PENDAHULUAN
1
atau lebih baik IQ (sering disebut sebagai high-functioning autism [HFA]
misalnya Bolte dan Poustka 2002; Liss et.,al 2001)
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Konsep Perilaku Adaptif
VABS (vineland adptif behavior scale)?
1.3.2 Mengetahui Bagaimana Pelaksanaan Konsep Perilaku Adaptif ?
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
2.1.4 Konsep kemampuan sosial tingkah laku adaptif dapat diartikan
sebagai kemampuan seseorang untuk menguasai tuntutan sosial
dilingkungan mereka.
2.3 Ranah perilaku adaptif
Perilaku adaptif mempunyai 2 ranah, yaitu
2.3.1 personal living skills, meliptuti :
2.3.1.1 keterampilan menolongdiri (self help) contoh: kemandirian
dalam kegiatan makan, kemandirian dalam berpakaina,
kemandirian beraktivitas di kamar mandi, penampilan diri
(personal appearance), merawat kesehatan (health care),
kesejahteraan personal (personal welfare) dan kemampuan
memelihara barang milik pribadi.
2.3.1.2 Physical development (perkembangan fisik) contoh: okupasi
(perkembangan motorik kasar dan motorik halus),
perkembangan sensori motor, perkembanganarea heptik
(taktil dan kinetetik), perkembangan persepsi (persepsi
auditory dan persepsi visual) dan perkembangan wicara
artikulasi, irama kelancaran, suara).
2.3.1.3 Keterampilan memelihara barang milik sendiri
2.3.1.4 Keberfungsian kognitif (kognitif functioning) contoh: pra
akademik (mengenal warna, bentuk, dll), membaca, menulis,
fingsi angka (berhitung), konsep waktu dan uang.
2.3.1.5 Keterampilan domestik contoh: merawat pakaian, memasak
dan membersihkan rumah.
2.3.2 sosial living skills, meliputi
2.3..1 komunikasi contoh: kemampuan berbahasa reseptif dan
kemampuan berbahasa ekspresif.
2.3..2 Orientasi kemasyarakatan contoh: kemampuan menilai
lingkuangan secara tepat, tata krama, keterampilan bermain,
kemampuan membangun interkasi dengan teman sebaya,
orang tua, guru, teman yang lebih muda usia dll, kemampuan
4
berpartisipasi dalam kelompok, keterampilan bepergian,
kemampuan berkomunikasi dengan telephone, internet dll,
kecakapan konsumen (consumer skills), dan kecakapan
menyesuaikan diri dengan lingkungan sesuai norma di
masyarakat (kecakapan berprilaku sesuai harapan masyrakat).
5
1.4.2.3 Perilaku dalam komunitas
1.4.3 Domain sosialisasi meliputi :
1.4.3.1 Interaksi dengan orang lain
1.4.3.2 Bermain, menggunakan waktu senggang
1.4.3.3 Bertanggung jawab dan sensitif terhadap orang lain
6
a. Pengertian keterampilan adaptive
Keterampilan adaptive dalam bidang hukum pendiddikan khusus
sering dialamatkan komunikasi, kognitif, motorik, social –emosional , dan
adaptif (frienman, 2002).lingkungan adaptif termasuk kegiatan kehidupan
sehari-hari seperti toileting , makan, berpakaian, serta menjaga kesehatan
dan kebersihan. Kebanyakan perilaku berkaitan dengan area
perkembangan lainnya, yang meliputi komuniasi, kognitif, social-
emosional, dan keterampilan yang bersifat fisik.
7
VABS berguna dalam menilai fungsi sehari-hari seseorang. Mereka dapat
digunakan sebagai evaluasi dan alat diagnostik untuk individu yang memiliki
cacat mental atau individu dengan cacat lainnya. VABS juga dapat
digunakan untuk mengembangkan individu pendidikan, rehabilitatif, dan
program pengobatan pekerjaan sosial dan dapat memantau kemajuan selama
program tersebut. Akhirnya, VABS dapat digunakan dalam penelitian di
mana perkembangan dan fungsi individu cacat dan non-cacat diselidiki.
8
Tujuan mengukur perilaku adaptif dan maladaptif biasanya baik untuk
diagnosis atau untuk perencanaan program. Diagnosis retardasi mental,
misalnya, membutuhkan defisit di kedua kemampuan kognitif dan perilaku
adaptif, terjadi sebelum usia 18. Adaptive penilaian perilaku juga digunakan
untuk menentukan jenis dan jumlah bantuan khusus yang orang-orang cacat
mungkin perlu. Bantuan ini mungkin dalam bentuk layanan dukungan
rumahan untuk bayi dan anak-anak dan keluarga mereka, pendidikan khusus
dan pelatihan kejuruan bagi kaum muda, dan didukung kerja atau ruang
khusus pengaturan seperti pembantu perawatan pribadi, kelompok rumah,
atau rumah jompo untuk orang dewasa. Penilaian perilaku adaptif sering
digunakan di prasekolah dan pendidikan khusus program untuk menentukan
kelayakan, untuk perencanaan program, dan untuk menilai hasil.
9
Pelaksanaannya harus bagaimana adanya tanpa intervensi harus nyaman.
Prinsip mengembangkan perilaku adptif
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Aldenderfer MS, Blashfield RK. Cluster analysis. Beverly Hills, CA: Sage; 1984.
12