Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEGIATAN MASA ORIENTASI

Tanggal 8 Januari-12 Januari 2018

Disusun oleh

Nama : Ahmad Maulana Aziz


NIK : 201801075
Depart. : General

PT Ungaran Sari Garment III


Jl. Raya Pringapus km.5 Kel/Kec.Pringapus, Kab. Semarang
2018
Senin, 8 Januari 2018

 Jam 8.00 – 9.00 WIB, Ibu Nurima di ruang TC

PROFIL PERUSAHAAN

PT Ungaran Sari garment (PT USG) merupakan anak perusahaan dari Busana Apparel
Group yang didirikan pada tahun 1975 dan melakukan ekspor pertama kali pada tahun 1978
dengan meiliki kurang lebih 200 karyawan, seiring berjalanya waktu, PT USG meiliki
perkembangan yang cukup pesat menjadi salah satu perusahaan apparel orientasi eksport
terbesar di Indonesia dengan jumlah karyawan mencapai 14000 karyawan dan mampu
memproduksi 1,7 juta lusin per tahun serta memilki 3 pabrik, yaitu di PT USG I di Ungaran,
PT USG II di Congol dan PT USG III di Pringapus. Berikut adalah pekembangan ekspansi PT
USG dari tahun ke tahun :
- 1997 : Pabrik ke-4 di Congol
- 1998 : Pabrik ke-5 di Pringapus, Pabrik ke-6 (Sentral cutting) dan pabrik ke-7 di
Congol
- 2001 : Pabrik ke-8 di Pringapus
- 2003 : Pabrik ke-9 di Pringapus (sentral werehouse)
- 2006 : Pabrik ke-10

PT USG memiliki 2 divisi, yaitu divisi Dress blouse (Congol & Ungaran) dan Man
Clothes (Pringapus). Beberapa brands ternama yang menjadi patner terbesar dari USA
diantaranya PVH (buyer terbesar), kohl’s, macys, polo ralph lauren, dll. dan ada juga dari asia
seperti uniqlo.

 Jam 9.20–10.10 WIB, Ibu yusi di ruang GGT PA 5

GARBER GARMENT TEKNOLOGI (GGT)

Departemen GGT merupakan departemen yang menggunakan program komputer


untuk menggambar suatu produk atau bagian produk garmen berfungsi untuk menghasilkan
output berupa marker dan perhitungan konsumsi penggunaan fabric untuk kebutuhan dalam
pembuatan garmen. Software yang dipakai yaitu Software Gerber dan Software Optitex.
Pada dasarnya proses kerja GGT terbagi menjadi 2 kategori, yaitu YY (Konsumsi
untuk buyer) dan Bulk (marker dan konsumsi untuk produksi). YY merupakan permintaan
buyer untuk mengetahui kebutuhan fabric yang dibutuhkan spesific style. Sedangkan Bulk
merupakan proses pembuatan marker yang akan diproses diproduksi sesuai permintaan buyer.

 Jam 10.20–12.00 WIB, Ibu Nurima di TC

STRUKTUR ORGANISASI

PT USG III pringapus memiliki struktur oranisasi sebagai berikut :

 General Manager : Mr Anil George


 Factory Manager :

- PA 1 : Mr Mukesh
- PA 2 : Mr Rajeshwaran
- PA 3 : Mr Raveendra
- PA 4 :-
- PA 5 : Mr Mukesh
- PA 6 & 7 : Mr Vijay Jaya Kumar

 Departemen Inti :

- Cutting - Sewing
PA 1 : Pak Pras PA 1 : Bu Lutfiatul
PA 2 : Pak Eko SR PA 2 : Bu Siti Handayani
PA 3 : Pak Rahardian PA 3 : Bu Rondiyah
PA 5 : Pak Ghofur PA6/7 : Bu Winarni
PA6/7 : Pak Hastapurba

- Finishing
PA 1 : Pak Hadi Prayitno
PA 2 : Bu Nur Hadi
PA 3 : Pak Beni
PA 6/7 : Pak Ardi

 Departemen Support

- Store - Sample
PA 1 : Acc : Bu Yuliana PA 1 : Pak Burhan
PA 2 : Acc : Bu Ifa PA 2 : Pak Puji
PA 3 : Acc & Fab : Bu Sri Tentrem PA 3 : Bu Mulan
PA 5 : Fab : Pak Kholis PA 6/7 : Pak Alian darmoko
PA 6/7 : Acc & Fab : Pak Indritanto

