Cuti karena under 1 years
work namun ada keperluan seperti ( wisuda, dll ) maka perlu melakukan izin ke HRD
Unit masing-masing H-7 sebelum hari H dengan melampirkan surat dan akan
dilakukan pemotongan gaji.
3. Cuti: Karyawan yang sudah bekerja selama 1 tahun mendapatkan hak cuti 12x
dalam satu tahun namun itu sudah termasuk akan dipotong pada hari besar yang
mencantumkan cuti bersama.
4. Sakit : Karyawan yang sakit akan di klasifasikan menjadi 2 yaitu DR dan S. Dr jika
karyawan tersebut berangkat kerja (walaupun telat dan melakukan pemeriksaan di
klinik perusahaan) namun beda dengan status S yang melakukan pemeriksaan di luar
klinik perusahaan.
Selasa, 9 Januari 2018
GEMBA
Gemba yaitu sebuah system atau web yang menjadi patokan atau panutan oleh
PT.Ungaran Sari Garments. LEAN Merupakan sebuah system yang bertugas untuk
menunjang perusahaan baik individu atau organisasi yang memungkinkan itu untuk berubah
menjadi lebih baik. Usaha yang dilakukan secara konsisten untuk mengeliminasi adanya
limbah yang tidak dibutuhkan dan mengganggu bagi kelangsungan sistem yang ada di
perusahaan, contoh dari limbah itu adalah:
1. Waiting
2. Defect
3. Excessive motion
4. Lost Productivity
5. Injury
Dalam LEAN tersendiri ada sebuah system atau skema yang disebut “LEAN HOUSE”
Yaitu suatu bentuk penjelasan berdasarkan dengan permisalan rumah LEAN
Team work
Chalenge
kaizen : Change for the better
STORE
Fungsi Store:
1. Receiving (Penerimaan) : Jenis yang sesuai, jumlah, kualitas visual
2. Storage (Penyimpanan) : aman dari cuaca, hewan, pencuri, identifikasi
3. Issued (Pengeluaran) : harus mempunyai MR yang dibuat oleh PPMC
4. Manage : Setiap 6 bulan sekali akan diadakan pemeriksaan atau
pengumpulan Deadstoke yang kemudian akan
disimpan di PA 4
Learning objectives:
1. Value Added
- The costumer is willing to pay : Costumer mau bayar
- The ting must physically charge : bendanya bisa berubah secara fisik
- The work must be : prioritas untuk dikerjakan
3. Waste
- Waste of defect : Segala sesuatu yang di bawah standar
- Waste of inventory : Segala sesuatu yang melebihi standar tidak diperlukan
- Waste of processing : proses yang berlebih
- Waste of waiting : membuang-buang waktu
- Waste of motion : gerakan yang berlebihan
- Waste of over production : kelebihan produksi
SAMPLE
sample pattern
Buyer marketing PPMC
room maker
Finish supervisor
(folding & packing) QC seewing cutting
sample
Tag Pack adalah sebuah panduan order dari buyer yang akan di kerjakan di sample
room dan dibuatkan mulai dari Proto Sample hingga Pilot Sample. Isi dari Tag Pack antara
lain Sketch, Build of Material, Size Pack, How To Measure. Untuk B.O.M berisi tentang
fabric apa yang akan di gunakan pada saat bulk production nanti, accesoris yang di gunakan
baik label, botton, thread, maupun interlining. Size pack digunakan untuk Grading Size (s, m,
l, xl, xxl), sementara how to measure adalah panduan untuk seorang Qc terutama agar contoh
baju yang di order sesuai dengan permintaan buyer menggunakan mathline sebagai alat bantu
ukur dan standart yang diberikan buyer.
Tahap–tahap sample di mulai dari Proto sample (Develope Sample) buyer akan
dikirim 2 pcs dan 1 pcs di keep factory untuk penggunan mulai dari fabric , acc dan lainya
masih dari factory. Setelah buyer approval (with or no comment) akan di lanjutkan ke tahap
salesman sample untuk jumlah quantity di minta dari buyer bisa 5, 6, 10 pcs / dst fabric
langsung dari buyer namun penggunaan acc dari factory. Ini adalah sample yang akan di
pajang di gerai gerai maupun yang akan dibuat contoh oleh buyer sebagai bahan presentasi di
hadapan para buyer lagi atau langsung ke konsumen. Setelah melaksanakan salesman sample
maka tahap selanjutnya adalah Content / Fit Sample ini sudah dikatakan buyer approve,
dibuatkan 2 pcs dan 1 pcs keep factory. PPS ( Pre Production Sample ) langkah yang terakhir
sebelum dilakukanya bulk production semua bahan mulai dari fabric, acc dll langsung dari
buyer akan di kirim lagi 2 pcs untuk buyer dan 1 keep factory lain dari pps maka ada garment
test 2 pcs ke lab yang akan dijadikan Quality check uji washing, uji warna fabric, dan uji tarik
fabric/garment. Setelah semuanya selesai maka akan masuk pada Pilot Sample, PPS approve
akan di buat pattern pilot berdasarkan PPS. Dilanjutkan pembutan pola di GGT, yang akan di
buat pola marker sebelum proses cutting dan loading ke sewing ( pilot ). Qc bertugas untuk
mengecek size pack, yang di teruskan oleh pattern maker (menganalisa pilot running).
