Anda di halaman 1dari 9

Modal Dasar PT PMA

Kami bermaksud mendirikan sebuah perusahaan PT. PMA, adakah


peraturan yang menetapkan batasan modal dasar suatu PT. PMA?
Apakah dalam praktik di BKPM ada kebijakan tak tertulis terhadap
modal dasar suatu PT. PMA dalam proses pendaftaran/permohonan
penanaman modal asing?

Intisari:

Investasi asing di Indonesia wajib dalam bentuk


Perseroan Terbatas (“PT”), kecuali undang-undang
menentukan lain. Untuk PT Penanaman Modal Asing,
Pasal 13 ayat (1) Peraturan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 Tahun
2015 tentang Pedoman dan Tata Cara Izin
Prinsip Penanaman Modal telah mengatur bahwa
PT Penanaman Modal Asing wajib melaksanakan
ketentuan dan persyaratan nilai investasi dan
permodalan dalam rangka memperoleh Izin Prinsip,
yakni izin yang wajib dimiliki dalam rangka memulai
atau melanjutkan usaha.

Berapa syarat nilai investasi dan permodalannya?


Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam
ulasan di bawah ini.
Ulasan:

Terima kasih atas pertanyaan Anda.

Pertama kita perlu melihat ketentuan Pasal 5 ayat


(2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007
tentang Penanaman Modal (“UUPM”) yang
menyatakan bahwa investasi asing di Indonesia
wajib dalam bentuk Perseroan Terbatas (“PT”),
kecuali undang-undang menentukan lain. Oleh
karena itu, investasi asing di Indonesia wajib patuh
pada ketentuan dalam UU PT.

Modal Dasar PT

Modal dasar adalah seluruh nilai nominal saham


Perseroan yang disebut dalam Anggaran Dasar.
Modal dasar Perseroan pada prinsipnya merupakan
total jumlah saham yang dapat diterbitkan oleh
Perseroan. Anggaran Dasar sendiri yang menentukan
berapa jumlah saham yang dijadikan modal dasar.
Jumlah yang ditentukan dalam Anggaran Dasar
merupakan “nilai nominal yang murni”. Demikian
yang dijelaskan oleh M. Yahya Harahap dalam
bukunya Hukum Perseroan Terbatas (hal. 233).
Mengenai modal dasar Perseroan Terbatas, Pasal 32
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (“UU PT”) mengatur sebagai
berikut:

(1) Modal dasar Perseroan paling sedikit


Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
(2) Undang-Undang yang mengatur kegiatan
usaha tertentu dapat menentukan jumlah
minimum modal Perseroan yang lebih besar
daripada ketentuan modal dasar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
(3) Perubahan besarnya modal dasar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Sejalan dengan pengaturan perubahan modal dasar


pada Pasal 32 ayat (3) UU PT di atas, modal dasar
PT yang awalnya ditetapkan sebesar Rp 50 juta ini
kemudian diubah melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 29 Tahun 2016 tentang Perubahan
Modal Dasar Perseroan Terbatas (“PP
29/2016”).

PP 29/2016 mengatur bahwa modal dasar PT harus


dituangkan dalam anggaran dasar yang dimuat
dalam akta pendirian PT.1[1] Besaran modal dasar
PT ini ditentukan berdasarkan kesepakatan

1[1] Pasal 1 ayat (2) PP 29/2016


para pendiri Perseroan Terbatas.2[2] Ini berarti,
tidak ditetapkan lagi modal dasar minimum sebuah
PT.

Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam


artikel Perbedaan Modal Dasar, Modal
Ditempatkan, dan Modal Disetor PT dan Besaran
Modal Dasar Pendirian PT dan Rincian Biaya
Notarisnya.

Permodalan PT Penanaman Modal Asing

Lalu bagaimana dengan modal dasar PT PMA atau


perusahaan penanaman modal asing?