- PPMC - QC
PA 1 : Pak Bambang dan Pak Puguh Dept Head : Pak Didit Handoyo
PA 2 : Bu Diani PA 1 : Bu Sriyati
PA 3 : Bu Mula PA 2 : Pak Kris
PA 3 : Bu Hesti
- IE PA 5 : Bu Nurdianti
PA 1 : Pak Edi PA 6/7 : Pak Cikho
PA 2 : Pak Eron
PA 3 : Pak Bambang
PA 5 : Pak Fachrudin
PA 6/7 : Bu Estiani

 Jam 13.00 – 15.00 WIB, Ibu Nurima di TC

JAM KERJA DAN PERIZINAN

Untuk masalah jam kerja di bagi menjadi 2 yaitu jam kerja pokok dan jam kerja
reguler di luar ketentuan di bawah maka karyawan sudah dihitung jam kerja lembur, untuk
karyawan baru juga di berikan 2 termin yaitu 3 bulan pertama dan 3 bulan kedua dengan
perincian sebagai berikut :
- Jam Kerja Pokok
Senin – kamis : 07.00 – 14.30 ( Istirahat 30 menit )
Jum’at : 07.00 – 15.00 ( Istirahat 60 menit )
Sabtu : 07.00 – 12.30 ( Istirahat 30 menit )
Total JP : 40 jam
Limited JP : 60 jam
- Jam Kerja Reguler
Senin – Jum’at : 07.00 – 16.00 ( Istirahat 30 menit / kecuali Jum’at 60 menit)
Sabtu : 07.00 – 15.15 ( Istirahat 30 menit )
Total JP : 49,75 jam
Limited JP : 60 jam

Karyawan juga berhak mendapatkan perizinan dari perusahaan karena itu adalah hak
semua karyawan, untuk perizinan di PT. USG dibagi menjadi 4 :
1. Alfa : Karyawan mangkir dari pekerjaan dan tidak melaporkan status keadaanyang
sedang terjadi pada HRD unit serta atasan masing – masing.
2. Permissions : Karyawan yang belum mendapatkan Hak Cuti karena under 1 years
work namun ada keperluan seperti ( wisuda, dll ) maka perlu melakukan izin ke HRD
Unit masing-masing H-7 sebelum hari H dengan melampirkan surat dan akan
dilakukan pemotongan gaji.
3. Cuti: Karyawan yang sudah bekerja selama 1 tahun mendapatkan hak cuti 12x
dalam satu tahun namun itu sudah termasuk akan dipotong pada hari besar yang
mencantumkan cuti bersama.
4. Sakit : Karyawan yang sakit akan di klasifasikan menjadi 2 yaitu DR dan S. Dr jika
karyawan tersebut berangkat kerja (walaupun telat dan melakukan pemeriksaan di
klinik perusahaan) namun beda dengan status S yang melakukan pemeriksaan di luar
klinik perusahaan.
Selasa, 9 Januari 2018

 Jam 7.00-8.00 WIB, Ibu Nurima di ruang gemba

GEMBA

Gemba yaitu sebuah system atau web yang menjadi patokan atau panutan oleh
PT.Ungaran Sari Garments. LEAN Merupakan sebuah system yang bertugas untuk
menunjang perusahaan baik individu atau organisasi yang memungkinkan itu untuk berubah
menjadi lebih baik. Usaha yang dilakukan secara konsisten untuk mengeliminasi adanya
limbah yang tidak dibutuhkan dan mengganggu bagi kelangsungan sistem yang ada di
perusahaan, contoh dari limbah itu adalah:
1. Waiting
2. Defect
3. Excessive motion
4. Lost Productivity
5. Injury
Dalam LEAN tersendiri ada sebuah system atau skema yang disebut “LEAN HOUSE”
Yaitu suatu bentuk penjelasan berdasarkan dengan permisalan rumah LEAN

Lean a system focused on


creating costumer value

Continous Respect for


improvement people

Team work
Chalenge
kaizen : Change for the better

 Tujuan dari LEAN adalah:


1. Excess inventory
2. Expedition
3. Excessive inspection
 Benefit dari LEAN adalah:
1. Improved employe engangement morale
2. Reduce operating costs
3. Improved safety
 Jam 8.20 – 10.30 WIB, Pak Andrinanto di PA 6

STORE

Fungsi Store:
1. Receiving (Penerimaan) : Jenis yang sesuai, jumlah, kualitas visual
2. Storage (Penyimpanan) : aman dari cuaca, hewan, pencuri, identifikasi
3. Issued (Pengeluaran) : harus mempunyai MR yang dibuat oleh PPMC
4. Manage : Setiap 6 bulan sekali akan diadakan pemeriksaan atau
pengumpulan Deadstoke yang kemudian akan
disimpan di PA 4

