Anda di halaman 1dari 27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian


4.1.1 Sejarah berdirinya PT Ungaran Sari Garments Pringapus

PT Ungaran Sari Garment merupakan salah satu anak usaha


Busana Apparel Group yang didirikan sejak tahun 1975. Perusahaan
telah mengekspor hasil produksinya ke berbagai negara di Asia,
Amerika, dan Eropa. Untuk pertama kali pada tahun 1978 dengan
memiliki kurang lebih 200 karyawan. Perusahaan dengan berorientasi
eksport terbesar di Indonesia, mengoperasikan pabrik-pabrik kelas
dunia di berbagai lokasi di Jawa yang didukung oleh 14.000 pekerja
terampil dan professional dan mampu memproduksi 1,7 juta lusin per
tahun dengan ekspor 75 % ke USA, dan 20 % ke Jepang dan sisanya ke
China, Thailand dan Australia. Selain itu PT Ungaran Sari Garments
memiliki 3 cabang pabrik diantaranya :
1. PT Ungaran Sari Garments 1 di Ungaran
2. PT Ungaran Sari Garment 2 di Congol
3. PT Ungaran Sari Garment 3 di Pringapus
Berikut adalah perkembangan ekspansi PT Ungaran Sari Garment
dari tahun ke tahun :
- 1997 : Pabrik ke-4 di Congol
- 1998 : Pabrik ke-5 di Pringapus, Pabrik ke-6 (Sentral cutting)
dan pabrik ke-7 di Congol
- 2001 : Pabrik ke-8 di Pringapus
- 2003 : Pabrik ke-9 di Pringapus (sentral werehouse)
- 2006 : Pabrik ke-10
- 2016 : Pabrik ke-11

PT Ungaran Sari Garment memiliki 2 divisi yaitu divisi Dress


Blouse (Congol dan Ungaran) dan Man Clothes (Pringapus). Beberapa
brand ternama yang menjadi partner terbesar dari USA diantaranya
PVH (buyer terbesar), KOHL’S, Macys, Polo Ralph Lauren, dll. Ada
juga dari Asia seperti Uniqlo.
PT Ungaran Sari Garment menggunakan sistem make to order,
yaitu perusahaan akan memproduksi setelah adanya order dari buyer,
dimana jumlah dan style produk ditentukan oleh buyer. Perusahaan ini
mampu menghasilkan garment dengan output antara 12.000 – 14.000
pcs/hari. Proses produksi berlangsung pada 3 departemen yaitu
departemen cutting, sewing dan finishing. Departemen sewing
mempunyai 2 line produksi yaitu line preparation, dan line assembly.
Line preparation terdiri dari 5 line yaitu preparation back, sleeve, cuff,
front & pocket, serta collar.
24
25

 Visi PT Ungaran Sari Garments


1. menjadi penyedia solusi yang terintegrasi dan unggul
dalam dunia fashion dan gaya hidup.
 Sedangkan misi PT Ungaran Sari Garments
1. menjadi perusahaan yang unggul dalam desain
2. pengembangan dan pengadaan dengan tujuan memberikan
produk dan pelayanan yang tepat dan. kompetitif dengan
berfokus pada respons yang cepat.

4.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan susunan yang sistematis untuk


mempermudah alur hubungan kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari masing-masing mempunyai
personil intern yang mempunyai tugas sendiri-sendiri yang beserta
tanggungjawabnya.

STRUKTUR ORGANISASI

PT Ungaran Sari Garment Pringapus memiliki struktur organisasi


sebagai berikut :
 General Manager : Mr. Anil George
 Factory Manager :
- PA 1 : Mr Mukesh
- PA 2 : Mr Rajeshwaran
- PA 3 : Mr Raveendra
- PA 4 :-
- PA 5 : Mr Mukesh
- PA 6 & 7 : Mr Vijay Jaya Kumar
 Departemen Inti :
- Cutting - Sewing
PA 1 : Pak Pras PA 1 : Bu Lutfiatul
PA 2 : Pak Eko SR PA 2 : Bu Siti Handayani
PA 3 : Pak Rahardian PA 3 : Bu Rondiyah
PA 5 : Pak Ghofur PA 6/7 : Bu Winarni
PA 6/7 : Pak Hasta Purba
- Finishing
PA 1 : Pak Had Prayitno
PA 2 : Pak Beni
PA 3 : Bu Nur Hadi
PA 6/7 : Pak Ardi
 Departemen Support
- Store - Sample
PA 1 : Acc : Bu Yuliana PA 1 : Pak Burhan
PA 2 : Acc : Bu Ifa PA 2 : Pak Puji
PA 3 : Acc & Fab : Bu Sri Tentrem PA 3 : Bu Mulan
26

PA 5 : Fab : Pak Kholis PA 6/7: Pak Alian Darmako


PA 6/7 : Acc & Fab : Pak Indritanto
- Sample
PA 1 : Pak Burhan
PA 2 : Pak Puji
PA 3 : Bu Mulan
PA 6/7: Pak Alian Darmako

- PPMC - IE
PA 1 : Pak Bambang dan Pak Puguh PA 1 : Pak Edi
PA 2 : Bu Diani PA 2 : Pak Eron
PA 3 : Bu Mula PA 3 : Bu Esti
PA 5 : Pak Fachrudin
- QC PA 6/7 : Bu Estiani
Dept Head : Pak Didit Handoyo
PA 1 : Bu Sriyati
PA 2 : Pak Kris
PA 3 : Bu Hesti
PA 5 : Bu Nurdianti
PA 6/7 : Pak Cikho

4.1.3 Pembagian Tugas

a) Direktur
Direktur berperan sebagai pemimpin tertinggi dalam
perusahaan yang mempunyai wewenang untuk mengatur
pembagian tugas bawahannya, dan juga berwenang memberikan
keputusan atas kebijakan yang akan diambil untuk kemajuan
dan perkembangan perusahaan.

