Spondilosis
Spondilosis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit sendi degenerative merupakan suatu gangguan kronik, tidak
meradang dan progresf lambat, yang seakan-akan merupakan proses penuaan.
Rawan sendi megalami kemunduran atau degenerasi, disertai pertumbuhan
tulang baru pada bagian tepi sendi (body spur).
Proses degenerasi ini disebabkan karena proses pemecahan kondrosit yang
merupakan unsur penting rawan sendi. Pemecahan tersebut tersebut diduga
diawali oleh stress biomekanika tertentu. Pengeluaran enzim lisosom
mengakibatkan dipecahkannya polisakarida protein yang membentuk matriks
disekeliling kondrosit, sehingga mengakibatkan kerusakan tulang rawan.
Spondilosis merupakan bagian dari penyakit osteoarthritis (OA). Penyakit ini
dapat diderita pasien yang memiliki kebiasaan hidup tidak ergonomis seperti
pada kebanyakan orang di zaman modern ini. Selain itu, karena penyakit ini
degeneratif, maka pasien dengan usia 45 tahun ke atas beresiko terkena
penyakit ini.
Makalah ini kami buat bertujuan untuk memberikan informasi kepada tenaga
kesehatan maupun klien mulai dari definisi Spondilosis hingga penanganannya.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan spondilosis
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui definisi spondilosis
b. Untuk mengetahui anatomi fisiologi sistem saraf
c. Untuk mengetahui klasifikasi spondiosis
1
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini, diharapkan rekan-rekan mahasiswa mampu
memahami asuhan keperawatan spondilosis yang kelompok kami bahas dalam
makalah ini.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi dan Fisologi
A. Otak
Otak merupakan alat untuk
memproses data tentang lingkungan
internal dan eksternal tubuh yang
diterima reseptor pada alat indera
(seperti mata, telinga, kulit, dan lain-
lain)
2
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
3
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
4
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
5
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
B. Medulla Spinalis
6
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
7
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
8
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
9
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
10
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
11
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
2.2 Definisi
Menurut Dorland (2011:1008), spondylosis yaitu ankilosis sendi vertebral;
perubahan degeneratif pada vertebra akibat osteoporosis.
Spondylosis adalah sejenis penyakit rematik yang menyerang tulang
belakang (spine osteoarthritis) yang
disebabkan oleh proses degenerasi
sehingga mengganggu fungsi dan
struktur tulang belakang. Spondylosis
dapat terjadi pada level leher (cervical),
punggung tengah (thoracal), maupun
punggung bawah (lumbal). Proses
degenerasi dapat menyerang sendi antar
ruas tulang belakang, tulang dan juga
penyokongnya (ligament). Spondylosis
adalah terminologi yang digunakan
12
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
13
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
2.4 Etiologi
Penyebab dari spondilosis hingga saat ini masih belum terungkap, namun
beberapa faktor resiko untuk timbulnya spondilosis antara lain adalah :
1. Umur.
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya spondilosis, faktor ketuaan adalah
yang terkuat. Prevalensi dan beratnya spondilosis semakin meningkat dengan
bertambahnya umur. Spondilosis hampir tak pernah pada anak-anak, jarang
pada umur dibawah 40 tahun dan sering pada umur diatas 60 tahun.
Perubahan fisis dan biokimia yang terjadi sejalan dengan bertambahnya
umur dengan penurunan jumlah kolagen dan kadar air, dan endapannya
berbentuk pigmen yang berwarna kuning.
Suatu penelitian otopsi menunjukkan bahwa spondylitis deformans atau
spondylosis meningkat secara linear sekitar 0% - 72% antara usia 39 – 70 tahun.
Begitu pula, degenerasi diskus terjadi sekitar 16% pada usia 20 tahun dan
sekitar 98% pada usia 70 tahun.
2. Jenis Kelamin.
Wanita lebih sering terkena spondilosis daripada laki-laki. Secara
keseluruhan dibawah 45 tahun frekuensi spondilosis kurang lebih sama pada
laki-laki dan wanita tetapi diatas 50 tahun frekuensi spondilosis lebih banyak
pada wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada
patogenesis spondilosis.