Store dibagi menjadi 3 yaitu:


1. Store Fabric (PA 3, PA 5, PA 6, PA 7) : kain halus dan interlining
2. Store Accessoris (PA 1, PA 2, PA 3, PA 6, PA 7) : material production & non
3. Store Finish Good/ Central werehouse (PA 4) : Raw material & finish good

 Jam 11.20 – 12.15 WIB, Ibu Nurima di ruang Gemba

SEVEN DEADLY WASTE

Learning objectives:
1. Value Added
- The costumer is willing to pay : Costumer mau bayar
- The ting must physically charge : bendanya bisa berubah secara fisik
- The work must be : prioritas untuk dikerjakan

2. Essential Non Value Added


- Kegiatan yang tidak menambah nilai guna tetapi memang harus dikerjakan

3. Waste
- Waste of defect : Segala sesuatu yang di bawah standar
- Waste of inventory : Segala sesuatu yang melebihi standar tidak diperlukan
- Waste of processing : proses yang berlebih
- Waste of waiting : membuang-buang waktu
- Waste of motion : gerakan yang berlebihan
- Waste of over production : kelebihan produksi

 Jam 13.10 – 14.00 WIB, Bu indriyani di ruang Sample PA 3

SAMPLE

sample pattern
Buyer marketing PPMC
room maker

Finish supervisor
(folding & packing) QC seewing cutting
sample
Tag Pack adalah sebuah panduan order dari buyer yang akan di kerjakan di sample
room dan dibuatkan mulai dari Proto Sample hingga Pilot Sample. Isi dari Tag Pack antara
lain Sketch, Build of Material, Size Pack, How To Measure. Untuk B.O.M berisi tentang
fabric apa yang akan di gunakan pada saat bulk production nanti, accesoris yang di gunakan
baik label, botton, thread, maupun interlining. Size pack digunakan untuk Grading Size (s, m,
l, xl, xxl), sementara how to measure adalah panduan untuk seorang Qc terutama agar contoh
baju yang di order sesuai dengan permintaan buyer menggunakan mathline sebagai alat bantu
ukur dan standart yang diberikan buyer.
Tahap–tahap sample di mulai dari Proto sample (Develope Sample) buyer akan
dikirim 2 pcs dan 1 pcs di keep factory untuk penggunan mulai dari fabric , acc dan lainya
masih dari factory. Setelah buyer approval (with or no comment) akan di lanjutkan ke tahap
salesman sample untuk jumlah quantity di minta dari buyer bisa 5, 6, 10 pcs / dst fabric
langsung dari buyer namun penggunaan acc dari factory. Ini adalah sample yang akan di
pajang di gerai gerai maupun yang akan dibuat contoh oleh buyer sebagai bahan presentasi di
hadapan para buyer lagi atau langsung ke konsumen. Setelah melaksanakan salesman sample
maka tahap selanjutnya adalah Content / Fit Sample ini sudah dikatakan buyer approve,
dibuatkan 2 pcs dan 1 pcs keep factory. PPS ( Pre Production Sample ) langkah yang terakhir
sebelum dilakukanya bulk production semua bahan mulai dari fabric, acc dll langsung dari
buyer akan di kirim lagi 2 pcs untuk buyer dan 1 keep factory lain dari pps maka ada garment
test 2 pcs ke lab yang akan dijadikan Quality check uji washing, uji warna fabric, dan uji tarik
fabric/garment. Setelah semuanya selesai maka akan masuk pada Pilot Sample, PPS approve
akan di buat pattern pilot berdasarkan PPS. Dilanjutkan pembutan pola di GGT, yang akan di
buat pola marker sebelum proses cutting dan loading ke sewing ( pilot ). Qc bertugas untuk
mengecek size pack, yang di teruskan oleh pattern maker (menganalisa pilot running).
PP meeting adalah sebuah meeting yang dilakukan sebelum membuat order dalam
skala bulk production yang di hadiri oleh semua dept untuk melaporkan issue apa saja pada
saat pembuatan pilot sample, hal ini di tujukan untuk mengantisipasi terjadinya problem pada
saat bulk production. Setelah mendapatkan comment maka pattern maker akan membuat rilis
terbaru yaitu final pattern berdasarkan juga dari tes shrinkead & loose fabric contoh fabric
akan diambil 10% dari store missal 1 yard 50x50. Setelah di rilis maka akan di kirim ke GGT
maka akan menghasilkan output mini marker akan di lanjutkan ke Cutting sesuai dengan
Quantity Order.