b) IT Departemen
Bertugas untuk mengelola teknologi informasi dalam
lingkungan perusahaan serta memberikan solusi dalam hal
teknologi yang digunakan untuk mencapai tujuan atau strategi
bisnis.

c) Staff Finance
Bertugas untuk mengelola aktivitas keuangan perusahaan,
yang bertanggung jawab atas segala transaksi yang dilakukan
perusahaan kemudian meyusunnya dalam laporan keuangan
perusahaan. Staff finance sangat dibutuhkan dengan
karakteristik yang disiplin, jujur, teliti, tanggung jawab tinggi
karena apabila terjadi sebuah kesalahan maka akibatnya akan
sangat fatal karena menyangkut keuangan perusahaan.
27

d) Staff Shipping
Bertugas untuk mengelola dan mengurus semua dokumen
terkait pengiriman barang hasil produksi perusahaan baik import
maupun ekspor.
e) Staff Human Resources
Bertugas untuk mengelola informasi lowongan pekerjaan
mengenai calon pegawai yang melamar dan memilih calon
pegawai yang sesuai dengan jobdesk yang dibutuhkan
perusahaan.
f) Marketing Manager
Bertugas dan juga bertanggungjawab atas aktivitas
penjualan untuk menjaga dan menjaga volume penjualan,
menciptakan prospek klien baru, memantau data keuangan klien
guna menarik investasi klien dan juga memastikan target
penjualan yang sudah ditentukan perusahaan.

g) Chief Merchandises
Bertugas pada bidang merchandise perihal pengawasan dan
pelaksanaan.

h) Merchandises
Bertugas untuk mengelola dan memperbaiki pajangan
produk yang sudah diproduksi oleh pabrik kemudia dijual di
toko guna untuk meningkatkan pembelian konsumen.

i) Sampling
Sebuah contoh produk garments yang sesuai dengan
permintaan yang sudah buyer ajukan.

j) Assistant Merchandises
Orang yang bertugas membantu pihak merchandise agar
pekerjaannya lancar.

k) Production Management
Bertugas untuk mengelola kegiatan yang akan diterapkan
pada suatu proses pengawasan dalam pembuatan produk yang
sesuai dengan permintaan buyer .

l) Production Orders
Bertanggungjawab dalam mengelola pesanan dari
pelanggan yang sudah sesuai dengan permintaan buyer.

m) Quality Assurance (QA)


Bertugas untuk menjamin mutu dari produk yang sudah
diproses kemudian menghasilkan produk yang sesuai dengan
permintaan buyer.
28

n) Maintenance / Repair
Bertugas untuk memperbaiki sarana prasarana yang ada
demi kelancaran produksi.

o) Technical & Machine


Bertugas untuk memeriksa ataupun memperbaiki mesin
yang rusak demi kelancaran proses produksi.

p) Pattern/ Marker
Pola yang digunkan untuk pembuatan bahan yang terdiri
dari berbagai kelas.

q) Cutting
Tahap proses pemotongan kain yang sesuai dengan pola
yang sudah di cek benar atau tidaknya oleh QC dan pattern
maker.

r) Sewing
Tahap proses menjahit sampai dengan baju jadi sesuai
dengan layout yang sudah ditentukan.

s) Finishing
Tahapan proses dimana baju di permak agar terlihat
menarik, ibarat salon agar terlihat menarik konsumen untuk
membeli, dan kemudian barang akan ditransfer ke proses
packing (pengemasan)

t) Quality Control (QC)


Bertugas untuk mengontrol dan menjaga mutu serta
memperbaiki taraf standar yang sudah buyer tentukan.

u) Packing
Tahapan proses pengemasan garment ke dalam carton
sesuai dengan jumlah yang sudah buyer tentukan .

v) Deliveries
Bertugas untuk mengirim barang yang sudah diproduksi
yang sesuai dengan permintaan buyer.

4.2 Gambaran Umum Responden

Gambaran umum responden dalam penelitian ini didapat dari pada


transformasi data dalam tabulasi sehingga dapat dengan mudah diolah dan
dipahami. Kuesioner ini telah dibagikan kepada beberapa karyawan PT
Ungaran Sari Garments dengan jumlah responden 100 karyawan. Kesioner
29

yang kembali sebanyak 90 kuesioner dan kuesioner yang tidak kembali


sebanyak 10 kuesioner dikarena kendala tertentu yang dialami responden. Jadi
kuesioner yang dapat diolah sebanyak 90 kuesioner.

4.2.1 Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis


Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat


pada tabel berikut ini.
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Keterangan Jumlah %
1. Laki-laki 13 14.4
2. Perempuan 77 85.6
TOTAL 90 100

Sumber : Data Primer, diolah 2021

Berdasarkan pada tabel 4.1 diatas dapat disimpulkan bahwa dari 90


responden dalam penelitian ini, terdapat responden laki-laki berjumlah 13
orang dan responden perempuan berjumlah 77 orang, yang artinya
responden dalam penelitian ini di dominasi oleh perempuan, dimana
menurut proses psikolog secara umum laki-laki lebih cenderung kurang
responsif dalam menjawab isi dari kuesioner tersebut sedangkan
perempuan lebih rapid an tepat sasaran dalam menjawab isi kuesioner.