3. Genetic
14
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
15
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
16
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
17
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
Spasme ruang
diskus
invertebrate
↓
Pengeluaran
Pertambahan usia
mediator
↓ kimia
Perub. Degenerative tlh
(histamine, belkang
↓
prostaglandin)
Annulus fibrosus kehilangan
↓ air
↓
2.5.2 Web of Caution Spondilosis Traktus
Kolaps nucleus Kelemahan
Mobilisasi fisik ber< spinotalamus
↓
Gaya hidup tidak ergonomis otot
Deficit sensorik ↓ lateral
Klasifikasi intercostae
kauda ekuina Tirah baring lama ↓
membawa
Iskemia radiks spinalis ↓
Terbentuknya
sensasi osteofit
nyeri
↓ ↓ Pengembang
↓ ↓ ke otak
Sendi tdk G3 kontrol sfingter Timbul lesi di bag. Kulit 18
Kebiasaan slh Penyempitan rongga invertebra an rusuk tdak
bnyk
Kauda ekuina
PSIK dilatih
terkompresi
3C STIKes NGUDIA Respon
HUSADAdrMADURA
luar tdk ↓
uretra ↓ ↓ sempurna
↓ ↓ dlm mlkkan
diterima, respond drResiko ker. Sensitivitas
↓ Osteofit mnekan medulla spinalisketidakefektif
↓
Iskemia klasifikasi
kauda ekuina grakan dekubitus
Kompresi diskus & reseptor nyeri
lumpuh Sendi mudah dlm tidak
trauma urine
Inkontinensia mnjawab Integritas
SPONDILOSIS kulit anTakipnea
pola napas
akar saraf MS Nyeri
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
Prognosis
penyakit
↓
ansietas
Resiko
intoleransi
aktivitas
G3 Eliminasi
2.6 Manifestasi Klinis
urine
19
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
20
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
21
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
juga timbul kekakuan pada pagi hari yang dapat hilang dengan sedikit berolah
raga.
Gejalanya dapat sedemikian ringan dan tidak progresif sehingga banya
penderita penyakit ini tidak terdiagnosa. Selain itu gejala-gejala spondilitis
ankilosis bisa dikacaukan dengan gangguan mekanik pada tulang belakang.
22
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
23
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
24
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
25
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
mempedulikan sikap tubuh normal. Hal ini didukung oleh ketegangan otot pada
sisi vertebra yang sakit.
c. Komplikasi Spondilosis Ankilosis
Komplikasi yang mungkin timbul dapat berupa:
1. kerusakan neurologi
2. Tromboflebitis
3. Fraktur vertebra
4. Poliartritis
5. Disfungsi pernafasan sesuai tahap progressif
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
3.1 Fokus Pengkajian Spondilosis
1. Anamnesis
a. Keluhan Utama
Keluhan utama yang dirasakan pasien yaitu nyeri pada bagian vertebrae
atau tulang belakang baik itu nyeri pada vertebrae cervical, torakal atau
lumbal.
P : nyeri bertambah berat saat beraktivitas, istirahat membantu
meringankan nyeri
Q : nyeri yang dirasakan berdenyut dan menusuk
R : lokasi nyeri pada daerah tulang belakang bagian cervical,
torakal, lumbal atau sakrasal dan menjalar ke seluruh tulang
belakang.
S : nyeri dirasakan pasien pada skala 0-5 yaitu skala 4. Nyeri
membuat pasien cemas dan gelisah
T : nyeri muncul dalam waktu lama, terkadang nyeri berkurang.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien sering mengeluh mudah lelah dan sering mengalami sakit
punggung setelah beraktivitas. Nyeri hebat yang secara tiba-tiba dirasakan
pasien setelah beraktivitas ringan. Nyeri tersebut tak kunjung reda hingga
pasien dirujuk ke rumah sakit.
c. Riwayat Penyakit Terdahulu
Pasien biasanya memiliki riwayat sakit atau nyeri punggung.
d. Riwayat Keluarga
Riwayat sakit atau nyeri punggung juga di alami keluarga pasien. Namun,
tidak separah yang pasien rasakan.
e. Riwayat Pekerjaan dan Kebiasaan
Pekerjaan yang menuntut pasien untuk mengangkat benda atau barang-
barng yang cukup berat diikuti dengan gerakan yang salah dalam
mengangkat barang berat dapat memicu terjadinya nyeri punggung yang
menyebabkan spondilosis.
