Kebisingan Dan Keluhan Nurbani
Kebisingan Dan Keluhan Nurbani
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada industry besar seperti pabrik baja, pabrik mobil maupun dan beberapa
industri rumah tangga seperti pandai besi, pengrajin kayu, pengrajin meubel,
kebisingan. Bising dapat diartikan sebagai suara yang timbul dari getaran-
getaran yang tidak teratur periodic. Ada pula yang mengartikan bahwa
Per /XI/1987).
fisik adalah sama. Suara baik yang dikehendakki atau tidak adalah merupakan
fenomena fisik udara berupa variasi perubahan tekanan udara yang terus
menerus, cepat, meninggi, merendah dalam tekanan atmosfir yang normal serta
udara tersebut merambat melalui medium padat, cair, maupun udara dimana
bila diterima oleh telinga orang yang mendengarnya akan diberi “makna” atau
“sensasi” tertentu.
1
2
adalah gangguan fisiologis yaitu gangguan yang mula – mula timbul akibat
bising. Dengan kata lain fungsi pendengaran secara fisiologis dapat terganggu.
Pembicaraan atau instruksi dalam pekerjaan tidak dapat didengar secara jelas.
dan lain sebagainya. Gangguan psikologis tentu saja dapat menimbulkan akibat
lain yang lebih jauh. Dan gangguan patologis organnis berupa ketulian yang
seketika tetapi tergantung dari macam dan lama suara serta faktor – faktor lain.
Prosesnya bisa dimulai dari tingkat yang ringan sampai jadi berlarut-larut yaitu
Tuli akibat bising termasuk jenis tuli persepsi dan kelainannya terdapat
didalam cochlea dan bisa menetap. Pada pemeriksaan audio metris ternyata
dengan level tinggi, maka akan nada kelemahan pendengaran pada range
frekuensi tinggi antara 3000 – 6000 Hz dan terutama pada frekuensi 4000 Hz.
Tuli pada frekuensi 4000 Hz ini merupakan cirri khas tuli akibat bising.
kerusakan organ corti yang sifatnya menetap bila waktu kerja melebihi 8 jam
3
menjadi kerusakan yang menetap bila hal ini terjadi berulang – ulang.
suara atau bunyi tertentu, seperti palu, gergaji manual, gergaji listrik / mesin
belah, ketam manual, ketam listrik, lotter, bor listrik dan jet saw. Pengrajin
meubel bekerja enam hari dalam seminggu dengan waktu kerja 8 jam perhari.
Bagi mereka bunyi ini bukan merupakan masalah, karena disamping timbul
dari aktivitas kerja yang mereka lakukan juga karena mereka sudah terbiasa
dengan bunyi atau suara tersebut. Adapun hasil olahan pengrajin berupa lemari,
kursi tamu, penyekat ruangan, tempat tidur dan banyak lagi yang lainnya. Hasil
tenaga kerja. Selain itu masyarakat tidak tahu bahwa masalah kesehatan
lingkungan bukan hanya masalah pembangunan jamban keluarga (WC), air dan
Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara untuk mengetahui apakah suara yang
para pengrajin meubel tersebut, yang diduga berhubungan dengan bunyi bising.
B. Permasalahan
Dari uraian latar belakang diatas diutarakan bahwa industri rumah tangga
verbalnya. Oleh sebab itu dibuat suatu rumusan masalahnya dapat dirumuskan
sebagai berikut :
C. Ruang Lingkup
paparan tenaga kerja serta keluhan – keluhan yang dirasakan oleh tenaga kerja.
D. Tujuan Penelitian
5
1. Tujuan umum :
2. Tujuan khusus :
E. Manfaat penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi
Puskesmas.
F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Tenaga kerja
G. Sistematika penulisan
Bab I : Pendahuluan.
Bab V : Pembahasan
Bab VI :
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
bersumber dari alat – alat proses produksi dan atau alat – alat kerja pada
3. Tempat kerja adalah tiap ruang atau atau lapangan tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap dimana pekerja pada atau sering dimasuki pekerja untuk
keselamatan kerja).
8
9
- Suara mesin
- Kendaraan bermotor
dibagi menjadi :
a. Steady noise.
b. Impulse noise.
c. Impact noise.
10
C. Standard Kebisingan
Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja yaitu intensitas
tertinggi dan merupakan nilai rata – rata yang masih dapat diterima tenaga
kerja tanpa mengakibatkan kehilangan daya dengar yang tetap untuk waktu
kerja terus menerus tidak lebih dari 8 jam sehari atau 40 jam seminggu,
Tabel 2.1.