4.2.2 Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel


4.2
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No. Umur Jumlah %
1. 16-25 tahun 83 92.2
2. 26-35 tahun 6 6.7
3. 36-45 tahun 1 1.1
Total 90 100

Sumber : Data primer diolah, 2021

Berdasarkan pada tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa dari 90


responden dalam penelitian ini terdapat umur 16-25 tahun responden
sebanyak 83 orang, umur 26-35 tahun responden sebanyak 6 orang dan
umur 36-45 tahun sebanyak 1 orang. Menurut BPS usia 15-49 tahun
dikatakan usia sangat produktif yang artinya umur 16-45 tahun tepat
dalam menjawab kuesioner yang dibagikan.
30

4.2.3 Gambaran Karakteristik Responden berdasarkan


Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada


tabel 4.3.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah %


1. SMA/SMK 69 76.7
2. D1 16 17.8
3. D3 2 2.2
4. S1 3 3.3
Total 90 100

Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa dari 90 responden


dalam penelitian ini, terdapat 69 responden dengan pendidikan
SMA/SMK, 16 responden dengan pendidikan D1 , 2 responden dengan
pendidikan D3 dan 3 responden dengan pendidikan S1, yang artinya
responden didominasi oleh pendidikan SMA/SMK.

4.2.4 Gambaran Karakteristik Responden berdasarkan Jabatan.

Karakteristik responden berdasarkan jabatan dapat dilihat pada


tabel 4.4
Tabel 4.4
Karakteristik Responden berdasarkan Jabatan
No. Jabatan Jumlah %
1. Staff 77 85.6
2. Qc(Quality Control) 8 8.9
3. Mekanik 2 2.2
4. Supervisor 3 3.3
90 100

Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa dari 90 responden


dalam penelitian ini, terdapat 77 responden dengan jabatan staff , 8
responden dengan jabtan Qc (quality control) dan 3 responden dengan
jabatan Supervisor, yang artinya responden didominasi oleh jabatan
Operator.

4.3 Gambaran karakteristik Variabel

Kuesioner yang diberikan kepada responden terdiri dari 4 variabel, 3


variabel bebas dan 1 variabel terikat. Variabel bebas diantaranya Pengendalian
Internal (X1), Sistem Informasi Akuntansi (X2), Motivasi Kerja (X3)dan
variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan (Y).
31

Butir pertanyaan pada variabel bebas pertama (X1) berjumlah 8


pernyataan yang terdiri dari 4 indikator diantaranya lingkungan pengendalian,
aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan. Butir
pertanyaan pada variabel kedua (X2) berjumlah 8 pertanyaan yang terdiri dari 2
indikator diantaranya persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan.
Butir pernyataan pada variabel ketiga (X3) berjumlah 9 pernyataan yang terdiri
dari 3 indikator yaitu kebutuhan pencapaian, kebutuhan akan kekuatan, dan
kebutuhan hubungan. Sedangkan butir pernyataan variabel terikat (Y)
berjumlah 12 pernyataan yang terdiri dari 6 indikator diantaranya kuantitas
hasil kerja, kualitas hasil kerja, efisiensi dalam melaksanakan tugas, inisiatif,
disiplin, dan ketelitan.
Tujuan diberikan pernyataan tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh
pengendalian internal, sistem informasi akuntansi, dan motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan. Data ordinal yang telah diberikan skor kemudian disusun
kedalam tabulasi yang membantu peneliti dalam melakukan berbagai analisis
pada penelitian ini. Kemudian skor atas jawaban responden dijumlahkan
berdasarkan variabel masing-masing responden. Rekapitulasi data mengenai
jawaban responden tentang pengendalian internal (X1) , sistem informasi
akuntansi (X2) , motivasi kerja (X3) dan kinerja karyawan (Y) dapat dilihat di
tabel 4.5
Tabel 4.5
Rekapitulasi Jawaban Responden (Data Ordinal)

Responden X1 X2 X3 Y
1 38 40 41 58
2 33 34 36 56
3 33 29 33 46
4 33 25 35 49
5 31 27 34 44
6 27 31 32 47
7 29 27 39 48
8 30 30 32 48
9 30 32 37 47
10 31 31 37 48
11 33 32 36 48
12 35 21 40 55
13 32 32 36 48
14 28 26 27 48
15 32 32 36 48
16 29 25 37 52
17 31 32 36 48
18 34 32 37 54
19 30 32 35 48
32

20 31 32 36 48
21 38 27 38 51
22 29 27 35 44
23 31 28 36 47
24 32 27 40 52
25 29 32 36 44
26 33 28 39 51
27 31 31 35 41
28 30 29 39 50
29 33 32 35 48
30 33 31 35 45
31 31 32 33 48
32 31 30 35 45
33 29 27 32 48
34 32 32 38 48
35 32 32 39 49
36 29 28 37 47
37 28 30 36 46
38 32 32 36 48
39 32 32 36 48
40 31 32 36 48
41 33 33 42 56
42 31 37 39 49
43 36 34 43 56
44 33 26 40 51
45 31 30 35 46
46 30 31 30 58
47 34 32 36 48
48 35 32 36 48
49 35 31 42 56
50 30 31 36 48
51 33 32 37 52
52 31 26 36 47
53 30 26 33 45
54 27 30 32 47
55 32 28 36 55
56 30 32 35 47
57 31 29 39 45
58 30 32 36 48
59 31 32 36 48
60 31 32 36 47
33

61 30 31 37 48
62 30 30 42 54
63 30 26 36 44
64 23 22 31 54
65 34 29 36 46
66 31 30 33 53
67 30 32 36 48
68 28 31 38 52
69 32 33 38 48
70 31 32 36 48
71 31 24 39 55
72 37 38 44 57
73 31 32 36 48
74 30 28 35 46
75 34 33 37 48
76 31 28 34 48
77 31 28 34 48
78 32 32 35 48
79 30 32 36 48
80 31 29 38 49
81 30 32 33 48
82 31 30 41 56
83 30 28 40 51
84 26 17 42 46
85 31 32 36 48
86 32 32 36 49
87 32 24 36 45
88 30 32 36 48
89 27 26 26 46
90 31 31 38 48

Sumber : Data primer diolah, 2021

4.4 Analisis Data

Analisa data digunakan untuk menganalisa dan menguji data responden


dari penyebaran kuesioner. Analisa data dilakukan dengan menggunakan SPSS
16 for Windows. Analisis data pada penelitian ini diantaranya yaitu uji statistic
deskriptif, uji validitas data, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda,
analisis koefisien determinasi, dan uji hipotesis yaitu uji t dan uji f.
34

4.4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Hasil uji statistic deskriptif akan diuraikan pada bagian ini.