PP meeting adalah sebuah meeting yang dilakukan sebelum membuat order dalam
skala bulk production yang di hadiri oleh semua dept untuk melaporkan issue apa saja pada
saat pembuatan pilot sample, hal ini di tujukan untuk mengantisipasi terjadinya problem pada
saat bulk production. Setelah mendapatkan comment maka pattern maker akan membuat rilis
terbaru yaitu final pattern berdasarkan juga dari tes shrinkead & loose fabric contoh fabric
akan diambil 10% dari store missal 1 yard 50x50. Setelah di rilis maka akan di kirim ke GGT
maka akan menghasilkan output mini marker akan di lanjutkan ke Cutting sesuai dengan
Quantity Order.
Jam 14.10 – 15.00 WIB, Pak Bima dan Pak Yongki di ruang TC 1
MSDS merupakan informasi kepada konsumen tentang komposisi / isi dari kandungan
bahan yang terdapat pada zat kimia, bagaimana cara merawat dan bahaya apa yang
ditimbulkan oleh zat kimia tersebut serta cara penanggulanganya
Berikut adalah zat kimia yang berbahaya yang ada di PT USG III :
- Wash bensin
- White oil
- Stain remover
- Silicon oil
Cara menggunakan zat kimia yang aman :
- Baca MSDS terlebih dahulu
- Gunakan apd yang diperlukan dengan benar
- Gunakan sesuai fungsinya
- Tetap disimpan pada kemasannya
- Dilarang makan dan minum saat menggunakan zat kimia
- Hindari kontak langsung dengan semua anggota badan
- Cuci tangan selalu setelah menggunakan zat kimia
- Menyimpan pada tempat aman
Merupakan alat pelindung diri anggota tubuh yang bertujuan untuk menjaga kesehatan
dan juga keselamatan. APD yang digunakan di PT USG yaitu :
- Masker - Iron pad
- Needle guard - Standing pad
- Eye guard - Sarung tangan kulit/asbes
- Pulley guard - Back support
- Metal gloves - Helmet
- Knife guard - Cover
- Respirator - Safety switch
Rabu, 10 Januari 2018
A mindset and way of thinking that’s focused on improving process while also
seeking out ways to improve the lives of people
- How to do Ten Commandments of Continous Improvement?
Permasalahn yang terjadi adalah bunuh diri yang terjadi di sebuah perusahaan
Perancis bidang teknologi yaitu Franch Telkom. yang melatar belakangi terjadinya bunuh
diri adalah persaingan yang keras antara sesama perusahaan yang bergerak di bidang yang
sama dengan France Technology, akan tetapi France Technology kalah bersaing dan
akhirnya saham perusahaan tersebut anjlok di tahun 2000 yang mengakibatkan perusahaan
tersebut harus mengganti sistemnya menjadi perusahaan yang privat/privatisasi dalam arti
pemerintah tidak memegang penuh perusahaan, dengan kata lain menjadi perusahaan
swasta, dengan masalah tersebut berimbas dengan diharuskannya mengurangi tenaga kerja.
Pada masa sulit tersebut, perusahaan franch telkom berusaha untuk mengurangi
jumlah karyawan dengan cara tidak langsung, perusahaan mengeluarkan
kebijakan/program seperti HRD (Next) dengan memindahkan karyawan dan manajer
menengah setiap 3 th ke posisi baru,menempatkan karyawan yang tidak ada hubungan
dengan kualifikasinya. Selain itu perusahaan juga menerapkan kerja berlebihan, tidak
adanya training, menggunakan teror, bullying, penganiayaan sistematis, tidak diperhatikan
koleganya yang menjadikan karyawan menjadi stress yang akhirnya mengakibatkan bunuh
diri beberapa karyawan di Franch telkom.
Solusi dari permasalahan tersebut adalah pemerintah harus membuat regulasi yang
jelas dan tegas tentang ketenagakerjaan yang melindungi hak-hak karyawan maupun
perusahaan sehingga tidak ada kerugian dari pihak manapun, kemudian regulasi tersebut
harus diterapkan oleh franch telkom dalam sebuah kebijakan perusahan yang harus
disetujui dari pihak pekerja, perusahaan maupun pemerintah. Selain itu pemerintah harus
menjalankan fungsi pengawasan terhadap regulasi tersebut untuk memastikan agar regulasi
tersebut diterapkan dengan baik oleh perusahaan.
Inti dari menonton film tersebut adalah adanya permasalah pekerjaan yang berimbas
ke permasalah rumah tangga. Suami tidak mampu membiayai istri dan juga anaknya,
akhirnya sang istri harus pergi. Akan tetapi sang suami tidak berhenti dalam berusaha
untuk mendapatkan pekerjaan walaupun pekerjaan itu berat baginya.