 Jam 14.10 – 15.00 WIB, Pak Bima dan Pak Yongki di ruang TC 1

MSDS (MATERIAL SAFETY DATA SHEET) & APD

MSDS merupakan informasi kepada konsumen tentang komposisi / isi dari kandungan
bahan yang terdapat pada zat kimia, bagaimana cara merawat dan bahaya apa yang
ditimbulkan oleh zat kimia tersebut serta cara penanggulanganya

Berikut adalah zat kimia yang berbahaya yang ada di PT USG III :
- Wash bensin
- White oil
- Stain remover
- Silicon oil
Cara menggunakan zat kimia yang aman :
- Baca MSDS terlebih dahulu
- Gunakan apd yang diperlukan dengan benar
- Gunakan sesuai fungsinya
- Tetap disimpan pada kemasannya
- Dilarang makan dan minum saat menggunakan zat kimia
- Hindari kontak langsung dengan semua anggota badan
- Cuci tangan selalu setelah menggunakan zat kimia
- Menyimpan pada tempat aman

Tindaakan preventif yang perlu dilakukan :


- Gunakan sesuai fungsinya
- Tidak menaruh ditempat sembarangan
- Selalu mengontrol ada tidaknya label MSDS
- Berilah label nama pada bahan kimia

APD (Alat Pelindung Diri)

Merupakan alat pelindung diri anggota tubuh yang bertujuan untuk menjaga kesehatan
dan juga keselamatan. APD yang digunakan di PT USG yaitu :
- Masker - Iron pad
- Needle guard - Standing pad
- Eye guard - Sarung tangan kulit/asbes
- Pulley guard - Back support
- Metal gloves - Helmet
- Knife guard - Cover
- Respirator - Safety switch
Rabu, 10 Januari 2018

 Jam 7.00 – 8.00 WIB, Ibu Nurima di Ruang Gemba

TEN COMMANDEMENTS OF CONTINOUS IMPROVEMENT

- What is Ten Commandments of Continous Improvement?

A mindset and way of thinking that’s focused on improving process while also
seeking out ways to improve the lives of people
- How to do Ten Commandments of Continous Improvement?

Daily practice of course


- This is Ten Commandments of Continous Improvement?
1. Open mind to change (membuka pikiran terhadap metode-metode yang baru)
2. Think ,”yes we can, if..” (mengidentifikasi masalah utama yang terjadi, sehingga
kita sudah siap dalam menghadapinya)
3. Never attack people (jangan pernah menekan seseorang, harus focus ke masalah
utama mengenai bagaimanamasalah tersebut bias muncul (sebab-akibat))
4. Seek simple solution (mencari solusi termudah)
5. Stop and fix problem (menyelesaikan masalah pada saat itu juga)
6. Use creativity instead of capital (pendekatan kreativitas untuk menyelesaikan
masalah dari pada dengan mengandalkan jabatan / kedudukan)
7. Problem are nothing more than opportunities (masalah adalah peluang yang baik
bagi seseorang yang cukup jeli melihatnya)
8. Find the root cause by asking why (menemukan akar permasalahan)
9. The wisdom of many is far better than the knowledge of one (perlu kolaborasi dari
semua keahlian untuk mencapai sebuah tujuan atau goal)
10. There is no final destination on the improvement journey (perubahan it uterus-
menerus, tidak ada ujungnya)

 Jam 8.00- 10.00 WIB, Ibu Nurima di Ruang Gemba

FISHBONE DIAGRAM “STUDI KASUS FRANCH TELKOM”