Variabel independen dalam penelitian ini yaitu Pengendalian Internal
(X1) yang terdiri dari 8 pernyataan , Sistem Informasi Akuntansi (X2)
yang terdiri dari 8 pernyataan, Motivasi Kerja yang terdiri dari 9
pernyataan. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah
Kinerja Karyawan (Y) yang terdiri dari 12 pernyataan.
Uji statistik deskriptif dilakukan untuk memperoleh deskripsi suatu
data, dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis indeks.
Kategori jawaban responden dapat dijelaskan sebagai berikut :
- 1,00-1,80 = sangat rendah atau sangat tidak baik
- 1,81-2,60 = rendah atau tidak baik
- 2,61-3,40 = sedang atau cukup
- 3,41-4,20 = tinggi atau baik
- 4,21-5,00 = sangat tinggi atau sangat baik
1. Pengendalian Internal (X1)
Berikut tanggapan dari responden terhadap variabel
pengendalian internal yang dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6
Tabel Statistik Deskriptif Variabel Pengendalian Internal
No. Indikator N Minimum Maximum Sum Mean Kategori

1 X1.1 90 3 5 375 4.17 Baik


2 X1.2 90 2 5 342 3.80 Baik
Sangat
3 X1.3 90 3 5 385 4.28
Baik
4 X1.4 90 2 5 352 3.91 Baik
5 X1.5 90 3 5 366 4.07 Baik
6 X1.6 90 3 5 356 3.96 Baik
7 X1.7 90 2 4 266 2.96 Cukup
8 X1.8 90 3 5 365 4.06 Baik
Rata-rata 3.90 Baik

Sumber : Data primer diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, tanggapan responden


mengenai variabel pengendalian internal memperoleh rata-rata
3.90 yang termasuk kedalam kategori “baik”.
2. Sistem Informasi Akuntansi (X2)
Gambaran responden mengenai tanggapan terhadap
variabel sistem informasi akuntansi dapat dilihat pada tabel 4.7
35

Tabel 4.7
Tabel Statistik Deskriptif Variabel Sistem Informasi Akuntansi
No. Indikator N Minimum Maximum Sum Mean Kategori
1 X2.1 90 1 5 332 3.69 Baik
2 X2.2 90 2 5 343 3.81 Baik
3 X2.3 90 1 5 326 3.62 Baik
4 X2.4 90 2 5 349 3.88 Baik
5 X2.5 90 2 5 341 3.79 Baik
6 X2.6 90 2 5 331 3.68 Baik
7 X2.7 90 2 5 336 3.73 Baik
8 X2.8 90 2 5 343 3.81 Baik
Rata-rata 3.75 Baik

Sumber : Data primer diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, tanggapan responden


terhadap variabel sistem informasi akuntansi memperoleh rata-
rata 3.75 yang termasuk kedalam kategori “baik”.
3. Motivasi Kerja (X3)
Gambaran responden mengenai tanggapan terhadap
variabel motivasi kerja dapat dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4.8
Tabel Statistik Variabel Deskriptif Motivasi Kerja
No. Indikator N Minimum Maximum Sum Mean Kategori
1 X3.1 90 1 5 340 3.78 Baik
Sangat
2 X3.2 90 2 5 381 4.23
Baik
Sangat
3 X3.3 90 3 5 379 4.21
Baik
4 X3.4 90 1 5 371 4.12 Baik
5 X3.5 90 1 5 329 3.66 Baik
6 X3.6 90 2 5 365 4.06 Baik
7 X3.7 90 4 5 377 4.19 Baik
8 X3.8 90 1 5 351 3.90 Baik
9 X3.9 90 1 5 375 4.17 Baik
Rata-rata 4.03 Baik

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, tanggapan responden


terhadap variabel motivasi kerja memperoleh rata-rata 4,03
yang termasuk kedalam kategori “baik”.
36

4. Kinerja Karyawan (Y)


Gambaran tanggapan reponden terhadap variabel kinerja
karyawan dapat dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4.9
Tabel Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan
No. Indikator N Minimum Maximum Sum Mean Kategori
1 Y1.1 90 3 5 371 4.12 Baik
2 Y1.2 90 3 5 353 3.92 Baik
3 Y1.3 90 3 5 375 4.17 Baik
4 Y1.4 90 3 5 366 4.07 Baik
5 Y1.5 90 1 5 364 4.04 Baik
6 Y1.6 90 3 5 377 4.19 Baik
7 Y1.7 90 2 5 352 3.91 Baik
8 Y1.8 90 3 5 354 3.93 Baik
9 Y1.9 90 3 5 363 4.03 Baik
10 Y1.10 90 3 5 375 4.17 Baik
Sangat
11 Y1.11 90 3 5 380 4.22
Baik
12 Y1.12 90 3 5 378 4.20 Baik
Rata-rata 4.08 Baik

Sumber : Data primer diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.9 diatas, tanggapan responden


terhadap variabel motivasi kerja memperoleh nilai rata-rata
4,08 yang termasuk kedalam kategori “baik”.