Pasal 13 ayat (1) Peraturan Kepala Badan


Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 Tahun
2015 tentang Pedoman dan Tata Cara Izin
Prinsip Penanaman Modal (“Peraturan BKPM
14/2015”) telah mengatur bahwa PT PMA wajib
melaksanakan ketentuan dan persyaratan nilai
investasi dan permodalan dalam rangka
memperoleh Izin Prinsip, yakni izin yang wajib
dimiliki dalam rangka memulai atau melanjutkan
usaha.3[3]
2[2] Pasal 1 ayat (3) PP 29/2016

3[3] Pasal 1 angka 10 Peraturan Kepala BKPM Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan
Atas Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 Tahun 2015
tentang Pedoman dan Tata Cara Izin Prinsip Penanaman Modal
Ketentuan nilai investasi dan permodalan diatur
dalam Pasal 13 ayat (3) Peraturan BKPM
14/2015 sebagai berikut:

Persyaratan nilai investasi dan permodalan


dalam rangka PMA sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), kecuali ditentukan lain oleh
Peraturan Perundang-undangan, harus
memenuhi ketentuan:
a. total nilai investasi lebih besar dari
Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah), diluar tanah dan bangunan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka
4 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah:
- untuk setiap subgolongan usaha yang
sama berdasarkan KBLI di 1 (satu) lokasi
proyek dalam 1 (satu) Kabupaten/Kota,
khusus untuk sektor Industri;
- untuk setiap subgolongan usaha yang
sama berdasarkan KBLI di dalam 1 (satu)
Kabupaten/Kota, diluar sektor Industri;
b. untuk proyek perluasan 1 (satu) bidang
usaha dalam 1 (satu) kelompok usaha
berdasarkan KBLI di lokasi yang sama maka
nilai investasi diperkenankan kurang dari
Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah), dengan ketentuan akumulasi nilai
investasi atas seluruh proyek di lokasi
tersebut telah mencapai lebih dari
Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)
diluar tanah dan bangunan;
c. untuk perluasan 1 (satu) atau lebih bidang
usaha dalam 1 (satu) sub golongan usaha
berdasarkan KBLI, yang tidak mendapatkan
fasilitas atau yang mendapatkan fasilitas di
luar sektor industri, di 1 (satu) lokasi dalam 1
(satu) kabupaten/kota maka nilai investasi
diperkenankan kurang dari
Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah), dengan ketentuan akumulasi nilai
investasi untuk seluruh bidang usaha lebih
besar dari Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah) diluar tanah dan bangunan;
d. nilai modal ditempatkan sama dengan
modal disetor, sekurang-kurangnya sebesar
Rp.2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus
juta rupiah);
e. penyertaan dalam modal perseroan, untuk
masing-masing pemegang saham sekurang-
kurangnya Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah) dan persentase kepemilikan saham
dihitung berdasarkan nilai nominal saham.

Berdasarkan penjabaran di atas, pemerintah


dimungkinkan untuk mengatur nilai investasi dan
permodalan berbeda dengan yang ditentukan pada
Peraturan BKPM 14/2015, selama diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
Sebagaimana pernah dijelaskan dalam artikel
Ketentuan Nilai Investasi dan Permodalan
dalam PMDN dan PMA, baik Peraturan BKPM
14/2015 maupun Daftar Negatif Investasi (“DNI”)
yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 44
Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang
Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka
dengan Persyaratan di Bidang Penanaman
Modal (“Perpres 44/2016”) tidak mencantumkan
pengaturan yang berbeda untuk nilai investasi dan
permodalan. Dengan demikian, satu-satunya cara
adalah dengan memeriksa peraturan terkait bidang
usaha PMA yang akan didirikan berdasarkan
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (“KBLI”).

Kami kurang paham mengenai kebijakan tidak


tertulis dari Badan Koordinasi Pasar Modal (“BKPM”)
terhadap modal dasar suatu PT PMA. Ada baiknya
Anda konsultasikan masalah tersebut langsung
kepada BKPM.

Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.

Dasar hukum:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal;
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2016
tentang Perubahan Modal Dasar Perseroan
Terbatas;
4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal Nomor 14 Tahun 2015 tentang Pedoman
dan Tata Cara Izin Prinsip Penanaman Modal
sebagaimana yang telah diubah oleh Peraturan
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor
6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor
14 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Cara
Izin Prinsip Penanaman Modal dan terakhir diubah
oleh Peraturan Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 Tahun
2015 tentang Pedoman Dan Tata Cara Izin Prinsip
Penanaman Modal;
5. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016
tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan
Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di
Bidang Penanaman Modal.

Referensi:

Yahya Harahap. Hukum Perseroan Terbatas. Jakarta:


Sinar Grafika. 2016.

Anda mungkin juga menyukai