Permasalahn yang terjadi adalah bunuh diri yang terjadi di sebuah perusahaan
Perancis bidang teknologi yaitu Franch Telkom. yang melatar belakangi terjadinya bunuh
diri adalah persaingan yang keras antara sesama perusahaan yang bergerak di bidang yang
sama dengan France Technology, akan tetapi France Technology kalah bersaing dan
akhirnya saham perusahaan tersebut anjlok di tahun 2000 yang mengakibatkan perusahaan
tersebut harus mengganti sistemnya menjadi perusahaan yang privat/privatisasi dalam arti
pemerintah tidak memegang penuh perusahaan, dengan kata lain menjadi perusahaan
swasta, dengan masalah tersebut berimbas dengan diharuskannya mengurangi tenaga kerja.
Pada masa sulit tersebut, perusahaan franch telkom berusaha untuk mengurangi
jumlah karyawan dengan cara tidak langsung, perusahaan mengeluarkan
kebijakan/program seperti HRD (Next) dengan memindahkan karyawan dan manajer
menengah setiap 3 th ke posisi baru,menempatkan karyawan yang tidak ada hubungan
dengan kualifikasinya. Selain itu perusahaan juga menerapkan kerja berlebihan, tidak
adanya training, menggunakan teror, bullying, penganiayaan sistematis, tidak diperhatikan
koleganya yang menjadikan karyawan menjadi stress yang akhirnya mengakibatkan bunuh
diri beberapa karyawan di Franch telkom.
Solusi dari permasalahan tersebut adalah pemerintah harus membuat regulasi yang
jelas dan tegas tentang ketenagakerjaan yang melindungi hak-hak karyawan maupun
perusahaan sehingga tidak ada kerugian dari pihak manapun, kemudian regulasi tersebut
harus diterapkan oleh franch telkom dalam sebuah kebijakan perusahan yang harus
disetujui dari pihak pekerja, perusahaan maupun pemerintah. Selain itu pemerintah harus
menjalankan fungsi pengawasan terhadap regulasi tersebut untuk memastikan agar regulasi
tersebut diterapkan dengan baik oleh perusahaan.

 Jam 8.00- 10.00 WIB, Ibu Nurima di Ruang TC besar

MENONTON FILM PURSUIT OF HAPPINES

Inti dari menonton film tersebut adalah adanya permasalah pekerjaan yang berimbas
ke permasalah rumah tangga. Suami tidak mampu membiayai istri dan juga anaknya,
akhirnya sang istri harus pergi. Akan tetapi sang suami tidak berhenti dalam berusaha
untuk mendapatkan pekerjaan walaupun pekerjaan itu berat baginya.
Dalam keadaan putus asa, Chris memutuskan untuk berkarier sebagai pialang saham
Chris menerima tawaran magang tanpa dibayar di sebuah perusahaan pialang Dean Witter
Reynolds yang menjanjikan pekerjaan bagi peserta magang terbaik. Dalam masa magang
yang tak dibayar itu, Chris mulai kehabisan uang. Akhirnya ia diusir dari rumah sewanya
dan menjadi tuna wisma. Selama beberapa hari ia tidur di tempat-tempat umum, namun
kemudian ia memutuskan untuk tidur di rumah singgah Glide Memorial Chruch. Karena
keterbatasan tempat, mereka harus mengantri untuk mendapatkan kamar. Kadang mereka
berhasil, kadang gagal dan terpaksa tidur di luar. Kemiskinan dan ke-tunawisma-an ini
semakin mendorong tekad Chris untuk menjalankan tugas dengan giat dan mendapatkan
pekerjaan di Dean Witter Reynolds. To bee continued...
Hikmah yang bias diambil dari film tersebut adalah segala sesuatunya itu masih
mungkin, seperti kesuksesan, hal itu didapatkan harus dengan perjuangan, jangan cepat
mengeluh tetap bersemangat untuk mendapatkan kesuksesan.

 Jam 14.00- 15.00 WIB, Pak Yayan di Ruang Training center

CODE OF CONDUCT (COC) & GRIEVANCE SYSTEM

- COC and Grievance System


Adalah suatu hal yang menjadi keharusan bagi perusahaan untuk memenuhinya
(keinginan buyer/pemerintah)
- Terdapat 12 prinsip, yaitu:
 Prinsip 1
Kepatuhan terhadap hokum dan peraturan tempat kerja
 Prinsip 2
Larangan kerja paksa
 Prinsip 3
Larangan adanya pekerja anak
 Prinsip 4
Larangan adanya pelecehan dan tindak kekerasan
 Prinsip 5
Pengupahan dan kompensasi
 Prinsip 6
Jam kerja, Jam kerja pokok dan jam kerja regular
 Prinsip 7
Larangan diskriminasi
 Prinsip 8
Kesehatan dan keselamatan kerja
 Prinsip 9
Kebebasan berorganisasi
 Prinsip 10
Lingkungan kerja
 Prinsip 11
Kepatuhan terhadap ketentuan kepabeaan
 Prinsip 12
Penegakan ketentuan hukum terhadap obat-obatan terlarang
Kamis, 11 Januari 2018