4.4.2 Uji Kualitas Data

Data yang valid dan realiabel harus menjadi syarat dalam


melakukan pengujian hipotesis penelitian agar hasil penelitian baik dan
dapat dibuktikan. Berdasarkan hal tersebut, pengujian validitas dan
reabilitas data sangat mempengaruhi hasil penelitian. Oleh karena itu,
sebelum melakukan analisis terlebih dahulu harus dipastikan bahwa data
yang diterima penulis harus valid dan reliabel. Uji validitas untuk
menguji sejauh mana suatu hasil pengukuran relative tidak berubah,
apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Dengan kata lain
validitas adalah indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukuran di dalam mengukur gejala yang sama.
37

4.4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan terhadap item-item pertanyaan dari


masing-masing variabel yang ada di dalam kuesioner. Uji validitas
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana item-item yang
membentuk konsep yang telah disusun dapat mewakili variabel
penelitian. Sebuah konsep dikatakan dapat mewakili variabel r hitung
dari pernyataan lebih besar dari rtabel.
Niai rtabel untuk penelitian ini sebanyak 90 responden
dengan kepercayaan 95% atau tingkat signifikan sebesar 5% dan df
= n – 2 = 90 – 2 = 88 dengan rtabel = 0,207. Jadi apabila rhitung lebih
kecil dari 0,207 maka pernyataan tersebut dianggap tidak valid.
Pengujian validitas ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi
16 for Windows. Berikut hasil yang telah penulis olah melalui
software tersebut :
1. Pengendalian Internal
Hasil dari pengujian validitas butir pernyataan pada variabel
pengendalian internal adalah sebagai berikut :

Tabel 4.10
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Pengendalian Internal (X1)
Butir Pernyataan r hitung r tabel Status
X1.1 0.596 0.207 Valid
X1.2 0.553 0.207 Valid
X1.3 0.508 0.207 Valid
X1.4 0.660 0.207 Valid
X1.5 0.728 0.207 Valid
X1.6 0.549 0.207 Valid
X1.7 0.303 0.207 Valid
X1.8 0.690 0.207 Valid

Sumber : Data primer diolah, 2021

Berdasarkan hasil pengujian validitas yang tertera pada


Tabel 4.10 terhadap variabel Pengendalian Internal didapatkan
bahwa 8 (delapan) pernyataan dinyatakan valid.

2. Sistem Informasi Akuntansi


Hasil pengujian validitas dari butir pernyataan pada variabel
Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut :
38

Tabel 4.11
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Sistem Informasi Akuntansi (X2)
Butir Pernyataan r hitung r tabel Status
X2.1 0.782 0.207 Valid
X2.2 0.792 0.207 Valid
X2.3 0.768 0.207 Valid
X2.4 0.705 0.207 Valid
X2.5 0.670 0.207 Valid
X2.6 0.748 0.207 Valid
X2.7 0.721 0.207 Valid
X2.8 0.665 0.207 Valid

Sumber : Data primer diolah, 2021

Berdasarkan hasil pengujian validitas yang tertera pada Tabel


4.11 terhadap variabel Pengendalian Internal didapatkan bahwa 8
(delapan) pernyataan dinyatakan valid.

3. Motivasi Kerja
Hasil pengujian validitas dari butir pernyataan pada variabel
Motivasi Kerja adalah sebagai berikut :

Tabel 4.12
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Motivasi Kerja (X3)
Butir Pernyataan r hitung r tabel Status
X3.1 0.459 0.207 Valid
X3.2 0.470 0.207 Valid
X3.3 0.688 0.207 Valid
X3.4 0.667 0.207 Valid
X3.5 0.654 0.207 Valid
X3.6 0.451 0.207 Valid
X3.7 0.446 0.207 Valid
X3.8 0.589 0.207 Valid
X3.9 0.667 0.207 Valid

Sumber : Data primer diolah, 2021

Berdasarkan hasil pengujian validitas yang tertera pada Tabel


4.12 terhadap variabel Motivasi Kerja didapatkan bahwa 9
(sembilan) pernyataan dinyatakan valid.
39

4. Kinerja Karyawan
Hasil pengujian validitas dari butir pernyataan pada variabel
Motivasi Kerja adalah sebagai berikut :

Tabel 4.13
Hasil Pengujian Validitas
Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Butir Pernyataan r hitung r tabel Status
Y1.1 0.433 0.207 Valid
Y1.2 0.559 0.207 Valid
Y1.3 0.693 0.207 Valid
Y1.4 0.608 0.207 Valid
Y1.5 0.631 0.207 Valid
Y1.6 0.708 0.207 Valid
Y1.7 0.563 0.207 Valid
Y1.8 0.367 0.207 Valid
Y1.9 0.611 0.207 Valid
Y1.10 0.742 0.207 Valid
Y1.11 0.802 0.207 Valid
Y1.12 0.678 0.207 Valid

Sumber : Data primer diolah, 2021

Berdasarkan hasil pengujian validitas yang tertera pada Tabel


4.13 terhadap variabel Motivasi Kerja didapatkan bahwa 12
(duabelas) pernyataan dinyatakan valid.

4.4.2.2 Uji Reabilitas

Pengujian reabilitas dilakukan terhadap pernyataan-


pernyataan yang sudah valid untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran ulang
pada kelompok yang sama dengan alat pengukuran yang sama.
Hasil pengujian reabilitas untuk variabel Pengendalian
Internal (X1), variabel Sistem Informasi Akuntansi (X2), variabel
Motivasi Kerja (X3) dan Kinerja Karyawan (Y) dapat dilihat dari
tabel berikut :

Tabel 4.14
Hasil Pengujian Reabilitas
Croncbach's Croncbach's
Variabel Keterangan
Alpha Item Alpha
X1 0.66 0.60 Reliabel
40

X2 0.88 0.60 Reliabel


X3 0.73 0.60 Reliabel
Y 0.85 0.60 Reliabel

Sumber : Data primer diolah, 2021

Hasil dari pengujian reabilitas untuk variabel


Pengendalian Internal (X1), variabel Sistem Informasi
Akuntansi (X2), variabel Motivasi Kerja (X3) dan Kinerja
Karyawan (Y) dinyatakan “reliabel” karena memiliki
Cronchbach’s Alpha lebih dari 0,6.