8 Jam 85
4 88
2 91
1 94
- Menit 97
30 100
15 103
7,5 106
3,75 109
1,88 112
0,94 -
- Detik 115
28,12 118
14,06 121
7,03 124
3,52 127
1,76 131
0,88 133
0,22 136
0,11 139
Catatan : tidak boleh terpajan lebih dari 140 dBA walaupun sesaat
( Auditory effect ) adalah ( Umar Fahmi Achamadi, 1993 hal.54 ) : cek cara
penulisan rujukan
1. Intensitas bising
2. Frekuensi bising
Bising dengan frekuensi tinggi lebih berbahaya dari pada bising dengan
frekuensi rendah.
pendengaran.
4. Sifat bising
Bising yang didengar terus menerus lebih berbahaya dari pada bising yang
terputus – putus
pendengaran.
13
6. Kepekaan seseorang
7. Umur
Orang yang berumur lebih dari 40 tahun akan lebih mudah tuli akibat
bising.
c. Bahan yang dipakai untuk bekerja misalnya metal atau semen pada
9. Sifat perorangan :
a. Kepekaan seseorang
b. Umur
2003 ) :
sehingga kita tidak bisa menagkap dan mengerti apa yang dibicarakan oleh
orang lain. Agar pembicaraan harus diperkeras dan harus dalam kata serta
70 dBA akan meningkat menjadi 30 % dan pada 100 dBA menjadi 100 %
pada orang yang sangat rentan dapat menimbulkan rasa pusing dan
1985/1986 ).
5. Gangguan fisiologis
dapat mengganggu “Cardiac out – put” dan tekanan darah ( Umar Fahmi
6. Gangguan psikologis
psikologis tentu saja dapat menimbulkan akibat lain yang lebih jauh (
E. Pengukuran Kebisingan
kebisingan.
sama 40, sehingga member huruf reaksi kepaxa frekuensi rendah dan
F. Pengendalian Kebisingan
mengganti beberapa alat dengan alat lain yang lebih sedikit menimbulkan
atau alat yang mengeluarkan bising. Pada dasarnya untuk menutup mesin
- Bila perlu mengisolasi mesin dari lantai untuk mengurangi penjalaran getaran.
tenaga kerja atau karyawannya itu sendiri yang terpapar terhadap kondisi
bising. Cara ini disebarkan lebih praktis dalam pelaksanaanya, akan tetapi
Dalam proses pembuatan meubel seperti : lemari, kursi, ranjang dan lain –
1. Palu
18
Alat pemukul yang digunakan untuk menyatukan bahan baku meubel pada
2. Gergaji manual
3. Gergaji listrik
4. Ketam manual.
5. Ketam listrik
bunyi yang keras. Beberapa jenis ketam listrik yang digunakan oleh
a. Nurubi
b. Norita
6. Lotter
yang keras.
19
7. Jet saw
8. Bor listrik
Alat yang digunakan untuk membuat lobang bor untuk dipasang engsel
energi listrik.
9. Bahan baku
Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan meubel adalah dari
a. Kayu cemara
c. Kayu katul, merupakan kayu dengan mutu rendah terdiri dari jenis
kayu panting, kayu kemiri, kayu terantang, kayu madang, kayu lanan
H. Kerangka Teori
- Jenis alat/
- Mesin Jenis
kayu yang Dampak terhadap
dikerjakan indera pendengaran
(ketulian)
- Intesitas kebisingan
- Frekuensi bising
- Sifat bising
- Waktu diluar
lingk.bising
- Kepekaan seseorang
- Umur
- Sifat – sifat fisik suara
Keterangan : - Sifat perorangan
: diteliti
: tidak ditelit
METODE PENELITIAN
melakukan observasi / pengukuran variable pada satu saat artinya tiap subyek
penelitian hanya di observasi satu kali saja dan pengukuran variable dilakukan
pada saat pemeriksaan tersebut. Hal ini tidak berarti bahwa semua subyek
1. Tempat penelitian
Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan dasar karena di desa ini paling
daerah ini.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dari bulan Nopember 2017 sampai dengan
21
22
1. Populasi
2. Sampel
pada unit industri meubel yaitu 38 orang tenaga kerja, yang diambil dari
D. Variable Penelitian
E. Definisi Operasional
1. Tingkat kebisingan
Tingkat kebisingan yang diterima oleh tenaga kerja selama periode waktu
tempat atau diposisi tenaga kerja bekerja setiap hari, atau paparan tingkat
kebisingan..dst
1. Sound Level meter (SLM), type noise logging Dosimeter Quest M.28.
2. Kuesioner
3. Pencatat waktu
1. Data primer
2. Data sekunder
Perindustrian setempat.