 Jam 7.30 – 9.00 WIB, Ibu Nurima di Ruang Gemba

FISHBONE DIAGRAM

- Ditemukan oleh koioru Ishikawa pada tahun 1960


- Pembuatan Fishbone diagram
- cabang permasalahan dikenal dengan 6P/M
- Flexible atau dinamis untuk permasalahanya

man methode material

people proces policy


Akar
permasalahan
procedure Price product

machine measure-ment mother nature

 Jam 9.00-11.00 WIB, Bu Rita di Sewing PA 3

SEWING

- Proses Sewing :
1. Preparation, merupakan area yang mempersiapkan & memproses komponen-
komponen garment untuk selanjutnya digabungkan di area Assembing.
2. Assembing, merupakan proses penggabungan komponen-komponen yang telah
dipersiapkan oleh area preparation.
- komponen-komponen yang diproses preparation

 Collar
 Cuff
 Front
 Back
 Sleeve

- Urutan Proses Sewing :

1. L/S Make Collar 22. Press Pocket Shape


2. Collar Trim, turn and block 23. L/S att Pocket to front panel
3. L/S T/S S/N collar edge 14 “ 24. L/S att main label, size label etc
4. L/S Singlefold collar stand 25. L/S make box pleat at back body
5. L/S join collar stand sandwitching collar 26. C/S D/N join yoke to back body
6. Bagout L/S T/S Collar Stand 1/6” 27. Press & trim yoke
7. Cut Collar Stand 28. Fold & press dog house
8. Collar Notcher 29. L/S attslit to slave
9. L/ Single fold cuff hem 30. L/S att dog house to sleeve
10. L/S make cuff 31. L/S Join Shoulder
11. Bgout & press cuff 32. C/S D/N att sleeve to arm hole
12. L/S T/S S/N Cuff edge 33. L/S T/S at arm hole ¼”
13. Cut Left Front Panel 34. C/S D/S join side
14. Cut Placket Edge 35. L/S att collar to body
15. C/S D/N at Both side front panel 36. L/S Close collar to body
16. L/S Prefold under placket 37. L/S att cuff to sleeve
17. Cut Neck Hole 38. L/S prefold bottom hemming
18. L/S Make Button Hole at Front panel 39. L/S make button hole at collar stand
19. L/S att buton stitch at front panel cuff, & sleeve placket
20. Press Prefold Top Pocket Hem 40. L/S att butoon stitch collar stand,cuff
21. L/S Prefold Top Pocket Hem & slit

- Proses Assembing

1. Join shoulder : Menggabungkan antara front & back


2. Join sleeve to body : Pemasangan Sleeve dan body
3. Top stitch arm hole : after join sleeve
4. Side seam : menggabungkan antara komponen sleeve,back and front. disamping kiri &
kanan
5. bottom hem : lipatan bawah antara front kiri, kanan & back
6. join collar to body ; menggabungkan under collar dengan body
7. close collar : menggabungkan topneck band collar to body
8. join stuff to sleeve : menggabungkan cuff dengan sleeve
9. proses button hole : membuat lubang kancing
10. trimming all body: proses membersihkan benang-benang yang masih menempel
11. QC check : mengecek semua jahitan

Jika kualitas shirt reject kembali ke masing-masing proses untuk di repair lalu kembali
ke QC.

 Jam 14.00-15.00 WIB, Pak Bambang sutrisno di TA 1

KOPERASI ASAMTA PT UNGARAN SARI GARMENT

- Tujuan : memajukan kesejahteraan anggota dan ikut membangun tata perekonomian


nasional.
- Prinsip Koperasi : Terbuka dan sukarela, pengelolan secara demokratis, pemberian balas
jasa, kemandirian, pendidikan perkoperasian, kerjasama antar koperasi
- Jenis usaha : Simpanan Anggota, pinjaman, pertokoan, kantin & cafe, usaha Fotocopy,
usaha lain yang menguntungkan
- Kewajiban anggota : mematuhi AD & ART, berpartisipasi dalam kegiatan usaha,
mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan asas
- Hak anggota : menghadiri, menyampaikan pendapat & memberi saran dalam RAT dan
diluar rapat anggota, memilih/dipilih menjadi anggota / pengurus / pengawas / DPA,
meminta diadakan rapat anggota, memanfaatkan koperasi & mendapat pelayanan yang
sama
 Jam 15.20-16.20 WIB, Pak Rahadian di Cutting PA 3

CUTTING

- Cutting merupakan produksi pertama dalam pembuatan garment


- Tahapanya terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Pre Production
untuk memastikan semua material yang dibutuhkan pada saat proses cutting itu
tersedia, tepat waktu, sesuai dengan plan. material tersebut diantaranya : fabric,
interlining, marker, contras fabric, pattern, mini marker
2. During Production
Area before cutting : Spreading fabric, cutter, spreading interlining
Area after cutting :
 Pinning : menyamakan motif fabric
 Numbering : memberikan urutan panel dan face side fabric
 band knife : potong untuk interlining dan fabric dengan karakter yang unik
 prefuse : setting interlining
 fuse : menempelkan interlining pada panel (fabric)
 loading ke sewing
3. After Production

 Jam 16.30-17.00 WIB, Bu Retno di IE PA 3

- Ruang lingkupnya terbagi menjadi 3 yaitu :


1. Pre Production
- memastikan semua TNE (schedule)
- berkoordinasi dengan PPMC sesuai jumlah pemesanan dengan kapasitas pabrik
- memastikan area sampel
- memastikan pilot sample, PP meeting sesuai TNE
- costing di line plan
- review line plan satu bulan sekali
- monthly plan
- plan working hours
2. During Production
- Pengaturan : Alokasi kuantitas, waktu yang harus dicapai
- rewiew styling
- schedule
- monitoring /45 menit, /hari
- cek masalah
3. Post Production
- Cek balance transfer
- Cek mesin, kebutuhan
Jumat, 12 Januari 2018

 Jam 8.000 – 9.00 WIB, Ibu Nurima di Ruang Gemba

5S OVERVIEW

- What is 5S?? : a method of creating & orderly workplace that exposes waste and make
abnormalities immediately visible : lingkungan bersih & teratur dapat menunjukan
limbah dan kejanggalan dapat cepat teratasi
- Origins 5S?? : Henry Ford : Cleaningup, Arranging, Neatness, Discipline, Ongoing
improvement (CANDO)
- Why 5S?? : Safety first, mengidentifikasi dan menghilangkan limbah, low cost high
inpac, get everyone involved, lebih fokus ke pekerjaan

5S :
1. Seiri : Sort : memilih barang-barang yang akan dipergunakan saja
2. Seiton : Straighteen : Tempatkan barang-barang sesuai tempatnya
3. Seisou : sweep : bersih-bersih
4. Seiketsu : Standarize : menerapkan standar keberlanjutan
5. Shitsuke : Self discipline : Disipline / rajin

 Jam 9.15–10.30 WIB, Ibu Nurima di Ruang TC 1

BPJS KESEHATAN DAN KETENAGAKERJAAN, LAPORAN TERMIN

- BPJS Kesehatan : BU : 0,3 % & K : 1 %


- Sakit : GnG > Rujukan > Rs Ambarawa, Salatiga, Ungaran
- Lab/optik : GnG > Rujukan > optik/lab
- Gigi : GnG > Rujukan > Drg amelia
- Jika menggunakan BPJS kesehatan rujukan : Rs Ambarawa, Ungaran, Bina kasih, Ken
saras
- BPJS Ketenaga kerjaan
1. JHT : Perusahaan 3,7 %, karyawan 2%
2. JP : Perusahaan 2 %, karyawan 1 %
3. JKK : Perusahaan 0,24 %, karyawan 0 %
4. JK : Perusahaan 0,3%, karyawan 0 %

- JP dikasih berkala, umur pensiun mengikuti kebijakan pemerintah


- JKK jika terjadi kecelakaan di PP (jalur reguler), tugas dinas, ling.kerja, event
perusahaan
- Laporan termin : 2 x 3 bulan
- H-2 Minggu harus mengumpulkan termin : Keseharian, issue, solusi issue dll

 Jam 14.00-15.00 WIB, Pak Santo di Ruang Embioderi PA 5

EMBROIDERY

- Pre production

1. Standard approval embro hasus ada dan statusnya legal approved


2. Melakukan checking pattern dengan layout embroidery placement sesuai dengan
permintaan buyer
3. Lakukan random checking panel before embro dengan pattern bulk approval
4. Pastikan setting placement pada mesin sudah benar sesuai dengan posisi di pettern
embroidery ( all size atau grading size)
5. Periksa posisi face side & back side, bila tidak jelas harap melapor pada atasannya
6. Memastikan thread top dan under serta interlining sudah benar
7. Memastikan thread yang digunakan mempunyai lot yang sama dalam satu
garment/panel embro
8. Melakukan Test kosong sebelum jalan produksi untuk memastikan tidak ada
kontaminasi minyak dari mesin embro

- Proses Produksi

1. Memastikan face side fabric sudah benar


2. Melakukan Cross cek standard dengan melihat semua aspek ( Artwork, Thread
Code, Posisi, I/L, Tension)
3. Memastikan semua semua numbering ada dan teta menempel pada panel
4. Melakukan pengecekan setting tension benang embro minimal 1 jam sekali
5. Dilarang meninggalkan mesin tanpa pengawasan selama proses masih berjalan
6. Mengganti jarum yang tumpul apabila di indikasikan hasil terjadi yarn pull/hole
7. Bilamana terjadi patah jarum maka berlaku aturan sesuai sop needle prosedure
8. Laporkan kepada atasan bila terjadi masalah pada saat proses embro berlangsung
9. Proses embro pada panel harus secara urut menurut bundel ticketnya
10. Semua operator mesin embro wajb melakukan checking 100% pada saat dan
setelah proses embroidery dan memberikan tanda pada bagian yang defect dengan
stiker merah.

- Finishing Proses

1. melakukan trimming pada sisa interlining dan thread pada semua panel after embrio
2. trimming dan embrio mengikuti standard approval
3. Melakukan checking 100 % pada semua panel after embroidery dan memberikan
tanda defect pada embro untuk proses perbaikan
4. semua panel defect embro yang dapat diperbaiki wajib diberi tanda dan dilakukan
proses perbaikan secepatnya, bilamana defect adalah major dan tidak dapat
diperbaiki harus dikeluarkan dari bundel dan di taruh di ikatan terluar
5. leader bertanggungjawab penuh pada proses perbaikan embroidery
6. semua panel after proses finishing harus dilakukan checking metal detector untuk
memastikan embro bebas dari metal

- Embroidery memiliki 3 mesin dengan spesifikasi berbeda :


1. 2 mesin barudan : 20 kepala dan 18 kepala
2. 1 Tajima : 12 Kepala : 9 Jenis warna/jarum
- Target embro : 500 pcs/jam
- 3 Jenis jahitan : Satin, tatami dan Running sticth
- Booking plan harus 2 minggu sebelum mulai produksi oleh PPMC
 Jam 15.00-16.00 WIB, Pak Beny di Ruang Finishing PA 3

FINISHING

Merupakan proses akhir dari rangkaian proses di perusahaan garment yang diawali
dari proses produksi sebelum cutting and sewing dimana proses akhir ini akan memberikan
nilai khusus untuk suatu performance dari sebuah factory

- Flow Diagram Finishing Departement


Tranfer dari Sewing ( QC cek random) > proses produksi ( Ironing/folding ) (QC
inline dan cek first output and QC cek folding Persentase) > Proses pemasangan
Accesories ( QC cek count and Accuracy ) > Packing ( QC check count and Accuracy, Pre
Final ( 20 % and 60 % Packing, Final Inspection 100 % Packing, Remmant ) > shipment

- Alur kerja Finishing departement

A. Pre Production : Tahapan persiapan sebelum production running

1. Trim Chart -> Detail contoh accessories yang digunakan oleh produksi, diterima
store dari PPMC, Kemudian dari store distribusi dan produksi
2. Standart Pressing -> digunakan pada proses busa produksi
3. Packing approval – panduan
4. Material preparation

B. Production : Tahapan proses produksi finishing. Saat ini, output produksi dihitung
berdasarkan jumlah garment yang difolding

Flow Proses Produksi finishing

1. Tranfer good garment, bedasarkan PO, Style, colour


2. keeping good garment di box transfer tranfer
3. blower
4. press yoke
5. press collar form
6. Ironing Body
7. Folding
8. Pasang Accessories
9. Sortir Per size
10. scan dan pack
11. loading ke keeping area

Ironing body

1. gosok komponen cuff dan sleeve kanan kiri


2. gosok komponen front
3. gosok komponen back
4. pasang kancing
5. pasang accessories saat di gosok jika ada.

Proses folding

1. pinning collar
2. attach butterfly
3. positioning garment on table
4. positioning fold plat and tissue
5. fold left and right sleeve
6. fold left and right body
7. pinning join shoulder
8. folding shirt tail (Three folds)
9. folding back
10. pinning shirt tail join back
11. insert BCB head to NCB
12. Attach Collar band
13. Make up folding

Pasang Accesories : Concern yang utama dari proses ini adalah akurasi

Urutan Proks
1. Pasang UPC/Price Ticket
2. Pasang sticker garment
3. pasang button tag
4. pasang polybag
5. pasang sticker

C. After production

1. Inspection

Proses audit dari produk garment yang dihasilkan Pre final (final factory) & Final
Inspection. diambil saat status order 100% sewing dan 90 % proccesing

2. shipment

Proses pengiriman barang/ order sesuai dengan permintaan buyer.

Anda mungkin juga menyukai