4.4.3 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis data maka data akan diuji sesuai


asumsi klasik yang bertujuan untuk mendapatkan regresi yang baik yang
terbebas dari multikolinieritas dan heteroskedastisitas. Cara yang
digunakan untuk menguji penyimpangan asumsi klasik adalah sebagai
berikut :

4.4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah nilai


residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal
atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai
residual yang terdistribusi secara normal.
1. Histogram
Gambar 4.1
Hasil Output SPSS
Uji Normalitas (nomal Histogram)
41

Berdasarkan gambar 4.1 dapat disimpulan bahwa grafik


batang terlihat di dalam kurva, maka grafik menunjukkan bahwa
model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
2. Grafik Normal P-P Plot
Gambar 4.2
Hasil Output SPSS
Uji Normalitas (normal P-P Plot)

Berdasarkan Gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa grafik


normal P-P plotterlihat titik menyebar disekitar garis diagonal.
Penyebaran mengikuti arah diagonal, maka grafik menunjukkan
bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi
normalitas.

4.4.3.2 Uji Multikolinieritas

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi


diantara variabel bebas (tidak terjadi multikolinearitas).
Tabel 4.15
Hasil Multikolinearitas

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Pengendalian Internal .659 1.517
Sistem Informasi Akuntansi .829 1.206
Motivasi Kerja .773 1.294
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber : data primer diolah, 2021
42

Berdasarkan Tabel 4.15 diketahui bahwa nilai tolerance


semua variabel independen > 0,10. Nilai VIF semua variabel
independen < 10,00. Berdasarkan kriteria dalam pengambilan
keputusan dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
multikolinieritas.

4.4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas untuk


penelitian ini menggunakan uji Scatter plot. Dasar pengambilan
keputusan untuk pengujian heteroskedastisitas dengan melihat
Scatter plot.
Gambar 4.3
Hasil Output SPSS
Uji Heteroskedastisitas (Scatter plot)

Berdasarkan gambar 4.3 antara nilai prediksi variabel


dependen dengan residualnya diperoleh hasil tidak adanya pola
yang jelas dengan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.4.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Setelah melakukan uji regresi dengan SPSS 16 for Windows, maka


hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.16 :
43

Tabel 4.16
Hasil Uji Regresi

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 25.454 5.110 4.981 .000
Pengendalian Internal .285 .175 .192 1.632 .106
Sistem Informasi Akuntansi .029 .108 .028 .264 .792
Motivasi Kerja .379 .125 .330 3.033 .003
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber : Data primer diolah, 2021

Dari hasil regresi berganda yang peneliti lakukan pada variabel


Pengendalian Internal (X1), variabel Sitem Informasi Akuntansi (X2),
variabel Motivasi Kerja (X3) dan Kinerja Karyawan (Y) dapat
digambarkan persamaan regresi berganda sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = 25,454 + 0,285 X1 + 0,29 X2 + 0,379X3 + e
Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Pengendalian Internal
X2 = Sistem Informasi Akuntansi
X3 = Motivasi Kerja
a = nilai konstanta, perpotongan garis pada sumbu X
b1, b2, b3 = Koefisien determinasi regresi variabel X
e = Error/ Residual
Persamaan regresi linier berganda mengandung arti bahwa :
a.) Konstanta memiliki nilai 25,454 ini menunjukkan bahwa
Pengendalian Internal (X1), Sitem Informasi Akuntansi (X2),
Motivasi Kerja (X3) nilainya adalah (0) dan Kinerja Karyawan
(Y) nilaimya 25,454.
b.) Koefisien Regresi (X1) sebesar 0,285 menyatakan bahwa
variabel pengendalian internal mempunyai pengaruh positif
terhadap kinerja karyawan, artinya setiap peningkatan
pengendalian internal 1 (satuan), maka hal ini menambah
peningkatan kinerja karyawan sebesar 0,285 atau 28,5 %
c.) Koefisien Regresi (X2) sebesar 0,29 menyatakan bahwa
variabel sistem informasi akuntansi mempunyai pengaruh
positif terhadap kinerja karyawan, artinya setiap peningkatan
sistem informasi akuntansi 1 (satuan), maka hal ini menambah
peningkatan kinerja karyawan sebesar 0,29 atau 29%
44

d.) Koefisien Regresi (X3) sebesar 0,379 menyatakan bahwa


variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh positif terhadap
kinerja karyawan, artinya setiap peningkatan motivasi kerja 1
(satuan), maka hal ini menambah peningkatan kinerja
karyawan sebesar 0,379 atau 37,9%
4.4.4 Koefisien Determinasi

Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau persentasi total


variasi dalam variabel terikat yang diterangkan oleh variabel bebas.
Apabila analisis yang digunakan adalah regresi berganda, maka yang
digunakan adalah Adjust R square, Nilai Adjust R Square dapat dilihat
dari tabel 4.17
Tabel 4.17
Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .463a .241 .187 3.168
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Sistem Informasi Akuntansi,
Pengendalian Internal
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber : Data primer diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.17 diperoleh Adjust R Square sebesar 0,187


atau 18,7%. Hasil ini berarti 18,7% variabel kinerja karyawan oleh
variabel pengendalian internal, variabel sistem informasi akuntansi dan
motivasi kerja, sedangkan sisanya 81,3% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak termasuk dalam penelitian ini

4.4.5 Uji Hipotesis


4.4.5.1 Uji Hipotesis secara Simultan (Uji F)

Untuk menjawab permasalahan bagaimana Pengendalian


Internal (X1), Sitem Informasi Akuntansi (X2), variabel Motivasi
Kerja (X3) berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y), maka diuji
dengan menggunakan uji f, hasilnya dapat dilihat dari tabel 4.18
Tabel 4.18
Hasil uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 235.023 3 78.341 7.807 .000a
Residual 862.932 86 10.034
45

Total 1097.956 89
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian
Internal
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber : Data primer diolah, 2021

Hasil uji hipotesis uji f diketahui fhitung sebesar 7,807,


sedangkan untuk ftabel dengan taraf nyata (α) sebesar 0,05 (5%).
Berdasarkan jumlah responden (n=90) dan jumlah variabel bebas
3(k=3) drajat bebas df1 = k – 1 = 3 , dan df2 = n – k – 1= 86 maka
diperoleh nilai ftabel sebesar 2,71. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa fhitung 7,807 > ftabel 2,71 maka H0 ditolak dan Ha diterima
yang berarti model penelitian layak atau fit. Hal tersebut juga
menunjukkan secara bersama atau simultan menunjukkan bahwa
pengendalian internal, sistem informasi akuntansi dan motivasi
kerja signifikan mempengaruhi kinerja karyawan. Ringkasan hasil
uji f dapat dilihat pada Gambar 4.4

Gambar 4.4

Nilai Uji F

α = Ho
Ho tidak
5% ditolak
dapat ditolak

2,71 7,807

F Tabel F Hitung

4.4.5.2 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Pengaruh Pengendalian Internal (X1), Sitem Informasi


Akuntansi (X2), variabel Motivasi Kerja (X3) terhadap Kinerja
Karyawan (Y), hasilnya telah diuji dengan menggunakan uji t,
dapat dilihat dari tabel 4.19
46

Tabel 4.19
Hasil Uji t

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 25.454 5.110 4.981 .000
Pengendalian Internal .285 .175 .192 1.632 .106
Sistem Informasi
.029 .108 .028 .264 .792
Akuntansi
Motivasi Kerja .379 .125 .330 3.033 .003
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber : Data primer diolah, 2021

1.) Pengaruh Pengendalian Internal (X1) secara Parsial


Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa diketahui nilai t hitung
untuk variabel Pengendalian Internal (X1) sebesar 1,632 sedangkan
nilai ttabel dengan taraf nyata (α) sebesar 0,05 (5%) serta df = n – k
– 1 (90 – 3 – 1 ) = 86 adalah sebesar 1,968. Jadi dapat disimpulkan
bahwa H02 ditolak dan Ha2 diterima karena t hitung 1,632 < ttabel 1,968.
Hasil uji hipotesis individual untuk variabel Pengendalian Internal
(X1) menunjukkan bahwa variabel tersebut tidak signifikan
memengaruhi variabel Kinerja Karyawan (Y) . Hal ini digambar
kan dengan ditolaknya Ha2 dan diterimnya H02 serta nilai
signifikansi X1 0,106 lebih besar dari 0,05. Maka dapat
disumpulkan bahwa Pengendalian Internal tidak signifikan
mempengaruhi kinerja karyawan.
2.) Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi (X2) secara Parsial
Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa diketahui nilai t hitung
untuk variabel Sitem Informasi Akuntansi (X 2) sebesar 0,264
sedangkan nilai ttabel dengan taraf nyata (α) sebesar 0,05 (5%) serta
df = n – k – 1 (90 – 3 – 1 ) = 86 adalah sebesar 1,968. Jadi dapat
disimpulkan bahwa H03 ditolak dan Ha3 diterima karena t hitung 0,264
< ttabel 1,968. Hasil uji hipotesis individual untuk variabel
Pengendalian Internal (X1) menunjukkan bahwa variabel tersebut
tidak signifikan memengaruhi variabel Kinerja Karyawan (Y) . Hal
ini digambar kan dengan tidak diterimanya Ha2 dan terima H02 serta
nilai signifikansi X2 0,792 lebih besar dari 0,05. Maka dapat
disumpulkan bahwa Pengendalian Internal tidak signifikan
mempengaruhi kinerja karyawan.
47

3.) Pengaruh Motivasi Kerja (X3) secara Parsial Terhadap


Kinerja Karyawan (Y)
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa diketahui nilai t hitung
untuk variabel Motivasi Kerja (X3) sebesar 3,033 sedangkan nilai
ttabel dengan taraf nyata (α) sebesar 0,05 (5%) serta df = n – k – 1
(90 – 3 – 1 ) = 86 adalah sebesar 1,968. Jadi dapat disimpulkan
bahwa H04 ditolak dan Ha4 diterima karena t hitung 3,033 > ttabel 1,968.
Hasil uji hipotesis individual untuk variabel Motivasi Kerja (X 3)
menunjukkan bahwa variabel tersebut signifikan memengaruhi
variabel Kinerja Karyawan (Y) . Hal ini digambar kan dengan
diterimanya Ha4 dan ditolaknya H04 serta nilai signifikansi X3 0,003
lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disumpulkan bahwa Motivasi
Kerja signifikan mempengaruhi kinerja karyawan.

4.5 Pembahasan
4.5.1 Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kinerja
Karyawan

Berdasarkan hasil uji analisi dan uji hipotesis yang dilakukan


menghasilkan hipotesis yang pertama (H1) yang menyatakan bahwa
pengaruh pengendalian internal terhadap kinerja karyawan tidak
signifikan. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa variabel pengendalian
internal memiliki t hitung sebesar 1,632 < t tabel 1,968 dengan signifikansi
sebesar 0,106 lebih besar dari 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pengendalian internal berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Hasil dari penelitian ini juga didukung oleh jawaban responden
yang menunjukkan bahwa pengendalian internal oleh karyawan PT
Ungaran Sari Garments Pringapus masih kurang dilaksankan dan
diperhatikan diantaranya pernyataan yang menyatakan diperusahaan
semua peraturan yang ada kurang diperhatikan oleh beberapa karyawan
dalam bekerja untuk tetap berhati-hati bahkan ada yang masih merasa
keberatan dengan peraturan yang telah dibuat perusahaan yang dapat
dilihat dari hasil kuesioner yang masih terdapat responden yang memilih
netral. Struktur organisasi yang jelas sudah memberikan tanggungjawab
yang cukup bagi kebanyakan karyawan. Informasi yang berkaitan dengan
pekerjaan belum cukup dikomunikasikan pada seluruh karyawan dengan
baik karena masih terdapat beberapa karyawan yang memilih netral
dalam hal tersebut. Informasi yang karyawan peroleh dari pihak
manajemen cukup membantu mereka untuk melakukan tanggungjawab
dalam bekerja. Di perusahaan manajemen selalu memantau pelaksanaan
pengawasan disetiap kegiatan perusahaan karena terlihat manajemen
selalu berkeliling perusahaan untuk melihat proses produksi yang ada.
Pemantuan dan evaluasi atas aktivitas operasional yang terus menerus
masih kurang diminati oleh kebanyakan karyawan karena hasil dari
kuesioner penelitian masih rendah, namun adanya evaluasi kerja akan
48