26
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
f. Psikologis
Nyeri hebat pada tulang belakang pasien dapat meningkatkan
pengeluaran hormon stres. Sehingga biasanya di dapat pasien gelisah dan
cemas
2. Pemeriksaan Fisik
B1 (Breath) : takipneu
B2 (Blood) : hipotensi, tekanan darah di bawah 120/80 mmHg
B3 (Brain) : kehilangan keseimbangan, pusing
B4 (Bladder) : inkontinensia urine
B5 (Bowel) : inkontinensia alvi, malaise, mual, muntah
B6 (Bone) : kelemahan otot, parasthesia
3. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. DO : klien tampak Spasme ruang Nyeri
berjalan dengan diskus invertebrate
↓
timpang, wajah meringis
Pengeluaran
kesakitan, perilaku mediator kimia
berhati-hati, condong ke (histamine,
prostaglandin)
depan pada sisi yang
↓
sakit saat berdiri, skala Traktus spinotalamus
nyeri 4 lateral membawa
sensasi nyeri ke otak
DS : klien menyatakan
↓
nyeri pada punggung Sensitivitas reseptor
bagian bawah, leher nyeri
kaku ↓
NYERI
27
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
28
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
29
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
30
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
ancaman.
3.3 Intervensi
Diagnosa
No Tujuan dan
Keperawata Rencana Intervensi Rasional
. Kriteria Hasil
n
31
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
32
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
O d) Pantau Menentukan
B
nilai gas pemberian oksigen
S
E darah sesuai indikasi
R
V
A
S
I
33
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
34
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
d) Bantu/lakuk Meningkatkan
an latihan sirkulasi,mempertahan
H ROM pada kan tonus otot dan
.
E semua mobilisasi sendi.
ekstremitas
dan sendi
O e) Catat TTV TTV menjadi indikator
B
sesudah kemampuan pasien
S
E melakukan dalam melakukan
R
aktivitas kegiatan
V
A
S
I
35
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
36
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
37
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
38
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
39
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
3.4 Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk
memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan ditetapkan.
evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan spondilosis (Doenges, 1999)
adalah :
1. Nyeri hilang/terkontrol
2. Pola napas efektif
3. Kontinensia urine
4. Mempertahankan/meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang sakit
atau kompensasi
5. Menunjukkan rutinitas perawatan kulit yang efektif
6. Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat dapat diatasi
40
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Spondilosis merupakan penyakit degeneratif tulang belakang yang
mengakibatkan medulla spinalis tertekan. Spondylosis adalah salah satu jenis
osteoartritis, yakni radang sendi karena radang sendi menipis. Osteoartritis yang
terjadi di sendi-sendi tulang belakang dinamakan spondylosis. Spondylosis
umumnya terjadi saat umur 45 hingga 60 tahun, namun kondisi ini pun dapat
menyerang di usia lebih muda Nyeri punggung, kelelahan tungkai bahkan
kehilangan keseimbangan merupakan bberapa gejala pasien penderita
spondilosis.
4.2 Saran
Sebagai perawat harus selalu sigap dalam penanganan penyakit spondilosis
karena akan menjadi fatal jika terlambat menanganinya. Selain itu perawat juga
memberi health education kepada klien dan keluarga agar mereka faham dengan
spondilosis dan bagaimana pengobatannya..
41
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA
ASUHAN KEPERAWATAN SPONDILOSIS
Daftar Pustaka
W. Sudoyo, Aru, dkk. 2006. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta:
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
http://triokasetiawan.wordpress.com/2013/10/25/spondylosis-lumbalis/
http://ric-kye.blogspot.com/2013/02/laporan-kasus-spondylosis-
lumbosakrum_5990.html
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/02/asuhan-keperawatan-
klien-dengan-nyeri.html
http://perawat-intan.blogspot.com/2011/05/askep-spondilosis-ankilosis.html
http://murnicania.blogspot.com/2014/02/askep-osteoartritis.html
http://renyatnasari.blogspot.com/2013/09/asuhan-keperawatan-klien-
osteoartritis.html
http://hanyasekedarblogg.blogspot.com/2013/06/askep-spondilitis-ankilosa.html
42
PSIK 3C STIKes NGUDIA HUSADA MADURA