Anda di halaman 1dari 2

TUGAS

A. Tugas ini dilakukan dalam rangka pendalaman materi Konsep dasar etika penyelenggara
pelatihan yang telah dipaparkan dalam Modul, Bahan Tayang dan Video. Dalam tugas ini setiap
peserta diminta untuk menjelaskan hal-hal dibawah ini :

1. Pernahkah Anda ditunjuk sebagai Penyelenggara pelatihan? Jika pernah, hal-hal apakah
yang Anda persiapkan agar Anda mampu mengemban amanah pekerjaan tersebut ?

Jawaban : Pada tahun 2018. saya pernah menjadi panitia Diklat Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah. Sebagai panitia, hal-hal yang saya persiapkan adalah sebagai berikut.

- MoU kerja sama penyelenggaraan diklat antara Inspektorat Jenderal Kemendagri dengan
LKPP sebagai dasar acuan penyelenggaraan inhouse training
- Melengkapi administrasi berupa SK Panitia, Surat Tugas Peserta, Surat Ijin Peminjaman
wisma milik Kemendagri ke Biro Umum sebagai tempat pelaksanaan diklat, perlengkapan
peserta (berisikan modul, alat tulis, name tag), absensi harian, lembar evaluasi pengajar
dan evaluasi penyelenggaraan, konsumsi (peserta, pengajar, dan panita), dll.
- Pada akhir kegiatan, kami menyusun laporan penyelenggaraan dan mengkoordinasikan
penerbitan sertifikat bagi mereka yang lulus.

2. Jelaskan hambatan-hambatan apakah yang Anda hadapi dalam pelaksanaan Pelatihan di


Intansi Anda? Berikan contoh-contohnya.

Jawaban : Hambatan utama yang ditemukan adalah membangun komitmen untuk belajar
kepada para peserta dan menjalin komunikasi untuk membangun pengertian/makna
pentingnya penyelenggaraan diklat serta manfaatnya bagi organisasi dan diri mereka sendiri.

B. Sebagai internalisasi pokok bahasan “Citra Diri Penyelenggara Pelatihan yang Profesional”, yang
telah kami paparkan dalam Modul, Bahan Tayang dan Video, disebutkan bahwa “Anda sebagai
penyelenggara dalam suatu pelatihan, citra diri merupakan hal yang penting bagi setiap
individu yang terlibat didalamnya sehingga setiap perlu mengembangkan citra diri”. Apabila
anda :

1. Berada pada posisi sebagai orang yang berhadapan langsung dengan peserta pelatihan yang
beraneka ragam, “image” seperti apa yang harus perlihatkan kepada mereka ?
Jawaban : Citra diri yang saya bangun pada diri saya sendiri dan saya berupaya agar orang
lain juga melihiat hal demikian adalah saya selaku penyelenggara pelatihan akan berupaya
menjalankan pelayanan dengan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan asas
profesional, humanis, responsif namun tetap tegas mempertahankan sikap dalam
memelihara komitmen untuk kesuksesan pencapaian hasil belajar para peserta, widyaiswara,
dan tamu.
2. Pada apa yang dibahas sebelumnya ada pernyataan bahwa Citra diri penting dalam
pelayanan. Mengapa ?

Jawaban : Citra diri memberikan manfaat dua arah. Pertama terhadap orientasi sikap dan
perilaku penyelenggara pelatihan dalam memberikan pelayanan. Kedua adalah memberikan
dampak konstruktif terhadap cara peserta, widyaiswara, dan tamu memaknai hakikat
penyelenggaraan pelatihan. Kedua hal tersebut akan berkontribusi pada output
pembelajaran yang diharapkan akan memberikan outcame yang efektif pasca
penyelenggaraan pelatihan.

C. Tugas ini dilakukan dalam rangka pendalaman materi “Penerapan Etika dalam Penyelenggaraan
Pelatihan yang Profesional” yang telah dipaparkan dalam Modul, Bahan Tayang dan Video.
Dalam tugas ini setiap peserta diminta untuk menjelaskan hal-hal dibawah ini :

1. Pernahkah Anda ditunjuk sebagai penyelenggara pelatihan yang berada dalam bagian
struktur organisasi penyelenggaraan pelatihan ? Jika pernah, peran apa yang Anda jalankan
serta tugas dan fungsi apa yang Anda emban ?

Jawaban : Selama karir PNS, untuk pertama kalinya saya bergabung di struktur organisasi
penyelenggaraan pelatihan adalah di PPSDM Regional Makassar sejak Agustus 2018 dengan
riwayat penugasan di unit ketatausahaan (urusan kepegawaian dan perencanaan). Dalam
perjalanan tersebut saya belum pernah terlibat secara langsung dalam kepanitaan
penyelenggara pelatihan. Keterlibatan saya adalah sebagai tenaga pengajar di Pelatihan
Dasar CPNS karena saya sudah memiliki sertifikat TOF yang diterbitkan LAN. Namun bukan
berarti saya tidak terlibat dalam penyelenggaraan pelatihan di kantor saya saat ini. Melalui
proses perencanaan kegiatan pelatihan yang berkualitas, saya harapkan dapat menjadi
kontibusi secara tidak langsung saya kepada Lembaga saya saat ini

2. Jelaskan hambatan-hambatan apakah yang Anda hadapi dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi selaku penyelenggara pelatihan di Intansi Anda? Berikan contoh-contohnya.

Jawaban : Bertalian dengan jawaban nomor 1, kendatipun saya tidak terlibat secara
langsung, hambatan yang dapat terlihat oleh saya dalam penyelenggaraan pelatihan di
instansi saya adalah kurang efektifnya implementasi SOP pelayanan pelatihan sehingga
pelatihan TOC bagi ASN kami sangat diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai