Anda di halaman 1dari 4

NOTULEN RAPAT

MEMBAHAS PERBAIKAN MUTU TIAP-TIAP PELAYANAN KLINIS


PUSKESMAS LOSARI

Hari, Tanggal, Jam : 2017


Waktu : Pukul 10.30 WIB. s.d. selesai.
Pimpinan rapat : Yunitri Renaningtyas
Tempat penyelenggaraan : Aula Puskesmas Losari
Peserta rapat : 76 Orang

1. Agenda rapat :
a. Pembukaan
b. Sosialisasi Kewajiban tenaga klinis dalam meningkatkan mutu klinis dan
keselamatan pasien
c. Pembahasan rapat notulen sebelumnya
d. Ishoma
e. Komitmen bersama seluruh jajaran karyawan dan karyawati Puskesmas Losari
untuk meningkatkan mutu dan kinerja
f. Penutup
2. Pembukaan
Rapat dibuka oleh Kepala Puskesmas Losari dengan bacaan basmalah. Pkl. 11.00 –
11.05 WIB

3. Sosialisasi tujuan, sasaran, tata nilai Puskesmas Losari. Pkl. 11.05 – 11.20 WIB
Tujuan Puskesmas Losari :
a. Meningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien Puskesmas Losari

4. Pembacaan Notulen rapat sebelumnya : -

5. Pembahasan rapat hari ini Pkl. 11.35 – 13.45 WIB


a. Sosialisasi tentang kewajiban tenaga klinis dalam meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien tahun 2017 Puskesmas Losari:

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS


DAN KESELAMATAN PASIEN

BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
alinea 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan
nasional secara berkelanjutan,terencana, dan terarah. Pembangunan kesehatan
merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan
diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan
penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai


upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah
penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama.

Puskesmas sebagai pusat kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Salah satu upaya keberhasilan puskesmas adalah dengan meningkatkan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien. Penerapan mutu klinis dan keselamatan pasien tidaklah
mudah, hal ini disebabkan dari beberapa aspek diantaranya adalah keterbatasan sarana,
prasarana, dan sumber daya manusia baik secara kuantitas maupun secara kualitas, dan
beragamnya dasar pendidikan yang ada pada para pelaksana.

BAB II
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN

Pengertian mutu klinis dan keselamatan pasien menurut DepKes RI adalah sebagai
berikut : mutu klinis dan keselamatan pasien adalah kinerja yang menunjuk pada
tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang berlandaskan dengan keselamatan
pasien, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai
dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditentukan
dengan mempertimbangkan keselamatan pasien

Kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien antara
lain dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Perencanaan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien.
Langkah pertama yang harus dilakukan suatu organisasi untuk meningkatkan mutu
klinis dan keselamatan pasien adalah perencanaan. Dalam perencanaan dirumuskan
visi dan misi puskesmas, dan dengan pembentukan komite mutu;
2. Menetapkan standar. Standar adalah suatu pernyataan tentang mutu yang
diinginkan. Termasuk dalam standar adalah pedoman kerja klinik atau protocol
klinik, ,SPO, spesifikasi produk/jasa pelayanan, dan standar kinerja;
3. Mengkomunikasikan pedoman kerja dan standar. Jika standar maupun pedoman
kerja telah tersusun, langkah penting yang perlu dilakukan adalah
mengkomunikasikan dan mensosialisasikan penggunaan standar tersebut dalam
memberikan pelayanan. Dengan demikian tiap-tiap karyawan paham tentang apa
yang harus dilakukan dan apa yang diharapkan oleh pasien;
4. Memantau mutu Yaitu upaya pengumpulan data untuk mengetahui sejauh mana
pelayanan yang dilakukan sekarang sesuai dengan standar yang diinginkan;
5. Menentukan masalah;
6. Perumusan masalah;
7. Pembentukan tim kerja;
8. Analisis dan mempelajari masalah serta menentukan penyebab masalah;
9. Memilih dan merencanakan pemecahan masalah : kegiatan perbaikan mutu;
10. Pelaksanaan dan evaluasi kegiatan perbaikan mutu.

b. Sesi isoma
Setelah sesi ishoma selesai dilanjutkan dengan komitmen bersama untuk
meningkatkan mutu dan kinerja Puskesmas Losari. Acara ini di isi dengan
tandatangan semua karyawan hitam di atas putih sebagai wujud komitmen
bersama (foto terlampir).

6. Kesimpulan Pkl. 13.45 – 13.55 WIB


Dalam rapat ini diputuskan kewajiban tenaga klinis dalam peningkatkan
mutu klinis dan keselamatan pasien Puskesmas Losari secara bersama- sama.
Segenap karyawan dan karyawati Puskesmas Losari berkomitmen meningkatkan
mutu dan Kinerja secara berkelanjutan dan berkesinambungan.

i. Rekomendasi Pkl. 13.55 – 14.00 WIB


SK kewajiban tenaga klinis dalam peningkatkan mutu klinis dan keselamatan
paasien maksimal 3 hari.

j. Penutup Pkl. 14.00 – 14.05 WIB


Acara ditutup dengan bacaan hamdalah bersama-sama.
Losari, 2017
Pimpinan Rapat Notulen

Yunitri Renaningtyas Khomisah

Anda mungkin juga menyukai