2183 - Bab II Audit + Kesimpulan
2183 - Bab II Audit + Kesimpulan
Audit program yang dibuat berisi tujuan dan prosedur pemeriksaan. Pada bagian
tujuan pemeriksaan nomor 5 tidak terdapat persediaan yang dijadikan jaminan
kredit. Pada bagian nomor 6 tidak terdapat persediaan yang di asuransikan. Audit
prosedur dibuat berdasarkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam rangka
memeriksa persediaan PT. Kilang Bujangga Internusa. Pertama-tama penulis
membuat internal control questionaires, setelah itu melakukan stock opname
dengan cara mengumpulkan semua berita acara pemeriksaan barang dan
kemudian dibuat tarik mundur persediaan dan yang terakhir penulis membuat
kertas kerja pemeriksaan terhadap client untuk menemukan saldo sewajarnya
menurut perhitungan yang sebenarnya. Hal ini dilakukan agar efektifitas dan
efisiensi pemeriksaan persediaan dapat tercapai.
Di dalam Working Trial Balance nampak saldo akun persediaan yang tersaji
dalam laporan keuangan PT. Kilang Bujangga Internusa yang berakhir 31
Desember 2011. Working Trial Balance merupakan ringkasan dari top schedule
dan supporting schedule dengan memasukkan saldo akhir dari akun-akun yang
bersangkutan. Dari sini dapat dilihat saldo persediaan setelah diperiksa yaitu
sebesar Rp 298.680.850,00 sedangkan saldo persediaan yang disajikan oleh PT.
Kilang Bujangga Internusa adalah sebesar Rp 438.809.950,00. Berdasarkan
analisis dan paparan yang disajikan dalam pembahasan maka terdapat selisih yang
material dari top schedule dengan nilai yang tersaji dalam laporan keuangan.
Selisih ini disebabkan karena terdapat kehilangan sejumlah persediaan setelah
diaudit berbeda dengan jumlah yang ada di buku.
12
4. Top Schedule
Dari top schedule persediaan material PT. Kilang Bujangga Internusa dapat dilihat
bahwa saldo buku perusahaan menyajikan lebih besar Rp 140.129.100,00 saldo
per audit menyajikan nilai persediaan akhir sebesar Rp 298.680.850,00 dan saldo
buku perusahaan sebesar Rp 438.809.950,00.
Dari hasil pengujian nilai persediaan diketahui terdapat selisih antara jumlah audit
dengan buku yaitu 31.139,80 Liter @ 4.500 besarnya kerugian adalah Rp
140.129.100,00. Hal ini disebabkan persediaan tersebut ada yang hilang pada saat
barang dalam perjalanan yang mengalami proses penguapan oleh faktor alam dan
selang pada pemindahan bahan bakar minyak dari tangki truck ke tangki pendam
bocor sehingga perlu dibuat jurnal adjustment. Selisih antara jumlah audit dengan
buku atau yang disebut dengan kerugian sebesar Rp 140.129.100,00 sangat
berpengaruh pada laporan keuangan terutama pada neraca dan laporan laba/rugi
karena penilaian persediaan nampak pada kedua laporan tersebut.
13
BAB IV
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian dan analisis yang dilakukan maka
penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
b. Tidak ada pihak independen yang diwajibkan oleh pihak perusahaan untuk
memeriksa laporan keuangan dalam tiap periode akuntansinya sehingga
kebenaran atas laporan keuangannya masih diragukan.
14
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
15