memberikan cukup pengaruh yang baik dalam peningkatan kinerja


karyawan.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Dewi (2012)
tentang Pengaruh Pengendalian Internal dan Gaya kepemimpinan
terhadap Kinerja Karyawan SPBU Yogyakarta yang menyatakan
pengendalian internal dan gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.

4.5.2 Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja


Karyawan.

Berdasarkan hasil analisis statistik dan uji hipotesis yang


dilakukan menunjukan bahwa sistem informasi akuntansi tidak signifikan
mempengaruhi kinerja karyawan. Hal ini diperkuat dengan adanya uji
hipotesis bahwa variabel sistem informasi akuntansi memiliki nilai t hitung
0,264 < ttabel 1,968 dengan signifikansi sebesar 0,792 lebih besar dari
0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hasil ini juga didukung oleh jawab responden yang rata-rata ada
menjawab netral pada pernyataan sistem informasi akuntansi
diperusahaan telah tersedia secara lengkap. Namun pada pernyataan
sistem informasi akuntansi yang tersedia di perusahaan didukung dengan
jaringan komunikasi yang memadai rata-rata responden menjawab
mendekati ke arah setuju. Dari pernyataan sistem informasi akuntansi di
perusahaan memiliki kemudahan untuk diakses kapanpun dan dimanapun
saat dibutuhkan sebagian responden menjawab netral. Pada pernyataan
perusahaan menyediakan laporan yang informatif sehingga dapat
meningkatkan produktifitas kerja yang memadai kebanyakan responden
menjawab setuju. Untuk pernyataan yang menyatakan sistem informasi
akuntansi di perusahaan menghasilkan informasi yang akurat rata-rata
responden mendekati setuju. Kemudian dari pernyataan format (sisi
tampilan), cara kerja, hasil laporan yang tepat dari sistem informasi
akuntansi masih banyak yang memilih netral.

Menurut teori, sitem informasi akuntansi adalah susunan berbagai


formulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya,
serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya, dan laporan yang
dikoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan
data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian dari Farida


Fitriani Ismail dan Dedy Sudarmadi (2019) tentang Pengaruh Sistem
Informasi Akuntansi dan Pengendalian Internal terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada PT Beton Elemen Persada) yang
menyatakan bahwa penelitian tersebut secara parsial menunjukkan sistem
49

informasi akuntansi dan pengendalian internal berpengaruh positif dan


signifikan terhadap kinerja karyawan.

4.5.3 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil analisis statistik dan uji hipotesis yang


dilakukan menunjukan bahwa motivasi kerja signifikan mempengaruhi
kinerja karyawan. Hal ini diperkuat dengan adanya uji hipotesis bahwa
variabel motivasi kerja memiliki nilai t hitung 3,033 < ttabel 1,968 dengan
signifikansi sebesar 0,003 lebih keil dari 0,05. Hal tersebut menunjukkan
bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.

Hal ini didukung oleh jawaban responden yang sebagian besar


hampir menjawab setuju dari pernyataan pertama responden mersaa gaji
yang diberikan perusahaan dapat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
karena untuk kebutuhan hidup masing-masing karyawan itu berbeda
terlebih dari penelitian ini terhadap karyawan PT Ungaran Sari Garments
yang diikuti oleh beberapa responden dengan tingkat umur dan taraf
hidup yang berbeda-beda. Kemudian pernyataan mengenai karyawan
berusaha dengan keras untuk memperbaiki kinerja masa lalunya banyak
yang memilih setuju. Lalu pernyataan mengenai perusahaan memberikan
kepastian kerja, bahwa selama karyawan bekerja dengan baik tidak akan
di PHK banyak responden yang memilih setuju, karena penulis melihat
justru banyak karyawan PT Ungaran Sari garments Pringapus yang
mengundurkan diri bahkan kabur (resign tidak pamit). Untuk pernyataan
hubungan antar karyawan berjalan dengan baik rata-rata responden
menjawab setuju. Namun untuk pernyataan perusahaan selalu mengakui
dan menghargai hasil kerja karyawan, sebagian responden menjawab
ragu-ragu. Kemudian pernyataan mengenai karyawan selalu mendapat
bantuan oleh teman kerja ketika mendapat kesulitan sebagian besar
responden menjawab setuju karena di PT Ungaran Sari Garments sendiri
menggunakan sistem kerja secara tim sehingga apabila masing-masing
karyawan tidak dapat bekerja sama maka pekerjaan tidak akan berjalan
dengan baik. Rata-rata responden menjawab setuju juga pada pernyataan
saya berusaha meningkatkan kemampuan agar dapat menyelesaikan
pekerjaan, sarana pendukung dan peralatan bekerja sangat memadai,
pemberian penghargaan bagi karyawan yang berprestasi akan
memberikan motivasi kerja karyawan.

Berdasarkan teori, motivasi kerja adalah kesediaan untuk


mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu
kebutuhan individual.
50

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Sutrischastini


dan Riyanto (2015) tentang Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Pegawai Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gunung Kidul yang
menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai.

Anda mungkin juga menyukai