Dalam keadaan putus asa, Chris memutuskan untuk berkarier sebagai pialang saham
Chris menerima tawaran magang tanpa dibayar di sebuah perusahaan pialang Dean Witter
Reynolds yang menjanjikan pekerjaan bagi peserta magang terbaik. Dalam masa magang
yang tak dibayar itu, Chris mulai kehabisan uang. Akhirnya ia diusir dari rumah sewanya
dan menjadi tuna wisma. Selama beberapa hari ia tidur di tempat-tempat umum, namun
kemudian ia memutuskan untuk tidur di rumah singgah Glide Memorial Chruch. Karena
keterbatasan tempat, mereka harus mengantri untuk mendapatkan kamar. Kadang mereka
berhasil, kadang gagal dan terpaksa tidur di luar. Kemiskinan dan ke-tunawisma-an ini
semakin mendorong tekad Chris untuk menjalankan tugas dengan giat dan mendapatkan
pekerjaan di Dean Witter Reynolds. To bee continued...
Hikmah yang bias diambil dari film tersebut adalah segala sesuatunya itu masih
mungkin, seperti kesuksesan, hal itu didapatkan harus dengan perjuangan, jangan cepat
mengeluh tetap bersemangat untuk mendapatkan kesuksesan.
FISHBONE DIAGRAM
SEWING
- Proses Sewing :
1. Preparation, merupakan area yang mempersiapkan & memproses komponen-
komponen garment untuk selanjutnya digabungkan di area Assembing.
2. Assembing, merupakan proses penggabungan komponen-komponen yang telah
dipersiapkan oleh area preparation.
- komponen-komponen yang diproses preparation
Collar
Cuff
Front
Back
Sleeve
- Proses Assembing
Jika kualitas shirt reject kembali ke masing-masing proses untuk di repair lalu kembali
ke QC.
CUTTING
5S OVERVIEW
- What is 5S?? : a method of creating & orderly workplace that exposes waste and make
abnormalities immediately visible : lingkungan bersih & teratur dapat menunjukan
limbah dan kejanggalan dapat cepat teratasi
- Origins 5S?? : Henry Ford : Cleaningup, Arranging, Neatness, Discipline, Ongoing
improvement (CANDO)
- Why 5S?? : Safety first, mengidentifikasi dan menghilangkan limbah, low cost high
inpac, get everyone involved, lebih fokus ke pekerjaan
5S :
1. Seiri : Sort : memilih barang-barang yang akan dipergunakan saja
2. Seiton : Straighteen : Tempatkan barang-barang sesuai tempatnya
3. Seisou : sweep : bersih-bersih
4. Seiketsu : Standarize : menerapkan standar keberlanjutan
5. Shitsuke : Self discipline : Disipline / rajin
EMBROIDERY
- Pre production
- Proses Produksi
- Finishing Proses
1. melakukan trimming pada sisa interlining dan thread pada semua panel after embrio
2. trimming dan embrio mengikuti standard approval
3. Melakukan checking 100 % pada semua panel after embroidery dan memberikan
tanda defect pada embro untuk proses perbaikan
4. semua panel defect embro yang dapat diperbaiki wajib diberi tanda dan dilakukan
proses perbaikan secepatnya, bilamana defect adalah major dan tidak dapat
diperbaiki harus dikeluarkan dari bundel dan di taruh di ikatan terluar
5. leader bertanggungjawab penuh pada proses perbaikan embroidery
6. semua panel after proses finishing harus dilakukan checking metal detector untuk
memastikan embro bebas dari metal
FINISHING
Merupakan proses akhir dari rangkaian proses di perusahaan garment yang diawali
dari proses produksi sebelum cutting and sewing dimana proses akhir ini akan memberikan
nilai khusus untuk suatu performance dari sebuah factory
1. Trim Chart -> Detail contoh accessories yang digunakan oleh produksi, diterima
store dari PPMC, Kemudian dari store distribusi dan produksi
2. Standart Pressing -> digunakan pada proses busa produksi
3. Packing approval – panduan
4. Material preparation
B. Production : Tahapan proses produksi finishing. Saat ini, output produksi dihitung
berdasarkan jumlah garment yang difolding
Ironing body
Proses folding
1. pinning collar
2. attach butterfly
3. positioning garment on table
4. positioning fold plat and tissue
5. fold left and right sleeve
6. fold left and right body
7. pinning join shoulder
8. folding shirt tail (Three folds)
9. folding back
10. pinning shirt tail join back
11. insert BCB head to NCB
12. Attach Collar band
13. Make up folding
Pasang Accesories : Concern yang utama dari proses ini adalah akurasi
Urutan Proks
1. Pasang UPC/Price Ticket
2. Pasang sticker garment
3. pasang button tag
4. pasang polybag
5. pasang sticker
C. After production
1. Inspection
Proses audit dari produk garment yang dihasilkan Pre final (final factory) & Final
Inspection. diambil saat status order 100% sewing dan 90 % proccesing
2. shipment